Disclaimer : Naruto© Masashi Kishimoto

Summary : Naruto, manusia yang memiliki kekuatan yang diluar nalar. Dia akan melakukan apapun yang dia mau dan tujuan yang sebelumnya mendapatkan seluruh kekuatan di dunia ini menyimpang menjadi seorang pemburu untuk makhluk yang telah menghidupkannya kembali dari awal/Shinigami : Makhluk yng akan tertawa pertama jika dia mati/makhluk abnormal : yang akan menjadi kuat jika dia mati karena kekuatannya di ambil alih olehnya/Itulah rekannya./"Kau banyak bicara ya, dasar Babi."/

Genre : Super Power, Adventure, General(?)

Rate : M

Setting : Errr . . . ?, AU ajalah.

Warning : AU, typo (s), Miss typo (s), OOC, OC, Gaje, Not EBI/EYD and Etc.

Happy Reading….

The Problem Maker

Dia memiliki mata hebat yang dapat mengendalikan waktu miliknya sesuka hati, tapi mengapa dirinya tidak dapat menikmati hal ini sedikitpun. Pembantaian ini serasa kosong, apakah karena dirinya hanyalah sebuah mayat hidup yang dikendalikan seperti sebuah pion yang hanya menerima tugas dari Tuan nya. Tidak, lebih dari itu perasaan yang sama ketika dirinya tidak memiliki tujuan apapun dahulu.

Mata merah dengan tiga tomoe itu menatap sekeliling, entah berapa jam dia duduk disini-di atas bongkahan batu besar yang berserakan di atas gurun panas, hasil dari teknik Rinnegan Madara. Apakah Rinnegan merupakan tingkatan tertinggi dari Ein Mangekyou Sharingan? Yahh setidaknya itulah yang dipikirkan pemuda merah itu.

Sinar putih terasa familiar dimatanya dengan bentuk kubus. "Oh, Jinton kah?, kakek tua bau tanah itu lumayan juga". Mata Sharingannya berputar pelan, Naruto tidak merasakan lagi Chakra Susano'o Madara, Susano'o Moku Bunshin tepatnya. Yang terlihat di netra kutukan miliknya hanya Chakra 5 kage yang sedikit meredup, dan tentu saja salah satu Edo Tensei yang sejenis dengan dirinya Uchiha Madara terjerat Naga air yang berkombinasi dengan petir yang perlahan pasir menjeratnya dengan kertas Fuin khusus.

Bibirnya tersungging senyum miring, inilah saat yang ditunggu-tunggu oleh Naruto. Susano'o sempurna Uchiha Madara yang belum pernah dirinya lihat sebelumnya.

Ini akan menarik.

Tentu saja, saat kelima Kage mengeluarkan kekuatan penuhnya hal itu dapat menjerat Madara. Tapi apakah akan semudah itu?, Madara yang Notabene merupakan Uchiha legendaris yang pertama kali memiliki mata Ein Mangekyou Sharingan kalah hanya hal seperti itu?, tidak akan pernah karena hal tersebut membuat harga diri yang ia miliki sebagai Uchiha akan tercoreng. Maka sebagai respect terhadap musuhnya Madara pasti akan mengeluarkan Susano'o sempurna miliknya untuk dapat terlepas dari segel itu.

Ya itulah yang terfikir di kepala Edo Tensei merah itu.

Menyamankan posisi duduknya Naruto kembali menonton pertarungannya itu dengan antusias mengenyahkan spekulasi yang terlintas di kepalanya.

. . . . .

Tempat yang tadinya hanya pasir dan batu besar yang menjulang tinggi sekarang hanya bongkahan batu besar seolah terjadi kehancuran yang parah terjadi, batang pohon besar tergeletak begitu saja tidak hanya satu atau dua batang mungkin lebih dari 50 batang berbagai ukuran berserakan dengan batu-batu besar mencuat.

Waktu benar-benar telah menunjukkan malam hari, bulan purnama terlihat jelas menggelantung di langit yang tak dihiasi awan. Di salah satu tempat terdapat 5 manusia dengan keadaan yang cukup menyedihkan, terlihat pakaian yang tidak lagi utuh dan tentu saja kelelahan mental dan fisik begitu terlihat karena semenjak pertarungan ini dimulai 5 manusia dengan gelar Kage mengeluarkan Ninjutsu dengan Rank A bahkan Chakra yang sengaja dhemat pun akan menipis jika seperti itu.

Tetapi yang lebih parah dari kelima Kage itu adalah seorang perempuan pirang dengan paras cantik terkotori oleh darah segar yang mengalir dan telah mengering, di bagian perut pakaian yang seharusnya menutupi hal itu kini terkoyak dengan noda darah yang masih menempel tetapi anehnya tidak ada luka sama sekali walaupun darahnya terlihat banyak. Ya tentu saja hal itu dapat terjadi, Ninpo Sozo Saisei: Byakugo No Jutsu atau juga dapat disebut dengan The Ninja Art Creation Rebirth: Strength of a Hundred Technique merupakan teknik terlarang yang dapat mempercepat regenerasi luka pengguna melalui pembelahan sel yang di percepat, teknik ini memiliki efek otomatis yang berkelanjutan yang akan menyembuhkan segala kerusakan yang diterima pengguna secara instan tanpa memerlukan segel tangan. Hal ini merupakan kelebihan yang di dapat dari terkumpulnya Chakra berbeda dari Chakra utama yang mengalir di tubuh. Maka dari itu terbentuklah segel belah ketupat di dahi perempuan pirang itu dan meluas keseluruh tubuh pengguna tanda bahwa teknik tersebut aktif.

