- Time -

CHANBAEK

BxB | Boys Love

Jangan menghakimi penulis yang menulis cerita ini, jika cerita ini kurang berkenan. Tapi kasih kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki segala kekurangannya.

- 6104 -

"Siapa dia?" Dokter Pribadi Chanyeol yang merupakan sahabat dekatnya, cukup penasaran dengan Lelaki mungil yang saat ini tengah ia periksa keadaannya.

"Kau tidak perlu tahu." Chanyeol tak perlu memberitahu siapa Baekhyun, karena cepat semua orang pasti akan tahu Identitas Lelaki mungil itu.

Baekhyun baru saja makan dan meminum obatnya. Lelaki mungil dan cantik itu langsung tertidur setelahnya. Kini Chanyeol meminta Dokter Pribadinya untuk mengganti perban di kepala Baekhyun.

Sebenarnya ia bisa saja yang menggantikan perban itu, tapi Chanyeol tidak tahu luka di kepala Baekhyun itu parah atau tidaknya.

Ia perlu penjelasan terlebih dahulu. Karena Dokter yang semalam memeriksa Baekhyun, tak menjelaskan lebih detail bagaimana luka di kepala Baekhyun.

Chanyeol mengganti Dokter yang seharusnya mengobati Baekhyun. Ia lebih memilih Jongin, Sahabatnya untuk mengobati Baekhyun.

Dokter pribadi Chanyeol ada dua orang. Jongin dan Dokter yang kemarin mengobati Baekhyun ketika di Bar.

"Kau ingin aku mengobatinya kan? Jadi katakan siapa dia!" Jongin mengancam sembari mengangkat Pisau bedah yang ada di tangannya.

Chanyeol akhirnya buka suara karena tak ingin berdebat dengan Lelaki berkulit Tan itu.

"Dia Baekhyun, pegawai baruku! Puas?!" Ujar Chanyeol yang membuat seringai di sudut bibir Jongin terlihat.

"Jadi, dia mainan barumu di ranjang?"

Jongin bertanya sembari menaik-turunkan alisnya menatap Chanyeol.

Chanyeol memijat pelipisnya, Jongin benar-benar cerewet seperti wartawan. Chanyeol yang duduk di salah satu single sofa yang ada di kamar yang Baekhyun tempati, hanya menjawab dengan helaan nafas.

Jongin cukup mengerti arti dari helaan nafas itu. Jongin kemudian kembali mengganti perban di kepala Baekhyun, dan memberitahu Chanyeol jika Lelaki tinggi itu bisa melakukannya sendiri tanpa harus ia yang menggantinya.

"Dia bukan mainan Jong! Dia..."

"Sama saja. Kau akan menikmati tubuhnya, setelah itu kau membuangnya seperti yang sudah-sudah!"

Chanyeol tersinggung dengan perkataan sahabatnya itu. Ia menatap punggung Jongin dengan begitu tajam, dan Jongin yang merasa di tatap berbalik untuk melihatnya.

Sedikit bergidik ngeri ketika melihat tatapan membunuh yang diberikan Chanyeol padanya.

"Ada apa? Bukankah perkataan ku itu benar?" Tanya Jongin dan memilih mengabaikan tatapan seram Chanyeol untuknya.

"Dia tak akan pernah ku buang!"

Jongin tertawa sarkas. Menertawakan ucapan Chanyeol. Bagi Jongin ucapan Chanyeol seperti Angin yang numpang lewat di Telinga nya.

"Kita lihat saja nanti! Kalau dia tidak kau buang, aku akan berpesta selama 2 hari 2 malam sambil minum-minum." tambah Jongin.

Chanyeol sangat ingin memukul kepala sahabatnya itu. Jongin memang tahu kebiasaannya, tapi kali ini Jongin salah.

Karena Chanyeol tak akan pernah membuang Baekhyun. Siapapun yang berani untuk memiliki Baekhyun selain dia, maka orang itu harus siap mati di tangannya.

"Dia laki-laki kan?" Jongin berpangku tangan dengan kedua matanya yang melihat Baekhyun dari atas sampai bawah "Tapi kenapa dia begitu cantik? Chanyeol, kau mendapatkannya dimana? Aku ma..."

"Tidak ada. Dia hanya satu dan dia milikku. Sekarang cepat selesaikan pekerjaanmu Kim Jongin!"

Ow, Chanyeol mulai kesal dengan orang-orang yang terus bertanya tentang 'Apakah Baekhyun ada dua!'

Memangnya Baekhyun Amoeba yang dapat membelah diri?

