A/N: Setelah lama tidak menulis, menulis kembali adalah sesuatu yang sulit. Maaf untuk belum bisa melanjutkan cerita yang sudah ada dan biarkan jari jemari ini menari dalam tulisan kecil ini untuk terbiasa lagi dan mampu melanjutkan apa yang seharusnya dilanjutkan.

#Tidak butuh sebuah umpatan namun setidaknya terima kasih untuk yang menyadarkanku bahwa sebaiknya aku lebih mementingkan diriku dan hobi menulisku ini sekali-sekali.

.

Prolog: Kedatangan yang tidak diduga.

Ada hal yang begitu mengejutkan untuknya ketika dia mencium lagi bau segar pada udara. Bau segar tanah basah dan pepohonan juga semilir angin yang dia rasakan menerpa dirinya membuat matanya yang terpejam menjadi terbuka.

Langit di atas terlihat biru, dengan sedikit awan mengambang pelan diatas.

Hal yang dilihat itu membuat Naruto Uzumaki mau tidak mau harus berkedip.

Dia berkedip dan menggosok pelan matanya, memastikan bahwa ini adalah hal nyata yang terjadi padanya. Rasa dari panas matahari yang terasa pada kulitnya, semilir angin yang membelai rambut merahnya secara lembut, bau-bauan yang masuk pada penciumannya... Ini semua terlalu nyata untuk dikategorikan sebagai sebuah ilusi.

Dia berada pada sebuah tempat asing, dia berkedip sekali lagi. Apakah tempat ini surga? Jika benar ini adalah sesuatu bernama surga, seharusnya itu tidaklah mungkin terjadi. Dia tidaklah pantas berada pada tempat bernama surga. Kedua tangannya telah banyak terlumur darah dan dosa. Meski dia telah berhasil membunuh Uchiha Madara dan menyegel keberadaan Juubi untuk selamanya, dia yakin meski hanya dengan secuil kebaikan tersebut tidaklah cukup untuk mengantarkannya pada tempat bernama surga.

Tidak banyak yang dia ingat lagi ketika dia sudah menyegel keberadaan Juubi. Mengorbankan dirinya sendiri untuk menjadi bagian dari pengekang segel Juubi untuk tidak dapat dilepaskan oleh siapapun telah membawanya pada tempat yang teramat gelap. Sangat gelap dan dia tidak mampu merasakan apapun. Tidak bahkan tubuhnya sendiri. Dia berpikir bahwa inilah jalan menuju tempat bernama Neraka hingga setitik cahaya yang saat itu muncul dan menyinari semuanya menelan pikirannya kala itu. Lalu kemudian dia terbangun disini.

Ini semua membuatnya menjadi bingung. Ini adalah skenario yang tidak pernah dia duga sebelumnya dan ini membuatnya untuk sesaat berpikir bahwa dia tidak tahu harus melakukan apa.

Hingga kemudian sebuah lenguhan nafas keluar pada dirinya. Naruto berdiri dari tempatnya bangun. Dia kemudian berpikir pelan. Dia merasakan sirkulasi Chakra pada tubuhnya mengalir pelan. Dia masih bisa menggunakan Chakra dan keadaan sekarang sama sekali tidak membantu sama sekali. Surga atau bukan dia sudah terbangun disini dan ketika semua sudah menjadi rumit, yang hanya bisa dia lakukan hanyalah kemudian beradaptasi lebih lanjut lagi.

Dia akan mencari tahu dimana dia berada saat ini. Untuk itu kemudian matanya memandang sekeliling lalu melompat pada salah satu dahan dengan cepat. Satu jalan keluar dari tempat penuh pepohonan yang dia perkirakan sebuah hutan mengantarkannya pada pinggiran kemudian. Ketika tubuhnya berada pada atas salah satu cabang besar pepohonan dia bisa melihat sebuah pilar teramat besar berada pada tempat yang dia tahu berada di tengah-tengah sebuah kota. Jika ada kota disana, dia bisa mencari informasi dimanakah dia berada sekarang.

Dengan lompatan tinggi kemudian, dia lalu meluncur turun dan melaju menuju tempat tersebut dalam kecepatan tinggi.

