Desa Konohagakure merupakan salah satu desa besar dari Five Great Villages dengan ranking ketiga disana . Alasan besar kenapa desa yang biasanya selalu masuk dalam dalam ranking teratas turun ketiga ini adalah gara-gara mereka telah kehilangan banyak shinobi kuat saat penyerangan Kyuubi: the Nine Tails Fox (SSS-rank Threat) di desa 7 tahun yang lalu. Tragedi itu mengorbankan banyak figure yang penting dalam desa, seperti Namikaze Minato: the Yellow Flash (SS-rank Fourth Hokage), Senju Hayasuki: the Earth Shaker (SS-rank Senju Clan Head), Inuzuka Gaira: the Black Dog (S-rank Inuzuka Clan Head), Uzumaki Kushina: the Bloody Chains (S-rank Elite Jounin), dan tokoh penting lainnya yang telah gugur dalam tragedi.
Dalam tragedi tersebut, dinyatakan kehancuran 1/5 bagian Konohagakure oleh Kyuubi, dan mencapai korban jiwa 19.258 Shinobi dan 101.893 Civilians, dan alasan kenapa sedikitnya korban pada 1/5 bagian Konoha yang memiliki penduduk 1 juta ini adalah karena Sarutobi Hiruzen: the Professor (SS-rank Third Hokage) memerintahkan para Shinobi untuk mengevakuasikan para Civilians dan melarang Shinobi dibawah Jounin untuk membantu dalam pertempuran. Selain itu, 12 Clan dari 107 Clans of Konoha telah seluruh anggota terbunuh hingga menjadi 95 Clans. Serta 17 Clans hampir dihancurkan, dan salah satunya adalah Senju Clan yang merupakan Clan nomor satu di Konohagakure. Kini Clan yang dulu kuat dan ditakuti kini hanya tinggal mempunyai tiga anggota member saja. Senju Tsunade: the Slug Sage (SS-rank Retired Kunoichi) yang sudah berhenti menjadi ninja dan berada di luar desa, Senju Hayabusa: Mountain Sage (S-rank Former Senju Clan Head) yang sudah tua dan tinggal menunggu waktu habis, dan yang terakhir adalah Senju Kasumi yang hanya seorang anak kecil. Nasib yang sungguh tragis pada klan nomor satu ini.
Setelah kejadian 7 tahun yang lalu itu, Desa Konohagakure masih tetap aman dan tentram walaupun beberapa kejadian kecil terjadi. Hingga baru saja, Uchiha Clan yang merupakan clan nomor 2 di Konoha dan merupakan saingan lama dari Senju Clan ini telah mengalami tragedi yang merenggut nyawa 429 anggota clan meninggalkan satu anak yang selamat. Si pembantai, Uchiha Itachi: Crimson-Eyed Crow (S-rank Missing-nin) yang merupakan Heir dari klan Uchiha ini membantai klannya sendiri meninggalkan adik perempuannya, Uchiha Satsuki yang berumur 7 tahun ini sebagai satu-satunya orang yang hidup.
Dengan dua klan pendiri Konoha hampir punah ini, kedua klan hanya mampu menaruh harapan pada dua gadis ini. Dengan umur yang sama, keduanya akan dimasukan kedalam akademi ninja dan kelas yang sama. Sarutobi Hiruzen: the Professor (SS-rank Third Hokage) dan petinggi Konoha menaruh banyak harapan pada dua gadis ini untuk mendirikan kembali klan mereka ke kejayaan.
Namun, cerita ini tidak berputar pada kedua gadis itu [meskipun mereka punya bagian yang sangat besar, melainkan pada seorang anak laki-laki dengan umur yang sama dengan mereka dengan rambut emas indah miliknya dan mata biru langit yang akan membuat para wanita melayang ke dalamnya. Anak ini bernama Uzumaki Naruto, anak dari Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina, serta Kyuubi Jinchuriki.
