Disclaimer: Mashashi Kishimoto

Warning: tipo dll.

Lemon NTR kata-kata vulgar. Anak kecil di larang baca!.

Pagi hari di kediaman Uzumaki. tampak sang istri dari Naruto tengah mencuci piring bekas sarapan anak dan suami nya. Waktu sudah menunjukan pukul delapan pagi sekarang dan Hinata di buat heran karna suami nya masih belum berangkat ke kantor hokage.

" Ne.. Naruto-kun, kau tidak berangkat kerja?" Tanya Hinata saat suami nya masih bersantai dengan secangkir kopi. Bahkan suami nya tampak santai bersandar di samping nya.

" aku sudah membuat bunshin, jadi tidak perlu kawatir dengan pekerjaan. Lagipula aku ingin menghabiskan waktu dengan istri seksiku ini." Ujar Naruto dengan wajah menggoda.

Hinata tersipu mendengar ucapan suami nya. Diri nya mengenakan pakain yang cukup ketat sekarang, rok hitam selutut dan kaos putih lengang pendek, pakaian yang ia kenakan membuat lekuk tubuh nya terlihat jelas.

"Jangan menggodaku, aku sedang mencuci piring."

"Hey! Memang nya kenapa? Kau kan istriku. Jadi aku bebas menggodamu kan? Lagipula kau sudah hampir selesai mencuci piring."

Entah kenapa Hinata merasa suami nya sedang menginginkan sesutu. Di mulai dengan mengantar Himawari ke kediaman hyuuga, lalu bukanya langsung ke kantor hokage suami nya malah pulang dan sekarang malah menggodanya. Sekedar informasi Naruto mengantar Himawari ke rumah mertua nya untuk sedikit belajar beladiri hyuuga. Yah meskipun banyak main nya sih.

Sibuk dengan fikiran nya Hinata tidak sadar jika Naruto sudah berdiri di belakang nya. Dia baru sadar saat merasakan dua tangan kekar memeluk perut nya dari belakang.

" ne.. Hinata~, Kau sudah lewat kan?" tanya Naruto sambil mengecup leher Hinata.

Hinata di buat merinding oleh aksi Naruto. Dan apa maksut nya lewat?. Setelah beberapa saat berfikir, Hinata baru mengerti. Dan wajah nya memerah karna tau apa yang di inginkan Naruto. Satu minggu ini Naruto tidak menyentuh nya karna diri nya dalam masa datang bulan. Jadi Naruto tidak ke kantor karna menginginkan itu?

"I-iya aku sudah selesai. Me-memang nya kenapa?" Hinata pura pura tidak tau dengan maksut ucapan Naruto.

" hehehe... mumpung rumah sepi, ayo kita lakukan itu, aku sudah sangat merindukan sentuhanmu setelah apsen beberapa hari." Ujar Naruto. Kedua tangan nya menyusup kedalam kaos Hinata dan meremas payudara besar istri nya.

"Uhhh... sshhh... kau kan sering melampiaskan nafsumu dengan Ino, Temari dan Sakura. Apa mereka masih belum cukup?"

" aku hanya rindu dengan aroma tubuh mu. Kau tau, kau memiliki aroma yang sangat memabukan." tangan kanan Naruto mulai turun dan menyingkap rok istri nya. Tidak sampai di situ, tangan nya juga mulai sedikit menurunkan celana dalam istri nya.

"Ssshhh... ahhhh... emhhsss... "desah Hinata saat merasakan jari Naruto bermain di klitoris nya.

"Boleh ya Hinata." Tanya Naruto sekali lagi.

Seberna nya Naruto tidak perlu menanyakan itu, toh istri nya tidak menolak setiap sentuhan nya. Dan itu tandanya, Hinata tidak keberatan untuk melayani Naruto pagi ini.

"Ahhhh..." desah keras Hinata saat merasakan dua jari memasuki vagina nya. Kepalanya sampai terlempar kebelakang karna rasa nikmat yang dia rasakan. Beruntung dia sudah selesai mencuci piring jadi dia bebas meremas kepala Naruto yang berada di belakang nya.

Naruto menyeringai semakin lebar saat istri nya begitu menikmati perbuatan nya. Dia menggerakan kedua jari nya di dalam vagina Hinata membuat istri seksi nya semakin mendesah nikmat.

" emhhsss... ahhh... ahhh... Naruto, uhhh... lakukan apapun yang kau mau. Sshhh... ahhh... tolong, sentuh aku."

