Title : We are The Thieves

Crossover : Naruto X Highschool DxD X etc

Warning : OC, OOC, typo, bahasa tidak baku, dll

Rate : M (jaga – jaga)

Inspiration : Persona 5 Royal (Game)

Saga : First Semester

Arc : Pervert Teacher

.

.

.

Chapter 1 : The Beginning of Everything

.

.

.

Sabtu, 9 April.

Di sebuah kereta, karakter utama kita terbangun. Dia melepaskan kacamatanya dan menggosok matanya yang gatal akibat terlalu lama tidur.

" Perhatian kepada seluruh penumpang. Perhentian berikutnya adalah Stasiun Shibuya. Perhentian berikutnya adalah Stasiun Shibuya. "

Terdengar suara wanita dari pengumuman menyadarkan lamunan tokoh utama kita. Dia membuka smartphone miliknya dan melihat tanggalnya saat ini. Hari Sabtu, tanggal 9 April. Dia membuka instagram dan melihat pengaturan akunnya. Namikaze Naruto. Itulah namanya.

Naruto kembali menunduk dan teringat mengapa ia pindah ke Shibuya dai tempat tinggalnya, Kyoto. Dia yatim piatu. Dia tidak memiliki kenalan ataupun kerabat. Dia tinggal di Kyoto berkat beasiswa atas kepintarannya. Namun, ia mendapatkan masalah yang berat.

.

Flashback Start

Seminggu yang lalu.

Terlihat seorang perempuan sedang berlari, namun tangannya dipegang oleh seorang lelaki.

" Kumohon. Tolong aku! " Ucap si perempuan berusaha meminta tolong.

Naruto yang ada di sana melihat kejadian itu. Dia memutuskan untuk menolong perempuan itu. Dia menarik bahu si pria dan membuat pria itu terjatuh dan menatap pembatas jalan. Hal itu membuat dahi si pria berdarah

" Dasar bocah bajingan, aku bersumpah akan membuatmu menderita! " Ucap si pria.

Beberapa saat kemudian, polisi datang dan menahan Naruto.

.

Keesokan harinya

Di pengadilan, hakim membacakan hukuman untuk Naruto.

" Namikaze Naruto. Dengan ini, kau dihukum masa percobaan selama satu tahun. Kau akan dipindahkan ke Shibuya. "

Flasback End.

.

Naruto menghela nafas panjang. " Yang berlalu biarlah berlalu. "

" Apa? Mental Shutdown? Apa kau serius? "

" Ya. Itu kejadian nyata! "

" Sudahlah, itu mungkin hanya sebuah candaan. Atau mungkin itu gejala supranatural. "

Terdengar pembicaraan dari beberapa murid perempuan.

Setelah beberapa menit, kereta berhenti dan Naruto berjalan keluar dari kereta menuju tempat tinggalnya selama setahun.

.

Shibuya Crossing.

Naruto berjalan di trotoar. Dia akan menyebrangi Shibuya Crossing, penyebrangan terbesar di Jepang. Kemudian dia membuka smartphone untuk mencari alamat dengan Google Maps dan melihat sebuah aplikasi berbentuk mata merah. Logo dari aplikasi itu membesar dan hampir memenuhi separuh layar smartphone miliknya. Naruto menekan – nekan logo aplikasi itu dan dia melihat orang – orang mulai berhenti bergerak.

" Hah? Apa yang terjadi? "

Dia melihat sekeliling dan menemukan hanya dia saja yang masih bergerak. Di tengah Shibuya Crossing, Naruto melihat sebuah api berwarna oranye yang menyala terang. Di api itu, muncul sebuah wajah yang menyerupai wajah jahat di beberapa animasi bergenre horror. Lalu, api itu berubah menjadi seekor rubah berekor sembilan atau yang biasa disebut kyubi no kitsune. Dan di detik selanjutnya, ia waktu kembali normal.

" Merepotkan saja. "

Naruto segera menyeret aplikasi itu dan menghapusnya dari smartphone-nya. Naruto berjalan dan sampai di sebuah gang.

.

Yongen-Jaya

Yongen-Jaya, sebuah gang yang berisi ruko kecil dan beberapa rumah warga. Naruto berjalan mendekati seorang polisi yang sedang berjaga.

" Permisi, Pak. Apakah anda tahu alamat ini? " Tanya Naruto sembari memperlihatkan alamat tujuannya.

" Oh, Kau tinggal lurus dan belok ke kanan. "

" Terima kasih, Pak. " Ucap Naruto lalu berjalan melanjutkan perjalanannya.

Kurang dari lima menit, Naruto sampai di alamat yang ia cari.

TING TONG

Naruto menekan bel rumah itu. Tidak ada yang menjawab ataupun keluar untuk melihatnya.

TING TONG

Naruto menekan untuk yang kedua kalinya. Masih tidak ada jawaban.

'Sepertinya dia sedang pergi.'

" Sepertinya tidak ada orag di rumah itu. " Terdengar seseorang berbicara padanya.

" Anda tahu di mana Yoshimura Kuzen? " Tanya Naruto sopan.

" Yoshimura-san mempunyai sebuah kafe yang bernama Anteiku. Apa kau mau kuantar ke sana? " Tanya si pria yang merupakan kurir paket.

" Baiklah, terima kasih. "

Naruto berjalan mengikuti kurir antar paket itu dan sampai di sebuah kafe bernama Anteiku.

