Disclaimer : Tentu saja bukan milik saya
Rating : M (Dengan bahasa kasar dan tidak baku)
Pairing : Naruto x
Genre : Fantasy, Sport, Adventure, Family
Warning : Segala kekurangan baik bahasa, alur yang bersifat menjiblak anime, cerita atau film mungkin bisa salahkan Author yang penuh akan kekurangan ini.
Inspirasi : Basketball and Romance by Jellal-kun
Chapter 2 : Bertemu dengan teman lama dan persiapan sebelum penyisihan Winter cup.
"Halo Nash? Kau akan datang 4 bulan dari sekarang? Bukankah terlalu cepat untuk menantang mereka di sini?"
"..."
"Ayolah, kau selalu saja menyebut pemain basket Jepang sebagai Moyet. Kau lupa aku pemain dari Jepang? Aku bisa mengalahkanmu dengan mengeluarkan 85 persen dari seluruh kemampuanku. Ingat."
"..."
"Hehh aku tahu Monyet di Amerika tidak akan mampu membuatmu bermain dengan kemampuan 20 persen bukan? Jaa akan ku buat kau mengeluarkan semua kemampuanmu."
"..."
"Tentu saja aku akan malu mengakuimu sebagai rival jika membuatmu mengeluarkan itu saja tidak bisa. Baiklah, aku ada urusan penting, kau bisa menelfon ku petang nanti, sampai jumpa."
Tut
Naruto menutup dari seseorang berada di Amerika yang merupakan satu satunya orang mampu membuat Naruto bermain serius di lapangan. Naruto sudah menganggap Nash Gold Junior sebagai Rival nya di Amerika. Bahkan ketika mereka SMP tak ada yang lebih baik dari combo antara Naruto dan Nash yang mana Naruto merupakan Point' Guard dan Nash merupakan Small Forward.
.
.
Jrasss!
Hujan deras secara mengejutkan jatuh membasahi kota Tokyo di siang itu. Bukanya berteduh, Naruto jutru berlari melihat sesuatu yang menarik perhatiannya. Naruto melihat tim basket Seirin sedang berbicara dengan salah satu rekan nya ketika di Kiseki no Sedai.
"Yo Atsushi. Lama tidak bertemu." Sapa Naruto ramah kepada remaja bertubuh besar memiliki rambut berwarna gulali ungu. Kedatangan Naruto tentu saja membuat Tim Basket Seirin terkejut, sejak kapan Naruto sudah berada di samping mereka.
"Na-Naruchin?" Jawab gagap Murasakibara Atsushi melihat teman lamanya datang. Bahkan ia tidak menyangka ini, hilang satu setengah tahun adalah waktu yang lama. Bahkan Murasakibara sedikit tidak mengingat wajah temannya.
"Senang melihatmu Atsushi, dan Tetsuya, kau masih tidak menyukai kawan lama kita ya?" Tanya Naruto kepada rekan setimnya berada tak jauh dari dia berdiri. Ia sendiri tahu Kuroko maupun Murasakibara saling membenci sebagai sesama atlet.
"Ya lama tidak bertemu Naruchin. Aku kaget melihatmu di sini. Apalagi melihatmu sebagai pemain basket Seirin." Balas Murasakibara malas.
"Kuroko, apa mereka selalu seperti itu? Bukankah kau tidak menyukai Murasakibara sedangkan Uzumaki sebaliknya?" bisik Furihata.
"Mereka memang selalu dekat ketika berada di Kiseki no Sedai dulu. Bahkan Naruto-kun lah motivasi terbesar bagi Murasakibara-kun untuk bermain basket." Jelas Kuroko.
"Karena hujan, pertandingan harus di tunda dulu. Tidak baik bermain ketika lapangan sedang licin, kalian tidak menginginkan senpai kalian cidera bukan?" Ucap seorang di samping Murasakibara memiliki rambut hitam dengan poni menutupi sebelah matanya.
'Orang ini.' Batin Kiyoshi terkejut, sedangkan Naruto maupun Kuroko memandang orang bernama Himuro itu tidak suka.
"Tapi karena kita bertemu di sini. Aku ingin menunjukan teknik belum ku perlihatkan padamu ketika di Amerika dulu, tolong pasang posisi bertahan, Taiga." Ucap Himuro, Kagamipun mengangguk dan memasang posisi bertahan sedangkan Himuro bersiap melakukan jump shoot biasa.
Wush!
'Nani!? apa yang terjadi? Ku pikir timmingku sudah cukup benar?' Batin Kagami kaget ketika bola yang Kagami pikir sudah bisa di Block justru melewati Kagami dan masuk sempurna ke ring. Bukan hanya Kagami, bahkan seluruh pemain Basket Seirin kecuali Naruto juga menatap shoot tidak percaya.
Naruto, ia sendiri hanya mendengkus tidak suka. Apa yang hebat dari sebuah fake dan shoot? meskipun Naruto setuju itu Fake sempurna, tapi yang namanya fake tetap saja akan selalu menjadi fake dan takan pernah menjadi senjata ketika di lapangan. Sebenarnya Naruto juga bisa, tidak bahkan semua orang juga bisa melakukan nya asalkan mampu menciptakan timing yang tepat.
"Oh iya, ini temanku, Himuro Tatsuya, Naruchin." Ujar Murasakibara memperkenalkan teman satu timnya.
Naruto pun tersenyum, ia membalas jabatan tangan Himuro yang ikut juga memperkenalkan diri. "Uzumaki Naruto, salam kenal Himuro-san." Ujar Naruto tidak menurunkan senyumannya.
