terlihat seonggok tubuh pria bersurai pirang konyol sedang duduk bersandar di depan pintu masuk ke ruang kepala sekolah, Yap itu adalah Naruto yang sepertinya sangat depresi.

"aku gak tau kalau mengetuk pintu itu sangat berat untuk ku." kata Naruto putus asa, dengan arwah-arwah putih keluar dari mulutnya.

tidak aneh sih, soalnya dia biasanya hanya nyelonong masuk ke ruang Hokage sambil berteriak heboh, nah ini mengetuk pintu tidak pernah dilakukannya selama hidup, dan Naruto sangat menyesal tidak pernah belajar tentang tata krama.

"[yahh kau memang tak pernah memiliki sopan santun dalam dirimu.]" sindir Kurama membuat Naruto tambah depresi. '[hadehh.. mau taruh di mana mukaku sebagai biju terkuat jika memiliki partner yang takut dengan pintu.]' pikir Kurama Juga ikut depresi.

"dari pada menyindir ku, lebih baik kasih aku saran kek gitu, biar jadi lebih berguna." kata Naruto masih dengan wajah mengenaskan nya.

"[kayak kau berguna saja.]"

agak aneh sih, ini lebih mirip seperti Naruto sedang ingin melamar seorang gadis, namun dia tak punya keberanian, padahal hanya mengetok pintu, dan ini membuat Kurama menepuk jidatnya merutuki ke idiot an si "Pahlawan perang"

'[dan sekarang aku ragu, apakah dia ini pahlawan perang apa bukan]' batinnya Kurama sembari menghela nafas pelan dalam diri Naruto.

Naruto kemudian menghela nafas pelan dan berdiri menghadap ke pintu, sembari memberi pintu itu tatapan tajam, kemudian mengangkat tangan kanannya untuk mengetuk pintu.

glek!

meneguk ludah dengan berat, dan tangan bergetar.

beberapa kali tegukan ludah berat terdengar menjijikkan, dan ini membuat Kurama bosan melihat nya.

'sedikit lagi Naruto! kau hampir melakukannya, ayo berjuang!' katanya dalam hati menyemangati diri sendiri.

"masuk!"

"uwwaaa!!!" 'njirr gila! belum ngetuk juga.' kata Naruto horor dalam hati mendengar sebuah suara dari dalam ruangan kepsek tentu membuat Naruto terlonjak kaget, apalagi dia sudah sangat serius.

Naruto kemudian memutar kenop pintu, dan mendorong nya sedikit, dan kemudian mengintip kedalam sembari celingak-celinguk, dan tak diragukan lagi, aksinya kali ini mirip maling semvak.

'ahha!' serunya dalam hati ketika melihat seorang wanita sexy bersurai pirang panjang (bayangin aja Tearju dari anime to love ru) sedang menandatangani berlembar-lembar kertas putih, yang jumlahnya membuat Naruto merinding sesaat.

Naruto pikir jika kepala sekolah saja ada, pasti kaki sekolah juga ada. "Hmm.. Hmm.. benar juga, yoshh! kau benar-benar jenius Naruto." katanya sembari mengangguk-ngangguk pelan dan terselip nada bangga yang konyol di setiap kalimat nya.

melangkah pelan kedepan kepala sekolah akademi ini, dan berdiri tegak seperti tentara terlatih, membuat kepala sekolah yang tadi bergelut dengan musuh bebuyutan nya(kertas) mengalihkan pandangannya ke Naruto.

Aneh? setidaknya itulah yang dipikirkan sang kepala sekolah, dengan dahi yang berkerut, sang kepsek bertanya, "kau mau apa di ruangan ku?"

Naruto kemudian merilekskan tubuh nya, dan menghembuskan nafas pelan, kemudian memandang sang kepsek dengan dalam, membuat sang empunya merona tipis, bohong kalau sang kepsek tidak terpesona dengan kharisma dan ketampanan si tokoh utama, tapi dia hanya menunjukkan kewibawaan nya sebagai kepsek, tapi pandangan dalam serta pesona itu, membuat sang kepsek tak bisa untuk tidak terpesona.

"aku ingin memiliki pekerjaan di sekolah ini." kata Naruto langsung membuyarkan lamunan sang kepsek yang tengah melamun ini.

"a-ah? yahh? pekerjaan? kurasa menjadi murid Cocok untukmu dari pada menjadi guru, mengingat usiamu terlihat seperti belasan tahun." kata kepsek sexy ini setelah tersadar dari 'keterpesonaannya'

"[belasan tahun? pfftthhh... aku tak tau bagaimana reaksinya jika dia tau umurmu yang sebenarnya.]" ledek Kurama dengan tawa yang tertahan.

