King of Perfection

Warning! :Gaje!, Typo!, Mainstream!, OC!, OOC!, Bahasa kaku!, Agak beda dengan Canon!, Pasaran! Amburadul!, And more!.

Chapter 1 and prolog.

Langit penuh bintang.

Itulah pertama kali yang dilihat oleh seorang pemuda (atau seekor iblis?) Bersurai merah darah acak-acakan dengan mata biru shappire berkulit putih dan guratan halus dipipi mirip kucing.

Saat ini ia berada diatas pohon yang cukup tinggi, pandangannya beralih lurus kedepan melihat sebuah sekolah yang ia rasakan dengan jelas ada sebuah kekkai yang menyelimuti sekolah itu.

Didalam kekkai itu, dapat pemuda itu rasakan ada iblis dari clan Sitri dengan peeragenya, serta iblis yang sama seperti clan ibunya yang sedang melawan musuh lamanya ditemani para peeragenya.

Naruto Gremory atau Naruto Bael, iblis berdarah murni yang memiliki hubungan dengan gadis Gremory yang ada didalam kekkai.

Seorang atau seekor iblis yang dijuluki King of Perfection oleh Kami-sama(anime) disaat great war dulu. Seorang yang memiliki pengendalian power of destruction secara penuh dipadukan dengan pengontrolan mana yang sempurna, bahkan Lucifer pertama belum bisa mengontrol mana secara sempurna.

Saat ini Naruto melihat ada seseorang yang menghancurkan kekkai dari luar, dalam sekali lihat Naruto mengetahui kalau dia adalah pemegang longinus divine dividing masa kini.

Pemegang Albion itu dengan mudah mengalahkan Kokabiel tanpa ada perlawanan yang berarti.

Setelah selesai mengamati, kali ini Naruto berteleportasi ke tempat lain, ketempat orang yang harusnya bertanggung jawab atas perbuatan dari Kokabiel yang hampir mengibarkan bendera perang.

••

•••

••

Memancing.

Itulah yang sangat disukai Azazel sejak 2 tahun terakhir, walaupun jarang mendapatkan hasil namun ia tetap merasa senang karena hobinya ini mampu membuatnya bersantai dan bermalas-malasan sepanjang hari.

Menyerahkan semua tugas kepada teman dan bawahannya sedangkan Azazel asik memancing, menurut Azazel seorang pemimpin hanya harus memperhatikan pekerjaan para bawahannya.

Walaupun ada beberapa bawahannya yang membangkang, tapi itu semua dapat ia selesaikan, tinggal menyuruh Vali melakukan tugas pembersihan dengan kalimat persuasi bahwa nanti akan bertemu dengan musuh kuat dan wusss, masalah selesai.

Namun waktu bersantainya kali ini langsung menghilang berganti dengan tubuh Azazel yang menegang karena merasakan fluktuasi mana seseorang yang menjadi teror saat great war dulu.

Seorang(seekor) iblis yang mampu membuat kedua naga surgawi bagaikan hewan peliharaan bagi dirinya, orang yang mampu memanggil Samael untuk menyegel setengah kekuatan dari sang Ouroboros Dragon, Ophis.

Dan sekarang orang itu sudah ada di dekatnya dengan jarak hanya beberapa meter, Azazel sudah bersiap dengan kemungkinan terburuk dari yang terburuk saat bertemu dengan Iblis merah ini.

Naruto berdiri dengan kedua tangan berada didalam saku, ia menatap datar Azazel yang terlihat waspada. alis kanan Naruto terangkat, apakah dirinya terlalu berbahaya bagi seorang pemimpin Da-tenshi?.

"Lama tidak bertemu, Azazel."

"Mau apa kau disini, Naruto?"

"Pertama-tama mari kita berbicara dengan duduk bersantai"

Naruto berjalan mendekati Azazel dan duduk di kursi yang bersebelahan dengan tempat duduk Azazel, merasa kalau saat ini Naruto terlihat santai ia merasa lega dan duduk kembali, berhadapan dengan Naruto.

"Jadi, apa yang kau inginkan kali ini, Naruto?"

Azazel merasa heran dengan iblis dihadapannya ini, lama tidak keluar dan tiba-tiba mendatanginya. Sebuah keanehan memang, pertanyaan demi pertanyaan keluar dalam pemikiran mulai dari pemikiran yang baik sampai pemikiran yang sangat buruk.

"Aku hanya ingin menanyakan sesuatu"

"Hmm, apa itu?" Tanya Azazel.

"Apakah kau yang mengirim Kokabiel untuk membunuh Heiress Gremory dan Sitri agar perang terjadi lagi?"