Jika kalian pikir anak ini adalah anak yang cerewet, bodoh, keras, pendek, dan maniak ramen maka kalian salah besar. Mungkin itu benar dalam cerita lain, tapi disini dia adalah orang yang sangat berbeda. Dia adalah Naruto tapi juga tidak. Dia memiliki ingatan seseorang yang pernah menonton anime Naruto dan juga pembaca Fanfiction karangan orang-orang lain. Dan kini, anak ini sedang berpikir betapa ironinya dia menjadi sebagai tokoh cerita buatan seseorang.
Walaupun mempunyai perasaan yang tidak bisa dikatakan dengan kata-kata, anak ini sudah tekat menjalani jalan takdir yang akan dia lewati dengan sungguh-sungguh dan dia mempunyai tujuan untuk bisa bertahan hidup serta memiliki hidup yang ia inginkan di dunia ini.
Cerita ini, adalah takdirnya.
.
.
.
.
.
Destiny of the Shinobi
.
Chapter 1 — Beginning of the Destiny
.
By RendyLucifer
.
Disclamer: Naruto anime and others is not's mine
.
Warning: OOC, Typo, Au, Many OC, Bad Spelling, English User, Little Gore, Dramatic Scene, Gender Bender, Death-Chara, Lime, Lemon (Maybe), Mainstream, and Other warn for you.
.
Informasi Pembicaraan
"Naruto." Ucap Seseorang dengan nada normal.
"NARUTO." Teriak seseorang.
'Naruto.' Batin Seseorang.
"*Sigh* Naruto." Hela napas sesorang sebelum berkata.
"Naruto" Ucap seseorang dengan nada yang dalam atau makhluk.
"Naruto." Baca seseorang melihat buku.
.
Translate Informasi di Chapter ini (Kecuali Title);
Sigh = Menghela napas
Cough = Batuk
Growl = Bunyi perut
Destiny = Takdir
Five Great Villages = Lima Desa Besar
Threat = Ancaman
Shopping R-District = Distrik perbelanjaan B
East Shinobi Academy = Akademi Shinobi Timur
.
Perbandingan uang Ryo dengan Rupiah;
1 Gold Ryo = 1.000.000 Rupiah
1 Silver Ryo = 10.000 Rupiah
1 Bronze Ryo = 100 Rupiah
.
Please, be enjoy my first Story.
.
.
.
.
.
.
Semenjak menginjakan kaki di dunia ini, Naruto merasakan dirinya berbeda. Merasakan bagaimana udara sejuk dan langit biru cerah yang susah dijumpai di kota-kota besar berada disekitarnya.
Bangun di apartemen yang asing tapi juga tidak, apartemen ini dibelikan oleh seseorang yang dianggapnya kakek. Dia tinggal disini sejak umur 5 tahun saat pihak pinta asuhan mengeluarkannya dari sana. Dua memori bercampur aduk membuat dirinya pusing.
Memori pertama adalah seorang anak yatim, pendiam, murung, dan kesepian yang sejak lahir dibenci dan dijauhi rata-rata mayoritas orang lain, kecuali tiga orang. Disisi memori lain adalah seorang remaja nakal, arrogant, playboy, dan kaya raya, tapi memiliki orang tua yang sibuk bekerja di luar negeri dan teman-teman palsu yang berteman dengannya hanya karena uang, dan terakhir kali memori itu berakhir adalah saat dia terjatuh dari sepedanya di jalan raya dan kemudian hitam gelap.
Reinkarnasi. Itulah yang dipikirkannya dalam sekejap saat memahami apa yang dialaminya sekarang.
Setelah terenung sebentar, dia berjalan keluar dari tempat tidurnya dan pergi ke cermin di didekatnya. Saat berada di didepan cermin dia melihat anak kecil seumuran 5~7 tahun yang memiliki rambut emas pendek yang berantakan, dan juga pupil mata biru secerah langit.
'Aku bukan berada di dunia yang canon.' Itulah yang dipikirkannya. Karena Naruto yang asli tidak mempunyai rambut emas melainkan pirang cerah, dan yang paling utama adalah karena ketidak adanya tanda lahir khas Naruto di pipinya.
"*Sigh* Oke ini membingungkan... *Growl*."