"Ha'i. Kau memiliki teman yang menarik, Atsushi. Aku tidak sabar bertemu dengan kalian di lapangan nanti." Ucap Naruto cepat. Ia merasa Himuro memiliki kemampuan setara dengan Kiseki no Sedai membuatnya tertarik untuk melawan dan menghancurkannya. Apalagi dengan sikap yang sedikit sombong di tunjukan oleh Himuro.
"Senang mendengar pujian langsung dari Miraculous Child, Point' Guard terbaik di Amerika." Balas Himuro tersenyum membuat Murasakibara menaikan alisnya bingung.
Naruto tertawa canggung, ia sendiri tidak tahu kenapa orang ini mengetahui debut Naruto di Amerika, padahal di lihat dari manapun Himuro bukanlah orang Amerika, kalau Kagami Naruto lebih paham kenapa bisa Kagami mengetahui Naruto.
"Sudah dua orang mengenalku padahal kita sedang berbicara di Jepang. Aku baru mendengar julukan itu." Naruto membalas, bisa gawat jika semua orang Jepang tahu mengenai Naruto. Padahal dia berharap bisa bermain sebagai Siswa SMA biasa.
"Miraculous Child?" Beo Murasakibara seperti orang baru mengetahui sesuatu, sedangkan Himuro hanya menanggapi itu dengan senyum kekehan. "Miraculous Child adalah julukan bagi seorang siswa SMP berhasil membuat Amerika menang di kejuaraan Euro, Atsushi." Jelas Himuro.
"Waduh Himuro-san, bukankah ini sudah terlalu berlebihan." Ujar Naruto menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak merasa gatal. Naruto tertawa nervous.
Murasakibara yang biasanya hanya menunjukan wajah malas, kali ini mengetahui hilangnya Naruto dan kemana Naruto pergi dan apa yang Naruto lakukan di luar sana sedikit terkejut karena menurut rumor yang beredar dari teman temannya, Naruto sudah meninggal dan keluarga Namikaze menyembunyikan itu.
Satu satunya orang terdekat Naruto adalah Momoi dan Aomine, seharusnya ia lebih teliti mempertanyakan keberadaan Naruto kepada mereka berdua. Namun kembali lagi, mengingat Momoi ataupun Daiki tidak mengetahui apapun, Murasakibara hanya bisa diam.
"Sampai jumpa, kita akan bertemu lagi..."
"Di musim dingin. Selanjutnya, kita akan bertarung lagi namun dengan menggunakan seragam." Potong Kiyoshi tersenyum ramah.
"Belum kapok juga ya. Padahal dulu sudah pernah kalah kelak." Ujar Murasakibara cuek, namun Kiyoshi menanggapi itu dengan senyuman makhlum, karena bagaimanapun bentuknya, Kiseki no Sedai berisikan orang orang sombong kecuali dua anggota Kiseki no Sedai sekarang berada di Tim Basket Seirin.
"Begitulah."
"Murasakibara-kun. Apa kau masih menganggap basket begitu membosankan?" Tanya Kuroko serius, ia memandang datar Murasakibara yang berniat untuk pergi.
"Ha?! Kau masih saja membahas masalah ini, jika kau masih mau membahas sesuatu yang membosankan, aku akan menghancurkanmu Kurochin. Maa jika ada yang ingin di tanyakan, kita akan melakukannya di Winter cup nanti." Ucap Murasakibara cepat, ia melangkah pergi bersama Himuro keluar lapangan, namun sebelum itu, Murasakibara melirik sebentar ke belakang.
"Meskipun kami adalah musuhmu di lapangan. Jangan lupa ajari aku pelajaran belum kau ajarkan dulu ya Naruchin, Jaa naa." Lanjut Murasakibara.
"Yaa Atsushi." Balas Naruto melambaikan tangan. Semua anggota Kiseki no Sedai sangatlah menghormati Naruto, maka dari itu, Kiseki no Sedai memanggil Naruto menggunakan nama depan, begitupula Naruto memanggil Kiseki no Sedai.
"Atsushi. Kau mengenal Uzumaki?" Tanya Himuro bingung, karena menurut Himuro. Meskipun Naruto sangat terkenal di Amerika, Himuro masih meragukan kedekatan di antara keduanya. Apalagi teman setimnya tadi memanggil Naruto dengan nada akrab.
"Oh Naruchin?! asal kau tahu, kami Kiseki no Sedai memiliki kekuatan yang tak pernah di miliki oleh tim basket manapun. Double Ace." Jelas Murasakibara membuat Himuro bingung.
"Kami? Maksudmu Kiseki no Sedai?" Tanya Himuro mengeluarkan apa yang ada di kepala.
"Ha'i, Naruchin merupakan ace sekaligus kartu Truff kami." Balas Murasakibara membuat Himuro kembali kaget mengetahui sesuatu yang belum di ketahui olehnya.
"Memangnya ada pemain ketujuh Kiseki no Sedai?" Tanya Himuro, namun Murasakibara tidak menjawab, dia hanya berjalan meninggalkan Himuro sedang merenung sejenak.
"Hoii Atsushi, tunggu aku." Himuro pun berlari mengejar Murasakibara yang sudah meninggalkannya selama ia berpikir.
"Oi Uzumaki, apa maksudnya dengan mengajarinya pelajaran belum di ajarkan?" Tanya Kagami bingung. Dia berpikir bakat Murasakibara sudah cukup hebat hingga menjadi anggota Kiseki no Sedai, ia juga tidak menyangka Naruto adalah orang yang memotivasi orang semalas Murasakibara untuk bermain basket.
"Oh itu, rahasia?!" Ujar Naruto, ia terkekeh pelan melihat wajah kesal Kagami yang tidak mendapatkan jawaban memuaskan dari Naruto. Kuroko tahu pelajaran apa yang di maksud oleh Murasakibara hingga membuat orang malas itu mau bermain basket.