'ck! diamlah!'

"apa dengan menjadi murid di sini, dana serta fasilitas ku terpenuhi?" tanya Naruto sembari sedikit menggali info di akademi ini.

sang kepsek kemudian kembali bergelut dengan musuhnya "yah, tergantung dari bakatmu, jika bakatmu bagus maka seluruh fasilitas mu akan terpenuhi tanpa batas." kata sang kepsek dengan pandangan terpolusi pada musuhnya.

"bakat yah? aku hanya mampu untuk-" kata Naruto menggantung kemudian menyilangkan tangannya di depan dada.

ini membuat sang kepsek yang fokus pada musuhnya kembali mengalihkan pandangannya ke Naruto, dan sang kepsek melihat gerakan aneh Naruto, tapi terasa familiar dipikirannya.

[Tajuu...!!-] gantung Naruto menahan nama jutsu favoritnya.

tiba-tiba sang kepsek merasa sesuatu yang menarik akan terjadi,

[-Kage Bunshin No Jutsu!]poffth!!!

langsung muncul ledakan asap besar yang memenuhi seluruh ruangan, tentu ledakan asap ini membuat sang kepsek terbatuk-batuk dan menutup matanya.

wusshh~

angin entah dari mana langsung meniup asap pekat itu, dan pandangan melotot kepsek langsung diarahkan pada seluruh ruangan karena ternyata, ruang kepsek sudah di penuhi oleh Naruto yang tersenyum pada sang kepsek.

setitik darah bejat mengalir dihidungnya sang kepsek, satu saja sudah bikin sang kepsek terpesona, apalagi sudah memenuhi ruangan? itu sangat berat, dan juga apa-apaan senyum mempesona itu.

"ha-hanya itu? cu-cukup mengesankan-" "sebelumnya maaf memotong perkataanmu, tapi-" potong Naruto sembari mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan.

Naruto mengeluarkan sebuah Kunai di lengan baju kanannya, dan melemparnya kedepan dengan gerakan cepat, lemparannya melewati kepala sang kepsek dan menancap di tembok belakang kepsek.

"siapa kau?" tanya Naruto entah pada siapa.

"apa maksud-" sang kepsek yang bingung pun, langsung melebarkan matanya ketika merasakan hawa kehadiran di tembok belakang kursinya.

dari samping kunai yang tadi menancap, muncul sesosok tubuh yang terbalut pakaian tertutup berwarna hitam.

"ck! ketahuan yah?" kata sosok itu.

"tangkap dia! dia penyusup!" sang kepsek langsung heboh ketika menyadari ada penyusup di tempat kerjanya, bahkan tanpa disadarinya.

Naruto hanya berwajah masa bodo ketika melihat sosok itu sembari menggali harta dengan jari kelingkingnya.

"sebenernya aku tidak tau dengan orang itu, tapi kalau dia penyusup, sangat salah jika dia menantang seorang "[jangan menyebutkan nama Margamu disini.]" Naruto Kiroigami." kata Naruto dengan marga yang asal-asalan.

"memang apa yang kau bisa lakukan bocah?" kata sosok itu melupakan keberadaan klon Naruto yang hampir memenuhi ruangan.

"apa yang ku bisa? aku kurang tau, maka dari itu AYOO DIRIKU! CEPAT BERESKAN CICAK ITU!" awalnya sih Naruto masa bodo, tapi Naruto langsung berteriak heboh dengan konyolnya memberikan julukan aneh pada penyusup itu.

"YOKAI BOSS!!!!" kata puluhan klon serempak sambil menyeringai, membuat sang penyusup tersadar kalau Naruto tidak sendiri.

'shimatta! aku lupa kalau masih banyak klon di ruangan ini.' pikir sang penyusup berkeringat dingin. 'aku harus lari.' tambahnya kemudian membuat serangkaian aneh, disusul dengan munculnya lingkaran sihir teleponan berwarna kuning dibawah kakinya.

melihat lingkaran aneh yang bersinar itu, membuat Naruto tersadar, kemudian salah satu klon yang ada di dekat sang penyusup menendang pinggangnya dengan gerakan simpel.

buakhhh!!!

seketika penyusup tadi terlempar menuju ketengah kelompok klon Naruto, penyusup tadi langsung merasakan nyeri di pinggang nya, "sial, tendangan tadi mematahkan tulang pinggangku." kata penyusup dengan rintihan tertahan, sembari menggertakkan giginya, kemudian duduk bersimpuh dengan tangan memegangi pinggangnya yang nyeri.

sang penyusup kemudian mendongak, memandang Naruto dengan horor, ketika menyadari dirinya sudah di kepung, 'Sial!'