Mendengar bunyi perutnya, Naruto baru sadar bahwa dia sedang kelaparan saat ini. Membuka laci meja di sebelah kasurnya, dia melihat kantung uang dengan jumlah 2 Silver Ryo, dan 300 Bronze Ryo. Membandingkan harga uang ini dengan uang miliknya dulu, dia memperkirakan dia memiliki 50.000 rupiah.
Melirik dapur yang ada di ruang tengah, dia memutuskan untuk membeli bahan makanan untuk dimasak. Mengambil kantung uang, dia berjalan menuju pintu keluar.
Disaat dia membuka pintu, dia bisa merasakan beberapa mata yang mengandung kebencian melihat kearahnya. Naruto hanya menatap balik beberapa orang-orang yang lewat di depan apartemennya dengan tatapan tanpa expresi dan dingin. Bahkan tatapannya ini dapat menyaingi Uchiha yang dikenal akan emosi tanpa expresi dan dinginnya.
Menerima tatapan dingin Naruto, orang-orang langsung berjalan cepat menjauh dari situ, takut akan akan Kyuubi mulai akan mengamuk. Walaupun mereka heran kenapa anak iblis yang biasanya pendiam dan tidak berani apa-apa itu kini berubah, tapi ketakutan mereka akan tragedi langsung menghapus keheranan mereka.
Tanpa basa-basi, Naruto berjalan santai menuju ke Shopping R-District menghiraukan banyak mata yang memandangnya di sekitar jalan. Selagi dia dalam perjalanan, mari dijelaskan bahwa Konoha merupakan desa yang sangat luas dan memiliki 1.362.028, dan saat ini merupakan desa ranking kedua yang memiliki populasi terbanyak.
Desa Konohagakure terbagi menjadi 26 distrik yang masing-masing memiliki Klan yang mengaturnya. Distrik R yang di tinggal Naruto ini berada dalam didik tiga klan, Nara Clan, Akimichi Clan, dan Yamanaka Clan. Ketiga klan ini menjaga dan mengatur Distrik R bersamaan.
Karena itu, Naruto percaya bahwa toko perbelanjaan bahan makanan yang di miliki seorang Akimichi bisa menjualnya dengan harga normal. Tidak seperti di toko lain dimana mereka akan menjual kepadanya dengan harga yang lebih besar dari aslinya.
Membelikan semua uangnya dengan bahan makanan yang bisa membuatnya tetap kenyang selama 1 minggu atau lebih, dengan wajah tanpa expresi keluar dari toko, dan berjalan pulang.
Dijalanan dia beberapa kali berpapasan dengan orang lain, yang dengan lihainya dia curi uangnya. Berhati-hati untuk tidak mencuri dari seorang Shinobi ataupun orang yang tidak benci padanya, Naruto terus mencuri uang orang yang dia papasi. Dia tidak takut karena pencurian adalah hal yang wajar di dunia ninja ini. Jadi banyak orang yang tidak membawa seluruh uangnya, dan hanya membawa secukupnya.
Setelah sampai dirumah, dia meletakan bahan-bahan makanan dan menyiapkan beberapa untuk dibuat makanan. Menghitung uang yang dicuri, dia sudah memiliki 13 Silver Ryo dan 1.726 Bronze Ryo yang berharga sekitar 302.600 rupiah.
'Tapi... bagaimana aku bisa masuk ke akademy?'
Naruto bingung bagaimana caranya dia bisa belajar di akademy. Menurut pada umumnya, umur tujuh tahun adalah umur yang tepat untuk belajar di akademy. Mungkin dia bisa meminta kepada Hokage ketiga.
Hokage ketiga memang baik terhadapnya dan bisa disebut orang yang baik hati. Tapi dia juga adalah seorang pemimpin dari 1 juta orang, jika ada dimana waktu dia memilih antara Naruto dan penduduk desa, maka dia akan mengorbankan Naruto, tidak peduli bahwa Naruto adalah anak dari Hokage keempat. Karena itu, Naruto tidak ingin memusuhi orang lebih banyak lagi.