"Baiklah sayang. Akan ku buat kau melayang dalam kenikmatan." Jawab Naruto senang.

Kita tinggalkan mereka sebentar dan beralih ke kediaman yamanaka. Saat ini di atas ranjang yang tampak berantakan terdapat Sakura dan Ino yang berbaring menyamping dengan posisi berhadapan. Di belakang mereka ada bunshin Naruto yang tengah menggenjot vagina mereka dengan posisi sponing. Setelah bercinta dengan sepuluh Naruto sampai jam tiga pagi. Sakura dan Ino baru bisa beristirahat. Tapi pagi ini dua dari sembilan bunshin Naruto yang tersisa kembali menikmati tubuh mereka.

Kira kira jam tujuh pagi tadi, Ino dan Sakura terbangun karna merasakan sebuah penis tengah bergerak di dalam vagina mereka. Dan saat mereka membuka mata, ternyata dua bunshin Naruto yang tersisa tengah menusuk vagina mereka dari belakang.

"Ssshhhh... ahhh... ahhh... ahhh... emhhss... kalian belum puas? Uhhh... padahal kita sudah bercinta sampai jam tiga pagi, uhhh..." ujar Ino sambil mendesah.

" uhhh... bos memberi kami cakra yang cukup banyak. Jadi kami masih memiliki tenaga untuk menikmati tubuh kalian." Ujar bunshin Naruto yang tengah menyodok vagina Ino dari belakang.

"Emhhss... ohhh... rasa nya tubuhku sangat lelah, uhhh... " ujar Sakura yang berbaring menyamping di depan Ino. Meski begitu dia tampak menikmati sodokan bunshin Naruto di belakang nya.

" kami akan terus menikmati tubuh kalian sampai kami menghilang. Jadi kalian nikmati saja sampai cakra kami habis." Ucap bunshin Naruto di belakang Sakura. Mereka tidak peduli dengan Sakura dan Ino yang sudah kelelahan. Mereka akan terus menggenjot kedua ibu muda itu sampai tenaga mereka habis dan menghilang.

Mendengar ucapan itu, Ino dan Sakura hanya bisa pasrah. Mereka tidak memiliki tenaga untuk melawan. Jadi, mereka hanya berharap agar mereka masih bisa berjalan setelah ini selesai. Beruntung anak dan suami Ino tidak akan pulang hari ini. Karna mereka tidak tau kapan ini akan selesai.

"Ohhh... ahhh... ahhh... ahhh... Naru, sshhh... uhhh... lebih cepat, ahhh..." Hinata mendesah dengan wajah senang saat suami nya menyodok vagina nya dari belakang. Masih berada di dapur, Hinata membungkuk dengan tangan bertumpu pada counter. Rok nya di singkap ke atas berikut dengan kaos nya, bra nya juga tersingingkap ke atas sementara celana dalam nya di turunkan sampai sebatas lutut. Sementara dengan Naruto, dia sudah telanjang bulat. Hinata sudah melucuti semua pakain nya tadi.

Dengan semangat Naruto bergerak lebih cepat sesuai permintaan istri nya, dia memegang pinggul Hinata sambil terus menggenjot istri nya.

Beberapa hari tidak menyentuh istri nya membuat Naruto sangat bersemangat, dia merindukan tubuh seksi istri nya. Setelah memiliki anak, Hinata lebih terlihat menggairahkan. Mungkin sekarang istri nya bisa di sebut sebagai milf seksi.

"Ssshhh... vaginamu benar benar nikmat Hinata, rasanya masih sangat sempit, uhhh..."

Ucapan Naruto membuat hinata senang, tidak sia-sia diri nya merawat tubuh, terutama bagian intim nya.

Di saat Naruto terus menggerakan penis nya, Hinata mengeratkan vagina nya, dan itu membuat penis Naruto di dalam vagina nya semakin kuat terjepit oleh diding vagina nya. Setelah itu Hinata mendengar erangan nikmat suami nya.

"Uhhh... siall... vaginamu menjepit penis ku semakin kuat, ahhh..."

"Emhss.. ahhh... bagaimana Naru, kau senang?." Tanya Hinata sambil menoleh kebelakang. Wajah nya tersenyum nakal saat melihat suami nya begitu menikmati jepitan kuat dari vagina nya.

"Uhhh... aku tidak akan kalah Hinata!," Naruto menambah kecepatan nya menggenjot vagina Hinata, dia juga semakin kuat dan dalam memasukan penis nya sampai menyentuh rahim Hinata.

