Has Ended
Disclaimer:Naruto dan DXD bukan milik saya
Warning:Author new, Typo betebaran, bahasa Terlalu kaku
Genre:Horror, Thriller, Tragedy, Mystery
Author:Shiraki
Summary: Dunia yang lama telah berakhir dalam beberapa waktu yang lalu dan sekarang Dunia yang sangat berbeda dan lebih kejam, Buas dan mengerikan sedang menanti diluar untuk menyambut kalian karena mereka yang seharusnya tidak ada dalam sejarah, mereka mahkluk petaka yang tak pernah terpikirkan oleh Manusia mereka adalah ZOMBIE!
Dilangit malam yang sangat indah sekarang yang Seharusnya indah malah menjadi malapetaka terbesar umat manusia dan mengacaukan era yang semestinya berjalan dengan normal, tapi dikacaukan oleh mahluk yang hanya dikatakan Mitos tapi mereka datang dengan terror mereka.
Naruto Pov
Namaku Nami-ah sepertinya nama keluarga tidak penting untuk Dunia yang baru sekarang yah? tapi akan ku perkenalkan namaku. Namaku Naruto seorang siswa biasa dan juga kehidupan yang biasa, bukannya aku tidak bersyukur tentang kehidupanku malah aku sangat bersyukur pernah hidup seperti itu karena aku akan sangat merindukan hari-hari seperti itu sekarang. Tapi sekarang Dunia yang tenang dan damai telah berakhir karena mereka dan sialnya ini baru 14 jam sesudah peristiwa itu, 7 Miliar Manusia telah diambang batas dimana mereka sekarang harus bertahan hidup. ah mungkin sedikit Flashback akan membantu.
Naruto End Pov
Flashback 14jam yang lalu
Naruto sedang berjalan menuju Sekolahnya yaitu Kuoh Gakuen, tapi sepertinya Naruto terlalu sibuk dengan Gadget miliknya hingga tidak menyadari ada seseorang yang sedang mengendap-ngendap di belakangnya.
"DOR!!"
"HUUWAAA!"
"Hihihi."
"Itte-te siapa sih?!"
"Ohayo Naruto-kun."
"Akeno! jangan mengendap-ngendap dibelakang orang, kau hampir membuat ku mati!"
Ternyata seorang teman perempuan Naruto bernama Akeno, terlihat Naruto masih dalam posisi jatuhnya yang menurut Akeno sangat aneh tapi lucu.
"Kamu sih serius sekali sampe nunduk gitu, emang liat apa sih kok serius banget?" kata Akeno sambil membantu Naruto bangun/berdiri dari jatuhnya.
"Ah ini berita tentang Meteor jatuh nih." kata Naruto sambil menyodorkan HP miliknya yang bertuliskan berita tentang jatuhnya meteor yang jatuh kepermukaan Bumi, untungnya Meteor ini sangat kecil dan saat berada di Bumi hanya berukuran sebesar kelereng.
"Menurut mu akan ada meteor susulan kah Naruto-kun?" tanya Akeno sambil menempelkan tubuhnya ke bagian samping tubuh Naruto.
"Menurut ku tidak ada Akeno, sepertinya hanya Meteorid yang masuk lintasan Bumi secara tidak sengaja." kata Naruto sambil mencari data tentang Meteorid itu.
"Oh syukurlah jika ada itu akan membuat manusia punah seperti Dinosaurus. Dan juga aku masih banyak hal yang ingin kucapai di Dunia ini." Akeno menarik tubuhnya dan berjalan disamping Naruto.
"Ya kuharap begitu." kata Naruto sambil memasukan HP miliknya ke saku celana miliknya. 'tapi entah kenapa aku merasakan hal yang buruk ya?' batin Naruto.
Naruto dan Akeno berjalan dengan santai menuju Sekolah mereka dan di selingi obrolan mereka dan kekesalan Naruto karena Akeno menggoda dia dengan tubuhnya, saat berjalan menuju Sekolah mereka melihat salah satu teman mereka sedang melihat kearah kerumunan yang sangat ramai.
'Apa ada Tabrak lari?' batin Naruto dan Akeno.
"Kuroka!" panggil Naruto dan yang merasa dipanggil itu lalu menoleh melihat kearah Naruto dan Akeno yang sedang berjalan kearah dirinya.
"Ah Naru-kun nyaa~" kata perempuan bernama Kuroka itu sambil melambai kan tangan kearah Naruto dan Akeno.
