Pahlawan yang dilupakan

Crossovers: Naruto,. Vocaloid.

Pair: Uzumaki Naruto,. Hatsune Miku.

Genre: Adventure,. Romance.

Chapter: 01. Hatsune Miku.

Setelah mengalahkan Kaguya, Uzumaki Naruto yang merupakan salah satu pahlawan dari empat pahlawan perang dunia shinobi yang tidak di anggap oleh penduduk desa, sikap semua orang padanya kembali seperti dulu, dimana semua orang akan menjauhinya dan memusuhinya, bahkan yang paling parah Hinata juga membencinya dan menuduhnya membunuh Sepupunya Neji Hyuga, meskipun dia tidak melakukannya, Naruto bingung dengan semua orang, kenapa mereka tiba tiba membencinya setelah semua perjuangannya dulu.

Emang apa yang ia lakukan itulah kiranya yang ia pikirkan, Sasuke yang merupakan sahabatnya dan juga orang yang mendapatkan jabatan yang paling ia inginkan yaitu Hokage, merasa kasihan dengan Naruto, ia pun mendatangi Naruto yang di kurung di penjara bawah tanah dan mengajaknya bicara untuk mendiskusikan sesuatu yang penting.

"Naruto, aku ingin bicara denganmu sebentar, ini tentang masa depanmu" ucap Sasuke menyatakan alasan kedatangannya, Naruto nampak tersenyum akan kedatangan Sasuke kemudian ia bangun dari tidurnya.

"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Naruto, pada Sasuke yang merupakan masalah masa depannya kelak.

"Aku bisa membantu keluar dari masalahmu saat ini, walaupun aku hanya bisa membebaskan setengah dari dirimu saja" jawab Sasuke.

"Hah?" apa maksudmu? Sejak dari awal aku ini memang tidak bisa keluar bukan dari lingkaran kebencian mereka, sudah kau tak perlu memberikanku harapan palsu" tanya Naruto pada pernyataan Sasuke barusan bahkan ia menyangkalnya dengan ungkapan perasaannya.

"Aku serius" balas Sasuke dengan singkat.

"Oke, kalau kau memang serius, apa rencanamu aku ingin mendengarnya?" tanya Naruto dengan malasnya ia bahkan tidak melirik ke arah Sasuke.

"Aku akan memberikanmu hukuman mati, namun yang di hukum mati bukan dirimu, artinya aku akan memalsukan kematianmu, dengan begitu seluruh penduduk desa bahkan dunia menganggapmu telah tiada atau mati namun nyatanya kau masih hidup sebagai orang lain, aku akan memberikan jabatan sebagai prajurit bayangan kepercayaanku, kau akan menjadi pemimpin Divisi khusus dari pasukan baru yang aku ciptakan" ungkap Sasuke panjang lebar, meski sebelumnya ia tak pernah bicara selepas ini, namun entah kenapa demi sahabatnya ia mau bicara panjang lebar.

Naruto menatap ke arah Sasuke nampak kalau ada pandangan tertarik di wajahnya, yah ia sudah mulai memiliki semangat hidup dengan ungkapan Sasuke pada saat itu.

"Prajurit bayangan? Bukannya dengan Anbu saja sudah cukup?" tanya Naruto pada Sasuke.

"Anbu adalah tentara bayangan yang bekerja untuk desa, tapi kau dan Devisi yang kau pimpin akan menjadi pelindung desa yang bekerja dari balik bayangan yang lebih gelap aku tidak memperkerjakanmu untuk desa tapi untuk Negara, artinya tugasmu jauh lebih banyak dari Anbu yang hanya berpusat di desa" ungkap Sasuke.

"Tapi apa itu tidak merepotkanmu, pembentukan pasukan baru itu biasanya akan memakan banyak waktu dan biaya?" tanya Naruto.

"Tenang aku sudah mempersiapkannya jauh jauh hari" ungkap Sasuke.

"Oh kalau begitu, apa tugas pertamaku?" tanya Naruto.