Mayoritas klan kemungkinan besar membencinya atau menganggapnya sebagai senjata, dan hampir 3/4 penduduk desa membencinya. Posisi Naruto di desa ini seperti domba yang seketika-tika akan berubah menjadi serigala, mengancam nyawa domba lain sehingga para pemburu dengan ketat mengawasinya bila-bila ada tanda yang aneh.
Naruto tidak bisa mengandalkan kekuatan plot tokoh utama untuk bisa bertahan hidup. Bisa jadi dalam cerita ini, dia akan mati pada akhirnya gara-gara itulah jalan ceritanya. Walaupun Naruto menolak, dia tidak bisa apa-apa terhadap penulisnya.
Setelah berpikir cukup lama, Naruto akhirnya memutuskan untuk meminta Hokage ketiga untuk mendaftar di akademi. Hal itu membuatnya merasakan perasaan khawatir dan was-was.
Bagaimana kalau Sasuke dan Sakura di cerita ini di Bashing. Jujur saja, Naruto benci cerita-cerita yang ada Chara-Bashingnya. Seperti Sasuke yang nafsu dan menganggap semua orang ada dibawahnya, well Sasuke memang menganggap dirinya lebih tinggi dari yang lain, tapi itu dia simpan dalam hati saja. Naruto berharap dia bisa berteman baik dengan Sasuke, dan berusaha untuk memberhentikannya dari pusaran kebencian.
Dan juga, bukankah banyak gadis-gadis cantik di dunia ini?. Naruto yang dari dalam adalah seorang playboy, tidak sabar untuk bertemu Hinata, Ino, Sakura, Shion, dan gadis-gadis cantik lain. Dan kemudian, dia baru mengingat bahwa dia hanyalah anak umur 7 tahun, dan yang lainnya juga.
"*Sigh* Harus bersabar." Naruto berucap lirih sambil memakan nasi dengan ikan telur dadar yang barusl saja dibuatnya.
Klaang*
Naruto sontak menoleh ke jendela, dan melihat ada seekor kucing yang melompat dari atap. Jantung berdetak-detak, dia masih mengawasi kucing yang berlari dengan keempat kakinya itu pergi menjauh.
Dia hampir lupa!
Diumur yang dini ini, Naruto pasti dijaga dan diawasi oleh Anbu atas perintah Hokage ketiga. Mengutuk dalam batinnya, dia dengan wajah normal kembali memakan makanannya.
'Dengan anbu mengikutiku kemana saja, ini akan jadi sulit untuk melakukan apapun.'
Diawasi oleh Anbu adalah hal yang positif dan juga negatif baginya. Dengan adanya Anbu, tidak akan ada Civilians atau Shinobi lain yang akan menyakitinya. Tapi, hal hal kriminal dan aneh pasti akan ketahuan seketika. Pencurian hanyalah masalah kecil bagi seorang ninja, tapi merasakan ada orang yang selalu mengawasinya disaat dia berbuat sesuatu akan sangat tidak nyaman. Menggaruk kepalanya gara-gara pusing, Naruto akhirnya memutuskan untuk tidak peduli.
Setelah mencuci piring, dia tanpa basa basi melakukan push up. Dalam tubuh anak tujuh tahun, sampai di hitungan 10 adalah hal yang susah. Naruto berhenti di hitungan 23 gara-gara tubuhnya tidak kuat lagi.
"Aku harus kembali ke tubuh atletisku." Ucapnya dengan tekat. Setelah beristirahat selama 15 menit, dia kembali melakukan latihannya sampai malam.
.
.
.
"*Yawn* Ugh! tubuhku sakit semua."
Bangun dari tidur, Naruto harus menjalani kesakitan gara-gara latihan keras tadi malam. Naruto sekarang bisa push up sampai hitungan ke 40. Itu sangat cepat karena hanya waktu semalam, batas anak kecil di 20 sekarang naik ke 40.
"Mungkinkah ini karena Chakra?."