Dalam keinginannya untuk mengetahui tempatnya berada sekarang, dia tidak menyadari ketika dia melompat dari cabang pohon besar untuk melaju menuju ke tempat dimana itu adalah sebuah kota, bayangan astral dalam bentuk kakek tua dengan tongkat hitam yang duduk bersila melayang pada udara memberikan senyuman padanya.

Lalu kemudian menghilang tertiup angin.

[1]

Sinar matahari yang terasa pada tubuhnya seakan memberikan hambatan ketika dia mendekati kota yang ada pada hadapan matanya. Dia melihat jalanan tidak jauh darinya namun dia lebih memilih untuk tidak mengikutinya. Jalan yang ada akan menuntunnya pada sebuah pintu gerbang yang ada dan mungkin ada sebuah pemeriksaan disana. Dengan dirinya yang datang tanpa identitas apapun pada tempat yang asing, mencari jalan masuk lain jauh lebih masuk akal untuknya.

Dia sempat melihat sekilas tulisan pintu masuk gerbang barat Orario sebelum dia mendaki dinding yang mengelilingi kota ini untuk masuk secara diam-diam tanpa diketahui penjaga. Ketika dia sudah melompati dinding dan masuk kedalam kota dimana dia mendarat pada salah satu atap bangunan, hal lain mengejutkan pandangan dirinya.

'Dimana ini sebenarnya!' Naruto berteriak pada dirinya sendiri ketika dia menyaksikan dengan kepala matanya sendiri sesuatu yang sangat asing atau mungkin sulit dipercaya.

Saat orang-orang lalu lalang dengan pakaian yang aneh, dia mungkin masih bisa menerimanya, namun ketika dia melihat ada orang dengan telinga hewan atau ekor yang berada pada bagian tubuhnya berjalan bebas dibawah, dia menjadi tidak bisa berkata apapun lagi. Naruto hanya berdiri saja disana hingga kemudian dia mengendalikan dirinya lagi. Dia harus segera mencari informasi tentang tempatnya berada saat ini dalam sekejap dan dia tahu cara melakukannya. Dengan gerakan kilat dia menuju salah satu bagian kota, tepat pada sebuah gang kecil yang cukup redup dimana cahaya matahari terhalang dinding bangunan pada kedua sisinya. Seseorang berada disana sendirian dan Naruto membutuhkan orang itu untuk informasi yang dimilikinya. Dalam gerakan sembunyi-sembunyi Naruto turun dan mencengkram serta menutup mulut orang tersebut. Sebuah pukulan pada tengkuk untuk membuat pingsan orang yang dia yakini orang lokal pada tempat ini lebih dari cukup untuk melumpuhkan sementara.

Sekarang saatnya untuk mendapatkan informasi yang ada.

Tangan kanannya tergerak pada bagian dahi dan sebuah segel tangan terbentuk pada depan dada. Sebuah jutsu milik klan Yamanaka untuk melihat kedalam pikiran dilakukan Naruto kemudian.

[2]

Naruto tidak mampu untuk tidak terkejut ketika dia melihat memori orang lokal tempatnya berada sekarang. Dewa yang turun dari surga untuk hidup pada tengah-tengah manusia, Falna serta sistem bernama Familia, petualang dan tempat bernama Dungeon yang berada pada kota bernama Orario adalah apa yang dia lihat dan itu membuat Naruto harus melepaskan jutsu yang dia gunakan pada orang lokal yang dia buat pingsan untuk melepas keterkejutannya kembali dan dia memijit keningnya kemudian lalu tertawa hambar.

Apa ini? Dia berada pada sebuah tempat- bukan, dunia yang bukan dunianya. Ini adalah sebuah dunia asing yang tidak dia kenali sama sekali dan ini adalah tempat dimana dia terbangun. Dengan semua informasi yang baru saja Naruto dapatkan, Naruto kemudian melompat keatas untuk mendarat pada atap bangunan dan melihat lagi tempatnya berada.

Ketika realita menamparnya dengan dia bukan berada pada tempat bernama surga ataupun neraka, dia kemudian tahu.

Entah apakah ini sebuah kesempatan hidup untuknya setelah menyegel Juubi dan mengakhiri perang ataukah ini adalah sebuah guyonan takdir padanya yang sama sekali dia tidak mengerti, satu yang ada dan pasti.

Dia kini sendirian...

Lagi.