"Jika kau mau menerima perjanjian ini maka misi yang akan akan berikan pertama kali adalah memata matai Sunagakure, karena aku ingin tahu, apakah kejadian aneh ini hanya terjadi padamu atau mungkin seluruh jinchuriki di dunina ini juga mendapatkan masalah yang sama" jawab Sasuke, Naruto yang mendengar jawaban dari sahabatnya jadi yakin, jika ada seseorang yang bermain dari takdir mereka, Naruto setuju dengan perjanjian yang ditawarkan Uchiha Sasuke, akhirnya ketika persiapan selesai, seluruh dunia pun di berikan kabar bahwa Konoha akan menghukum mati Naruto.

Namun tak ada yang tau kalau sebenarnya, yang di hukum mati bukanlah Naruto, melainkan mayat buatan Orochimaru yang di bentuk mirip Naruto dan digerakan dengan menggunakan benang chakra, Naruto yang asli berada di ruang Hokage bersama dengan Sasuke.

Sasuke pun memberikan satu set seragam Devisi khusus yang akan Naruto pimpin, dan pakaian itu merupakan pakaian tradisional jepang, yaitu Kimono untu lelaki, karena Naruto sejak dari dulu suka warna orange, maka Kimononya berwarna orange, bukan hanya itu, seragam Divisi itu juga ada topeng dan topeng itu adalah topeng wajah rubah, dan sebagai perlengkapan khusus Naruto dan seluruh pasukan Divisi satu yang di pimpin oleh Naruto akan mendapatkan satu senjata yaitu katana jepang dengan panjang minimal 40 cm.

Sebagai pahlawan yang dilupakan yang bekerja sebagai bayangan, yang melindungi desa dan negara secara tak terlihat, menjadi seorang pahlawan kegelapan, anggota Divisi Naruto untuk saat ini hanya terdiri dari 3 orang yaitu Jogou, Suigetsu dan Karin.

Naruto yang mendapatkan 3 anggota yang direkomendasikan oleh Sasuke, setuju setuju saja, akan hal itu, karena ia tau Sasuke tidak akan memilih orang yang tidak berguna untuknya.

Dari 3 orang yang direkomendasikan oleh Sasuke, Karin lah yang Sasuke pilih sebagai wakil dari Divisi 1 atau sering di sebut Divisi Rubah, karena topeng yang mereka gunakan berbentuk wajah rubah, Naruto juga diberi rumah baru oleh Sasuke yang berada di dalam hutan kematian.

Naruto setuju setuju saja, karena di tempat itu ia bisa bersembunyi dari keramaian dan juga membuatnya bisa menyimpan identitasnya dengan aman karena tidak mungkin ada orang yang nekat masuk kedalam hutan kematian itu, untuk melakukan kegiatan sehari hari.

Naruto dan anggotanya juga banyak berjasa untuk negara api atau keamanan seluruh wilayah yang mencangkup negara api, mulai dari desa Konoha dan desa desa kecil lainnya yang berada di negara api, terasa sangat aman karena kehadiran Divisi khusus yang di pimpin oleh Naruto, Sasuke terus saja memberikan misi pada Naruto untuk menyelesaikan masalah yang tak mungkin di selesaikan dengan cara biasa, Naruto juga banyak mendapatkan informasi dari para penyusup yang dikirim dari desa lain dan lain sebagainya.

Oh iya sebelum melakukan semua hal yang dijelaskan oleh pragraf sebelumnya, agar Identitas Naruto aman, Sasuke mewajibkan Naruto untuk mempelajari teknik, ninja yang baru, dengan menyediakan berbagai jenis gulungan jurus jurus Ninja, untuk Naruto pelajari, Naruto pun mempelajarinya dan berhasil mendapatkan berbagai macam jurus baru, namun yang paling ia kuasai adalah jurus yang berbasis elemen angin.