######
"Kuroko, aku masih tidak mengerti kenapa kau tidak menyukai Murasakibara?" Tanya Kagami. Sekarang mereka sedang berada di dalam kereta menuju ke tempat latihan di mana Riko menyuruh Kagami dan yang lain datang padahal hari ini adalah hari libur berlatih. Kecuali Naruto dan kelas 2 yang sama sekali tidak mendapatkan latihan, bahkan sebelum Naruto datang ke tempat Turnamen Street Basket ia baru saja pulang dari latihan bersama Senpai.
"Sebenarnya, aku menyukai Murasakibara-kun sebagai teman, namun sebagai sesama atlet, kami memiliki kepribadian yang berbeda. Bagi Murasakibara-kun Basket adalah permainan yang membosankan, namun bakatnya sangatlah menabjubkan." Jelas Kuroko.
"Lalu bagaimana dengan Uzumaki? kenapa di pertemuan sebelumnya dia begitu akrab dengan Murasakibara meskipun Uzumaki merupakan orang yang memotivasi Murasakibara." Tanya Kagami lagi.
"Karena bagi Kiseki no Sedai. Sosok Naruto-kun adalah Monster sesungguhnya dari Kiseki no Sedai!"
"Hachiw?!" Sementara Naruto yang tidak memilih ikut ke tempat latihan sekarang berdiri di pinggir jalan setelah berpisah dengan anggota Basket Seirin yang lain. "Ada yang membicarakan ku!" Ucap Naruto menggosokan jari telunjuknya ke hidung yang gatal tadi.
Set! Ckit!
Mobil SUV hitam berhenti di depan Naruto. Remaja itu mengangguk setelah sang sopir memberikan salam dan hormat lalu pergi memasuki mobil. Wajahnya tidak menunjukan keramahan seperti sebelumnya, tatapan datar begitu jelas tercetak di wajahnya.
Setelah memberikan perintah bagi supirnya, mobil dengan cepat membelah jalanan kota Tokyo menuju suatu tempat yang hanya Naruto tahu.
"Malam!" Ujar semua anggota Tim Seirin memasuki tempat latihan. Mereka pun meletakan payung baru saja di gunakan ketika menuju ke sini melindungi mereka dari hujan.
"Tetsu-kun~" Teriak perempuan memiliki surai rambut pink panjang berlari ke arah Kuroko dengan tatapan berkaca kaca.
Kuroko menatap bingung, "Momoi-san?"
"Be-Beruangnya?!" Ucap Kiyoshi mundur ketika boing boing milik perempuan itu memantul seperti bola basket dalam balutan kaus pink milik Riko tampak tidak muat dengan dua bola basket milik Manager Touou Academy itu.
Greb
"Tetsu-kun!"
Momoi memeluk Kuroko bahkan mengabaikan jika Kuroko tidak bisa menahan beban tubuh Momoi saat menabrak dan memeluknya. Tim anggota Seirin menjerit kaget mengenai itu, aura ungu bergaris garis menjadi background mereka semua.
'Mati saja Kuroko!"
"Tetsu-kun! Sepertinya Dai-chan membenciku." Ujar Momoi sedih. Ia membenamkan wajahnya di dada Kuroko dan menangis ringan.
(#Selebihnya sama seperti Cannon.)
#####
"Hei ada apa dengan senyum bodohmu itu, Kiyoshi. Kau menjijikan?!" Ujar Hyuuga risih dengan senyum Kiyoshi. Sekarang adalah hari pertama penyelisihan Winter cup di mulai, Tim Basket Seirin adalah Tim reguler, artinya mereka harus menang berturut turut untuk menjadi perwakilan Tokyo di Winter cup nanti.
"Uwo?! aku tahu, pasti kau senang dengan seragam baru kita kan?" Kogane membalas semangat, ia bahkan menunjukan wajah berbinar binar seperti layaknya orang bodoh.
"He ini baru ya?!"
"Kau tidak mengetahuinya?" Teriak Kogane tidak percaya melihat Kiyoshi melirik setiap bagian jaket yang melapisi seragam baru Tim Basket Seirin.
"Ayo kita pergi..." Ucap Riko memotong perdebatan bodoh antar para Senpai itu. Bahkan meskipun begitu, tampak anak kelas satu begitu menikmatinya. "Apa masih ada yang ketinggalan?!" Tanya Riko lagi memastikan Anggita basket Seirin tidak ada yang tertinggal.
"Eh sepertinya kita ketinggalan satu orang, etto Kuroko ada?" Ucap Hyuuga membuat pandangan seluruh orang ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Kuroko yang sulit di ketahui.
"Aku ada di sini!?"
"Tuh kan?!" Teriak semua orang kecuali Riko tetap tenang dan Naruto terkekeh kecil. Meskipun ia tahu Kuroko baru saja datang, sebab insting hewan rubah nya mampu mendeteksi keberadaan Kuroko yang sangat tipis itu. Ia hanya diam melihat reaksi Seirin menurutnya lucu.
"Aku dari tadi sudah ada di sini."
"Tidak kau bohong?! kau pasti baru saja datang kan? kau berlari supaya tidak telat!" Tanya Kagami berteriak menunjuk Kuroko baru saja membuang muka dengan nafas sedikit tersengal. Sedangkan Kuroko mengabaikan teriakan dari Kagami.
"Di cuekin?!'
"Ya sudahlah, tidak ada yang ketinggalan bukan?" Tanya Hyuuga, ia berdiri beberapa langkah di belakang Riko sedang membuang nafas pasrah.
"Kau bicara apa Hyuuga-kun? Ini bukanlah apa yang kita lakukan!" Balas Riko ambigu membuat kapten Seirin itu agak bingung.
"Sekarang kita ini, akan mengambil apa yang kita punya?!" Ujar Riko memimpin jalan dengan senyum percaya diri.
