Naruto : bukan punya saya

Rate : M

Warning : gaje, typo, mainstream, oc, ooc, humor, dll.


.

.

.

.

The Legend of Doujutsu : Re Original

.

.

.

.

Negara Api (wilayah hutan Konoha)

"huf..huf.. "

di tengah derasnya guyuran hujan, terlihat seorang bocah berumur 14 tahun yang berlari sambil membawa keranjang berisi bayi, dia menerobos gelapnya malam dan rimbunya pepohonan hutan.

"huf.. jangan kawatir, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu.. adiku" ucap nya pada bayi di dalam keranjang itu yang ternyata adalah adik kandungnya sendiri.

bocah yang berlari itu bernama Uchiha Shisui, Chunin dari desa Konoha, saat ini entah apa yang di fikirkan Yondaime Hokage, hinga menyuruh Anbu dan beberapa Jounin untuk memburu nya dan juga ibunya, dengan di bantu Shimura Danzo, si tua bangka licik itu, mereka menuduh ibunya yang mengontrol Kyuubi saat Invasi Konoha beberapa hari yang lalu, yang juga menewaskan Hokage ke tiga Hiruzen Sarutobi, mereka berencana menyergap ibunya yang masih lemah setelah melahirkan adiknya.

untung nya saat itu Shisui tidak sengaja mendengar rencana mereka saat melewati ruangan rapat, Shisui yang tau langsung bergegas pulang ke rumah nya yang ada di luar perbatasan desa. mereka tingal di luar karena ibunya, yaitu Uchiha Madoka yang melangar aturan Clan Uchiha dengan menikahi orang diluar Uchiha dan lagi dia menikah dengan seorang dari Clan Hyuga, yaitu Hyuga Arashi si jenius prodigy dari Clan Hyuga, Arashi juga sama, dia meningalkan segalanya, title prodigy, Clan, dan bahkan gelarnya sebagai penerus kepala Clan yang akhirnya di gantikan oleh Hyuga Hiashi, itu semua hanya demi bersama dengan wanita yang dia cintai Uchiha Madoka.

setelah Shisui sampai di rumah, dia lantas memberitahu ibunya tentang rencana para tetua dan Hokage, wajah Madoka terlihat terkejut untuk sesaat, tapi dia sudah menduga nya, pertama kasus suami nya yang di jebak dan dituduh penghianat desa, Hyuga Arashi dikirim ke penjara yang ada di wilayah Kusagakure (Blood prison) dan sekarang mereka mengincar nya, Konoha ini sangat busuk sekali dan tidak tau berterimakasih, jika bukan karena jasa Hyuga Arashi di perang dunia Shinobi ke 3, Konoha sudah lama musnah, Madoka hanya bisa terenyum lemah agar putranya tidak terlalu menghawatirkanya, setelah itu Madoka menyuruh Shisui untuk pergi membawa adik nya, pergi sejauh mungkin dari wilayah negara api, sementara Madoka sendiri akan berusaha mengulur waktu dengan menahan mereka, tapi Shisui menolak dengan keras usulan dari ibunya, melihat kondisi ibunya yang lemah seperti itu, Shisui tidak mungkin meningalkanya, dia akan mencari cara untuk bisa membawa ibu berserta adik nya pergi dari desa sialan ini, dan saat itu juga Shisui teringat dengan grobak tua yang dulu biasa ayah nya pakai untuk membawa kayu bakar.

di tengah derasnya guyuran hujan Shisui mendorong grobak yang mengangkut ibu dan adiknya, mereka berusaha kabur dari kejaran Anbu, Jounin, dan juga Anbu Ne, karena hujan yang begitu lebat penglihatan Shisui agak buram, Shisui terkekut saat melihat di depanya ada pohon dia membelokan grobaknya dengan paksa hinga membuat salah satu roda nya lepas, Shisui kehilangan kendali, Madoka yang mengetahui itu langsung mengambil keranjang bayi nya dan melompat, grobak itu pun hancur menabrak pohon, Shisui bersyukur ibu dan adiknya selamat jika tidak dia tidak akan maafkan dirinya sendiri karena kecerobohanya yang hampir membunuh ibu dan juga adiknya

tapi tidak lama kemudian Danzo pemimpin dari Anbu Ne menemukan mereka, tidak punya pilihan lain lagi Madoka akan bertarung, tapi sebelum itu dia menyuruh Shisui untuk membawa pergi adiknya, Shisui awalnya tidak mau tapi dengan sedikit paksaan dari ibunya dia mengerti setelah melihat Sharingan Madoka, dengan berat hati Shisui pun pergi meningalkan ibunya dan mambawa adiknya yang ada dalam keranjang.

dan begitulah dia saat ini masih lari dari kejaran Shinobi Konoha, Shisui berusaha sekuat tenaga untuk bisa lolos dari mereka, tapi bagaimanapun juga kecepatanya masih di bawah para Jounin dan Anbu Konoha itu.