Bukan hanya itu, seluruh devisi yang di pimpin oleh Naruto di wajibkan menguasai kenjutsu atau teknik pedang dengan menggunakan Katana, Naruto setuju setuju saja, ia pun dilatih khusus oleh Sasuke dalam menggunakan katana, Jogou dan Karin juga mendapatkan pelatihan yang lumaian sangat lama karena untuk mempelajari teknik pedang memanglah tidak mudah, sedangkan Suigetsu memang sudah terbiasa dengan pedang jadi ia tidak mendapatkan pelatihan khusus yang lama, ia hanya perlu menyesuaikan diri dengan pedang baru yang ia pegang, karena berat katana dengan pedang Kubikiri Bochou itu sangatlah kontras.

Ketika pelatihan mereka selesai, Naruto juga sudah menguasai beberapa jurus baru, untuk menutupi identitasnya sebagai Naruto dari penduduk desa, mereka bertiga pun akhirnya melakukan tugas utama yang paling Naruto tunggu tunggu, yaitu memata matai desa Sunagakure atau lebih dikenal dengan desa Pasir tersembunyi selama 3 hari.

"Baiklah, Suigetsu, Karin dan Jogou, aku akan memberikan kalian seragam untuk divisi ini, kenakan lah" ucap Sasuke sambil memberikan Kimono jepang dengan warna hitam dan topeng rubah, setelah mereka mengenakan seragam mereka, mereka pun menuju ke kantor Hokage dimana Sasuke dan Naruto sudah menunggu kehadiran mereka.

Setelah mereka bertiga berada di ruangan Hokage, mereka melihat ada seorang lelaki mengenakan Kimono jepang dengan warna orange di lapisi jubah putih bertuliskan ketua divisi satu dan mengenakan topeng rubah, berada di samping Sasuke, terlihat sedang menunggu mereka.

Mereka bertiga nampak waspada menatap Naruto, Sasuke yang melihat hal itu langsung menatap ketiga orang yang pernah menemani perjalanannya.

"Kalian bertiga, jaga sikap kalian, ia adalah ketua divisi satu atau bisa dibilang dia adalah pemimpin dari team kalian bertiga, namanya Menma the Fox" ucap Sasuke memperkenalkan Naruto dengan nama orang lain, Naruto sama sekali tidak keberatan karena ia tau Sasuke melakukan itu untuk menyembunyikan identitas dirinya dari siapapun, bahkan Sasuke melarang Naruto membuka topengnya selain dihadapannya.

Karin, Jogou dan Suigetsu mengangguk, meskipun mereka merasa ada yang janggal atau ada sesuatu yang serasa familliar dari pemuda yang menjadi pemimpin mereka itu, terutama wajahnya yang di tutupi topeng memberikan kesan misterius pada dirinya, Karin dan Jogou yang merupakan ninja tipe sensor merasakan sesuatu yang janggal dimana chakra Menma yang merupakan pemimpin mereka sama dengan chakra orang yang di hukum mati oleh Konoha.

"Baiklah, sekarang aku akan memberikan misi pertama dan paling penting untuk kalian" ucap Sasuke pada saat itu, Naruto, Karin, Jogou dan juga Suigetsu menatap ke arah Sasuke tanda mereka sudah siap untuk misi tersebut.

Sasuke yang melihat tatapan mereka semua langsung tersenyum sedikit dan mulai memberitahu mereka perihal misi yang akan mereka jalankan.

"Misi kalian adalah pergi ke desa Suna dan selidiki semua hal yang ada disana selama tiga hari, dan kirim semua laporan yang kalian dapatkan dari penyelidikan itu, sampai sini ada pertanyaan" ucap Sasuke menyampaikan semua hal yang harus mereka berempat kerjakan.

Karin lagsung mengangkat tangannya, Sasuke pun menatap ke arah Karin meminta Karin menyampaikan pendapatnya.

"Mengapa kita harus memata-matai mereka, bukankah seluruh desa Shinobi telah berdamai?" tanya Karin bingung akan hal tersebut.

"Hn, tapi aku tidak yakin akan hal itu, untuk saat ini kita boleh terlihat damai, namun bisa saja mereka melakukan sesuatu di belakang kita, aku belum bisa mempercayai mereka seratus persen jadi aku butuh bantuan kalian untuk melihat seperti apa perkembangan desa mereka dan bagaimana pandangan mereka tentang desa kita" ungkap Sasuke.

