'Sudah lama aku tidak melihat senyum cerah seperti itu di wajah seseorang yang berbicara padaku. Mungkin ada baiknya menjadi orang bodoh lagi,' pikir Naruto sembari memperhatikan Tamamo yang terus mengoceh tidak jelas mengenai tempat-tempat menarik yang pernah ia kunjungi.
Tamamo menatap ke arah Naruto dan ia senang karena berhasil membuat Naruto tersenyum.
"Aku jadi tidak sabar untuk melihat semua tempat yang kau katakan."
Setelahnya Kurama yang ada di dalam tubuh Naruto melepaskan aliran chakra Naruto dan membiarkan Naruto memulihkan dirinya sendiri, tentu Kurama juga membantu pemulihan tubuh Naruto.
Naruto yang merasakan aliran chakranya kembali dengan cepat menggunakan kekuatan byakugo untuk memulihkan beberapa bagian tubuhnya yang rusak. Oh iya kekuatan Naruto jauh lebih sempurna dari Tsunade, karena ia bisa memulihkan luka dalam yang sangat parah, bahkan jika itu separah luka yang dialami oleh Gai.
"Tamamo," panggil Naruto pada saat mereka sedang menikmati perjalanan, terlihat tubuh Naruto diselimuti energi berwarna biru tipis.
Tengu yang memimpin perjalanan langsung merasakan hawa dingin dan menatap ke arah belakang, 'Kekuatan orang itu kembali,' batin Tengu.
Sementara itu para yokai bawahan yang sedang mengangkat tandu langsung berkeringat dingin.
"Ada apa Naruto?" tanya Tamamo. Tamamo langsung kaget ketika merasakan kekuatan Naruto kembali.
"Apa kau tidak merasa kalau sejak tadi kita diikuti oleh sesuatu. Jika menurut penilaianku, kekuatannya hanya dua tingkat di bawah pengawalmu."
Tamamo kaget mendengar perkataan Naruto.
"Bukankah itu kekuatan dari tubuhmu sendiri?"
"Apa karena kekuatanku yang terlalu besar membuat kalian tidak menyadari kalau ada orang lain yang mengikuti kalian?" tanya Naruto pada Tamamo dan tentu saja secara tidak langsung itu juga mengarah pada Tengu.
Tengu yang mendengar perkataan Naruto langsung menghentikan kuda yang menarik kereta mereka.
"Ada apa Tengu?" tanya Tamamo pada pengawalnya yang paling setia.
"Tidak ada, hanya saja. Jika yang dikatakan oleh tuan Naruto itu benar, kita harus menunggu dan bersiap."
Mendengar jawaban dari Tengu membuat Tamamo heran, "Tidak biasanya kau percaya perkataan orang asing."
"Dia tidak percaya padaku, ia hanya waspada dan tak ingin membuat kesalahan dalam pengawalannya," tanggap Naruto pada pertanyaan Tamamo yang sebenarnya ditujukan pada Tengu.
"Naruto. Apa kau mengetahui di mana makhluk itu bersembunyi?" tanya Tengu pada Naruto.
Naruto langsung menjawab pertanyaan Tengu dengan nada lemas, "Tamamo tolong berputar ke kanan secara perlahan."
Tamamo yang bingung hanya mengangguk dan mengikuti apa yang Naruto katakan, setelah dirasa cukup Naruto langsung menghentikannya, "Cukup. Dia berada 20 meter dari pandanganmu," jawab pelan Naruto.
Tamamo dan Tengu pun menatap ke arah tersebut. Namun, mereka berdua hanya mendapati hamparan rumput hijau yang luas dan tidak ada siapapun di sana.
"Kau tidak menipu kami kan?"
Mendengar pertanyaan dari Tengu membuat Naruto terdiam untuk beberapa saat.
"Aku tidak menipu kalian, memangnya apa yang kalian lihat, hingga menganggap aku sedang menipumu?"
"Hamparan rumput," jawab singkat Tamamo.
"Rumput? Bukannya sejak tadi suara sepatu para pelayan seperti berbenturan dengan batu, bukan tanah. Emangnya ada rumput yang bisa tumbuh di bebatuan?"
Setelah mendengar perkataan Naruto barulah Tengu sadar kalau mereka sedang terkena ilusi dari musuh.
"Batu? Kalau begitu kita terkena ilusi?"
"Ya begitulah. Tampaknya ia sudah bersiap menyerang salah satu di antara kita, karena kita telah mengetahui triknya."
"Bagaimana kau bisa tahu mengenai hal ini?" tanya Tengu, menatap tak percaya ke arah Naruto.