Chanyeol muak mendengarnya. Tidak kakak laki-lakinya, tidak Jongin sahabatnya, semuanya bertanya hal yang sama karena menginginkan yang seperti Baekhyun.

Tak ada Baekhyun yang lain di Dunia ini selain Baekhyun miliknya yang saat ini terbaring di atas tempat tidur di Mansion nya.

"Cihhh! Pemarah." Jongin menyelesaikan sisa pekerjaannya "Kau akan cepat Tua karena sering marah-marah. Lagipula aku mau bertanya, dimana dia melakukan perawatan untuk kulitnya?"

Chanyeol mengabaikannya. Karena ia sudah tak perduli dengan ocehan Jongin, dan lebih memilih untuk menatap Baekhyun yang tertidur.

Cantik, menggemaskan, lucu, dan bibirnya begitu menggoda. Chanyeol ingin kembali mencicipi bibir tipis dan menggoda itu.

Rasanya begitu candu, bibir Baekhyun seperti Narkotika yang bisa menjerat dan membuat orang ketergantungan jika sudah merasakannya sekali.

Dan Baekhyun hanya miliknya, milik Chanyeol seorang.

Chanyeol akan mengklaim Baekhyun secepatnya, menjadikan Baekhyun milik dia seutuhnya.

- 6104 -

"Pejabat Kim meminta bertemu denganmu!" Taemin dan Chanyeol masih berada di ruang Meeting. Mereka baru selesai Meeting bersama staff di Perusahaannya.

"Kenapa lagi dengannya?" Chanyeol sibuk menanda tangani beberapa berkas dan mencoret beberapa laporan yang harus Taemin perbaiki.

"Mungkin merindukanmu?" Taemin bisa menebak apa keperluan Pejabat Kim yang ingin bertemu dengan Chanyeol.

Pejabat Kim adalah Kim Jennie, seorang Wanita muda yang berhasil masuk ke Dunia politik berkat bantuan Chanyeol. Jennie menjadi Pejabat termuda dan tercantik di Korea Selatan.

"Katakan saja padanya, jika tidak terlalu penting, tidak perlu menemui ku!" Chanyeol hanya sedang tidak ingin bertemu dengan Wanita itu.

Jika Jennie sudah meminta bertemu, akan ada dua hal yang di inginkan Wanita itu.

Pertama, Jennie ingin menyingkirkan seseorang yang berpotensi membuat kedudukannya di Dunia politik terganggu. Atau yang kedua, Jennie ingin Chanyeol kembali memikirkan ulang untuk menjadi Kekasih Wanita itu agar popularitas Wanita itu semakin tinggi.

Kedua keinginan itu semua sama saja, Karier Wanita itu di atas segala.

"Ku pikir kau ingin bertemu dengannya? Bukankah kalian sudah lama tidak mendesah di atas ranjang?" Goda Taemin yang membuat Chanyeol tersenyum tipis.

"Aku ingin Baekhyun yang mendesahkan namaku."

Taemin memutar bola matanya "Lalu, kenapa tidak kau perkosa saja dia?!"

Chanyeol menggeleng "Aku sedang mencoba bertahan untuk tak memperkosanya. Tapi dia begitu menggoda, Apa yang harus ku lakukan?"

Taemin menghela nafas. Chanyeol bisa saja melakukan apapun pada Baekhyun, termasuk membuat Baekhyun pasrah dibawah kendalinya.

Sekarang, kenapa Chanyeol harus menahannya?

"Kenapa kau menahannya?"

"Aku hanya tak ingin ia kabur dariku. Melelahkan jika harus mencari dia kalau misalkan dia kabur. Aku ingin dia yang meminta aku menyentuhnya." Chanyeol tertawa pelan "Aku ingin dia yang memohon padaku."

"Cih!" Taemin tak setuju dengan ucapan Chanyeol "Aku yakin, besok juga pasti kau akan memperkosa anak itu!"

Chanyeol kembali terkekeh pelan.

Sementara itu di Mansion besar Chanyeol, Baekhyun tengah membuka perban di Kepala nya.

Baekhyun benar-benar tidak nyaman karena benda itu membungkus kepalanya. Ia lebih suka membuka perban itu dan menutup luka nya dengan kapas dan handsaplast.

"Lebay sekali sampai harus di perban segala!" Gerutu Baekhyun yang tengah melihat luka di kepalanya.

Luka itu hanya luka ringan, berada di dekat pelipis matanya. Namun tak terlalu dekat karena berada di sekitar dahi nya.

