Fanfic ini berfokus pada adegan eue. Selamat menikmati~
Sasuke melangkahkan kakinya kedalam rumah. Semua ruangan tampak gelap. Wajar saja, jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, waktunya untuk tidur tenang mengarungi alam mimpi. Sasuke berjalan kearah kamar Sarada, putrinya itu tampak terlihat lelap. Puas dengan pemandangan pelepas rindu, Sasuke beralih ke kamarnya.
Pintu perlahan dibuka, tetapi istrinya, Sakura, tidak terlihat diatas ranjang. Suara-suara kecil terdengar dari kamar mandi yang berada di pojok kamar. Pintu kamar mandi tidak tertutup rapat dan apa yang Sasuke lihat dari celah pintu itu harus membuat dirinya terkejut.
Sakura sedang duduk diatas kloset. Tanpa busana. Dengan kaki yang mengangkang lebar. Jarinya gesit keluar masuk dilubang nya yang terlihat merah dan basah. Wajahnya tampak kenikmatan, desahan tertahan agar tidak terlalu berisik.
"Nghh.. ah.. Sasuke-kun.."
Yang namanya disebut membeku ditempat. Sasuke memang sudah dua bulan tidak pulang ke Konoha, ia sibuk dengan penyelidikan berbagai hal. Sasuke tidak menyangka istrinya akan seperti ini, bermasturbasi ditengah malam sambal mendesahkan namanya dengan indah.
Dua jari meleset masuk dan menusuk cepat, Sakura terlihat seksi dan panas. Tubuhnya basah oleh air dan keringat. Ibu jari menekan klitoris, mulut terbuka meraup udara lebih cepat.
'Apa Sakura selalu begini setiap aku pergi?' batin Sasuke.
Tanpa sadar, sharingan Sasuke aktif. Sasuke semakin jelas melihat pergerakkan Sakura. Ah, mungkin itu bagus sebagai bekal di ingatannya jika nanti ia bertugas dalam perjalanan jauh.
"Sasuke-kun.. Sasukee-kunn.."
Sasuke menelan ludah. Bohong jika dia tidak terangsang. Sasuke sendiri juga sudah lama tidak melepas hasratnya. Jika mau, dia bisa saja meniduri wanita yang ia temui dalam perjalanannya, tetapi Sasuke selalu menahan diri. Terkadang jika butuh, Sasuke lebih memilih menggunakan tangan di malam hari, dibawah pohon gelap tentu saja.
"Ahh.."
Sasuke baru saja berniat untuk bergabung, tetapi Sakura tampak sudah mencapai klimaksnya. Tubuh wanita itu bergetar dan jarinya menusuk sedalam mungkin, ditambah lenguhan panjang sebagai bukti pencapaian.
Sakura menyesuaikan nafasnya, ah, mesum sekali istri ini. Bermasturbasi membayangkan sang suami. Bagaimana jika putrinya mendengar desahannya? Entah apa komentar Sarada, Sakura tidak peduli. Ia merindukan Sasuke, dan menginginkan sentuhan seksual.
GLEK! Tiba-tiba Sakura menoleh kearah pintu. Perasaannya yang mulai kembali stabil merasakan hawa seseorang yang sedang ia rindukan. Dengan cepat, ia balut tubuhnya dengan handuk putih. Kepala menoleh diantara sela pintu. Kosong. Tidak ada siapa-siapa.
"Apa karena aku terlalu bergairah sehingga merasakan Sasuke-kun ada disini?" Sontak Sakura menggelengkan kepalanya, malu dengan pemikirannya sendiri.
.
Sementara itu Sasuke bersyukur dapat berteleportasi ke tempat lain tepat sebelum Sakura melihatnya. Sasuke tidak mampu menampakkan wajahnya yang ketahuan mengintip istri yang sedang menikmati masturbasi.
NARUTO © Masashi Kishimoto
AN4L © Himevaille
Hari ini Konoha terlihat cerah. Berbagai aktivitas berjalan sebagaimana harusnya. Ino yang membuka Toko Bunga, Tenten dengan Toko Senjatanya, Ichiraku Ramen yang selalu ramai pengunjung, dan Sakura yang harus berkunjung ke Rumah Sakit Konoha.
