Disclaimer : Naruto [ Masashi Kishimoto ]. Dan Highschool DxD [ Ichie Ishibumi ].
Genre : Adventure, fantasty, School Life, Friendship, Romance, Drama, Dll.
Pair : Naruto x Harem!
Warning : Gaje, bahasa tdk baku, OC, OOC, Au, Abal, Typo (s), Miss Typo and lainnya.
INGAT
DON'T LIKE...DON'T RIDE
.
.
.
.
.
Kantin, tempat untuk makan saat jam istirahat. Sebagian murid meluangkan waktu istirahatnya dikantin untuk sekedar mengisi perut mereka yang kosong, Tak terkecuali tokoh utama kita. Ia sedang berjalan munuju kantin bersama seorang gadis pirang bernama lengkap Arthuria pendragon.
Arthuria sendiri termasuk Clan bangsawan Pendragon. Clan itu sangat dihormati dinegara Jepang sendiri, mereka Clan sangat terampil cara menggunakan sebuah pedang, mereka juga sangat ditakuti bagi sebagian Clan bangsawan lainnya dan mereka mempunyai pedang Excalibur, pedang yang sangat dasyat jika orang itu mampu menggunakannya.
"Maa... Sudah kubilang aku tidak ingin kekantin" Ucap Naruto yang sedang berjalan bersama Arthuria disisinya.
"Aku memaksa Namikaze-san... Kau orang satu-satunya yang bisa mengalahkanku. Jadi sebagai gantinya aku mentraktirmu makan hari ini" Ucap Arthuria dengan ekspresi terkesan datar
"Hah~" Naruto yang mendengar itu hanya menghela nafasnya
"Hey lihat... Pecundang itu berjalan bersama Arthuria-sama"
"Woi kau tidak pantas berjalan bersama Arthuria-sama"
"Tahulah posisi pecundang"
Teriakan hinaan dan cacian tertuju kepada Naruto bersama Arthuria yang tiba dikantin.
"Hah... sudah kuduga akan seperti ini" Gumam Naruto yang terdengar olehnya sendiri. Yah ia berfikir kalau ia berjalan bersama Arthuria akan mendapat hinaan. Ia juga tahu Arthuria terkenal dalam hal memainkan pedang dan jangan lupa Clan nya yang terkenal itu, akan tetapi gadis disebelahnya ini terus memaksa dirinya pergi kekantin bersamanya.
"Maa... Sudah kubilang aku tidak mau kekantin tapi kau malah memaksaku" Ucap Naruto kepada Arthuria
"Maaf"
Arthuria merasa bersalah kepada Naruto, ia tidak tahu bahwa Naruto berjalan bersamanya akan seperti ini. Ia juga tidak tahu apa yang terjadi kepada Naruto yang mendapat hinaan dan cacian itu.
"Sudahlah jangan terlalu difikirkan... Jadi selamat tinggal"
Wushh
Naruto menghilang bersama kilatan kuning dan menyisakan Arthuria sendirian
.
Diatap
Wushh
Naruto tiba di atap sekolah, yah kemarin-kemarin ia sudah menandai segel Hiraishin di berbagai tempat agar ia dengan mudah berteleport kemana-mana. Akan tetapi ia tidak sendirian di atap sekolah.
Ada sepasang muda mudi sedang berpelukan dan berciuman. Meraka tidak tahu bahwa ada seseorang yang melihat, mereka terlalu menikmati kegiatan mereka tanpa merasakan kehadiran seseorang.
Setelah selesai dengan aktifitas mereka baru menyadari ada seseorang yang memperhatikan mereka.
"Oi... Beraninya kau!!!" Ucap pemuda pirang kepada Naruto saat menyadari ada seseorang yang memperhatikan mereka.
Naruto yang mendengar itu menatapnya datar. Salah mereka sendiri kenapa bermersaan ditempat seperti ini.
"Hmm apa?" Ucap Naruto menatap bosan kepada pemuda didepannya ini.
Sementara gadis itu telah pergi karena merasa malu dilihat orang
"Kau tidak tahu siapa aku Hah!?"
"Memang siapa?"
"Aku Raiser dari Clan bangsawan Phoenix" Ucap pemuda itu yang diketahui bernama Raiser.
Yah Clan Phoenix. Clan yang sangat terkenal karena pengendalian apinya, tidak hanya itu mereka juga terkenal akan kemampuan bergenerasinya yang cepat, mereka juga terkenal akan penjualan air mata Phoenix yang dapat menyembuhkan segala luka luar maupun dalam. Air mata ini sangat berharga walaupun setetes.
