Disclaimer: Haikyuu (c) Haruichi Furudate

Warning: Typo, OOC, AU, Idol!AU, BL, Sho-ai, dll

.

.

.

#MonthlyFFA #9rupIdol

.

.

.

Suara jeritan yang didominasi ratusan perempuan muda memenuhi stadion. Barner dan highlight stick dilambaikan. Menyemangati empat pemuda yang tengah menari di atas panggung.

Gerakannya penuh hentak selaras dengan ritme musik. Senyum lebar mempesona terus dilayangkan pada penonton. Pakaian dengan warna terang penuh pernak pernik sama sekali terlihat tidak mengganggu gerakan mereka.

Aozora mawasu SUMASSHU de

(Never give up my pride)

Ichibyou saki no asu wo tsukame Precious!

Dengan semua kebisaan suara, serentak menyerukan lagu dengan koreografi tarian yang enerjik. Bernyanyi sampai batas kemampuan.

Onaji chikai ni Kisoi tatakau tabi

Tsuyomaru kizuna wo shitta

Aozora yori mo kagayake

(Never give up my pride)

Ichido kiri no ima to iu STAGE

(Fly to the true prime)

Mezasu hitotsu no yakusoku ni mukau nakama ga

Genkai koeru chikara sa Treasure!

Saat satu orang menyanyikan bagian solonya, yang lain menari, begitu terus bergantian sambil sesekali menyanyikan bagian lagu yang dinyanyikan bersamaan.

Aozora yori mo sugashiku

(Never give up my pride)

Donna make mo ukeiretara

(To win begin from here)

Kinou yori ippo Mabushii egao ga chikadzuku

Onaji yume wo takame au Belivers!

Sugawara, pemuda berambut kelabu berjalan mendekati pinggir panggung sambil terus menyanyikan bagian solonya. Disunggingkan senyum cerahnya yang amat terkenal itu, jeritan langsung menggema. Ketiga temannya, Yaku, Yahaba, dan Hinata melakukan koreografi dengan amat lincah.

Every day is the thrilling

attraction for the top

BaBaBaBa …Bang! Burning up!

Hurry up! Stand up! …for our victory

The lights arrive! Catch the glory! Yeah

Kemudian mereka melakukan gerakan tari khas pada bagian lagu yang telah mendekati penutup. Kaki kanan maju selangkah, tubuh dimiringkan tapi wajah tetap menghadap ke depan, tangan kiri berada di pinggang sedangkan tangan kanan menjulur ke depan, jari ditekuk kecuali telunjuk dan jempol yang tegak.

Sugawara menatap keseluruhan penonton dan kemudian melambai. Kemudian outro lagu dimainkan dan segera mereka mengakhiri koreografi dengan membungkuk ke arah penggemar.

"Arigatou minna!" seru mereka yang dijawab oleh pekikan lagi oleh seluruh penjuru studio besar itu.

"Kami sangat berterima kasih telah mau datang ke sini," seru Hinata melompat kesenangan. Binar kekanakannya yang tulus membuat penggemarnya menjerit gemas.

Yaku tertawa. "Senang rasanya bisa bertemu dan berkenalan lebih dekat dengan kalian semua."

Yahaba mengangguk. "Semua dukungan kalian selama ini yang sudah membawa kami sejauh ini."

"Jadi kami akan mempersembahkan segala yang terbaik untuk kalian," senyum Sugawara.

"Selamat nikmati lagu-lagu kami!" Seru seluruh anggota idol itu.

"Smile!" Seru Sugawara.

"Humble!" Kini giliran Yahaba yang bersorak.

"Incredible!" Teriak Yaku dibalas teriakan yang tak kalah keras dari penggemar.

"New and Everlasting!" Hinata berteriak sambil melompat.

"We are SHINE!"

...

"Uwah..." Sugawara melepas kancing leher setelannya. "Aku berkeringat sekali," keluhnya sembari mengambil tissue.

"Oh ya Suga," panggil Yaku ikut melepas kancing leher setelannya yang berwarna merah. "Apa kau menyadari seseorang yang amat mencolok di tengah penonton tadi?"

"Maksudmu laki-laki tinggi dengan gakuran dan ikat kepala?"

Yaku mengangguk. "Karena penonton kebanyakan perempuan, jadi dia mencolok sekali, apalagi dia ada di barisan depan begitu."

