The King

Disclaimer : Masashi Kishimoto dan Ichiei Ishibumi. Saya hanya meminjam karakter kepemilikan beliau tanpa berniat mendapatkan keuntungan materi sekalipun. Begitu pula dengan para karakter lain yang saya pinjam.

Presented By : Sentinel

Rating : M (For Safe)

Pair : Naruto U. X ...

Genre : Action, Fantasy, Supernatural,

Warning : Typo, OC, AU, OOC, HumanNaru!, Bahasa tidak Baku, Alternative Reality, and Etc.

" "

...

...

...

...

...

...

Sumarry : Takdirnya sebagai raja sesungguhnya telah dimulai "Ketika seorang korban yang dengan sukarela meskipun tidak melakukan kesalahan dihukum mati sebagai ganti si penghianat, Meja batu akan pecah, dan kematian akan berjalan dengan arah sebaliknya," Aku sudah lelah dengan dunia ini " Waktunya kau bangkit wahai High King The Magnificient,"

.

.

.

.

"King"

.

.

Di sebuah gubuk kecil di tengah hutan bambu yang lebat terlihat seorang pria yang kini tengah duduk bersila di depan gubuk itu.

Pemuda berambut pirang sepunggung dengan gaya acak-acakan itu tengah merasakan semilir angin sepoi-sepoi di permukaan kulit tubuh atasnya yang tak mengenakan sehelai benang pun dan memperlihatkan perawakan yang bisa membuat wanita mana pun menjerit karna melihatnya tak lupa juga sebuah tato atau segel yang mengelilingi di seluruh bagian tubuhnya. Untuk bagian bawahnya dia mengenakan celana hitam panjang tanpa mengenakan alas kaki apa pun (bayangkan madara saat baru dibangkitkan oleh zetsu ditambah segel chakra Katon Gouka Tenrou di Naruto the movie 8)

Whuusss

Whuusss

Whuusss

Whuusss

Whuusss

Tiba-tiba saja di hadapan pemuda itu muncul lima orang dengan menggunakan jubah putih bergaris merah di bagian bawahnya (Jubah Naruto di negeri besi)

"Ada apa sampai-sampai orang-orang terhormat dari Konoha mengunjungi diriku yang menyedihkan ini?" Ucap pemuda itu saat merasakan kehadiran dari lima orang yang tak diundang itu.

"N-na-Naruto-kun," gumam seorang gadis berambut kelopak bunga sakura yang menutupi punggungnya dengan wajah yang sangat cantik jelita. Gadis itu mulai terisak saat melihat kondisi dari rekan atau mantan rekan setimnya dulu yang memenuhi pikirannya akhir-akhir ini terlihat sangat menyedihkan.

Di pandangannya kini pemuda itu tak terlihat lebih baik dari seorang gelandangan yang biasa dia temui saat menjalankan misi di luar desa, dengan badan penuh debu dan celana sudah terlihat tak layak pakai satu-satunya kain yang melekat ditubuhnya.

"Sakura ya? Lama tak mendengar suaramu," ucap pemuda itu atau tak lain adalah Uzumaki Naruto sang pahlawan perang dunia shinobi ke-4.

"Naruto ... Ak- bukan tapi kami dan seluruh dunia membutuhkan bantuanmu," ucap seorang pria berambut emo yang menutupi mata kirinya.

"Apa maksud Anda ... Hokage-Sama," ucap Naruto dengan penekanan di akhir kalimatnya. Orang yang barusan itu adalah Hokage Konoha yang sekarang atau lebih tepatnya Hokage ke-7 Uchiha Sasuke sang Nanadaime Hokage.

"Dunia shinobi sedang kacau Naruto, kami tak mampu menghadapi bencana ini sendirian! Kami sangan membutuhkan bantuanmu!" ucap seorang pria berambut putih yang melawan gravitasi dan tak lupa juga sebuah masker yang selalu menutupi sebagian wajahnya.

"Itulah manusia ... Gggrrrrr menjijikan," tiba-tiba muncul suara yang berat dan disertai geraman yang hanya bisa di dengar oleh Naruto seorang menyahut ucapan pemuda berambut putih tersebut

"Masalah apa itu sampai orang-orang terkuat dari Konoha meminta bantuan dariku?" tanya Naruto sambil mulai bangkit berdiri dan mulai membersihkan celananya yang terdapat sedikit debu yang menempel.

"Ada tiga orang Otsutsuki yang menyerang pertemuan lima Kage kemarin lusa dan memaksa kami untuk tunduk di bawah kekuasaan mereka," ucap seorang pria dengan kepala yang menyerupai nanas akibat gaya rambutnya dan juga memilik jenggot yang runcing di dagunya.

"Shikamaru kah?" ucap Naruto tak asing dengan pemuda Jenius dari klan Nara tersebut.

"Hiks, hiks k-kumohon Naruto-kun ... Bantu kami," ucap Sakura sambil menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yang sedang berlinang air mata.

" ... " Tapi tak ada jawaban dari Naruto dan tetap menutup kedua matanya dari awal meditasinya.

