Whusssss~
Angin bertiup pelan menerbangkan asap beserta debu disebuah hamparan Padang gersang seluas mata memandang dan disana terlihat dua orang pemuda berdiri sejajar menatap tajam kearah sesosok wanita bersurai putih panjang bahkan hingga menyentuh tanah yang juga menatap mereka tanpa ekspresi.
"U-gh! Sasuke" salah seorang pemuda bersurai pirang berucap pelan kearah pemuda bersurai darkblue disampingnya membuat pemuda yang bernama Sasuke tersebut melirik kearahnya dan mengangguk pelan.
"Kau berharap apa Naruto? 2 orang ninja sekelas kita yang hanya mendapat kekuatan dari Rikudo Sannin hanya sebagai reinkarnasi dari Ashura dan Indra untuk melawan seorang pemilik pertama chakra? Ibu dari Chakra?" Sasuke mendecih pelan tanpa menurunkan kewaspadaanya, dirinya tidaklah bodoh untuk mengetahui situasinya saat ini, dimana untuk menang melawan ibu dari chakra sangatlah mustahil meskipun sudah diberi petunjuk oleh Rikudo Sannin untuk menyegelnya dengan menggunakan segel Bulan& matahari 'Great seal Chibaku Tensei'.
Sedangkan Naruto yang mendengar kalimat terpanjang yang pernah diucapkan sahabatnya tersebut hanya memejamkan kedua iris safirnya sesaat sebelum terkekeh pelan, dirinya juga tidaklah bodoh untuk memahami situasi saat ini, dimana Kakashi serta Sakura telah dikalahkan beberapa saat lalu dan ditelan oleh pohon shinju sama seperti seluruh orang di Elemental Nation.
Set!
Pemuda bernama Sasuke tersebut terdiam sesaat ketika melihat Naruto yang mengulurkan kepalan tangan kearah dirinya, namun didetik berikutnya ketika paham arti dari kepalan tersebut perlahan sebelah tangannya juga terangkat kemudian menyatukannya membalas uluran tangan Naruto.
"Kheh! Kurasa tittlemu sebagai ninja pirang yang pantang menyerah hanyalah bualan belaka, Naruto" ucap Sasuke pelan membuat Naruto hanya tersenyum kecut namun sesaat kemudian dirinya tertawa pelan.
"Dan kau seorang Uchiha yang keras kepala juga sepertinya hanya tittle belaka, Sasuke" Balas Naruto dan didetik berikutnya kedua pemuda yang sedang menyatukan kepalan tangan tersebut tertawa pelan, "Namun untuk kali ini hanya untuk kali ini hal tersebut sangatlah berbeda" sambungnya pelan.
"Kurasa pantang menyerah memanglah bagus namun disatu sisi kita juga memerlukan apa yang namanya menyerah"
"Ma~ meskipun begitu akulah yang paling banyak menanggung dosa." Pemuda bersurai pirang dengan whisker disetiap masing masing pipinya tersebut memejamkan kedua irisnya sesaat, "Dosa semua orang, kau, Sakura, Kakashi, Hinata dan yang lainnya, sebab aku telah berjanji dengan mereka untuk membawa kedamaian namun apa yang terjad-!?"
"Kau dan aku sama Naruto"
Naruto seketika menghentikan kalimatnya ketika mendengar perkataan Sasuke barusan yang juga menatap dirinya beberapa saat sebelum akhir sebuah senyuman kecil tercipta dimasing-masing bibir kedua pemuda tersebut.
"Sasuke&Naruto!"
Kedua pemuda tersebut saling berteriak memanggil nama mereka kemudian lonjakan energi emas dan ungu meledak diarea tersebut.
"Mari kita selesaikan ini Sasuke! Aku akan mentraktirmu Ramen Ichiraku nanti saat kembali ke Konoha" ucap Naruto nyaring yang saat ini berlari kencang kearah Kaguya dalam mode Ashura.
"Hn" sedangkan Sasuke hanya tersenyum tipis dan ikut berlari kencang diikuti kerangka Susanoo mulai terbentuk disekitar tubuhnya.
Tap!
Tap!
Tap!
"Kaguya!"
Blaaaar!.
Happy Read.
Ost op: Fukai Mori (Do as infinity)
¤Uchida Tokugawa¤
-Present-
.Naruto belong's Masashi Kishimoto.
Naruto © Kishimoto M.
