Prolog
Disclamer : MK
Rate : T
typo berhamburan plus gaje
nggak masuk akal? nggak enak? hus...sana
hanya menerima saran bukan kritik pedas sepedas cabe rawit sekilo
dah gitu ajah...
Beribu tahun silam, terjadi pertarungan terhebat sepanjang masa antara Raja iblis dengan Malaikat putih.
Setelah pertarungan maha dasyat itu akhirnya Malaikat putih menang, dia mengalahkan Raja Iblis dan menyegel kekuatannya di sebuah guci. karena dia tau kelak mereka akan bereingkarnasi yang pada akhirnya akan membawa mereka pada pertarungan lagi.
dan Malaikat putih tidak mau jika Raja iblis memperoleh lagi kekuatannya karena itu akan menjadi akhir dari dunia.
karena terlalu banyak menggunakan kekuatannya akhirnya Malaikat putih pun jatuh disamping Raja iblis
Takdir telah mengikat mereka, sebagai dua orang yang bertolak belakang yang pada akhirnya saling membunuh
Kerajaan Haruno...
ledakan kembang api terus bersaut-sautan. cahaya warna warni menghiasi langit malam. malam yang begitu indah, malam yang akan Sakura kenang selamanya.
walau hanya melihat dari balkon kamarnya tanpa ikut merayakan pergantian tahun bersama teman-temannya, Sakura merasa senang
"Saki kemari Nak"panggil sang Ibunda, Sakura menurut kemudian menghampiri Bundanya, dan segera duduk di samping Ibundanya
"Ada apa Ibunda memanggil Saki?"
"kelak Raja iblis akan bangkit. kamu harus melindungi dunia ini Nak"
"aku tau Ibunda" jawabnya dengan nada lesu. sudah sejak lama Sakura mengetahuinya dan mengerti akan keadaannya saat ini walau dia baru berusia 8 tahun
"ini, Ibunda yakin pasti akan berguna. Yura memiliki satu yang sama persis" ujarnya menyerahkan dua kalung berbentuk bunga Sakura kepada Sakura. dia pun memakaikannya di leher Sakura
"indah" gumam Sakura sambil melihat kalung yang menggantung di lehernya
tap...tap...tap
tiba-tiba seorang prajurit dan Adik dari permainsuri, melangkah tergesa-gesa menghampiri mereka
"ada apa?" tanya sang permainsuri
"maaf yang mulia. sekelompok Vampire telah menyerang istana. mohon untuk Anda sekalian mengikuti untuk pergi ke ruang bawah tanah" ujar prajurit tersebut
"bagaimana dengan yang lainnya?"
"yang lainnya sudah tewas, Raja sekarang sedang berusaha mengalahkan mereka sedangkan Yura-sama sudah ada di ruang bawah tanah" ujar Tsunade, Adik dari permainsuri. permainsuri kaget bukan main
"Ibunda, apa aku harus menghabisi mereka?" tanya Sakura, walau masih kecil dia sudah pandai beberapa mantra dan jurus-jurus yang tentu saja diberikan oleh sang Malaikat putih
"tidak Nak. sembunyikan kekuatanmu, kalau tidak mereka akan menghabisimu"
"tapi Ibunda–"
"Nak dengarkan Ibundamu ini. bawa adik mu pergi dari sini. tinggalkan istana ini sejauh mungkin. Tsunade Aku mempercayakan anak-anakku padamu"
"apa maksud Nee-chan?" tanya Tsunade, jika dia sudah memanggilnya seperti itu berarti Tsunade sedang serius
"Tsunade, aku harus membantu Raja mengalahkan mereka. tolong mengertilah"
"tidak Ibunda. aku tidak mau pergi tanpa Ibunda"
"sttss...Sakura tolong kabulkan permintaan Ibunda. Tsunade"
"Aku mengerti" ujar Tsunade kemudian menghampiri Sakura dan menuntunnya pergi meninggalkan Ibunda
"tidak, Tsunade-sama tolong. jangan bawa aku pergi"
"maafkan saya Sakura-sama"
BOMMM...
ledakan maha dasyat terdengar setelah Sakura,Tsunade dan Yura tiba di perbatasan.
mereka sama sama membalikkan badan melihat kilauan cahaya merah di ufuk sana.
"TIDAK...IBUNDAA, AYAHANDAA/IBUNDAA AYAHANDA"
Tbc...
jangan terlalu berharap sama gue.
udah itu ajah