Naruto turun dari kasurnya, dan berniat menuju dapur untuk membuat makanan. Membuka kulkas dan mengambil telur, dia juga akan mengambil kentang-
"Aku tidak tahu kau bisa memasak Naruto-kun."
Kaget, Naruto hampir melempar telur ke arah suara jika saja suara orang itu ia tidak kenali. Hokage ketiga kini sedang duduk di kursi meja makan dengan senyum ramahnya, dengan mata yang menunjukan kalau dia penasaran.
"Kau mengagetkanku kakek." Ucap Naruto dengan nada riang dan cemberut. 'Akting adalah salah satu keahlian terhebatku!'
"Aku hanya mencoba-coba. Dan juga aku hanya bisa membuat telur ini saja. Aku sebenarnya ingin membaca buku masakan di perpustakaan tapi aku dilarang masuk." Ucap Naruto dengan nada sedih. Ekspresi tersenyum Hiruzen luntur sedikit sebelum naik kembali.
"Kalau begitu akan kuberikan buku masak nanti. Apa ada hal lain yang kau inginkan?"
Ada alasan kenapa Hiruzen tidak menyuruh Librarian di perpustakaan untuk memperbolehkan masuk Naruto. Di setiap distrik hanya ada satu perpustakaan saja, jadi bila Naruto memasuki perpustakaan itu. Orang-orang lain pasti tidak akan mau ke perpustakaan bersama Naruto.
Walaupun merasakan sedikit sakit hati, Naruto masih tersenyum. "Bolehkah aku masuk ke akademi ninja kakek?. Aku janji aku akan menjadi Shinobi yang baik."
Mendengarkan permintaan Naruto, Hiruzen tidak terkejut. Hiruzen yakin Naruto akan menjadi Shinobi yang hebat nantinya seperti orang-tuanya.
"Tentu saja. Apa impianmu disaat kelak nanti?" Tanya Hiruzen penasaran. Apakah Naruto ingin menjadi seorang Hokage seperti kedua orang-tuanya atau bukan?.
Mendengar pertanyaan Hiruzen. Naruto terlihat termenung dan diam sejenak. Setelah beberapa saat, Naruto dengan senyum percaya diri menjawab.
"Aku ingin menjalani hidupku didunia ini sepuasnya."
.
Naruto memandang bangunan besar yang didepan atasnya ada tulisan East Shinobi Academy, yang artinya sekolah ini hanyalah salah satu dari empat atau lima sekolah academi. Dia berpikir kalau ada satu akademi, tapi kalau dipikir-pikir lagi, Konoha itu sangat luas jadi wajar kalau Shinobi Academy ada lebih dari dua. Akademi ini berada di T Disctrict yang berada dibawah kendali Inuzuka Clan, dan Aburame Clan.
Naruto bisa merasakan tatapan-tatapan penduduk yang tajam disekitarnya. Tanpa menghiraukan mereka, dia menuju ke seorang guru yang dikenalnya sebagai Iruka. Iruka sedang memanggil anak-anak kelas 1-B, yang merupakan kelasnya Naruto.
Mata Iruka berpapasan dengan Naruto sebentar sebelum mengalihkan pandangannya ke anak lain. Naruto bisa merasakan sedikit benci dan tidak percaya pada mata Iruka terhadapnya. Naruto masih ingat bahwa Iruka belum mengenal dirinya, jadi wajar saja kalau ada rasa tidak suka pada anak iblis sepertinya.
"Anak-anak kelas 1-b, ikuti guru ke kelas kalian." Ucap Iruka ramah. Dia kemudian berjalan memasuki bangunan diikuti gerombolan murid.
Selagi berjalan, Naruto memandangi wajah-wajah teman sekelasnya. Dia mengenali banyak wajah yang familiar dalam ingatannya. Melihat para gadis, dia tertarik pada 5 gadis.
3 dari 5 gadis itu adalah Yamanaka Ino, Haruno Sakura, dan Hyuuga Hinata. Ketiga gadis itu kelihatan imut dan cantik.
