Hypnosis Mic adalah milik King Records

Warning: Suicide scene! Angst!

Don't like? Don't read!

Enjoy~


Lelaki bersurai merah itu menatap syok pemandangan yang ada di depannya. Di atas meja makan apartemennya terdapat kue coklat dengan hiasan lilin di atasnya. Disana juga ada teman sekamarnya tengah memasak sesuatu yang enak. Baunya benar-benar menggugah selera Doppo yang baru saja pulang dari kerja.

Matanya berkaca-kaca. Ah... Kapan terakhir kali ia merayakan ulang tahunnya dengan Hifumi? Entahlah, tapi yang ia ingat itu sudah lama sekali.

"A-are? Doppo-chin! Kenapa kau tidak mengatakan apa-apa? Ah~ kan aku tidak jadi memberimu kejutan!" Lelaki bersurai kuning itu merengut kecewa ketika melihat lelaki yang tengah berulang tahun itu datang dan menghancurkan kejutannya.

"A-ah? M-maafkan a-aku Hifumin! I-ini semua salahku! Kalau saja a-aku datang lebih telat... K-kalau saja aku t-tidak terge—" Nah mulai kumat lagi. Hifumi langsung menutup mulut Doppo dengan tangannya.

"Haahh... Itu bukan salahmu, Doppo-chin! Lagipula ini adalah hari ulang tahunmu, jadi Doppo-chin harus bahagia! Berhenti menyalahkan dirimu, oke?" Doppo mengangguk tanda ia mengerti. Ya walaupun di hatinya masih ada perasaan tidak enak karena menggagalkan rencana Hifumi. Seandainya saja ia tidak pulang lebih cepat. Seandainya saja—

"Kan sudah kubilang jangan menyalahkan dirimu, Doppo-chin! Maa~ sudahlah. Sebaiknya Doppo-chin mandi dulu, baru kita makan dan merayakan ulang tahunmu!" Hifumi lalu mendorong Doppo ke kamarnya dan menyuruhnya untuk mandi.

Setelah beberapa menit, Doppo keluar dari kamarnya dengan rambut yang basah. Melihat akan hal itu, Hifumi menghela nafasnya dan mendatangi Doppo yang bengong. Ia meraih handuk yang tergantung di bahu Doppo, lalu mengeringkan rambut Doppo.

"Haa... Doppo-chin memang tidak bisa apa-apa tanpaku ya! Bahkan rambut sendiri saja tidak dikeringkan dengan benar!"

"M-maaf, Hifumi..." Hifumi tersenyum. Sahabat kecilnya ini memang tak bisa apa-apa tanpa bantuannya. Tetapi ia tidak marah ketika Doppo selalu bergantung padanya. Malah itu membuatnya sangat senang karena itu artinya mereka akan bersama selamanya.

"Hn, hn. Tidak masalah kok, Doppo-chin. Malah aku senang Doppo-chin membutuhkanku. Hanya saja, jika suatu saat nanti aku tidak ada, Doppo-chin harus menjaga dirinya dengan baik ya!" Hifumi selesai mengeringkan rambut Doppo. Kemudian ia berbalik dan pergi menuju meja makan.

"T-tapi, Hifumin tidak akan meninggalkanku, kan?" Doppo melirik Hifumi yang mengangkat beberapa piring berisi omelet dan lauk pauk yang lain.

Gerakan Hifumi terhenti. Ada keheningan sejenak diantara keduanya. Doppo yang merasa Hifumi bertingkah aneh kemudian menatap Hifumi yang menundukkan kepala sambil tersenyum.

Eh?

"Tentu saja tidak, Doppo-chin! Hahaha! Kan Doppo-chin tidak bisa melakukan apapun tanpaku, bukan? Tenang, tenang, aku akan selalu bersama Doppo-chin kok!" Ucap Hifumi ceria. Doppo diam saja melihat Hifumi yang bertingkah aneh seperti itu.

"Sudahlah~ Yang penting kita merayakan ulang tahunmu dulu, Doppo-chin! Ayo kesini!" Hifumi menarik kursi, menyuruh Doppo untuk duduk di seberang kursinya.

