The Truth

by. Haraush (ShnNata)

Detektif Conan Aoyama Gosho

Magic Kaito Aoyama Gosho

DCMK Hanya milik Aoyama Gosho-sensei author hanya meminjam charanya oke

WARNING

SHONEN AI, BOYS LOVE, TRANSGENDER UNTUK PENYAMARAN, TYPO PARAH, INTINYA ABAL ABALAN, HANYA UNTUK ASUPAN FUJO KAISHIN WKWK

GAK SUKA? JANGAN DIBACA OKE


Conan dan kawan-kawan saat ini sedang menikmati waktu weekend. Mereka pergi ke tempat yang ada pemandian air panasnya. Conan, Kaito, Aoko, Keiko, Akako dan Saguru -kalian taukan siapa?- saat ini mereka sedang menikmati pemandangan dibalik kaca kereta.

"Kirei nee~" Aoko terpana.

Conan hanya menatap sejenak, dan melanjutkan membaca novel Sherlock Holmes yang dibawanya. Saguru yang melihat Conan langsung mendekati gadis itu.

"Aku tidak tau kau menyukai Sherlock Holmes, Edogawa" Saguru.

"Kau hanya tidak melihatnya, Hakuba," Conan menjawab dingin.

Kaito hanya mendengus bosan, Jii-chan saat ini tidak memberinya informasi mengenai permata yang sekiranya merupakan pandora. Ia juga menatap sebal Saguru yang sok akrab dengan Aoko dan Conan. Lho?

T-tunggu! Kenapa Conan!!Batin Kaito, ia mengacak-acak rambutnya sendiri. Ia kan suka dengan Aoko, teman masa kecilnya, kenapa harus Conan yang tiba-tiba ia pikirkan. Mungkin efek Conan yang selalu mehadiri pertunjukkan mencurinya sampai-sampai gadis itu mendapatkan julukan Kid killer.

"Gadis itu memang menarik sih..." Gumam Kaito pelan.

HACHI!

Conan menutup mulutnya. Ia merasa ada seseorang yang sedang membicarakannya. Pandangannya teralihkan dengan orang-orang yang ada di lorong tepat di dekat nya. Mereka betabrakan dan hal itu entah mengapa sangat mengganjal pikiran Conan.

"Ne, ne, nanti kita 1 kamarkan?"

Conan langsung membulatkan matanya. ia lupa memikirkan hal itu! mattaku...

"Aku mau kamar sendiri boleh?" Conan memasang wajah polosnya, berharap hal itu dikabulkan.

"Dame!" Aoko mengembungkaan pipinya.

"Onegaiiii" Conan memasang puppy eye yang begitu imut, dengan wajah khas memelas yang sangat-sangat menggiurkan untuk diterkam. Kaito dan Saguru yang melihat itu langsung tersipu. "Ne, ne Aoko-chan~"

"Hahh..." Aoko menghela nafas, "Wakatta... Kalau kesepian langsung kekamar kami ne!"

"UM!" Conan tersenyum bahagia. Aku terselamatkan...

"Ne..." Akako bersuara, Conan yang merasa panggilan itu untuknya langsung menatap ke Akako. "Kau tau? bangkai yang disembunyikan sebaik mungkin, baunya tetap akan tercium..."

"Maksudnya?" Conan melongo menatap gadis yang merasa dirinya paling cantik di dunia, sayangnya khusus di fanfic ini author mau si Conan aka Shinichi yang paling cantik di dunia WKWKKWKWK.

Akako tersenyum misterius.

Kaito mendengarkannya. Ah, gadis itu mulai membuat ramalan-ramalan yang terdengar omong kosong lagi...Batin Kaito. Laki-laki itu menatap malas Akako yang terlihat menatap tajam Conan.

.

.

.

.

.

.

.

.

Tepat pukul 1 siang waktu jepang. Mereka sampai di penginapan tentang pemandian air panas yang ada di Akita. Yang kabarnya memiliki onsen dengan air seputih susu.

Conan meregangkan badannya, ia merasa seperti orang tua yang sudah berumur. Conan mengangkat tas ransel yang lumayan besar. Tubuhnya yang 11-12 seperti anak perempuan, terkecuali tinggi badannya, meski ya tidak dapat mengalahkan tinggi Kaito maupun Saguru.

"Jadi kita kemana?" Kaito menguap lebar. Ia sudah lelah.

"Langsung kepenginapan saja kan?" Conan juga ikut menguap.

hmmm curiga author mereka jodoh. /plak/

"Heumm... yosh kita ke penginapan dulu ne!" Aoko.

