KISS ME, KILL ME: chapter 16

"Fuck! Fuck! Fuck!" Sehun mengumpat sepanjang perjalanan.

Ia dan Ex'Act Line mengendarai mobilnya seakan convoy dijalan. Deru mobil yang menghiasi malam seakan memberi tahu semua orang jika mereka sedang mengejar waktu.

"Sebenarnya apa saja yang kalian lakukan, bedebah!" Sehun berteriak di earpiece-nya.

Mark yang duduk disamping Sehun masih sibuk dengan laptopnya. Ia mengawasi pergerakan Jongin lewat GPS yang Ia letakkan di jam tangan Jongin.

"He's still there, Boss!" Mark mengarahkan Sehun pada lokasi Jongin sekarang.

Mereka memasuki daerah yang menjadi tempat Jongin dan Duo Drugs bertemu dengan Ahn Bo Hyun kemarin.

Setelah memarkirkan mobilnya sembarang, mereka berpencar mencari Jongin. Sehun juga ikut mencari, Ia gelisah dan marah. Bagaimana bisa Ia kabur dari rumahnya sendiri? Apa yang Ia pikirkan?

"Boss, disana!" Mark yang membawa laptopnya menunjuk satu titik di depannya.

Semua bergegas menuju tempat itu.

Sehun dan Ex'Act Line memasuki sebuah gang sempit dan gelap, mereka siaga dengan pistol ditangan masing-masing.

Sehun memberi aba-aba dengan tangannya, memberi tugas pada Chen dan Xiumin untuk maju terlebih dahulu diikuti dengan Mark sebagai penunjuk arah dan yang lainnya berjaga di belakang.

Keadaan yang gelap dan hening membuat suasana menjadi tegang.

Sehun mengerutkan dahinya, Ia merasa aneh.

"Seharusnya disini. Shit!" Mark mengumpat.

Mereka sudah sampai di titik GPS Jongin, namun tidak menemukan Jongin. hanya seonggok pria yang berlumuran darah di dekat mereka.

Sehun menunduk, menyingkirkan rambut yang menutupi wajah pria itu. Ia terkejut.

Lucas mendekati Sehun dan melihat pria dibawahnya, berharap itu bukan Jongin. "Shit! It's old crazy man!" Ia terkejut karena pria gila yang adalah ayah tiri Jongin sudah mati, tidak bernyawa.

Sehun yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Lucas, "Crazy?"

"Yeah, kami bertemu dengannya beberapa hari yang lalu dan dia mengenali Jongin-hyung–" Lucas menghentikan ucapannya ketika merasa lengannya ditarik.

Taeyong menarik lengan Lucas untuk memberinya peringatan.

Lucas yang menyadarinya hanya bisa mengatupkan bibir, menyadari kebodohannya. "I'm s-sorry, Boss."

"Kau bertemu dengannya dan tidak melaporkan padaku?!" Sehun membentak, baru kali ini Ia lengah.

"Kami ingin memberitahumu namun kami belum sempat," Taeyong berlutut dan memberikan pembelaannya.

BUG

"Apa yang kalian lakukan? Fuck!" Sehun mengumpat, Ia menendang Taeyong, memukul Lucas dan Taeyong betubi-tubi. "Apa kalian ingin mati?!"

Mereka sudah babak belur dan hampir sekarat jika bukan Chanyeol yang menahannya.

"Kita harus bergerak sekarang," ucap Chanyeol menahan Sehun.

Baekhyun menuju Sehun dan menyerahkan jam tangan, ponsel dan dompet milik Jongin. ia menemukannya tidak jauh dari tubuh Ahn Bo Hyun.

"Ia ayah tirinya, kan?" Lirih Baekhyun. Ia membawa tubuhnya mendekat pada tubuh Ahn Bo Hyun, memeriksa tubuh itu. "Luka ini..." Baekhyun mengmati luka di pundak, perut dan kepala Ahn Bo Hyun. "Bukan dari orang amatir." Lanjutnya.

"Dipastikan mati karena kehabisan darah, sekitar 10 menit yang lalu." Lanjut Xiumin di sebelahnya.

"Mungkinkah Jongin yang melakukannya?" Tanya Baekhyun pada dirinya sendiri.

Ini aneh. Dimana Jongin sekarang? Sehun terus bertanya dalam hati.

"Aaaaarrghh!" Sehun teriak frustasi.

Cklek! VROOOMM!

Di ujung gang satunya, mereka melihat sebuah cahaya dan suara mobil yang berjalan.

"Back! Back! Back!" Seru Sehun.

