Disclaimer: Mashashi Kishimoto.

Warning: typo dll.. bahasa tidak baku humor garing dan masih banyak lagi.

Seorang pemuda dengan rambut pirang baru saja memasuki halaman sekolah, dia mengayuh sepedanya menuju tempat parkir dimana disitu terdapat mobil mobil mewah berjejer. Sangat kontras dengan sepeda yang pemuda itu gunakan. Wajar saja, sekolah tempat diri nya menuntut ilmu adalah sekolah ternama dimana murid murid nya adalah anak orang kaya. Konoha high Scool, atau juga yang biasa di singkat KHS adalah nama dari sekolah itu.

" lihat, si miskin baru saja datang. Aku kasian pada nya karna setiap hari harus capek capek mengayuh sepeda, hahaha!."

Seorang pemuda dengan tato segi tiga terbalik bicara dengan nada meremehkan. Dia menatap pemuda pirang itu dengan tatapan sinis. Dia samping nya teman teman nya juga memandang si pirang dangan wajah meremehkan. mereka semua, anak anak orang kaya yang sombong hanya karna keluarga mereka memiliki harta berlebih.

" hey Naruto! Kau tidak capek tiap hari mengayuh sepeda itu? Kalau kau mau, aku bisa membelikanmu motor sport yang keren. Tapi dengan syarat kau harus menjadi budak kami selama sebulan, haha! bagamana kau mau?."

Hampir Semua teman Kiba tersenyum sombong mendengar ucapan nya. Mereka adalah Uchiha Sasuke, Hyuuga Neji, Haruno Sakura, Yamanaka Ino, dan Hyuuga Hinata. Sebenar nya masih ada yang lain tapi entah dimana mereka sekarang.

" wah kau baik sekali kiba, tapi itu tidak perlu. Em.. dari pada membelikaku motor, kenapa kau tidak gunakan uangmu untuk persiapan pemakaman anjingmu?, kudengar peliharaan mu itu sakit dan hampir mati." Naruto membalas ucapan Kiba dengan senyum mengejek di wajah nya. Jangan kira karna mereka kaya lalu diri nya akan takut.

"Brengsek!, berani sekali kau bicara begitu tentang Akamaru!." Kiba hendak memberi pelajaran pada Naruto, tapi diri nya ditahan oleh Sasuke.

" berani sekali kau Uzumaki!, orang miskis sepertimu sebaik nya tunduk pada kami." Ujar nya sombong.

Untuk saat ini, murid lain hanya berani menonton tanpa ada yang mau melerai. Mereka tidak mau terlibat dalam masalah dari anak anak orang kaya itu. Tapi meski bagitu, tidak sedikit bisik bisik yang mencemooh Naruto, dan tentu saja mereka adalah anak orang kaya.

" wow, ahir nya SasUke si ketua geng angkat bicara. Tapi maaf saja, aku tidak ada niat untuk tunduk pada orang sombong seperti kalian." Ujar nya menantang.

Meski diri nya hanya sendirian, tapi bukan berarti Naruto takut. Mereka hanya orang dengan harta berlebih tapi lagak nya sudah petentang-petenteng minta di hormati. Bagi Naruto hormat tidak di berikan pada orang kaya, tapi pada orang baik.

" brengsek! Berani-berani nya kau menyebut nama Sasuke-kun seperti itu. Kau mau ku pukul ha!."

Kali ini gadis berambut pink yang bicara. Dia tidak terima kekasih nya di panggil seperti itu.

" sudah kita hajar saja dia. Tiga lawan satu, dia pasti habis." Ujar Kiba lagi.

' waduh, mereka mau mengeroyokku!.' Ujar Naruto dalam hati. Meski dia Berani tapi kalau tiga lawan satu pasti diri nya kerepotan walau bisa beladiri sekalipun.

" sudah ku bilang, tidak boleh ada keributan di lingkungan sekolah karna itu melanggar peraturan. Aku bisa memberi kalian hukuman jika tidak menghentikan berdebatan tidak penting ini."