"Begini lebih baik." Baekhyun tersenyum seraya menyisir rambutnya "Sepertinya aku harus keramas."

Baekhyun mengabaikan perintah Chanyeol untuk jangan dulu mandi dan membersihkan rambutnya.

Namun Baekhyun yang tak tahan dengan bau anyir di rambutnya, memilih untuk pergi mandi dan membersihkan rambutnya.

Lagipula, luka ringan seperti itu sudah sering Baekhyun dapatkan ketika ia jatuh dari Sepeda. Dulu, saat ia masih di Jeju.

Obat yang ia konsumsi juga semuanya berkerja dengan cepat pada tubuhnya. Meringankan rasa sakitnya dan membuat tubuh Baekhyun terasa lebih baik.

Baekhyun selesai mandi 30 menit kemudian. Dan ia tak merasakan pusing setelah mandi, tubuhnya bahkan terasa lebih segar dari sebelumnya.

Karena bosan, ia memilih turun dari lantai dua Mansion Chanyeol, untuk mengerjakan sesuatu yang bisa ia kerjakan.

Tapi sepertinya tak ada yang bisa Baekhyun kerjakan, karena semua pekerjaan di Mansion itu sudah di kerjakan semua oleh pelayan-pelayan di Mansion itu.

Baekhyun yang kebingungan memilih kembali ke kamarnya untuk menelpon Chanyeol dan menanyakan pada Lelaki itu, sekiranya apa yang bisa ia lakukan selain tidur dan bersantai.

Karena ia bekerja di rumah itu, dan tidak mungkin jika Baekhyun terus-terusan bersantai.

Chanyeol masih berasa di dalam ruang Meeting ketika Baekhyun menelponnya.

Gerakan tangannya berhenti ketika mendengar Ponselnya berdering.

Senyum tipis terukir di bibirnya. Taemin di tinggalkan begitu saja di dalam ruang Meeting ketika Chanyeol mengangkat panggilan telepon itu.

"Hi Sweety... Kau sudah bangun?" Chanyeol masuk ke dalam ruangannya dan duduk di Kursinya seraya memutar Kursinya menghadap ke Jendela.

Baekhyun nyaris tersedak mendengar panggilan 'Sweety' dari Chanyeol.

"H-hai tuan... Maaf karena..."

"Berapa kali harus aku katakan, panggil aku Chanyeol. Hanya Chanyeol! Ayolah Baekhyun, tak susah untukmu memanggil namaku!"

Baekhyun bingung dengan situasi dirinya saat ini. Ia bekerja untuk Chanyeol, tapi kenapa dia seolah orang yang spesial. Padahal ia bekerja untuk Chanyeol. Meskipun memang pekerjaan Baekhyun begitu spesial untuk Chanyeol.

Hanya saja, Baekhyun seperti orang yang malas karena sejak menerima pekerjaan dari Chanyeol, ia belum mengerjakan apapun selain saat itu. Ketika ia dibuat jatuh tertidur setelah Chanyeol membuatnya kelelahan.

"Baiklah C-chanyeol..."

"Begitu lebih baik!" Senyum di sudut bibir Chanyeol kembali terbit, menyenangkan ketika mendengar Baekhyun gugup saat berbicara dengannya "Jadi, bagaimana keadaanmu? Sudah membaik?"

Sebelum berangkat bekerja, Chanyeol sudah memastikan jika Lelaki mungil-nya itu baik-baik saja setelah ia meminta Dokter Pribadinya untuk mengecek keadaan Baekhyun.

"Sudah terasa lebih baik. Lagipula luka nya tidak terlalu dalam, hanya luka ringan biasa."

Chanyeol menghela nafas, luka yang di dapat Baekhyun memang luka ringan. Dan Chanyeol tahu Baekhyun bukan Lelaki lemah yang akan terus mengeluh karena luka itu.

"Chanyeol-ah, apakah ada pekerjaan yang bisa aku kerjakan?" Tanya Baekhyun yang merasa tak enak karena belum sedikitpun menyentuh pekerjaan yang seharusnya sudah ia kerjakan sedari awal ia menerima pekerjaan itu.

Baekhyun ingin mengerjakan sesuatu. Entah itu pekerjaan rumah ataupun pekerjaan yang kata Chanyeol harus 'Melayani' Lelaki jangkung itu.

"Cobalah menonton film yang sudah aku pilihkan untukmu. Dan pelajari apa yang ada di film itu!" Chanyeol kembali menyeringai "Dan saat kau sudah pulih sepenuhnya, praktekkan padaku apa yang sudah kau pelajari dari film itu. Kau mengerti sweety?"