" Ini kafenya. "

" Terima kasih. "

" Baiklah, aku pergi dulu. Jaga dirimu, nak. " Ucap si kurir dan pergi meninggalkan Naruto sendirian.

.

Kafe Anteiku

KRINCING

Naruto masuk ke kafe itu. Di intu terdapat sebuah bel yang akan berbunyi saat seseorang membukanya.

" Polisi masih mencari dalang dari kecelakaan subway yang memakan korban empat hari yang lalu. Para warga sekitar masih belum bisa mendapatkan kedamaian pasca kecelakaan tempo hari. Baiklah, menuju ke lapangan. Yamaguchi-san, silahkan laporannya. " Terdengar pembawa berita membawakan berita tentang kecelakaan subway tempo hari.

" Sungguh mengkhawatirkan. "

" Bagaimana hal itu bisa terjadi? Ini bukanlah hal umum yang biasa terjadi. "

Terdengar sepasang suami istri lanjut usia sedang membicarakan tentang berita itu.

" Tiga mendatar. Negara di asia tenggara yang menjadi jajahan jepang selama Perang Dunia Kedua. Sembilan huruf. Huruf pertama I dan huruf terakhir A. " Terlihat seorang pria yang sedikit lebih muda dari pasutri itu melihat ke arah Naruto. " Kudengar kau akan sampai besok. " Ucap si pria melanjutkan sembari menaruh koran yang ia baca.

" Baiklah. Kami akan pergi. Bayaran dan tip kami taruh di meja. " Ucap si suami

" Terima kasih telah datang. " Ucap si pria yang merupakan pemilik dari Anteiku.

" Tempat ini tidak terlalu ramai, jadi kau tidak perlu cemas akan terjadi kecelakaan mobil. " Ucap si suami.

" Memangnya ap ayang terjadi? "

" Akhir – akhir ini banyak sekali kejadian aneh. Aku harap tidak terjadi sesuatu di sini. "

" Aku juga. "

" Baiklah. Sampai bertemu lagi, Yoshimura-san. "

" Ya, sampai bertemu lagi. "

Dan setelah itu, pasutri itu pergi meninggalkan kafe.

KRINCING

" Mereka nongkrong selama empat jam hanya untuk satu cangkir kopi per orang... " Gumam si pemilik kafe.

" Jadi, kau adalah Namikaze Naruto, ya. "

" Ya. Salam kenal. "

" Aku Yoshimura Kuzen. Aku akan merawatmu selama masa percobaan selama setahun. Kukira kau akan berpenampilan seperti bocah berandalan, tapi kau lebih seperti seorang yang culun. Bosmu di Ichiraku Ramen dan aku adalah teman lama. Dia memintaku untuk menjagamu. Karena dia teman lamaku, aku mengiyakan. Baiklah... ikuti aku. " Ucap Kuzen sambil berjalan menuju lantai kedua dari kafe itu.

.

Lantai kedua.

Kuzen membawa Naruto ke sebuah ruangan yang berdebu. Di dalamnya ada banyak sampai yang berserakan.

" Ini adalah kamarmu. Aku sudah memberimu kasur. Untuk barang lainnya, kau bisa membelinya sendiri. Kau seperti ingin bicara. Katakan saja. "

" Ini cukup besar. "

" Sekarang, kau bisa mulai dengan merapikan kamarmu. Aku akan mengunci kafe. Kau akan sendirian di sini, tapi jangan lakukan hal bodoh. Aku akan menendangmu keluar jika kau membuat ulah. " Ucap Kuzen lalu turun ke lantai satu.

" Ini lebih mirip gudang. " Gumam Naruto.

" Oh ya, aku lupa. Besok, kita akan pergi ke Shujin. " Ucap Kuzen sebelum turun ke lantai satu.

" Shujin? "

" Shujin Academy, sekolah yang akan kau tempati selama setahun. Mungkin sampai kau lulus jika ingin menetap di Shibuya. Sekolah itu cukup murah hati untuk membiarkan orang dengan catatan kriminal menjadi murid di sana. Barang – barangmu sudah sampai beberapa saat yang lalu. "

Dan setelah itu, Kuzen melanjutkan perjalanannya untuk turun ke lantai satu.

.

Malam harinya.

Naruto sudah selesai membersihkan 'gudang' barunya. Dia mendudukkan diri di sebuah sofa yang ada di sana.

" Aku tidak mendengar suara berisik, jadi kupikir kau tidak membersihkan ruangan ini. " Kuzen melihat sekeliling. " Tidak buruk. Istiraatlah untuk hari ini. Aku akan pulang dan mengunci kafe. " Ucap Kuzen melanjutkan lalu kembali ke lantai satu.

.

.

Naruto's Dream

Naruto terbangun dari tidurnya. Ia melihat dirinya menggunakan baju tahanan dan sebuah rantai mengikat kakinya dengan sebuha bola besi.

" Selamat datang di Velvet Room. " Ucap seseorang dengan hidung yang cukup panjang. " Ini adalah tempat antara mimpi dan kenyataan, pikiran dan masalah. Saya Igor. Saya melayani sebagai tuan di tempat ini. Tapi, aku terkejut. Ruangan ini mencerminkan isi hatimu dan ini berbentuk seperti sebuah penjara. Kamu memang tawanan takdir. Saya yakin kehancuran sedang menunggumu dalam waktu dekat. "

Naruto mencoba berdiri dan memegangi jeruji sel penjara.

TRANG

Seorang perempuan loli dengan baju sipir memukul jeruji besi.