Semua pasang mata menoleh ke asal suara dan melihat orang yang paling di segani di antara para murid. Dia adalah Otsutsuki Kaguya, ketua osis sekaligus anak dari orang paling kaya nomer tiga di jepang.

Berjalan dengan tenang dengan aura kedisiplinan sang ketua osis mendekati Naruto dan sasuke cs.

" bisa jelaskan apa yang kalian ributkan sampai menyita perhatian murid lain?, dan jangan coba coba berbohong padaku!." Ujar Kaguya tegas.

" kaicho, si miskin ini berani menghina kami!, kau harus memberi nya hukuman."

Ucapan kiba mendapat dukungan dari teman teman nya. Mereka mengangguk kecuali beberapa orang. Seperti neji, dia yang dari tadi diam hanya memandang pada Naruto dengan tatapan tajam. Sementara Ino dan Hinata, mereka menatap Naruto dengan pandangan yang, entah lah hanya mereka berdua yang tau arti tatapan yang sulit di artikan itu.

" benar kaicho, dia sudah menyebut nama sasuke-kun dengan tidak sopan. Beri dia hukuman membersihkan kamar mandi agar dia jera." Tambah akura. Dia berharap sekali Naruto mendapatkan humuman. Meski mereka yang memulai masalah tapi masa bodoh dengan itu. Melihat Naruto menderita menjadi kesenangan untuk sasuke sc.

" apa itu benar, Uzumaki-san?" Tanya Kaguya sambil menatap Naruto.

Merasa di tanya, Naruto balas menatap wajah kaguya lalu menjawap. " tentu saja tidak, mereka yang cari masalah denganku. Lagipula kurang kerjaan banget, jika aku cari masalah dengan orang tak penting seperti mereka."

Ucapan Naruto menyalakan emosi dari Sasuke dan Kiba menjadi lebih besar. Tapi, mereka tidak bisa berbuat apa apa karna ada sang ketua osis di sini. Dan tentu saja mereka tidak bodoh untuk cari masalah di depan ketua osis yang di kenal disiplin dan kejam dalam memberi hukuman.

Kaguya menghelai nafas lelah mendengar ucapan dari kedua belah pihak. Mereka saling membela diri untuk setidak nya lepas dari hukuman yang pasti akan diri nya berikan.

Jika di ingat, kejadian seperti ini sudah sering terjadi. Kaguya cukup sering mendapat laporan dimana Naruto dan Sasuke cs bersitegang. Dimana Sasuke cs menghina Naruto dengan panggilan si miskin, dan Naruto yang menjawab dengan nada menantang seakan pemuda pirang itu ingin menunjukan bahwa diri nya tidak takut dengan Sasuke cs. Sudah sering juga Kaguya memberi mereka hukuman, tapi tetap saja mereka masih saja ribut.

" aku tidak ingat berapa kali memberi kalian hukuman. Dan kalian masih belum kapok juga. Jadi Uzumaki-kun, bereskan gudang sepulang sekolah. Dan untuk kalian, sapu halaman sekolah. Jangan coba coba kabur karna aku akan menyuruh anggota osis untuk mengawasi."

Dari nada bicara nya sudah jelas bahwa Kaguya tidak mau di bantah, dan Sasuke cs hanya bisa menerima meski dengan berat hati. Sementara Naruto, dia hanya ngedumel dalam hati.

' pagi pagi sudah sial, hah..'

" sekarang masuk ke kelas masing masing, pelajaran hampir di mulai." Ujar Kaguya tegas.

dengan itu, seluruh murid di halaman masuk kedalam sekolah, Begitu juga dengan Sasuke cs. Dan tentu saja tatapan kesal dan merendahkan mereka layangkan pada Naruto saat melewati pemuda itu.

" kenapa kau masih di sini Uzumaki-kun." Tegur kaguya saat Naruto belum juga masuk ke dalam sekolah.

" ah! Maaf kaicho, aku terpesona dengan bidadari berambut putih sampai lupa kalau kelas hampir di mulai, hehe.." selesai dengan ucapan nya Naruto berlari meninggalkan Kaguya sendiri, tentu nya dengan senyum lebar dan lambaian tangan seakan mengatakan 'sampai nanti' pada Kaguya.

