Sakura membersihkan noda di bibirnya dengan tisu, ia merapihkan piring, gelas dan sendok bekas makannya tadi ke atas nampan agar mudah dibawa.

"Aku duluan yah."Ujar Sakura seraya bangkit dari kursinya.

"Tunggu Sakura-chan, kita sama-sama ke kelasnya."tawar Naruto pada Sakura yang sudah berjalan dua langkah dari tempatnya duduk.

"Tidak usah"—Sakura berpaling ke belakang"—"aku akan ke perpustakaan dulu, kamu disini saja temani Shion-senpai, dia belum selesai makannya, kan"Ujar Sakura, dia menyempatkan tersenyum ke arah Shion sebelum berlalu meninggalkan Naruto dan Shion yang masih duduk di meja ujung kantin itu.

"Dasar wanita sok cantik, untung saja dia senior, Kalau bukan, pasti sudah aku... hihhhh menyebalkan"Gerutu Sakura

Di Konoha High School ini, semua murid memiliki loker pribadi untuk menyimpan sepatu atau barang-barang murid lainnya.

Setidaknya terdapat lebih dari 500 loker yang ter-jajar rapih disana.

Selain untuk menyimpan barang, terkadang beberapa murid sering menggunakan loker sebagai tempat untuk menyimpan surat cinta pada orang yang disukai.

Dan dapat kita lihat disana, Uchiha Sasuke, pria yang di cap sebagai murid paling tampan dan selalu mendapatkan lebih dari 15 surat cinta yang menumpuk di lokernya setiap hari.

"Sial, lagi-lagi loker ku di penuhi oleh kertas-kertas ini."umpat Sasuke entah pada siapa.

Sasuke mengambil semua surat itu dan dimasukannya kedalam ransel miliknya untuk nanti dibawa pulang. Walaupun saat sudah di rumah ia hampir tidak pernah membaca semua surat itu, tetapi setidaknya ia sedikit menghargai orang-orang yang sudah mengiriminya surat dengan tidak merobek atau membuangnya saat itu juga.

Ia sedikit terburu-buru saat itu, jadi ia memasukannya dengan cepat dan asal. Ia mengunci kembali loker miliknya dan lekas berlalu dari sana.

"Ehh apa ini?" Ucap Sakura saat dirinya menemukan sepucuk surat tergeletak di lantai di samping loker miliknya.

Ia mendongkap ke kanan-kiri, mencoba mencari siapa orang yang telah menjatuhkan surat itu.

Dan pandangan terhenti pada Sasuke yang berada beberapa langkah darinya, ia berdiri dan lekas berlari kecil, mengejar Sasuke.

"Sasuke-senpai!"

"Sasuke-senpai!"

"Sasuke-senpai tunggu!"

Sasuke berhenti berjalan dan berpaling kebelakang, menatap gadis berambut pink yang tengah mengambil nafas dengan sedikit tersengal-sengal.

"Ada apa?"tanya Sasuke.

"Ini."ujar sakura seraya menyodorkan sepucuk surat itu pada Sasuke.

Sasuke menghela nafas pelan, lalu mengerejapkan mata dengan sedikit gelengan cepat menandakan dia merasa sedikit kesal.

"Lagi-lagi, kali ini gadis berani yang memberikan surat secara langsung."gerutu Sasuke.

"Maaf yah, aku tidak bisa menerimamu."

"Hahhh?"

"Aku bahkan tidak mengenal dirimu, jadi maaf."

Sakura sedikit membuka mulutnya bingung, Tangan Sakura masih setia tergantung disana, memegangi sepucuk surat yang hanya ingin ia kembalikan pada Sasuke, orang yang Sakura yakini sebagai pemiliknya.

"Tapi aku hanya..."

"Aku hargai usahamu, tapi aku tidak bisa menerima cinta dari gadis yang bahkan aku tidak kenal." Sasuke memotong Sakura yang belum selesai.

Sakura semakin bingung, ia hanya ingin mencoba mengembalikan surat ini, jika memang benda ini bukan miliknya kenapa dia tidak bilang saja dan malah berujar tak jelas yang membuat Sakura benar-benar kebingungan setengah mati.

Sakura terdiam sesaat, ia menatap surat kecil itu dan wajah Sasuke bergantian.

Untuk beberapa saat ia termenung, Sakura mencoba mencerna apa yang dimaksudkan oleh senpai tampan di depannya ini.

Detik berikutnya ia tersentak, ia tiba-tiba menggeleng-gelengkan kepalanya dan bergumam sendiri.

"Apakah Sasuke-senpai berfikir aku tengah menyatakan cinta padanya?, astaga!!"

"Sasuke-senpai aku rasa kau sudah salah sangka."ujar Sakura cepat.

"Apa maksudmu?"

"Aku tidak bermaksud seperti apa yang kau pikirkan, aku hanya berniat mengembalikan surat yang terjatuh dari ranselmu, ini."Jelas Sakura seraya lebih mendekatkan lipatan kertas itu pada dada Sasuke.

Mata Sasuke membulat kaget, ia refleks langsung mengecek ranselnya, dan benar saja. Sleting ransel miliknya tidak tertutup dengan benar.

"Sial!"