"kau tidak bisa lari lagi.. Uchiha Shisui!"

Shisui terkejut saat tiba-tiba di hadang dua Jounin, dan tidak lama kemudian dua Anbu dan lima Anbu Ne datang mengepung nya.

"apa yang kalian inginkan? kenapa kalian melakukan ini? bukankah kita sama2 Shinobi Konoha!" teriak Shisui.

"kau jangan bicara omong kosong, kau di curigai membunuh beberapa angota Clan Uchiha dan Yondaime-sama menyuruh kami untuk membawa mu hidup atau mati! " balas salah satu Jounin.

"itu fitnah! aku tidak pernah melakukanya, dan atas dasar apa Yondaime menuduh ku! " ucap Shisui, dia memang tidak suka dengan Clan Uchiha yang mengusir dan membuat ibunya sengsara, tapi dia tidak akan melalukan hal keji seperti itu.

"si jalang Madoka itu mengontrol Kyuubi dan menghancurkan desa, itu sudah cukup untuk-"

Duak!

Kreak!

kepala Jounin itu memutar kebelakang setelah menerima pukulan full power Shisui, Shisui tidak terima ibunya di katai 'jalang' oleh siapapun, Jounin itu seketika mati di tempat, mereka yang melihat itu sempat terkejut dengan kecepatan Shisui, melihat ada gerakan dari Shisui, yang lain pun mulai menyerang nya. Shisui mengaktifkan Sharinganya yang masih dua temoe.

Slas!

Shisui menghindari tebasan tanto dari salah satu Anbu Ne, Shisui mencoba terus menghindar dari serangan mereka, dengan mepertahankan keranjang bayi yang dia bawa, walau begitu Shisui terkena beberapa sayatan di tubuhnya. memang cukup sulit bagi Shisui untuk menghindari setiap serangan, apalagi sambil mempertahankan keranjang yang dia bawa.

Slas!

Trank!

Shisui menghindari tebasan Anbu Ne, dia melompat kebelakang lalu mengambil kunai dari kantung ninja nya dan menahan serangan kunai dari Jounin Konoha. Shisui terkejut saat tiba2 saja di serang dari belakang.

Duak!

"ughh!"

Shisui terpental dan keranjang bayi nya terlempar keatas, lalu tersangkut di atas batang pohon. "tidak!" teriak Shisui, dia bangkit lalu melompat dan berusaha mengapai keranjang itu, tapi dua Anbu Ne muncul dan menyerang nya.

Trank! Trank!

Duak!

Shisui menahan dua serangan mereka dengan kunai nya, tepat saat Shisui menahan serangan dua Anbu Ne itu, satu Anbu Konoha muncul disamping nya dan menendang rusuk nya. Shisui kembali terpental dan tersungkur di tanah.

"(ouhg!) ..(uhuk) .." Shisui muntah darah, Shisui merasa sesak dan kesakitan di bagian dadanya, tendangan Jounin tadi membuat tulang rusuk nya seakan terasa hancur, memang mustahil Chunin seperti dirinya bisa menang melawan Jounin dan Anbu yang sudah terlatih dan berpengalaman.

"ho.. sepertinya kau sangat peduli dengan benda ini!" ucap salah satu Anbu Ne, mata Shisui melotot melihat keranjang itu ada pada Anbu Ne, Shisui berusaha bangkit tapi tidak bisa, tubuhnya terasa sangat sakit. mereka tidak mengetahui bahwa di dalam keranjang itu ada bayi, tadi sebelum menyerahkanya ke Shisui, Madoka sudah terlebih dulu menyegel bayi nya dalam bentuk bola transparan dan menyegel penututup keranjanganya.

"i-ini.. hampir seperti segel sangkar burung Clan Hyuga! ...cih sialan hanya orang yang memiliki Doujutsu yang bisa membuka segelnya, si jalang itu apa yang sebenarnya dia sembunyikan! " ucap salah satu Anbu Ne saat melihat ada segel di keranjang itu.

"jadi akan kita apakan benda sialan ini?" tanya Anbu Ne yang lainya.

"tentu saja akan kuhancurkan! kita tidak tau apa yang ada didalam nya, mungkin saja itu sesuatu yang bisa membahayakan desa!" balas Anbu Ne itu.

Shisui yang mendengar percakapan mereka pun marah. "(coug!) ..BRENGSEK! ..(uhuk) .." teriak Shisui, dia memaksakan tubuhnya yang terluka untuk berdiri, apapun yang terjadi dia akan melindungi adiknya, dan lagi Shisui sudah berjanji pada ibunya.