"Oke kami mengerti maksud anda Hokage-sama" ucap Naruto lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut, bersama dengan 3 bawahannya.

3 hari kemudian.

Mereka kembali dan memberikan laporan lengkap tentang perkembangan Suna dan hal hal lain yang hanya bisa diketahui dari penyelidikan tingkat lanjut, dari hasil penyelidikan Suigetsu, Karin dan Jogou semuanya tidak ada yang menarik, terlihat umum dan biasa biasa saja, hampir tidak ada bedanya dengan perkembangan desa mereka, mulai dari senjata sistem pendidikan dan lain sebagainya, semuanya berjalan seperti biasa, mereka bertiga pun bubar, namun Menma atau Naruto tidak meninggalkan ruangan karena ada pembicaraan khusus dengan sang Hokage atau sasuke.

Ketika 3 anggota Naruto sudah jauh dari ruangan, Sasuke memasang kekai perlindungan di ruangannya agar tidak ada yang bisa mengetahui pembicaraan rahasia mereka berdua.

"Jadi apa yang kau dapat di sana Naruto dan bagaimana kondisi sahabatmu Gaara?" tanya Sasuke.

"Gaara baik-baik saja, tapi, ada satu hal yang membuatku kurang nyaman" ungkap Naruto.

"Hn apa itu?" tanya Sasuke.

"Mereka melupakan semua tentangku, saat aku menanyakan apa kalian mengenal Naruto, mereka malah menjawab kalau aku adalah tangan kanan Madara dan orang yang telah membantai banyak aliansi Shinobi, bahkan Gaara mengatakan kalau ia sangat membenciku" jawab Naruto pada saat itu ia melepas topengnya, Sasuke melihat wajah Naruto penuh dengan isyarat kekecewaan terhadap sesuatu.

Sasuke pun mulai mencoba mencari tahu dan berspekulasi dengan segala macam kemungkinan yang ada, hingga akhirnya ia berspekulasi, kalau semua orang yang ada di seluruh dunia melupakan Naruto dan menganggap Naruto anak buahnya Madara adalah karena mereka terlalu lama berada di dalam Infinite Tsukoyomi yang membuat, Kaguya dengan bebas merubah ingatan semua orang, yang terjebak disana dan semua itu agak masuk akal karena mengingat hampir semua orang terjebak oleh jutsu itu, namun pertanyaannya lagi kalau memang itu penyebabnya kenapa hanya Naruto?.

Sumpah kepala Sasuke terasa mau pecah memikirkan masalah tersebut ia mencoba memikirkan hal lain atau berbagai kemungkinan lain namun tetap tidak menemukan kenapa hal ini bisa terjadi.

"Aku tidak tahu pasti apa penyebabnya, tapi ada satu kemungkinan yang cukup besar yang bisa aku simpulkan" ungkap Sasuke pada saat itu sambil memijat mijat kepalanya yang terasa sedikit pusing karena memikirkan hal tersebut.

"Kalau boleh tau apa penyebabnya?" tanya Naruto pada Sasuke yang merupakan teman sekaligus sahabat karibnya tersebut.

"Kau yakin ingin tau, karena kemungkinan benarnya hanya 40%, karena bisa saja ada kemungkinan lain yang belum terpikirkan olehku?" tanya Sasuke pada Naruto.

"Aku tidak peduli kebenarannya, aku hanya ingin tau hasil dari pikiranmu, jika memang masih banyak kemungkinan lain, kita hanya perlu mencarinya bukan" jawab Naruto dengan datar yah ia sudah tidak seceria dulu, Sasuke tau akan hal itu.

"Baiklah, Naruto, ini bisa saja terjadi karena, ingatan mereka dirubah oleh Kaguya dengan menggunakan Infinite Tsukoyomi, tapi masalahnya yang membuatku kurang yakin akan hal ini adalah, kenapa hanya kau yang di jadikan bahan kebencian oleh seluruh manusia dan kenapa Sakura serta Kakashi yang tidak terjebak disana ikut ikutan membencimu" jawab Sasuke dengan wajah datarnya lalu menatap ke arah Naruto.

