4. Pacar

.

.

.

"Cieee Baekhyun!"

Pagi-pagi, kelas sudah heboh. Pasalnya, barusan, Baekhyun ditembak kakak kelas. Cewek. Mantan ketua OSIS, katanya. Dan Baekhyun syok. Soalnya, waktu kelas sepuluh dia mengidolakan mbak-mbak satu ini.

Namanya Kim Taeyeon.

Pertama kali ditembak cewek, di depan seluruh anak pula. Baekhyun hanya mengangguk-angguk terima. Lebih tepatnya, belum bisa memikirkan dengan sempurna apa yang terjadi sebenarnya.

"Nanti pas istirahat jemput aku, ya," Taeyeon tersenyum manis. "Kita makan bareng."

"Oke," Baekhyun balas tersenyum tak kalah manis. Atau mungkin, lebih manis.

"Idih, cantikan cowoknya masa," begitu bisik anak-anak cewek dari angkatan senior.

"Taeyeon mainnya sama abege. Tante-tante banget nggak, sih?"

Tapi ya, semua itu hanya bisik-bisik. Kecil-kecil begitu, Taeyeon adalah salah satu murid paling berkharisma di sekolah. Tidak ada yang berani macam-macam, setidaknya di hadapan mukanya.

Dan seperti itulah, mereka berjanji. Baru ketika mendekati jam istirahat, Baekhyun diserang panik.

"Chanyeol!" Ia mulai menggoyang-goyangkan lengan Chanyeol yang sedang tidur. Kebetulan, saat itu jam pelajaran Kimia, dan gurunya jarang datang.

"Hm?" Hanya itu. Hanya gumaman yang Baekhyun terima sementara Chanyeol tidak bergerak dari posisinya sedikitpun.

"Ih, Yang! Bantuin napa!"

Kali ini, Chanyeol menurut. Ia memindahkan wajahnya yang semula membelakangi sekarang menghadap Baekhyun. "Apa?"

"Gue mau nge-date nih jam istirahat. Gimana dong?"

"Nge-date?"

"Sama Kak Taeyeon," Baekhyun merengut. Ia benar-benar panik, seperti ... PANIK! Dan Chanyeol tidak menunjukkan antusiasme sama sekali.

"Ya ... ngedate aja. Makan. Udah."

"Ih, Chanyeol gimana sih! Gugup, tahu! Gimana dong?!"

Chanyeol menukar posisinya lagi, kembali membelakangi Baekhyun.

"TIAAAANGGG! Hyunee dicuekin masa. Nanti temenin ya, ngedatenya?"

"Hmm."

"Tiaaanggg!" Ia menggoyang-goyang lengan Chanyeol lagi, wajahnya sememelas-memelasnya, meskipun Chanyeol sedang tidak melihat.

"Iya, iya," gumam Chanyeol, kemudian tidur.

.


.

"Bro, lo sehat?"

Setelah dorong-mendorong di antara teman satu geng, akhirnya Sehun yang mendekati Chanyeol. Kasian. Sejak Baekhyun resmi jadian dengan kakak kelas dan mengeloyor pergi saat jam kosong, entah kemana, Chanyeol hanya menenggelamkan wajah di meja, lemas. Entah hilang kemana si tukang onar. Dan sepertinya Sehun harus berada di sana, jaga-jaga kalau Chanyeol perlu bahu untuk bersandar atau dada untuk menangis.

Okay, nope. That's gay.

"Apaan, sih?!" Chanyeol mendelik pada Sehun yang mendudukkan diri di sisinya. "Ngapain lo di sini?!"

"Siapa tahu lo butuh curhat."

"Nggak! Curhat apaan? Sana! Sana! Minggat! Bikin gerah lo," ujarnya seraya mengipas-ngipaskan baju seragamnya bagian dada. "Panas banget ini di kelas, nggak tahu kenapa tiba-tiba."

Sehun dan Jongdae yang berdiri di sisi meja berpandangan. Saling mendorong lagi dengan tatapan mata. Kemudian, dengan memberanikan diri, Jongdae menatap Chanyeol tepat di mata.

"Itu sih, hati lo, sebenarnya."

.


.

"Baekhyun, kamu mau makan apa?" Dengan wajah berseri-seri, Taeyeon bertanya. Di tangannya tergenggam buku menu. "Ada es teh, es jeruk, es kelapa—"

"Baekhyun lagi sakit, nggak boleh minum es," itu Chanyeol yang buru-buru menyela. "Jus stroberi aja nggak pake es. Makannya ... nasi goreng aja, ya, Nyu?"