Aksi Naruto membuat Hinata mendesah semakin keras, wanita dengan rambut pendek itu sudah mencapai batas, dia merasa sebentar lagi dia akan klimaks.

"Uhhh... Naru, aku hampir sampai, sshhh...ahhh... ahhh... ahhh... "

" aku juga Hinata, uhhh... kita keluar besama." Ujar Naruto sambil terus menghetakan pinggul nya. Suara plak terdengat keras setiap kali Naruto menghantam vagina Hinata dengan penis nya. Lalu setelah beberapa saat, ahirnya Hinata mendapatkan klimaks nya.

" emmhhh... ahhh... ahhh... ahhh... a-aku sampai Naru, kyyaaaaahhhhhhh..." Hinata mendesah panjang saat merasakan gelombang orgasme menghantam diri nya. Kaki nya sampai menjinjit dengan wajah mendongak dan mulut terbuka.

"Uhh... aku juga Hinata, Guhhhhhh..." sambil menancapkan penis nya lebih dalam, Naruto menyemburkan sperma panas nya mengisi rahim Hinata.

Hinata tersenyum senang merasakan sperma Naruto mengalir ke dalam rahim nya. Rasa nya panas dan nikmat sampai membuat Hinata melenguh.

Setelah orgasme mereka mereda, Naruto menegakan tubuh sang istri. Dia memeluk nya dari belakang sambil meremas payudara Hinata dengan gemas. Hal itu membuat Hinata kembali mendesis nikmat. Apa lagi penis Naruto masih terasa keras di dalam vagina nya.

Selagi tangan nya meremas payudara Hinata, Naruto juga mencumbui leber Hinata dengan mulut nya. Rambut pendek sang istri memudahkan nya dalam menikmati setiap inci leher Hinata.

Puas dengan leher Hinata, naruto menghentikan akshi nya. Dia mencabut penis nya dari dalam vagina Hinata dan membalik tubuh sang istri hingga mereka saling berhadapan. Lalu Naruto melucuti pakain istri nya hingga tidak ada sehelai benangpun yang menutupinya.

" kita lanjutkan ke ronde dua." Ujar Naruto dengan seringai senang.

Hinata mengangguk untuk menjawap ucapan Naruto. Lalu diri nya hanya pasrah saat Naruto mengangkat tubuh nya dan di dudukan di atas counter. Saat Naruto menggesekan penis nya pada vagina nya, hinata menggigit bibir bawah nya sambil mendesis. Lalu saat Naruto menghentakan penis nya kedalam vagina nya, Hinata mendesah dengan wajah mendongak sambil tersenym senang.

"Ahhh..." desah nikmat Hinata. Dia memeluk leher Naruto dan mengarahkan nya ke payudara nya.

"Hisap puting ku Naru~" pinta Hinata maja.

Naruto melakukan apa yang di inginkan istri nya, dia kenghisap dan kenggigit kecil puting merah muda istri nya. Di sela menikmati puting istri nya, Naruto mulai menggerakan pinggul nya. Dengan posisi berdiri di hadapan Hinata yang duduk di counter, Naruto meresa bebas menggerakan pinggul nya.

"Ohhh... nikmat sekali naru, sshhh... ahhh... ahhh... ahhh..."

Hinata mendesah dengan nikmat merasakan penis Naruto di dalam vagina nya. Bahkan dia sampai memejamkan mata saat berkali-kali ujung penis Naruto menyentuh rahim nya.

"Emmhhh... ahhh... Naru, ssshhhh... lebih cepat lagihh... ohhhh..."

Dengan senang hati Naruto menuruti permintaan istri nya. Dia bergerak semakin cepat sambil terus mengulum puting Hinata.

Di saat Naruto sibuk menikmati tubuh istri nya, tiba tiba dia mendapatkan ingatan dari kedua bunshin yang masih tersisa di rumah Ino. Dia menyeringai dalam hati mengetahui keadaan Ino dan Sakura melalui ingatan bunshin nya.

Kita pindah lagi menuju rumah Ino.

Di dalam kamar yang di tempati Ino dan Sakura, tampak di atas ranjang terlihat dua wanita yang terengah-engah dengan wajah senang. Mereka baru saja selesai bercinta dengan bunshin Naruto. Dan Kedua wanita binal itu terlihat sangat kelelahan.

"Hah hah hah, seperti nya aku tak bisa berjalan, kakiku gemetaran." Ujar Sakura di samping Ino. Dia teletang di atas ranjang dengan tubuh penuh sperma.