Duk

"Aku mohon Naruto, bantu kami sekali lagi," ucap Sasuke yang tiba-tiba bersujud di hadapan Naruto.

"Hokage-sama!" teriak dari kedua orang bawahannya itu.

"Kalian lupa dengan kondisiku sekarang?" tanya Naruto pada rombongan dari Konoha.

"Aku persembahkan perdamaian pada kalian dan ... kalian membalasku dengan mengambil cahayaku dan tak lupa juga menyegel chakraku untuk selamanya karena alasan bodoh akan takutnya aku lepas kendali dan menjadi Uchiha Madara kedua ... Dan sekarang dengan tak tahu malunya kalian datang lagi padaku untuk meminta bantuan dariku?" ucap Naruto sambil tersenyum yang dapat menyayat hati siapa pun yang melihatnya.

Memang benar, selepas perang di menangkan oleh pihak aliansi Shinobi, kelima Kage dan orang-orang yang berperan aktif dalam perang mengadakan sebuah rapat yang tanpa diketahui oleh Naruto seorang, dan dalam rapat itu membahas bahwa Uzumaki Naruto berpotensi akan menjadi ancaman yang sangat serius bagi dunia shinobi untuk ke depannya. Dan pada akhirnya aliansi Shinobi memutuskan untuk menyegel chakra Naruto selamanya menggunakan segel chakra Katon Gouka Tenrou yang telah disempurnakan membuatnya tak dapat lepas dan juga tetap aktif walau di dalam air.

Dan sebagai eksekutor, ditunjuklah tim 7 untuk menyegel chakra Naruto dan dengan kejinya mereka membuat mata Naruto buta selamanya untuk memudahkan misi mereka. Tak puas menyegel chakra Naruto, mereka juga mengasingkan Naruto sangat jauh dari semua desa dan di pilihlah hutan bambu yang kini ia tempati ini.

Tanpa di sadari semua orang Biju dalam tubuh Naruto mengeluarkan hawa membunuh yang amat kental akan kebencian yang mencoba untuk keluar dari tubuh Naruto.

Criinngg

Criiinggg

Crriiingg

Tiba-tiba, muncul banyak rantai berwarna merah menyala yang mengikat tubuh Kurama dan mulai membakarnya. Walaupun Kurama tahu bahwa rantai itu bereaksi akibat ia mengeluarkan hawa membunuh dan hanya akan terlepas saat dirinya berhenti mengeluarkan hawa itu, ia sedikit pun tak menurunkan hawanya dan malah semakin mengeluarkan hawa yang semakin kuat membuat rantai itu bertambah membara membakar tubuhnya.

'Aku bersumpah akanku hancurkan dunia busuk ini,' desis sang Biju sambil meneteskan sebuah air mata saat teringat nasib naas hostnya itu. Kurama tahu, dari awal hostnya lahir sampai sekarang tak ada nasib yang dapat dikatakan bagus, hanya penderitaan yang selalu Naruto dapatkan dari orang-orang di sekitarnya, dan ia amat membenci kenyataan bahwa dia juga adalah alasan hostnya itu selalu menderita.

" Haaahh ... Kembalilah, kalian tak akan mendapatkan apa-apa di sini," ucap Naruto lalu berbalik dan mulai melangkah pergi dari tempatnya.

Whuuuussss

Greb

"A-a-aku mohon hiks, jangan pergi lagi hiks," tiba-tiba Sakura melesat dan memeluk tubuh Naruto dari belakang sambil berlinang air mata.

"J-jika hiks kau ingin pergi, hiks setidaknya bawalah aku," ucap gadis itu menguatkan pelukannya,

"Maaf ... " gumam Naruto dan setelahnya tubuh Naruto berubah menjadi sebuah bayangan yang berhasil membuat orang-orang disana terkejut bukan main.

"!"

"I-ini tidak mungkin!"

"B-bu-bukannya chakranya sudah disegel untuk selamnya!?" Ucap Shikamaru dan juga Sai saat melihat kejadian di hadapan mereka.

Brug

"Hiks hiks Naruuuuu!" jerit pilu Sakura sambil terjatuh saat Naruto menghilang dari pelukannya dan pada akhirnya ia pingsan di tempat itu karena tak kuat menanggung beban mental yang dia terima.

"Sakura!" teriak Khakashi saat sadar murid perempuannya jatuh pingsan.

"K-kita kembali," komando Sasuke saat mulai tersadar.

'Bagaimana bisa dia masih memiliki kekuatan?' Batin Sasuke kebingungan.

.

.

.

"King"

.

.

.

Di sebuah ruangan yang minim akan cahaya terlihat sebuah singgasana batu yang diduduki oleh seorang pria yang terlihat memiliki kulit pucat, rambut biru keabu-abuan di ikat ekor kuda panjang dengan poninya berpisah dalam pola zig-zag, dan sepasang tanduk lebar yang tumbuh dari bagian belakang kepalanya hingga ke depan, menyerupai telinga kelinci. Dia memiliki wajah halus dan alis dipotong sangat pendek sebagai simbol bangsawan. Dia mengenakan jubah kariginu putih tradisional, celana baggy nubakama, sepasang Tengu-genta dan sarung tangan hitam tunggal di tangan kirinya, Dia juga memakai kerudung transparan.