"Begitukah, haaah, rupanya aku benar benar menyedihkan yah? Sekarang yang bisa aku lakukan adalah hidup sebagai orang lain yang bernama Menma, sungguh aku tidak mengerti lagi kenapa aku harus bernasib seperti ini" ungkap Naruto, terlihat air matanya berjatuhan, ia tidak tau harus berkata apa lagi, hatinya benar benar hancur, Sasuke yang melihat hal itu hanya bisa diam, ia tidak tau apa yang harus ia lakukan, untuk mengembalikan semangat Naruto.

"Naruto, aku tidak tau bagaimana cara agar mereka bisa mengingat dirimu yang sebenarnya untuk sekali lagi, tapi aku juga tidak ingin kau bersedih seperti ini, tersenyumlah walau hidupmu hanya untuk menjadi orang lain tapi setidaknya aku masih mengenalmu" ucap Sasuke sambil tersenyum ke arah Naruto.

"Terima kasih atas ucapanmu itu Sasuke, kau benar benar teman yang sangat baik" ucap Naruto ia benar benar tidak menyangka orang yang dulu menghianati desa dan selalu ia kejar kejar dan menjadi rival abadinya mau membantunya untuk menjalani hidup yang keras ini sebagai sahabat.

"Bagaimana dengan kehidupanmu sebagai pemimpin Divisi satu?" tanya Sasuke pada Naruto.

Naruto nampak tersenyum meski pun hanya senyum tipis saja.

"Aku cukup senang, meski aku hanya melindungi negara api ini sebagai bayangan, tapi aku sedikit senang akan hal itu, sungguh aku tidak keberatan menjalankan peran ini, yah walaupun mulai saat ini aku akan hidup layaknya Danzo tapi melakukan apapun demi perdamaian kurasa bukanlah ide yang buruk" ucap Naruto pada saat itu lalu kembali memasang topeng rubahnya itu.

Sasuke nampak tidak setuju dengan ucapan Naruto tentang perihal dirinya sendiri itu.

"Naruto" panggil Sasuke.

"Hem?"

"Jangan pernah samakan dirimu dengan pak tua berengsek yang bernama Danzo itu di depanku" ungkap Sasuke pada saat itu.

"Lah kenapa begitu?" tanya Naruto pada Sasuke ia nampak penasaran.

"Kau berbeda dengan Danzo, Naruto, kau memang melindungi Konoha dari segi apapun, Danzo memang melakukan semua hal untuk kepentingan desa, namun diselipi dengan kepentingan dan keuntungan pribadinya, sedangkan kau, kau melindungi desa dengan tulus meski tak menerima pujian dari penduduk desa" ucap Sasuke menjelaskan kenapa ia tidak setuju kalau Naruto disamakan dengan Danzo.

"Jadi begitu, lalu menurutmu aku ini apa?" tanya Naruto pada Sasuke.

"Kalau dari sudut pandangku, kau jauh lebih mirip dengan kakak ku yang bernama Itachi ketimbang Danzo, jadi aku tidak akan terima jika kau di samakan dengan pak tua perbanan dengan mata sharinggan di tangannya" ucap Sasuke dengan tampang bencinya yah ia benar benar tidak menyukai Danzo lahir batin.

Naruto hanya tersenyum dari balik topengnya menanggapi kata kata Sasuke lalu pergi menginggalkan tempat itu dengan sangat cepat, meninggalkan secerca bayangan tipis dan menghilang.

"Haah, kapan masalah ini bisa selesai?" ungkap tanya Sasuke sambil menatap pekerjaannya yang menumpuk sebagai seorang Hokage.

Di luar gedung Hokage kemudian.