Baekhyun mengangguk dan menjawab "Baiklah. Aku akan melakukannya!"

Ia kemudian mematikan sambungan Telepon itu dan mulai menyalakan Televisi yang berada di kamarnya.

Baekhyun tidak tahu film apa yang sudah di pilihkan Chanyeol. Tapi karena ini adalah perintah dari Lelaki itu, maka Baekhyun harus menuruti perintah Lelaki jangkung itu.

Ia bekerja untuk Lelaki itu, dan menuruti perintah Lelaki itu adalah suatu keharusan yang Baekhyun lakukan.

Awalnya, Baekhyun pikir itu mungkin film tentang memasak atau yang lainnya, tapi kedua netra nya membulat sempurna saat melihat adegan panas yang ia tonton di layar besar itu.

"Ahh terus sayang... Lebih cepat..."

Di layar besar itu, terlihat seorang Wanita yang tengah meng-oral penis seorang Lelaki. Mulutnya bekerja dengan ahli, dan tangannya bergerak untuk menggoda buah zakar penis Lelaki itu.

Sepertinya, Chanyeol ingin Baekhyun mempelajari bagaimana caranya melalukan Blowjob. Ia ingin Baekhyun melakukan hal yang sama padanya. Untuk itu Chanyeol menyuruhnya belajar melalui film yang tengah Baekhyun tonton sekarang.

Wajah Baekhyun memerah, mendadak si kecil miliknya terasa menegang. Dan mendadak ia ingin di sentuh oleh Chanyeol.

Baekhyun menggigit Jari telunjuknya, menonton dengan seksama.

Ia tak ingin membuat Chanyeol marah. Ia sudah menanda tangani kontrak kerjanya, dan 'melayani' Chanyeol sudah menjadi tanggung jawabnya.

Kalau dia menolak, dia bisa di tuntut dan harus membayar ganti rugi pada Chanyeol.

Ponsel nya kembali berbunyi, ada pesan dari Chanyeol yang menyuruhnya untuk membuka laci kedua di samping tempat tidurnya.

Dan Baekhyun terkejut kala mendapati ada permen Lolipop berukuran cukup besar disana. Baekhyun mengambilnya dan kembali membaca pesan dari Chanyeol.

Belajarlah menggunakan Lolipop itu!

Seketika wajah Baekhyun kembali memerah sampai ke Telinga.

Ia mengerti maksud dari kata 'Belajar dari Lolipop'.

Baekhyun akan belajar menggunakan Lolipop itu agar nanti bisa mempraktekkan nya ketika ia memuaskan kejantanan Chanyeol yang berukuran besar.

Masih sambil menonton film, Baekhyun membuka Lolipop besar itu dan mengikuti apa yang tengah wanita itu lakukan di dalam film.

Menjilat, memutar lidahnya di ujung Lolipop itu, lalu memasukannya ke dalam mulut kecilnya sambil lidahnya bergerak-gerak memutari Lolipop besar itu.

Baekhyun melakukannya sembari membayangkan jika Lolipop itu adalah Penis milik Chanyeol yang begitu besar. Tangan lentik itu memegang erat tangkai permen Lolipop itu seperti ia tengah memegang benda kebanggaan milik Chanyeol.

Kepalanya ikut bergerak ke kanan dan ke kiri. Baekhyun benar-benar bisa melakukannya meski hanya menggunakan permen Lolipop dan menonton film.

Lelaki mungil itu cepat belajar.

Sepertinya Chanyeol akan menemui kematiannya ketika Baekhyun melakukan Blowjob pada Penisnya.

"Eummmmm..." Meski terkadang rahangnya terasa sakit, tapi Baekhyun yang sudah terhanyut dengan latihannya seketika lupa begitu saja.

Sementara itu, Chanyeol merasakan Celana nya terasa sesak saat ia menonton cctv yang berada di kamar Baekhyun melalui Tabletnya.

Sial.

Desahan Baekhyun dan gerakan lidah Baekhyun pada permen itu, seakan Penis Chanyeol lah yang tengah Baekhyun jilati. Chanyeol memejamkan kedua matanya seraya mendengarkan desahan Baekhyun. Ia mengunci ruangannya, lalu membebaskan Kejantanannya yang sudah membengkak dan mengocoknya.

Dalam pikiran Chanyeol, bukan tangannya yang tengah mengocok Penis besarnya. Tapi Baekhyun lah yang tengah ia bayangkan saat ini.

Chanyeol menyesal melihat Baekhyun yang tengah berlatih jika efeknya akan membuat Penis besarnya kesakitan.