Baekhyun yang duduk di sisi Chanyeol mengangguk. "Iya, lagi pengen itu juga."

"O... ke. Aku samaan juga kalo gitu."

Tiga detik berlalu. Taeyeon menunggu, namun Baekhyun tidak juga berinisiatif bangkit dari duduknya untuk memesan makanan mereka berdua seperti pasangan-pasangan lain. Anak itu justru sibuk memeriksa ponselnya.

Suasana menjadi canggung.

"Yaudah gue aja yang pesenin," Chanyeol berdiri, lalu menatap teman-teman lainnya, Sehun dkk yang duduk di meja sebelah. "Kalian mau nitip sekalian? Tapi bayar masing-masing!"

Sehun bersidekap. "Aku sih nggak bayar, kalian yang tlaktir."

"KUNTI!" Jongdae menyemburkan es jeruk bekas orang yang langsung diminumnya tanpa permisi. "Nyontekin PR Bahasa Inggris yang salah semua aja belagu amat lo!"

"Kalian udah janji, ya, bakal nlaktil!"

"DOWNLOAD R DULU SANA BARU NGOMONG, PANTAT WAJAN!"

Usai mereka berkelahi, Chanyeol telah lama menghilang dari sana.

.


.

Jika Taeyeon semula berharap ia bisa menceritakan kencan pertamanya seperti kencan Kris dan Jessica minggu lalu, yang dielu-elukan seantero sekolah sebagai couple goals, romantis, dan lain-lain, atau seperti Sooyoung dan pacarnya yang selalu suap-suapan, maka ia harus kecewa berat saat ini.

Karena meski bermenit-menit berlalu, Baekhyun tidak kunjung peka.

Justru, ia harus ternganga-nganga begitu makanan datang, Chanyeol dengan sigap meraih piring Baekhyun, memindahkan potongan-potongan mentimun dari piring pacarnya ke piring Chanyeol sendiri sebelum mengembalikannya.

Lalu Baekhyun makan dengan lahap. Chanyeol juga. Semua orang juga. Kecuali Taeyeon.

"Nyu, suka ini, kan?" Chanyeol, dengan alaminya menyuapi Baekhyun potongan telur miliknya. Seisi kantin kecuali mereka sendiri menjadi terpesona.

Tapi, Taeyeon tidak terima, tentu saja.

"Baekhyun-ah, aku pengen nyicip nasgor kamu."

Sesaat, Baekhyun berhenti menguyah. Ia membiarkan mulutnya penuh begitu saja sementara ia menatap Taeyeon bingung. "Kan kita mesennya sama. Nasgor kamu juga masih banyak."

Ih, jadi cowok nggak peka.

"Tapi... aku pengen ayam kamu."

Secara refleks, Baekhyun menyembunyikan nasi bertabur ayam suwir serta sepotong ayam tepung bagian paha miliknya dengan kedua tangan. "Tapi ini kan ayam aku."

"Baekhyun itu bisa berantem cuma buat rebutan ayam," Chanyeol terkekeh, lalu menambahkan ayam miliknya ke piring Baekhyun. "Gue aja sering dicakar."

Taeyeon mengunci bibir dan meremas sendok di tangannya kuat. Tapi, Baekhyun tetap saja tidak peka, dia terlalu bahagia mendapatkan ekstra ayam suwir dari Chanyeol. Belum lagi jus stroberi tanpa es enak juga, ia menenggak nyaris separuhnya dan bersendawa begitu saja. Noda-noda bekas jus menghiasi seputaran bibirnya.

"Kamu tuh, kebiasaan. Kalau makan suka belepotan."

Seolah tidak lagi ingat (atau tepatnya peduli) dengan keberadaan Taeyeon, Taeyeon yang kini berstatus pacar Baekhyun di depan mereka, Chanyeol refleks meraih tissue untuk membersihkan mulut Baekhyun. Kebiasaan itu sudah ia tekuni bertahun-tahun lamanya.

Baekhyun tersenyum lebar, manis, hingga matanya hanya berupa dua lengkung sabit. Jenis senyum yang membuat Chanyeol tidak lagi mampu memedulikan hal-hal sekitar.

"Hehe, makasih, Yang."

Separuh kantin tersedak mendengarnya.

.

[]

.

Ini proyek iseng aja ya. Kayak drabble-drabble aja jadi nggak berurutan banget. Dan dilanjut kalo ada ide aja. Makasih XD