"Oi Dorobo-Neko! aku juga ada disini." gerutu Akeno sambil menatap tajam Kuroka.
"Yang menyapa ku hanya Naru-kun nyaa~ dan apa-apaan itu hah Hentai-Onna!" kata Kuroka sengit dan terjadilah petengkaran kedua perempuan yang gajelas.
'Kenapa mereka selalu bertengkar seperti ini hah~' batin Naruto sambil menghela nafas dimana kedua perempuan itu sedang saling hina tersebut, memang mahluk bernama perempuan ini susah sekali untuk dipahami.
"Sudahlah kalian berdua seperti anak kecil saja, hei lihat bahkan anak kecil langsung bisa saling memaafkan." kata Naruto sambil menunjuk ke seberang jalan dimana ada dua anak kecil yang awalnya berebut permen tapi langsung terhenti karena permen itu jatuh sepertinya mereka sadar kalo permen itu jatuh karena mereka berebut.
"Hmmph!" "Hmmph!" sedangkan dua perempuan remaja ini malah seperti anak kecil saja, ayolah mereka sudah SMA lo tapi kelakuan mereka saat ini menunjukan kelakuan anak TK.
"Ah lupakan kalian memang selalu begini. ngomong-ngomong Kuroka itu ada apa?" tanya Naruto sambil melihat kerumunan, dan untuk yang ditanya langsung berlari memeluk Naruto dari depan, hingga membuat Naruto sedikit Blushing.
"Entahlah Naru~ tadi ada pengemudi yang sedikit aneh." kata Kuroka sambil mengosok pipinya di dada Naruto dan juga terdengar dengkuran kecil dari Kuroka tanda dia sedang sangat menikmati nyamannya dada Naruto.
"Aneh kenapa? dan bisakah kau melepaskan ku? tidak baik diliat orang Kuroka." kata Naruto sambil berusaha melepaskan pelukan Kuroka.
"Soalnya tadi pengemudinya seperti orang linglung dan seketika langsung menyerang orang-orang secara brutal bahkan dia mengigit beberapa orang dan untung saja tadi ada beberapa orang langsung menahan pengemudi itu sampai ambulance datang." jelas Kuroka yang masih manja di dada Naruto, hingga membuat Akeno sangat kesal.
"Hei lepaskan Naruto-kun Dorobo-Neko!" bentak Akeno sambil menarik Kuroka, tapi sepertinya pelukan Kuroka terlalu kuat atau memang tenaga Kuroka lebih kuat dari Akeno bahkan tidak bisa melepaskan Kuroka dari Naruto, jangankan melepaskan menggerakan Kuroka saja susah minta ampun.
"Pengemudi mabuk kah? Kuroka Lepaskan pelukan ini, jika kau melepaskan nya kau boleh meminta apapun dari ku kecuali hal Mesum itu tak akan pernah ku kabulkan." kata Naruto dan ya berhasil membuat pelukan Kuroka terlepas tapi karena masih dalam keadaan menarik Kuroka dan ketidaksiapan Akeno membuat Akeno jatuh terduduk.
"Ara? Hentai-Onna kenapa duduk di situ?" tanya Kuroka dibuat sepolos mungkin.
"Awas saja kau Dorobo-Neko!" sengit Akeno dan langsung berdiri.
"Hah~ jadi Kuroka apa yang kau inginkan?" tanya Naruto kearah Kuroka yang saat ini sedang menatap Akeno tapi muncul sebuah seringai di wajah cantiknya itu.
"Aku ingin bergandegan tangan denganmu Naru-kun nyaa~" kata Kuroka sambil tersenyum manis kearah Naruto tapi menyeringai kepada Akeno dan ditangkap Akeno bahwa seringai itu sedang mengejek dirinya.
"Ah baiklah hanya itu kan?" tanya Naruto memastikan.
"Yup! Bolehkan? sampai ke kelas tapi, gimana?" kata Kuroka yang sekarang sedang mengandeng tangan sebelah kanan Naruto.
"Baiklah jika itu mau mu, lagipula janji harus ditepati kan?" kata Naruto sambil berjalan dengan Kuroka yang mengandeng tangan sebelah kanan Naruto.
GREPP
Naruto sedikit terkejut saat ada yang mengandeng tangan kirinya tapi dia hanya melirik sebelah kirinya dan melihat rambut hitam keunguan dan pasti itu Akeno, Naruto hanya membiarkan Akeno karena jika dia mengatakan sesuatu pasti kedua perempuan di samping kiri-kanannya akan bertengkar lagi. dengan ini mereka akan diam hingga sampai Sekolah tapi Naruto juga sedikit susah menggerakan tanganya yah terpaksa Naruto menahan ini sampai ke Sekolah miliknya.