Sakura menduduki jabatan penting di rumah sakit utama itu. Setiap hari ia sempatkan waktu untuk berkunjung sekedar menemui beberapa pasien dan memeriksa beberapa dokumen.
"Huh.." Ninja Medis dengan surai merah jambu itu mendudukan diri di kursi meja kerja di salah satu ruang pemeriksaan. Sakura sedang menunggu pasien berikutnya yang harus ia periksa, Shizune mengatakan pasien ini memiliki janji khusus dengan Sakura.
Pikirannya tidak terlalu fokus hari ini. Hormon nya sedang tinggi, Sakura ingin segera menyelesaikan pekerjaannya dan kembali menikmati permainan solo dirumah. Terlebih lagi, rasa rindunya terhadap sang suami semakin kuat.
Tok Tok Tok
"Ya?" Ketukan pintu membuyarkan lamunan. Mempersiapkan diri dan mengumpulkan energi, Sakura berjalan membukakan pintu.
"EH?" Detik seolah berhenti. Sosok yang menyelimuti gairahnya ada dihadapan nya saat ini. Pemuda tampan yang ideal, idaman setiap wanita, Sasuke Uchiha, suami Sakura yang layak menyambat gelar perfect jika saja satu tangannya tidak hilang.
"Kenapa kau terlihat sekaget itu?" Sasuke berjalan masuk meninggalkan Sakura yang masih terpatung di daun pintu.
'Apa yang semalam kurasakan memang Sasuke-kun? Sasuke-kun pulang kerumah? Apa dia melihat perbuatanku? Dia melihatku? Melihatku tidak ya?'
"Sasuke-kun.. kau, baru tiba?"
"Ya. Tadi pagi"
Fiuhh. Nafas lega berhasil berhembus. Pintu kembali ditutup dan Sakura menghampiri Sasuke yang telah duduk di pinggiran salah satu ranjang rawat.
Sasuke diminta untuk selalu berkunjung ke Rumah Sakit Konoha setiap dirinya pulang kesana. Hokage ketujuh yang merupakan sahabatnya ingin memastikan bahwa Sasuke baik-baik saja. Meskipun tidak ada luka, Sasuke diwajibkan menemui dokter dan mendapat beberapa suplemen tambahan.
"Kalau begitu.. kuperiksa.." Sakura tampak malu-malu. Bagian dirinya yang professional seolah menghilang ketika berhadapan dengan suaminya sendiri. Apalagi saat Sakura meletakkan stetoskop didada pria itu. Detak jantung yang langsung menusuk telinga, wajah tampan yang dapat dilihat dalam beberapa centi saja. Dan aroma maskulin yang khas dari seorang Uchiha. Ah, Sakura bergairah.
"Hmm, normal! Kau tampak sehat, Sasuke-kun"
Sakura tersenyum lembut dan memeriksa kembali beberapa bagian tubuh.
"Kau juga tampak bugar, Sakura"
"Eh?"
Satu tarikan tangan, Sasuke memeluk pinggang Sakura dan membawa wanita itu kedalam dekapan hangat. Sakura tidak menolak, ia memang menginginkan ini. Untuk beberapa saat, tidak ada yang bersuara. Keduanya larut dalam perasaan masing-masing. Sakura membalas pelukan itu seraya memainkan surai hitam yang tampak lembut meski sedikit kasar.
"Okaeri, Sasuke-kun" Sakura memulai. Ia menangkup dua sisi wajah Sasuke dan menyentuh bibir kering. Sesaat, Sasuke sempat tersentak.
"Sakura" Sasuke menarik diri. Onyx bertemu emerald yang sendu dipenuhi nafsu. Dalam hati, Sasuke tidak menyangkal tindakan Sakura. Apa yang dilihatnya tadi malam sudah lebih dari cukup sebagai bukti betapa istrinya ini merindukan sosok nya.