" Diamlah, tahanan. "

" Kamu berada di hadapan Tuan. Bersikaplah sopan. "

" Tenang saja. Ada cara untuk melawan kehancuran. Walaupun hanya ada satu cara. "

Tiba – tiba, Naruto merasakan pusing yang teramat sangat.

" Saya yakin kita akan bertemu lagi. Sampai saat itu, kembalilah ke dunia asalmu untuk semetara waktu. "

Setelah Igor mengatakan itu, kesadaran Naruto menghilang.

Naruto's Dream End.

.

.

.

Minggu, 10 April

Naruto terbangun dari tidurnya.

" Mimpi? "

.

.

Shujin Academy

Siang harinya, Naruto dan Yoshimura pergi menuju Shujin Academy untuk bertemu kepala sekolah dan wali kelasnya.

" Tolong jaga sikapmu. Hari ini, kita akan berkenalan. "

" Ha'i. " Kemudian, mereka berdua masuk ke sekolah itu.

.

.

Ruang Kepala Sekolah Shujin Academy Divisi SMA.

" Jika kau membuat ulah, kau akan dikeluarkan. Jujur saja, aku ragu untuk menerimamu di sekolah ini. Tapi, karena adanya beberapa pertimbangan, aku memutuskan untuk menerimamu. Itu semua demi masa depanmu. " Ucap Kepala Sekolah.

" Terima kasih banyak. "

" Saya Yasaka. Ini ID Card-mu. " Ucap Yasaka sambil memberikan ID Card milik Naruto. " Ketika kamu masuk besok, melaporlah ke ruang guru. Aku akan mengantarkanmu ke kelasmu. "

" Ha'i. " Ucap Naruto sambil menerima ID Card miliknya.

" Yoshimura-san, tolong awasi dia. Aku harap dia tidak menyebabkan masalah di luar sekolah.

.

.

Sementara itu, di sebuah kereta bawah tanah yang sedang berjalan.

Terlihat kereta bawah tanah melaju dengan kecepatan tinggi. Semua orang panik.

" Hei, masinis? Apa yang kau lakukan? "

Terlihat seseorang memukul jendela masinis berulang – ulang. Tapi, si masinis tidak menggubrisnya. Kereta melaju dengan cepat dan menabrak peron stasiun yang ada di depannya.

Di balik kegelapan terowongan bawah tanah, terlihat beberapa orang dengan topeng di wajah mereka.

" Tugas sudah selesai, Danchou. "

" Baiklah. Kita kembali. "

.

.

Jalanan.

Naruto dan Yoshimura sedang mengendarai mobil untuk kembali ke Anteiku.

" Saya ulangi. Telah terjadi kecelakaan kereta api bawah tanah, hal ini menyebabkan jadwal kereta a- "

Sebelum pembawa berita menyelesaikan berita yang ia bawakan, Yoshimura mematikan radio mobilnya.

" Kecelakaan lagi? Akhir – akhir ini, banyak sekali kecelakaan yang terjadi di sini. "

Dan setelah itu, mereka kembali ke Anteiku

.

.

.

Senin, 11 April.

Pagi hari.

Naruto keluar dari Stasiun bawah tanah. Dia membuka smartphone miliknya dan melihat aplikasi dengan logo mata berada di sana.

" Bukankah aku sudah menghapusnya? " Gumam Naruto

Kemudian dia melihat seorang perempuan berambut biru berdiri di sampingnya.

" Ada yang nyangkut. " Ucap perempuan itu. Ia mengambil sebuah kelopak bunga sakura yang nyangkut di surai pirang Naruto. " Aku benci hujan. Hujan menyebarkan bunga – bunga indah ini ke segala arah. "

TIN TIN

Terdengar suara klakson mobil. Kedua orang berbeda surai itu segera melihat ke sumber suara. Terlihat seorang pria di dalam mobil.

" Kau bisa telat, lho. Quarta, kau mau ikut? " Tanya si pria.

" Ha'i, terima kasih banyak. " Ucap si peremuan lalu pergi menuju ke mobil dari pria itu.

" Apa kau juga mau? " Tanya si pria pada Naruto.

" Ah, tidak perlu. Terima kasih atas tawarannya. " Balas Naruto dengan sopan.

" Begitu, ya. Baiklah. Jangan sampai terlambat. " Kemudian si pria seperti terkejut saat ia melihat ke belakang Naruto. Setelah itu, ia pergi.

Naruto melihat ke belakang dan menemukan seorang pemuda berambut coklat dengan potongan rambut ala Kapten Tsubasa berjalan ke arahnya.

" Tch, si kampret Kamoshida. "

" Kamoshida? "

" Pria yang ada di mobil itu adalah Kamoshida, kan? Dia itu selalu seenaknya saja. " Tanpa diketahui oleh Naruto ataupun di pemuda itu, aplikasi aneh di smartphone Naruto mulai menulis kata Kamoshida berdasarkan ucapan si pemuda. " Memangnya dia raja di suatu istana? Kamu setuju, kan? " Keduanya masih belum menyadari kalau aplikasi itu juga menuliskan kata istana.

" Siapa dia? "

" Seragam itu Shujin, kan? "

" Apa maksudmu, Shujin Academy? " Untuk ketiga kalinya, aplikasi itu menuliskan Shujin Academy.

" Ya. Aku tidak pernah melihatmu. Apa kau murid baru? "

" Ya. "

" Baiklah, ikuti aku. Jangan sampai kau terlambat di hari pertamamu. " Ucap si pemuda lalu berjalan dan diikuti oleh Naruto.