Terlihat 3 orang yang mengenakan seragam sama, yaitu Kimono jepang dengan topeng wajah rubah yah mereka adalah anggota dari Divisi satu yang dibentuk oleh Sasuke dan di ketuai oleh Naruto atau yang mereka kenal dengan sebutan Menma.

Mereka bertiga terlihat sedang menunggu seseorang, yang tak lama setelah mereka duduk menunggu tiba tiba seseorang muncul ditengah tengah mereka, ia adalah pemimpin divisi satu, Menma the Fox, muncul, mereka langsung memberikan hormat pada ketua mereka, yang tidak lain tidak bukan adalah Naruto Uzumaki yang berganti identitas menjadi Menma the Fox.

Menma atau Naruto mengenakan seragam berupa Kimono jepang dengan katana yang menempel di sabuk Kimono miliknya, mengenakan topeng rubah untuk menutupi identitasnya, Kimono miliknya juga berlapiskan jubah putih yang bertuliskan ketua divisi 1.

"Ketua Menma!" panggil mereka sambil memberikan hormat pada Menma.

"Hn" jawab Naruto dari balik topeng ia menatap ketiga anggotanya dengan wajah datar.

"Apakah tuan Hokage memberikan kita misi baru?"seorang lelaki berambut oranye dengan Kimono hitam bertopeng rubah, yang berarti dia juga merupakan pasukan yang di pimpin oleh Naruto, nama pemuda itu adalah Jogou seorang yang ahli dalam menggunakan energy alam.

"Tidak, kita semua di berikan ijin untuk beristirahat, namun meski demikian bukan berarti kita harus berdiam diri jika ada masalah yang menimpa Konoha atau desa desa lain yang berada di negara Api, jadi jangan lengah tetap waspada, perhatikan sekitar, jika ada yang tidak beres segera laporkan padaku" ungkap Naruto sambil tersenyum di balik topengnya.

"Baiklah kami mengerti maksud ketua" ucap Karin sambil memberikan senyumannya saat melepaskan topengnya, gadis berambut merah panjang dan berkacamata itu merupakan satu satunya anggota wanita dalam divisi yang di pimpin oleh Naruto.

"Pemimpin" panggil seorang lelaki berambut abu abu bermata ungu, dengan pedang besar di punggungnya dan katana panjang di pinggangnya, namanya Suigetsu, satu satunya anggota dari divisi Naruto yang memiliki keahlian dalam merubah tubuhnya menjadi air dan menggunakan pedang besar sebagai senjata utama nya.

"Ada apa Suigetsu?" tanya Naruto pada Suigetsu dengan rasa ingin tahunya, pada anggotanya yang memiliki gigi seperti ikan hiu tersebut.

"Boleh kah kami melepaskan seragam ini jika kita tidak berada dalam misi seperti ini?" tanya Suigetsu.

Naruto tersenyum dari balik topengnya ketika dia mendengar pertanyaan Suigetsu.

"Tak masalah, asalkan bukan dalam misi silahkan kalian pakai baju biasa, lagi pula kita sedang libur bukan, tapi, aku akan tetap bekerja, karena aku adalah pemimpin jadi aku tidak punya waktu untuk bersantai, kalian bertiga nikmatilah masa libur kalian" ucap Naruto lalu menghilang dari hadapan mereka dengan Shunshin no jutsu yang ia ciptakan.

Suigetsu yang mendengar ucapan dari dari Naruto langsung tersenyum bahagia dan lansung menatap ke dua temannya dan mengajak Jogou dan Karin bersenang senang, Karin sebenarnya ingin menolak, namun mengingat mereka sudah di liburkan sampai mendapatkan misi berikutnya, Karin pun menerima ajakan Suigetsu untuk sekedar menghabiskan waktu.

Sementara itu Jogou lebih memilih untuk berkeliling desa, ia ingin melihat lihat desa tempat lahir Sasuke teman satu teamnya dulu.

Tengah malam kemudian.

Ketika tengah malam tak ada lagi orang yang berada di luar rumah semuanya pada pulang ke rumah masing-masing, mereka juga nampak tenang dan bahagia karena apa? Tentu alasannya sudah jelas, karena berita kematian Uzumaki Narutolah yang menjadi alasannya, padahal kematian itu cuma sekenario buatan Sasuke dengan bantuan Orochimaru..