Naruto bertanya penuh selidik, ia memperhatikan setiap gerak-gerik Azazel. Naruto dapat mengetahui dengan mudah sebuah kebohongan hanya dengan melihat matanya.

"Tentu saja tidak Naruto, Kokabiel melakukan itu atas kemauannya sendiri. Dia itu sangat susah diatur"

Pernyataan yang jujur, Naruto tidak meragukan itu. Ia memang sudah menduga karena Naruto sudah mengenal Azazel seorang yang cinta damai.

Naruto berdiri lalu memasukkan tangannya ke saku lagi, lalu berjalan dengan pelan meninggalkan Azazel.

Azazel melongo, Naruto datang kesini hanya ingin menanyakan hal itu. " Tunggu Naruto, tidakkah kau mau menemaniku memancing disini sambil berbicara beberapa hal?"

Naruto berhenti dilangkah kelimanya, tanpa menoleh ia berkata "aku masih punya urusan, Azazel" lalu melanjutkan langkahnya, namun dilangkah yang kedelapan Naruto merasakan ada seseorang yang melancarkan sebuah serangan ke arahnya.

Tanpa melihatnya Naruto sudah tahu siapa orang itu, pemegang Albion. Dengan gerakan simpel namun cepat, Naruto menghindari dengan melompat ke kiri.

Duarr

Serangan yang meleset menciptakan kawah sedalam 1 meter, Naruto menolehkan kepalanya ke kanan. Seorang pemuda sedang terbang dengan sayap longinus, dilihat dari sikapnya Naruto mengetahui kalau pemegang Albion seorang maniak bertarung.

"Aku baru mengetahui kalau kau mempunyai seorang teman yang terlihat kuat, Azazel" seru Vali kepada Azazel.

Saat Azazel ingin menghentikan Vali untuk berbuat hal bodoh, ia dicegah oleh Naruto yang mengangkat tangannya, memberi isyarat kalau tidak usah berbicara tentang dirinya.

"Hmm jadi ini pemegang Albion, terlihat lemah"

Sebuah provokasi ringan yang membuat Vali merasa direndahkan oleh orang yang bahkan tidak terlihat kuat sama sekali, dan itu membuat Vali marah.

"Heh kita lihat saja, siapa yang lemah iblis rendahan"

Vali sudah bersiap dengan lingkaran sihir yang ada ditangannya, sedangkan Naruto melemaskan otot lehernya yang sedikit kaku.

"Huh lumayan untuk melemaskan otot-otot yang kaku" gumam Naruto.

Sebuah serangan dilancarkan Vali, serangan yang cepat dan meledak ditempat Naruto.

Asap mengepul cukup tebal karena serangan Vali cukup besar. Namun tiba-tiba dua tombak berwarna merah melesat cepat menghancurkan kedua sayap Vali.

Pyarr

'Uhh serangan yang cepat' pikir Vali. Ia tak menduga, serangan yang sangat cepat yang Vali prediksi berkecepatan satu setengah kali kecepatan cahaya, itu berarti serangan itu memiliki kecepatan 450.000 km/detik. Benar-benar kecepatan yang luar biasa!

Dikarenakan kedua sayap Vali telah hancur, Vali terjatuh dari ketinggian 15 kaki. Ia mendarat mulus tepat 12 meter dari Naruto yang kini terlihat tidak tergores sedikitpun, bahkan tidak ada debu yang menempel.

Kali ini Vali mulai serius, orang yang dilawannya bukanlah orang yang lemah, darah Vali berdesir. Adrenalin ini biasa dia rasakan ketika bertemu orang yang kuat.

Sedangkan Naruto, ia teringat sesuatu kalau ada urusan yang harus diselesaikan. Sebaiknya ia segera menyelesaikan masalah ini.

Sedangkan Azazel, ia sudah membuat kekkai kuat berlapis untuk menghindari kehancuran jika Vali memutuskan bertarung all-out.

Vanishing Dragon : Balance Breaker

Suara mekanik terdengar menggema, menandakan ada seorang pemegang longinus memasuki mode Balance Breaker.

Kali ini Vali mulai serius, ditandai dengan ia yang sudah memasuki mode Balance Breaker. Musuh kali ini terlihat kuat dan dia ingin merasakan darahnya mendidih karena akhir-akhir ini tidak ada musuh yang bisa memacu adrenalin nya.

Naruto yang melihatnya Vali sudah memasuki mode Balance Breaker hanya terdiam memandang datar Vali yang terlihat bersemangat untuk bertarung.