.Highschool DxD belong's Ichie Shibumi.
Highschool DxD © Ichie Shibumi
.
.
.
.
.
.
.
.
(Begin)
Set!
Seorang pemuda bersurai pirang jabrik sebahu yang sedang dalam posisi meditasi seketika membuka kedua matanya menampakkan dua buah iris safir langit yang indah.
Pemuda tersebut terdiam sesaat ketika harus kembali memimpikan kenangan masa lalunya yang entah mengapa sangat melekat diingatannya, terkadang dirinya ingin tertawa miris jika mengingat hidupnya dulu beserta rekan seperjuangannya yang entah bagaimana nasibnya, sedangkan dirinya? Entah harus menjelaskan dari mana namun untuk saat ini ia hidup damai tanpa gangguan apapun didunia yang entah dirinya tidak ketahui ini.
Tep!
"Entah sudah berapa tahun keberadaanku didunia ini namun yang pasti..." Pemuda tersebut mendongak menatap langit biru bersih yang terhampar luas diatasnya sambil tersenyum tipis, "Dunia ini sangatlah damai" sambungnya pelan sambil masih memandang langit biru cerah diatasnya, terkadang dirinya berpikir seandainya dunianya dulu layaknya persis seperti dunianya sekarang maka tidak perlu lagi ada pertumpahan darah dan penindasan.
Set!
Perlahan tangan pemuda tersebut terulur mengambil sebuah jubah berwarna putih dengan aksen magatama berwarna hitam dibagian lingkar kerahnya kemudian memakainya dan perlahan mulai melangkah pergi menyusuri jalan setapak hutan belantara.
Meskipun dirinya hidup damai namun ada hal luar biasa yang tidak bisa ia pahami sejak pertama kali berada didunia ini yaitu dirinya adalah satu satunya mahlu-! Ralat! Hanya satu satunya manusia dimuka bumi ini sedangkan mahluk lainnya hanyalah Iblis, Youkai, tenshi serta Datenshi dan beberapa ekstensi kecil lainnya, bahkan ia dulu sudah pernah hampir menjelajahi seluruh isi dunia ini namun kenyataanya memang dirinya hanyalah satu satunya manusia didunia ini.
Tap!
Tap!
Tap!
"Oh? Naruto? Kau mau kemana?"
Pemuda pirang tersebut menghentikan langkahnya saat mendengar suara dari arah sampingnya dan ketika menoleh dirinya dapat melihat sesosok mahluk bertubuh manusia berkepala burung elang dan seluruh tubuhnya tertutupi oleh bulu burung berwarna hitam, mahluk tersebut terbang rendah menghampirinya.
"Seperti yang kau lihat Tengu" Naruto bergumam pelan sambil tersenyum kecil kearah Tengu, meskipun mereka berbeda ras namun hal tersebut bukanlah halangan sebab didunianya dulu dirinya juga bersahabat dengan Kurama beserta biju lainnya.
"Ma~ kalau begitu jangan lupa jatah makanku ya~" Tengu terkekeh pelan saat melihat Naruto yang menatapnya malas kemudian melangkah pergi meninggalkannya sehabis mendengar kalimatnya barusan, dirinya masih ingat dulu diawal pertemuan mereka beberapa tahun lalu dimana pemuda tersebut dalam keadaan terluka parah entah karena apa namun yang pasti ia dapat merasakan kekuatan luar biasa besar didalam diri Naruto, energi yang hampir sama persis dengan Senjutsu namun ada beberapa aspek yang membuatnya berbeda, "Sebenarnya kau itu siapa Naruto?" Gumam pelan Tengu menatap Naruto yang sudah melangkah jauh didepannya.
Beberapa saat kemudian terlihat saat ini Naruto yang duduk diatas sebuah batu dipinggir danau sambil memegang stick bambu, dirinya saat ini sedang memancing ikan dan juga selama ia hidup didunia ini hanya hal inilah yang bisa dirinya jadikan makanan selain buah buahan dihutan, mungkin kalian berpikir kenapa pemuda pirang tersebut tidak menggunakan Jutsu ninjanya untuk menangkap ikan ikan didanau ini? Dulu ia sudah pernah melakukan hal tersebut hampir setiap ingin menangkap ikan namun perlahan tapi pasti rasa bosan mulai merayap didalam benaknya hingga akhirnya Naruto lebih memilih memancing untuk mengusir rasa bosannya dan kalau dipikir pikir kegiatan memancing ini tidaklah terlalu buruk.