" Apa kau melihatnya ?!" teriak kakek tua yang menjadi pemilik tenik kubus cahaya itu yang dibelakangnya terdapat perempuan pirang yang tengah meregenerasi Chakra kakek tua tersebut. "Inilah 5 Kage dengan kekuatan penuh !".

.

"Begitu ya. . . ."

.

"Mereka benar-benar pantas mendapatkan gelar Kage."

.

"Kalau begitu aku, Uchiha Madara, akan melawan kalian dengan kekuatan penuh !."

.

Disaat bersamaan setelah Madara menggumamkan kalimat terakhirnya ledakan Chakra biru menguar ganas tanpa tertahan. Getaran tanah menandakan bahwa hal buruk akan terjadi diiringi dengan batuan kecil terangkat, alam pun setuju bahwa Chakra tanpa batas ini merupakan hal yang tidak sepatutnya digunakan juga pengguna dari teknik terkutuk ini, alam juga memberikan respon bahwa membangkitkan manusia bernama Uchiha Madara merupakan kesalahan besar.

"5 Kage tidak ada apa-apanya dibandingkan denganku. Camkan itu !"

Bola mata berwarna merah bersinar dalam kegelapan, seiring dengan Chakra berwarna biru memadat membentuk sebuah makhluk kolosal dengan tangan saling berkaitan membentuk segel tangan Hitsuji/Ram.

"Inilah Susano'o Sempurnaku !"

Kelima Kage yang digadang-gadangkan sebagai manusia hebat dari kelima negara besar hanya terdiam, teknik yang digunakan untuk menjerat Madara merupakan kesia-siaan belaka. Tentu saja membatalkannya merupakan pilihan yang tepat.

Keringat dingin mengalir di pelipis mereka, tidak menyangka akan berhadapan dengan makhluk yang pantas menyandang gelar sebagai monster. Terdiam merupakan pilihan spontan dipilih oleh tubuh manusia ketika berhadapan dengan makhluk yang diluar akal sehat. Akal sehat apanya ?, manusia yang dapat mengeluarkan api dari mulutnya saja sudah diluar akal sehat apalagi hal ini, diluar nalar dan benar-benar disandingkan dengan kekuatan dari Dewa. Mereka tidak mampu untuk melawan.

"In-inikah wujud dari Susano'o yang sebenarnya ?!" pertanyaan retoris di gumamkan oleh perempuan berambut pirang, tidak perlu jawaban karena hal tersebut merupakan fakta bahwa apa yang Madara tunjukan merupakan wujud dari Perfect Susano'o yang merupakan tahap akhir dari teknik manipulasi Chakra yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang memiliki kapasitas Chakra yang besar dan tentu saja pengendalian sempurna akan Doujutsu mengerikan itu.

Tapi apa yang terlihat oleh netra kelima kage bukan tahap akhir dari Susano'o sempurna, karena pertunjukan kematian akan segera dimulai.

.

"Masih belum. . ."

.

"Tunjukkan wujudmu !"

.

Madara kembali menyuplai Chakra miliknya, terjadi perubahan lagi terhadap Susano'o dengan terbentuknya sebuah kepala dengan hidung panjang, sayap berwarna biru yang di alihfungsikan memegang sebuah katana, tangan terbentuk dan seluruh bagian terbentuk dengan wujud kolosal yang mirip dengan Tengu. Sosok menjulang tinggi yang mungkin melebihi 50 Meter menunjukkan dominasinya, mata menatap kebawah dengan Madara yang berada di dahi dengan bentuk berlian memandang rendah kelima Kage.

Onoki menatap apa yang tersaji didepannya dengan tangan gemetar yang terkepal erat.

"Chakra besar itu membentuk sebuah bentuk . . . "

Perempuan berambut pirang menimpali dengan mata yang penuh emosi terkecamuk menatap makhluk kolosal di hadapannya.

"Aku tidak menyangka perbedaan kekuatan ini. . . " perkataan perempuan pirang itu menggantung, tentu saja perbedaan kekuatan mereka dengan Madara tidak dapat dibandingkan dengan angka persentase karena ia yakin bahwa tidak hanya ini saja yang dapat Madara lakukan dan hal tersebut dapat menurunkan persentase perbandingan kekuatan yang hanya perkiraan. "Aku tidak percaya jika Kakek pernah bertarung melawannya !".

.

"Sudah kubilang. . . ",

.

"Hashirama adalah satu-satunya orang yang bisa menghentikanku.",

.

Madara menyeringai sekilas, "Tapi. . . ",

.

"Dia tidak ada disini.",

.

"Meskipun itulah keinginan kalian",

.

