Suara ketukan pintu membuat Naruto menghentikan aktivitasnya mengerjakan sebuah dokumen, dia berjalan menuju pintu masuk apartemennya. "Sebentar!" serunya yang masih berjalan ke pintu apartemen miliknya. Dia pun membuka pintu tersebut, dan melihat siapa yang datang. "Okaa-san!?" ujarnya terkejut.

Sosok itu adalah Ibu dari Naruto, Kushina Uzumaki, seorang wanita aktris terkenal dengan jam terbang yang sangat padat—namun, sekarang dia ada tepat di depan Naruto. "Hai, lama tak bertemu, Naruto-kun."

"U-um, ya, lama tak bertemu Okaa-san. Oh! Okaa-san boleh masuk!" Naruto mempersilahkan Kushina untuk masuk ke dalam apartemen miliknya. "Maaf jika apartemen ini sempit dan berantakan."

"Tidak apa kok, Okaa-san memakluminya." Balas Kushina dengan suara merdunya. Wanita itu pun masuk ke dalam apartemen putranya, dia melihat betapa rapi isi dari apartemen tersebut. "Kau sangat rajin Naruto-kun."

Naruto menggaruk pipinya yang tidak gatal, dia tertawa kaku saat Kushina memuji dirinya. "Aku hanya iseng Okaa-san. Aku sendiri agak risih melihat ruangan kotor, jadi kubersihkan saja."

"Kau anak pintar Naruto."

...

..

.

Naruto by Masashi Kishimoto

Warning: Incest, Mom x Son, OOC, AU, typo, Porn Without Plot, Smut, etc

Pairing: Naruto x Kushina.

...

..

Kunjungan Kushina.

...

.

Enjoy it!

Naruto Pov

Dia adalah Kushina Uzumaki, Ibuku. Beliau bekerja sebagai seorang Aktris terkenal, ia telah melalang buana ke semua tempat, beberapa kali dia juga mendapatkan penghargaan karena akting yang sangat memukau. Aku sendiri mengaguminya, namun aku tak mengikuti jejaknya sebagai seorang intertainer, aku mempunyai pekerjaan sendiri di apartemen ini.

Sebuah perusahaan. Aku mempunyai sebuah perusahaan yang kukerjakan di apartemen ini, serta aku juga kuliah hanya untuk menambah ilmuku.

Itu adalah cerita singkat dari diriku serta Ibuku, namun ada sebuah hal yang membuat Ibuku berubah menjadi lebih pendiam seperti ini, dia bercerai dengan Ayah beberapa tahun lalu. Singkat cerita, Ayah kepergok tengah berselingkuh dengan seorang pria—kutekankan, seorang PRIA. Well, aku tak tahu kalau Ayah mempunyai orientasi seks seperti itu. Maka dari itu, Ibu langsung melayangkan surat cerainya kepada Ayah, dan mereka berpisah. Ibu merasa tersakiti, hingga dia terus bekerja dan tak mengetahui kalau aku tengah membuat sebuah perusahaan.

Umurku? 26 tahun, kalau untuk Ibu sendiri, dia sudah berumur 43 tahun. Tetapi wajah serta tubuhnya tetap terjaga, dia seperti seorang gadis muda yang masih berumur 20 tahunan.

Lihat saja, buah dada yang kuperkirakan berukuran Double D, tubuh bak gitar Spanyol, serta kedua kaki jenjangnya yang indah.

Tapi...

"Okaa-san! Kenapa kau malah minum bir disini?"

Ibu menoleh kepadaku, lihatlah! Dia sekarang hanya memakai sebuah Tanktop putih yang menampilkan perut datarnya, serta sebuah celana pendek berwarna orange. Buah dadanya pun tak di lindungi oleh bra miliknya, sehingga membuat kedua benda itu terlihat akan menyembul dari tempatnya.

"Apa Okaa-san tak boleh minum ini? Okaa-san kan sudah dewasa."

Dasar kekanakan.

Ini adalah salah satu dari sifatnya setelah bercerai dari Ayah, sifatnya yang satu ini hanya ditunjukkan kepada diriku seorang, dia akan menutupi sifat ini dengan topeng miliknya ke khalayak umum.