"Yooshhh!" Balas Tim Seirin tidak kalah bersemangat.
.
.
"Baiklah minna, sebelum di mulai nya pertandingan, aku ingin menyampaikan aturan Winter cup yang di gunakan dalam Winter cup tahun ini." Teriak Riko, ia membawa sebuah penggaris besar dengan menunjuk papan tulis yang sudah terdapat sebuah gambar aturan Winter cup.
Semua diam, Naruto menatap papan tulis serius. Ia berharap bisa melawan satu atau dua anggota Kiseki no Sedai dalam babak penyelisihan Winter cup. "Setelah pertandingan ini berakhir, akan ada 4 Sekolah dari 8 sekolah mengikuti Winter cup akan maju ke babak selanjutnya. 8 sekolah ini adalah Sekolah terbaik dari Turnamen musim panas. Dua Sekolah dari pemenang kejuaraan Interhigh sudah dapat di pastikan lolos, sekolah ini adalah Touou Academy dan Rakuzan Academy." Jelas Riko.
Naruto mengigit ujung ibu jarinya. 'Rakuzan dan Touou. Antara Daiki dan Seijuro siapa yang menang?' Batin Naruto, karena dia sendiri tidak mengetahui hasil final Interhigh antara Rakuzan melawan Touou.
"Dua dari Sekolah berhasil lolos dari babak penyisihan Winter cup akan maju ke babak utama dari Winter cup. Pertandingan pertama kita di sini melawan Academy dengan peringkat ke 6, Josei Academy. Kita tidak boleh kalah?!"
"Yaa?!" Teriak anggota Basket Seirin bersemangat. 'Maa Ku pikir juga melawan Kiseki no Sedai di awal babak penyisihan terkesan begitu aneh, aku ingin pemanasan?!' Batin Naruto, ia berjanji akan membawa Seirin menang di Turnamen musim dingin ini.
#####
Treettttt!
"Quarter pertama pertandingan antara Seirin Academy melawan Josei Academy segera di mulai. Kedua Tim, mohon berikan salam."
"Mohon bantuannya." Kedua Tim membungkukkan tubuh mereka memberikan salam sportifitas bermain. Di Tim Seirin, ada Kiyoshi, Kuroko, Izuki, Hyuuga dan Ace mereka Kagami. Dengan strategi dari Riko, mereka pikir dengan ini akan memenangkan pertandingan melawan Peringkat enam terbaik di Tokyo.
"Kau kenapa Narumi?" Ujar Kapten Tim Josei kepada pemain-nya terlihat lesu tak bersemangat.
"Kau kejam Kapten. Boro boro montok, jika di sebut sebagai wanita apalagi bikin semangat, dia sama sekali tidak." Teriak Narumi menunjuk ke arah Riko di pinggir lapangan.
"Eh?!"
"Teganya kau membohongiku?" Lanjut Narumi dengan tangisan Anime.
"Haaaaa apa apaan?!" Anggota Basket Seirin menatap Narumi horror apalagi Kogane maupun anak kelas satu sudah berkeringat dingin melihat aura merah listrik mengelilingi Riko. Mereka menatap kasihan bukan untuk Riko, tapi nasib Narumi salah dalam berkata, apalagi ini mengenai kesensitifan seorang perempuan.
"Ri-Riko senpai." Naruto dengan tatapan takut mengibas ngibaskan tangannya seperti kipas untuk menenangkan Riko yang bertemperamen tinggi. 'Wanita benar benar menakutkan.' batin Naruto, ia sendiri sudah sedikit trauma bagaimana seorang Riko Aida memberikan hukuman tidak manusiawi.
"Habisi... mereka... semua!" Ucap Riko dengan kesan horor. Tangannya mengisyaratkan perintah penuh untuk mengeksekusi musuh nya.
Tim Seirin berkeringat dingin, mereka memperagakan sikap hormat layaknya prajurit perang, "siap laksanakan Laksamana?!" Ucap Tim Seirin serempak.
.
Plak!
Tip off Quarter pertama di menangkan oleh Kyoshi yang memiliki keunggulan tersendiri dari Cancer milik Josei, bola memantul bebas ke arah Hyuuga, Kapten Tim Seirin itu langsung mendorong bola ke arah Kagami sedang berlari kencang ke arah ring Josei.
Tap!
Bum.. Bum.. Bum..
Kagami mendribble bola cepat namun dua pemain Josei tidak membiarkan Kagami melewati mereka begitu saja. 'Sial?!" Batin Kagami tidak tenang, ia langsung mengoperkan bola ke arah Izuki tanpa di jaga oleh siapapun.
Tap!
Tanpa memegang bola, Izuki hanya menyentuhnya langsung dia berikan ke Hyuuga kebetulan berada beberapa meter di hadapannya. Dengan tenang, Hyuuga mendribble bola mendekati ring Josei namun Canter dari Josei anak kelas satu terkenal kuat tidak membiarkan Three Pointer itu melakukan pekerjaannya.
Dug!
"Kagami?!"
Tidak ingin mengambil resiko, Hyuuga langsung memberikan bolanya lagi ke arah Kagami dengan Bounce pass sedang di jaga dua orang. "Sial ini akan sulit, mereka tahu dari pemain Offence kita Kagamilah yang terkuat!" Ucap lirih Hyuuga melihat Kagami tampak begitu kesulitan menghadapi dua pemain sekaligus.
"Jangan terlalu lama memegang bola, Kagami!" Teriak Izuki, ia melihat Kagami masih memegang bolanya terlalu lama.
"Aku tahu!" Balas Kagami tertekan.
Plak!