Ex'Act Line yang sudah terlatih, berlari menghampiri mobil mereka yang terparkir. Secepat kilat mereka menginjak gas dan mengejar mobil itu.

Sedikit sulit karena area dengan gang-gang sempit dan jalan yang menanjak, membuat mereka harus berpencar mencari jalan masing-masing.

Tujuan mereka adalah satu. Menghentikan mobil itu yang mereka yakin akan ada petunjuk disana. Jika mereka beruntung, mungkin Jongin ada di dalam sana.

"I got them!" Yuta yang sudah terlebih dahulu keluar dari daerah itu terus mengejar mobil didepannya.

"Report!" Teriak Sehun di earpiece-nya.

"I'm not sure." Yuta memfokuskan penglihatannya ke mobil itu.

Kaca mobil yang gelap membuatnya tidak bisa melihat ke dalam.

Beruntungnya Yuta, jalan yang dilaluinya seketika terang karena cahaya dari lampu pinggir jalan. Walau hanya sebentar, namun Ia bisa melihat mobil itu penuh didalamnya.

"Confirm! Ada 5 orang; tiga orang berada di kursi penumpang belakang dan dua orang di depan," Yuta memberikan informasi itu melalui earpice-nya.

"Tunggu aku!" ujar Sehun.

Ia langsung membanting setir dan mencari jalan yang lebih besar. Ia ingin segera keluar dari gang-gang sempit ini.

Amarahnya sudah memuncak. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk membunuh siapapun yang berani menyentuh miliknya.

Setelah keluar, Sehun bergabung dengan kumpulan mobil di depannya. Mereka membuat formasi one line dengan Yuta di depan dan Sehun paling belakang.

"Go!" Suara rendah Sehun memerintah seluruh anak buahnya.

"Got it!" Seru mereka bersamaan.

Yuta menginjak gas, membuat mobilnya lebih dekat dengan mobil di depannya.

Sementara mobil Chanyeol dan mobil Chen terpecah di sisi kiri dan kanan mobil Yuta. Baekhyun dan Xiumin yang sudah bersiap di posisinya membidik tracking point guns tepat di roda belakang mobil itu melalui moonroof mobil masing-masing.

DUAR

Ckiiiittttt

Ban belakang berhasil ditembak, membuat mobil itu tidak terkendali.

Yuta dibelakangnya langsung menginjak gas, mendorong mobil itu agar tetap berjalan di posisinya.

Dua orang di kursi belakang membuka kaca dan mengeluarkan kepalanya. Menembakkan pistol sembarang arah kepada Ex'Act Line.

"Bodoh!" Seru Xiumin.

"Kau menyerahkan nyawamu dengan sukarela!" Lanjut Baekhyun.

DUAR DUAR

Baekhyun dan Xiumin dengan mudah menembak kepala kedua orang itu. Darah keluar dan membasahi sepanjang perjalanan mobil itu.

"Shit! Di depan ada tikungan." Ujar Mark yang membaca peta di laptopnya.

Mobil Johnny keluar dari formasi. Chanyeol yang melihat mobil Johnny dibelakangnya kemudian kembali masuk kedalam formasi dan membiarkan mobil itu mendahuluinya.

"Hati-hati, mereka mungkin masih punya senjata lainnya," ingat Chanyeol melalui earpiece-nya.

Johnny menghitung dalam hati, 3... 2... 1... Ia langsung menginjak gas dan pergi melewati mobil Chanyeol dan Yuta. Ia kemudian membanting setir, menyalip mobil itu. Pada posisi yang sudah pas, Ia menginjak rem. Membuat mobil itu menabrak mobil miliknya. Dengan begitu, mobil Yuta dan mobil Johnny mengapit mobil itu.

Sopir mobil dan penumpang di sampingnya membuka kaca dan mengeluarkan tembakan pada mobil Johnny agar menyingkir.

Ketika tikungan didepan, Johnny menyesuaikan kecepatannya dan Yuta menginjak gas membuat asap mengepul di ban belakang.

"Yeah!" Teriak Yuta bangga karena berhasil membawa mobil itu melewati tikungan.

"Hey, somebody help us!" Johnny meminta bantuan karena pistol yang bertubi-tubi menyerang mobil kesayangannya dan peluru yang mulai masuk ke dalam mobilnya.

"Coming!"

Baekhyun dan Xiumin sekali lagi membidik tracking point guns mereka tepat di kedua tangan yang memegang pistol itu.

DUAR DUAR

Dan sekali lagi, mereka tepat sasaran. Tangan sopir dan penumpang disebelahnya sudah tertembak. Pistol yang dipegang mereka otomatis terlepas dari tangannya.