"Baekhyun..." Geram Chanyeol ketika pelepasannya sampai.

Tangannya basah karena cairannya sendiri, dan Chanyeol menyeringai. Menertawakan dirinya sendiri karena sampai bermain sendiri dengan tangannya. Padahal ia bisa saja meminta orang lain melakukannya padanya.

Bahkan Chanyeol bisa langsung melakukan seks dengan pegawai di perusahaannya jika ia mau. Tidak harus melakukannya sendiri sembari melihat Baekhyun melalui layar tabletnya.

"Aku tidak sabar ingin merasakan mulut kecilnya itu memanjakan milikku." Chanyeol membersihkan sisa-sisa pelepasannya menggunakan tisu.

Lalu ia kembali merapihkan Celananya dan mematikan layar Tablet. Menonton Baekhyun akan semakin membuatnya hilang kendali. Ia tak bisa melakukan seks hari ini karena pekerjaannya sudah sangat menumpuk.

Maka Chanyeol segera menyelesaikan sisa pekerjaannya agar segera bisa pulang dan menemui si manis Baekhyun.

- 6104 -

"Aku mempunyai sebuah sebuah info bagus. Dan aku yakin kau akan tertarik."

Dua orang laki-laki tengah mengobrol serius di salah satu ruangan VIP di sebuah Cafe. Laki-laki yang satunya memberikan sebuah amplop coklat pada laki-laki di hadapannya.

"Jika ini tak berguna, aku tak akan membayar mu." Ujar laki-laki lain yang baru saja diberikan amplop oleh laki-laki di depannya.

"Tuan, kita sudah berbisnis selama setahun ini, dan semua informasi yang aku berikan tak pernah ada satupun yang tidak berguna." Ucapnya sombong.

Laki-laki yang menerima amplop itu mulai membuka isi dari amplop yang ia terima.

Dan ketika melihat isinya, ia tersenyum misterius. Laki-laki yang memberinya amplop itu juga ikut tersenyum misterius.

"Orang baru?" Tanya laki-laki si penerima Amplop.

"... Dari yang aku lihat dan aku dengar, Ya. Dia orang baru, dan sepertinya kali ini berbeda. Sepertinya dia begitu spesial."

Laki-laki si penerima amplop semakin tersenyum senang. Dia kemudian tertawa karena senang akan informasi yang baru saja ia terima.

"Well, ini benar-benar informasi yang sangat bagus." Amplop itu ia simpan, ia menuangkan Wine ke dalam gelas miliknya dan gelas milik si pemberi info "Aku akan membayar mu lebih banyak untuk informasi yang satu ini. Cari tahu lebih banyak tentang orang baru itu." Perintahnya yang kemudian di angguki si oenee

Dan keduanya kemudian bersulang seraya berkata;

"Untuk kehancuran Pak Chanyeol!"

- 6104 -

"Seulgi-ah..." Baekhyun bersorak ketika ia berhasil menghubungi Seulgi.

"Yakk Oppa, kenapa kau baru menghubungi ku?" Teriakan Seulgi terdengar, dan Baekhyun tersenyum tipis mendengar Seulgi yang marah-marah karena merasa senang.

"Aku sibuk Seul! Aku baru saja dapat pekerjaan, dan aku baru bisa menghubungimu sekarang."

Satu jam yang lalu Baekhyun baru selesai menonton film yang di pilihkan Chanyeol. Dan ia tertidur sebentar setelahnya karena merasa kelelahan setelah belajar melakukan Blowjob pada Permen Lolipop yang hampir habis setengahnya karena ia jilat dan ia hisap.

Sekarang sudah sore, karena ia tak tahu harus mengerjakan apa di rumah besar itu, ralat.. mansion besar Chanyeol, jadi Baekhyun memilih untuk memberi kabar pada teman-temannya. Ia sudah menelpon Jongdae sebelum menelpon Seulgi.

Chanyeol tak akan marah padanya kan kalau ia mengabari teman-temannya?

"Kau sedang bekerja?" Tanya Baekhyun yang saat ini berdiri di balkon kamar yang ia tempati, seraya melihat taman belakang Mansion Chanyeol.

"Tentu saja Baekhyun Oppa-ku sayang..." Terdengar tawa kecil dari keduanya "Kau sudah makan? Aku ingin bertemu denganmu Oppa!" Seulgi menunda pekerjaannya dulu agar bisa mengobrol dengan santai bersama Baekhyun.

Ia menyenderkan tubuhnya ke kursinya seraya berbalik untuk melihat pemandangan kota Seoul di sore hari.

