It's Hurt

By

Ygymkim17

Genre: Hurt, Drama, Romance, Humor little bit.

Cast:

Byun Baekhyun

Park Chanyeol

Oh Sehun

.

Chapter 2: a new day has come

.

.

Guangzhou, China.

Di tempat yang berbeda, setelah Baekhyun memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Gadis itu bangkit dari duduknya. Jalan menuju cermin dan mengamati bayangan dirinya sendiri di cermin. Ia tersenyum. Senyuman yang tak sampai ke hati.

Braak !

Bersamaan dengan suara pintu dibuka kasar, muncul seorang pria berambut cepak berwarna biru terang. Memakai celemek yang membungkus tubuh tegapnya. Pria itu adalah Song Mino. Pegawai kafe milik teman Baekhyun, Xi Luhan.

"Baekhyun-ah! Bisa bantu kami dibawah ?" Tanya Mino berdiri di ambang pintu dengan raut wajah lelahnya.

Baekhyun menoleh dan tersenyum,"hm, tentu bisa" jawabnya sambil mengangguk - anggukan kepalanya, lucu.

"Kalau begitu ayo," ajak Mino. Tangannya mengibas - gibas di udara.

Keduanya turun bersama ke kafe Luhan. Mata Baekhyun membulat melihat banyaknya pengunjung di dalam kafe. Pantas saja Mino meminta bantuan kepadanya.

"Hm, oppa kau tau kan aku belum begitu lancar bahasa cinanya," ucap Baekhyun gugup seketika.

Mino menepuk - nepuk pundak Baekhyun. Meyakinkan si gadis bermata sipit, dengan hidung mancung dan pipi chubby yang memerah karena suhu udara bahwa dia pasti bisa melakukan pekerjaan tanpa membuat kesalahan.

"Tenang saja ! Sehun akan membantumu," ucap Mino sembari mengerlingkan matanya, nakal.

"Oppa ya !" Rengek Baekhyun. Tangan lentiknya mencubit lengan si Pria berambut biru dengan gemas.

"Baiklah - baiklah ! Kau bisa membantu Sehun membawakan pesanan kepada pelanggan. Tenang saja Baekhyunee, Sehun tidak menggigit kok," Nah itu yang berbicara adalah Luhan di pemilik kafe yang saat ini juga sama sibuknya melayani para pelanggan.

"Ya Sehun anak yang baik dan juga tampan meski wajahnya datar," celetukan Kris, suami Luhan, yang langsung mendapatkan pelototan dari orang yang sedang dibicarakan.

"Hyung !" Benarkan Sehun yang geram akhirnya angkat bicara. Menatap tajam kepada Mino, Luhan dan Kris dengan bibir mengerucut lucu kan, "Aku memang anak yang baik tapi wajahku memang sudah begini dari sananya,"

"Ya, yah! Lebih baik sekarang kembali bekerja Oh Sehun" Luhan mengamuk melihat antrian pelanggan yang semakin panjang saja, tak ada hentinya.

Oh ya! Kafe Luhan hanya menjual bubble tea tapi lihat saja cafenya tidak pernah sepi oleh pengunjung. Meski kedai atau kafe - kafe baru bermunculan, anehnya kafe luhan yang selalu ramai pengunjung dan itu membuat beberapa saingan Luhan mulai gencar melakukan promosi besar - besaran dan mengiming-imingi diskon besar. Tapi itu semua tidak berpengaruh pada kafe Luhan. Kafe Luhan tetap ramai oleh pengunjung.

"Baekhyunee, bisa minta tolong ? Tolong berikan ini," Luhan memberikan nampan berisikan dua bubble tea kepada si mungil yang baru saja memakai celemek kerja.

"Iya, eon?"

"Berikan ini kepada pelanggan di meja nomor dua," lanjut Luhan.

Baekhyun mengedarkan pandangannya, mencari letak meja bernomor dua. Sehun yang berdiri di meja lima mengisyaratkan si mungil dengan dagu yang terangkat ke arah dua orang perempuan yang sedang ber lovey dovey. Beruntungnya Baekhyun cepat tanggap. Dengan sigap dan cepat gadis itu membawa nampan berisikan dua bubble tea kemeja nomor dua.

"Selamat siang, selamat menikmati pesanan anda," ucap Baekhyun. Meletakkan kedua bubble tea itu di hadapan kedua orang itu masing - masing.

"Baekhyun," panggil orang itu. Baekhyun mendongak, mata sipitnya membulat sempurna menatap si pemanggil namanya yang tak lain adalah Irene dan Wendy.

Bae Joohyun atau biasa dipanggil Irene adalah kaki tangan Kang Seulgi. Lalu Wendy yang bernama asli Son Seungwan adalah seorang desainer ternama di perusahaan Seulgi.