Naruto yang mengantuk langsung pergi ke rumahnya yang ada di dalam hutan Kematian.

Di hutan kematian.

Di hutan ini ada banyak hewan buas dengan ukuran yang tidak masuk akal, kawasan hutan yang sangat lebat, di penuhi bekas bekas jebakan ninja, sehingga tidak salah kalau hutan itu di juluki hutan kematian, karena tingkat bahayanya yang sangat tinggi.

Tetapi lain halnya bagi Uzumaki Naruto, Hutan itu bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan karena ia sudah hafal betul semua daerah hutan itu, sampai suatu saat ketika Naruto sedang melompati cabang demi cabang pohon satu persatu hingga suatu ketika ia mendengar suara jeritan seorang gadis yang ketakutan akan sesuatu.

"Kyaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!!!!! Seseorang siapapun tolong aku!!!!" teriak sebuah suara sangat keras terdengar berada di dalam hutan, dari suaranya sudah dipastikan kalau yang berteriak meminta tolong adalah seorang gadis atau perempuan.

Naruto yang mendengar jeritan seorang gadis yang meminta tolong itu langsung bergegas pergi ke arah sumber suara berharap bisa menyelamatkan gadis malang yang entah bagaimana bisa tekena masalah seperti masuk kedalam hutan kematian yang jelas jelas sangat berbahaya.

Ketika Naruto tiba di tempat yang menjadi berasalnya sebuah suara, terlihat jelas seorang gadis yang cantik yang memiliki rambut panjang berwarna biru dengam model diikat dua atau twintail, Naruto juga melihat gadis itu mengenakan pakaian yang belum pernah ia lihat sebelumnya, membuat Naruto penasaran, akan dari mana gadis itu berasal.

Terlihat gadis dengan rambut yang berwarna biru, sebiru langit yang cerah itu meringkuk ketakutan, karena ia sedang di dekati oleh ular raksasa, ular itu nampak begitu bernafsu untuk memakan, Ular raksasa itu mendekat dengan lidah yang keluar masuk dari mulutnya ia sudah siap menerkam gadis yang tak berdaya tersebut, gadis itu terlihat hanya pasrah menunggu kematian, ia terlihat lelah dan menyenderka dirinya di pohon besar, ia terlihat seperti ingin menangis membuat Naruto tidak tega melihatnya seperti itu.

Segera ketika ular itu ingin menerkam gadis malang itu Naruto melesat dengan kecepatan tinggi langsung menebas ular itu menggunakan katana ditangannya yang ia aliri chakra elemen angin.

{Sririririiriririring Kraaaaaaaaaaaaaaaaassssssssssssssssss!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!} darah ular itu tiba tiba berhamburan kemana mana akibat ulah Naruto, gadis itu kaget bukan main ia membelalakan matanya, bukan karena takjub tapi karena takut, yah ia takut, cipratan darah ular itu juga mengenai sebagian tubuhnya mengotori sebagian pakaian rambut dan wajahnya, tubuhnya bergetar, melihat seorang pemuda yang seluruh tubuhnya bermandikan darah dari ular besar itu.

Lelaki yang mengenakan Kimono yang dikotori darah itu berjalan ke arahnya sembari tangan kananya masih memegang Katana, orang bertopeng itu terus saja berjalan kearahnya, gadis itu semakin ketakutan tubuhnya bergetar hebat, melihat hal itu, pemuda itu terdiam dan berhenti mendekat, lalu ia pun mulai bertanya.

"Apakah kau baik baik saja?" tanya pria atau pemuda bertopeng itu dengan lembut, yah kita tau nama pemuda bertopeng rubah dan penuh darah itu adalah Naruto.

Gadis itu tidak menjawab, ia terus saja ketakutan bahkan sampai berbalik dan tidak mau menatap ke arah Naruto, kalau saja otot ototnya tidak melemah ia pasti sudah lari dari hadapan pemuda itu, namun karena otot kakinya melemah ia tak bisa berdiri dan hanya bisa pasrah dengan menutup matanya.