"Nasibku sangatlah beruntung karena dulu sempat belajar cara membuat benang chakra dari Kakashi-sensei"
Naruto tersenyum kecil menatap pantulan langit biru digenangan tenang air danau, dirinya merasa beruntung dulu ketika masih berada dikonoha lebih tepatnya ketika masih berada di tim 7 bersama Sakura dan Sasuke, ia sempat mempelajari hal hal dasar cara bertahan hidup seorang Shinobi saat berada dialam bebas ketika sedang menjalankan misi ataupun hal lainnya.
Set!
Perlahan sebelah tangan kanan Naruto terulur masuk kedalam jubahnya mengambil sesuatu dan sesaat setelahnya sebuah kertas foto yang hampir beberapa bagian sisinya telah terbakar, didalam lembar foto tersebut terlihat foto dirinya tersenyum lebar kearah kamera diikuti Sakura yang juga tersenyum sambil merona kearah Sasuke yang menatap datar kearah kamera sedangkan dibelakang mereka terlihat Kakashi yang juga tersenyum dibalik maskernya.
Ekspresi Naruto sesaat menggelap ketika harus kembali teringat dengan teman temannya dulu, dirinya sudah mencari segala cara bahkan hampir seluruh dunia ini telah ia jelajahi hanya untuk mencari cara untuk kembali kedunianya namun hasilnya nihil dan akhirnya hanya hal seperti inilah yang bisa dirinya lakukan yaitu menjalani kehidupan layaknya manusia pada umumnya, tidak ada lagi perang, tidak ada lagi penindasan, tidak ada lagi Shinobi dan hal hal buruk lainnya.
Srek!
"Uwaa!"
Perhatian Naruto teralihkan ketika mendengar suara teriakan anak perempuan dari balik semak semak dan saat menoleh ia dapat melihat seorang gadis kecil berusia 7-8 tahun menggunakan kimono abu abu meringis sakit akibat terjungkal dari dalam semak samak.
"H-hei! Kenapa kau tidak menolongku!" Gadis tersebut perlahan bangkit membuat Surai pirang panjangnya tergerai indah ditambah kedua kuping rubah yang mencuat dikepalanya menambah nilas imutnya, mungkin jika Naruto seorang pedofil maka nasib gadis tersebut sudah entah bagaimana namun percayalah bahwa dibalik sesosok gadis mungil nan imut tersebut ada sebuah sifat yang amat sangat menyebalkan bahkan diawal mereka bertemu saja gadis Youkai tersebut sudah benar benar membuat emosi Naruto berada di ubun ubun.
"Sudah kukatakan berkali kali" Naruto bergumam pelan sambil menoleh menatap kearah gadis Youkai tersebut, "aku tidak tertarik dengan gadis dibawah umur" sambungnya pelan dan kembali fokus dengan kegiatan memancingnya.
"A-apa! Aku ini sudah berumur 78 tahun tahu!" Gadis Youkai tersebut menghentak hentakkan kakinya ketanah melampiaskan rasa kesalnya akibat harus kembali mendengar kalimat Naruto yang selalu sama disetiap dirinya menanyakan perihal lamarannya yang telah sering ia tanyakan beberapa akhir tahun ini, dirinya memang tertarik kepada pemuda pirang tersebut entah karena apa namun diawal mereka bertemu ia sudah merasakan sebuah ikatan kuat antara dirinya dengan pemuda tersebut dan oleh karena itu ia akan terus berusaha mendapatkannya.
Naruto yang mendengar nada kesal gadis tersebut hanya kembali meliriknya sesaat, ia paham jika memang umur Youkai sangatlah panjang dan sangat berbeda dengan umur seorang manusia seperti dirinya, namun tetap saja gadis tersebut terlihat seperti bocah ditambah dengan sifat menyebalkannya membuat sisi feminim seorang wanita Dimata Naruto seketika sirna.
"Tetap saja kau masih terlihat seperti seorang anak anak, Yasaka"
Gadis bernama Yasaka tersebut menggembungkan kedua pipinya kesal karena selalu saja dirinya dianggap bocah oleh pemuda pirang tersebut.
"J-jadi kalau dadaku serta pinggulku ini besar layaknya wanita dewasa maka kau mau menikahiku Naruto?!" Yasaka memegang kedua dada ratanya kemudian menepuk nepuk pinggul teposnya kearah Naruto yang sweatdrop sesaat karena tidak menyangka seorang gadis polos sepertinya bisa mengatakan hal seperti itu.