"Di-dia menggodaku?." Ujar Kaguya pada diri nya sendiri. Dan ucapan Naruto juga melunturkan ekspresi tegah di wajah Kaguya.

Mungkin jika sebentar saja Naruto berbalik, dia akan melihat pemandangan yang belum pernah di lihat seluruh murid di KHS, dan itu adalah wajah memerah karna malu dari Kaguya Otsutsuki.

Uzumaki Naruto, menurut pandangan Kaguya, pemuda itu sangat misterius sampai membuat diri nya penasaran. Yang dia tau, Naruto adalah pemuda miskin yang hidup sendiri dan tinggal di sebuah rumah sederhana yang tidak jauh dari sekolah, tapi bukan itu yang membuat Kaguya penasaran. Tapi fakta bahwa Naruto tidak bekerja dan mampu membiayai sekolah nya sendiri. Perlu di ketahui, bersekolah di KHS tidaklah murah. Dan pemuda itu mampu membiayai semua nya tanpa memiliki penghasilan.

Sempat terlintas pemikiran gila di kepala Kaguya tentang pemuda itu yang mungkin saja melakukan pekerjaan haram seperti menjual obat terlarang. Dan jangan salahkan Kaguya kenapa sampai berpikir seperti itu, salahkan Naruto yang membuat nya penasaran. Dia hanya berhati-hati siapa tau pemuda itu melakukan transaksi dengan murid lain. Tapi itu semua tidak terbukti setelah diri nya sendiri melakukan penyelidikan yang dengan berat hati dia lakukan, kaguya tidak menemukan apapun yang menunjukan bahwa pemuda pirang itu pengedar obat terlarang. Justru yang dia lihat adalah kebaikan dari pemuda itu yang sering membantu orang lain tanpa pamrih. Sesuatu yang sudah jarang terjadi dimana seseorang mau membantu orang lain dengan suka rela. Bahkan pemuda itu tidak segan memberikan uang nya pada orang yang lebih membutuhkan seakan uang bukanlah sesuatu yang penting untuk naruto.

"Sebenar nya, siapa kau Uzumaki-kun?."

.

.

.

.

"Choji, aku minta keripik mu!." ujar seorang Naruto pada teman nya. Tangan nya menjangkau bungkus keripik milik sahabat nya yang segera di jauhkan agar si pirang tidak bisa mengambil.

" ini bungkus terakhir Naruto!, aku tidak akan membagi nya pada siapapun! Bahkan pada dewa sekalipun!."

Naruto sweatdrop mendengar ucapan sahabat besar nya. Saking suka nya makan sampai teman minta saja tidak di kasih.

" Dewa tidak makan keripik choji."

"Bagus kalo begitu, jadi aku tenang karna mereka tidak akan meminta nya." Tipikal seorang choji, dia tidak akan membagi makanan nya jika tinggal sedikit. Tapi terlepas dari itu, dia orang yang baik.

" kudengar kau dapat hukuman dari kaicho, Naruto?" Ujar pemuda berambut nanas yang meletakan kepala nya di meja kantin. Ini adalah Istirahat makan siang jadi para murid mengisi perut mereka di kantin, termasuk Naruto dan teman teman nya.

" hehe yah.. begitulah.." ujar Naruto dengan senyum malu. Malu karna diri nya sudah sering mendapat hukuman.

" HUAHHH...-"

"Tutup mulutmu kalau menguap nanas pemalas!." Buru buru Naruto menggeplak kepala nanas sahabat nya dengan kesal.

" iya iya maaf, dasar merepotkan.! Jadi kenapa kau di hukum lagi." Tanya Sikamaru.

" yah.. seperti biasa. Cekcok dengan SasUke cs."

" kau tidak pernah kapok cari masalah dengan mereka Naruto."

" perlu kau ketahui Lee! Mereka yang cari gara-gara bukan aku!." Naruto tidak terima saat dibilang suka cari masalah. Memang nya sahabat nya ini belum tau kalau diri nya adalah pemuda tampan baik hati dan rajin menabung, Jadi mana mungkin diri nya cari masalah dengan Sasuke cs. Kurang kerjaan banget.