Sasuke menggeretakan giginya kesal, lebih tepatnya ia tengah mencoba menahan gesture nya agar tidak gelagapan. Ia benar-benar sudah membuat dirinya sendiri malu, dengan percaya diri menolak gadis yang bahkan tidak ada niatan untuk menyatakan cinta kepadanya.

"Anno, apa benar ini milikmu, Sasuke-senpai?"

"Henn"

Sasuke sudah tak tau lagi harus merespon bagaimana, ia hanya berdehem seraya mengambil surat dari tangan Sakura itu dengan sikap se-biasa mungkin.

Walau dalam hatinya ia masih merasa tidak enak, atau lebih kepada malu atas kejadian tadi.

"Sasuke-senpai habis dari mana, kenapa membawa tas?"

Sakura bertanya mencoba mencairkan suasana yang tiba-tiba terasa canggung.

"Aku habis menyimpan pakaian olahragaku di loker." Jawab Sasuke jujur.

Dan Sakura meresponnya dengan magut-magut dan ber-ohh singkat.

"Sepertinya aku pernah melihatmu, kau temannya si rambut kuning itu yah."

"Ehhh, maksud senpai Naruto?, Iya aku Haruno Sakura."

Sasuke mengangguk sebagai tanda mengerti.

Sakura kembali menatap wajah Sasuke lekat, bukan karna terpukau oleh paras tampan Sasuke, tetapi ia sedikit risih dengan luka gores yang cukup panjang pada kening Sasuke.

"Maaf Sasuke-senpai, wajahmu itu kenapa?"

"Maksudmu ini."Sasuke langsung paham apa yang dimaksud gadis dihadapannya ini, ia menunjuk luka di keningnya dengan telunjuk kirinya.

"Iya, kenapa wajahmu bisa terluka begitu?"Sakura kembali bertanya, dalam hati sebenarnya ia mengumpati dirinya yang yang tak tau malu terus bertanya pada senpai paling populer di sekolahnya.

"Tidak apa-apa, hanya luka karna latihan."

Sasuke memegangi luka nya itu dan berdecak. Bukan karna sakit, luka itu akibat dari senggolan dari lawannya saat latih tanding.

Bagaimana bisa senggolan orang bisa menyebabkan luka gores, nah inilah yang membuat sang uchiha marah.

Ini karena anak kelas 10 yang menjadi lawannya menggunakan jam tangan saat latih tanding, yang menyebabkan luka gores saat tangan yang berusaha merebut bola tak sengaja menghantam wajah rupawan sang uchiha.

Padahal dirinya sudah memperingatkan bahwa saat olahraga, dilarang memakai aksesoris apapun.

Sakura merogoh kantung dari jas almamaternya, mengeluarkan benda kecil yang Sasuke yakini adalah plaster luka.

"Senpai, dekatkan wajahmu."pinta Sakura.

"Apa yang akan kau lakukan?"

"Ihhh sudah cepat dekatkan wajahmu."

Sasuke terdiam sesaat, ia bertanya-tanya kenapa gadis ini malah ingin berbuat baik padanya, padahal harusnya gadis ini kesal karna kejadian tadi.

"Senpai!"Sakura mulai meninggikan suaranya karna tak mendapat respon lagi dari Sasuke.

"Iya-iya, baiklah."Sasuke pasrah, ia akhirnya menuruti keinginan gadis dihadapannya itu, lagi pula tidak ada salahnya, ia juga berfikir akan lebih cepat jika ia menurut saja dari pada terus berdebat yang membuat masalah ini semakin lama.

Saat wajahnya hanya terpisah beberapa centi dari wajah Sakura Sasuke terdiam, ia terpukau dengan paras manis wajah gadis dihadapannya ini, aroma parfum permen karet dapat tercium begitu jelas, hembusan nafas hangat Sakura juga membuat Sasuke semakin terlena, dapat juga ia rasakan jantung miliknya berdetak lebih kencang.

"Cantik..."

Untuk pertama kalinya seorang Uchiha Sasuke mengakui kecantikan seorang wanita selain ibunya. Sasuke bersyukur Sakura begitu fokus dengan lukanya, jadi ia tak melihat wajah Sasuke yang sudah terdapat rona merah.

"Sudah selesai..."Sakura mundur satu langkah saat dirinya selesai menempelkan plaster pada luka Sasuke.

Sasuke berdehem kasar, mencoba mengembalikan gesture nya seperti biasa.

"Terimakasih."

"Sama-sama Sasuke-senpai."

Sakura merogoh kantongnya kembali dan mengeluarkan ponsel miliknya, ia berniat melihat pukul berapa sekarang.

Sakura tersentak kecil begitu dirinya menatap layar benda pipih itu, ternyata sekarang sudah pukul 12.58

Kelas dimulai 2 menit lagi, ia menyimpan kembali ponselnya dan beralih menatap Sasuke.

"Baiklah Sasuke-senpai, aku harus kembali ke kelas, sampai jumpa."Sakura lekas berlalu setelah berpamitan.

Sasuke menatap punggung Sakura yang semakin menjauh.

"Haruno Sakura yah..."

"Gadis yang mempesona"

Bersambung

Mau info aja kalau aku dah Hiatus d FFN

kalau masih baca lanjutan Fict ini silahkan mampir ke dunia orange :)