"Karena itu. . . .", disaat bersamaan lengan kanan Susano'o terangkat, begitu pula sayap bagian kiri yang memegang katana, memegang gagang pedang lalu menariknya dengan cepat hingga menimbulkan gelombang cahaya yang melesat cepat mengancurkan apapun yang berada di jalurnya. Bahkan dua gunung saling berdekatan terbelah hanya dengan sebuah ayunan pedang. Tidak dapat di bayangkan hanya dengan sebuah ayunan dapat melibas gunung menjadi dua. Semua terhempas, bahkan kelima Kage terseret jauh.

Naruto yang tengah duduk santai di atas batu dapat merasakan gelombang kejut, bahkan dia harus bangkit dari duduknya untuk menghindari batu besar yang terlempar ke arahnya. Mata merah tiga tomoe milik Naruto menatap penuh minat dengan sosok humanoid berwarna biru itu. Terkekeh halus, bibirnya menyunggingkan seringai maniak.

"Hanya segitu ?!",

Tidak ada lagi pandangan penuh minat yang dirinya ukir diwajahnya tergantikan dengan ekspresi kecewa, pasalnya apa yang dirinya bayangkan tidak sesuai dengan realita. Hanya segitu kekuatan Susano'o?, apa benar dia Uchiha Madara?, Naruto meragukan hal itu. Manusia yang membangkitkannya dan Uchiha Madara merupakan makhluk cacat yang tidak dapat mengeluarkan seluruh potensi pionnya. Dia bahkan berani bertaruh, apa yang Madara dapat lakukan sekarang jauh berbeda dengan dirinya saat masih hidup, tentu saja pengecualian untuk kekuatan curian yang di iplankan di jantung nya.

Tidak-tidak, Naruto masih menunggu kejutan lainnya jadi dia kembali menyamankan posisi duduknya sambil menatap ke arah makhluk kolosal itu. Tentu saja berharap akan lebih memberikan kejutan yang menarik dari pada yang tadi.

Satu rahasia yang jarang diketahui oleh keturunan darah Uchiha, bahwa disaat Mangekyou Sharingan aktif untuk pertama kalinya disitulah kemampuan spesial yang hanya dimiliki oleh pemilik Mangekyou tersebut bangkit. Contoh seperti Mangekyou milik ibunya, tentu saja kemampuan unik yang dapat mengendalikan waktu miliknya sesuka hati itulah kemampuan unik yang hanya ada satu di setiap mata Mangekyou.

Lain lagi dengan miliknya, Mangekyou dengan pola Spiral seperti lambang klan Uzumaki itu memiliki kemampuan unik yang dapat membuka ruang hampa menjadi sebuah transportasi antar dimensi, mirip seperti teleportasi tetapi lebih memiliki banyak variasi sederhananya Mangekyou yang dapat mengendalikan ruang antar dimensi bahkan lebih kompleks dari milik Obito.

Begitupula mata dibagian kiri yang memiliki pola Vortex, kemampuan unik yang dimilikinya bangkit sebelum kematiannya. Kemampuan yang seharusnya tidak ada didunia ini, ya kemampuan yang dapat mencabut nyawa seseorang hanya dengan sebuah sentuhan seperti menarik belut dari sarangnya. Tidak hanya itu Mangekyou dengan kemmpuan ganda ini juga dapat menghilangkan chakra milik orang lain hanya dengan sentuhan, mirip seperti merampas chakra yang dimilikinya seperti afinitas dan tidak dapat menggunakannya seakan dipaksa untuk menjadi manusia biasa. Dan satu True Power yang dimiliki mata ini adalah dapat memisahkan 'nyawa' dan 'badan'. Sungguh hebat kan ?!, kelemahannya tentu saja tidak ada teknik Susano'o yang dapat terbentuk.

Dan mata milik Uchiha Fugaku yang tidak dia ketahui kemampuannya, sampai sekarang dia tidak dapat mengatahui apa teknik spesial mata itu. Atau dalam kasus lain tidak memiliki kemampuan spesial tetapi memiliki kontrol penuh atas teknik umum dari mata tersebut. Sebenarnya hal itu bisa terjadi karena pemicu bangkitnya Mangekyou yang membuatnya terpangaruh.

"Hmmm. . . . "

Naruto bergumam pelan, sensasi aneh dapat ia rasakan. Bangkit dari duduknya Naruto menatap sekeliling dengan Sharingannya dari netra tiga tomoe itu dapat ia lihat pilar-pilar cahaya yang menjulang kelangit, tidak dapat dihitung dengan jari karena jumlahnya puluhan. Tidak berapa lama tubuhnya juga bercahaya. Sensasi ini masih melekat di kepalanya, sensasi ketika dirinya masih hidup. Hanya satu spekulasi yang terlintas.

"Jadi pengguna teknik Edo Tensei sudah di kalahkan."

Lalu netra miliknya menatap raksasa kolosal dengan wujud Tengu berwarna biru yang juga memudar karena kehilngan suplai Chakra. Tubuh Madara juga bercaya seperti miliknya. Hahh, tidak seru sungguh tidak seru.

Kembali ketempat Madara dan kelima Kage.

"Cahaya. . . Apa itu?!"

