Maki terus menatap bosan orang yang tengah menerangkan sesuatu di depan, dia benar-benar bosan kali ini. Dia tak tahu jika hari ini akan ada kelas, serta dosen yang mengajarnya adalah Naruto. Tunangannya sendiri.

Well, tak masalah bagi Maki jika Naruto yang mengajar, dia bisa mengejar ketertinggalannya jikalau ia bertamu di apartemen Naruto.

Tiba-tiba ia dilempar sebuah kapur oleh Dosennya, Maki mengaduh sakit setelah kepalanya ditimpuk oleh kapur. "Nishikino, bisakah anda memperhatikan?"

"Ti-Iya, bisa. Maafkan aku."

Maki menatap kesal kelakuan Naruto barusan, ia ingin membuat perhitungan pada tunangannya itu setelah kelas ini selesai.

Beberapa jam kemudian, kelas selesai. Maki menunggu hingga semua Mahasiswa keluar dari kelas, dan meninggalkan dirinya serta Dosen pirang itu.

"Jadi..."

"Baka!"

"A-apa?!"

Maki beranjak dari tempatnya duduk, dia berjalan mendekati Naruto yang sedikit tertegun. Tangan putih itu menarik kerah baju Naruto, lalu mencium bibir pria itu dengan mesra.

Maki menarik bibirnya, wajahnya saat ini sudah sangat merona jika Naruto melihat. "Be-bebaskan aku dari kelasmu besok, dan a-aku akan memberikan lebih!"

Naruto menatap tak percaya pada Maki. "Kau...kau memberikan tubuhmu pada lelaki sepertiku!?"

"Kita berdua sudah bertunangan bodoh."

"Ah, iya, aku lupa." Pria itu langsung ditimpuk oleh Maki dengan sebuah penghapus papan tulis. "Sakit Maki."

"Aku tak mengerti, bagaimana bisa kau melupakan status kita sebagai Tunangan?"

Naruto terlihat berpikir, ia kemudian menjulurkan kedua tangannya, lalu memeluk pinggul Maki, dia merapatkan tubuhnya pada tubuh Maki. "Sepertinya gara-gara kita sering berhubungan, jadi aku agak lupa dengan status kita."

Rona merah menyeruak memenuhi kedua pipi Maki. "Ba-baka." Gadis itu kembali mencium pria itu dengan mesra.

..

.

Love Live by Kimino Sakurako.

Naruto by Masashi Kishimoto.

...

Welp, agak frustasi karena Reward Sifas belum bisa di ambil.