Setelah sudah membuka portal, Madara dan Ophis pun masuk ke dalamnya dan saat keduanya masuk, sebuah portal dimensi muncul di dunia shinobi, Para Kage Edotensei kaget melihat ada retakan di langit, tak lama setelahnya, seorang pria berselimut chakra berwarna merah dengan pola magatama berwarna hijau mengitari krah jubahnya datang bersama seorang gadis kecil dengan aura yang sangat besar.

Hashirama, Tobirama, Hiruzen dan Minato kaget ketika merasakan kekuatan yang begitu besar langsung menatap ke arah langit dan mereka sangat kaget melihat ada dua orang berkekuatan besar, Madara terlihat mengenakan jubah chakra seperti jhinchuriki Kyuubi hanya saja dengan perbedaan warna yang berwarna merah dan hijau sementara jhinchuriki Kyubi berwarna orange dengan aksen hitam.

"Hashirama..."

Gumam pelan Madara sembari menatap ke arah bawah, ia pun melayang turun bersama dengan gadis loli di sampingnya.

"Siapa kau dan bagaimana kau bisa mengetahui namaku?"

Hashirama langsung mempertanyakan soal bagaimana orang dihadapannya mengetahui siapa dirinya, ia bahkan langsung waspada, pria dengan wajah retak dan mata yang berwarna hitam dan iris kuning dengan pupil hitam besar, ia mengenakan armor samurai berwarna merah.

"Apakah perubahan tubuhku sangat banyak, sampai kau tidak bisa mengenaliku lagi, Hashirama?"

Tanya Madara sekali lagi dan ia pun menghentikan mode hybrid miliknya dan memperlihatkan dirinya tanpa balutan chakra Great Red, hingga memperlihatkan wujud manusianya, sembari tersenyum ke arah Hashirama.

"M-Madara!"

Mereka semua malah semakin waspada akan kehadiran Madara, melihat hal itu Madara langsung menatap ke arah Ophis dan mengarahkan tangannya ke arah Ophis dan menggendongnya seperti seorang ayah menggendong anaknya. Melihat hal itu membuat keempat kage itu kaget.

"M-Madara apa yang akan kau lakukan padanya?" tanya Hashirama pada saat itu.

"Apa mungkin kau berencana membunuhnya?!" Tobirama ikut bicara dan tentu dengan nada tegas dan penuh intimidasi.

Ophis yang digendong oleh Madara langsung mengerjapkan matanya berkali-kali lalu ia menatap ke arah Madara dan bertanya.

"Apa kau ingin membunuhku seperti yang kau lakukan pada Great Red?"

Mendengar pertanyaan bernada datar dari Ophis membuat Madara sedikit terdiam dan menggerakan kepalanya menatap ke arah Ophis dengan tatapan mengerikan.

"Woy Apa kau lupa tujuanku membawamu kemari?"

Tanya Madara pada Ophis ketika Ophis menanyakan sesuatu yang menurutnya sangat mustahil ia lakukan.

"Em ... untuk memberi pelajaran Kuro Zetsu yang telah menipumu sejak lama dan mempermainkanmu demi mencapai tujuannya bukan?"

Mendengar jawaban dari Ophis, para Kage yang ada di sana kaget mendengarnya, mereka pun kembali menatap ke arah Madara dan bertanya.

"Ano, Madara, kalau boleh tau siapa gadis kecil itu dan apa hubunganmu dengannya?"

Madara menatap pria berambut pirang jabrik dan bermata biru, tentu dengan tubuh yang retak-retak, yah dia adalah Minato Namikaze ayah dari Naruto Uzumaki.

"Dia? Gadis kecil ini adalah penyelamatku, hubunganku dengannya mungkin ..."

Mendengar jawaban dari Madara, gadis kecil yang berada dalam gendongannya itu langsung memukul pelan kepala Madara.

"Ugh apa yang kau lakukan bocah?"

Madara meringis pelan, yah memang pukulan kecil Ophis tidak akan melukainya, namun ia merasa kesal kalau dipukul tanpa sebab.

"Bocah? Bukankah kau bilang akan mengabulkan satu keinginanku untuk membalas kebaikanku yang telah mengembalikan kekuatanmu saat kau hampir mati di celah dimensi?"

"Hem ... memang apa yang kau mau dariku? Dan juga lagian yah, aku tidak ingat pernah mengatakan hal itu padamu."

Setelah mendengar jawaban dari Madara, Ophis langsung menggembungkan wajahnya, lalu menatap tajam Madara dengan tajam.

"Madara, kejam ... bukannya aku sudah memberikanmu kekuatan untuk bertarung?"