"Memangnya aku peduli" Naruto merasa bosan terhadap mereka yang selalu menyombongkan diri mereka. Seolah mereka berlindung diketiak Clan Bangsawan mereka.
"Kurang ajar!!!... Aku menantang mu duel dicolessium saat ini juga!!!" Teriak Raiser sangat marah terhadap Naruto
"Kalau aku tidak mau?"
"Kau akan menjadi budakku seumur hidup" Ucap Raiser menyeringai
Setelah itu Raiser menghilang bersama lingkaran sihir dibawahnya.
Berita tersebar seperti angin, Duel Naruto bersama Raiser kelas 2 B akan diadakan setelah istirahat
.
Colessium tempat bagi mereka bertarung satu sama lain untuk menentukan siapa yang terbaik diantara mereka dengan dihadiri berbagai murid, dari kelas satu sampai tiga, tentu saja guru juga ikut hadir untuk melihat pertarungan diarena dan untuk menilai seberapa kuat muridnya ini.
Pertarungan ditempat ini juga bukan hanya untuk sekedar menjadi yang terbaik, tapi juga bisa untuk mengabulkan semua permintaan bagi yang menang terhadap yang kalah dalam pertarungan. Bukan hanya satu lawan satu tapi berkelompok juga bisa bagi mereka yang mempunyai bawahan.
Disinilah Naruto ditengah arena bersama Raiser yang membawa bawahannya yang berjumlah 15 orang, dengan dilihat hampir ribuan orang.
"Maa.. Mau mencoba keroyokan yah" Ucap Naruto kepada Raiser yang tidak terlalu jauh jaraknya.
Sebenarnya Naruto tidak mau berduel dengan Raiser dikarenakan ia tidak mau menunjukan kemampuannya saat ini. Tapi apa boleh buat ia tidak ingin menjadi budak orang dihadapannya ini. Membayangkannya saja sudah membuatnya muak.
"heh, untuk orang yang mau kalah sepertimu kau banyak bicara yah" Ucap Raiser meremehkan "Baiklah kalau gitu... kalian boleh pergi, aku akan bertarung melawannya sendirian" Lanjutnya kepada bawahannya
Sementara bawahan Raiser tidak membantah, mereka langsung pergi menggunakan lingkaran sihirnya masing-masing.
"Wah... Kau menyuruh mereka pergi. Apa tidak takut kalau kau kalah" Ucap Naruto mencoba memprovokasi lawan dihadapannya
"Sialan!!.. Kau meremehkanku. Aku saja sudah cukup untuk menghabisimu!!"
Raiser terpancing akan umpannya Naruto, terbukti dari nadanya yang seakan marah terhadap Naruto.
Lalu muncul lingkaran Sihir dari tengah-tengah diantara mereka dan mengeluarkan seseorang berambut hitam acak-acakan dengan luka melintang di tengah hidungnya sambil membawa microfon.
"Yo... perkenalkan namaku kotetsu, Aku disini sebagai wasit diarena ini. Sebelum kalian ingin berduel aku akan membacakan beberapa peraturan yng haris kalian patuhi. Pertama-tama kalian tidak boleh saling membunuh, kedua kalian boleh menyerah kalau kalian tidak sanggup bertarung, ketiga kalau lawan kalian pingsan atau sudah tidak bisa melanjutkan pertarungan akan dianggap kalah" Ucap pria itu yang tak lain bernama kotetsu dengan suara yang menggelegar karena menggunakan microfon "itu saja peraturannya... Apakah sampai disini kalian mengerti?" lanjutnya kepada kedua pemuda yang akan bertarung.
Kedua pemuda itu hanya mengangguk sebagai jawaban
"Baiklah kalau begitu... Pertarungannya DIMULAI" Ucap koutetsu lalu menghilang dalam lingkaran sihir dibawahnya
Setelah pertarungan dimulai, Raiser langsung bergerak cepat kearah Naruto yang menatapnya bosan. Tentu saja Raiser yang melihat itu kesal.
Setelah jarak memisahkah Raiser langsung meninju wajah menyebalkan itu dengan tangan kanan yang dilapisi api. Naruto yang melihat itu tentu tidak mau menjadi sarang tinju Raiser, ia mengelak kebawah dengan sedikit miring kekiri dan juga menyiapkan tinju kanannya
Kearah perut Raiser.