"Hari ini akhir pekan, kan? Hanya sedikit dokter dan perawat yang masuk. Tidak apa.. aku sudah mengunci pintu" Seolah paham dengan pemikiran suaminya yang mengkhawatirkan lokasi mereka saat ini. Sakura kembali mencium bibir Sasuke, kali ini Sasuke balas dengan mesra.
Bibir saling mengecup. Bibir atas dan bawah bergantian menarik dan mengecap rasa. Lidah kemudian ikut berpartisipasi. Sakura memiringkan kepalanya memudahkan pergulatan lidah mereka. Tidak ada yang malu bertukar saliva, itu malah membuat gairah keduanya melambung.
Puas berbelit lidah, Sakura melepas dekapan. Ia turun dan berjongkok dihadapan Sasuke. Matanya dengan genit menatap dari bawah. Sasuke hampir tidak percaya ketika Sakura dengan gesit menarik turun celana kainnya. Kejantanan nya mulai membesar, Sakura mengusap dari luar celana dalam. Pipinya digembungkan dan digosok-gosok di penis Sasuke yang terus membesar.
"A-Aku.. akan memeriksa bagian ini.."
Sejak kapan istrinya yang terkenal galak ini berubah menjadi seksi dan sensual? Apa yang telah Sasuke lewatkan selama misi perjalanannya? Bagaimana bisa Sasuke menolak service seperti ini? Ia pasrah, lebih tepatnya membiarkan Sakura mengambil kemudi permainan.
Celana dalam dibuka. Penis kokoh berdiri tegak menentang malu. Sakura tertegun. Kepala penis yang kemerahan mengundang selera. Perlahan ia julurkan lidah, menyapa 'makanan' kesukaannya.
"Shh.." Lidah yang basah dan licin memaksa Sasuke mengerang tertahan. Sakura semakin bersemangat atas respon Sasuke. mulutnya dibuka lebar-lebar, dalam satu lahapan, penis besar itu memasuki mulut hangatnya.
"OOUH!" Bahkan Sasuke menengadah menikmati. Jemarinya dari meremas sprei ranjang berpindah pada surai pink. Meremas dan sedikit menjambak menyalurkan nikmat.
Sakura tidak tahan, vagina nya juga sudah basah. Satu tangan meremas dua bola Sasuke, satu lagi menyentuh vagina nya sendiri.
"Hmmpp..umm.." Desahan teredam dalam hisapan yang terus menguat. Vagina diusap, digesek, dan ditekan-tekan sembari mulutnya terus mengulum dan mempercepat tempo hisapan.
"Sakura.." Sasuke membelalakkan mata. Penisnya terus dipaksa masuk padahal Sakura terlihat kesusahan. Terus sampai menyentuh kerongkongan wanita itu. Deep throat. Sasuke memejamkan mata, menikmati sensasi penisnya yang disedot dan dihimpit. "Erghh.."
"AH!" Penis berlumuran saliva yang masih menyambung dari dalam mulut Sakura yang baru dikeluarkan tampak menggiurkan. Sekali lagi, Sakura kembali memasukkan penis itu kedalam mulutnya. Rasa mual menyertai, Sakura membuat gerakan menelan dan itu semakin menambah kenikmatan.
Masa bodoh dengan siapapun yang tiba-tiba akan datang, Sasuke terlanjur kenikmatan dan kini ia ingin meledak. Surai pink dijambak, kepala dianggukan sehingga penisnya keluar masuk dalam kerongkongan.
"UHOKK..HMPP..UEKK..HMMMM" Sakura panik, tidak menyangka Sasuke tiba-tiba mendominasi. Sakit akibat jambakan tidak dihiraukan, Sakura justru semakin panas. Jarinya tidak lupa menggosok vagina dengan cepat, gerakan memutar, vertical, horizontal, Ah, Sakura hampir mencapai klimaks. Begitu pula dengan Sasuke yang bernafas terengah-engah. Getaran dari desahan Sakura yang tertahan memberi sensasi tambahan.