"Tentu saja" Naruto mendengus pelan sambil tersenyum kecil kearah Yasaka yang kedua matanya mulai mengobarkan api semangat sebab telah mendapatkan sebuah cara agar Naruto mau menikahinya yaitu membuat kedua dadanya serta pinggulnya besar layaknya wanita dewasa.
"Kalau begitu tunggulah Naruto!" Ucap Yasaka nyaring sambil menunjuk Naruto dengan telunjuknya, "Tunggulah suatu saat hingga aku akan kembali untuk menagih janjimu!" Sambung Yasaka dengan nada semangat kemudian melangkah pergi meninggalkan Naruto yang terdiam beberapa saat ketika melihat kobaran semangat didalam diri gadis Youkai tersebut.
"Ada ada saja" Naruto tersenyum kecil sambil mengadahkan kepalanya menatap langit biru cerah, "Cinta kah?" Gumamnya dan perlahan memejamkan kedua matanya menikmati belaian angin yang berhembus pelan.
.
.
.
Beberapa tahun setelahnya kehidupan Naruto sama seperti sebelumnya, dimana tidak ada lagi kekerasan, peperangan, penindasan, bahkan bisa dikatakan kalau hidupnya saat ini sangatlah damai dan baru kali ini dirinya bisa merasakan sebuah perasaan damai yang sesungguhnya.
Hingga beberapa ratus tahun kemudian entah harus berkata apa, antara bahagia dan bingung karena bisa bertemu sesosok manusia lain selain dirinya sendiri, yaitu Adam dan hawa yang entah bagaimana bisa telah berada didunianya.
Dirinya beserta Adam berbincang selama beberapa saat hingga akhirnya Naruto paham bahwa sebenarnya Adam dan hawa adalah manusia pertama yang diciptakan dimuka bumi ini, sama seperti yang ia dengar dari tenshi maupun Datenshi yang dirinya jumpai beberapa waktu lalu juga menceritakan tentang turunnya sesosok mahluk ciptaan Tuhan yang bernama Manusia dan juga oleh hal tersebutlah muncul sebuah pertanyaan dibenak Naruto.
"Jika Adam dan Hawa adalah manusia pertama? Lantas sebenarnya aku ini apa?"
Dan akhirnya sejak saat itu kehidupan di bumi kembali tenang untuk beberapa generasi yang kemudian dimana Tuhan kembali memberi beberapa diantaranya mereka berkah yaitu sebuah artefak suci 'Sacret Gear' yang bahkan beberapa diantaranya bisa membunuh Tuhan itu sendiri, terdengar tidak masuk akal kan? Jika suatu ciptaan Tuhan dapat membunuh Tuhan itu sendiri? namun apa daya jika memang itu benar faktanya dan waktu kembali berjalan yang semakin lama mulai dari satu tahun, ratusan tahun, ribuan tahun sampai akhirnya keturunan Adam berjumlah banyak dan mereka saling berperang dibumi memperebutkan kekuasaan, Harta, Tahta dan Kekuatan serta mereka menggunakan kekuatan berkah Tuhan dengan cara yang salah yaitu untuk membunuh sesama jenis mereka dan hal itu membuat seorang pemuda bersurai pirang yang sekarang berdiri diatas sebuah bukit memandang perang yang terjadi dihadapanya itu dengan pandangan sulit diartikan.
"Tidakkah mereka mensyukuri segala berkah yang telah Tuhan berikan?" Gumam pemuda tersebut pelan, dirinya menatap kobaran gejolak perang yang semakin membesar dihadapannya dengan raut kecewa karena tidak menyangka bahwa didunianya saat ini kembali terjadi perang, tidakkah mereka menyadari berkah yang telah diberikan Tuhan kepada mereka tidaklah bisa dikatakan kurang? Bahkan sangat berlebih dan melimpah, namun mengapa harus kembali ada peperangan? Yang membuatnya akhirnya sadar selama ada mahluk bernama Manusia maka selalu ada hal yang namanya baik, buruk, kuat, lemah, gelap, terang layaknya energi Yin dan Yang.
Wush!
Tap!
"Whoah! Sungguh perang yang hebat bukan, Naruto?"