Chanyeol dan Chen yang mengendarai mobil segera maju dan mengapit di sisi kiri dan kanan mobil itu.

"Yo, hyung! 300 meter di depan ada lapangan!" Ujar Mark.

Ex'Act Line mengerti maksud Mark. Mereka terus mengapit mobil itu, membawanya pada lapangan yang dikatakan Mark tadi. Sehun membawa mobilnya mengikuti mobil-mobil di depannya.

Sesampainya di lapangan itu, Ex'Act Line membuka pintu dan melumpuhkan sopir dan penumpang disampingnya. Membuat mereka keluar dari mobil dan memaksa mereka untuk berlutut.

Baekhyun menuju kursi belakang, dan melihat seorang pria dengan kedua tangan dan kakinya terikat oleh tali dan kepalanya yang terbungkus oleh kain. Baekhyun membawa pria itu keluar.

Sehun yang melihat itu segera menghampirinya dan membuka kain itu.

Ia terkejut. Pria itu...

"Halo, Sehun."

.

.

.

Di sisi lain, Jongin termenung. Ia masih memproses apa yang baru saja terjadi. Ia telah membunuh, sekali lagi.

Jang Ki Yong masuk ke dalam kamar, dan melihat Jongin duduk di sofa. Saat ini mereka berada di kediaman Jang Ki Yong.

"Apa terlalu mengejutkan untukmu?" Jang Ki Yong membawa sebuah gelas berisi minum dan menyerahkannya pada Jongin. "Bukankah kau ingin menyingkirkannya?"

Jongin mengalihkan pandangannya, tidak ingin menerima kenyataan itu.

"Ah, apa kau benar-benar masih mencintainya? Kau bahkan rela membunuh Ibumu sendiri disaat kau masih kecil." Jang Ki Yong duduk di seberang Jongin.

Jongin diam.

"Ada apa dengan raut wajahmu? Jangan berpikir terlalu berlebih." Jang Ki Yong menyenderkan tubuhnya disandaran sofa, "Apa kau takut Sehun tidak akan menerimamu lagi ketika Ia tahu kau telah membunuh seseorang?"

Jongin terkejut.

Jang Ki Yong tertawa kemudian berdiri, menghampiri Jongin. "Biar kuberi tahu sesuatu," Ia menundukkan tubuhnya, membawa wajahnya agar sejajar dengan Jongin, "Sehun bahkan membunuh lebih banyak orang. Itu bukan suatu hal yang sulit untuknya. That's reality. Kami pebisnis. Dalam kamus kami, uang lebih penting daripada manusia. Aku yakin, suatu hari, Ia juga akan menyingkirkanmu dengan mudah. Namun," Jang Ki Yong membelai pipi Jongin lembut, "Aku berjanji untuk melindungimu. Aku berjanji untuk membuatmu aman, memberikan apa yang kau butuhkan. Harta? Kehormatan? Perhatian? Cinta? I will give you all."

Jongin tertawa lirih, "Bukankah kau juga suka memainkan perasaan orang lain? Kau tidak jauh berbeda dengan Sehun. Bagaimana aku bisa percaya padamu?"

Jang Ki Yong tertegun, Jongin berani membalas perkataannya. "Aku terharu kau mengenalku dengan baik." Ia mengangkat dagu Jongin, "Seperti yang kubilang, aku menyukaimu Kim Jongin.

"Apa yang kau inginkan?" Tanya Jongin.

Jang Ki Yong duduk di meja dihadapan Jongin. Ia menaikkan salah satu alisnya, tersenyum licik, "Of course, it's you."

Jongin termenung lagi, untuk beberapa saat membiarkan suasana hening menyelimuti mereka.

Tidak lama Ia berdiri, menghampiri Jang Ki Yong dan menaikkan tubuhnya di atas tubuh Jang Ki Yong.

I'm sorry, Sehun...

Sepertinya...

Aku tidak akan bisa kembali padamu.

"I'm yours now." Jongin mencium Jang Ki Yong dengan gairah.

.

.

.

END

.

.

.

Shtpnk's memo:

Sorry y'all. I think I'm support Jang Ki Yong x Jongin right now :')

KISS ME, KILL ME END! This is the last chapter :) Thank you untuk semua yang udah support, mohon maaf harus berakhir disini. This story is not originally by me. Banyak inspirasi yang aku ambil dari film dan komik yang aku sesuaikan untuk cerita ini, so kalau ada yang menemukan kemiripan, shtpnk mohon maklum.

KISS ME, KILL ME Season 2 COMING SOON!

Yeay or nay?