Perlu kalian ketahui, ini kunjungannya yang pertama kalinya setelah dia mengabaikanku beberapa tahun ini. Yah, walaupun begitu aku masih begitu menyayanginya.

"Uaaahh, Okaa-san kepanasan."

Tunggu dulu...

Normal Pov!

Kushina mencopot Tanktop miliknya, kedua buah dadanya bergoyang mengukuti tarikan tanktop miliknya, Naruto tak melepaskan pandangannya dari Kushina, wajahnya sudah merona hebat saat dia melihat sang Ibu tengah melempar pakaian tersebut ke sembarang tempat.

Untung saja, pekerjaan Naruto sudah dibersihkan serta dipindahkan ke dalam kamarnya.

"Okaa-san ingin pensiun dari dunia hiburan." Naruto mengangkat sebelah alisnya, dia mendengarkan sebuah kalimat yang keluar dari mulut Kushina. "Di sana banyak sekali Paparazzi yang Okaa-san benci." Dan sekarang, Naruto mengetahui mengapa Ibunya ini ingin pensiun dari dunia hiburan yang telah membesarkan namanya. "Dan Okaa-san ingin mempunyai seorang anak darimu."

"..."

"..."

"WHAT THE DUCK!? Okaa-san, kau sudah gila!"

"Aku serius Sochi."

Oke, Naruto tengah berdiri mematung menatap wajah serius Kushina. "Kau mabuk! Akan kubuatkan air hangat untuk kau minum!"

"Sochi!" Kushina memanggil Naruto, wanita itu berdiri dari tempatnya duduk. "Kau tak mau bercinta dengan Okaa-san?" Tanya Kushina dengan nada sensual miliknya sembari meremas buah dadanya.

Naruto meneguk ludahnya dengan susah payah, niatnya membuatkan air hangat untuk Kushina pun jadi batal. Dia berusaha untuk tak melihat Kushina yang saat ini sudah terangsang. "Okaa-san, lebih baik kau memakai kaosmu itu."

Kushina tak mendengarkan perkataan Naruto, dia malah berjalan mendekati pemuda tersebut, memeluk Naruto dengan lembut, serta menggesekkan kedua dadanya tepat di dada Naruto. "Sochi, tolonglah..." Pinta Kushina dengan wajahnya yang sudah sangat merona.

Naruto masih diam tak berkutik, kemudian tanpa Naruto sadari, Kushina telah mengeluarkan penis milik putranya itu. Wanita berambut merah itu menyeringai saat dirinya mendapatkan apa yang di inginkannya. Dia merasakan betapa kerasnya penis Naruto, dia tak tau jika Naruto mempunyai sebuah benda yang besar seperti itu.

"O-okaa-san!?"

Kushina tersenyum menatap wajah terkejut Naruto, tubuhnya merosot ke bawah, tepat di depan penis tegang milik Naruto. Ia pun mengapit penis Naruto menggunakan buah dadanya, kemudian menggerakkannya naik turun. "Bagaimana sochi?" Tanya Kushina, ludahnya pun keluar untuk membasahi penis Naruto, membuatnya menjadi licin saat di gesekkan. Kushian tertawa kecil saat Naruto meringis merasakan betapa lembutnya buah dada miliknya.

"A-ahh... Okaa-san..."

"Nikmati saja Naruto-kun." Nada sensual Kushina membuat tubuh Naruto merinding. "Sayang, lihat kemari!" Ujarnya kembali, Kushina terus menggerakkan buah dadanya naik turun. "Ih, kau malu seperti kucing Naruto-kun."

"O-okaa-san, a-aku... Ugh!"

Cairan putih kental nan hangat menyembur dari penis Naruto, membuat Kushina terkejut saat dia menggesek penis Naruto. "Wow, lihat betapa banyak spermamu." Komentar Kushina sambil tertawa halus. Dia menjilati cairan yang tercecer di wajahnya. "Ohh, lihat. Penis milikmu masih kekar setelah mengeluarkan sperma banyak seperti ini."