"ho.. dia belum menyerah rupanya.."

melihat Shisui kembali bangkit, Jounin Konoha itu pun langsung mengambil Kunai dan melesat kearah Shisui, Shisui memejamkan matanya, dan saat Jounin itu sudah sangat dekat dan berusaha memengal kepalanya, Shisui pun membuka matanya, bisa dilihat Sharinganya sudah berevolusi menjadi perfec Sharingan dengan tiga temoe.

Deg!

tubuh Jounin itu tiba2 tidak bisa bergerak setelah melihat langsung Sharingan Shisui, kunai yang dia ayunkan tadi berhenti tepat menempel di leher Shisui, bilah kunai itu hanya sedikit mengores leher Shisui, Shisui merebut kunai nya dan menusuk dada Jounin itu.

Jleb!

"k-kau.. !"

Bruk!

Jounin itu pun tumbang, setelah jantung nya tertembus ujung kunai, melihat Jounin itu mati mereka terkejut, mereka terkejut bukan karena Shisui membunuh nya tapi karena Shisui sudah membangkitkan perfec Sharingan, Doujutsu terkutuk dari clan Uchiha.

"bocah itu tidak bisa diremehkan, jalankan rencana B, kalian berdua tahan bocah itu!" lima Anbu Ne itu menyebar, satu di antara mereka membawa keranjang yang berisi adik nya.

'jika bukan karena perintah Yondaime-sama, aku tidak mau bekerja sama dengan mereka!' batin salah satu Anbu itu.

dua Anbu Konoha itu mencabut Tanto mereka dan melesat menyerang Shisui, Shisui tidak tingal diam, dia juga melesat dengan cepat menyambut serangan mereka, Shisui mengambil shuriken, sambil berlari dia melemparkan enam shuriken kearah dua Anbu Itu.

Trank! Trank! Trank!

dengan mudah shuriken itu di tangkis Tanto mereka, Shisui menyeringai memang itu yang dia inginkan, mendadak Shisui berhenti, dia menarik benang kawat dengan mulut dan selah2 jarinya, benang kawat itu sudah terikat pada enam shurikenya tadi.

"tungu? apa! " ucap salah satu Anbu terkejut, saat tau Shisui bisa salah satu trik clan Uchiha, yaitu mengikat musuh mengunakan benang kawat, tapi terlambat..

Crash! Syut syuut!

enam shuriken tadi terbelah menjadi dua bagian dan setiap bagian terpencar menancap di setiap batang pohon, Shisui segera menarik benang nya.

Slat!

"i-ini.. dasar bocah sialan!"

Shisui mendecih ternyata hanya satu yang terjerat, sedangkan yang satunya lagi lolos dari jeratan melalui jalur bawah tanah, ternyata salah satu dari mereka memiliki Elemen Tanah. tidak membuang waktu Shisui dengan cepat merepal segel tangan..

"(Katon : Dai Endan!).. " ucap Shisui dalam hatinya, Shisui menyemburkan Api dari mulutnya dan menjalar melalui benang kawat yang dia gigit, Api itu dengan cepat menjalar kearah Anbu itu dan..

Blaar!

" AAAARRGGG!"

teriak memilukan Anbu Konoha itu saat di bakar hidup2 oleh Shisui. 'satu sudah beres, hm dimana yang satunya lagi?' batin Shisui, dia melepaskan benang kawat di mulut dan selah2 jarinya.

Krak!

Shisui terkejut melihat retakan tanah dibawah kakinya, dengan gerakan cepat Anbu yang tadi muncul dari dalam tanah dan menghantam dagu Shisui.

Duak!

Buak!

tidak hanya kepalan si Anbu, lutut Shisui juga merespon cepat menghantam kepala si Anbu, hinga topeng nya hancur dan saat itulah Shisui terkejut melihat wajah di balik topeng Anbu itu. mereka berdua melompat menjaga jarak, Shisui masih tidak percaya, kenapa dia bekerjasama dengan bawahan Danzo.

"jadi? apa ada penjelasan.. Kakashi!" tanya Shisui pada Anbu itu yang ternyata adalah Hatake Kakashi, Kakashi dan Shisui sudah lama berteman sejak di Akademi, mereka sudah seperti sodara tak sedarah, tapi sejak kematian Uchiha Obito, mereka tidak lagi saling bertemu, dan sekarang mereka bertemu malah sebagai musuh.

