Crossovers: Naruto. Highschool DxD

Pair : [Naruto U. Serafall L. Katerea L].

Bab 11: Dia hanya Selirku saja

"Rias, entah cuman perasaanku saja, atau memang kita telah melewatkan banyak hal?"

"Entahlah aku juga tidak tahu."

Rias, Sona dan Pearage mereka yang ada di sana, hanya bisa diam melihat dan mencoba menghindari barang-barang yang berterbangan ke arah mereka, karena Katerea melempari Naruto dengan banyak barang dan Naruto menghindari semuanya dengan mudah.

"Kelihatannya kita memang melewati banyak hal."

Tanggap Akeno, sembari memperhatikan apa saja yang ada disana.

"Oh iya di mana Issei?"

Rias tiba-tiba bertanya-tanya karena sejak tadi ia tidak melihat Issei.

"Aku juga tidak tahu Bochou, saat ini keadaan sedang kacau."

Secara langsung gadis berambut pirang dengan mata hijau memberikan tanggapannya pada Rias sembari menghindari, beberapa pas bunga, sepatu kursi dan meja yang melayang layang bahkan ada yang memecahkan kaca jendela.

"Ahahahaha. Sudah aku bilang kau tak bisa menangkapku dengan tongkat kayu bodohmu itu."

"Apa yang sudah kau lakukan padaku MESUM!"

Teriak Katerea karena tidak bisa menggunakan sihirnya.

"Mau tahu aja atau mau tahu banget?"

Mendengar tanggapan dari Naruto yang terkesan mengejek, Katerea malah semakin naik pitam, mukanya memerah karena marah.

"K-kau!"

Melihat situasi yang semakin tidak mengenakkan, Rias pun mencoba bertanya pada Kakaknya.

"Kakak sebenarnya apa yang terjadi?"

"Entahlah, kakakmu ini juga kurang paham, yang pasti kekacauan di sini terjadi hampir 40%nya karena Joker berambut pirang yang sedang merayu Iblis Katerea Leviathan itu."

Rias yang mendengar jawaban dari sang kakak yang bernama Shirzech hanya bisa diam dengan aura suram sembari memperhatiakan tingkah Naruto yang terus-terusan di kejar oleh Katerea.

'Siapa sangka, Iblis kuat seperti Katerea dipermalukan seperti ini olehnya,' batin Rias sembari menatap kelakuan absurb nya yang terus menghindari setiap serangan yang ada, bahkan dalam berbagai kesempatan, Naruto dengan sengaja mengelus bokong Katerea sembari berkomentar cabul.

'Bahkan aku bisa mengatakkan dia lebih mesum dari Issei.'

Di bagian bangunan sekolah yang lain.

Terlihat Issei dan Vali berhadapan dengan beberapa penyihir wanita di sebuah ruangan, di sana terlihat Koneko dan Gasper yang merupakan teman pertama Vali di Kouh akademi terkekang.

"Gasper kau tak apa-apa?" Vali tiba-tiba bertanya ke arah Gasper dengan nada tenang, ia tidak memandang para musuh yang ada di sekitarnya.

"Kalian lepaskan Gasper dan Koneko-chan!"

Issei langsung marah dan berseru dengan gauntlet merah ditangan kirinya, sementara itu Vali sama sekali tidak mengeluarkan Seacred Gearnya sama sekali.

"Issei-senpai, Vali-senpai. Maaf, karena aku kalian malah terganggu."

Vali, jika kau ingin kuat kau harus melindungi orang yang paling berharga dalam hidupmu. Selain Seacred Gearmu, kau juga harus mempunyai kekuatan sendiri. Maka dari itu, aku ingin kau tidak terlalu bergantung dengan Albion. Kita akan melatih kekuatan fisikmu, latihan pertama Tai-jutsu. Ingat jangan pakai Seacred Gear.*

"Apa maksudmu Gasper? Kami datang untuk menyelamatkanmu."

Vali diam sembari menatap para penyihir, sembari menyiapkan kuda-kudanya.

'Meski belum lama, setidaknya aku sudah belajar satu dua jurus dari Naruto. Menghadapi mereka menurutku aku sama sekali tidak memerlukan Albion.'

"Issei, aku akan mengalihkan perhatian mereka, kau selamatkan mereka berdua."

Para penyihir itu tersenyum kecil mendengar penuturan Vali, lalu salah satu dari mereka menodongkan pisau ke arah Gasper.