" jadi, hukuman apa yang kaicho berikan padamu? Membersihkan toilet atau menyapu kelas?" Tanya Sikamaru.

" membereskan gudang."

" hah! Hukuman macam apa itu! Ngapain juga gudang di beresin.

"Mungkin kaicho kebingungan memberi Naruto hukuman, mengingat dia sudah sering di hukum dengan berbagai cara." Sahut choji sambil mengunyah keripik nya.

" Mungkin jika ada penghargaan orang dengan hukuman terbanyak kau akan dapat piala Naruto, bwahahaha."

" diam kau lee! Aku juga tidak akan di hukum kalau mereka tidak cari masalah. Hah... mereka itu, suka sekali membanggakan harta orang tua dan menghina orang yang mereka anggap miskin. Memang nya apa yang bagus dari itu."

Jenis orang yang paling Naruto tidak suka adalah orang sombong. Mereka merasa di atas hanya karna memiliki apa yang orang lain tidak miliki. Dan di sekolah ini banyak yang seperti itu.

.

.

.

Di sinilah Naruto sekarang, gudang sekolah dengan barang barang tidak terpakai dan berserakan di seluruh ruangan. Dia jadi bingung, apa yang mau di bereskan dari gudang kotor dan berdebu ini.

" hah.. dasar kaicho. Pintar dikit napa kalau mau ngasih hukuman. Seperti menghabiskan sepuluh mangkuk ramen mungkin, kan aku akan dengan senang hati melakukan nya. Lah ini, di suruh beresin gudang, mana barang barang nya sudah gak di pake lagi." Jujur saja, Naruto bingung harus ngapain melihat banyak nya barang yang berserakan.

" kalau kau terus ngedumel tidak jelas seperti itu, hukumanmu tidak akan selesai."

Naruto melompat saat tiba tiba suara wanita muncul di belakang nya. Lalu tatapan kesal dia berikan.

" Apa?"

" kau mengaketkanku, kayak hantu aja muncul tiba tiba." Naruto tidak peduli jika yang dia tatap dengan kesal adalah ketua osis. Memang nya siapa yang tidak terkejut saat tiba tiba ada suara orang saat dirimu berada di dalam gudang yang kotor dan sedikit gelap.

" kau saja yang penakut. Cepat kerjakan hukuman mu! Aku mau barang barang tidak terpakai itu di tata agar gudang ini bisa menampung barang barang lain."

" iya iya. Kau mau membantuku? Yah.. dari pada berdiam diri sambil mengawasi kan lebih baik kau membantuku, hehe."

" itu hukuman mu bodoh! Cepat kerjakan atau ku tambah hukumanmu!." Kaguya di buat kesal oleh Naruto. Apa-apaan pemuda itu yang malah memintanya membantu. Apa dia lupa kalau diri nya yang memberi hukuman.

" hah.. dasar, cantik cantik cerewet."

" Uzumaki-kun!, setelah hukuman ini selesai kau bersihkan seluruh toilet!." Ujar Kaguya, di belakang nya ada aura hitam yang membuat Naruto menciut.

" a-ampun kaicho-sama hamba minta maaf Kaicho tidak cerewet kok, kaicho cantik baik hati pintar memasak dan rajin menabung jadi, jangan tambah hukumanku ya." Dengan panik Naruto memohon pada Kaguya supaya hukuman nya tidak di tambah. Dia juga menambahkan dengan punjian pujian yang sebenar nya diri nya tidak tau benar atau tidak.

" Uzumaki-kun," ujar Kaguya dengan senyum manis, sangat manis sampai Naruto yang melihat nya merinding. "Kerjakan hukumanmu atau aku benar benar akan menambah hukuman mu!."

" Ha-haik!." Jawab Naruto patuh. Dia bergegas mengerjakan hukuman nya sebelum wanita yang menjabat sebagai ketua osis itu semakin kesal.

Mengawasi dari tempat nya berdiri, Kaguya melihat setiap kali Naruto memindahkan barang barang berat. Ada rasa kasian saat melihat nya apalagi saat keringat turun dari pelipis Naruto, menandakan pemuda itu mulai lelah.