Pertanyaan spontan terlontar dari bibir perempuan berambut pirang cucu dari Hokage pertama Hashirama Senju. Ketidak tahuannya akan fenomena yang terjadi cepat barusan membuatnya melontarkan pertanyaan tersebut. Dia berharap semoga apa yang terjadi sekarang tidak menjadi lebih buruk dari pada yang tadi, dikepalanya masih terekam jelas gambaran dari ayunan sebuah pedang Susano'o yang dapat membelah dua buah gunung. Hal tersebut membuat kakinya bergetar sampai sekarang, dan tentu saja masih bertanya-tanya apakah makhluk ini yang pernah dilawan oleh kakeknya dahulu.

Tsunade Senju namanya.

"Susano'o juga sudah menghilang, dan tanda kerutan di tubuh Edo Tenseinya juga semakin terlihat. Tidak diragukan lagi, hal ini. . ." spekulasi bermunculan dikepala uban pemimpin desa Iwagakure tersebut, dia tidak dapat menyelesaikan kalimatnya karena masih ragu akan spekulasi yang terfikir olehnya.

"Edo Tensei sudah dihentikan." Ucap Madara datar sambil menatap telapak tangan kanannya, ya setidak tua bangka yang memiliki julukan Ryotenbin itu dapat dia setujui ucapannya.

"Apa ?!", Raikage tidak dapat menyembunyikan ekspresi terkejutnya, bukan tidak senang tapi mengingat apa yang dilakukannya mereka sekarang tidak heran dia terkejut, di tengah-tengah pertarungan dan tiba-tiba lawannya mengatakan Edo Tensei telah di hentikan. Dia bukan hanya gumpalan otot semata, otaknya tentu saja masih berfungsi dengan normal layaknya manusia lainnya.

"Padahal Kita belum menemukan lokasi persembunyian Kabuto, ini terlalu cepat. Bahkan jika Kabuto sudah ditemukan, bagaimana caranya jutsu ini bisa dihentikan ?!" menurut informasi yang diterima saat menemukan persembunyian kabuto yang pertama dia yakin bahwa apa yang di informasikan itu adalah benar bahkan dia masih mengingat kehilangan dua Shinobi miliknya, Tenzo dan Anko Mitarashi. Mereka berdua hilang saat menyusuri markas Kabuto, dan tentu saja saat tim bantuan datang Kabuto dan dua ninja tersebut hilang bak di telan bumi. Maka dari itu dirinya heran.

"Itu tidak penting !" ya benar apa yang di katakan oleh Onoki, hal tersebut tidak penting siapa yang dapat mengehentikan Kabuto dan membatalkan teknik Edo Tensei ini karena dengan ini dirinya yakin kemenangan akan berada dipihak Shinobi aliansi.

"Siapapun yang melakukannya, dia adalah pahlawan yang sudah menyelamatkan dunia Shinobi." Tidak ada lagi sebutan yang pantas selain pahlawan, karena dengan ini persentase kemenangan aliansi Shinobi meningkat. Siaapun itu dia benar-benar berterima kasih.

Madara terkekeh pelan mendengarkan percakapan mereka. "Sepertinya kalian juga punya Shinobi yang hebat."

"Mau bagaimana lagi." Madara melangkah kedepan dan akan melakukan lompatan. Tentu saja sebelum menghilang setidaknya memberikan serangan penutup merupakan pilihan yang bagus.

Mizukage berambut Maron itu merasakan firasat buruk, satu hal yang pasti. "Dia sudah mempersiapkannya ?!". itu hanya hasil pemikirannya, saat melihat Madara akan menyerang lagi.

"Masih belum." Onoki bersuara, dia bersiap akan kemungkina terburuk apalagi sekarang kapasitas Chakra miliknya telah menipis. "Dia ingin melancarkan serangan terkahir sebelum dia menghilang !". tentu saja hal ini berbahaya.

Madara melesat kebawah dengan tangan kanan yang telah membentuk segel dan mengkompres Chakra untuk mengeluarkan Jutsu.

Katon : Ryuueh Rouka No Jutsu

Muncul 4 kepala naga mini yang melesat menuju kelima kage, tentu saja panas dan kompresi Chakra yang di keluarkan tidak main-main karena sedikit saja terkena akan berdampat buruk selanjutnya.

Mizukage bersiap akan serangan itu, dengan handseal yang telah selesai ia menggumamkan teknik air miliknya untuk menghentikan api tersebut.

Suiton :-

"tidak… tidak akan sempat !"

Tapi sebelum api itu mengenai mereka Hokage mementalkan semua api tersebut dengan kedua tangannya, tentu saja dia menerima luka bakar tetapi hal tersebut tidak bertahan lama karena dengan cepat luka itu pulih seperti tidak pernah terjadi luka bakar disana. Byakugo masih aktif ternyata.

"Hokage-sama !" Mizukage berseru khawatir, tentu saja karena Hokage menerima banyak luka dari pada mereka berempat. Apalagi mengingat Hokage selalu memaksakan dirinya dari tadi.

"Aku baik-baik saja !" yah setidaknya Mizukage tidak perlu terlalu khawatir, setelah Tsunade mengucapkan kalimatnya. Tapi, segel Byakugo No Jutsu yang tersebar ditubuhnya mulai menghilang. Tentu saja hal ini buruk, benar-benar buruk.