Tap
Akan tetapi berhasil ditangkap oleh Raiser menggunakan tangan kiri yang dilapisi api.
Bush
Api ditangan Raiser semakin dikobarkan agar lawannya menderita didaerah tangannya.
"Akh"
Naruto mengerang kesakitan, lalu ia menggunakan kaki kanannya untuk menendang Raiser agar bisa melompat kebelakang.
Buag
"WUUOOHH LIHAT PECUNDANG ITU AKAN KALAH"
"SEHARUSNYA KAU BERSYUKUR PECUNDANG... RAISER-SAMA MASIH MENAHAN DIRINYA"
"SEBAIKNYA KAU BERMAIN BONEKA BERB*E SAJA SAMA MAMAH SANA"
Teriakan hinaan tertuju pada Naruto seolah menyuruh Naruto untuk menyerah.
Naruto yang mendengar itu hanya menatap datar dan sedikit kesal terhadap teriakan terakhir
'Cih... Ini saja baru dimulai... Akan ku akhiri secepatnya' Batin Naruto yang tidak mau berlama-lama.
"Hahahah... Benar apa yang mereka ucapkan. Sebaiknya kau menyerah saja. pecundang sepertimu lebih baik menjadi petugas kebersihan saja" Ucap Raiser bermaksud membuat mentalnya menurun
Naruto hanya diam,lalu ia menciptakan dimensi penyimpanan dan mengambil sebuah pedang dengan masih ditutupi oleh sarungnya.
Pedang yang masih terbungkus sarungnya itu terlihat tidak seperti pedang lainnya. Pedang itu mencengkung digagangnya dan mencengkung sedikit diatasnnya.
Di kursi duduk VIP
"Pedang itu!. Jangan-jangan!" Ucap Jiraiya terkejut sangat terkejut setelah Naruto mengeluarkan sebuah pedang.
"Memangnya apa bagusnya pedang itu jiraiya?" Tanya Tsunade selaku istrinya
"Aku hanya menduganya Hime, karena pedang itu masih ditutupi sarungnya... Tapi kita lihat dulu pertarungnya"
Di Arena
"Hahahha... Kau takut yah sampai membawa pedangmu yang tak bergunamu itu. Ini tak akan merubah apapun, kau pasti akan ku kalahkan" Ucap Raiser lalu mengeluarkan puluhan lingkaran sihir api di atasnya.
Naruto hanya menatap datar puluhan lingkaran sihir yang akan siap menembakinya itu, lalu ia memegang erat pedangnya itu yang masih ditutupi sarungnya menggunakan tangan kanannya.
Swuuss
Raiser mulai menembaki puluhan apinya dengan sasaran Naruto didepannya
Naruto tentu saja menghindari semua tembakan yang tertuju padanya
Duar Duar Duar
"Terus menghindar bangsat!!! hahaha" Ucap Raiser masih menembaki apinya
Naruto terus menghindar sambil memotong jarak dengan Raiser.
Duar Duar
"WUUUOOH RAISER-SAMA HEBAT, DIA MEMBUAT PECUNDANG ITU TIDAK BERKUTIK"
"HABISI PECUNDANG ITU"
"KALAHKAN DIA"
Naruto masih terus bergerak kearah Raiser yang masih menembakinya dan tidak mau menanggapi semua hinaan itu.
Saat sudah hampir jaraknya 5 meter. Naruto langsung bergerak sangat cepat dan meninggalkan bayangannya saja. Saat sudah sampai Naruto langsung menebas kedua tangan Raiser dan langsung menghilang tiba dibelakang Raiser
Bessstt
Pluk
Raiser terkejut bahwa Naruto berhasil membuat kedua tanganya buntung. Ia menatap marah ke arah Naruto, baginya ini sebuah penghinaan terhadapnya.
"KURANG AJAR!!.. RENDAHAN SEPERTIMU BERANINYA MELAKUKAN INI KEPADAKU!!!" Raiser sangat marah terhadap Naruto, lalu kedua tangannya mulai bergenerasi.
Sementara ditempat kursi duduk
"Dia memotong lengan Raiser hanya menggunakan pedang yang masih dibungkus" Ucap Rias terkejut
Rias Gremory salah satu bangsawan yang dapat menggunakan kekuatan Power Destruction atau bisa disebut serangan pemusnah. Ia juga sering disebut Ruin Princes karena dalam pengendalian jurusnya.