Aoko memandu mereka, gadis itu berceloteh riang mengenai pemandangan yang akan mereka dapat. Sedangkan temannya yang lain hanya mengikutinya dengan sesekali menjawab perkataan gadis itu. Dicuekin itu gak enak ges, makanya mereka berusaha agar Aoko tidak merasa dicueki. Teman yang perhatian.

"Ah! Disini!" Aoko berhenti, lalu gadis itu masuk, "Permisi!"

Mereka semua disambut oleh pelayan penginapan, merasa cukup letih, mereka bubar kekamarnya masing masing, termasuk Conan. Gadis itu langsung masuk dan mengunci pintunya.

"Akhirnya sampaiiiii!"

Conan langsung menggelar futon, dan berbaring di atasnya.

Drrtt... Drrrttt...

Untuk : Conan-chan

Conan~ Malam ini kita lihat festival di kuil M ok! -Aoko

Untuk : Nakamori Aoko

Ok! Aku istirahat tidur dulu ne~ -Conan

Untuk : Conan-chan

Baiklah~ Aoko akan membangunkan Conan-chan kalau Conan-chan terlambat! -Aoko

Untuk : Nakamori Aoko

Oke! -Conan

Gadis itu langsung berganti pakaian menjadi Shinichi. Ia melepaskan wignya, ia memandang keluar jendela, menikmati angin musim semi yang membawa hawa sejuk.

"Aku ingin jalan sebentar..." gumamnya.

Ia mengenakan pakaian laki laki, tak lupa menggunakan topi untuk menyamarkan wajahnya. Ia berencana membelikan cendramata untuk Hakase dan Ran -teman masa kecilnya-.

note : Karena untuk memudahkan pemahaman, author akan ngetik nama Conan jika Shinichi dalam mode crossdresingnya, sedangkan jika ia mengenakan pakaian laki-lakinya ia akan author ketik nama Shinichi oke?

Shinichi mengunci kamarnya, ia berjalan santai keluar penginapan, melihat-lihat toko souvenir khas Akita. Ia mengambil gantungan hp sekaligus makanan, mochi(?). Ia melihat lagi ke bagian rak lain.

"BAKAITO!"

Shinichi tersentak. Ia mendengar suara Aoko. Sepertinya gadis itu juga ada di toko ini. Shinichi melirik sejenak, dan yaps benar sekali.

Aoko sedang memperdebatkan souvenir dengan Kaito, Akako dan Saguru sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Sedangkan Keiko berusaha menenangkan perdebatan duo ribut itu.

Shinichi menghela nafas.

Pura-pura gak kenal...

Ia menikmati pencariannya lagi. Ia bahkan tak menyadari, Akako tersenyum misterius melihatnya. Shinichi yang merasa belanjaannya sudah cukup langsung membayarnya.

"7800 yen"

"Ini..." Shinichi menyerahkan uang 10000 yen.

Setelah menerima kembalian laki-laki itu langsung menelpon Ran.

"Shinichi!"

"Yo, Ran! Apa kabar?"

"Baik! Kau tidak menghubungiku ..." Suara Ran mengecil.

"Warui! Kasusku terlalu sulit dipecahkan,"

"Cepat pulang! Jaga kesehatanmu..."

"Ha'i-ha'i, ah, aku harus pergi sekarang, sampai jumpa.."

"Cotto, Shin-..."

Shinichi menghela nafas lelah. Susah juga berhadapan dengan seorang wanita bukan? kekeke. Ia berjalan kembali ke penginapan, tentu saja sambil memastikan Kaito dkk masih ada di toko itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jam menunjukkan pukul 5 sore. Conan merapikan wig yang ia kenakan, memoles sedikit mukanya, ia sudah di ajarkan Yukiko make up, dengan semangat 45 Kaa-sannya itu sampai memaksanya mehapal semua yang di perlukannya. Merepotkan.

Aoko memintanya mengenakan yukata. Yang benar saja! ia tidak terbiasa mengenakannya! Aoko dengan senang hati membantu gadis itu.

"Selesai~" Aoko tersenyum senang, "Conan-chan kawaiii~"

"Arigatou Aoko~"

Ini terlalu menyiksa...

"Oy, AHOKO! EDOGAWA!" Kaito Teriak di depan pintu Conan, tak lupa gedoran yang memekakkan telinga.

Aoko tersenyum kesal, ia berusaha untuk terlihat tenang.

"BAKAITO!" Aoko membuka pintu dengan keras. "Berhenti melakukan hal yang memalukan!"