Bersamaan dengan itu, Jiwa Madara mulai terlepas dari tubuhnya dan perlahan melayang ke atas.

"Tapi…"

"Kita menang !"

dan bertepatan dengan gumaman terakhirnya, Tsunade mulai kehilangan kesadaran. Tetapi berbeda dengan Madara rohnya yang akan melayang ke atas kembali ketubuhnya dan membentuk tubuh Edo Tensei kembali. Bahkan Chakra berwarna biru membentuk lengan dengan membawa senjata siap membelah tubuh Tsunade menjadi dua bagian.

Tetapi beberapa centi lagi benda itu menggores perut Tsunade, sesuatu berwarna biru mudah menghalanginya dan membuat Tsunade yang tadinya kehilangan kesadaran dapat menggerakan tubuhnya kembali. Bahkan Chakranya yang sempat terkuras terisi kembali. Bahkan segel Byaguko yang hilang kini kembali lagi, membentuk simbol belah ketupat di dahinya. Bibir Tsunade menggumamkan sebuah nama. Dan hanya dirinya yang tahu.

Madara menatap fenomena itu dengan pandangan datar. "Kekuatanmu sudah kembali." Madara menjeda kalimatnya saat merasakan sesuatu dengan Rinnegan miliknya, "Dan kau juga menerima Chakra ?!".

"Tadi aku baru saja bertemu dengan teman lama. . . ",

"Ya, dan kau akan bertemu denganya sebentar lagi." Pandangan Madara berubah serius saat mengatakannya.

"Apa yang terjadi sebenarnya ?!, Chakra Madara yang tadi sempat hilang kini mulai kembali menempel ditubuhnya. Apa dia kembali kewujud semula ?!" Mizukage berucap penasaran, sesaat perasaan tidak enak yang hinggap hilang sekarang kembali lagi. Firasat buruknya selalu benar soal ini dan hal itu selalu membuatnya khawatir, apalagi musuhnya sekaliber Uchia Madara yang tidak bisa dilawan dengan kekuatan yang setengah-setengah.

"Kenapa ?!, Kenapa dia tidak menghilang juga ?" Raikage bersuara sedikit frustasi, sekarang bukankah sudah dekat dengan kemenangan tetapi apa yang tersaji di pengelihatannya seolah menamparnya seakan hal tersebut hanya angan-angan saja. Apa yang terjadi sebenarnya, itulah yang dia fikirkan sekarang. "Aku kira Edo Tensei sudah dihentikan !".

Tsuchikage dan Kazekage mengertakan gigi mereka, ini diluar perkiraan mereka. Apalagi masih ada satu Uchiha lagi yang sedang menonton disana membuat mereka sedikit putus asa, walaupun sejak awal pertempurannya dengan legenda Uchiha ini dan satu Uchiha yang tidak tahu apa kemampuannya. Hal yang membuat mereka sedikit bersyukur adalah ketika satu Uchiha tidak ikut campur dan memilih menonton apa yang mereka lakukan, jika dia ikut bertempur mereka berdua tidak dapat memperkirakan apalagi yang akan terjadi mengingat Uchiha satu itu yang membabat hampir seluruh pasukan didivisinya. Ini buruk.

"Edo Tensei adalah Jutsu yang dapat memanggil orang yang sudah mati. Tapi, ada satu resiko. . . ",

"Re-resiko ?!"

"Selama dia tahu segelnya, orang yang dibangkitkan dengan Edo Tensei dapat membatalkan kontrak Edo Tensei untuk selamanya. Ketika itu terjadi, kalian akan menghadapi masalah yang paling besar. Tubuh abadi dengan Chakara tanpa batas, dapat aku kendalikan dengan bebas."

"Ti-tidak mungkin !"

"katakan kepada pengendali jutsu ini. . . jangan pernah menggunakan Kinjutsu sembarangan." Madara berucap dan melakukan beberapa Handseal lalu menghentakkannya kebawah.

Edo Tensei : Kai

Sebuah sinar menyilaukan mata terpancar dari tubuh Madara. Menandakan bahwa mimpi buruk di malam ini akan segera dimulai, satu yang pasti Madara tidak akan pernah melepaskan manusia yang telah melihat wujud sempurna dari Susano'o miliknya. Maka dari itu mereka berlima harus. . . .

Mati.

Madara bersidekap dada. Matanya tetap memancarkan keangkuhan. Matanya menatap raut wajah terkejut para pemimpin kelima desa besar. Menyenangkan bukan melihat harapan kosong mereka sirna seketika. Itulah akibat dari manusia yang tidak tahu batas kemampuannya. Lemah tetaplah lemah dan yang kuat akan tetap mendominasi, dan apa ini ?, mereka membosankan dia bahkan berharap mendapatkan perlawanan tapi faktanya mereka tidak lebih dari keroco keroco yang menyandang gelar Kage. Hanya Hashirama yang ia akui kekuatannya.

"Ke-kenapa ?!, kenapa ini bisa terjadi ?!"

"Jutsu menyedihkan itu tidak akan bisa menahanku." Itulah faktanya.