"Ara ara... Apakah kau tertarik kepadanya Rias?... fufufu" Tanya Gadis disebelahnya Rias
"Mungkin aku akan menjadikannya salah satu bawahanku Akeno" Ucap Rias kepada gadis disebelahnya yang bernama Akeno
Akeno Himejima salah satu bawahan Rias kekuatannya mungkin setara atau berbeda sedikit dari Rias.
Di arena pertempuaran
"BERNINYA KAU PECUNDANG!!!"
Raiser mulai meledakan energi mana dari tubuhnya. Mana itu langsung berubah menjadi api yang langsung menutupi semua badan Raiser.
"AKU AKAN LANGSUNG MENGHABISIMU SIALAN!!!" Teriak Raiser menggelegar
Api diseluruh tubuhnya langsung berpusat dan berfokus dikedua tangan Raiser
Raiser langsung merentangkan kedua tangannya ke depan tepat mengarah ke arah Naruto
Naruto yang melihat itu terbelalak 'Kuso... Apa dia mau menghancurkan Colessium ini... Apa boleh buat aku akan memakai jurus Tou-san'
"RASAKAN INI SIALAN 'SUPER NOVA' "
Swuusshh
Serangan laser api itu langsung mengarah dasyat kepada Naruto.
Saat serangan itu beberapa meter dihadapanya Naruto langsung merentangkan kedua tangannya.
Di kursi VIP
"UNTUK SEMUA GURU CEPAT PASANG KEKAI DI ARENA!!!" Teriak Jiraiya panik
Semua Guru yang mendengar itu hanya menganguk dan memasang Kekai diluar Arena pertempuran untuk mencegah serangan yang akan berdampak kepada seluruh muridnya.
Arena pertempuran
"Jikukan kekkai"
Langsung muncul kanji-kanji aneh di depan Naruto dang langsung menyebar seakan melindungi Naruto dari serangan Raiser.
Serangan itu langsung terserap seketika oleh jurus Naruto. Raiser yang melihat itu membelalakan matanya.
'Apa serangan penghancurku bisa diserap seperti itu' Batin Raiser terkejut
"Hosh hosh"
Terlihat Raiser mulai kelelahan, ia menggunakan semua kapasitas mananya untuk serangan tadi.
"Wah wah... itu tadi bahaya sekalih ayam. kau mau menghancurkan tempat ini yah" Ucap Naruto setelah mengagalkan serangan Raiser.
"Kurang ajar!... Bagaimana kau menghentikan seranganku itu?" Tanya Raiser yang kelelahan. menurutnya serangan itu tidak bisa dihentikan bahkan oleh orang berpangkat Master III sekalipun, tapi orang ini menghentikannya dengan mudah.
"Mulutmu tidak bisa dijaga yah... sebaiknya menyerah saja, kau sudah tidak bisa bertarung lagi sekarang"
"Aku tidak akan menyerah kepada pecundang sepertimu!!!"
"Baiklah kalau itu maumu" Ucap Naruto lalu menyimpan senjatanya kedalam dimensi buatannya.
Wush
Naruto langsung melesat ke arah Raiser yang berdiri tidak jauh didepannya.
Duak
Naruto langsung meninju wajah Raiser. Tak sampai disitu ia menendang perut Raiser menggunakan sikutnya.
Cough
Raiser muntah darah 'Sial.. kalau terus begini aku akan pingsan'
Tak sampai disitu, Naruto terus memukul dan menendang Raiser yang tak berdaya dihadapannya.
Duak duak duak
Bruk
Akhirnya Raiser pingsan ditempat setelah Naruto berhasil membuat babak belur dirinya.
semua penontong tercenga akan pertarungan tadi, Raiser siswa yang masuk 14 besar berhasil dikalahkan oleh orang yang dianggap pecundang oleh mereka
.
.
.
.
.
TBC
Yo akhirnya update juga. Maaf kalau lama. ini juga terburu-buru sih
Disini Naruto sudah memunculkan pedangnya walaupun masih menggunakan sarung. sebenarnya sarung pedang itu berfungsi untuk menekan kekuatan pedangnya. Nama pedang itu Dzulfiqar cari ajah di Google pasti ketemu ko.
sampai disini saja. Mohon Reviewnya bagi kalian yang mempunyai ide.
Sampai jumpa lagi lain waktu