"ma..ma.. sudah selesai dari acara encoknya?" tanya salah satu klon Naruto.

'kau pikir siapa pelakunya?!' teriak sang penyusup dalam hati prustasi. "bi-bisakah kita bi-bicarakan ini dengan baik-baik?" kata sang penyusup dengan gugup.

klon Naruto yang ada didepannya memandangnya sesaat, kemudian mengangguk pelan. "baiklah-" kata Naruto membuat sang penyusup menyeringai dalam hati 'ck. ternyata dia orang bodoh.' pikirnya bisa meloloskan diri dari sini.

"-tapi setelah kami menghajarmu tentu saja!" lanjut klon Naruto dengan semangat 45, plus seringai rubahnya.

klek!

meretakkan buku-buku jarinya, dengan pandangan horor menatap sang penyusup yang langsung ketakutan setengah mati.

"HAJAR!!"

"TI-TI-TIDAAAAAAKKKKKK!!!!!!!"

terdengarlah teriakan penuh rasa sakit dan memilukan di ruang kepala sekolah.

-Ninja Of The Future-

Sang kepsek tadi sudah kembali duduk di kursinya dan kembali bergelut dengan musuhnya, tapi pikirannya melayang memikirkan kejadian barusan.

'siapa dia sebenarnya? memiliki energi Chakra tapi sangat besar, hingga menciptakan puluhan klon, memiliki tatapan seperti pernah melewati perang besar, dan juga memiliki sensor yang sangat sensitif, bahkan penyusup tadi aku tidak menyadarinya? astaga, memikirkannya membuat ku pusing, tapi-' pikirnya kemudian memutar kursinya kesamping, memandang keluar dari jendela kirinya sembari tersenyum tipis "kurasa akan terjadi suatu hal yang menarik kedepannya." katanya dengan raut wajah yang sulit diartikan.

-NARUTO scene-

Naruto berdiri didepan sebuah pintu yang entah terbuat dari material apa, sembari memandang kearah kertas dan pintu secara bergantian.

"benarkah ini kelasnya?" tanya Naruto entah pada siapa.

"[melihat dari nomer kelasnya sepertinya benar.]" kata Kurama secara mengejutkan muncul di pundak kiri Naruto dengan ukuran seperti anak kucing.

"Hmm... lebih baik kau masuk ke bajuku, daripada nanti mereka curiga." kata Naruto.

"[oke]" dengan ini Kurama masuk ke baju depan Naruto.

seperti tadi, dia kemudian bersiap-siap mengetuk pintu.

krek!

tapi tiba-tiba pintu terbuka memperlihatkan seorang pria bersurai perak melawan gravitasi dengan mata kirinya tertutupi rambut, berwajah malas dan berpakaian khas guru berwarna hitam.

"Kakashi-sensei?" kata Naruto dengan dahi yang berkerut, seingat nya tadi Kurama bilang ini masa depan, tapi kok gurunya ada didepannya.

"Yah? ada keperluan apa?" tanya Kakashi dengan wajah kebingungan.

'mungkin saja renkarnasi, yah renkarnasi! cerdasnya dirimu Naruto.' pujinya pada diri sendiri dalam hati.

"Ano.. aku murid baru di kelas ini, Naruto Kiroigami yoroshiku onegaishimasu." kata Naruto sembari membungkuk sedikit.

"murid baru?" tanya Kakashi lagi

"A-ah ini surat yang diberikan kepala sekolah." kata Naruto memberikan sepucuk surat kepada Kakashi, langsung diterimanya.

membacanya khidmat, sembari mengangguk pelan, "Hmm.. naruhodo.. baiklah silahkan masuk, dan perkenalkan dirimu." kata Kakashi kemudian kembali dalam kelas dan berdiri dibelakang mejanya, sedangkan Naruto berdiri didepan papan tulis, memandang kearah kelasnya dengan pandangan ramah(ruang kelasnya mirip dengan ruang kelas anime Asterisk War).

"silahkan perkenalkan jati dirimu." kata Kakashi dengan koplaknya mirip take me out:v sontak membuat seisi kelas langsung terjungkal kebelakang dengan gajenya.