"Eoh ? "

"Senang bisa bertemu denganmu Baekhyun," ucap Irene. Tangan gadis itu menarik Baekhyun untuk duduk di sampingnya.

"Ah ! Ya," jawab Baekhyun kaku. Yap, setahu Baekhyun Irene itu penyuka sesama jenis dan itulah mengapa raut wajah Baekhyun berubah drastis menjadi tegang apalagi saat ini tangan irene sedang memegang tangannya.

"Whoa ! Apa yang sedang eonnie lakukan disini ? Apakah suamimu lebih memilih si jalang itu daripada dirimu ?" Pertanyaan itu berasal dari Wendy.

"Eh iya ! Apa yang sedang kau lakukan disini Baekhyun?" Irene mengulang pertanyaan Wendy. Keduanya menatap Baekhyun, kebingungan.

"Ah ! Aku.. akuh.. ituh.. kami sudah me-mutuskan untuk berce-rai," Baekhyun menunduk saat menjawab pertanyaannya.

"APAH !" Pekik Wendy sambil menggebrak meja membuat beberapa pengunjung mengalihkan perhatian kepadanya.

"Ssssssttttt! Ya! Wendy kau membuat semua pelanggan memperhatikan kita bodoh !" Irene mengomel.

"Maafkan aku eonnie," cicit Wendy.

"Wah si Park itu benar - benar bodoh," seru Irene. Gadis itu menoleh ke samping dan mendapati Baekhyun yang semakin dalam menunduk.

"Jangan sedih Baekhyun." Katanya sambil menepuk bahu Baekhyun. "Kami akan memberitahu mu kelemahan si jalang itu." Sambungnya.

Baekhyun menatap Irene dengan tatapan yang sulit dimengerti. Dahi gadis itu mengernyit bingung. Ada apa ? Kenapa bisa seorang tangan kanan kepercayaan Seulgi yang membocorkan sendiri rahasia atasannya.

"Maksud eonnie?" Tanya Baekhyun ragu - ragu.

"Dengarkan baik - baik karena aku akan bercerita satu kali dan tak ada pengulangan. Dan tolong hapus raut wajah sedihmu itu. Itu sangat jelek asal kau tahu. Lelaki itu tak pantas dikasihani." Ucap Irene. Tangannya membelai pipi Baekhyun dengan gemas membuat sang empunya pipi bergidik ngeri.

Irene mulai menceritakan tentang Seulgi dan kekasihnya. Kemudian ia juga menceritakan semua rencana busuk yang disusun oleh Seulgi untuk menggerogoti harta kekayaan seorang Park Chanyeol. Oh Kang Seulgi tamat sudah riwayatmu.

"Jadi kumohon Baekhyun, bertahanlah," ucap Irene dengan tatapan mata sendunya. Ya, dia tahu semua tentang kehidupan rumah tangga Baekhyun dan Chanyeol.

"A-aku tidak bisa eonnie," Baekhyun menggeleng pelan "Semua sudah terlambat dan sudah tidak bisa diperbaiki lagi,"

"Maafkan aku karena baru bisa menceritakannya sekarang," irene menggenggam tangan Baekhyun. "Tanganmu dingin sekali Baek, seperti mayat," celetuk irene yang mana langsung membuat Wendy tertawa terbahak - bahak.

"Aish, eonnie," Baekhyun menatap tajam Irene dan bibirnya yang mengerucut imut.

"Aigoo, aigoo jangan memanyunkan bibirmu baek ! Aku takut khilaf dan menciummu dengan ganas bagaimana," Baekhyun membekap mulutnya sendiri setelah mendengar ucapan Irene. Sontak kedua orang itu tertawa terbahak - bahak karena Irene berhasil mengerjai Baekhyun.

"Eonnie ! Luhan eonnie," Nah Baekhyun murka kan, lihat saja dia sampai memanggil si pemilik kafe.

"Hahahahahaha, astaga Eonni kau lihatkan wajah Byunbaek itu lucu sekali," seru Wendy sambil memukul - mukul meja.

Irene mengangguk cepat, kedua tangannya memegangi perutnya, dia geli sendiri,"Pppffftttt, dia lucu sekali hahahaha! Chanyeol itu bodoh sekali hahahahaha," kata Irene di sela - sela tawanya yang menggelegar.

.

.

Seoul, Korea Selatan.

Chanyeol menatap kosong pada dokumen yang harus ditandatangani. Ia tidak tahu apa yang harus dikatakan kepada kedua orang tuanya nanti. Dia juga tidak tahu harus memulai dari mana ketika dia menjelaskannya.

Berjam - jam telah berlalu tapi sampai saat ini Chanyeol belum juga mendapatkan kabar dari Seulgi maupun Baekhyun. Kedua istrinya itu tampak akur saat ini karena sama - sama tidak memberikan kabar kepada sang suami.

Telepon berdering yang berasal dari sekretarisnya. Tangannya menekan tombol speaker dan berdehem.