"Kalau aku mendapat libur, aku akan menemui mu!" Baekhyun tak tahu apa ia bisa mendapat libur. Bekerja saja ia belum, karena ia bingung harus mengerjakan apa.

Semua sudah di kerjakan para pelayan yang ada di Mansion besar itu, dan jika harus bekerja untuk 'melayani' Chanyeol, ia tak tahu bisa melakukannya kapan?

Chanyeol belum memintanya untuk melakukan seks dengan Lelaki itu. Dan karena Baekhyun belum pernah melakukannya, ia sedikit gugup dan takut jika nanti Chanyeol meminta ia melakukannya.

Ia bukanlah seorang gadis yang akan kehilangan keperawanannya, tapi Baekhyun begitu gugup dan takut. Karena itu akan menjadi langkah awal Baekhyun berani melakukan hal yang lebih jauh selama ia menjadi seorang Gay.

"Kau bekerja dimana Oppa?"

Baekhyun terdiam. Ia tak bisa mengatakan jika ia bekerja di mansion pemilik PCY Enterprise.

"Aku bekerja sebagai pelayan di salah satu pemilik perusahaan besar. Dia baik sekali sampai memberiku kamar di Mansion nya." Jawab Baekhyun demi menghilangkan banyak pertanyaan yang akan terlontar dari Seulgi.

Seulgi terdiam sebentar, dan kemudian terdengar helaan nafas setelahnya.

"Syukurlah kalau kau mendapat pekerjaan yang bagus, Oppa." Seulgi tersenyum "Oh iya Oppa, nanti datanglah ke pesta ulang tahun Perusahaan Ayahku. Tenang saja, aku akan memberimu satu Undangan. Jadi nanti kau bisa masuk dan tak akan ada yang berani mengusirmu." Seulgi melihat-lihat website salah satu butik yang menjual beberapa pakaian Pria.

Ia berniat membelikan Pakaian formal untuk Baekhyun pakai nanti di pesta ulang tahun perusahaan Ayah angkatnya.

"Seulgi-ah, aku tidak tahu bisa datang atau tidak!" Baekhyun terlalu takut untuk berbaur dengan orang-orang kaya itu.

Baekhyun juga takut jika orangtua angkat Seulgi kembali mengusirnya. Dan lagipula, Chanyeol pasti tidak akan mengizinkan ia keluar dari Mansion itu jika Chanyeol tidak bersamanya.

Keduanya terdiam beberapa saat. Sampai kemudiam terdengar suara pintu kamar yang di buka, dan Baekhyun terkejut melihat kehadiran Chanyeol yang berjalan masuk ke dalam kamar yang ia tempati.

"Seulgi-ah, nanti ku telpon lagi!" Baekhyun mematikan sambungan telepon itu dan menghampiri Chanyeol yang sudah duduk di pinggiran tempat tidur.

"Bukankah T-tu..., maksudku..." Baekhyun nyaris memanggil Chanyeol dengan embel-embel Tuan.

Ia hanya takut bersikap tak sopan pada Chanyeol yang berstatus sebagai majikannya.

Tapi Chanyeol tak suka jika ia memanggilnya dengan embel-embel Tuan.

"Kau belum makan?" Tanya Chanyeol yang masih duduk dan memperhatikan Baekhyun. Mengabaikan panggilan Lelaki mungil itu yang hendak memanggilnya Tuan.

Lelaki mungil itu menggeleng, Chanyeol kemudian bangkit dan menarik tangan Baekhyun dan membawanya keluar dari kamar itu.

"Kalau begitu, ayo kita pergi makan! Aku sudah kelaparan, beberapa pekerjaan di Kantor membuatku melupakan makan siang."

Ini memang sudah jam 3 sore ketika Chanyeol pulang untuk mengecek keadaan Baekhyun. Pekerjaannya belum selesai, tapi ia yang ingin melihat Lelaki mungil itu justru memilih pulang. Chanyeol memilih pulang ketimbang mengecek Baekhyun melalui Tabletnya yang terhubung langsung dengan cctv yang ada di kamar Baekhyun.

Baekhyun mengekor di belakang Chanyeol dan ikut masuk ke dalam Mobil mewah milik Lelaki tinggi itu.

Dan ketika Mobil yang mereka berdua tumpangi melaju, Baekhyun diam sembari memperhatikan Kaki-nya yang ternyata masih memakai sandal rumah.

Chanyeol yang sadar tersenyum tipis, lantas ia mengambil paperbags yang ada di sudut jok Mobil Limusin nya.