Bola di keluarkan paksa oleh pemain Josei ketika melihat Kagami tampak lengah dengan penjagaan ketat mereka. Kagami mengumpat jengkel, dia tidak bisa bermain tenang seperti biasanya.
"Out Bola putih!" Teriak wasit.
'Sial, meskipun kami sudah menduga hal ini akan terjadi, tapi tetap saja sulit. Alur permainan menjadi tidak baik!' Batin Kapten Tim Seirin. "Tenang lah Kagami!" Terik Izuki merasa permainan Kagami sangat tidak tenang seperti biasanya.
Puk!
"Mukamu menyeramkan lho Kagami!" Ucap Kiyoshi menepuk beberapa kali kepala Kagami dengan tenaga cukup. Kagami mendelik tajam ke arah Canter Seirin itu. "Jangan menepuk keras keras kepalaku, Kiyoshi-senpai. Bagaimana kalau kepalaku penyok?"
"Eh kepalakan keras? Mana bisa penyok?" Tanya Kiyoshi dengan muka aneh, "Mana ku tahu!" Teriak Kagami protes.
"Jadi baiknya bagaimana, Hyuuga?" Tanya Izuki serius. Hyuuga terdiam beberapa saat mencari jawaban atas pertanyaan dari Point' Guard Seirin pemilik Eagle Eye itu. "Ternyata mereka lebih kasar dari yang kita duga." Lanjut Izuki.
"Ya, menyuruh orang lebih santai. Bagaimana dengamu, kami mengandalkan mu, Kiyoshi." Ucap Hyuuga pada Kiyoshi sedang berdiri di depannya. Kiyoshi tertawa nervous, ia menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal. "Habisnya aku sudah lama tidak bermain hehe maaf sudah merepotkan!"
"Hoi!"
.
"Tenang lah Kagami! Atur kembali posisimu." Teriak Naruto di pinggir lapangan memberikan support kepada temannya. Riko membuat Naruto duduk di bangku bukan tanpa alasan, sebagai kartu Truff Seirin, Riko harus sedikit pintar untuk memainkan kartu terakhir mereka. Meskipun dari awal Naruto sangat ingin bermain, tapi keputusan pelatih jauh lebih baik.
.
"Kelihatannya Josei tidak terlalu beruntung dengan posisinya." Ujar pemain Touou berdiri menonton di teribun. Ia mengamati seluruh alur pertandingan yang baru berjalan beberapa menit dengan keunggulan Tim Seirin 9 dan Josei 5.
Kapten Tim Touou tersenyum kecil, "Yaa sepertinya memang begitu. Kita beruntung datang ke pertandingan hari ini, Sakurai." Ujar Imayoshi. Ia menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya di sini.
"Sesuatu yang menarik? ini memang menarik, Seirin mengalami perubahan di banding musim panas sebelumnya." Tanggap Sakurai. Memang benar perubahan dalam permainan Seirin yang di tunjukan hari ini jauh lebih baik dari pada Turnamen musim panas sebelumnya.
"Lihatlah pemain no 7. Permainannya mustahil untuk di tebak. Dia memiliki kemampuan yang menjuluki dirinya sebagai pemain dengan hak untuk menunda."
"Eh apa?" Balas Sakurai tidak percaya Seirin memiliki pemain semacam ini.
.
"Aku tak akan membiarkanmu!" Teriak Narumi berniat menghadang Canter Seirin akan melakukan sesuatu di udara. 'Hook Shoot?!' tebak Narumi memprediksi apa yang ingin di lakukan oleh Kiyoshi. Ia yakin bisa membanting bola ketika Kiyoshi akan melakukan Hook Shoot.
'Pass?' Batin Narumi tidak percaya. Kecepatan pass Kiyoshi memiliki kelambatan yang tidak wajar, padahal dari posisi manapun Kiyoshi ingin melakukan Hook Shoot, tapi justru pemain Seirin dengan no punggung 7 itu malah memberikan bola ke arah Hyuuga melewati atas kepalanya.
Blush!
Tanpa membuang waktu, Hyuuga langsung memasukan bola dengan cara Lay up tanpa penjagaan apapun. Kedua pemain Seirin itu berlari secara sejajar. "kali ini kau banyak mencetak point' ya? Hyuuga?" Ujar Kiyoshi.
Hyuuga membenarkan kacamatanya. "Aku memasang selalu seperti ini." Jawab Hyuuga. Mereka berdua berlari menuju ke posisi masing masing mengabaikan Kagami yang marah marah tidak jelas mengatakan mereka semua bermain main tanpa dirinya. Beruntung sifat Kuroko membantu Kagami untuk segera tenang.
.
Pass!
"Operan asal tidak akan mengarahkan?" Ujar pemain Josei berniat memotong umpan dari Izuki pemilik Eagle Eye dengan arah di mana tak ada satu pemain Seirin di daerah luar Free Throw Josei Academy.
Buagh!
"Apa?!"
Namun dengan ajaib operan Hyuuga sebelumnya tiba tiba di arahkan oleh pemain Seirin memiliki rambut biru muda ke arah Ring Josei di mana terlihat Kagami sudah menunggu bola pass dari Kuroko. Kagami melompat dari garis Free Throw membuat seluruh orang kecuali pemain Seirin menatap horor loncatan Kagami.
'Dia bukan manusia, mana ada manusia melompat setinggi itu?' Batin Kapten Josei tidak percaya Seirin memiliki pemain dengan loncatan seharusnya mustahil. Ini terlalu tinggi.
"MASUKAN BOLANYA KAGAMI ... " Teriak Pemain Seirin di pinggir lapangan. Mereka menaruh harapan besar dengan Dunk Kagami kali ini. Bahkan hampir Quarter pertama selesai, Kagami hanya memberikan pass kepada Hyuuga maupun Kiyoshi yang mana kedua pemain itu lah memasukan bola.
