Naruto menatap sosok wanita berambut coklat panjang di depannya, keduanya duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut. Naruto meneguk ludahnya untuk yang kesekian kalinya, dia disuguhi sebuah pemandangan yang membuat mata para lelaki tak bisa menghindarinya. Venelana Gremory, wanita yang memiliki Suami tengah berada di dalam apartemen miliknya.

Pakaian wanita itu sungguh menggugah nafsu para lelaki, termasuk Naruto. Sebuah kaos pendek yang ketat serta hampir menampilkan perut datarnya, kedua payudara yang tak muat di dalam sana, serta celana Jeans di atas lutut, dan menampilkan paha putih nan mulusnya.

Naruto ingin mencubitnya.

"Namikaze, aku mendengar sebuah desahan beberapa hari lalu." Naruto kembali meneguk ludahnya dengan susah payah, dia ketahuan sedang bergumul dengan Ibu tiri serta Gurunya. Venelana sendiri tersenyum menggoda, kedua matanya menatap Naruto sayu, dia merangkak mendekati Naruto. "Bolehkah aku mencobanya?" tanya Wanita itu.

Kedua mata Naruto menatap ke arah lain, dia tak mau melihat buah dada Venelana yang bergerak mengikuti gerakan tubuh wanita itu. 'Sial, mulus sekali.'

Venelana tertawa kecil, dia lalu berusaha untuk membuka resleting celana Naruto, dia pun mengambil sebuah benda yang sedari tadi sudah mendesak untuk keluar dari sangkarnya, Venelana merona menatapnya lalu tersenyum saat benda itu berdiri tegak di depannya. Tangan putihnya mulai menggenggam benda tersebut. "Besar sekali. Melebihi punya suamiku."

Naruto kembali meneguk ludahnya, dia menatap Venelana yang saat ini akan bermain dengan 'adik'nya itu. "No-nona Gremory..."

"Panggil Venelana, jadi aku bisa memanggilmu, Naruto." Anggukan kecil diberikan Naruto, dia menyetujui ajakana Venelana untuk memanggil nama kecil mereka. "Mari dilanjutkan."

Venelana pun menggerakkan tangannya naik turun, sementara itu tangan kirinya bermain dengan dua buah bola yang ada dibawah batang kesenangan Naruto. Lidah Venelana pun keluar, lalu mulai menjilati 'Joystick' milik pemuda itu, liurnya membasahi kejantanan Naruto.

"Ve-venelana!" Naruto memanggil wanita cantik itu, kedua mata birunya menatap Venelana yang sedang mengelus penisnya dengan pipi putihnya. 'Sial, wanita ini...'

Venelana membuka mulutnya, dia melahap penis Naruto. Kepalanya bergerak naik turun, sembari tangan kanannya menggenggam batang penis pemuda itu. Penis Naruto serasa sesak di dalam mulut Venelana, dia sedikit tersedak saat memasukkan penis itu ke dalam mulutnya. Kedua tangan Naruto meremas kepala coklat Venelana, dia merasakan kehangatan saat penisnya di hisap oleh Venelana.

Wanita berambut coklat itu menambah kecepatan kulumannya pada penis Naruto, tangannya juga terus mengocok penis pemuda itu, kali ini dengan intensitas yang cepat.

"Si-sial!"

Penis itu pun mengeluarkan cairan putih kental yang memenuhi mulut Venelana, dan membuatnya menarik mulutnya dari penis Naruto, sperma pemuda itu pun keluar lagi dan membasahi wajah cantik Venelana.

Wanita itu menelan cairan Naruto, lalu mulai menjilati sebagian bibirnya yang ditutupi sperma Naruto. "Lezat." Venelana terus menjilati cairan kental itu, setelah beberapa saat, wanita itu pun mundur hingga sampai pada ujung sofa, dia membuka kedua kakinya lebar-lebar, lalu menarik kaosnya hingga telanjang dada.

Naruto kembali dibuat meneguk ludahnya, dia menatap dua buah benda kenyal yang lezat untuk dilahap. Pemuda itu berusaha untuk tak tergoda dengan kedua benda itu.

"Ayolah, Naruto." Venelana berusaha menggoda Naruto, wanita itu menggerakkan kedua payudaranya untuk menggoda pemuda pirang itu. "Kau tak mau melakukannya dengan wanita yang bersuami?"

Dengan pelan Naruto bergerak maju, dia merangkak di atas tubuh Venelana, penisnya kembali berdiri tegak melihat pemandangan itu. Ujung penisnya mulai menyentuh celana basah milik Venelana, kedua tangannya bergerak untuk melepaskan celana pendek milik Venelana. Kedua mata biru Naruto melihat celana Venelana yang sudah basah akan cairan cinta wanita tersebut, pemuda itu membuang celana Venelana kesembarang tempat, dia mengarahkan penisnya yang tegang itu untuk masuk ke dalam liang senggama Venelana.

"Masukkan Naruto!"

Naruto mengangguk kecil, dia mendorong pinggulnya memasukkan penisnya ke dalam liang senggama Venelana. Wanita itu terlihat menggigit bibir bawahnya saat merasakan benda besar tersebut mulai masuk ke dalam tubuhnya. Venelana melenguh saat benda itu mulai keluar masuk di dalam tubuhnya.

Naruto meringis merasakan sempitnya liang senggama Venelana, dia terus menggerakkan pinggulnya dengan pelan.

...

..

...

Di luar apartemen, Kushina berdiri mematung dengan tangan kanannya yang hampir menyentuh gagang pintu masuk, sayup-sayup dia mendengar suara lenguhan dari Naruto serta seorang Wanita. Kushina mengerutkan dahinya saat mendengar itu, ingin sekali dia melabrak mereka berdua, tapi apa daya, dia juga bersebutuh dengan Naruto.

Anak tirinya itu sungguh nikmat.

Wanita berambut merah itu menyeringai saat ada sebuah ide yang muncul di kepala merahnya. Kushina membuka pintu apartemen itu dengan pelan, dia pun menutupnya dan tak lupa untuk mengunci pintu tersebut. Dia berjalan dengan pelan menuju ke ruang tamu, tempat dimana dia mendengar berbagai lenguhan serta desahan yang ada.

Dia melihat sosok wanita berambut coklat yang sedang duduk di atas tubuh Naruto, keduanya telanjang bulat dengan bulir keringat yang memenuhi tubuh mereka.

"Waktunya bergabung!"

...

..

.

Naruto by Masashi Kishimoto

Highschool DxD by Ichiei Ishibumi.