Sesosok pemuda bersurai silver sebahu yang sebelumnya terbang rendah dengan kedua sayap gagak berwarna hitam dipunggungnya mengepak pelan hingga akhirnya berdiri tegap tepat disamping pemuda yang dipanggilnya Naruto tersebut.
Sedangkan Naruto yang mendengar suara dari arah samping tubuhnya hanya melirik sesaat sebelum kembali memandang lurus kedepan sambil menghela nafas pelan.
"Jadi inikah maksud dengan aksimu dulu dimana kau tidak mau bersujud dihadapan Adam, Lucifer?" Ucap Naruto pelan sambil melihat perang yang semakin memanas dihadapanya saat ini, bahkan dapat dirinya lihat beberapa pemilik Sacred gear tidak ragu menggunakan berkah Tuhan tersebut untuk membunuh sesamanya yang sudah memohon ampun karena terpojok maupun terluka parah hanya demi mengharap sesuatu bernama 'Kehidupan' .
Lucifer atau lebih tepatnya raja dari dunia bawah underworld tertawa nyaring sesaat setelah mendengar perkataan Naruto barusan, baru kali ini ada yang bisa mengerti dari tindakannya dulu waktu masih di surga.
"Sejak pertama kali bertatapan dengan kedua iris mata adam, aku sudah bisa merasakan bahwa keturunan dari mahluk tersebut akan membawa petaka dibumi, Naruto." Gumam Lucifer pelan yang menatap gejolak peperangan dihadapannya dengan ekspresi datar, "Dan lihat apa yang terjadi sekarang? Mahluk hina tersebutlah yang mengobarkan api peperangan menggunakan berkah ayah sesuka hati dan bahkan sampai membuat mahluk ciptaan ayah lainnya juga ikut terseret dalam kobaran perang tersebut" sambungan dengan nada berat diikuti energi Demonic mulai meluap disekeliling tubuhnya membuat Naruto yang merasakannya hanya bisa diam karena semua perkataan iblis disampingnya ini adalah fakta, yang mana manusia memulai perang namun perlahan malah mulai menyeret ekstensi lainnya untuk juga ikut berperang dengan berlandaskan politik dan aliansi.
Perang antar Ras tersebut tidak bisa dihindarkan kembali dimana banyak yang berguguran antara pihak Iblis maupun Manusia dan Datenshi sampai akhirnya turunya kaum Malaikat yang diutus Tuhan untuk meredakan perang tersebut malah semakin membuat perang semakin memanas karena kedatangan fraksi baru dan mau tidak mau akhirnya Kaum Malaikat ikut serta kedalam perang yang membuat Korban semakin banyak dimasing masing pihak dan ditengah panasnya perang yang sedang terjadi itu turunlah ekstensi Naga Merah dan putih yang kemudian menggunakan area perang sebagai arena bertarung kedua bagi keduanya namun tidak lama setelah kedua naga itu bertarung yang ternyata malah memancing mahluk ekstensi superior lainnya dimana sebuah robekan dimensi berukuran berkali kali lipat dari sebelumnya kembali muncul dan mengeluarkan Naga dalam legenda yang ditakuti oleh para Malaikat karena diramalkan bisa membunuh Tuhan itu sendiri yaitu Great red, Ophis /Ourobos Dragon dan yang paling ditakuti oleh seluruh mahluk ciptaan Tuhan bahkan dari naskah kuno yang pernah Naruto baca kalau mahluk terkahir ini bisa dikategorikan sebagai Naga ataupun mahluk lainnya 'Uknown' yaitu sang Apocalyptic Beast Emperor Beast of Apocalypse atau lebih dikenal dengan nama Trihexa/666 dalam Bible, yang pada akhirnya kelima Naga itu mengamuk dan membuat mau tidak mau Manusia, Datenshi, Iblis dan Tenshi beraliansi untuk menghentikan amukan kelima Naga tersebut, namun dengan telak aliansi tersebut dibuat terdesak bahkan dipukul mundur dan hampir kalah yang pada akhirnya sang ekstensi pencipta alam semesta meninggalkan singgahsananya dan turun ke bumi untuk menghentikan perang berkepanjangan tersebut dengan caranya.
"Bahkan Tenshi yang diagung agungkan bahkan sering disebut sebut sebagai mahluk suci nyatanya juga ikut bergabung membuat gejolak peperangan semak-!"
"Semua mahluk ada kelebihan dan kekurangannya Lucifer" Ucap pelan Naruto memotong kalimat Lucifer barusan, "kurasa Tuhan hanya mempunyai caranya sendiri"sambungnya pelan membuat Lucifer terdiam.