"Seharusnya kalian sudah tahu itu sejak kalian bertarung denganku, Iya'kan ?"

.

"Kalau begitu sekarang . . . ",

.

"Susano'o sempurna. . . ",

.

"Semua yang melihatnya pasti akan mati, itu yang mereka katakan.",

.

"Aku akan malu jika mengeluarkan itu lagi. . .",

.

"Aku sudah melakukannya sekali. . . ",

.

"Kesenanganku sudah terganggu, berkat kejadian itu",

.

"Mungkin sudah saatnya buatku untuk merebut Kyuubi.",

.

"A-apa ?!"

"T-Tsuchikage-sama kita tidak bisa menghentikannya lagi !"

"Kita masih tetap harus bertarung !"

"Kita harus menghentikannya disini !"

.

"Sayang sekali. . . "

Ini akan terlukis dalam sejarah, dimana kelima kage tidak berdaya melawan sosok Uchiha Madara…

Kesenangan akan di mulai lagi…

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

"Edo Tensei di batalkan."

Naruto menatap tangan kanannya, sekarang seluruh tubuhnya bersinar terang seperti di beberapa tempat yang dia lihat beberapa saat lalu dan menghilang, dengan roh yang terbang kelangit. 'jutsu menyedihkan'. Bibirnya menyunggingkan senyuman miring tangannya bergerak dengan cepat membentuk Handseal panjang, setiap jutsu memiliki kelemahan. Itulah fakta yang tidak dapat di patahkan.

Edo Tensei No Jutsu : Kaiyaku Kaijo

Setiap jutsu memiliki kelemahan, bahkan teknik Edo Tensei seperti ini. Berbeda dengan Uchiha Madara yang tahu segel tangan untuk membatalkan kontrak, berbeda pula dengan Naruto dia membuat jalan pintas dengan memaksa memutus kontrak menggunakan handseal versi dirinya sendiri. Seperti sebuah game, memainkannya dengan mengikuti alur yang telah ditentukan oleh sistem game itu sendiri dan merasakan sensasi bermainnya memang hal yang menyenangkan tapi bagi beberapa orang yang mengetahui cara kerja sistem game itu sendiri memiliki sebuah pemikiran yang berbeda. Daripada menikmati game dengan biasa seperti itu lebih baik memainkannya dengan cara yang berbeda, tentu saja sebuah Cheat. Memanfaatkan celah yang ada di sistem dan membuat sebuah perintah baru yang membuat karaktermu menjadi apa yang kau inginkan, begitupula teknik Edo Tensei ini, bagi Naruto yang maniak akan kekuatan mencari celah dalam sebuah jutsu adalah keahliannya dan sebuah keharusan karena setiap lawan yang ia hadapi memiliki teknik yang selalu membuatnya bersemangat apalagi didukung dengan darah Uzumaki yang mengalir di nadinya membuatnya mengerti apa yang harus dia lakukan.

Tapi tidak semua teknik pembatalan yang dia gunakan berjalan lancar. Fakta itu yang terjadi sekarang, sensasi yang dia rasakan sekarang mirip seperti saat dia menggunakan teknik Jikan miliknya. Benar waktu telah berhenti, apalagi apapun yang dia lihat tidak memiliki warna selain warna hitam putih.

Bola mata yang telah berevolusi menjadi Ein Mangekyou Sharingan bergerak liar, bahkan setelah dia mengaktifkan matanya tubuhnya tidak dapat bergerak seinci pun. Tentu saja selain bola matanya saja yang dapat bergerak. Apa yang terjadi sebenarnya, itulah yang Naruto fikirkan sekarang.

POV

" Ap-apa... ?! "

" Apa yang terjadi ?! "

Mata yang selalu ia banggakan ketika dalam sebuah pertarungan itu melotot ganas ketika dia tiba-tiba dipindahkan, apalagi sekarang tubuhnya melayang di udara dengan keadaan terbalik. Pemandangan di bawahnya membuat matanya menatap datar. Dirinya berada dimana beberapa jam yang lalu ia melakukan pembantaian, ratusan mayat manusia dengan keadaan tubuh yang rata-rata tidak utuh, dan entah berapa liter darah tumpah di atas pasir dan menimbulkan bau anyir yang menyengat bagi siapapun yang menciumnya. Kecuali Naruto tentu saja.

Apakah ini teknik yang dimiliki oleh salah satu Shinobi yng bertahan hidup dari pembantaian yang dia lakukan ?, tidak… tentu tidak, teknik ini bahkan sudah melebihi Jikan milik ibundanya. Tidak ada Shinobi yang memiliki teknik seperti ini di dunia ini walaupun ratusan tahun di masa depan, pengecualian jika dia bukan dari dunia ini. Chakra miliknya tidak dapat mengalir bahkan dapat dikatakan membeku, itulah yang Naruto rasakan yang beberapa saat lalu untuk mengakses Chakranya untuk meledakan 100% Chakra miliknya. Tapi semuanya percuma.

Tunggu dulu, bukan dari dunia ini. Jadi,

" Apa ini ?! "hanya perkataan batin yang dapat ia dengungkan.