Doppo tersenyum kecil. Ah... Ia terlalu banyak berpikir. Kenapa harus memikirkan masa depan yang tidak pasti jika saat ini ia bisa merasakan kebahagiaan dengan sahabat kecilnya itu.

=-=-=-=-=-=-=

Doppo terbangun. Keringat dingin mengucur dari dahinya. Ia baru saja memimpikan Hifumi. Mimpi yang selama ini ia mimpikan di hari ulang tahunnya.

Air matanya keluar dengan deras dari sudut matanya. Dadanya tiba-tiba sesak seakan kurangnya pasokan oksigen. Ia mencengkram rambutnya sendiri. Masa bodoh rasa sakit. Yang penting ia perlu melampiaskan rasa sakit yang ada di hatinya ini.

Ia mengedarkan pandangan ke penjuru kamarnya. Sangat berantakan, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan kamarnya. Ia bahkan lupa kapan terakhir kali ia membersihkan kamarnya.

Dengan langkah berat, ia menuju ruang tamu apartemennya. Air matanya masih tidak berhenti mengalir. Kemudian ia terduduk di depan meja kecil. Mata sembabnya menatap foto sahabat kecilnya itu. Air yang ada di gelas yang berisi bunga itu sudah mulai keruh dan bunganya sudah layu.

"H-Hifumin... A-aku memimpikanmu lagi... A-aku m-merindukan, Hifumin..." ia hancur di hadapan foto Hifumi. Rasa rindu yang menumpuk selama beberapa tahun dikeluarkan begitu saja.

"K-kata kau, kau akan menemaniku selamanya, Hifumin! KENAPA KAU SEKARANG MALAH MENINGGALKAN KU LEBIH DULU?! KAN KAU SUDAH TAU AKU TIDAK BISA APA-APA TANPAMU, HIFUMIN?!" Ia mengeluarkan emosinya. Tangisnya meraung-raung. Masa bodoh tetangga mendengar tangisannya, ia tidak peduli. Walaupun umurnya sudah menanjak kepala tiga, tapi emosinya masihlah sama seakan remaja yang ditinggal kekasihnya.

"H-Hifumin... A-aku benar-benar merindukanmu... Benar-benar merindukanmu... Hifumin... " isaknya sedih.

Setelah menghabiskan beberapa lama, ia berdiri dan melangkah dengan berat menuju kamarnya.

Matanya sembab. Kepalanya sakit. Apalagi hatinya. Ia sudah tidak sanggup lagi bertahan tanpa adanya Hifumi. Setiap hari, ia merasa semakin tidak memiliki tujuan hidup. Tidak ada lagi yang bisa Doppo perjuangkan sepeninggal Hifumi.

Ia berdiri dan menaiki kursinya. Tangannya menggapai tali yang tergantung dilangit-langit kamarnya.

Sudah cukup. Ia ingin bertemu dengan Hifumi lagi. Ia ingin merasakan masakan Hifumi lagi. Ia ingin mendengar celotehan Hifumi yang tidak ada habis-habisnya lagi. Ia ingin Hifumi di sisinya.

"Hifumin, ayo kita bertemu lagi..." Doppo mengaitkan kepalanya di tali yang telah terbentuk lingkaran, lalu menendang kursi dibawahnya sampai ia tidak bisa menjangkaunya lagi.

Doppo tersenyum. Kado yang ia inginkan di hari ulang tahunnya terwujud.

Hifumi Izanami. Itulah kado yang Doppo inginkan selama ini.


a/n:

HBD Doppo-chin tersayang! Wyatb Doppo! uwu)/ Moga makin disayang Fumin! /plak.

Ini adalah kado ultahku buat Doppo! Gapapa lah sekali-kali angst, hehe. /plak.

Owwiee... Gomenna, tapi aku suka angst :((. Tapi kan endingnya Doppo juga ketemu sama Hifumin! jdi happy ending dong! muehehehe...

udah deh jan banyak bacot ryn. kalau gitu... Airyn out!

Byebye!

Airyn~