A Letters

A Chanbaek story from bucheonsgurl

Disclaimer : Exo and Chanbaek is not my own... cerita ini murni fiksi hasil pemikiran saya dan jika ditemukan kesamaan tempat, penokohan, dan lainnya. Mohon dimaklumkan

Summary : Chanyeol dibingungkan oleh surat-surat yang selalu datang tiap paginya. Ditambah lagi sosok bocah manis tetangga sebelah membuat Chanyeol tambah pusing.

.

.

.

.

.

.

"Ibu aku berangkat."

"Iya, hati-hati."

Chanyeol berjalan keluar menuju pagar rumahnya, memeriksa sebentar kotak surat dan menemukan sebuah surat di dalamnya. Karena penasaran, diambilnya surat tersebut dan ternyata surat tersebut untuknya.

Untuk : Chanyeol -hyung

Selamat pagi, hyung

Isinya hanya seperti itu. Chanyeol membolak-balik kertas tersebut guna melihat siapa pengirimnya dan hasilnya nihil. Tidak ditemukan siapa pengirimnya.

Mengangkat bahu tak perduli, dimasukannya surat tersebut kedalam tas dan segera berjalan menuju halte bus dekat rumahnya. Tanpa menyadari ada sepasang mata yang mengawasinya dari jauh.

.

.

.

.

.

.

Sekarang Chanyeol lagi ada dikelasnya, sendirian. Tidak, Chanyeol bukan anak yang tidak punya banyak teman, kok. Dia hanya malas pergi ke kantin dan memilih untuk mengahabiskan waktu istirahatnya dengan tidur. Tapi sialnya, mata yang terasa berat saat pelajaran matematika tadi, mendadak menjadi segar saat istirahat. Entahlah, dirinya sering merasa seperti itu ketika bertemu dengan pelajaran yang tak disukainya.

Memutuskan untuk mengambil buku untuk mempersiapkan mata pelajaran selanjutnya, Chanyeol kembali melihat secarik surat yang tadi pagi ditemuinya. Melupakan tujuan awalnya, Chanyeol pun mengambil kembali surat tersebut dan kembali membacanya, masih merasa penasaran dengan siapa pengirimnya.

"Wow, Jongin, lihat ini! Teman kita mendapatkan penggemar rahasia pertamanya," Tiba-tiba suara Sehun menginterupsi kegiatannya. Disusul dengan Jongin yang merebut paksa surat ditangannya.

" Untuk Chanyeol -hyung. Selamat pagi, hyung~ astaga, Chanyeol!! Ini sangat menggemaskan." Jongin membacakan isi surat tersebut dengan keras. Untung saja kelas mereka sepi. Hanya mereka bertiga yang ada disini.

Dengan merengut, diambilnya kembali surat yang ada di tangan jongin dan menyimpannya kedalam saku celananya.

"Wow, sekarang kau proktetif sekali hanya kepada surat. Apa kau juga menyukainya?" Sehun mengambil kursi tak jauh dari tempat duduk Chanyeol dan menatap sahabatnya dengan penuh tertarik.

"Ck, diamlah kalian. Aku bahkan tidak tahu siapa pengirimnya." Chanyeol mengambil botol minum di tasnya kemudian meminunnya dengan cepat. Mencoba menetralisir rasa kesalnya.

"Apa kau tidak berniat untuk mencari tahu?" Jongin bertanya dengan penasaran. Sebab, baru kali ini sahabat mereka mendapatkan surat seperti ini. Biasanya yang suka sama Chanyeol akan langsung mendatanginya dan melakukan confess -walaupun akhirnya ditolak juga-

"hmmm... entahlah, aku rasa tidak perlu. Mungkin ini hanya surat iseng yang dikirim oleh orang-orang tidak jelas." Chanyeol bangkit lalu berjalan menuju keluar kelas.

"Hoi, kau mau kemana? Sebentar lagi bel!!"

"aku izin."

"Kami ikut, Park!!"

"Ya, ya... terserah kalian"

Ya, akhirnya ketiga sahabat itu memutuskan untuk bolos.

.

.

.

.

.

.