"Kalian pikir bisa bermain main tanpa diriku? akan ku masukan bola ini." Ujar Kagami, dia menangkap pass tinggi Kuroko berniat menghantamkan tangannya ke arah Ring. "Mereka benar benar membuat ku frustasi dengan permainan mereka." Lanjut Kagami.
"Ayooooo ..!?"
"Apa apaan dia itu?!"
"Ti ... Tinggi?!"
"Makan ini sialan!" Teriak Kagami dengan tangan sudah mengambil ancang ancang setinggi mungkin untuk menghantamkan bola ke ring Josei di depannya.
Bragh!
"LOMPATNYA KETINGGIAN?!" Teriak pemain cadangan Seirin jawdrobe sebelum bola memasuki ring, kepala Kagami dengan indah terlebih dahulu menabrak ring sehingga Ace Seirin itu terjatuh tanpa memasukan bola untuk menambah point' bagi Tim Seirin.
"Mustahil ada manusia melompat sehingga menabrak ring. Apa apaan dia itu?" Ucap kapten Josei menatap ring Horror. Sepertinya pemain Josei lain juga sependapat, bahkan Canter mereka tidak bisa melompat dari garis Free Throw hingga mencapai ring.
.
"Sial! Aku tidak menyangka bagian dalam mereka bisa sekuat ini!" Narumi mendribble bola dengan tatapan kesal jelas terasa. Sudah beberapa kali dia mencoba menerobos masuk namun ketika dia berhasil dan hanya menghempaskan bola ke ring dengan dunk secara mengejutkan Kiyoshi menghentikannya padahal menurut penilaian sang Kapten, Seirin memang kuat pada bagian Offence, tapi secara bersamaan Seirin lemah pada bagian dalam pertahanan.
"Rasakan ini!"
"Jangan meremehkan ku bocah kelas satu."
Plak!
"Nani?"
Kiyoshi dengan mudah mem-block Slam Dunk dari Narumi memberikan bola bebas melaju ke arah Hyuuga. Kapten Seirin itu memberikan Chest pass kepada Izuki, Point' Guard Seirin mendribble bola hingga ke tengah lapangan namun pemain Josei menghadang Drive cepat Izuki, melihat sekelilingnya, Izuki yang memiliki kelebihan akan Eagle Eye langsung memberikan pass ke arah Kuroko sedang bebas tanpa pegawalan.
Buagh!
Kuroko mengembalikan bolanya ke Kiyoshi tanpa penjagaan. Kiyoshi melihat sekelilingnya kemudian melihat Hyuuga di luar garis Free Throw dengan Kapten Josei sedang menjaga Hyuuga ketat.
Tap!
"Nice Pass Kiyoshi."
"Yaa!"
Hyuuga memiliki beberapa keunggulan berhasil meraih bola pass dari Kiyoshi lalu menggeser tubuhnya sedikit sebelum melakukan tembakan Three Point dalam penjagaan kapten Josei nampak tidak membiarkan ini berakhir dengan mudah.
"Tidak akan ku biarkan!"
"Benarkah? Coba lihat ini!"
Blush!
Kapten Josei menatap itu tidak percaya. Bagaimana Hyuuga menembak Three Point padahal dia sudah menjaga ketat Kapten Seirin itu. "Jika hanya meloloskan diri dari penjagaanmu dan menembak bebas aku juga bisa." Ujar Hyuuga berlari mundur ketika bola restart akan di lakukan oleh Tim Josei.
"Sialan!"
.
"Keberadaan Kiyoshi berdampak besar bagi bagian dalam pertahanan Seirin. Justru kali ini Rebound menjadi keuntungan utama bagi Seirin." Komentar Imayoshi. Ia tidak menyangkal apapun Tim Seirin Winter cup sangat berbeda dari Interhigh yang mereka kalahkan dengan skor telak. Keberadaan Kiyoshi bagi tim Seirin berpengaruh besar untuk menutupi kekurangan Tim Seirin. "Mereka hebat." Lanjut Imayoshi.
.
Treettttt!
Quarter pertama berakhir dengan keunggulan bagi Tim Seirin, 18 : 28. Perbedaan point' 10 di sebabkan oleh pass Kagami maupun Kuroko dengan finishing Hyuuga Three Point atau rebound Kiyoshi selalu bisa memenangkan Rebound dan mencetak angka. Keberadaan Izuki juga berdampak dengan adanya keberadaan Kuroko yang selalu memberikan pass ajaib untuk Forward Tim Seirin.
Istirahat 2 menit sebelum Quarter 2 di mulai. Kini mereka duduk mengatur strategi di Quarter selanjutnya. Meskipun mereka berhasil unggul dengan perbedaan 10 angka, tentu saja mereka tidak boleh lengah dengan ini.
"Hum Quarter dua, aku akan menggantimu, Kagami." Ucap Riko tentu saja Kagami berniat memprotes.
"Haa aku tidak mau, aku saja belum bisa bermain dengan panas." Protes Kagami, ia bahkan belum merasa puas. Di Quarter pertama Kagami tidak memasukan satu bolapun ke ring, Kagami hanya melakukan pass dari garis Free Throw dan selebihnya menghasilkan Rebound.
"Hentikan Kagami. Aku juga merasa kau harus di ganti sementara waktu." Tambah Hyuuga. Performa Kagami pertandingan kali ini sangat buruk, meskipun Kuroko sudah menenangkan Kagami, tapi tetap saja. Tekanan dua orang menjaga Kagami tidak main main.
"Maa maa Kagami. Apa yang pelatih katakan merupakan tindakan terbaik untukmu. Aku akan mendukungmu jika kau memberikan saran baik untuk kemenangan tim kita." Lanjut Kiyoshi menepuk pelan kepala Kagami untuk menenangkan.