Oh yeah, Chanyeol memang selalu memakai Limusin nya ketika Lelaki itu mengajak orang lain. Seperti mengajak Baekhyun saat ini, ia sengaja memakai mobil mewahnya itu agar ia bisa lebih leluasa berdekatan dengan Baekhyun dan melakukan hal lain yang menyenangkan.

Seks di dalam Mobil misalnya?

Chanyeol mendekat pada Baekhyun sampai Lelaki mungil itu tersudut, lalu ia mengambil Kaki Baekhyun untuk memakaikan Sepatu pada kaki Lelaki mungil itu.

Sementara Baekhyun terus berkedip beberapa kali memperhatikan Chanyeol yang memakaikan ia Sepatu, dan mengikat tali Sepatu itu.

Sepatu itu tampak cocok di pakai Baekhyun, ukurannya juga sangat pas di kaki Baekhyun.

"Kau tidak perlu melakukannya Chanyeol, aku bisa melaku..."

Cup

Bibir tipis itu di kecup Chanyeol "Aku ingin melakukannya untukmu Sweety!"

Lagi lagi panggilan itu terdengar. Baekhyun harus menahan diri untuk tak merona. Ia seorang Gay, dan di perlakukan sangat manis oleh Chanyeol membuat ia salah tingkah dan merona.

Ayolah, ia tak pernah di perlakukan seperti ini.

Selama ini ia selalu menyimpan rahasia besar hidupnya itu. Terkecuali Seulgi yang tahu karena sudah ia anggap seperti Adik kandungnya sendiri.

"Ayo turun! Kita sudah sampai!" Chanyeol menarik tangan Baekhyun yang ia genggam.

Namun cepat-cepat Baekhyun lepaskan karena tak ingin membuat Chanyeol malu menggandeng dirinya di tempat ramai.

Chanyeol mengeryit karena tindakan Baekhyun itu. Namun Lelaki tinggi itu tak ambil pusing dan memilih untuk masuk ke dalam restoran dengan Baekhyun yang kembali mengekor dibelakangnya.

Mereka mengambil ruangan VIP. Beberapa pengawalnya berjaga di pintu depan ruangan VIP itu guna mencegah sesuatu hal yang tak di inginkan terjadi.

Manajer Restoran yang sudah akrab dengan Chanyeol menyambut kedatangan Chanyeol. Dan cukup heran karena kali ini Chanyeol membawa seseorang.

Karena biasanya Chanyeol datang sendiri, dan kemudian meminta kepada Manajer Restoran itu seorang Wanita untuk menemaninya selama makan.

"Sudah lama Tuan Park tidak berkunjung kemari." Ucap Manajer Restoran itu sembari menunduk "Apa kali ini, Tuan akan memesan menu yang sama?"

Maksud dari kata sama adalah, dengan kehadiran seorang Wanita pekerja seks yang biasa memuaskan Chanyeol setelah ia selesai makan.

"Tidak." Tolak Chanyeol "Bawakan saja makanan yang biasa ku pesan dalam dua porsi!" Titahnya yang kemudian di anggukki Manajer Restoran itu.

Setelah Manajer Restoran itu berlalu, Chanyeol kembali memperhatikan Baekhyun yang melihat lihat sekeliling ruangan itu.

"Baekhyun..." Panggil Chanyeol "Kemarilah!" Chanyeol menepuk sebelah tempat duduknya.

Baekhyun diam sebentar, lalu kemudian bergerak untuk berpindah tempat dan duduk di samping Chanyeol di sofa panjang itu.

Dan gerakan tiba-tiba yang di lakukan Chanyeol, membuat Baekhyun membulatkan kedua bola matanya.

Chanyeol menciumnya.

Lalu kemudian menyesap belahan bibir Baekhyun bergantian, atas dan bawah bibirnya di jajah Lelaki itu dengan hisapan dan gigitan yang cukup keras sampai membuat Baekhyun meleguh.

"Eummmmppt..." Baekhyun dengan berani meremas rambut belakang Chanyeol, membuat Chanyeol tersenyum menyeringai dibalik ciumannya.

Ia semakin menarik tubuh Baekhyun agar semakin menempel dengannya. Tangannya masuk kedalam pakaian Baekhyun dan mengelus punggung Baekhyun.

Semantara Baekhyun memejamkan kedua matanya dan diam menikmati sentuhan Chanyeol.

Pelayan yang datang membawa menu makan mereka, sempat terkejut melihat Chanyeol yang tengah mencium seorang Lelaki.