"Ibu, aku pulang~"

"Ah, Chanyeol... ayo cepat sini, ayo! Ibu punya seseorang untuk kau kenal." Tak lama setelah melepas sepatu, dirinya ditarik ibunya menuju ruang tamu. Tampak disana sosok bocah kecil yang duduk membelakangi mereka sembari menonton animasi Doraemon.

"Ibu, dia siapa? Apa dia adik baruku? Astaga!! Kapan ibu hamil kembali?" Tanya Chanyeol beruntun sarat akan penasaran. Dirinya juga was-was jika benar praduganya kalau sosok bocah yang sedang asik dengan dunianya itu merupakan sosok adiknya.

"Hushh!!! Sembarangan kamu. Dia Baekhyun, anak dari keluarga Byun yang rumahnya tinggal di depan kita. Tahu, kan, empat hari yang lalu ada yang beres-beres disana? Nah itu keluarga Byun. Ayo, sana sapa! Ibu akan menyiapkan makan malam untuk kalian." Kemudian Nyonya Park pergi meninggalkan Chanyeol bersama bocah yang sedang asik dengan dunianya.

Canggung.

Itulah yang Chanyeol rasakan. Memutuskan untuk mencairkan suasana, Chanyeol pun menyapa anak tersebut lengkap dengan senyum lebar yang menghiasi wajahnya. Berusaha ramah terhadap anak tersebut.

Tapi yang didapatnya hanyalah sebuah pandangan polos -dan menggemaskan- lengkap dengan keterdiaman anak tersebut. Mau tak mau semakin membuat Chanyeol merasa awkward. Memutuskan untuk mencoba sekali lagi, Chanyeol pun menyapa kembali.

"Hai, Baekhyun, Nama Hyung, Chanyeol. Kau bisa memanggilku Chanyeol -Hyung. Senang berkenalan denganmu, Baekhyun." Senyum lebar kembali menghiasi wajahnya. Namun senyum itu tidak bertengger lama kala dirinya melihat Baekhyun merogoh sesuatu dari dalam tasnya.

Penasaran dengan apa yang dilakukan oleh anak tersebut, Chanyeol berjalan mendekatinya dan melihat anak tersebut sedang mengeluarkan alat tulis dan menuliskan sesuatu disana, dan tak lama kemudian anak tersebut mengangkat kertas yang telah tertulis sembari tersenyum lebar.

Halo, Chanyeol -hyung. Senang juga berkenalan dengan hyung _

Jawaban dari bocah tersebut cukup membuat Chanyeol mengerti. Dikembangkannya lagi senyuman lebar tersebut tapi sorot matanya memandang iba-.

"Baekhyun, mau ikut Hyung ke kamar selagi menunggu ibu memasak? Hyung punya banyak mainan menarik di kamar." Chanyeol mengajak Baekhyun ke kamarnya dan disambut oleh anak tersebut.

"IBU, AKU DAN BAEKHYUN ADA DI KAMAR OKE!! JIKA SUDAH SIAP, PANGGIL SAJA KAMI DIKAMAR," Chanyeol berteriak sambil menuntun Baekhyun kekamar mereka. Mendengar kekehan lucu yang dikeluarkan bocah tersebut membuat Chanyeol semakin merasa kasihan.

-Baekhyun itu bisu.

Dan Chanyeol akan berusaha untuk menjadi teman sekaligus kakak yang baik untuk Baekhyun. Entahlah, tapi rasa ingin melindungi Baekhyun begitu kuat ia rasakan. Mulai detik ini, Chanyeol mendeklarasikan dirinya sebagai Sahabat sekaligus Kakak bagi Baekhyun, dan dirinya berjanji tidak akan membiarkan adik-nya terluka barang sedikit pun.

.

.

.

~TBC~

.

.

.

Notes :

ga tau ini apaanㅠㅠ. Tiba-tiba diri yang tidak bisa tidur ini mendapatkan ide random di tengah malam seperti iniㅠㅠ…

maafkan jika ada banyak kesalahan kata dan typo bertebaran, sesunghuhnya manusia itu tidak luput dari kesalahan juga*plakkk

Yang udah baca, makasih banyak sudah mau baca cerita random-yang-tak-terlihat-ujungnya ini.

Udahlah, lama-lama curcolan ini lebih panjang daripada cerita ㅠㅠ

Mind to Review??