"Bergerak sedikit saja dia akan mati."

Mendengar ancaman mereka, Issei langsung menatap tajam mereka sembari berteriak, "Kau!"

Beda dengan Issei, Vali langsung mengumpulkan kekuatan iblisnya di satu titik, yaitu telapak kaki dan otot penggeraknya, lalu wuss. Vali melesat dengan kecepatan tinggi menangkap, tangan penyihir berjubah ungu itu dan mencengkram kepalanya lalu dibenturkan ke dinding dengan sangat keras, saking kerasnya dinding pun jebol.

Vali pun mengalihkan pandangannya pada 4 sisanya lalu muncul di tengah-tengah mereka sembari melakukan tendangan memutar menghantam kaki para penyihir tersebut.

"Konoha Senpou!"

Booom, Taijutsu milik alis tebal yang diajarkan oleh Naruto kepada Vali pun akhirnya terpakai juga, para penyihir itu terlempar ke udara dengan kaki yang patah dan terhempas ke tanah.

"Wow, itu keren sekali!" Issei secara tidak sadar memuji Vali. Vali pun tersenyum kecil mendengar pujian dari orang yang harusnya menjadi rivalnya.

"Issei, sekarang giliranmu. Meskipun aku hebat, aku tidak memiliki kemampuan untuk membebaskan seseorang dari sihir pengekang."

Issei terdiam ketika mendengar tanggapan dari Vali, ya hal itu sebenarnya bisa di wajarkan. Vali itu seorang petarung, jadi ada kemungkinan ia hanya ingin mempelajari teknik bertarung dan enggak mau repot belajar tentang segel dan cara pelepasan segel yang baik, kalau pun ia belajar. Mungkin ia hanya ingin Issei jadi lebih kuat dan meminta Issei untuk melakukannya.

"Aku percaya padamu wahai Rival masa depanku."

Issei pun terdiam mendengar perkataan Vali yang percaya padanya.

"Akan ku lakukan semampuku."

Pindah Scane.

Kali ini Azazel mulai khawatir dengan kondisi di dalam ruang pertemuan, ia pun mengalihkan tatapannya ke dalam ruangan dan alangkah terkejutnya Azazel ketika melihat Katerea diikat dengan segel khusus seperti tato dan Michael yang berlindung di tubuh Shirzech, karena Naruto nampak seperti mengincarnya.

"Oi-oi-oi apa-apaan yang aku lihat ini!"

Azazel langsung kebali ke dalam ruang pertemuan dan langsung menghantam kepala Naruto dengan tinjunya.

"Apa yang kau lakukan anak nakal!"

"Uarrg! Sialan kau Azazel, beraninya kau menghantam kepalaku!" Seru Naruto sembari menatap tajam Azazel.

"Berisik! Apa yang kau lakukan pada Michael, sampai-sampai ia jadi seperti itu? Hah!" Azazel membentak Naruto dengan pertanyaan, sembari menunjuk ke arah Azazel yang masih berlindung di belakang Shirzech.

"Ah itu, habisnya mukanya imut kaya cewe, jadi aku penasaran, dia itu cewe atau cowo."

Naruto menjawab pertanyaan Azazel dengan nada ceria dang cengiran kuda sembari cengengesan, sedangkan Azazel langsung pake Face clam dengan aura hitam berkumpul di atasnya.

"Lalu bagaimana dengan iblis yang ada di sana?"

Kali ini Azazel mempertanyakan Katerea yang tak bisa bergerak karena tubuhnya dibalut segel hitam seperti tato.

"Dia datang untuk mengacau, karena penampilannya menarik, aku berencana menjadikannya selirku."

Jawaban santai Naruto yang bak Kaisar dari dinasti tertentu itu membuat semuanya cengo tak bisa berkata-kata.

"Sebagai CEO Perusahaan dengan cabang yang sangat banyak dan mencakup hampir seluruh negri, wajar dong punya satu Permaisur serta beberapa selir."

"Jadi kamu udah punya permaisurimu?"

"Belum. Karena Permaisuri itu haruslah bangsawan, cantik dan orang yang disarankan dalam sebuah bentuk kerja sama dan aliansi. Sementara dia aku pungut karena ketertarikanku, bahkan jika dia bangsawan, tanpa keterikatan janji dan kerja sama dengan keluarganya itu bisa disebut cuman selir."

Mendengar tanggapan dari Naruto, Azazel dan yang lain jadi tak bisa berkata apa-apa.

Bersambung