Uzumaki Naruto, pemuda yang bisa membuat gadis disiplin datar dan tegas macam Kaguya merasakan perasaan kesal, senang sampai tersipu malu. Dan Kaguya akui diri nya menyukai hal itu, Karna Naruto lah diri nya bisa menjadi seperti gadis pada umum nya yang merasakan berbagai macam perasaan aneh di dalam diri nya.

Ada satu perasaan yang tidak Kaguya mengerti kenapa itu bisa terjadi yaitu adalah perasaan kosong saat sehari saja tidak melihat tingkah polah Naruto. Dia akan merasa sangat rindu dengan kekonyolan lelaki pirang itu saat sehari saja dia tidak melihat nya. Sebagai ketua osis dia sering mengawasi murid murid lain dan lelaki pirang itu yang paling sering di awasi Kaguya karna betapa sering nya pemuda itu mendapat masalah dari murid lain. Dan selama itu pula Kaguya melihat seperti apa pemuda itu sebenar nya. Kadang dia bersikap konyol saat bersama teman teman nya, kadang menjadi bribadi yang dewasa dengan tidak menghiraukan para murid lain yang menggunjing nya, yah kecuali sasuke cs sih.

" fiiuuhh... capek..." ujar Naruto. Dia duduk di sebuah bangku sambil mengipasi wajah nya dengan tangan.

" Untukmu!."

"Wah.. terimakasih kaicho, kau tau saja aku lagi haus, hehe.. Ada makanan juga tidak?."

Dasar tak tau di untung kau naruto, sudah bagus di kasih minum eh malah nanyain makanan juga.

" ini." sebuah roti yakisoba Kaguya berikan pada naruto. Entah kenapa saat melihat pemuda pirang itu tampak lelah saat menjalankan hukuman dari nya, Kaguya ingin membelikan nya minuman dan makanan. Dan Jadilah tadi diri nya meninggalkan Naruto sebentar dan pergi ke kantin.

"Wehehehe... terimakasih kaicho, ayo duduk sini kita makan sama sama." Ujar Naruto sambil menepuk tempat duduk di samping nya.

Kaguya menurut dan duduk di samping Naruto. Jujur saja diri nya merasa sangat senang karna bisa sedekat ini dengan pemuda pirang yang selalu bisa membuat emosi nya berubah-ubah.

" ini untuk mu."

Karna Kaguya hanya membeli satu roti, jadilah Naruto membaginya jadi dua.

" terimakasih." Ujar nya sambil menerima potongan roti yang naruto berikan.

" Seharus nya kan aku yang berterimakasih. Kan kaicho yang membeli ini."

Benar juga apa kata Naruto, Kaguya tidak perlu berterimakasih karna pada dasar nya roti itu kan milik nya. Tapi Kaguya tidak ingin membahas itu maka nya dia tidak membalas ucapan Naruto. Ada hal lain yang membuat kaguya penasaran sebenar nya. Dan itu adalah marga yan di gunakan Naruto.

Uzumaki!, adalah marga dari orang terkaya nomor dua di jepang dan Naruto memakai marga itu. Yang jadi pertanyaan adalah, kenapa Naruto yang notabene nya menyandang marga Uzumaki malah hidup miskin di rumah sederhana. Setidak nya itulah yang kaguya tau tentang Naruto. Ingin Kaguya bertanya tentang siapa orang tua Naruto, tapi dia takut jika pertanyaan nya akan menyinggung pemuda itu Karna yang dia tau Naruto hidup sendiri. Salah salah pertanyaan nya akan membuat pemuda di samping nya sedih.

Kaguya melirik pemuda di samping nya yang tengah memakan roti dengan lahap. Membuktikan jika memang Naruto lelah dan lapar .

" Aku tau aku ini tampan, tapi tidak perlu melirikku dengan tatapan penuh cinta seperti itu kaicho." Ujar Naruto dengan pede nya.

BLETAK!.

" itaii!.., kenapa kau menjitaku hah!." Naruto mengelus kepalanya yang mungkin benjol akibat jitakan Kaguya.