"ini adalah misi dari tetua desa dan ..juga dari Yondaime-sama, aku sunguh minta maaf Shisui!" jawab Kakashi, dia sunguh tidak ingin bertarung dengan Shisui tapi keadaan memaksanya, bagi Kakashi misi adalah segalanya, Kakashi tidak ingin apa yang terjadi pada ayah nya juga akan terjadi padanya. ayah Kakashi bunuh diri, karena selalu di cemooh dan di angap penghianat gara2 lebih mementingkan teman dari pada misi nya. Kakashi mengengam erat Tanto miliknya.

"jika itu jalan yang kau pilih, aku tidak akan ragu untuk menghabisimu ..Kakashi!" ucap Shisui, dia mengambil kunai dari kantung ninja nya.

Swus!

'cepat sakali..' batin Kakashi, saat melihat Shisui sudah ada di hadapanya.

Trank!

Kakashi menahan serangan Shisui, mereka saling beradu kekuatan, kecapatan dan ketangkasan, keduanya sama hebat nya dalam hal Kenjutsu.

Trank! Trank!

Krak! Prank!

mata Kakashi melotot melihat Tanto nya hancur saat beradu beberapa serangan dengan kunai Shisui, Shisui memanfaatkan kelengahan Kakashi dia berbalik dan menendang Kakashi.

Duak!

Kakashi terpental lalu dia menyeimbangan tubuh nya dan mendarat sempurna, Shisui melempar kunai nya, Kakashi dengan mudah menghindari kunai Shisui dengan bergerak kesamping, tapi itu bukan sekedar kunai, dalam gerakan lambat Kakashi bisa melihat ada kertas peledak yang terlilit tali di kunai itu..

'sial.. kau Shisui!' batin Kakashi sebelum..

Kabooom!

kertas itu bersinar lalu meledak tepat di hadapan Kakashi, tubuh Kakashi terpental dan menghantam pohon, Shisui muncul di hadapan Kakashi.

"ini sudah berakhir Kakashi.. " ucap Shisui, memandang Kakashi yang terduduk bersandar di bawah pohon dengan tubuh nya yang terluka. Kakashi melihat Shisui dengan pandangan sedih..

Jleb!

"(cough!).. "

Shisui melihat dada nya sendiri yang tiba2 tertembus lengan berlapis Raiton, terlihat Kakashi yang menusuk Shisui dari belakang, Elemen Raiton nya menari-nari di lengan Kakashi. ternyata Kakashi yang ada dihadapanya adalah Bunshin, sedangkan yang asli menyerang nya dari belakang, sunguh trick yang sederhana tapi mematikan.

"(uhuk).. kau hebat seperti (cough).. biasanya Kakashi.." ucap Shisui, sedangkan Kakashi hanya diam, tapi dalam hatinya dia sangat sedih, kenapa harus berakhir seperti ini. tapi semua ini adalah misi dan Kakashi tidak bisa menghindarinya.

"(cough!) katakan Kakashi, bagaimana jika (uhuk!) keluarga mu di tuduh penghianat, di asingkan oleh desa dan diburu seperti binatang.. (cough!) apa yang akan kau lakukan?" tanya Shisui lemah, darah terus mengalir keluar dari dada dan juga mulut Shisui.

Kakashi tentu terkejut dengan pertanyan Shisui, jika memang seperti itu Kakashi akan melawan mereka yang memburu keluarga nya, dan saat itu juga Kakashi sadar, Shisui memang melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Kakashi mencabut lenganya dari dada Shisui, bisa dilihat dada Shisui berlubang dengan darah yang terus mengalir keluar.

Bruk!

tepat setelah Kakashi mencabut lenganya, tubuh Shisui tumbang, Shisui sudah tidak bernyawa lagi, dia mati di tangan Kakashi. Kakashi menatap tubuh Shisui yang sudah tak bernyawa itu, jujur Kakashi sangat sedih tapi ini adalah misi nya, dia pun menghilang dengan shushin nya, dan tepat setelah Kakashi pergi seseorang turun dari cabang pohon.

"kau memang mudah ditipu Hatake Kakashi! " ucap orang itu yang ternyata adalah Shisui, tubuh Shisui yang mati itu lenyap, ini adalah kemampuan mata Sharingan Shisui menciptakan Genjutsu tanpa disadari korbanya, dia bisa membuat apapun dalam lingkupan Genjutsu nya termasuk membuat tiruanya seperti nyata.

Tap!

Seseorang mendarat tepat di samping Shisui, dia adalah Otsutsuki Toneri, Toneri membawa keranjang yang tadi di bawa Anbu Ne, dia dengan mudah bisa menghabisi mereka berlima dengan kemampuan nya.

"kenapa kau lama sekali?"

"kau tidak lihat? aku ini buta, butuh waktu untuk melacak Chakra mereka" jawab Toneri.

"terserahlah.. lalu bagaimana keadaan ibuku?" tanya Shisui, Toneri bingung mau menjawab apa, karena dia tidak bisa lagi merasakan Chakra Uchiha Madoka.