Perlahan sebuah fluktuasi mana terkumpul ditangan kanannya, lalu Naruto mengangkat tangannya dengan pose menunjuk Vali, lalu berucap..

"Perfect Ilusion"

Sebuah sihir ilusi yang bisa dilakukan jika seseorang memiliki pengontrolan mana sempurna. Sebuah sihir yang mampu menyeret musuh kedalam dunia ilusi tanpa disadari.

Sihir ilusi yang jalan keluarnya hanya jika seseorang yang terjebak dalam dunia ilusi melakukan hal yang berkebalikan dengan apa yang dirinya inginkan waktu pertama kali masuk kedalam ilusi.

Seperti Vali sekarang yang sudah terjebak dalam sihir ilusi milik Naruto. Dan satu-satunya jalan keluar yang bisa Vali lalui hanyalah mengakui kekalahannya dari Naruto didalam dunia ilusi. Namun apakah itu bisa terjadi? Vali dikenal mempunyai ego yang tinggi jadi tidak mungkin ia melakukan hal yang menurut Vali merendahkan harga dirinya.

Azazel merasa kebingungan, mengapa Vali masih berdiri tanpa berbicara ataupun bergerak? Apa yang sebenarnya terjadi? Azazel berfikir mungkin ini ulah Naruto yang telah mengeluarkan sihirnya, entah apa itu namun yang pasti sihir itu sangat kuat bahkan membuat Vali sampai seperti itu.

"Aku pergi dulu Azazel, bawa Vali ke rumahnya. Jika dia pintar mungkin beberapa jam lagi dia akan sadar"

Setelah mengatakan itu, Naruto telah mnghilang berteleportasi entah kemana. Namun yang terpenting bagi Azazel saat ini adalah membawa Vali ke Apartemen miliknya dan menunggu Vali bangun untuk bertanya apa yang telah dilakukan Naruto.

••

•••

••

Saat ini Naruto sedang mengamati sebuah penjara yang berada di kota Lilith, underworld. Ia ingin menyelamatkan seseorang yang kemarin memberikan pesan kepadanya dengan bayaran seluruh hidupnya, itu membuat Naruto sedikit tertarik.

Tanpa membuang waktu, ia sudah berada di depan penjara yang didalamnya terdapat seorang gadis bersurai hitam dengan tubuh yang terlihat menonjol pertanda kelebihan lemak(menurut Naruto).

Lupakan tentang bagaian tubuhnya, saat ini Naruto telah membuka kunci penjara itu dan mendekati gadis yang saat ini terlihat tidur membelakangi Naruto.

"Ehm.. aku datang sesuai permintaanmu, Kuroka"

Gadis yang dipanggil itu menoleh kearah sumber suara dan dia melihat seseorang yang telah ia kirim pesan untuk menyelamatkannya, ia kira tadi adalah seorang penjaga yang sudah bernafsu karena melihat tubuhnya yang menggoda(menurut Kuroka).

Tanpa aba-aba Kuroka melompat kearah Naruto dan memeluknya dengan erat, Kuroka menenggelamkan wajahnya di dada Naruto sambil berkata...

"Akhirnya kau datang, nyaa~"

Sedangkan orang yang dipeluk, membalas singkat pelukan Kuroka lalu memegang pundak Kuroka lalu menjauhkan tubuhnya.

Naruto menjentikkan jari tangan kanannya lalu muncul sesuatu dari bayangan milik Kuroka, dan setelah sesuatu itu muncul lalu membentuk Kuroka palsu, sedangkan yang asli hanya melongo melihat dirinya sendiri yang terlihat mirip, bahkan auranya juga terlihat mirip.

"Etoo Naru, untuk apa bayangan ini nyaa~?"

Kuroka bertanya dengan kepala sedikit dimiringkan kekiri, terlihat imut namun sayang Naruto mengabaikan hal itu.

"Ini untuk menggantikanmu yang akan diberi hukuman mati, sedangkan kau akan kubawa ke markasku"

Mendengar jawaban itu, Kuroka berkata "Kenapa harus repot-repot, kita tinggal keluar dari sini dan selesai, aku bebas nyaa~"

Mendengar perkataan yang agak bodoh dari Kuroka, Naruto menghela nafas..

"Huft, jika seperti itu maka kau akan dijadikan buronan lagi dan akan diincar serta diberi harga kepala yang dua kali lipat dari sebelumnya, kau mau?"

Naruto memandang datar Kuroka yang terlihat memasang wajah sok polosnya.

"Tehee, aku lupa dengan masalah itu nyaa~"

"Kalau begitu, cepat mendekat kesini"

Ucap Naruto sambil membuat lingkaran teleportasi. Sedangkan Kuroka melongo lagi.