Naruto mengangguk pelan, kemudian melangkah satu kali kedepan kemudian menarik nafas pendek "perkenalkan, Namaku Kiroigami Naruto, aku seorang pengguna Chakra, mohon bantuannya." kata Naruto memperkenalkan dirinya sembari membungkuk pelan, serta senyuman memikat hati diwajahnya.

blusshh~

tak ayal membuat seisi kelas yang didominasi oleh kaum hawa terpesona dan merona berat, ada juga yang mimisan, berteriak tertahan, pandangan menusuk dari beberapa siswa(iri seakan mengatakan "pria tampan mati aja sana)

Brakkhhh!!!

tiba-tiba seorang gadis cantik bersurai merah muda panjang berdiri dan menggembrak meja dengan keras, dengan pandangan tajam menatap Naruto, sedangkan Naruto sendiri hanya mengangkat alisnya dengan heran.

"UNTUK APA PENGGUNA ENERGI MENJIJIKKAN SEPERTI MU ADA DI KELAS INI HAHHH?!!!!" teriak siswi tadi dengan raut wajah jijik serta rona merah masih menghiasi wajahnya, bohong kalau dia tidak terpesona.

"Hahh?? apa maksud mu? kau pikir sekolah dan kelas ini punya nenekmu?" tanya Naruto heran.

skak!

murid tadi langsung terdiam, tapi kemudian menggeleng keras kemudian memelototi Naruto kembali, "Memang sekolah ini bukan milik salah satu keluarga ku, tapi aku berhak protes di kelas ini karena aku adalah peringkat ke 10, jadi mending kau minggat dari kelas ini sekarang juga atau-" gantung siswi tadi sembari menyeringai tipis.

"atau?" beo Naruto dengan wajah bodohnya.

"aku akan mempermalukannya seumur hidup didepan semua orang! cuihh!! sepertinya orang tuamu sangat malu memiliki anak semenjijikkan dirimu, pasti kau sudah diusir iyyakan? hahahaha!! atau pasti orang tuamu sama menjijikkannya dengan dirimu, pantas saja!" kata siswi tadi penuh penekanan dan hinaan, mengungkapkan seberapa jijiknya dia dengan pengguna Chakra.

Naruto tiba-tiba langsung berwajah datar, cukup! Naruto memang menerima kalau dirinya di ejek, dicaci, dihina, bahkan disiksa, tapi jika dia menghina Orang tuanya, maka siswi tadi sepertinya melakukan kesalahan besar.

"kenapa? tidak terima? dan apa-apaan pandangan mu itu hah??!! kau pikir aku takut? dan juga mana sopan santun mu di Depan peringkat 10 hahh?!" kata siswi tadi dengan seringainya.

Naruto tiba-tiba teringat dengan sistem sekolah ini, tentunya ini informasi dari sang kepsek, yaitu sistem bertarung menggunakan lencana, bisa bertarung dimana saja asal pihak yang ditantang bertarung menerimanya.

"kau seperti nya sangat meremehkanku yah? baiklah sensei, aku ingin menantang anak kurang sopan santun ini bertarung, aku ingin melihat apa kekuatannya setinggi harga diri dan egonya." kata Naruto dengan terselip penekanan disetiap kalimat yang diucapkan nya.

Kakashi hanya mengangguk pelan, dirinya juga penasaran kenapa kepsek memasukkan seorang pengguna Chakra Di kelas elit, dan ini juga untuk melihat kekuatan nya dalam menggunakan Chakra.

Naruto kemudian juga mengangguk pelan kesensei nya, kemudian kembali menatap kearah murid kurang ajar tadi.

"Huhh?! mau menantang ku bertarung? sudah siap dihancurkan dan dipermalukan? aku ini elit diantara para elit, dan kau mau menantang ku? cuihh! dasar rendahan, mana Sudi aku bertarung dengan seorang pengguna energi rendahan Seperti mu!" kata siswi tadi Dengan penuh hinaan.

Naruto hanya mengangkat sebelah alisnya "kau takut? takut dikalahkan oleh 'seorang pengguna energi menjijikkan'? mana harga dirimu?" kata Naruto telak memancing amarah gadis yang menghinanya tadi.

TO BE CONTINUED....Sebenernya sih mau lanjut Ampe kepertarungan, tapi takut nanti dokumen hilang karena kesalahan, jadinya aku upload segini saja. untuk power Naruto, maahh... karena ini hanya alur Santai, jadi disini apa yg bisa dilakukan Naruto, tidak bisa dilakukan pengguna magic (mana/energi sihir), namun apa yang bisa dilakukan pengguna sihir bisa dilakukan oleh Naruto.jadi adakah yg bisa menebaknya? segitu saja penjelasan nya, dan makasih banyak loh yg udah ngasi dukungan, maaf klw gaya tulisan dan bahasa saya sulit dipahami dan membingungkan, jujur hanya itu kemampuan ku. sekian...~salam damai~Wassalamu'alaikum warahmatullahi wbarakatu