Naruto hanya mengalihkan tatapannya dan berkata, "Tak ada satupun sihir di dunia yang mampu mempengaruhi ataupun menyentuhku, jadi semua yang aku lihat, dengar dan rasakan adalah sesuatu yang sesungguhnya bukan ilusi."
Lalu secara tiba-tiba sret wajah Naruto terkena goresan pisau tajam dan pisau itu menancap di kursi yang ada di depan Naruto. Naruto pun yakin kalau orang yang mengintai mereka adalah pembunuh yang sangat mahir.
"Naruto-san!" seru panik Tamamo yang melihat Naruto.
"Tenang saja, luka seperti ini tidak akan membunuhku." Setelah menanggapi perkataan panik Tamamo, luka di pipi Naruto pun langsung hilang tanpa bekas, hal itu membuat Tengu kaget bukan main.
"Kelihatannya dia mengincarku karena aku bisa melihat keberadaannya."
"Sial! Kalau begini ... Tengu!"
"Baik Tamamo-sama!" dengan cepat Tengu mencabut pedang hitamnya dan mengalirkannya energi, sementara itu Tengu berdiri dan memejamkan matanya.
Naruto nampak menghela nafas, karena ia melihat kalau makhluk yang mengincarnya sedang berjalan dan berada di antara Tamamo dan Tengu, "Lambat," gumam Naruto yang tiba-tiba menghilang dan muncul di antara Tengu dan Tamamo. Tamamo kaget melihat Naruto sudah bisa bergerak, bukan hanya bisa bergerak, bahkan Naruto dengan kecepatan yang tak bisa dilihat mata sudah berada di antara ia dang Tengu.
"Kagutsuchi," gumam Naruto sembari mengarahkan tangannya ke depan, lalu tak lama kemudian api hitam muncul dan membakar objek tak terlihat yang ada di hadapan mereka bertiga.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" erang suara perempuan yang kesakitan dengan sangat keras, hal itu membuat konsentrasi Tengu buyar dan menatap ke sumber suara, dan betapa kagetnya ia dan Tamamo melihat Naruto mencekik sesuatu yang tak terlihat dan terselimuti api hitam itu.
Teriakan perempuan itu semakin keras dan membuat Tamamo dan Tengu tidak tahan hingga menutup telinga mereka, lalu secara perlahan tempat yang mereka lihat seperti hamparan rumput yang indah berubah menjadi tebing dan bebatuan yang sangat curam. Lalu wujud makhluk yang dicekik oleh Naruto mulai terlihat dan ternyata ia adalah siluman ular yang merintih kesakitan karena tubuhnya terbakar oleh api hitam.
Naruto pun melempar makhluk itu ke udara dan menangkap ekornya lalu melemparnya ke tebing.
Boooom!
Tebing batu itu seketika retak ketika berbenturan dengan tubuh siluman ular, belum sempat si ular bangun untuk melarikan diri atau membuat jurus untuk melepaskan diri dari api hitam yang terus membakarnya. Naruto tiba-tiba muncul di hadapannya lagi lalu mulai mencengkramnya dengan tangan energi berukuran besar berwarna ungu, tangan itu secara perlahan diselimuti daging yang juga terbuat dari energi dengan warna ungu transparan. Saking kuatnnya cengkraman tangan energi itu membuat tubuh si siluman yang melepuh itu mengeluarkan suara tulang remuk, tangan itu mulai memperlihatkan wujudnya dengan membentuk tulang rusuknya yang menyelimuti tubuh Naruto hingga akhirnya diselimuti daging dan energi berwarna ungu transparan.
Hingga akhirnya Naruto diselimuti raksasa samurai dari chakra, "Kau telah berani menguntitku dan calon istriku, apa kau ingin mati Hibi-san?" Naruto pun tersenyum sadis dari dalam tubuh monster energi berwujud samurai itu dan langsung melempar wanita ular itu ke udara dan monster itu langsung membidiknya dengan busur energi dan anak panah yang dialiri listrik.
"Raiton kaminari no ya,"
Blrrz
Boooom!!!!!!
Ledakan besar pun menghancurkan tubuh siluman ular itu tanpa sisa sedikitpun, bahkan debunya pun hilang ditiup angin.
"Itulah kekuatanku, Uzumaki Naruto! Reinkarnasi Ashura Otsutsuki, ingat itu baik-baik! Ahahahahahahahahahaha!!!" seru tawa Naruto dengan gaya narsisnya.
Sementara itu Tamamo dan Tengu hanya bisa menatap kenarsisan Naruto tanpa tahu harus berkata apa.
Bersambung