.

Naruto dan si coklat berjalan melewati gang sempit untuk menghindari hujan.

" Hah? "

" Ada apa? " Tanya Naruto

Saat sampai di depan sekolah, ia melihat sebuah bangunan di sana. Itu bukanlah sekolah, melainkan sebuah kastil.

" Apa – apaan ini? Bukankah ini jalan menuju sekolah? Kita tidak salah jalan, kan? "

" Tulisannya Shujin Academy. "

" Apa yang terjadi? Sepertinya kita harus masuk dan bertanya. "

Dan mereka berdua masuk ke dalam istana itu.

.

.

Di dalam istana.

" Ini aneh? Di mana sekolahnya? "

" Ini sekolah kita, kan? "

" Harusnya begitu. Di depan juga tertulis 'Shujin'. Apa yang terjadi di sini? " Kemudian si pemuda membuka smartphone-nya. " Tidak ada sinyal? Apa yang terjadi? " Kemudian ia memasukkannya ke kantong celananya. " Tulisannya Shujin, kan? "

" Ya. Tulisannya 'Shujin Academy'. "

" Ya, kan? Kau juga melihatnya! "

Tiba – tiba muncul seorang prajurit berzirah dengan pedang dan perisai mendatangi mereka berdua.

" Kau membuatku terkejut. Siapa kau? Apa kau murid di sini? Bro, kostummu keren. Apa ini zirah sungguhan? Ayolah. Jangan hanya berdiri di sana, bicaralah sesuatu. "

Lalu, muncul beberapa prajurit dengan pakaian yang sama mendekati mereka.

" Hey, apa yang terjadi di sini? "

" Apa ini prank? "

" Apa kau berpikir seperti itu? "

" Ini sungguhan. " Seorang prajurit mendekati mereka. " Tu-Tunggu dulo, bro. Kita harus kabur? "

" Mereka mengepung kita. Kita tidak bisa kabur. "

" Apa – apaan ini? "

BRUK

" Argh!? "

Salah satu dari mereka memukul punggung si pemuda dengan keras dan membuatnya terjatuh.

" Kau sepertinya mematahkan tulang punggungku, sialan! Apa yang kalian piki- Argh! " Ucapan si pemuda berhenti saat dirinya merasakan sakit di punggungnya.

" Bawa mereka ke penjara? "

.

.

" Hey! Hey! Bangun! "

Naruto terbangun dan mereka sampai di sebuah penjara bawah tanah ala kerajaan zaman dulu.

" Apa kau baik – baik saja? "

" Di mana kita? "

" Entahlah. Aku juga baru saja terbangun. " Kemudian ia duduk di sebelah Naruto. " Sialan. Ini bukanlah mimpi. Ugh, apa yang sebenarnya terjadi? "

Dia berlari menuju jeruji sel dan membuat keributan.

" Aku tahu kau ada di sana! Lepaskan kami, sialan! "

Dia kemudian kembali ke Naruto.

" Sialan. Di mana kita? Apakah ini semacam set film? "

" AAAARRRRGGGGHHHH... " Terdengar teriakan yang cukup keras menggema di dekat sel mereka.

" Apa itu? " Dengan cepat mereka berdua berlari menuju jeruji sel mereka.

" Hey, Hey, Hey, Hey! Ini hanya prank, kan? "

Terdengar langkah kaki mendekati mereka. Mereka adalah prajurit yang sempat menghajar mereka.

" Bersyukurlah karena hukuman kalian sudah diputuskan. Hukuman kalian adalah mati! "

" Tunggu, apa? "

" Tidak ada seseorang yang bisa bebuat seenaknya di dalam kastilku. " Terdengar suara yang cukup familiar bagi mereka berdua.

" Huh!? Apa itu kau, Kamoshida? " Ucap si pemuda dengan penuh ketekejutan.

" Kamoshida? "

Terlihat seorang pria dengan celana dalam berwarna pink dan jubah raja berwarna merah dengan corak pink berbentuk hati, serta sebuah mahkota.

" Kupikir aku menemukan seorang pencuri yang menarik. Ternyata hanya cecunguk sepertimu, Hyodou. Apa kau mencoba melawanku lagi? Sepertinya kau tidak belajar dari pelajaran yang sudah kuberikan kepadamu. Di tambah lagi, kau membawa seorang teman kali ini. Ini semua karena kau tidak bisa apa – apa. "

" Ini tidak lucu, bajingan! "

" Begitukah caramu berbicara kepada seorang raja? Sepertinya kau tidak paham dengan situasimu saat ini. Tidak hanya menyelinap ke kastilku, tapi kau juga bertingkah laku tidak sopan di hadapanku, Sang Raja. Hukumannya adalah kematian. Waktunya untuk eksekusi. Seret mereka keluar! " Titah Sang Raja

" Hentikan! "

Para prajurit masuk ke dalam sel dan mengepung mereka berdua.

" Hragh "

BRUK

Si Hyodou mendorong salah satu prajurit dan membuatnya terjatuh.

" Sudah cukup dengan semua ini! Ayo pergi. "

BUK

Sebelum si Hyodou dan Naruto melangkah prajurit lain memukul perut si Hyodou dan membuatnya terduduk.

" Hey, hentikan itu! " Ucap Naruto sembari berusaha untuk menolong si Hyodou.