"maafkan aku Shisui.. "

Deg!

raut wajah Shisui seketika berubah saat mendengar kata maaf dari Toneri, dia sudah mengerti apa maksud kata maaf itu, Konoha mereka harus membayar mahal atas apa yang mereka lakukan pada keluarga nya. Shisui bersumpah akan meratakan desa terkutuk itu suatu saat nanti sampai rata dengan tanah.

'Kaa-san.. ' batin Shisui, Shisui memejamkan mata nya untuk menahan air matanya yang tidak mau berhenti mengalir, ingatan masa lalu yang indah bersama ibunya terus berputar di kepala Shisui seperti kaset yang rusak, dan semua itu direngut darinya, Shisui tidak kuat menahan rasa sedih nya, air mata Shisui tiba2

berubah menjadi air mata darah, Shisui lalu membuka matanya, dan terlihatlah Mangekyou Sharingan, mata itu terlahir dari rasa sedih dan rasa kehilangan yang sangat mendalam.

"Toneri bisa kau lakukan sesuatu untuku, ini permintaanku yang terakhir.. " tanya Shisui.

"tidak perlu sungkan kita ini soudara, aku akan selalu siap membantu mu.. Shisui" jawab Toneri, Shisui tersenyum kecil, lalu Shisui membuka segel penutup keranjang yang di bawa Toneri, dia mengambil sesuatu mirip bola transparan yang didalamnya terdapat adiknya.

"aku percaya kau akan jadi Shinobi yang hebat, dan pada saat itu kau akan memilih jalanmu sendiri.. Fuinjutsu : ka'i" ucap Shisui, bola transparan itu melebur setelah Shisui melepaskan segel nya, Shisui tersenyum melihat wajah adiknya yang tertidur lelap di gendonganya.

"apa kau yakin dengan ini?" tanya Toneri.

"ya.. aku tidak mau melibatkanya, aku ingin dia hidup dengan damai, aku akan menyelsaikan masalahku sendiri.." jawab Shisui, dia menyerahkan bayi itu pada Toneri, tapi sebelum itu Shisui terlebih dahulu mencium dahi adiknya untuk yang terakhir.

"ingat janjimu Toneri.. "

"kau bisa pegang kata2 ku.."

Shisui tersenyum kecil, tubuhnya berubah manjadi puluhan gagak dan terbang kelangit malam, setelah kepergian Shisui, Toneri juga pergi membawa bayi itu.

-Taki Gakure- 12 tahun kemudian..

di sebuah sebuah goa di belakang air terjun, terlihat seorang bocah berusia 12 tahun bersurai hitam jabrik, sedang latihan kontrol Chakra dalam tubuhnya, dirasa cukup bocah itu membuka matanya dan terlihatlah mata Sharingan dengan tiga temoe yang bersinar merah di dalam kegelapan goa.

"apa ini sudah pagi?" ucap bocah itu, dia menonaktifkan Sharinganya dan bangun berjalan kearah mulut goa, dia membasuh kepalanya di bawah aliran air terjun, lalu dia melompat keluar dari dalam goa.

'sial ternyata sudah siang..' batinya, dia sudah janji pada guru dan juga rekan setim nya kalau dia akan datang dan berkumpul pagi2 sekali untuk membahas ujian Chunin yang akan di adakan di desa Konoha.

Naruto itu adalah nama dari bocah itu, 12 tahun yang lalu kepala desa Taki menemukan bayi di dapan kediamanya, dia lalu merawatnya dan memberikanya nama Naruto, ya begitulah Naruto tumbuh di desa itu, tidak ada yang tau Naruto keturunan dua Clan terkuat Uchiha dan Hyuga, sampai pada saat Naruto membangkitkan Sharingganya di usia 9 tahun itu membuat kepala desa terkejut, Naruto di suruh untuk menutupi matanya dan tidak boleh memperlihatkanya pada orang lain, Naruto mengikuti kata kepala desa, dan sampai sekarang Naruto selalu menutupi matanya dengan perban, walaupun dia sudah bisa mengontrol mata Sharinggan nya.

'sial aku lupa membawa perban..' batin Naruto, ia pun shuhsin ke rumah kecilnya yang ada di pingirian desa Taki, dia mencari cari dilaci nya. setelah ketemu yang dia cari, Naruto pun memejamkan mata lalu memperbanya, Naruto menganti baju nya, penampilan Naruto sangat tertutup sekali, dia memakai jubah hitam bertudung dan memakai masker di wajah nya, tidak lupa juga perban yang melilit dua lengan dan kakinya, karena penampilanya Naruto seperti itu dia dijuluki si buta yang aneh, karena Naruto memperban matanya jadi semua orang berfikiran dia itu buta, kecuali kepala desa Taki.