Kagami menyingkirkan tangan besar Kiyoshi. "Cih baiklah apa mau kalian saja." Balas Kagami mengalah. Ia pun melanjutkan, "Jadi siapa penggantiku?" Tanya Kagami.
"Aku?!" Itu Naruto, ia sudah membuka kaos putih Seirin. Naruto menggunakan seragam Seirin dengan no punggung dua belas. Padahal dulu baik di Kiseki no Sedai maupun bermain di liga Euro, Naruto tidak pernah bermain dengan no punggung melebihi 10.
Naruto menepuk pelan, "Basket bukan hanya permainan memasukan bole ke ring, Kagami. Melainkan kerja sama tim, meskipun kita sudah unggul. Jangan pernah berpikir untuk meremehkan lawanmu." Ucap Naruto, Kagami mengangguk.
"Izuki-senpai?" Ucap Naruto mengalihkan pandangannya ke arah Izuki. "Di Quarter ke dua dan seterusnya. Bolehkah aku bertukar posisi denganmu? akan lebih menguntungkan jika aku di posisi Point Guard." Lanjut Naruto, meskipun dia bisa menjadi pemain di posisi mana saja, tapi dengan berada di Point' Guard, Naruto bisa dengan mudah mengatur serangan dan mengoptimalkan kemampuannya.
"Eh?" Izuki mengeluarkan nada aneh. "Tenang saja, aku tidak seperti anggota Kiseki no Sedai lainya. Kita akan bekerja sebagai Tim." Lanjut Naruto. Ia tidak ingin di cap sebagai pemain tanpa kerja sama.
"Hn baiklah Uzumaki, aku akan mengganti posisi Kagami." Balas Izuki tersenyum. "Baiklah Seirin. Tunjukan kepada musuh kekuatan kita."
"Yaa!"
.
"Eh Kagami di ganti? ada apa dengan Seirin?" Ucap Sakurai, ia jelas melihat Kagami duduk di bangku cadangan sedangkan pemain asing bernomor punggung dua belas memasuki lapangan.
"Kita tidak melihatnya kita melawan Seirin dulu, Sakurai. Apapun itu, jika Kagami benar benar di gantikan, maka orang yang menggantikan Kagami bukanlah orang sembarangan." Balas Imayoshi. Ia sepakat dari seluruh anggota basket Seirin, mungkin dulu hanya Kagami dan Kuroko pemain paling sulit di hadapi oleh mereka tanpa Aomine.
"Naruto-kun. Kau masih menggunakan benda itu?" Tanya Kuroko di lapangan secara tidak sengaja melihat benda setiap kali Naruto bertanding pasti Naruto akan selalu membawanya sebagai benda keberuntungan.
"Oh ini? tentu saja. Ini benda berharga bagiku." Ujar Naruto mengangkat pergelangan tangan yang terdapat sebuah kain berwarna putih melilit pergelangan tangannya. Kuroko tersenyum tipis, Naruto adalah pemuda yang baik menurut Kuroko, namun dengan teganya public memberikan julukan mengerikan pada anak sebaik Naruto, Kuroko tidak setuju dengan julukan itu.
"Souka?" Balas Kuroko tersenyum.
.
Naruto berjalan di tengah lapangan dengan mendribble bola di tangannya. Ia melirik ke seluruh penjuru lapangan mencari temannya untuk ia berikan pass. Mengoper ke Kiyoshi mustahil, dia di jaga oleh dua pemain Josei sedangkan di hadapannya satu pemain Josei menatap Naruto mencoba merebut bola yang dia dribble tenang.
'Mereka berpikir dengan menjaga Kiyoshi-senpai dengan dua pemain dapat mengubah keadaan? Lihat ini!' Batin Naruto menyeringai. Ia menangkap bola yang dia dribble lalu..
Wush!
Buagh!
Seluruh penonton bahkan pemain Josei ataupun Seirin di buat terkejut melihat bagaimana Kapten Tim Josei yang menjaga Naruto dengan mudah bola melewati kapten Josei bahkan tanpa di sadari siapapun Kuroko sudah memberikan pass spesialnya kepada Hyuuga.
Tap
Hyuuga berada di beberapa meter dari garis Free Throw tanpa membuang waktu langsung menembakan bolanya ke arah ring Josei mengabaikan seluruh pemain Josei tidak beraksi apapun.
Blush!
Three Pointer Seirin itu mencetak angka pertama di Quarter dua dengan keadaan masih terkejut dengan aksi Naruto barusan. 'Oii Aku tidak sadar bola Melawati kapten Josei tadi. Lalu bagaimana bisa Kuroko menyadarinya?' Batin Hyuuga bertanya tanya.
'Mu-Mustahil. Sejak kapan dia melakukan pass?' Batin Kapten Josei paling terkejut di antara semua orang. Dia yakin Naruto tidak melakukan pergerakan untuk memberikan pass kepada rekan setimnya.
"Kapan sih dia melakukan pass?"
"Aku bahkan tidak melihatnya memberikan operan!"
"Aku tidak tahu Seirin memiliki Point' Guard seperti dia?"
"Sial satu orang saja sudah merepotkan, apalagi ada dia!" Guman Narumi kesal dengan keberadaan Naruto. Belum ada satu menit pertandingan, Naruto sudah menunjukan sedikit kemampuanya yang membuat seluruh lapangan membisu.
'Bagaimana Uzumaki-kun melakukan itu? ini jelas sangat mirip dengan kartu as Kuroko-kun, Vinishing Drive. Tapi Uzumaki-kun melakukannya dengan pass.' Batin Riko terkejut tidak mengetahui kemampuan Naruto yang ini. Jika bukan karena ini pertandingan, mungkin Riko sudah langsung memberondong Naruto dengan pertanyaan.