" Lupakan saja aku! Cepat kabur! Mereka serius untuk membunuh kita! "

" Oh? Kabur? Kau sungguh baik hati untuk membiarkan temanmu kabur. Tapi, apa kau akan kabur sendirian? Kau sungguh tidak punya hati. " Ucap Kamoshida kepada mereka berdua.

" Dia bukan temanku! Kau baru saja bertemu! Cepat pergi! "

" Ada apa? Terlalu takut untuk kabur? Tch, para cecunguk ini membuang waktuku yang berharga. Aku akan menikmati eksekusi dari si cecunguk itu. "

Dua prajurit memegangi si Hyodou semnetara satu prajurit memegangi Naruto.

" Rasakan ini! " Kamoshida melompat seperti akan melakukan smash pada voli dan...

PLAK

Sebuah tamparan mendarat di wajah Hyodou. Itu terjadi berulang – ulang. Dan tamparan terakhir membaut Hyodou terjatuh.

CIUH

Kamoshida meludahi si Hyodou.

" Di mana semangatmu tadi? "

Seorang prajurit mengangkatnya dan melemparkan Hyodou ke salah satu sudut.

" Aku akan membunuhmu sekarang. "

" Hentikan! "

" Hmm..? Jangan bilang kau tidak tahu siapa aku. Lihat mata hina yang telah menghinaku ini! " Dan dengan kasar, Kamoshida menendang perut Naruto dan membuatnya menghantam dinding.

BRUK

" Bunuh dia. Jangan biarkan dia hidup. "

Naruto yang mendengar itu segera berdiri dan berusaha menyelamatkan Hyodou.

BRUK

Tapi, dua prajurit memeganginya dan menahan gerakannya ke dinding sel.

" Tidak... Aku tidak mau mati! "

" Ada apa? "

Tiba – tiba terdengar suara yang hanya bisa didengar oleh Naruto.

" Ini bukan hanya sebuah permainan. Kesempatanmu untuk menang hampri mendekati angka nol. Tapi, jika kau mendengarkan suaraku, ada kemungkinan untuk dirimu membuka potensi yang ada di dalam dirimu. " Suara perempuan berbicara padanya.

" Ada apa? Apakah kau hanya bisa melihat? Apa kau hanya akan menyelamatkan dirimu sendiri? Kematian akan menemuinya jika kau hanya berdiam diri. Apakah pilihanmu sebelumnya adalah sebuah kesalahan? " Suara itu berganti ke suara berat khas seorang pria.

Suara itu membuat Naruto teringat kenangan buruknya saat mencoba menyelamatkan perempuan yang hampir diperkosa tempo hari.

" Itu bukan kesalahan. " Ucap Naruto. Keringat mengucur dari wajah tampannya.

Terlihat seorang prajurit bersiapuntuk membunuh Hyodou.

" Bagus. Aku memilihmu. "

" Argh. "

Setelah si pria berbicara, Naruto merasakan rasa sakit di kepalanya.

" Bersumpahlah kepadaku. Aku adalah Engkau dan Engkau adalah aku! Engkau yang akan melakukan semua tindakan haram semi keadilanmu sendiri. Panggillah namaku, dan lepaskan amarahmu! Tunjukkan kekuatan dari kehendakmu untuk memastikan semua terjadi atas kehendakmu sendiri, meskipun kamu akan dirantai ke Neraka! "

" Eksekusi dia! " Titah Kamoshida

" Sudah cukup! "

" Apa!? " Ucap Kamoshida penuh kemarahan. Si prajurit menjatuhkan Hyodou. " Kau ingin mati lebih cepat? Baiklah. "

BUK

Prajurti yang berada di dekat Naruto langsung menghajar Naruto dan membuat kacamatanya jatuh. Dua prajurit memeganginya dan seorang lagi bersiap memenggalnya.

" Hmph... "

Tiba – tiba Naruto membuka matanya dan menghempaskan angin yang cukup kencang. Dan saat angin itu hilang, sebuah topeng berwarna putih dengan corak hitam muncul di wajah Naruto. Topeng itu hanya menutupi hidung sampai dahinya. Naruto mencoba melepaskan topeng itu, tapi topeng itu melekat ke wajahnya. Ia terus menarik dan berhasil melepaskan topeng itu. Hal itu membuat beberapa kulit wajahnya tertarik dan berdarah.

Naruto menatap ke arah Kamoshida dan memperlihatkan senyuman psikopat. Lalu, muncul api oranye yang membakar sekujur tubuhnya. Lalu api itu mulai menjalar ke belakang dan mengubah pakaian Naruto. Pakaian Naruto yang awalnya merupakan seragam berubah menjadi celana panjang hitam, kemeja hitam, dan jas hitam panjang.

" Datanglah, Kurama! "

Api itu mulai membentuk seekor rubah berekor sembilan, kyubi no kitsune.

" A- Apa!? "

" Akulah sang rubah kebencian, Kurama! "

" Apa – apaan ini? "

" Aku adalah jiwa pemberontak yang berdiam di dalam hatimu. Jika kau memiliki kemauan, aku akan memberikanmu kekuatan untuk menghancurkan masalahmu. "

" Berikan aku kekuatanmu. "

" Hmph... Baiklah. "

" Siapa kau? " Tanya Kamoshida. " Penjaga! " Para prajurit segera bangun. " Kita mulai dari yang satu ini. "

Dan para prajurit muali berubah menjadi sebuah labu jack-o-lentern yang membawa lampu. Keduanya melayang – layang di udara.