" aku juga Sakura, rasanya tubuh ku sangat linu saat di gerakan." Sama hal nya dengan Sakura, Ino juga tampak berantakan dengan tubuh penuh sperma.

"Tapi aku sangat puas bercinta dengan Naruto. Dia sangat hebat sampai membuat kita sperti ini, uhhh... rasanya vagina ku penuh dengan sperma Naruto." Ujar Ino sekali lagi.

" kau tidak lupa kan meminum pil yang ku berikan padamu?"

"Tentu saja Sakura, jika tidak bisa dipastikan aku akan hamil anak Naruto." Jawap Ino. dia masih berbaring bersama Sakura untuk beristirahat.

"Baguslah kau tidak lupa Ino."

Sakura mencoba utuk bangun dari tidur nya hingga kini diri nya duduk di atas ranjang. Dia melihat vagina nya dimana di sana terdapat lelehan sperma Naruto. Pandangan nya juga menyapu seluruh tempat tidur dimana dia melihat banyak sekali sperma Naruto di atas ranjang.

"Sperti nya kau harus segera membersihkan tempat tidurmu Ino, lihat, banyak sekali sperma Naruto di sprei mu." Ujar Sakura dengan senyum di wajah nya.

Ino bangkit dari tiduran nya dan melihat ranjang yang penuh dengan bekas percintaan mereka. Wajar saja ranjang nya sampai seperti ini. Mereka sudah melayani Naruto dan sembilan bunshin nya tadi malam. di tambah dua bunshin Naruto yang tersisa kembali menyetubuhi mereka pagi ini.

" kau harus membatuku Sakura, dengan tubuh lelah seperti ini aku tidak bisa membereskan nya sendirian."

" tenang saja, aku akan membantumu, lagipula aku cuti hari ini. Tapi sebelum itu, sebaik nya kita membersikan diri dulu." Sakura tidak keberatan membantu Ino membersihkan kamar ini, lagipula diri nya juga ikut andil dalam membuat kamar Ino berantakan.

" kalo begitu aku akan mandi lebih dulu, kau tunggu saja di sini sambil istirahat."

Ino turun dari ranjang untuk membersihkan diri nya di kamar mandi. Meskipun dengan kaki sedikit gemetar, Ino mencoba untuk berjalan.

Kembali kerumah Naruto. Saat ini Hinata tengah melayani Naruto dan ketiga bunshinya. Naruto asli berbaring di lantai dapur sambil menggerakan pinggul nya naik turun menyodok vagina Hinata yang ada di atas tubuh nya. Di belakang Hinata ada bunshin Naruto yang juga tengah memompa penis nya pada lubang belakang Hinata. Dan di samping kiri dan kanan, ada bunshin Naruto yang berdiri dengan penis nya sedang di kocok oleh Hinata.

Inilah yang sering membuat Hinata kualahan, Naruto sering membuat bunshin saat mereka bercinta. Sebagai wanita normal tentu saja dia akan kelelahan melayani empat Naruto sekaligus. Beruntung saat ini Naruto hanya membuat tiga bunshin. Pernah sekali Hinata di buat pingsan saat diri nya harus melayani Naruto dan ke sepuluh bunshin nya. Maka dari itu, diri nya mengijinkan Naruto untuk mencari pelampiasan. Dia tidak kuat melayani nafsu Naruto yang begitu besar.

"Ohhh... nikmat sekali Naru, lagi, lebih cepat lagi, sshhh...ahhh... ahhh... emhhss..."

Untuk saat ini Hinata masih tampak kuat mengimbangi Naruto dan bunshin nya. Tapi dia tidak tau kapan Naruto akan puas, jadi dia sangat yakin jika percintaan mereka masih akan lama. Hinata hanya berharap suami nya tidak menambahkan bunshin lagi.

SKIP.

Satu minggu berlalu setelah Naruto membuat Ino dan Sakura berantakan. Semua berjalan sperti biasa dimana Naruto berkerja di kantor hokage. Dan sesekali diri nya mengunjungi para wanita nya saat ada kesempatan.

hari ini Naruto duduk di ruang kerja nya dengan beberapa orang berdiri di seberang meja. Ada Sikamaru, Sai dan Lee. Mereka baru saja menerima penjelasan dari misi yang Naruto berikan.

" aku tak menyangka, Sasuke sampai meminta bantuan. Kupikir dia bisa menyelesaikan semua masalah sendiri." Ujar Sikamaru dengan gaya malas nya.