"AHNN.. SHIT! Sakura.." penis dibenam sedalam mungkin, cairan sperma langsung mengaliri kerongkongan. Bertepatan dengan Sakura yang mencapai klimaks, wajahnya memerah, matanya menjuling dan penis masih bernaung didalam mulutnya. Sungguh, Sasuke akui itu pemandangan menggairahkan.
"Hah.. Uhukk uhuk.."
Sial. Sasuke tidak menyangka bisa secepat itu mencapai klimaks. Deep throat berbahaya, dan cukup memabukkan. Tetapi Sasuke tahu yang lebih membahayakan sedang menunggu.
Sakura tidak ingin memberi jeda terlalu lama. Ia bangkit, berdiri, melepas pakaiannya sendiri. Tubuh telanjang yang polos terpampang. Meskipun tidak sebahenol Hokage Kelima, Sakura tetap memiliki tubuh yang indah dan ramping.
"Sasuke-kun.." Sakura senang melihat penis yang baru cum itu masih menegang. Ia berjalan mendekat, membantu Sasuke melepas pakaian atas yang tersisa. Oh.. Pemandangan memanjakan mata, tubuh yang terbentuk akibat berbagai latihan keras, tegap, berbidang, dan tentu saja kotak-kotak dibagian perut yang mampu melunturkan iman.
Sakura mendorong tubuh Sasuke untuk rebahan diatas ranjang rawat. Cukup sempit sebenarnya, tetapi masih muat untuk bercinta.
Sakura tidak dapat menahan gairah. Ia menindih Sasuke. penis Sasuke digenggam dan dipukul-pukulkan pada vagina nya. Perlahan setelah posisi yang tepat, pinggulnya turun untuk memasukkan penis itu.
"Ahhh.. Sasuke-kun.."
"Sakura.."
Inilah yang Sakura inginkan. Penis Sasuke didalam vaginanya, membuat ia merasa penuh dan terbakar. Kepalanya terasa kosong selain getaran nikmat. Tidak menunggu, ia bergerakk cepat. Mengontrol alur permainan, mengambil alih dengan ganas. Pinggul tidak berhenti naik turun. Sakura bergerak brutal mencari kenikmatan.
"Ah ah.. Sasuke-kun.. Sasuke-kun.. ahh ah Aku.."
Sakura meremas payudaranya sendiri. Menggoda diri sendiri untuk terbuai dalam kenikmatan duniawi yang memabukkan, membuatnya candu dan tidak ingin berhenti.
"Ahhhh…" Klimaks kembali dicapai. Tubuh Sakura tersentak-sentak. Sasuke mengeram. Klimaks membuat penisnya semakin dijepit dan semakin hangat.
Penis yang masih siap untuk ronde berikutnya dikeluarkan. Sakura dengan nakal mengusap kepala penis yang sensitive. Sasuke sedikit heran saat Sakura membasahi jari-jarinya, jari-jari itu kemudian mengusap bagian pantat, turun hingga menyentuh lubang yang tidak kalah berkedut.
"Sakura?"
"Ne.. Sasuke-kun.."
Penis Sasuke kembali digesekkan pada vagina yang telah banjir, dibasahi dan dilumuri cairan kewanitaan. Tetapi Sakura tidak memasukkan kembali kedalam vagina, justru ia sedikit maju, agar penis itu tepat di lubang belakangnya.
"Sakura?!" Sasuke sedikit panik. Pasalnya, mereka belum pernah mencoba ini. Dan Sasuke tidak memakai kondom. Menurut beberapa informasi, anal sex disarankan memakai kondom agar bakteri kotor tidak langsung menginfeksi kemaluan.
Bokong dipaksakan menekan pada penis. Sakura tampak kesulitan dan kesakitan, tetapi gairahnya terlalu kuat. "AHHHKK.. GGHH.." Kepala penis berhasil masuk, Sakura menahan sakit. Pantatnya seperti robek. Tangan sebelahnya membelai klitoris, berharap rangsangan membuyarkan sakit.
"OH! FUCK!" Sasuke mengumpat. Gairahnya melambung tinggi. Lubang anal sangat ketat. Seiring pelan-pelan dimasukkan, seiring itu pula nikmat semakin bertambah.
