"N-Naruto, aku m-menyukai m-mu"

Wajah Hinata kini sudah semerah tomat. Bagai mana tidak, ia baru saja mengungkapkan perasaan nya pada orang yang ia suka.

"Maaf Hinata," Naruto mulai buka suara. Ia sudah tidak tau lagi apa yang ingin ia katakan. Ia tidak ingin menyakiti hati gadis didepannya.

"Bukan maksud ku ingin menyakiti mu, tapi ada seseorang yang ku sukai"

Hinata hanya diam. Tak tau lagi harus bagai mana."T-tidak apa apa, aku mengerti. Dan kuharap kau bisa mendapatkan orang yang kau sukai"

Naruto kini kembali tersenyum."setidaknya kita masih bisa berteman, Hinata"

Hinata mengerti terhadap perasaan Naruto. Ia mengungkapkan perasaanya karena hanya ini kesempatannya. Naruto aka pindah ke Konoha mulai besok.

.

"Sasuke!" seorang gadis berambut pink menghampiri pemuda bersurai hitam dan berwajah datar itu.

Sasuke hanya menoleh pada Sakura yang kini sudah berada di depannya.

"Sasuke, ada yang ingin ku katakan pada mu."

Sasuke tetap diam menunggu Sakura melanjutkan kalimatnya. Sebenarnya ia tidak terlalu peduli dengan apa yang akan dikatakan Sakura.

"Hmm... Sebenarnya ini sedikit mendadak, tapi aku ingin bicara hal serius" Sakura tampak sedikit ragu dengan kata yang ingin ia katakan. "begini, sebenarnya aku sudah lama menyukai mu. Malahan sejak upacara penerimaan murid baru, aku tidak sengaja melihatmu saat itu, jadi maukah kau me-"

"Maaf, tapi aku tidak bisa"

Belum selesai Sakura mengatakan perasaanya,Sasuke sudah memotong perkataan Sakura. Tentu saja Sakura kaget karena Sasuke sudah menolaknya.

"B-bagai mana kalau kita coba berkencan dahulu, siapa tau kau berubah pikiran" Sakura mencoba meyakinkan Sasuke.

"Maaf Sakura, tapi aku tetap tidak bisa menerima mu. Ada orang lain yang kusuka, dan aku tidak akan pernah berpaling darinya..." Raut wajah Sasuke kini berubah "meski ia sudah tak menginginkan kulagi"

.

"Tadaima..." Naruto membuka pintu rumahnya, dan melihat ibunya yang tengah mengemas barang.

"Okaeri, Naruto" ibunya, Kushina tersenyum ramah pada Naruto. Ia tau anaknya pasti capek dan lapar. Ia segera ke dapur dan menyiapkan makanan untuk Naruto.

"Kaa-san, apa tou-san sudah pulang" Naruto bertanya pada ibunya dan langsung duduk di meja makan.

"Belum, tou-san mu harus mengurus beberapa dokumen yang akan ia bawa ke Konoha"

Naruto hanya terdiam, tidak menanggapi jawaban ibunya. Dari awal ia tidak ingin pindah apa lagi ke Konoha, tapi karena ayahnya pindah tugas, maka ia juga harus ikut.

Kushina menatap anaknya yang termenung tanpa memakan kare di depannya. Ia mengerti perasaan Naruto sekarang, tapi ia juga tidak mau meninggalkan anak semata wayang nya di Suna.

"Makanlah Naruto, setelah itu kemaslah barang barangmu."

Naruto hanya mengangguk ringan dan melanjutkan makannya.

.

Naruto mengikuti ayahnya dari belakang. Mereka masuk keruang kepala sekolah. Sejak pindah Naruto kini bersekolah di Konoha Senior High School. Awalnya ia kira kepala sekolahnya adalah seorang pria tua dan sedikit gendut, tapi siapa sangka ternyata kepala sekolahnya adalah seorang wanita cantik dengan rambut pirang dan sikap yang tenang.

Setelah semua keperluannya selesai, mereka segera meninggalkan ruang kepala sekolah.

"Naruto, jangan buat masalah pada hari pertama di sekolah barumu. Dan jangan terlalu menutup dirimu pada teman barumu, bersikaplah ramah" Minato mengusik rambut anaknya.

"Ha'i, tou-san" Naruto menangkis tangan ayahnya. Malu dong jika ia diperlakukan seperti anak sd.

.

"Hei, kudengar ada anak baru loh"

"Oh ya? Cowok apa cewek?"

"Setauku sih, cowok"

"Wah dia orang seperti apa ya?"

Suasana ribut terdengar dari kelas 2-b . Para siswa sibuk membicarakan murid baru yang akan pindah ke kelas mereka. Terkecuali bagi Sasuke yang kini melipat tangannya diatas meja dan menjadikannya bantal,mencoba untuk tertidur.

"Baiklah semuanya silakan duduk" Iruka sensei masuk dan terlihat diikuti oleh seorang anak berambut kuning. Semua siswa menatapnya lekat.

"Baiklah. Sekarang kalian kedatangan teman baru, silakan perkenalkan dirimu" Naruto mengangguk dan tersenyum pada Iruka sensei.

"Hajimemashita, Namikaze Naruto desu, aku berasal dari Suna, senang berkenalan dengan kalian, yoroshiku onegaishimasu" Naruto membungkuk dan langsung memperlihatkan senyuman lebarnya yang paling manis. Membuat sebagian siswi berteriak histeris.

"Kyaa...! Dia manis sekali"

"Yey, Akhirnya kelas kita punya murid bi-shounen"

Dan beberapa teriakan dari fangirl lainnya. Sedangkan para murid cowok hanya dapat menutup telinga mereka, berharap mereka tidak tuli setelah ini.

Lain halnya dengan Sasuke. Ia yang awalnya tak acuh kini menatap si anak baru yang masih dengan senyum lebarnya dengan tidak percaya. Seolah bermimpi dan masih tertidur.

Iruka sensei kembali menenangkan suasana kelas yang tadi ribut. "Nah, Naruto kau bisa duduk di..." Iruka sensei mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas. "ah! Didepan Sasuke saja" katanya sambil menunjuk kursi yang dimaksud.

Naruto yang mendengar nama Sasuke langsung melihat kearah yang di tunjuk Iruka sensei. Seolah tak percaya, kaki Naruto serasa membeku saat itu juga.

Iris birunya kini bertatapan dengan manik gelap yang ia yakin juga sama terkejutnya dengan dirinya.

.

'Kenapa? Kenapa dia juga ada disini?'

'Apa ini? Kenapa kami harus kembali bertemu? Bukankah dia yang ingin melupakanku?'

TBC

A/N

Oke, sekian dulu. Kalo gak keberatan, silakan coment ya^^

Btw, aku juga dah publish ini di wattpad