" siapa yang melirikmu dengan tatapan penuh cinta hah!. Yang ada aku enek melihat wajah bego mu itu."

" tapi kan tadi kau meliriku, atau jangan jangan kau jatuh cinta padaku ya kaicho, hehe.."

' sabar kaguya sabar, jangan sampai pemuda bodoh ini menghancurkan imej mu.' Ujar Kaguya dalam hati. Dia menarik nafas dan membuang nya melalui mulut.

" hahh... aku hanya ingin tanya, kenapa kau selalu diam saat murid lain menggunjing mu, tapi saat Sasuke dan teman teman nya menjelekan mu kau membalas nya?."

" hem...? Harus ku jawab ya?. Baiklah, tapi ada syarat nya." Ujar Naruto dengan senyum misterius.

" apa syarat nya?" Kaguya penasaran.

" cium aku hehe.." ujar Naruto sambil menunjuk pipi nya.

Kaguya mendelik mendengar syarat dari pemuda bego dan menyebalkan di samping nya. Apa katanya tadi? Cium,? Yang benar saja!. Dia adalah Otsutsuki kaguya wanita dengan harga diri tinggi, mana mau diri nya mencium lelaki yang tidak memiliki hubungan apa apa dengan nya. Tapi tiba tiba terlintas sebuah ide di kepala Kaguya untuk membalas tingkah Naruto.

" baiklah, tapi tutup matamu."

"Heehh!... be-beneran?" padahal Naruto yang memberi syarat tapi malah dia yang terkejut.

" kenapa? Bukanya itu syarat darimu.?

' iya sih, tapikan aku hanya bercanda.' Ujar nya dalam hati. Tapi kapan lagi diri nya bisa mendapatkan kesempatan seperti ini. Maka dari itu dengan senyum lebar Naruto mendekatkan pipi nya pada kaguya. Lalu dua detik kemudian, PLAAKK!. pipi Naruto memiliki cap telapak tangan.

" itaii!... kenapa kau menamparku hah!"

" Ara~, itu kan ciuman, ciuman dari tanganku." Jawab Kaguya tidak merasa bersalah. Lagipula Naruto pantas mendapatkan nya.

Si pirang sweatdrop mendengan ucapan Kaguya. ' mana ada ciuman seperti itu!,' Ujar nya dalam hati. Dia mengelus pipi nya yang memerah hasil dari ciuman tangan Kaguya.

" jawab saja pertanyaan ku dan jangan bertele-tele!."

" iya iya!. Marah marah mulu, lagi PMS ya?." Dengan gesit Naruto menghindar saat tangan Kaguya bergerak untuk menjitak nya.

" ampun..., baiklah aku jawab!. Em.. bagini, dulu kaa-san pernah bilang. Jangan pedulikan ucapan orang yang tidak penting dan hiraukan saja saat ada orang yang menjelekanmu. Kira kira seperti itulah. Makanya, sekarang aku tidak menghiraukan murid lain yang menghina taupun menggunjing ku dari belakang. Lagipula ucapan mereka tidaklah penting, Jadi ngapain juga aku mengurusi ucapan mereka."

" lalu kenapa kau selalu membalas saat Sasuke dan dan teman teman nya menjelekkan mu?"

Kaguya heran, jika Naruto bisa menghiraukan ucapan murid lain lalu kenapa dia selalu membalas saat Sasuke dan teman teman nya yang menjelekan diri nya.

" itu karna muka mereka bikin enek!." Tiba tiba saja wajah Naruto jadi kesal. " dan juga, aku tidak suka orang sombong macam mereka. Apalagi tingkah mereka yang sok berkuasa hanya karna orangtua mereka kaya. Memang nya harta di bawa mati apa!"

Benar apa kata Naruto. Sasuke cs memang sering membanggakan harta keluarga mereka, berbeda dengan murid lain yang hanya membicarakan Naruto di belakang.

" jadi seperti itu."

"Iya seperti itu!."

Kaguya sweatdrop saat mendengar nada kesal dari ucapan Naruto. Apa sebegitu bencinya pemuda ini sampai membicarakan Sasuke cs saja bisa membuat nya kesal.