"Ahh.. Sasuke-kun.. Kau suka?"
Sasuke tidak membalas. Sebagai gantinya ia bantu menurunkan pinggul Sakura. Meneguk ludah berkali-kali, kerutan dikeningnya bertanda ia menahan gerangan.
JLEB! "Ouhh Ahhkk.. SASUKE-KUN.."
"Ahh.."
Penis masuk seutuhnya. Sasuke dan Sakura terbuai kenikmatan yang menggetarkan saraf-saraf tubuh, menghantam otak, melepas hasrat.
Sejujurnya Sakura tidak mempersiapkan ini, tetapi gairah memaksanya melakukan aktivitas baru. Mengingat suaminya jarang pulang, Sakura jarang dibelai, kesempatan seperti ini tidak boleh dilewatkan.
"Ouch!" Sasuke menghentakkan pinggul, ia ingin segera mengacak-acak lubang kotor itu.
"Tunggu.. Sasuke— ah ah.."
Lubang disodok, rasa perih berganti candu. Memabukkan. Setiap penis Sasuke keluar, lubang akan menghisap kedalam, menyedot kembali dan membenamkan diantara lapisan yang ketat.
"Ahh ahh.." Sakura kehilangan kendali. Ia balas tusukan Sasuke dengan arah berlawanan sehingga penis menusuk lebih dalam, secara acak, dan brutal.
"Ahhh..mhhh.. ghh" Sakura hampir menggila ketika jari panjang Sasuke juga memasuki vaginanya. Sakura tidak pernah membayangkan dua lubangnya ditusuk bersamaan. Penis ataupun jari, ketika nafsu menguasaimu, semua terasa menggiurkan.
"Sasuke-kun..ahh ahh.."
"Hahh.. damn! Ah!"
"Mhhmm.. ughh ahh"
"Ahnn.."
Decitan ranjang menambah ricuh, bersahut-sahutan dengan desahan panas.
"Sakura… erghh.."
"Ahh ahhh Ya ya.. Sasuke-kunn.. hmm"
Tempo semakin cepat, semakin brutal, ahh~ tidak ada yang mau berhenti. Puncak berada diujung kelamin, sodokan dipertajam, lubang mulai longgar memudahkan gerakan yang lincah.
"Ahhhh…"
"FUCK! AH!"
Semburan panas memenuhi anus. Dan cairan bening mengalir dari vagina. Keduanya mencapai puncak bersamaan dan diselimuti ombak yang dahsyat. Ahh~
Sakura ambruk diatas Sasuke setelah penis itu ditarik keluar. Lelehan sperma menuruni paha dan mengotori sprei ranjang.
Sakura dapat mendengar degup jantung Sasuke yang memompa tak karuan, perasaan bahagia menghinggapi dirinya. Begitu pula dengan Sasuke, meskipun Sakura sering dikatakan tidak cocok bersanding dengan Uchiha, nyatanya Sasuke merelakan hatinya bernaung dalam hidup wanita itu. Lupakan komentar publik, mereka sendiri yang tahu bagaimana nikmatnya permainan tubuh.
Sasuke bersyukur pulang ke Konoha. Permainan panas selalu cocok sebagai sambutan rindu. Bahkan Sasuke meniatkan untuk pulang lebih sering, karena kini ada tiga lubang yang harus sering ia isi. Mulut Sakura, vagina Sakura, dan anus Sakura.
"Sasuke-kun.."
"Sakura, ronde berikutnya.."
.
.
.
CHAP 2 END.
Minna-san, selamat berakhir pekan~
Wah wah.. saya sangat berterimakasih kepada siapapun yang telah mampir ke fanfic ini, membaca, mereview, favorite, dan follow. Dukungan pembaca adalah semangat untuk saya! ^^ sampai disini saja fanfic panas ini, semoga cukup menghibur~
Tanpa pembaca, fanfic ini hanya sekedar kumpulan kata-kata dari imajinasi kotor. Sekali lagi, ARIGATOU GOZAIMASU!
Sampai jumpa di fanfic panas lainnya!
Salam Mesum. ^.^