" Kau akan belajar betapa kuatnya prajuritku! " Ancam Kamoshida

" Kekuatanku adalah milikmu! Bunuh mereka sesuai kehendakmu! " Ucap Kurama

" Kurama! "

Dengan satu kibasan ekor, Kurama menghabisi semua anak buah Kamoshida.

" Apa!? "

" Hah!? Sejak kapan aku menggunakan setelan ini? "

" Apa yang baru saja terjadi? "

" Kau bajingan kecil! "

Kamoshida berniat untuk menyerang Naruto, namun...

BRUK

" Argh... "

Hyodou dengan cepat menghantam kamoshida dan membuatnya terjatuh.

" Kau suka itu, bajingan? "

" Ambil kuncinya! "

Dengan cepat Hyodou mengambil kunci dan mereka segera keluar dari sel. Mereka mengunci balik Kamoshida di dalam sel.

" Apa yang harus kita lakukan sekarang? Dan juga... bajumu? "

Tiba – tiba api oranye menyala dan mengembalikan baju milik Naruto ke keadaan semula.

" Sudah kembali. "

TRANG

Kamoshida yang memukul jeruji penjara membuat percakapan mereka terhenti.

" Kalian bajingan! "

" Bagus. Kita sudah selesai dengannya. Ayo pergi! Kau pimpin jalannya. "

" Oke. "

Keduanya segera melesat meninggalkan Kamoshida sendirian. Si Hyodou juga membuang kunci sel Kamoshida.

" Pencuri sialan! Kejar mereka! Jangan biarkan mereka lolos! "

Naruto dan Hyodou berlari. Mereka melompar sungai bawah tanah. Melewati lubang antar sel. Dan hampir tertangkap.

" Cari mereka! Jangan biarkan mereka lolos! Mereka harus membayar apa yang telah mereka lakukan pada Kamoshida-sama! "

Mereka berjalan menuju sebuah tangga dan naik ke atas. Namun, mereka menemukan hal yang sama. Penjara bawah tanah dengan sungai bawah tanah.

" Apa kita kembali ke sana? "

" Sepertinya tidak. Kastil ini sepertinya memiliki beberapa lantai bawah tanah. "

" Lihat itu! "

Kemudian mereka mendekati sebuah kandang. Di sana nampak sebuah kandang yang mirip kandang binatang di atas sebuah sungai kecil. Di dalam kandang itu ada beberapa orang di dalamnya.

" Sepertinya mereka adalah orang yang berteriak tadi. "

" Aku bisa menebak apa yang terjadi pada mereka. Mereka pasti disiksa oleh para prajurit itu. "

" Apa mereka baik – baik saja? "

" Semoga saja. Ayo lanjut. "

Mereka akhirnya menemukan sebuah jembatan.

" Jembatan!? "

" Tapi, benda itu harus diturunkan. "

" Hey! "

Tiba – tiba terdengar suara yang asing bagi mereka.

" Hey, pirang! Jabrik! Lihat ke sini! "

Keduanya segera berjalan menuju salah satu sel. Lalu, nampak semacam makhluk yang menyerupai kucing, namun berdiri dengan dua kaki dan bisa berbicara layaknya manusia.

" Makhluk apa ini? " Tanya Hyodou

" Kalian bukan prajurit dari istana ini, kan? Tolong lepaskan aku. Kuncinya ada di sana. " Ucap si kucing sambil menunjuk ke arah sebuah kunci.

" Kami mencoba untuk keluar dari sini. Maksudku, kau nampak seperti musuh. "

" Aku dikunci di sini, bagaimana mungkin aku bisa menjadi musuhmu. Jadi tolong lepaskan aku. "

" Ini bukan jebakan, kan? " Tanya Naruto

" Seribu miliar persen ini bukan jebakan! Cepat lepaskan aku!"

" Apa kita harus menyelamatkan kucing ini? " Tanya Hyodou.

" Aku bukan kucing! Akan kubuat kau mengingatnya! "

Terdengar langkah kaki para prajurit.

" Mereka menuju kemari. Apa yang harus kita lakukan? Bagaimana cara kita untuk keluar? "

" Kalian berdua! Kalian ingin keluar dari sini, kan? Bawa aku juga! Aku tahu jalan keluar dari tempat ini! Kalian tidak mau dieksekusi, kan? "

" Baiklah. Jika ini jebakan, akan kubuat kau menyesal. " Ancam Naruto sambil membukakan sel dari si kucing.

" Ahhh... Kebebasan selalu terasa sangat luar biasa. "

" Baiklah, di mana jalan keluarnya, bakeneko? "

" Aku bukan kucing, aku Morgana! "

" Diamlah! Apa kau mau kami kunci lagi? "

" Oke, oke! "

" Baiklah, Morgana. Di mana jalan keluarnya? " Tanya Naruto.

" Ikuti aku, dan jangan berisik. "

.

.

Ruang Guru Shujin Academy

" Ini sudah jam keempat. Yoshimura-san bilang Namikaze-kun sudah pergi dari rumah di pagi hari. Apa perlu aku memanggil polisi? " Dia kemudian kembali menghela nafas. " Apa yang harus kulakukan? "

.

.

Kastil Shujin Academy

Mereka berjalan menuju ke sebuah patung di dekat jembatan

" Apa yang kau lakukan? " Tanya Hyodou

" Memangnya aku terlihat seperti sedang melakukan apa? Aku sedang menurunkan jembatan ini. "

" Hey, Pirang. Kau terlihat lebih cekatan ketimbang si jabrik ini. Coba cek mulut dari patung ini. "

" Mulut... "

Naruto memegang mulut dari patung Kamoshida. Dia melihat tuas di rahang bawah patung itu dan menariknya. Itu membuat jembatan turun.