Ini pertama kali nya Kaguya bisa ngobrol dan duduk bersama Naruto dengan cukup lama, biasa nya mereka hanya saling bertegur sapa saat berpas-pasan Dan Kaguya akui diri nya sangat senang. Ini juga pertama kali nya bagi Kaguya duduk dengan lelaki selain anggota osis dan mengobrol layak nya teman. Biasa nya orang lain akan segan atau malah sengaja mencari perhatian karna diri nya anak dari orang paling kaya nomor tiga di jepang. Dan itu membuat Kaguya jengah. Tapi tidak dengan pemuda ini yang mau mengobrol dengan nya tampan memikirkan siapa diri nya. Bahkan Naruto juga tidak segan menggodanya sesuatu yang jarang atau tidak pernah di lakukan murid lain.

" nah, berhubung hukumanku sudah beres. Sekarang sebaik nya kita keluar." Ujar Naruto. Dia berdiri dari duduk nya di ikuti Kaguya.

Ada rasa kecewa dalam hati Kaguya saat kebersamaan diri nya dengan Naruto berakhir. Tapi dia sadar jika tidak ada sesutu yang abadi. lagipula, diri nya masih bisa bertemu dengan pemuda pirang yang selalu bisa membuat merasa nyaman ini besok.

" nee.. Naruto-kun, apa kita bisa berteman?." Ujar Kaguya dengan ekspresi yang sulit di tebak. Dia juga mengubah panggilan pada lelaki pirang itu.

Dengan senyum lebar yang mampu membuat hati si kaicho berdebar Naruto menjawab. " tentu, kenapa tidak." Sambil mengacungkan jari kelingking nya.

Dan dengan senyum manis yang mampu membuat banyak lelaki terpesona, Kaguya menautkan jari kelingking nya pada jari Naruto sambil berucap. " terimakasih karna mau menjadi temanku."

Dan terjalinlah pertemanan di antara Naruto dan Kaguya. Dua orang yang memiliki sifat berbeda. Naruto dengan kekonyolan dan keceriaan nya sementara Kaguya dengan ketegasan serta kedisiplinan nya. Meski semua itu akan hilang jika Kaguya bersama Naruto.

.

.

.

Naruto mengayuh sepeda kesayangan nya dengan pelan sambil menikmati semilir angin yang menerpa wajah nya. Sebuah kenikmatan sederhana yang sudah jarang orang lain rasakan. Itu karna orang lain lebih memilih menggunakan mobil atapun kendaraan yang bisa menempuh jarak dengan cepat.

Di saat naruto tengah mengayuh sepedanya, dia terpaksa berhenti saat mendengar dering handphone di saku nya. Mengambil handphone di saku dan melihat siapa yang menghubungi nya, wajah Naruto tiba tiba memucat.

" ha-hal-."

" KAPAN KAU PULANG DATTEBANE!.. "

telinga naruto berdenging saat tiba tiba orang di seberang telfon berteriak.

" a-ampun okaa-san, aku sibuk jadi tidak ada waktu untuk pulang." Itu alasan karna pada dasar nya Naruto tidak punya kesibukan lain selain sekolah.

" aku tidak peduli!, pulang sekarang atau rumahmu ku bakar!."

" ha-haik!. A-aku akan pulang sekarang." Jawab naruto. Dia tidak mau jika rumah sederhana yang dia tempati di bakar oleh ibu nya. Kan susah kalo harus mencari tempat tinggal lain yang dekat sekolah.

" hem!. Bagus, jika kau tidak sampai sebelum pukul lima, jangan harap kau akan melihat rumah mu lagi!."

PIP!.

"Hah... Okaa-san kalo marah menyeramkan." Ujar naruto pada diri nya sendiri. Dia bergegas pulang ke rumah orang tua nya sebelum ibu nya benar benar marah dan benar benar membakar rumah nya.

TBC.

Berhubung bulan puasa sudah dekat jadi gw coba nulis fic romance yang gak ada lemon nya. Hehe. Semoga bisa di terima dan jangan lupa kritik dan saran nya.

Gak jadi hiatus.