Mendengar hal itu Madara langsung menjawab dengan santainya.

"Dan aku sudah membalasnya dengan mengalahkan orang yang mengganggu wilayahmu."

Ophis tidak mau kalah dan langsung menjawab dengan.

"Dan bayaran dari bantuanku untuk membantumu mengalahkan Zetsu Hitam atau siapapun itu dan membawaku ke dunia luar, belum kita bicarakan."

Madara sedikit membelalakan matanya dan menatap tajam gadis kecil yang ia gendong tersebut dengan wajahnya yang horor, akan dijamin siapapun yang di tatap seperti itu tidak akan tahan akan tatapan Madara, namun gadis kecil itu malah sebaliknya, ia malah balas menatap ke arah Madara.

"Berani juga kau Oroboros, padahal kau tidak bisa mengalahkan Great Red, mau berlaga di hadapanku."

Ujar Madara yang mulai kesal dengan loli naga digendongannya itu.

"Ingatlah, kau tidak bisa menang tanpa bantuan energy dariku. Bahkan mungkin jika saat itu bukan karena kebaikanku, mungkin kau sudah mati kelaparan atau mati dimakan baka Red."

Mendengar perkataan Ophis barusan mengenai jasanya yang sangat besar pada kelangsungan hidupnya, Madara pun terpaksa menatap lembut Ophis lalu mulai mempertanyakan keinginan dari Ophis.

"Lalu apa yang kau mau dariku, Ophis?"

Para kage yang ada di sana langsung swedrop melihat Madara yang bertanya dengan Ophis dengan senyum yang dipaksakan.

"Woi, Madara, aku tidak terlalu mengerti jadi bisa kau jelaskan dari awal. Sebenarnya apa yang terjadi antara kalian berdua?"

Kali ini Hashirama berhasil dibuat penasaran oleh Madara dan Ophis mengenai hubungan mereka, Ophis pun menjawab pertanyaan Hashirama dengan seringai di wajahnya.

"Aku adalah Ophis, Naga Tanpa Batas yang tinggal di dimensi Gap, aku adalah calon istri Madara-san."

Dalam sekejap semua orang di sana termasuk Madara langsung tercengang dengan jawaban bocah kecil ini, yah dengan gampangnya gadis itu mengaku kalau ia adalah istri dari Madara, semua orang pasti berpikir dia sudah gila, namun bukan itu yang membuat Madara menatap tak percaya ke arah Ophis, melainkan ia tidak bisa membayangkan seperti apa pandangan orang-orang dari dunia Shinobi termasuk sahabatnya Hashirama mengenai hal ini, yah Madara tidak mau di cap sebagai Dewa Shinobi Pedo, atau mungkin ia tidak mau Gelarnya sebagai The god of shinobi berubah menjadiThe god of Pedopil ataupun The God of Lolicon.

Sungguh Madara tidak mau menodai kehormatan klannya dengan gelar semacam itu, ia langsung menatap tajam Ophis dan niat membunuh terpancar di tubuh Madara, sementara itu Ophis malah semakin melebarkan seringainya.

"Ophis, apa kau bermaksud merusak nama baikku?!"

Bentak Madara pada gadis loli yang ada dalam gendongannya tersebut. Namun bukannya ketakutan seringai Ophis malah makin besar dan ia mulai mendekatkan wajahnya ke arah Madara dan mengatakan.

"Di antara seluruh mahluk hidup di dunia, hanya kau yang berani dan ku ijinkan menggendongku seperti ini. Perlu kau ketahui, bahkan pewaris Naga putih tidak pernah sekalipun berani dan mendapat ijin untuk menggendongku seperti ini, jadi atas kelancanganmu seperti ini, kau harus menikah denganku, suka atau tidak Madara-kun."

Jawaban bernada datar itu jujur membuat Madara merasa tidak nyaman sama sekali, sementara itu, Minato dan Tobirama terlihat sedang menahan tawa

"Tidak! Aku tidak mau gelarku yang menakutkan dan menjadi momok dunia berubah menjadi lelocon!"

Madara menolak mentah-mentah hal itu karena itu sangat menghancurkan harga dirinya.

"Jika kau tidak mau aku akan menyeretmu dengan paksa dan membuatmu menikahiku!"

Ophis mengucapkan hal itu dengan tekanan aura yang sangat kuat dan berat, Madara bahkan kaget ketika Ophis marah bumi langsung bergetar dan membuat retakkan di mana-mana.

Karena tidak mau bumi menjadi hancur, ia pun terpaksa mengikuti apa yang diinginkan Ophis.

"Baiklah-baiklah, aku mau! Tapi tolong jangan mengamuk dan menghancurkan dunia!"

Bersambung