" Hentikanlah ini. " Suara seorang-tidak sebuah kepala yang tidak memiliki badan, di wajahnya berlumuran darah, rambut biru kusutnya yang ternoda darah menjadi alas untuk kepala itu untuk tidak bersentuhan dengan pasir. Wajah tanpa ekspresi nya hanya ku pandang dalam diam, semuanya masih tidak aku mengerti. Apa maksud perkataannya ?!, apa yan terjadi dengan tubuhnya sekarang ?!.

" Manusia akhir-akhir ini tidak tahu mana yang benar, mana yang salah. " Apalagi sekarang, manusia ?! Cih, jangan membual. Kau hidup dimana yang lemah akan mati dan yang kuat akan tetap mendominasi, itulah aturan tidak tertulis yang sejalan dengan waktu yang terus berputar. Lemah akan menjadi kuat jika dia berusaha, memiliki kekuatan, dan tentu saja memiliki akal untuk menjadi terkuat karena itu juga kesempatan yang di berikan alam untuk yang lemah memiliki dominasi. Membunuh merupakan hal biasa karena jika kau tidak membunuh kau tidak akan bertahan di dunia yang penuh hal menjijikan ini, sekarang apa lagi yang kau ributkan ?!, tunjukkan wajahmu !. tentu saja jeritan itu hanya menggema di batinnya.

" Dan kau adalah salah satu manusia yang telah menyimpang jauh dari hukum alam semesta. " Sialan, kali ini aku tidak mengerti apa yang kepala itu katakan.

Masih ditempat yang sama dengan keadaan yang sama pula bagi dirinya, seharusnya makhluk yang telah menjadi mayat tidak dapat mengeluarkan suara'kan ?!, Dan bahkan ada beberapa dari mereka yang melontarkan kata kata aneh.

" Apa yang mereka katakan ?! "

" Kau tidak memiliki empati kepada sesama, tidak peduli akan semesta, membiarkan keburukan tetap mendominasi."

" Kau juga tidak beriman kepada pencipta. "

" Pencipta ?! "

" Benar. "

" Aku mengerti. " Semuanya jelas sekarang, aku mengerti apa yang mereka katakan walaupun dengan sedikit clue. Tentu saja spekulasi bahwa ada Shinobi yang memiliki kemampuan yang dapat memundurkan waktu skala global merupakan suatu kemustahilan, satu makhluk yang hanya dapat melakukan hal tersebut seolah membalikkan telapak tangan. Siapa lagi kalau bukan tuhan, makhluk yang disembah oleh manusia yang meyakini bahwa dia adalah eksistensi tertinggi dari hal yang paling tinggi di alam semesta ini. Dia tidak percaya semudah itu.

" Jadi sesuatu yang disebut dengan 'tuhan' telah menghentikan waktu. Tepat setelah aku membatalkan jutsu Edo Tensi dan muncul dihadapanku dengan wujud manusia yang telah aku bunuh sebelumnya. Begitukah ?! "

" Benar. "

" Begini ya . . . . . Maaf telah membuatmu repot dengan datang jauh-jauh kesini dari tempat nyamanmu,karena secara realistis dan rasionalis, aku tidak mengakui keberadaan tuhan. " Jika bibirnya dapat digerakan tentu saja sekarang dia menyeringai keji setelah melontarkan kalimatnya. Tuhan katanya ?!, aku tidak percaya dengan hal seperti itu karena apa yang telah aku capai sampai saat ini adalah hasil dari kekuatanku dan tidak ada campur tangan makhluk yang mengaku dirinya tuhan.

" NANI !? "

" Secara logika, tuhan dan Iblis berada di luar pengetahuan alam. Tapi secara Hipotesis, jika tuhan itu ada, maka kejadian aneh ini tidak akan terjadi. Jadi intinya, kamu itu. . . . "tentu berbeda dengan iblis yang ia temui di negri iblis Moryuu dan makhluk yang di segel di bawah kastil Hozuki Gokuraku no Hoko ataupun makhluk yang memiliki nama Reibi yang di segel di Sora no Kuni, mereka adalah gumpalan kekuatan dan tidak lebih dari makhluk yang digunakan sebagai alat untuk manusia yang meiliki kekuatan seperti dirinya mencapai tujuan.

" Iblis. "

" Atau mungkin sejenisnya, aku akanmenyebutmudengan nama 'Makhluk X'. "

" Ternyata benar, kamu itu tidak beriman. Aku sedikit berharap karena kau manusia dan memiliki hati nurani."

Hati nurani katanya?!, jangan bercanda makhluk seperti dirinya yang haus akan kekuatan memiliki hati nurani akan menghambat potensi miliknya untuk menjadi kuat.

" Aneh rasanya tiba-tiba membahas iman dan kepercayaan. Kalau benar hal ini terjadi, kau harus menjelaskan dengan detail secara tertulis dan langsung kepadaku. "

" Aku adalah keberadaan yang mereinkarnasikan seseorang. Tapi, akan kubuat pengecualian untukmu. "

" Rinne Tensei !?. Maksudnya membuat seseorang terlahir kembali ?!. "tentu aku tau apa maksudnya, seperti kata Madara saat mereka berdua tersummon dia mendengar kata reinkarnasi. Penghidupan kembali yang di mulai dari awal, tentu saja seperti itu.