"Selamat siang sajangnim. Nyonya Park bersama Tuan Park datang dan ingin bertemu dengan Anda,"

"Suruh masuk aja," kata Chanyeol sebelum mematikan telepon.

Tak lama setelah itu pintu ruangannya diketuk sebanyak tiga kali, setelah itu pintunya terbuka menampilkan dua sosok paruh baya yang sangat Chanyeol sayangi.

"Silahkan duduk ayah, ibu," Chanyeol bangkit dari kursi kerjanya, jalan menuju sofa di tengah ruangannya.

"Apa kabar Chanyeol," tanya Tuan Park santai. Ayah dan Ibunya duduk berdampingan.

"Baik ayah," jawab Chanyeol ketika sudah duduk di hadapan kedua orang tuanya.

"Jadi bagaimana nak ? Kau sudah menandatangani surat itu?" Tanya Nyonya Park to the point.

"Maksud ibu?"

"Sudah nak tidak perlu kau tutup - tutupi kami sudah tahu semuanya," lanjut Tuan Park.

"Tapi aku memang tidak mengerti bu, yah, dokumen yang harus aku tanda tangani itu banyak sekali tidak hanya satu dan dua," bela Chanyeol.

Nyonya Park mendesah, ternyata anaknya memang benar- benar bodoh. "Surat perceraian kau dan Baekhyun !"

"Ah i-itu itu kenapa ibu bisa tahu?" Tanya Chanyeol gugup. Sedari tadi ayahnya sudah menatap tajam ke arahnya.

"Kemarin sore Baekhyun dan menceritakan semuanya. Kau itu sungguh bodoh telah menelantarkan Baekhyun yang jelas - jelas berasal dari keluarga baik -baik. " Ucap nyonya park. Tangannya merogoh ke dalam tas mengambil amplop berwarna coklat dan melemparkan amplop itu ke wajah tampan anaknya.

"Ibu " panggil Chanyeol tak terima di lempar amplop.

"Buka ! " Perintah Tuan Park.

Chanyeol memungut amplop tersebut dan mengeluarkan isinya yang ternyata berisi foto-foto Seulgi bersama seorang pria. Ia menatap nanar pada foto itu, "Apa maksudnya semua ini Ibu?" Tanya Chanyeol dengan sorot mata terluka.

"Pria yang di foto istri kedua mu itu adalah suami pertamanya," kata Nyonya Park sinis. "Chanyeol kenapa kau bodoh sekali ! Kenapa kau melukai hati menantu kesayanganku ? Kenapa ? Katakan kepada ibumu ini apa kekurangan dari Byun Baekhyun,"

Mendengar nama Baekhyun Chanyeol seketika membisu. Ia teringat tentang gadis itu, otaknya mencoba mencari - cari kekurangan dari Baekhyun yang kini sudah kembali pada marganya Byun bukan lagi Park. Tapi Chanyeol tak menemukan kekurangan pada diri Baekhyun. Baekhyun cantik, pintar masak, baik dan kelebihan nya dia mau menunggu Chanyeol pulang dan menyiapkan air untuknya mandi meski Chanyeol sering membentak gadis itu, Baekhyun tetap saja tersenyum padanya.

"Chanyeol sebelum semuanya terlambat selesaikan semua masalah yang telah kau perbuat. Jika kau memang benar ingin menceraikan Baekhyun maka tanda tanganilah surat perceraian itu dengan cepat ! Karena ibu sudah berjanji pada Baekhyun akan mengurus perceraian kalian sampai kalian yeah resmi bercerai. Tapi ingat Chanyeol penyesalan selalu datang terlambat. Ibu dan ayah datang hanya untuk mengingatkan saja dan memberitahu bahwa pilihanmu itu pasti jatuh kepada yang buruk." Ucap Nyonya park.

"Tidak bu. Aku tidak akan menandatangani surat perceraian itu sebelum aku bertemu dengan Baekhyun."

"Baekhyun di luar negeri."

"Aku akan mencarinya. Jadi ibu aku mohon katakan dimana Baekhyun berada "

"Untuk apa Chanyeol? Kau masih mau menambah malu keluarga Park di mata khalayak umum?" Sahut Tuan Park dengan nada meninggi.

"Bukan begitu ayah, aku, aku hanya merasa hampa," ucap Chanyeol lirih.

"Baekhyun dicina. Hanya itu yang bisa ibu katakan. Jika kau memang benar ingin bertemu dengannya, lakukan dengan caramu sendiri." Ujar nyonya Park sebelum menyeret suaminya keluar dari ruangan Chanyeol.


Ey si chanyeol lagi dilema.

Sejujurnya aku pengen ngelanjutin ff Karena Hantu di akun ygymkim17, bagi sarannya lanjutin jangan ? Mau nyukurin sih cy tapi takut dosa. Jangan lupa tinggalin review nya ya !