" dia mendapat kesulitan kali ini dan meminta bantuan desa. Aku mengirim kalian karna shinobi lain sedang menjalankan misi." Ucap Naruto.

"Tapi tempat nya cukup jauh, dan Ini akan menjadi misi yang cukup lama." Kali ini Sai yang berbicara.

" benar, tapi kita bisa menggunakan jurus mu untuk menuju kesana. Sai-kun." Sahut Lee yang tampak bersemangat. Seperti yang di ketahui Sai bisa membuat gambar nya jadi hidup. Jadi dia bisa menggambar burung untuk jadi tumpangan menuju lokasi Sasuke. Dengan begitu mereka akan tiba lebih cepat.

" baiklah, jika tidak ada pertanyaan lagi, segera berangkat!." Perintah Naruto tegas.

Dan dengan itu mereka membubarkan diri untuk berangkat menjalankan misi.

Baru sekitar lima menit Sikamaru, sai dan Lee pergi, Pintu kembali terbuka. Dari luar masuk tim tujuh dan sepuluh lengkap dengan guru pembimbing mereka. Tim sepuluh terdiri dari Shikadai, inojin, dan chocho dengan. Guru pembimbing Moegi. Dan tim tujuh ada Boruto, Sarada dan Mitsuki dengan guru pembimbing Konohamaru.

" Tou-chan! Aku datang untuk menerima misi." Itu suara Boruto yang baru membuka pintu langsung bicara.

" hem, Bagus kalian sudah datang. Kali ini tim sepuluh dan tim tujuh akan menjalankan misi bersama ke Nami no kuni, kalian akan membantu memperbaiki jembatan yang rusak di sana."

"Memperbaiki jembatan? Yang benar saja tou-chan, apa tidak ada misi yang lebih menantang?" Tanya Boruto. Dia berharap mendapatkan misi yang berhubungan dengan pertarungan.

"Tidak!, misi ini sangat penting karna jembatan yang sedang di perbaiki adalah jalan keluar masuk nya seluruh kebutuhan di sana, jadi jika berbaikan jembatan tidak di selesaikan dengan cepat, itu akan berdampak pada perekonomian mereka."

Sebenar nya berbaikan jembatan bukan pekerjaan shinobi. Tapi dalam surat permintaan misi menjelaskan bahwa mereka kekurangan tenaga. Jadi mereka meminta shinobi konoha untuk setidak nya membantu sebisa nya. Bisa di bilang juga mereka butuh kuli untuk membantu mengangkat barang barang berat. Dan shinobi menjadi pilihan karna mereka memiliki tenaga yang kuat.

Mereka juga menjelaskan, jika mereka juga meminta bantuan dari kirigakure, tapi mereka masih kekurangan orang, maka dari itu mereka meminta tambahan bantuan ke konoha.

" hah.. ku pikir aku akan dapat misi yang menarik."

"Sudah jangan banyak mengeluh Boruto!, lihat, tim sepuluh saja tidak ada yang protes." Ujar Sarada sedikit kesal karna Boruto terus saja protes.

"Iya iya!, kalo begitu tunggu apa lagi, ayo kita berangkat sekarang." Setelah ucapan Boruto, tim sepuluh dan tim tujuh keluar dari ruang hokage seteleh terlebih dahulu mengucapkan permisi pada sang hokage.

Dan kini sang hokege kembali sendirian. Tapi jika di perbatikan, sang hokage tengah menampilkan seringai senang, mungkin dia sedang merencanakan sesuatu.

Malam kembali menyelimuti desa konoha. Setelah seharian bekerja tiba saat nya para warga untuk beristirahat. Waktu sudah menunjukan pukul delapan malam saat ini dan di kediaman Sakura tampak begitu ramai dengan ada nya beberapa orang.

Mereka adalah empat wanita cantik yang memiliki bodi yang seksi, Dan satu laki laki berambut pirang. Duduk di ruang tamu dengan beberapa botol sake, mereka tampak menikmati minuman itu bersama- sama.

Yap. Mereka adalah Naruto, Hinata, Ino, Sakura, dan Temari. Setelah memberikan misi pada suami dan anak dari Ino, Sakura, dan Temari, Naruto langsung memiliki pikiran untuk mengumpulkan para wanita yang haus sentuhan nya itu. Dan jadilah mereka berkumpul di rumah Sakura. Naruto juga sudah membuat dua bunshin untuk menjaga Himawari di rumah, satu bunshin menggunakan henge dan berubah jadi Hinata. Jadi dia tidak perlu kawatir dengan anak nya.