" Mengapa kita tidak tahu hal itu? " Ucap Hyodou terkejut

" Dasar amatir. Ikuti aku! "

Mereka berlari dan bertemu salah satu prajurit

" Sial! Sial! Itu salah satu dari mereka! " Ucap Hyodou sambil terjatuh karena tergelincir.

Terlihat baju Naruto berubah menjadi setelan hitamnya.

" Tch... Amatiran! " Morgana melompat ke depan Hyodou. " Diam di sini dan jangan ke mana – mana. Kau bisa bertarung, kan? Ayo. Datanglah, Zorro! "

Di belakang Morgana, muncul seorang pria dengan sebuah rapier. Itu adalah persona milik Morgana, Zorro.

" Kau juga punya salah satu dari makhluk itu? " Ucap Hyodou terkejut.

Sementara itu, terlihat di prajurit berubah menjadi jack-o-lentern.

" Majulah, Zorro! "

Zorro menciptakan tebasa acak yang mengenai si jack-o-lentern. Namun, jack-o-lentern masih bertahan.

" Kurama! "

CRASH

Satu cakaran dari Kurama berhasil membunuhnya.

" Tidak buruk. Personamu cukup kuat. "

" Persona? Makhluk itu bernama persona? "

" Kalimat yang tepat adalah makhluk itu adalah persona. Kau melihat si pirang ini membuka topengnya saat memanggilnya, kan? Topeng itu adalah perwujudan dari hati seseorang. Jika dia membukanya, dia membukan perwujudan dari isi hatinya yang paling dalam. "

Tepat setelah Morgana mengatakan itu, pakaian Naruto kembali normal.

" Sepertinya kau memiliki potensi. "

" Baiklah, di mana jalan keluar? "

" Baiklah, Jabrik. "

" Jangan panggil aku Jabrik. Panggil aku Issei! " Ucap Hyodou sekarang bisa kita panggil Issei .

" Baiklah, jangan buang – buang waktu kalian yang berharha. Ayo pergi. "

Mereka menemukan sebuah jembatan lainnya.

" Tunggu! "

Ucapan Issei membuat mereka berhenti di sebuah penjara yang berada di dekat jembatan. Di dalamnya nampak seorang pemuda dengan seragam voli Shujin Academy.

" Aku yakin aku pernah melihat orang ini sebelumnya... Sialan! Aku sedang bingung! Aku tidak bisa mengingat apapun! "

" Sudahlah, ayo! "

" Tunggu, sialan. "

" Ada apa? Kita harus cepat! "

" Tapi... Siapa dia? "

" Memangnya kau punya waktu untuk mengkhawatirkan mereka? Selain itu, mereka- "

" Di sana! "

Terlihat jembatan turun dan memperlihatkan seorang prajurit.

" Kau seharusnya mendengarkanku! Apa yang akan kita lakukan? "

" Kita lawan mereka. "

Dan untuk ketiga kalinya, baju Naruto berubh menjadi setelah hitamnya.

" Aku senang kau siap tempur. "

Prajurit itu berubah menjadi semacam peri yang terbang ke sana kemari. Peri itu melesat dan Naruto menahannya dengan pisau yang muncul bersama dengan setelannya.

" Zorro! " Persona Morgana muncul dan menyerang si peri.

CRUT

Naruto segera menusuk si peri dan membunuhnya.

" Bisa dibunuh secara langsung, ya. "

" Tentu saja. "

Dan baju Naruto kembali menjadi seragamnya.

" Bagus, ayo pergi! "

" Tunggu, kita tidak bisa meninggalkannya sendiri di sini! "

" Kau benar – benar bodoh! Tidak ada waktu untuk menjelaskan. Kita harus pergi! "

Morgana segera berlari dan meninggalkan Issei dan Naruto

" Sial! " Ucap Issei sambil mengikuti Morgana dan diikuti oleh Naruto.

.

.

Ruangan kosong.

Mereka masuk ke salah satu ruangan. Di sana terdapat sebuah ventilasi yang cukup besar.

" Sekarang, bagaimana caranya kita pergi? "

" Ugh, amatiran... Ini adalah hal yang paling mendasar dari sebuah dasar.

" Lewat ventilasi, ya. " Ucap NAruto

" Kau benar. Kau bisa membaca situasi dengan cepat. " Puji Morgana

" Aku paham. Jadi, kita hanya harus melepaskan besinya. "

" Dan satu... Dan dua... "

BRANG

Sebelum Issei menyelesaikan hitungannya, ia jatuh sambil memegang besi pada ventilasi itu. Sepertinya baut di besi itu kendor.

" Sial. Sepertinya mereka mendengar suara berisik ini. "

" Ayo pergi. "

" Oke. Aku duluan. "

Issei segera masuk ke ventilasi itu.

" Bagaimana denganmu? " Tanya Naruto pada Morgana.

" Masih ada sesuatu yang harus kulakukan. Jangan khawatirkan aku. Kita akan berpencar di sini. "

" Baiklah kalau begitu. Terima kasih banyak. " Ucap Naruto lalu naik ke lubang ventilasi.

" Sepertinya kau masih memiliki sopan santun. Hati – hati di jalan. "

Naruto yang mendengar itu menangguk dan masuk ke lubang ventilasi.