"Tidak Okaa-san-!"

"Okaa-san tak menerima penolakan, sayang." Kushina mulai menurunkan celana pendek miliknya, dan itu kembali membuat Naruto harus menelan ludahnya dengan sangat susah payah. Kushina berdiri dengan senyuman menggoda miliknya, dia mengarahkan penis Naruto ke lubang senggama miliknya. Wanita itu menggesekkan ujung penis Naruto di pintu masuk tubuhnya. "Ayolah Sochi, kau pasti menikmati ini, atau Okaa-san akan bersikap agresif." Kushina cemberut saat Naruto masih bersikap pasif kepada dirinya, wanita itu kemudian mendorong tubuh Naruto hingga terjatuh ke belakang.

Wanita itu menaiki tubuh Naruto, kemudian mengarahkan vagina miliknya untuk dimasuki penis Naruto. Dia mendorong pinggulnya ke bawah, Kushina sedikit meringis saat benda tersebut mulai masuk ke dalam tubuhnya. 'Kenapa ini terjadi!? Sialan, ahhhhh... tapi ini enak, aku belum pernah melakukannya dengan wanita manapun... tapi kenapa dengan Okaasan sih!? Kami!'

"Bagaimana...uhhh...Sochi?"

Naruto tak menjawab, dia menggigit bibir bawahnya untuk diam tak berkata apapun. 'Sialaaaannn...'

Kushina mulai menggerakkan pinggulnya naik turun, dia bisa merasakan betapa kerasnya penis milik putranya tersebut. Wanita itu sudah lama tak berhubungan badan, terakhir kali melakukannya saat bersama suaminya—setelahnya, mereka jarang melakukan hal tersebut karena suaminya berhubungan badan dengan seorang lelaki. "Ahhn, Sochi..." desah Kushina memanggil Naruto. Dirinya terus bergerak naik turun, menikmati setiap inchi dari penis Naruto.

Tubuh Kushina mulai bergerak, kedua tangannya mulai meraba-raba tubuh Naruto, ia menarik ke atas kaos yang dipakai oleh si pirang itu, wajah cantik Kushina langsung merona hebat saat dia melihat bentuk tubuh dari anaknya tersebut. "O-Okaa-san?"

Kedua puting susu Kushina menegang, rahimnya juga semakin basah. Kedua tangan wanita itu bergetar, kemudian menyentuh lekuk tubuh Naruto. "Okaa-san terangsang akan tubuhmu Sochi." Dengan mulusnya, Kushina menyatakan kalau dirinya terangsang dengan tubuh Naruto. Kedua mata violet miliknya berbinar kala dia menyentuh satu persatu bagian tubuh Naruto. "Su-sungguh seksi..."

"O-okaa-san!?"

"Shit! Ukh! Kau mau keluar? Keluarkan! Penuhi rahimku dengan spermamu!"

'Vulgar sangat...'

"O-okaasan!" Naruto pun menyemburkan semua spermanya ke dalam rahim Kushina. Sementara itu, Kushina tersenyum puas karena ia juga bisa klimaks bersamaan dengan Naruto.

...

..

.

Beberapa Jam kemudian,

Naruto sekarang ini memakan sebuah coklat batangan, dia menatap lurus ke depan dengan pandangan datar, selimut putih itu menutupi sebagian tubuh telanjangnya.

"Okaa-san, semua yang kau katakan tadi hanya omong kosong belaka kan? Kemana sikap agresifmu tadi?"

Di samping Naruto, Kushina menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Dia sangat malu sekarang, wanita itu tak tahu jika Naruto bakal agresif saat mereka melakukan ronde kedua.

Naruto meletakkan coklatnya di meja baca disampingnya, dia kemudian mendekatkan wajahnya ke telinga Kushina. "Jadi Okaa-san... kau mau punya berapa anak denganku?" tanya Naruto dengan nada seksinya.

"Aaaaaaaaa..."

...

..

.

END

...

..

Btw, ini titah dari Randz-Kitsu. Jadi maaf kalo jelek hehe