"Kalian terlalu lama!" Kaito menatap kesal Aoko.

"HUH!" Mereka berdua membalikkan badan. Hal ini sudah biasa terjadi, Conan yang melihat itu hanya tertawa di dalam hati.

"Ayo kita pergi..." Conan mengenakan sendal khusus yang digunakan saat mengenalan yukata. "Maaf, Aoko membantuku mengenakan yukata ini."

Wajah Kaito memerah padam.

KENAPA GADIS INI HARUS SEMANIS INI?! pekik nya dalam hati.

"Ti-tidak apa apa..." Kaito menatap kearah lain, ia menunduk. "Ayo kita kumpul dengan yang lain..." Kaito langsung berlalu begitu saja meninggalkan kedua gadis yang menatapnya bingung.

"Lebih baik kita mengikutinya..." Conan berujar. Aoko langsung mengengguk setuju.

Kedua gadis itu berjalan beriringan, Conan sibuk dengan pikirannya, Aoko yang sibuk dengan sikap Kaito yang terlihat aneh dimatanya. Aoko tau, urat malu Kaito sudah putus sejak dulu, namun sekarang ia heran kenapa anak itu tiba-tiba bisa malu malu kucing.

Mereka berhenti tepat di depan penginapan, Saguru, Akako, dan Keiko terlihat berbincang hangat. Aoko tersenyum tipis, gadis itu langsung menyapa semua orang.

"Yahooo~ Aoko sudah disini~"

"Ahoko, jangan malu-maluin!"

Conan menatap datar kelakuan duo rusuh itu, ia sibuk dengan smartphonenya saat ini, berusaha mencari tentang organisasi yang membuat hidupnya penuh kebohongan.

Semenjak namanya terkenal. Tentu saja sebagai Edogawa Conan. Conan sering diganggu dengan kehadiran detektif dari Barat. Lelaki itu menghantuinya dengan selalu mengajak gadis itu berduel memecahkan kasus.

Drrt... Drrrttt...

Untuk : Edogawa Conan

Yo! Edogawa, ku dengar kau sedang ada di Akita! Kebetulan, aku juga sedang ada di sini... Ada hal yang sangat menarik - Heiji Hattori

Conan menatap curiga dengan pesan itu. Bagaimana laki-laki ini dapat mengetahui keberadaannnya?

Untuk : Heiji Hattori

Stalker ya? - Edogawa Conan

Untuk : Edogawa Conan

Koneksi~ Katanya ada pembunuhan di kuil M dan hanya biksu kuil yang mengetahuinya! Aku diminta untuk menyelidikinya, apa kau ikut? - Heiji Hattori

Conan terkejut. Bukankah saat ini mereka sedang menuju kuil itu? Tunggu, kenapa festival tetap dilaksanakan jika ada pembunuhan disana? Conan tersenyum senang, ia tak sabar bertemu dengan Hattori.

Untuk : Heiji Hattori

Kebetulan, aku sedang kesana, kita bertemu di stand makanan di festival kuil M! -Edogawa Conan.

Conan memasukkan smartphonenya kedalam tas yang ia bawa. Gadis itu bersenandung riang, mengabaikan tatapan aneh dari teman-temannya. Akako yang melihat gadis itu hanya tertawa di dalam hati.

Gadis ini sangat menarik! Apa lagi mengenai sesuatu yang ia sembunyikan Iner Akako.

Tak perlu memakan waktu yang banyak, mereka sudah sampai di festival. Aoko langsung mengajak Kaito dan Keiko pergi bersama meninggalkan Conan, Akako, dan Saguru. Conan hanya menatap jengah kelakuan teman-temannya.

"Sa, Edogawa, kau akan kemana?" Saguru berusaha terlihat gentle?

"Aku ada urusan," Conan langsung membenahi diri, "Kau jalan dengan Akako saja ne, Jaa ne~"

"T-tunggu!"

Kaito sempat melihat Conan yang langsung meninggalkan Saguru. Ia tertawa jenaka di dalam hati sambil mengucapkan kata mampus berkali-kali. Penasaran kemana perginya gadis berkacamata itu. Kaito yang melihat celah, langsung kabur dari jeratan Aoko dan Keiko.

Aku harus menemukannya! Batin Kaito

Kaito tersentak menyadari tingkahnya, wajahnya tersipu. Ia mengabaikan tingkahnya yang sangat mencurigakan.

BODO AMAT AH!

.

.

.

.

.


TBC~


Author note's

Hara harap kalian menyukai cerita ini~

Terima kasih sudah mendukung Hara sejauh ini

LOPYAH GESSS