Karena mereka tidak tahu jika Chanyeol seorang Biseksual. Chanyeol tidak pernah mengumbar kemesraan dengan sesama jenis, ia kerap di gosip kan dengan lawan jenisnya. Seperti Model cantik yang tengah naik daun, atau pengusaha wanita yang kerap menjadi rekan bisnisnya.

Bahkan Chanyeol pernah di gosipkan berkencan dengan salah satu kerabat dekat keluarga Kerajaan Inggris. Ketika itu ia di pergoki wartawan di sana setelah pergi makan malam bersama salah satu wanita cantik yang merupakan kerabat dekat Kerajaan Inggris. Ratu Elisabet II sampai meminta Chanyeol datang ke Kerajaan Inggris kala gosip itu beredar luas.

Namun Chanyeol menolaknya karena merasa tak pernah berkencan dengan salah satu Keluarga kerajaan Inggris. Meskipun hanya sebuah gosip, namun gosip yang beredar kala itu mampu membuat hati setiap wanita yang menyukainya patah hati.

Siapa yang tak mengenal Chanyeol, seorang pebisnis muda dari Negeri Ginseng, Korea Selatan.

Ratu Elisabeth II tidak marah pada Chanyeol, karena Lelaki itu membantah gosip itu ketika di tanyai wartawan saat ia hendak pulang ke Korea.

Yeah, pesona Chanyeol memang tidak main-main.

Dan ketika mereka melihat Chanyeol yang tengah mencium seorang laki-laki, tentu saja mereka cukup syok. Sesuatu yang tak mereka sangka, apalagi Chanyeol terlihat begitu bernafsu sampai menarik Baekhyun untuk duduk di atas pangkuannya.

Manajer Restoran yang kebetulan juga ingin menyapa Chanyeol, tak jadi melakukannya ketika melihat Chanyeol yang tengah sibuk.

Mereka membiarkannya setelah mereka selesai membawa dan menyimpan makanan di meja.

Chanyeol melepas dua kancing Kemeja yang di pakai Baekhyun, ia kemudian menggigit nipple Lelaki mungil itu. Baekhyun mengangkat wajahnya dan mendesah pelan ketika Chanyeol melakukannya.

"Ahhhh..."

Chanyeol semakin menggoda puncak dada Lelaki mungil itu kala desahan itu terdengar.

Gairahnya tak bisa Chanyeol tahan begitu mendengar desahan Baekhyun yang terdengar begitu merdu.

Ia kembali membuka kancing kemeja Baekhyun yang belum ia buka semuanya.

Dan Chanyeol melempar Kemeja itu ke ujung sofa. Membuat Baekhyun bertelanjang dada.

Kulit putih mulus itu kembali terpampang di depan Chanyeol.

Lelaki tinggi itu hendak kembali melanjutkan aksinya, tapi bunyi perut Baekhyun yang kelaparan berhasil membuat ia menunda kegiatannya.

Chanyeol tertawa pelan dan mengusap bibir tipis Baekhyun sebelum kembali menciumnya.

"Sebaiknya kita makan dulu. Kau butuh makan agar tak pingsan ketika aku memasuki mu nanti!" Chanyeol memindahkan Baekhyun untuk duduk kembali di tempatnya.

Baekhyun berdehem mendengar kata Frontal yang kerap di katakan Chanyeol. Sebisa mungkin ia berusaha bersikap biasa ketika mendengarnya meski kerap kali Baekhyun merona seperti seorang Gadis yang tengah di rayu.

Chanyeol mengambil pakaian Baekhyun yang sebelumnya ia lempar, dan memakaikan nya kembali pada Baekhyun.

Baekhyun akhirnya bisa makan setelah Chanyeol memulai makan.

Tak ada yang berbicara selain sesekali Chanyeol melihat ponselnya, mengecek beberapa pesan yang masuk dari anak buahnya.

Baekhyun sendiri menikmati makanan lezat itu dengan begitu lahap sampai kedua pipinya mengembung.

Chanyeol yang melihatnya akan tersenyum. Baekhyun begitu menggemaskan di mata Chanyeol.

Dan Chanyeol sangat ingin melahap Baekhyun untuk ia nikmati di atas ranjang dan mendesah kan namanya begitu kencang ketika ia menghujam lubang sempit Lelaki mungil itu.

.

.

.

.

.

.

.

.

To be continued.

Update lagi hehe.

Itu yang ratu Elisabeth, anggap aja Ratu Inggris itu punya kerabat dekat wanita yang umurnya sebaya sama Chanyeol.

Ini fanfiction, jadi bebas lah mengarang hahaha.