Tap!

Naruto muncul di tempat biasa team nya melakukan latihan, "maaf aku terlambat" ucap Naruto, dua rekan Naruto sepertinya terlihat marah padanya.

"hei aneh, kenapa kau baru datang? semua team sudah pergi ke Konoha dan hanya kita yang tertingal, itu semua karena mu.." semprot Kunoichi cantik bersurai hitam panjang bernama Rie.

"sudahlah Rie-chan, mungkin si buta itu lupa" timpal Kunoichi yang tidak kalah cantik dari Rie, dia bernama Fuu sang Jinchuriki ekor 7. guru pembimbing mereka menghela nafas, kenapa kedua gadis ini sepertinya tidak suka satu team dengan Naruto, apa itu karena penampilanya Naruto yang sangat aneh itu? fikir si guru cantik itu, Mirena Jounin cantik bersurai biru dari Taki gakure, sekaligus guru pembimbing team Naruto.

Naruto sudah biasa dapat cacian dari kedua gadis itu, jadi dia hanya mengangap nya angin lalu, andai saja mereka tau wajah di balik masker itu, wajah tampan yang sangat mempesona.

"sudah2.. sekarang sudah lengkap, ayo kita berangkat menyusul yang lain.." sela Mirena, kedua gadis cantik itu menganguk mereka berangkat duluan, sedangkan Naruto mengikuti mereka dari belakang.

saat berlari meningalkan perbatasan desa dan memasuki wilayah hutan Naruto merasa seperti ada yang mengawasi nya, entah itu hanya perasaanya saja atau memang ada yang mengawasinya, Naruto pun mempercepat larinya.

dari jauh terlihat seorang berjubah Akatsuki berdiri di atas bukit, mata Sharingan nya terus melihat kearah Naruto. dia tersenyum saat melihat Naruto seperti menyadarinya dan mempercepat larinya.

"kau sudah tumbuh dengan baik Naruto.." ucap orang itu yang ternyata adalah Uchiha Shisui, 12 tahun sudah terlewatkan, banyak hal yang sudah Shisui lewati hinga dia berakhir menjadi salah satu angota Akatsuki.

"Shisui-kun apa itu adikmu?" tanya Kunoichi berjubah Akatsuki yang bernama Konan. Konan adalah rekan dari Shisui, setiap angota Akatsuki memang berpasangan, dan Konan melilih dengan Shisui karena dia diam2 jatuh cinta dengan Shisui pada pandangan pertama.

"ya.. sudahlah ayo Konan" jawab Shisui, dia berbalik dan berjalan meningalkan Konan, wajah Konan cemberut, Shisui itu dingin sekali padanya, tapi Konan tidak akan menyerah, dia akan mengejar cinta Shisui sampai dapat.

"apa yang kau fikirkan? jika tidak cepat, kau akan ku tingal.." ucap Shisui, lalu dia melesat cepat meningalkan Konan.

"mou~ tungu Shisui-kun, hei aku bilang tungu! " ucap Konan, Konan merubah tubuhnya menjadi puluhan kertas dan mengejar Shisui.

-Konoha-

setelah menempuh perjalanan setengah hari mereka sampai di desa besar Konoha gakure, Mirena, Rie dan Fuu sampai duluan sedangkan Naruto jauh di belakang mereka, karena Naruto tidak mengunakan penglihatanya jadi dia hanya mengandalan hawa keberadan dan Chakra team nya termasuk Sensei nya. Naruto adalah Ninja type Sensor yang sangat sensitif, tidak ada yang tau Naruto memiliki kemampuan itu, jadi tidak masalah jika dia tidak mengunakan penglihatanya, tapi untuk berjalan di desa besar Naruto tidak mengunakan Sensor nya dia hanya mengunakan tongkat kayu yang Naruto pungut di perjalanan tadi agar tidak telalu mencolok, lagian Naruto juga tidak mau ketahuan Ninja type Sensor lain yang ada di desa besar ini.

tuk! tuk!

Naruto hanya mengandalkan tongkat kayu itu untuk menuntun jalan, tapi tungu dulu Naruto tidak tau dimana Sensei dan rekan setim nya menginap, lagian dia juga tidak tau dimana ujian Chunin dilakasanakan besok. ah dia sunguh tersesat di desa yang besar ini, Naruto berhenti, walau dia tidak mengunakan Sensor nya, tapi semua indra nya sudah terlatih, pendengaran Naruto sangat tajam dan dia sangat peka terhadap hawa keberadaan seseorang.

"bisakah kau keluar? aku tidak suka di ikuti" ucap Naruto, orang yang mengikuti Naruto terkejut.