Tapi dua lainnya dia tidak tahu. Seorang gadis berambut putih diikat twintail dengan mata merah ruby, wajahnya mengekspresikan keceriaan dan antusias, bisa dilihat kalau dia adalah type yang hyperaktif. Sedangkan gadis satunya seperti perbanding balikan dari gadis putih. Dia memiliki rambut hitam lurus sepunggung dan mata hitam onyx, wajahnya datar dan tidak ada expresi.
Kedua gadis itu kelihatan bersahabat karena mereka saling bergandengan tangan. Sama seperti dirinya, kedua gadis itu seperti dijauhi anak-anak lain, entah karena apa.
"Di kelas ini ada 12 meja dan kursi yang bisa diduduki tiga orang. Jadi silahkan duduk dimanapun yang kalian suka dan bersama dengan teman kalian." Ucap Iruka saat sampai dikelas.
Murid-murid lain langsung berebutan kursi yang ada dibelakang atas. Naruto hanya diam menunggu murid lain duduk lebih dulu. Disaat semua sudah terisi, hanya meja dua gadis hitam-putih di meja paling depan ke kiri tadilah yang masih ada ruang untuk duduk.
Naruto langsung menuju ke meja tersebut dan duduk di samping kanan si rambut putih yang tersenyum ramah padanya. Naruto membalas dengan senyum kecil padanya, dan melirik sebentar ke arah si rambut hitam yang masih diam di samping kiri rambut putih.
"Namaku adalah Umino Iruka, hari ini dan hari seterusnya aku akan menjadi wali kelas kalian di kelas 1-B ini. Karena ini adalah hari pertama kalian sekolah dan kalian tidak tahu siapa saja teman kelas kalian, maka aku akan mengabsen nama kalian satu-persatu, dan nama anak yang dipanggil harus mengangkat tangan. Mengerti?" Jelas Iruka mengawali kelas.
"Mengerti!" Jawab hampir semua murid bersamaan.
"Baiklah yang pertama nomor absen 1, Akimichi Chouji."
Naruto mendengarkan absen dan nama yang dipanggil dengan seksama. Dan dia dikejutkan pada nama yang ke 34.
"Absen 34, Senju Kasumi." Ucap Iruka yang dibalas dengan tangan diatas oleh si rambut putih di kiri Naruto. Belum sempat Naruto pulih dari keterkejutannya, dia diberi syok kedua. "Absen 35, Uchiha Satsuki."
Disaat namanya dipanggil, dia dengan lemas mengangkat tangannya sebentar dan kemudian tidur menyelungkup di meja, menghiraukan bahwa dia sekarang menjadi objek tatapan dikelas.
'Ini tidak masuk akal.' Batin Naruto lemas. Perbedaan struktur desa dan klan dia bisa tangani, kebencian seluruh warga bisa ditangani, tapi dua gadis ini~susah. 'Selain itu... Apakah aku masih reinkarnasi Asura atau gadis Kasumi ini?'
Akhirnya memutuskan untuk tidak peduli lagi, dia bangkit dari tidurnya dan kemudian menjulurkan tangannya ke Kasumi sambil tersenyum santai. Waktunya menjadi Playboy kelas kakap. Kasumi dan Satsuki hanya menatapnya penasaran, sebelum Kasumi menerima uluran tangan itu.
"Hai. Namaku Uzumaki Naruto, salam kenal Sumi-chan dan Tsuki-chan. Aku merasa kita bertiga dapat menjadi teman yang baik." Ucap Naruto sebelum mengangkat tangan Kasumi ke bibirnya untuk dicium.
"A-a-apa yang kau la-lakukan da-dan bagaimana bisa kau memanggil nama kecil kami dengan santai!." Seru Kasumi menarik tangannya seperti kabur dari bahaya dengan wajah memerah padam. Satsuki di sampingnya menatap Naruto dengan tatapan tajam dengan dua semu merah tersemayam dipipinya, kelihatan sekali kalau dia marah dan juga sedikit malu pada tingkah Naruto.
Melihat keduanya yang marah, Naruto hanya terkekeh dengan seringai playboy.
"Ya. Disinilah hidupku dimulai."