"Tunggu, kenapa kamu bisa menggunakan sihir nyaa~, padahal di penjara ini sudah diberi kekkai pengekang mana nyaa~?"

Mendengar penuturan Kuroka, Naruto tertawa halus. Sedangkan Kuroka merasakan kalau pipinya merona karena melihat Naruto yang terlihat tampan saat tertawa.

"Kau baru menyadarinya? Padahal aku dari tadi menggunakan sihir berkali-kali, seperti saat aku membuat bayangan dirimu. Dan kau masih bertanya hal itu?"

Naruto memasang seringai mengejek, dan itu membuat kesal Kuroka. "Aku kan baru menyadarinya karena aku belum makan dari tadi pagi nyaa~, maka dari itu aku agak lambat berfikir hemh"

Kuroka memalingkan wajah sambil menggembungkan pipinya dengan tangan yang menyilang dibawah dadanya yang berisi banyak lemak.

Naruto yang melihat itu tersenyum tipis dan menarik tubuh Kuroka kedalam pelukannya. Kuroka yang tidak siap dengan hal itu wajahnya sudah merah mampir menyaingi warna rambut Naruto.

Dan dengan cepat keduanya menghilang tertelan lingkaran sihir yang dibuat Naruto.

••

•••

••

Didalam ruang kerja Lucifer masa kini yang terletak di Ibukota Lilith, saat ini Sirzechs Lucifer sedang mengerjakan tugasnya yang menumpuk sangat banyak bagaikan tidak pernah bisa habis.

Namun kali ini Sirzechs berhenti menulis, pikirannya melayang memikirkan gurunya ysang sudah 2 tahun ini telah menghilang entah kemana.

Tiba-tiba Sirzechs tersenyum sendiri membayangkan dirinya dan kedua temannya dilatih oleh gurunya itu dengan keras tanpa bekas kasihan sekali, ia ingat dengan jelas tingkat aura membunuh gurunya yang begitu mengerikan.

Benar-benar kenangan yang baik untuk diingat namun buruk untuk diulang, Sirzechs merasa heran mengapa gurunya terlihat lebih muda darinya padahal sudah jelas kalau gurunya memiliki umur yang jauh lebih banyak dari dirinya. Apakah ini dikarenakan gurunya mempunyai pengontrolan mana yang sempurna? Entahlah munyhal itulah yang membuat gurunya terlihat masih remaja berbeda dengan dirinya yang terlihat seperti pria berumur 25 tahunan.

Ia lalu mengingat sebuah sparring yang dilakukan antara gurunya itu dengan Sirzechs dan kedua temannya 2 tahun yang lalu sebelum kepergian gurunya. Bahkan dengan True Form miliknya dan temannya Serafall ditambah dengan Kankara Formula milik Ajuka tidak mampu mendesak gurunya itu. Benar-benar kekuatan yang mengerikan.

Sirzechs memandang jendela disamping kiri memandang bulan buatan temannya itu.

"Bagaimana kehidupanmu yang sekarang, Sensei?"

••

•••

••

Prolog end

Hello, Minna. Adakah yang rindu padaku? Mungkin ada, yaitu diriku sendiri. Hehehe

Kali ini aku membuat sebuah cerita baru yang mungkin akan membosankan, tapi yaa tidak masalah yang terpenting adalah membuat cerita dan dibaca para senpai sekalian.

Mungkin ini adalah cerita yang pasaran, namun aku akan membuat cerita ini dengan gaya bahasaku sendiri yang kuyakin masih agak buruk dalam hal penggunaan kalimat yang efektif.

Karena ini adalah prolog jadi aku membuatnya cukup singkat dan word akan bertambah sesuai dengan jalannya cerita.

Mungkin jika ada saran ataupun kritikan baik yang pedas, asam, asin, manis, atau pahitpun akan aku lihat dan walaupun cukup menyakitkan setidaknya ada yang mau mengomentari, daripada hanya lewat tanpa memberikan jejak.

Untuk fanfic milikku yang satunya maaf tidak bisa update karena yaahh aku agak malas, dan mungkin aku akan me-remake nya jika ada kesempatan.

Aku juga akan fokus ke fanfic ini jika fic ini sesuai dengan ekspektasi ku. Mungkin aku akan update paling cepat 3 hari dan paling lambat mungkin sebulanan.

Okeh segitu saja senpai, dan aku mau mengucapkan...

Minal aidzin wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Juga selamat hari raya Idhul Fitri 1440 H bagi yang merayakan.

Arslan out. Wohoo~

Bersatu kita teguh, bersama kita party•