'kenapa bocah itu bisa tau? padahal aku sudah menyembunyikan hawa keberadaanku!' batin si Jounin cantik bernama Mitarashi Anko.

Tap!

Anko melompat turun dari atap rumah, dia mendarat tepat di hadapan Naruto. "hei bocah dari mana asalmu? kau terlihat mencurigakan!" tanya Anko langsung setelah mendarat.

"Takigakure dan aku kesini untuk mengikuti ujian Chunin.." balas Naruto sambil menunjukan ikat kepala Takigakure yang dia simpan di saku jubahnya, Anko melihat ikat kepala yang Naruto tunjukan, itu memang benar lambang desa Taki, Anko memperhatikan penampilan Naruto dari kaki sampai unjung kepala, sangat tertutup dan itu mencurigakan.

"ohh tapi kenapa kau tidak memakai nya? atau jangan2 itu bukan punya mu?" tanya Anko lagi. Naruto menghela nafas, mungkinkah karena penampilanya yang seperti ini? hinga dia sering sekali di curigai orang2..fikir Naruto.

"itu alasan pribadi, kalau tidak ada urusan lagi aku permisi" jawab Naruto.

Naruto berjalan melewati Anko, Anko membiarkanya untuk saat ini, tapi jika sesuatu terjadi dia akan mencari bocah tadi, ngomong2 Anko tidak tau nama bocah itu, biarlah jika bocah tadi benar2 perserta ujian maka dia pasti akan bertemu lagi.

-Skip time-

sudah larut malam tapi Naruto masih berkeliaran di jalanan desa Konoha yang masih ramai, walaupun tidak melihat, Naruto bisa mendengar suara orang2 yang berlalu lalang di jalanan desa, Naruto berhenti saat hidungnya mencium bau yang enak, bau itu sunguh membuatnya lapar, kebetulan Naruto juga belum makan apapun setiba nya di Konoha, Naruto mengikuti jejak bau enak itu.

'ini.. bau Ramen..' batin Naruto setelah ia sampai di tempat asal bau enak tadi, ternyata itu bau Ramen, di desa Taki juga ada kedai Ramen, tapi Naruto hanya pernah beberapa kali saja makan di kedai Ramen itu, itu pun saat dia masih anak angkat dari kepala desa Taki, ya Naruto di asingkan saat ayah angkatnya yaitu kepala desa Taki tau bahwa Naruto memiliki mata Iblis itu (Sharinggan). sejak saat itu Naruto tidak di pedulikan lagi oleh ayah angkatnya dan tingal sendirian di rumah reot yang ada di pingiran desa, untuk makan pun Naruto harus berburu di hutan dekat desa Taki.

"um ano apa ada yang bisa kubantu? " tanya seseorang, Naruto tesentak dia sama sekali tidak menyadari kehadiran seseorang dihadapanya saat dia sedang melamun tadi, dan suara nya itu sepertinya seorang gadis.

'penampilan yang aneh, ehh dia membawa tongkat? astaga apa dia itu buta! kasihan sekali..' batin gadis itu saat melihat penampilan Naruto, yang menurut gadis itu menyedihakan.

"tidak ..aku hanya lewat sa- "

Kruk~ kruyuk

Naruto menghentikan ucapanya saat perutnya sendiri berbunyi, sunguh memalukan kenapa disaat yang tidak tepat seperti ini, Ayame gadis itu tersenyum saat mendengar bunyi perut Naruto

"ayo masuklah..." ucap Ayame.

"tapi aku tidak bawa uang.. " jawab Naruto, mamang benar dia tidak membawa uang.

"tidak apa ..ayo sini.." Ayame menarik tangan Naruto, dan membawa nya masuk kedalam kedai Ramen. di dalam kedai itu sangat sepi pelangan, karena memang sudah larut malam, Ayame menyuruh Naruto untuk duduk dan menungu, sementara dia akan membuatkan Naruto Ramen.

Naruto hanya menurut saja, lagian dia juga lapar dan tidak baik menolak kebaikan seseorang, beberapa menit kemudian Ramen buatan Ayame pun jadi, dia menghidangkan semangkuk Ramen panas di meja Naruto, tapi saat ingat Kondisi Naruto yang buta menurutnya, Ayame pun ikut duduk di samping Naruto.

"biar aku bantu.. " ucap Ayame, dia mengambil sumpit.

"sepertinya kau salah paham.. aku tidak buta " ucap Naruto, dia membuka tudung jubah nya lalu melepas masker dan melepas perban di matanya, terlihat wajah yang tampan bak seorang pangeran, mata onyx dan surai hitam jabrik itu seakan melengkapi pesona wajahnya dengan jambang yang membingkai wajah Naruto.