" Mereka berdua sepertinya bisa diandalkan. Terutama si pirang. "

.

.

Real World

Setelah berlari beberapa puluh meter, mereka sampai di Shibuya.

" Apa kita kembali? "

" Sepertinya begitu. " Ucap Naruto sambil memegangi smartphone-nya.

" Kau telah kembali ke dunia nyata. Selamat datang. " Terdengar suara dari smartphone Naruto, atau lebih tepatnya dari aplikasi dengan logo mata di smartphone Naruto.

" Kembali? Apa itu artinya kita baru saja pergi ke dunia lain? "

" Mungkin. "

" Aku benar – benar bingung dengan apa yang terjadi. Apa – apaan itu tadi? Kamoshida, kastil, dan kucing aneh itu? Apa yang sedang terjadi! "

" Hey, kalian berdua! Apa kalian murid dari Shujin Academy? " Tiba – tiba dua polisi berjalan ke arah mereka. " Sedang membolos, ya? "

" Huh? Tidak! Kami berangkat ke sekolah, tapi kami malah menemukan kastil aneh. "

" Hah!? Kalian tidak membawa narkoba atau semacamnya, kan? "

" Apa!? Tentu saja tidak! "

" Apa dia temanmu? " Tanya polisi lainnya kepada Naruto.

" Dia suka mem-bully-ku. " Jawab Naruto asal

" Hey, jangan bohong! Kita bahkan baru bertemu hari ini! "

" Baiklah, ceritakan apa yang terjadi? " Tanya si polisi.

" Tadi, saat kami ke sekolah, kami dicegat dan diseret beberapa preman. Mereka memaksa kami menjadi kurir narkoba. Jika kami menolak, kami akan dilaporkan ke polisi karena membolos. Selain itu, kami dipaksa untuk menggunakan narkoba dan nge-lem. Dia menghirup lem selama beberapa menit. Mungkin itu mempengaruhi pikirannya. "

" Kurir narkoba? Apa itu ada hubungannya dengan bos mafia itu? "

" Saya tidak tahu. Sebelum kami pergi, kami sempat melihat polisii menggrebek mereka. Mereka ada di dekat Shibuya Crossing. "

" Baiklah. Takaoka-san, kau melaporlah ke atasan. Aku akan mengantarkan dua murid ini ke Shujin. "

" Ha'i, Nakamura-san. "

.

.

Shujin Academy

" Aku yakin kita melewati jalan yang sama? Apa yang terjadi? "

" Tepat seperti apa yang ingin kutanyakan. " Lalu muncul guru BK yang sudah menunggu mereka. " Di mana Anda menemukan merekan, opsir? "

" Di dekat Shibuya Crossing. Mereka hampir dipaksa menjadi kurir narkoba. Jadi, tolong, jangan marah kepada mereka. "

" Begitu, ya. Baiklah. Kalian berdua aku maafkan kali ini. " Ucap si guru BK

" Kurir narkoba? Jika itu benar – benar terjadi, aku tidak akan terkejut, Hyodou. Mengingat kau adalah pembuat onar di sekolah. " Terdengar seorang pria berjalan ke arah mereka. Itu adalah Kamoshida Suguru.

" Kamoshida!? "

" Setelah tim larimu bubar kau jadi seperti ini. " Ucap Kamoshida

" Itu semua salahmu, Kamoshida!? "

" Hyodou Issei! Kau sungguh tidak sopan. Berbicaralah yang sopan kepada gurumu! "

" Dia yang memulai saat itu! "

" Kau benar – benar ingin dikeluarkan? "

" Tch. " Ancaman dari Sang Guru BK membuat Issei terdiam.

" Sekarang, kau ikut denganku. " Ucap Guru BK

" Dan kau. Kau murid pndahan, Namikaze Naruto, kan?. Temui Yasaka-sensei di kantor guru. Dia mengkhawatirkanmu. Kau harus bersyukur karena tidak menjadi bagian dar mafia narkoba itu. " Ucap Kamoshida.

" Ha'i. "

Naruto berjalan menaiki tangga untuk masuk ke sekolah.

" Tunggu. " Kamoshida menahan Naruto yang akan masuh ke sekolah. " Apa kita pernah bertemu sebelumnya? "

" Tadi pagi, saat hujan. Saat aku bersama perempuan yang kau jemput. "

" Ah, aku ingat. Kudengar kau pernah membuat masalah, jadi jangan buat masalah di sekolah ini atau masa depanmu akan suram. "

" Aku mengerti. "

" Baiklah. Selamat datang di Shujin Academy. Selamat menikmati masa sekolahmu. "

.

.

.

TBC

.

.

.

Yo

Bagaimana kabarnya, guys

Selamat menuaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

.

Di sini, saya membuat FF baru yang terinspirasi dari Persona 5 Royal. Aku harap kalian suka dan tertarik dengan cerita baruku.

Berbeda dari versi game dan animenya, FF ini memiliki alur maju. Akan ada tambahan beberapa karakter OC yang akan menjadi bagian dari cerita ini.

Untuk persona di FF ini, akan disesuaikan dengan beberapa kekuatan karakter. Sebagai contoh Naruto dengan Kurama dan Issei dengan Draig.

Di sini, Naruto menggunakan kacamata yang membuatnya terlihat culun. Saat di Palace, Naruto menggunakan pakaian dan topeng Joker dari Persona 5.

.

Baiklah

Sekian dulu chapter 1

Sampai jumpa chapter depan

Bye - bye