Saat ini Naruto sedang mengikuti pelajaran seperti biasanya dengan teman sebangkunya yang bernama Shikamaru yang sedang asik-asiknya tertidur di tengah pelajaran, Naruto lebih memilih melihat keluar jendela dimana orang-orang sedang berlarian di luar gerbang Sekolahnya dan dikejar oleh beberapa orang yang sedikit aneh, dimana mereka berjalan sempoyongan dan banyak luka di tubuh mereka bahkan Naruto melihat ada yang perutnya mengeluarkan organ dalam miliknya seperti Usus besar dan apa itu tadi yang jatuh? Lambung? apa ini? apa dia sedang menonton Film Thriller?
"Oi Shika!" kata Naruto sambil mengoyangkan tubuh Shikamaru.
"Apa sih Naruto? kau menganggu tidur ku" kata Shikamaru sedikit kesal karena dibangunkan.
"Lihatlah di luar Shika" kata Naruto sambil menunjuk kearah jendela atau lebih tepatnya mengarah kepada lapangan Sekolah mereka.
"Hah Apaan sih!? paling kau hanya ingin mengerj-" kata Shikamaru terhenti saat dia melihat kearah lapangan dimana ada dua manusia yang sedang bergulat di tanah, tapi yang membuat dia lebih terkejut ialah saat orang yang menurut nya sedikit aneh itu mengigit leher pria dibawahnya hingga sangat dalam dan mengunyah layaknya hewan buas yang membuat Shikamaru lebih terkejut.
"Apa yang sedang terjadi Shika?" tanya Naruto sambil melihat pemandangan itu.
"Naruto mungkin ini adalah hal yang biasanya berada di Film-film mahkluk yang seharusnya tidak ada mereka yang dianggap mitos mereka adalah... "
"Zombie/Zombie" kata Naruto dan Shikamaru secara bersamaan.
"Naruto, Shikamaru perhatikan pelajaranku atau kalian keluar dari kelasku" kata guru kepada Naruto dan Shikamaru.
Sebelum Naruto dan Shikamaru membalas ucapan guru yang mengajar seluruh kelas dikagetkan oleh kemunculan seorang satpam Sekolah yang mempunyai bekas gigitan di tubuhnya tapi sepertinya dia masih dalam kondisi menjadi Manusia ya Manusia untuk saat ini.
"Sen-se-i ce-cepat pergi ber-sama mu-rid murid sebelum ter-lambat" kata Satpam itu kesusahan bicara.
Naruto dan Shikamaru langsung menghampiri Satpam itu dan berbicara dengannya, tapi sepertinya mereka terlambat karena mata Satpam itu mulai memutih dan hampir menghilangkan kornea matanya.
"Nak ce-cepat bunu-nuh akku nak." kata Satpam itu berusaha untuk tetap sadar dan menjaga kewarasanya.
"Tapi paman... " kata Naruto ragu.
"Tolong aku agar terbebas dari rasa sakit ini." kata Satpam itu sambil mengegngam tangan Naruto.
"Baiklah paman aku akan membebaskan mu dari penderitaanmu sekarang" kata Naruto sambil berjalan menuju kebelakang kelas dan mengambil sapu kelas dan lalu mematahkan sapu untuk memisahkan kayu dan sapu nya.
"Arrrgghhh" bukanya jawaban yang Naruto terima malah raungan dari paman itu yang sudah berubah sepenuhnya menjadi zombie.
"Semuanya keluar dari kelas dan pergi dari Sekolah sejauh mungkin dan jangan pernah mendekati orang yang terluka!" kata Shikamaru saat sadar bahwa paman di depanya ini telah berubah sepenuhnya menjadi zombie.
"HUWAAAA!!!" "GYAAAA!!" "LARI!!!!"
Seluruh kelas langsung keluar dari kelas dengan terburu-buru tapi saat mereka sampai ke tangga ternyata sudah ada para zombie yang menunggu mereka.
"Shika minggirlah aku harus melaksanakan permintaan terakhir paman itu" kata Naruto sambil memegang kuat-kuat kayu yang berada di Tangannya.
[JLEEEB!] [CRAAT!]
