BTS belong To Bighit, their parents and God, I own nothing but this story.

Rate : T - M. for this chap is M. so not for under 19. I warning you kids.

hati-hati pada Typo, dan EYD yang belum benar. membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari reader sekalian.

*

Treat me Gentle by Pjmseoltang

.

.

.

.

.

.

Enjoy!

.

.

.

"Ah!"

"...Oh".

Dua pasang mata saling bersirobok, menggambarkan rasa keterkejutan yang sama, gugup menghinggapi paras manis yeoja yang menatap mata sipit dibalik bahu seseorang.

"Jimin, he-hentikan" wajah yang memerah antara menahan hasrat dan juga rasa malu, perlahan menyembunyikan paras manisnya pada bidang dada di hadapannya. Pekat nafsu yang menyelimuti atmosfer perlahan meredup kala cumbuan di dada berhenti.

Sosok lelaki yang sedang asik mencumbu anak hawa di pangkuan ikut menolehkan pandangan ke arah belakang. Dan seperkian detik di hantam kejut melihat seorang yang sejak tadi di ambang pintu, genggaman di ganggang pintu menandakan sejumput gugup jua.

"Hyung... ap-".

Blam

Dan pintu di banting sebelum kalimat tanya lengkap di ucapkan.

Tanpa menampik fakta bahwa seiring berjalan waktu, kebutuhan manusia semakin bertambah. Maka kebutuhan mendasar seperti hal hal biologis akan menuntut di penuhi.

Nafsu

Hasrat sex yang jarang di anggap sebagai kebutuhan mendasar perlahan menampakan wujud saat usia puber menjelang, tak terelak di rasakan juga oleh pria Tampan ini. Park Jimin menginjak usia 21 Tahun merasa jika hormone dalam dirinya bergejolak, otak dan tubuhnya yang dulu mulai berubah, saat pertama menginjakkan kaki di Ibu Kota, hanya satu tujuan hidupnya. Menjadi penyanyi dan penari terkenal sehingga memutuskan mengikuti audisi di berbagai perusahan artis hingga keberuntungan datang padanya.

Dulu, sejak menjadi trainer di Big Hit Ent. Ia hanya fokus mengasah bakat menari dan menyanyinya hingga menjadi tim Vokal dalam grupnya BTS. Dan terus menempa ilmunya hingga banyak pihak mengakui dirinya. Park Jimin sang Idol Internasional bersanding dengan anggota BTS lainnya.

Namun, fokusnya mulai goyah akhir akhir ini, malaikat dari Bangtan(julukan yang diberikan oleh fans untuk Jimin)

Mulai merasa ada yang berubah dalam dirinya. Ia yang dulu selalu menjaga mata tetap sopan pada wanita, sekarang tak bisa untuk segera memalingkan pandangan jika anak hawa melintas di depan matanya, bagian feminitas selalu membuat matanya bertahan di sana dalam sepersekian detik bahkan menit.

Hingga menimbulkan gejolak aneh di dadanya dan juga di kesejatiannya sebagai seorang anak adam. Katakanlah Jimin sedang puber.

Puber yang berbahaya mengingat betapa casanovanya seorang Jimin BTS, sehingga dengan sekali lirik dan senyuman menggoda, maka birahinya akan segera di tuntaskan.

Jimin sebenarnya lebih suka bermain aman, salah satunya mengajak kekasih satu malamnya bermain nakal di salah satu ruang latihan gedung BigHit yang tentunya di lakukan secara sembunyi sembunyi.

Tapi malam ini Jimin agak teledor, Ia ketahuan having sex oleh anggota grupnya sendiri.

"Yoongi hyung, tunggu! Aku bisa jelaskan ini".

Hilang sudah minat Jimin untuk bersenang senang. Perempuan manis di pangkuan total di abaikan. Jimin beranjak mengejar Yoongi sambil merapikan celananya yang sempat melorot.

"Hyung Tunggu!".

Beruntung, refleks lelaki yang sering nge Gym itu sangat bagus, pintu genius lab yang hampir tertutup Ia tahan dengan kaki, tanpa membuang waktu menyelinap masuk tanpa permisi, dan mendapat hadiah berupa delikan tajam dari Yoongi.

"Apa yang kau lakukan disini? Keluar".

Nada datar yang terucap dari bibir tipis itu membuat Jimin gugup, sejenak menelan ludah, langkahnya mendekat perlahan.