.
.
Great war atau bisa dikatakan sebagai peperangan maha dahsyat antara setiap Fraksi yang telah terjadi dalam kurun waktu sangat lama dan juga telah memakan korban dari setiap Fraksi dalam jumlah besar namun semua itu bukanlah apa apa hingga ketika puncaknya yaitu dengan kemunculan mahluk mahluk superior yang ditakuti dan yang sangat paling ditakuti oleh seluruh mahluk ciptaan Tuhan juga ikut serta dalam Great War dan meluluhlantahkan hampir seluruh fraksi hingga pada akhirnya ketika sudah tidak ada cara lagi untuk menghentikan amukan mahluk mahluk tersebut, Tuhan sang pencipta alam semesta meninggalkan tahtanya untuk secara langsung turun ke bumi menghentikan secara paksa peperangan tersebut.
Dengan turunya Tuhan memang berhasil membuat kemajuan dengan kalahnya Naga merah dan putih atau yang mereka kenal dengan nama Draig dan Albion namun kalahnya kedua Naga tersebut bukan berarti mereka akan menang melawan Tiga Naga selanjutnya dan ketika aliansi yang dibantu oleh sang pencipta melawan Great red , Ophis serta 666 mereka semua Kalah telak dan hanya menyisakan sang pencipta, Tenshi tertinggi di heaven Michael dan juga Azazel yang masih bertahan dari ganasnya serangan ketiga Naga penghancur tersebut.
Whuss~
"Kurasa kalian membutuhkan bantuan"
Michael beserta Azazel mengalihkan pandangan ketika mendengar sebuah suara yang terasa familiar dari arah samping dan benar saja mereka dapat melihat seorang pemuda bersurai silver dengan kedua sayap hitam yang membentang lebar dipunggungnya tersenyum remeh kearah mereka.
"L-lucifer?!" Azazel sempat tersentak kaget karena tidak menyangka dengan kemunculan seorang Tenshi tertinggi dulu diheaven sebelum insiden yang membuat Tenshi tersebut jatuh dan akhirnya menjadi raja underworld.
"Apa tujuan kedatanganmu Lucifer?" Michael hanya berbicara dengan datar kearah Lucifer yang terdiam sesaat ketika mendengarnya namun didetik berikutnya sebuah kekehan terdengar diarea tersebut.
"Untuk seorang malaikat, Ego dalam dirimu sungguh tinggi Michael" Lucifer menyeringai kecil kemudian mengalihkan iris matanya memandang ketiga mahluk yang berada jauh dihadapannya tersebut sesaat, "Untuk saat ini ego tidaklah penting, namun pikirkanlah jika sampai ketiga mahluk tersebut mengamuk dan menghancurkan alam ini maka kalian bisa apa? Michael? Azazel? Bahkan saat ini rakyatku diunderworld keselamatan mereka semua juga terancam akibat kemunculan ketiga mahluk tersebut." Sambung Lucifer pelan.
Michael serta Azazel hanya bisa diam sesaat setelah mendengar perkataan Lucifer yang seolah menampar mereka kembali pada kenyataan bahwa keadaan saat ini mereka tidak perlu mementingkan Ego hanya untuk menerima bantuan dari mantan rekan mereka yaitu Lucifer.
.
.
Sedangkan tidak jauh dari tempat muncul ketiga mahluk penghancur tersebut disebuah pemukiman atau lebih tepatnya disebuah desa yang luluh lantah akibat peperangan terlihat seorang gadis dewasa berusia 20-30 tahunan bersurai pirang panjang berdiri tegap membuat sebuah kekkai pelindung berukuran besar untuk melindungi rakyatnya yang berada tidak jauh dibelakang tubuhnya.
Meskipun energi ditubuhnya saat ini hanya sisa sedikit serta penuh luka sayatan maupun lebam akibat sempat melawan serbuan pasukan dari beberapa fraksi ketika ingin menjarah desa yang dipimpinnya membuatnya mau tidak mau akhirnya melakukan perlawanan.
"Y-yasaka-hime jangan terlalu memaksakan diri!" Seorang pria bertubuh manusia namun berkepala kuda berteriak agak nyaring dari arah kerumunan orang orang yang berlindung dibelakang gadis bernama Yasaka tersebut.