Terlihat saat ini pintu kelas Naruto penuh dengan Darah dan baju Naruto juga terkena cipratan Darah, tongkat yang Naruto bawa juga memiliki Darah segar yang mengalir keujung tongkat dan menetes jatuh ke lantai kelas Naruto.
'Naruto-kun/Naru-kun' batin dua perempuan yang melihat aksi Naruto.
"Naruto jangan merasa bersalah, sekarang kita harus focus untuk pergi dari sini." kata Shikamaru di samping Naruto dan melihat mayat Satpam yang tergeletak di depan pintu dengan Darah yang mengalir dari kepalanya, yang berarti Naruto menusukan kayu itu ke kepala paman Satpam itu.
"Kau benar Shika, kita harus mulai hidup seperti ini karena kehidupan tenang dan damai milik Manusia sudah berakhir." kata Naruto sambil menatap tajam kearah jendela kelas.
"Naruto-kun/Naru-kun kau tidak apa apa?" tanya dua perempuan tadi menuju ke Naruto.
"Kuroka? Akeno? kenapa kalian masih ada disini?" tanya Naruto saat dia melihat di kelas hanya ada 4 orang saja, hanya dirinya Shikamaru, Akeno dan Kuroka yang tersisa di kelas.
"Kami saat ingin keluar kelas tidak jadi Karena melihat Naruto-kun sedang membantu paman itu" kata Akeno dengan menggunakan kata 'Membantu' yang seharusnya kata yang lebih cocok ialah 'Membunuh' karena tidak ingin membuat orang yang di depannya sedih jadi Akeno harus menggunakan bahasa yang lebih halus.
"Hah~ lebih baik kalian ikut kami mendokusai" kata Shikamaru melihat kearah lorong kelas yang ada beberapa zombie berjalan menuju arah mereka.
"Ikut kalian kemana? kesana? tidak, aku tidak ingin mati Shikamaru." tanya Kuroka sambil menunjuk kearah lorong Sekolah mereka.
"Kita harus mencari senjata dulu mendokusai." kata Shikamaru malas sambil melirik arah yang di tunjuk Kuroka.
"Senjata kah? kalo begitu kita butuh 3 senjata lagi untuk kalian." kata Naruto dengan mengengam erat kayu yang dia pegang.
"Ya kita butuh senjata untuk kita, dan kau juga Naruto karena benda itu tak bisa bertahan lama." kata Shikamaru sambil melihat kayu milik Naruto.
"Apa maksudmu Shika?" tanya Naruto heran.
"Senjata milik mu hanya bertahan sebentar saja Naruto, kita perlu senjata yang lebih kuat." kata Shikamaru yang kini berjalan kearah jendela kelas.
"Jadi kita perlu senjata jenis apa? Pedang?" kata Naruto sambil melirik Shikamaru yang berada di belakangnya.
"Ya pedang, tapi kita lebih suka menyebutnya..." gantung Shikamaru saat melihat di lapangan Sekolah mereka penuh dengan zombie.
"jangan bilang itu?" tebak Naruto ragu.
"Ya senjata milik Samurai... Katana!" kata Shikamaru santai.
"Tapi dimana kita bisa mendapat Katana?" tanya Naruto kepada Shikamaru.
"Ruang klub Kendo Sekolah Naruto." kata Shikamaru kepada Naruto yang sekarang sedang memproses kata Shikamaru.
"Hah? tunggu dulu memang ada Katana disana?" tanya Naruto kepada Shikamaru.
"Ada 2 Katana di ruang klub Kendo Naruto-kun." timpal Akeno.
"Ya yang Dikatakan Akeno-san benar Naruto, ada 2 Katana yang dipajang di ruang klub Kendo." kata Shikamaru.
"Dipajang? dan juga jika dipajang artinya pedang itu sudah tumpul jika hanya di pajang kan?" tanya Naruto.
"Meskipun hanya di panjang tapi ketajaman Katana itu masih terjaga Naruto-kun." kata Akeno menjelaskan.
"Hah? kok bisa?" bingung Naruto.
"Karena Katana itu tetap di rawat sebulan sekali oleh ahli Katana yang cukup terampil Naruto-kun, jadi walaupun Katana itu hanya di pajang, pihak Sekolah tetap merawat Katana itu karena Katana itu tetap warisan Sekolah dari jaman dulu." jelas Akeno kepada Naruto.
"Sasuga wakil ketua klub Kendo" kata Shikamaru memandang Akeno.
"Jadi kita akan pergi ke ruang klub Kendo?" tanya Kuroka yang semenjak tadi hanya diam dan memperhatikan mereka bertiga berdebat.