"Aku juga lihat!" Seru Hinata semangat. "Dia pakai kaus dengan logonya Suga-san!"

Yahaba yang ada di belakangnya tertawa. "Dia meniru koreografi kita tadi." Pemuda itu mengambil sebotol air mineral. "Dan kayaknya dia itu penggemar berat Suga-san ya," komentarnya.

"Tentu dong, aku kan keren," sahutnya dengan binar mata jenaka, nyengir lucu sembari jari telunjuk dan ibu jarinya membentuk centang lalu di letakkan di bawah dagu. Memasang pose angkuh dan pede main-main

Hinata dan Yahaba tertawa karenanya sedangkan Yaku hanya geleng-geleng kepala. Sugawara mengakhiri aktingnya dan juga tertawa.

"Ayo bersiap untuk acara selanjutnya," seru Yaku.

"Osh!"

...

Semua personil SHINE duduk di meja sambil tersenyum pada antrian penggemar yang menanti giliran untuk berjabat tangan dengan mereka serta mengobrol singkat. Wajah mereka tampak amat bersemangat dan gugup, beberapa membawa album terbaru SHINE untuk dimintai tanda tangan.

"Oh, halo," sapa Sugawara melihat siapa yang kini bersalaman dengannya. Seorang pria tinggi yang tadi dibicarakan saat mereka ada di ruang rias.

"Terimakasih sudah datang hari ini," senyum Sugawara ramah.

"Tentu saja aku harus datang Suga-chan!" Balas pria itu dengan senyum lebar. Sugawara sedikit tertegun dengan suffix Chan yang disematkan olehnya.

Saat di panggung tadi Sugawara tidak bisa melihat begitu jelas wajahnya, tapi kini dia bisa mengamati detail wajah pria itu. Wajahnya ternyata begitu tampan. Mulai dari bentuk muka, tulang pipi, hidung yang mancung, dan rahangnya seolah dipahat dengan sempurna. Manik matanya cokelat, warnanya sama sekali tidak gelap dan harmonis dengan rambutnya yang disisir modis.

Sekejap, Sugawara tidak percaya kalau dia adalah seorang fanboy, pria itu lebih cocok sebagai model atau aktor.

"Kostummu bagus sekali Suga-chan," pujinya membuat Sugawara kembali tersenyum. "Kau kelihatan lebih cerah lagi."

Sugawara tertawa. "Terimakasih pujiannya."

"Suga-chan... Teruslah tersenyum dan tertawa!"

Sugawara terkekeh atas permintaan penggemar itu.

"Baiklah, sebagai gantinya terus dukung SHINE ya," sahut Sugawara tersenyum jenaka. Pria itu tertawa.

"Suga-chan pintar berbisnis."

Mereka sama-sama tertawa kembali.

"Tanpa Suga-chan minta aku akan terus mendukung SHINE kok, terutama kamu," ucapnya berhenti terkekeh, kini tersenyum dengan aura yang begitu charming, membuat wajahnya lebih mempesona lagi. "Karena aku menyukai Suga-chan!"

Seruannya jelas menggema, membuat melongo para penggemar lain, personil SHINE yang lain juga teralihkan perhatiannya dari penggemar yang kini sedang berbincang dengan mereka.

Sugawara jangan ditanya lagi. Belum selesai keterkejutannya karena pernyataan berani barusan, ia semakin kaget ketika pria itu kini mencium punggung tangannya.

"I like you, Mr. Refreshing!"

.

Tbc

.

.

A/N:

Karena akhir-akhir ini sibuk, aku rada kena wb, makanya ini pendek banget. Kalau ku panjangin nanti publishnya telat, hastag bulan ini itu lucu soalnya.

Sempat bingung buat nempatin karakternya. Aku gak cuman bikin idol, tapi juga ngasih peran-peran lain.

Konsep idol yang kupengen itu yang mirip di anime Marginal#4.

Dan lagu yang kupakai di chapter ini itu lagu "Aozora STAGE" Character song yang juga opening Prince of Tennis (udah beda Anime, beda olahraga lagi) yang dibawain Fuji, Shiraishi, Shishido, dan Chitose. Karena aku ngerasa bahwa mereka yang paling kayak boyband grup Chara songnya ( "^^)

Sekian dulu deh...

Thanks udah baca, dan kalau bisa tolong tinggalkan jejak

Sincerely

Ai19