"Tenanglah, sebagai pemimpin keselamatan kalian sudah menjadi tanggung jawabku" Yasaka bergumam pelan tanpa menghilangkan konsentrasinya mempertahankan kekkai.
Groaaar!
Kedua iris Yasaka melebar sempurna ketika melihat sebuah Naga berwarna hitam berukuran sangat besar terbang rendah tepat diatas kekkai pelindung buatannya.
Drrt!
Tanah bergetar pelan ketika naga hitam terbang rendah melewati daerahnya, bahkan kedua kaki Yasaka bergetar pelan saat merasakan hawa Naga hitam tersebut, dirinya tidaklah bodoh untuk mengetahui betapa mengerikannya mahluk yang barusan lewat itu.
Groaaar!
Namun hal yang paling ditakuti Yasaka terjadi dimana iris kristal berwarna hitam milik Naga tersebut bergerak menatap kearah kekkai berukuran besar yang dibuatnya untuk melindungi rakyatnya dan perlahan mulai terbang memutar kearahnya.
Zruuut!
Naga yang terbang memutar tersebut perlahan diujung moncongnya mulai tercipta partikel partikel kristal yang semakin lama mulai menyatu menjadi sebuah energi hitam berukuran raksasa dan..
Wusshhhh!
Blaaar!
Dengan kecepatan tinggi melepaskan energi berskala besar kearah kekkai Yasaka membuat sebuah ledakan dahsyat terjadi ketika energi hitam beradu dengan kekkai Yasaka bahkan tubuh gadis tersebut terseret beberapa meter akibat menahan dorongan kuat dari serangan barusan, meskipun dirinya berhasil bertahan namun kondisinya saat ini bisa dikatakan kurang baik dimana energinya telah benar benar habis bahkan kekkainya saat ini sudah menghilang ditambah tubuhnya yang penuh luka semakin membuat dirinya kehabisan harapan untuk bisa menyelamatkan rakyatnya.
Zruuut!
Gadis Youkai tersebut memandang lirih kearah Naga hitam yang mulai membuat partikel partikel kristal hitam dan perlahan kembali menjadi sebuah energi berukuran besar, kali ini dirinya tidak bisa berbuat apa apa lagi untuk melindungi rakyatnya.
Set!
"Mereka semua dalam keadaan pingsan akibat lonjakan energi tadi" Yasaka bergumam pelan ketika melihat hampir seluruh rakyatnya telah hilang kesadaran akibat lonjakan energi beberapa saat lalu dan didetik berikutnya sebuah senyuman tipis tercipta diwajah gadis tersebut, "Setidaknya mereka tidak akan merasakan sakit karena dalam keadaan pingsan" gumamnya pelan.
Wush!
Naga tersebut dengan kekuatan penuh kembali melesatkan sebuah energi hitam sama seperti sebelumnya tepat kearah Yasaka yang hanya tersenyum tipis melihatnya.
"Kurasa aku tidak bisa menepati janjiku" Gumam Yasaka sepersekian detik sebelum gelombang energi tersebut menghantam tempatnya dan membuat sebuah ledakan maha dahsyat, "Naruto."
Bum!
Blaaar!
Kedua iris Yasaka terpejam erat menanti ajalnya namun hingga beberapa detik dirinya tidaklah merasa sakit ataupun apa, hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuka kedua matanya dan melihat sebuah ledakan dahsyat yang terjadi jauh dari tempatnya atau lebih tepatnya ledakan tersebut terjadi dibelakang pegunungan jauh diutara.
"Kurasa aku mendengar seseorang menyebutkan namaku hmm"
Deg!
Tubuh Yasaka menegang ketika mendengar suara yang terasa familiar ditelinga rubahnya dan ketika menoleh ia dapat melihat seorang pria bersurai pirang spike yang dibagian setiap sisi Unjung rambutnya menjuntai panjang menatap dirinya dengan senyuman kecil.
"N-naruto?"
¤TBC¤
Note: Yo untuk kali ini ane mau up fic ini Dolo, untuk fic lainnya juga dah clear tinggal up namun ada di hp yang lagi di service, jadi karena adanya ini ya di up ini Dolo.
Sekian terima Gaji~
.Dont Like Dont Read.
END OST: Wind (Akeboshi)
.THANKS FOR READ FIC UCHIDA.
.Great Sage Belong's Uchida Tokugawa.
.Keep calm and read fic Uchida tokugawa.
-SAYONARA-