" Itu sudah tidak ada hubungannya denganmu. Kau adalah sosok yang sepatutnya tidak ada, kau adalah kesalah yang tidak sengaja dari pembentukan alam semesta."

Kesalahan?!, lucu sekali, maksudnya apa yang aku peroleh sampai sekarang merupaka suatu kesia-siaan?!. Jika aku dapat menggerakan badanku tentu saja aku akan membunuhmu !.

" Apa kamu tidak tahu tentang kewajiban 'Mengungkapkan Fakta' ?. Dan juga, kalau kamu mengaku sebagai Tuhan, coba pikirkan lagi tentang keputusanmu. "

Tidak, jika benar dia adalah makhluk yang memiliki julukan tuhan apapun yang dia katakan akan menjadi sebuah kenyataan. Ini gawat, bahkan dia belum bersenang-senang setelah dia dihidupkan kembali kedunia ini.

" Lagi pula, menangani tujuh milyar orang itu sudah di luar kemampuanku. "

" Mereinkarnasikan orang tidak beriman hanya membuang waktuku. "

" Dengan kata lain, kekuatan berlebihan tanda dari kegagalan mu sebagai makhluk yang memiliki gelar sebagai tuhan ya. Kamu gagal menganalisis dan mengendalikan kekuatanmu. Dalam ilmu pengetahuan pun, ketika suatu kekuatan sebagai tolak ukur dan menganggap dirinya sebagai yang terkuat, takkan ada orang beriman karena percaya kepada makhluk yang tidak jelas merupakan tindakan yang membuang-buang waktu. Ketika seseorang merasa tersaingi, dia akan bergantung kepada orang yang lebih kuat darinya. Makhluk sepertiku tidak melakukan kesalahan seperti itu. "

Sialan ini gawat aku terpancing kata katanya. Dan membuatku terpojok oleh kata-kataku sendiri, inikah keuatan dari eksistensi yang memiliki julukan sebagai tuhan ?!.

" Jadi maksudnya, kamu tidak beriman karena . . . . ."

" Kekuatanmu, keterampilanmu akan penggunaan kekuatanmu, . . "

" Memiliki kekuatan yang kau pikir hebat dari pada yang lain, dan semua berjalan dengan rencana yang telah kau buat walaupun itu membinasakan sebuah eksistansi yang menjadi penopang semesta ?!. "

" Tu-tung-tunggu sebentar ?! Kesimpulanmu itu terlalu jauh. "

Ini buruk, mereka. Para mayat berbicara secara serentak.

" Jika aku menaruhmu, . . "

" Dalam kesulitan, . . "

" Apakah, . . "

" Kamu akan menjadi, . . "

" Orang beriman ?!. "

" Te-tenanglah !, Aku sama sekali tidak berniat melanggar peraturan ! "

Aturan yang di maksud adalah aturan dimana tidak ada reinkarnasi bagi para orang yang tidak beriman. Dan karena dirinya tidak beriman maka tidak ada reinkarnasi maka itu bisa disebut sebagai peraturan yang tidak boleh dilanggar bagi para manusia tidak beriman. Dan dia tetap disini bersenang-senang setelah kebangkitannya.

" Bertahan hiduplah semampumu. Jika kamu mati sekali lagi, tidak akan ada reinkarnasi lagi untukmu. "

" Tu-tunggu~. . . . . "

Saat itulah semuanya menjadi gelap, tubuh Edo Tenseinya melebur menjadi kertas-kertas yang berserakan dengan manusia menjadi tumbalnya terjatuh dari ketinggian.

Tidak ada saksi yang melihat itu, karena atas kuasa tuhan semua yang dia kehendaki akan terjadi.

Dan disinilah kisah baru dimulai. . .

Kisah Naruto Uchiha Uzumaki untuk menjadi seorang yang beriman dan mengubah sikapnya menjadi manusia baik.

.

.

.

T B C

A/N : Disini saya membuat Mangekyou memiliki kemampuan spesial yang hanya dapat dimiliki oleh pemilik Mangekyou itu sendiri, sebenernya terinspirasi dari Kotoamatsukami milik Shisui atau Tsukuyomi Itachi. Nah gimana kalo setiap Mangekyou memiliki kemampuan seperti itu tetapi beda, ya harus beda lah masa sama-_-.

Mangekyou dengan pola Vortex yang teknik dapat melepas jiwa dari tubuh mirip dengan Raga Sukma kalo di Indonesia atau kalo susah bayangin aja Hanzo hero dari Game Mobile Legend ngeluarin Ultimate, ngga tau ngapa bisa make kekuatan cem gitu deh.

Terus Scene yang ketemu tuhan itu saya ambil dari Anime Yoju Senki si tokoh utamanya Loli Atheis hahaha….

Dan errr… mungkin keknya akan saya buat Cross deh ini fic. Konsep sebelumnya sih maunya loncat ke masa depan di Boruto verse, tapi ada beberapa kendala jadi stuk ide aku. Huhuhuhuhu…

Oke mungkin itu aja penjelasannya, mohon koreksinya dengan banyaknya kesalahan di tulisanku.

Thanks, izin pamit…

#StayAtHome

#StayCalm