Harusnya Sakura tak menerima tamu sekarang ini, dia harusnya bekerja memilah beberapa dokumen untuk kepentingan rumah sakit. Sebenarnya ia tak benci dengan tamunya itu, tetapi ia kesal karena pekerjaannya sedikit terganggu oleh tamunya.

Sang Tamu itu datang tak diundang, pulang pun mungkin tak akan di antar oleh Sakura.

"Sakura-chan, kita kencan, ayo!"

Di umurnya yang sudah mau kepala tiga, tingkah manja suaminya itu tak hilang sama sekali. Bahkan beberapa kali, Sakura memergoki suaminya itu sedang menjahili beberapa Shinobi.

Dan yanh lebih penting dari itu, Naruto adalah seorang Hokage ke tujuh.

"Tidak. Aku sedang sibuk!"

"Ayolah! Ini kan istirahat makan siang, tapi kau masih terus berkutat dengan kertas itu."

"Jam makan siangku nanti, Jam 1 siang, dan ini masih jam 12 siang! Naruto! Kau kabur dari kantor lagi!?"

Naruto tersenyum kaku. "Aku meninggalkan beberapa Bunshin."

Sakura menepuk jidat lebarnya. Pemimpin yang satu ini agak aneh daripada pemimpin sebelumnya, walaupun ide Naruto masih masuk akal sih.

"Oke, kita makan siang disini. Aku juga membawa bekal lebih."

"Tidak."

"Apa? Tidak apanya? Bukannya kau ingin makan siang?"

Naruto pun duduk di atas meja kerja Sakura, ia menarik wanita itu untuk duduk di atas pahanya. "Aku sudah mengunci pintu ruanganmu, dan aku bisa memakanmu sekarang."

Kedua pipi Sakura langsung merona, ia mengalihkan wajahnya ke arah lain, dan menutup separuh wajahnya menggunakan punggung tangannya. "Uhh, baka..." Gumam Sakura.

Naruto tersenyum, kemudian memulai aksinya.

Siang ini, bekal yang dihawa Sakura tak akan habis.

..

.

Naruto by Masashi Kishimoto

..

.