"Hyung, aku mau kau merahasiakan hal yang kau lihat malam ini."

"Hal apa?"

"Jangan pura pura lupa hyung, kau tahu apa maksudku".

"Tentang kau yang hampir bercinta di ruang latihan?".

Nada yang digunakan masih sama, namun sudut bibir terangkat meremehkan. Jimin semakin gusar, apa Yoongi akan melaporkannya pada direktur?

"Ya, ak-aku minta agar ini menjadi rahasia kita berdua saja hyung. Kumohon".

Dan seringai seorang Min Yoongi melebar di bibir.

"Jika aku menolak, apa yang akan kau lakukan?" Sekarang Yoongi duduk di kursi kebesarannya dan menyilangkan paha kecilnya, Ia mulai arogan sekarang. Karena menurutnya ini termasuk hiburan tengah malam di tengah kesibukan menggarap lagu untuk album BTS berikutnya. Yoongi yang memang hoby mengerjai Jimin semakin bersemangat saat lelaki yang lebih muda semakin gusar, berulang kali menjilat bibir dengan pandangan tak fokus. Inginnya Yoongi menertawai Jimin sekarang, namun Ia masih menikmati permainan kecil ini.

"Ak-aku akan melakukan apapun untukmu hyung, apapun yang kau minta akan ku turuti, bagaimana?".

Gotha!

Kena kau bocah kelebihan hormon.

Dalam hati Yoongi sudah mengepalkan tangan dan meninju udara. Selebrasi keliling genius lab, namun masih mempertahankan wajah bosan di hadapan Jimin, ah! Yoongi memang aktor ulung.

"Apapun yang ku minta?"

"Ya! Apapun hyung, pasti akan ku lakukan".

Terlalu cepat kucing belang tiga ini masuk jebakan, tapi tak apa. Yoongi suka. Khu khu khu.

'Nah kucing garong, mari kita bermain'

Di kepala Yoongi sekarang sudah mulai tersusun rencana nista untuk si Park satu ini, mata kecilnya mulai melakukan scaning pada tubuh atletis seorang park Jimin. Rasanya baru kemarin sore Yoongi melihat anak 17 Tahun datang ke asrama Trainer dengan snapback juga ransel besarnya dipunggung. Wajah polosnya yang seperti anak kecil sudah hilang entah kemana tergantikan dengan wajah mesum di hadapannya. Betapa waktu sangat cepat berlalu.

"Hyung? Kenapa kau melamun? Apa kita sudah deal?"

Dan nyatanya waktu memang cepat berlalu ketika Yoongi malah larut dalam nostalgia masa lalu.

"Aku hanya berpikir, apa kau sebagus itu?"

"Maksudmu?"

"Sex"

"O-oh... aku, tentu saja"

Sebenarnya Jimin merasa aneh dengan tatapan Yoongi sekarang, Ia seperti melamun tapi tidak.

Tidak tahu apa yang Yoongi rencanakan dalam otaknya. Apakah hyungnya itu akan meminta kado mahal saat ulang tahunnya nanti? Atau mempersiapkan kontrak kerja perbudakan untuknya?.

Lihat! Sekarang Yoongi malah tersenyum semakin lebar, menakutkan bagi Jimin karena senyum itu seperti psikopat yang akan mencincang tubuh mangsanya!

Kenapa di sini mendadak panas? apa Yoongi benar benar berencana memutilasinya?. Astaga mau gila rasanya!

"Jimin"

"I-iya hyung?"

"do me"

"What?"

Saat Yoongi beranjak dari singgasananya, dan melangkah seringan cheetah mendekati si Kucing belang tiga-Jimin-. Tatapannya mengunci pergerakan Lelaki tampan itu.

Kemudian telunjuk mendorong dada bidang si serendipity man hingga terduduk di sofa kulit di belakangnya. Jimin hanya mampu terhenyak saat beban tubuh menindih pahanya dengan sedikit iseng.

Itu Yoongi yang duduk di pangkuannya. Sebongkah pantat bulat menindih pahanya dengan maksud profokasi, dan saat manik keduanya bersirobok, Jimin mulai paham apa yang di maksud oleh pria manis di pangkuannya.

"You want to fuck me?".

"No, I want YOU. to fuck ME".

Dan tak butuh otak jenius Enstein untuk mengerti bahwa Yoongi menginginkan Jimin sekarang.

*

END?

Or TBC?

voment JUSSEYONG~~ :)))