Blush~ wajah Ayame memerah maksimal, sumpit yang dia pegang jatuh, ini pertama kalinya Ayame terpesona pada seseorang dan orang itu yang ada di samping nya saat ini.

"si-siapa nama mu?" tanya Ayame langsung, wajah nya medekat, dia ingin lebih melihat wajah tampan itu dari dekat.

"Naruto.. Genin dari Takigakure" jawab Naruto, memperkenalkan dirinya.

'jadi namanya Naruto ya.. dia sangat tampan' batin Ayame, dia terus memperhatikan wajah Naruto, sedangkan Naruto sendiri tidak mengerti kenapa gadis itu terus memandanginya dan wajah nya semakin mendekat.

"nona kau terlalu dekat.." ucap Naruto, Ayame langsung tersadar begitu mendengar suara Naruto, wajah Ayame memerah begitu tau wajah nya sangat dekat dengan wajah Naruto, bahkan bibir mereka hampir bersentuhan sedikit lagi.

"ahhh ma-maafkan aku!.. " ucap Ayame panik, dia melompat dan langsung berlari masuk kedalam, Naruto hanya diam, ia tidak mengerti apa yang terjadi, karena sudah lapar Naruto pun menyantap Ramen di hadapanya.

disisi lain tidak jauh dari kedai, di jalanan desa terlihat 3 gadis cantik yang saling bercanda ria, di antara mereka ada putri dari Yondaime Hokage, Namikaze Naruko si prodidy dari Clan Namikaze, dan dua lainya adalah, Yuki Haku seorang yang tadinya hunter nin, tapi sekarang dia bergabung dengan Konoha, dan satu team dengan Naruko di team 11, yang terakhir Yamanaka Ino, putri dari kepala clan Yamanaka, Yamanaka Inojin.

"ne~ ne~ Haku-chan apa kau ingat Sasuke-kun, dia keren sekali hari ini.. uhh rasanya aku jatuh cinta lagi hihi~ " ucap Ino, sambil mengingat saat Sasuke berlatih Jutsu di tepi danau siang tadi.

"ya dan kita hampir di introgasi keamana Uchiha karena masuk tanpa izin.. " balas Haku, Ino hanya tertawa mendengar keluhan Haku, ya mereka Sakura, Ino, Haku, masuk kewilayah Clan Uchiha siang tadi secara diam2 demi melihat Uchiha Sasuke berlatih.

"itu salah si jidat(Sakura), dia berisik sekali jadi kita ketahuan.. " ucap Ino, tidak mau disalahkan, memang Sakura yang pertama teriak menyemangati Sasuke dan Ino terpancing ikut teriak, lalu mereka ketahuan dan di kejar keamanan Clan Uchiha, untung nya mereka bisa lolos.

"kalian ini berisik sekali, apa di otak kalian hanya ada Sasuke? " tanya Naruko, yang dari tadi diam.

"Mou~ Naruko-chan apa kau cemburu?" ledek Ino.

"tidak juga.." balas Naruko singkat dan padat, Ino sweetdrop mendengar jawaban singkat dari Naruko.

"Naruko-san apa Sasuke bukan type mu?" tanya Haku, Sasuke yang begitu tampan dan sempuran seperti itu saja Naruko tidak tertarik, jadi Haku penasaran seperti apa type yang disukai Naruko.

"ahh aku ingat pesanan Ramen Kaa-san, kita bicarakan lagi lain waktu.. ok" ucap Naruko, dia lalu mempercepat jalanya meningalkan Ino dan Haku di belakang, Haku dan Ino mengerti Naruko mencoba mengalihkan pembicaraan soal Sasuke.

dulu waktu di Akademi ninja, Naruko adalah Fans berat Sasuke, dia sangat mengilai Uchiha Sasuke, bahkan Naruko pernah meminta pada Ayah nya selaku Hokage untuk bisa satu team dengan Sasuke, tapi itu dulu, sejak perasanya di tolak oleh Sasuke, sifat Naruko berubah agak dingin, dia tidak lagi mengejar Sasuke dan selalu malas kalau sudah membahas soal Uchiha Sasuke itu, ya begitulah kilas baliknya.

Naruko sampai di depan kedai ichiraku ramen, kedai ini memang selalu menjadi favoritnya, bahkan ayah, ibu, dan adiknya juga suka makan di kedai ramen ini, Naruko melangkah masuk, tapi disaat yang bersamaan seseorang melangkah keluar.

Bruk!

"aduh.. " rintih Naruko saat keduanya bertarakan, Naruko yang lagi kesal lansung emosi. "hey! apa kau tidak punya.. ma.. ta" teriak Naruko, tapi kalimat terakhirnya sangat pelan.

.

.

.

.

.

"maaf.."

To be continue..