"Nice Pass Kuroko, Uzumaki!" Teriak Kiyoshi. Dia sebenarnya juga terkejut melihat Phantom Pass milik Naruto. Jujur, baru kali ini Kiyoshi melihat pass tanpa di sadari oleh satu orangpun. 'Mungkin karena Kuroko sudah mengetahui beberapa kemampuan, Uzumaki.' Batin Kiyoshi.
"Ha'i." Ujar kedua mantan Kiseki no Sedai itu. "Pass yang bagus Naruto-kun. Sudah lama aku tidak menerima Phantom Pass milikmu." Ucap Kuroko memberikan toss.
Tap!
"Pertandingan belum berakhir, Tetsuya. Mari bersenang senang." Balas Naruto, ia menerima tinjuan Kuroko sama seperti di Kiseki no Sedai dulu.
.
"Narumi!" Pemain Josei yang menempati posisi Canter langsung memberikan bola nya dengan cara Overhead pass kepada Ace mereka, Narumi yang berdiri di luar kanan garis Free Throw. Narumi bersiap menerima bola namun sesuatu kembali mengejutkan dirinya.
Tap!
"Steal! Seirin menyerang balik."
"Aku tidak akan membiarkanmu, Uzumaki!" Teriak Narumi berbalik mengejar Naruto yang sudah memotong alur pass Tim Josei langsung mendribble bola beberapa meter kemudian melakukan pass ke belakang tepat di mana Izuki berlari.
"Hee siapa yang bilang aku akan bermain sendiri?" Balas Naruto. Sedari tadi seluruh pass Point' Guard Josei selalu Naruto potong dan menghasilkan serangan balik bagi Seirin membuat skor Seirin semakin jauh di atas Josei.
Tap!
Izuki memejamkan matanya beberapa saat lalu membukanya, dengan kata lain ia menggunakan kemampuan spesial dari Eagle Eye yang bisa melihat ke seluruh formasi musuh maupun Tim. 'Jangan sampai salah, Kuroko!' Batin Izuki, ia langsung melemparkan bolanya kepada Kuroko sedang bebas.
Duagh!
Pass spesial Kuroko memberikan operan menusuk ke arah ring Josei. Kiyoshi melihat itu tidak membiarkan dua pemain Josei mendapatkan bola yang menghasilkan serangan balasan.
"Nice Pass Kuroko."
"Hentikan dia!" Teriak Narumi berlari ke bagian dalam pertahanan Josei. 'Hook atau Pass?' Batin satu pemain Josei bimbang. Karena sedari tadi apa yang di lakukan Kiyoshi selalu salah di mata mereka.
'Hook Shoot?!'
Blush!
Bersama batin pemain Josei berteriak kaget. Kiyoshi justru melakukan Hook Shoot membuat kedudukan Seirin semakin menjauh. Itulah kelebihan dari Kiyoshi sebagai pemain dengan hak untuk menunda.
"Bukankah itu kecepatan yang sangat tidak wajar?" Komentar Sakurai. Baru kali ini ia melihat hook Shoot dengan kecepatan seharusnya tidak bisa di lakukan.
"Kiyoshi merupakan pemain memiliki tangan yang dapat memegang bola basket dan menggerakkannya dengan tangan satu. Setelah menganalisa pergerakan musuh, Kiyoshi kemudian membuat keputusan untuk langkah selanjutnya." Balas Imayoshi sudah tahu dengan kemampuan Kiyoshi.
.
Bum.. Bum.. Bum..
"Hei?!" Melihat Kapten kesulitan melewati dua pemain Josei, Naruto dengan cepat berlari melewati Hyuuga dengan meminta bola dari Hyuuga. Kapten Seirin itu mengangguk, dia langsung memberikan bola dengan cara Overhead pass.
Tap!
Wush!
Baru menerima bola, Naruto kembali mengoperkannya ke arah Izuki sedang berdiri tak jauh dari garis Free Throw. Izuki menangkap bola dengan baik, melihat sekelilingnya, Izuki langsung mengoperkannya ke arah Hyuuga sedang free.
Tap!
"Yosh." Bola kembali masuk dengan tembakan tiga angka. Pemain Josei melihat Naruto terus menerus memberikan pass cantik menghasilkan point' benar benar geram. Bukan hanya mampu memotong seluruh pass dari point' Guard mereka, tapi Phantom Pass setiap kali Naruto melakukannya pasti membuat penonton terpukau.
'Dia! Pemain yang harus ku kalahkan setelah Kiyoshi.' Batin Narumi memandang Naruto tidak suka.
.
"Prittttt Seirin pergantian pemain!" .
"Bermainlah dengan tenang Kagami. Jangan mengacaukan alur!" Ujar Izuki baru saja di ganti oleh Kagami. Ia mengulurkan bro first kepada Ace Seirin itu.
Tap!
"Serahkan padaku senpai!" Balas Kagami tersenyum lebar. Ini dua menit sebelum Quarter ke dua berakhir. Kagami tidak bisa membiarkan teman temannya bermain sendiri.
.
Maaf kalau pertandingan saya potong sampai di sini. Huh saya benar benar kaku menulis adegan pertandingan. Apalagi ini kali pertama saya menulis Fanfic, jadi agak kacau dan berantakan alurnya. Baiklah, terimakasih yang sudah review.
Oh ya. Mengenai satu Review yang meragukan gender saya sebagai laki laki, etto gimana ya. Emang dari Sononya namanya Elly Septi Aderiani, senpai hahaha biasa di panggil El baik teman sekolah maupun keluarga sendiri. Mungkin karena sangking kepengennya anak perempuan, ibuku memberikan nama feminim ini. Ah maaf curhat, Sayonara.