" Sudah saatnya para mortal itu memutuskan jawaban mereka. Toneri, Kinshiki ... Persiapan diri kalian," ucap sosok itu mulai berdiri dari singgasananya

" Hai Momoshiki-Sama!" Jawab seorang pemuda besar yang senantiasa berdiri disamping-Nya dia adalah Kinshiki Otsutsuki. Kinshiki memiliki kulit pucat, rambut pendek runcing biru-keabu-abuan, jenggot, dan tonjolan seperti tanduk di atas mata kirinya. Dia memiliki tangan yang besar dan tubuh yang juga besar.

Tak

Tak

Tak

Srriiiinngggg

Sebuah mata Byakugan yang telah berevolusi menjadi Tenseigan bersinar sangan terang di kegelapan ruangan itu yang mulai berjalan ke depan singgasana itu.

Kini terlihatlah seorang pemuda tampan dengan kulit pucat, rambut putih acak, dan mata dingin-biru dengan pupil biru yang dikelilingi iris seperti bentuk bunga berwarna biru dan putih. Dia mengenakan jubah putih, kimono adat berkerah tinggi dengan selempang kuning yang diikatkan di bahu kanannya dan selempang hitam dipinggangnya. Pada bagian belakang kimononya ada lambang kuning yang menggambarkan matahari tertutup bulan sabit. Di bawah jubahnya, ia mengenakan sarung tangan tanpa jari hitam dan sandal shinobi. Desain enam magatama yang terdapat di dadanya, menyerupai kalung yang dikenakan Hogoromo.

" Jangan berlaga di depanku ... Momoshiki, aku ikut rencanamu karna tujuanku untuk menghancurkan Ninshu yang gagal diciptakan oleh Rokudo-Sannin," ucap pemuda itu atau tak lain adalah Toneri yang menatap tajam dan aura penuh intimidasi yang ditujukan kepada Momoshiki yang menatap balik dengan mata byakugannya.

" Jaga bicaramu di hadapan tuan Momoshiki Toneri!" Ucap Kinshiki sambil memunculkan sebuah benda berpendar merah dari tangannya dan mulai posisi menyerang.

"Tenanglah Kinshiki, kita semua sekutu di sini," Ucap Momoshiki, menenangkan Kinshiki.

" Jangan harap aku takut pada kalian berdua," Ucap Toneri sambil berjalan pergi meninggalkan mereka berdua.

.

.

.

.

King

.

.

.

.

Keesokan harinya terlihat desa Konoha sedang dalam keadaan siaga 3 yang menandakan desa itu siap berperang, berbagai shinobi dari lima desa besar kini telah bersiap dan tak lupa juga ikat kepala kebanggaan aliansi shinobi di perang shinobi ke-4 mereka kenakan kembali.

"Glek, takku sangka akan ada perang lagi," ucap seorang shinobi dari desa Konoha.

"Aku gugup sekali, apa kita mampu untuk mengalahkan tiga anggota Otsutsuki sekaligus," balas shinobi dari Sunnagakure

"Melawan satu saja dulu kita hampir kalah, sekarang kita harus melawan tiga," balas dari shinobi Konoha

"Lebih baik kalian fokus, musuh sudah terlihat," Jawab Rokudaime Hokage atau Hatake Kakashi yang menatap tajam ke arah langit.

Sementara itu terlihat dua titik dilangit yang terbang menuju ke arah desa Konoha dengan sangat cepat, perlahan dua titik itu berubah menjadi tiga sosok manusia dengan pakaian putih khas anggota klan Otsutsuki dengan orang yang paling kecil duduk di pundak seorang yang paling besar.

"Jadi ... Inikah pilihan kalian?" Ucap Sosok yang paling kecil atau tak lain adalah Otsutsuki Momoshiki yang tersenyum remeh melihat para kage dan mantan kage berdiri di barisan paling awal.

"Kami tak akan pernah tunduk pada siapa pun!" Teriak dari Yondaime Raikage atau A sambil mengaktifkan teknik Raiton no yorroinya

"Keh, pilihan yang salah ... "

.

.

.

.

.

Tbc

Hai sekaliannnnnn aku kembali lagi hehehe ano sebenarnya aku adalah author lama yang sempat eksis dan ditelan bumi karena alasan aku tak bisa login ke akun fic ku T.T huhuhu sedihnya. Sempat mau up fic lamaku di akun ini tapi ah daripada up story yang udah lupa alurnya lebih baik buat fic baru hehehe sekian dariku.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian yaaaaa baaayyyyy!

Next chapter The King:

"Tidurlah, dari sini aku yang ambil alih." "Mohon bantuannya makhluk yang dikutuk." "JANGAN NARUTO!" "Aku sudah lelah dengan dunia ini." "Tidak, Tidakkkkkk Naruto!"

Duaaaaarrrrrrr

.

.

Sentinel Log out.