"Tenanglah aku bukan orang jahat, kamu aman sekarang" ucap pemuda bertopeng tersebut, mencoba menenangkan gadis cantik berambut biru itu.

Gadis itu memandang lelaki bertopeng rubah yang seluruh tubuhnya di selimuti darah segar, atau kita bisa mengatakannya sebagai Uzumaki Naruto, gadis itu mencoba untuk percaya, meskipun tubuhnya gemetar ketakutan.

Melihat gadis itu, sudah mulai tenang, Naruto segara menyarungkan pedangnya, dan dengan cepat memeluk gadis dengan lembut Naruto mengelus rambut gadis itu, gadis itu menangis terisak isak di dalam pelukan Naruto.

"Sudah sudah, tenanglah gadis muda, aku akan mengantarmu pulang, jadi di mana rumahmu, biar aku mengantarmu untuk pulang?" ucap Naruto mencoba menenangkan gadis itu dan menanyakan rumah gadis itu berada dimana agar ia bisa mengantarnya pulang.

"Aku tidak tahu arah jalan pulang, aku tersesat" jawabnya, Naruto yang mendengar jawaban dan ekspresi gadis itu yang begitu menyedihkan langsung terdiam beberapa saat.

"Siapa namamu?" tanya Naruto pada gadis itu, gadis itu sudah cukup tenang tenaganya juga sudah pulih, ia sudah tidak terlalu takut kepadanya.

"Miku, Hatsune Miku" jawab gadis itu.

"Baiklah Miku-san, untuk sementara aku akan membawamu ke rumahku, lalu ketika waktu siang hari telah tiba, aku akan membawamu kedesa Konoha, lalu disana aku akan menyewakanmu sebuah apartemen, agar kamu tidak kesulitan dalam menjalani kehidupan barumu di Konoha, Aku juga akan membantumu mencari pekerjaan di desa ini bagaimana?" tawar Naruto pada gadis bermarga Hatsune tersebut.

Miku menatap ke arah Naruto atau lelaki misterius bertopeng rubah itu, ia tidak menyangka kalau akan di tolong oleh orang asing setelah kecelakaan mobil ketika liburan bersama teman temannya di pegunungan mobil mereka malah kehilangan kendali dan jatuh kedalam jurang lalu ketika sadar ia sudah sendirian di hutan belantara yang dipenuhi mahluk berbahaya.

"Sebelum itu kenapa kau begitu baik pada orang asing sepertiku?" tanya Miku pada Naruto.

"Entahlah, mungkin inilah aku, aku tidak peduli siapapun orangnya aku akan senang hati membantunya jika orang yang ada dihadapanku butuh pertolongan" jawab Naruto dengan nada datar sambil menatap langit malam dari dalam hutan kematian itu.

"Bolehkah aku tau siapa namamu?" tanya Miku pada Naruto, Naruto tersenyum dari balik topengnya dan menjawab.

"Menma, Menma the Fox" jawab Naruto dengan menggunakan nama samarannya dan meraih lengan Miku dan membawanya pergi dari tempat itu dengan cara menariknya secara perlahan.

"Akh!" erang gadis itu, melihat kalau gadis itu tak sanggup berdiri lagi, Naruto pun menghela sedikit nafasnya, lalu mulai menggendong gadis itu dengan gaya menggendong tuan putri atau posisi orang yang di gendong berada di depan si penggendong, tangan kanan Naruto menyentuh punggung Miku lalu tangan kirinya memegang bagian bawah lutut atau lipatan kaki lalu mengangkat Miku dan menggendongnya membawanya berjalan menjauh dari area berbahaya, Miku dengan malu malu mengalungkan tangannya di leher Naruto karena takut jatuh.

Kadang Miku berpikir kenapa Naruto menyembunyikan wajahnya, ia benar benar penasaran akan seperti apa wajah Menma orang yang menyelamatkannya.

Bersambung