"Ya, tapi kurasa itu akan menjadi perjalanan yang sulit. karena kita harus melewati mereka." kata Shikamaru sambil menunjuk kearah pintu dimana ada 2 zombie menuju kearah mereka.
"GRAAARH!" "GRAAARH!
Naruto yang melihat 2 zombie mengarah padanya langsung maju menusukan kayunya menuju kepala salah satu zombie, tapi sepertinya belum cukup untuk mengehentikan mereka, dimana zombie itu masih meraih Naruto walaupun kepalanya sudah menancap di kayu. Naruto tidak kehabisan akal dia menendang dada zombie itu kuat hingga kayu yang menancap di kepala zombie itu lepas dan mencipratkan Darah ke sepatu Naruto.
[JLEEEB!] [DUAKH!]
"GRAAARH!"
Shikamaru melihat ada zombie yang mengarah padanya langsung mengambil kursi yang ada disampingnya, lalu menghantamkan kearah zombie itu hingga hancur. tapi Shikamaru melihat zombie itu masih bergerak langsung mengambil patahan kursi yang dia lempar dan memukulkannya ke kepala zombie itu hingga zombie itu menabrak zombie yang sedang dihadapan Naruto.
[BRAAKH!] [DUAAKH!]
Shikamaru yang melihat hal itu tidak menyiayiakan kesempatan itu, dia menyuruh Naruto dan yang lainnya menuju atap Sekolah terlebih dahulu untuk menyusun rencana untuk pergi ke klub Kendo.
"Ayo Naruto, dan kalian juga kita harus keatap untuk menyusun rencana!" kata Shikamaru dengan berlari menuju atap Sekolah, sedangkan Naruto dan 2 perempuan lainnya itu hanya menganguk sambil mengekor di belakang Shikamaru agar mereka tau jika mereka di kejar zombie lainnya.
Sementara itu di sisi lain Sekolah terlihat 2 pemuda berambut Hitam dan Coklat sedang memukul para zombie, dan terlihat ada 2 perempuan lainnya berambut Merah Darah dan Pink mereka sedang berlindung di belakang 2 pemuda itu dan terlihat di pipi mereka yang basah sepertinya mereka habis menangis.
"Tenanglah kalian berdua jangan takut." kata pemuda berambut Hitam sambil memukul kepala zombie yang berada di sampingnya.
"Kita harus apa Sasuke-san!?" tanya pemuda berambut Coklat sambil menendang zombie yang berada di depannya.
"Kita pergi ke atap, karena mereka pasti juga akan kesana jika mereka masih Hidup Issei." kata Sasuke saat mereka melihat para zombie yang mulai berkurang.
"Kenapa Harus keatap? Sasuke-kun?" kata perempuan berambut pink saat dia melihat Sasuke yang sudah di depannya.
"Karena jika kita ingin bertahan hidup maka kita perlu otak juga Sakura." kata Sasuke dengan menunjuk kearah kepala.
"Apakah..." gantung Issei saat mulai mengerti apa yang Sasuke katakan.
"Ya kita harus temui Rusa pemalas itu, dan dia juga pasti sedang bersama Dobe!" kata Sasuke saat dia menarik tangan Sakura menuju keatap sekolah.
"Issei-kun." panggil perempuan berambut Merah Darah.
"Kita harus ikuti mereka Rias-chan, mungkin Akeno-san juga ada disana" kata Issei sambil menyemangati Perempuan bernama Rias.
"Apa menurut mu Akeno masih hidup? Issei-kun?" tanya Rias ragu jika sahabatnya masih hidup di tengah kekacauan ini.
"Pasti! karena Akeno-san tidak mungkin mati semudah itu, karena pasti Naruto-san akan melindungi Akeno-san." jelas Issei dengan tersenyum kepada Rias.
"Kuharap apa yang kau katakan Benar" kata Rias saat dia mengengam tangan Issei.
"Mari kita pergi" kata Issei saat ia mulai menarik Rias untuk menyusul Sasuke dan Sakura yang sudah berjalan terlebih dahulu.
TBC :v
Ya kali ini saya membawa fic baru bertema Survival dan Apocalypse hehe Waw cerita yang lama jika ditulis semacam ini.
Jadi saya membawakan Cerita seperti ini untuk menbangkitkan Fandom Zombie hehe. okelah sekian dari pernyataan saya Dan jangan lupa untuk Review karena Review Gratis Dan saran karena akan diterima heh
Shiraki Out~