"Jarang sekali kita bisa berkumpul seperti ini jika suami dan anak kita tidak menjalankan misi." Ujar Sakura sambil menyesap sake dalam cawan kecil. Dia tampak seksi mengenakan hotpens dan tengtop putih tanpa bra, terbukti dengan kedua puting nya yang menyembul.

"Mau bagaimana lagi, mereka jarang menjalankan misi bersama. Jadi kita tidak bisa berkumpul seperti ini." Jawap Temari. Dia mengenakan rok hitam ketat yang hanya menutupi setengah paha nya. Untuk atasan, dia mengenakan kemeja putih dengan tiga kancing atas yang terbuka, seakan dia memamerkan helahan dada nya yang tidak mengenakan bra.

Di samping Temari ada Ino yang duduk sambil menikmati sake dalam cawan kecil. Dia mengenakan rok mini warna ungu. saking pendek nya rok yang di kenakan Ino, celana dalam nya sampai terlihat oleh Naruto yang duduk di seberang nya. Untuk atasan Ino mengenakan kaos hitam dengan potongan leher longgar. memperlihatkan belahan dada nya yang tampak menggiurkan. Dan tentu saja Ino dan Temari memakai pakain sperti itu di rumah Sakura. Bisa di perkosa di gang mereka jika berjalan di luar dengan pakaian seperti itu.

Sementara Hinata, dia tambil biasa saja seperti ibu ibu pada umum nya. Rok abu abu selutut dan kaos putih dengan potongan leher yang tidak terlalu rendah.

Tapi jika di bandingkan dengan teman-temanya, Hinata lah yang saat ini paling terbuka. Itu karna Naruto yang duduk di samping kanan nya tengah menggerayangi tubuh sang istri. Dia menyingkap rok Hinata sampai celana dalam nya terlihat. Kaos Hinata pun juga naruto singkap menujukan payudara besar yang tidak tertutup bra. Tidak sampai di situ tangan kiri Naruto sudah menyusup kedalam celana dalam Hinata dan sedang memainkan klitroris sang istri.

" emmhhss... ahhh... ahhh... masukan jarimu Naru." Pinta Hinata sambil mendesah. Dia tidak peduli jika para sahabat nya tengah menonton diri nya.

Sakura, Ino dan Temari tampak tersenyum nakal kelihat Hinata. Mereka menonton itu sambil menikmati sake. Di tangan mereka.

" Ohhh... aku sampai Naru, Ahhhhhh..." Hinata mendesah sambil tersenyum senang saat diri nya sudah mencapai klimaks. Tubuh nya menegang sambil menyemburkan cairan cinta nya.

" pemanasan yang bagus Hinata." Ujar Temari setelah orgasme Hinata mereda.

Hinata menatap Temari dan mengambil cawan berisi sake di atas meja, setelah menenggak isi nya, Hinata menjawab. "Yah, lumayan untuk pemanasan" sambil tersenyum nakal.

Tiba-tiba saja Naruto berdiri dari duduk nya, dia membuat segel tangan lalu, setelah mengucapkan nama jutsu nya muncul enam bunshin dari balik asap. "Nah sekarang kita mulai pesta nya,"

Tanpa menunggu lama para bunshin Naruto mendekati Sakura Ino dan Temari. Mereka dengan semangat melucuti pakain milik para wanita hingga telanjang. Sementara Naruto yang asli kembali duduk di samping istri nya.

" nee.. kita nonton mereka dulu Hinata". Ujar Naruto pada istri nya. Tapi meski bilang begitu tangan nya dengan gesit melepas semua pakain Hinata. Lalu setelah selesai, Naruto kembali menggerayangi tubuh sang istri. Dia merangkul Hinata dengan tangan kiri sambil meremas payudara Hinata dengan gemas.

Tidak ingin kalah, Hinata mengeluarkan penis suami nya, dia memainkan nya dengan tangan kanan, dan mengocok nya dengan pelan sambil menonton teman teman nya.

Naruto menyeringai saat melihat para bunshin nya sudah memulai pesta. Tidak menunggu lama para bunshin Naruto sudah sibuk menggerakan pinggul nya maju mundur.

Seperti di atas sofa. di sana di gunakan Temari dan dua bunshin nya. Bunshin yang berbaring di bawah dengan semangat memompa penis nya pada vagina Temari. Sementara di belakang nya, satu bunshin lagi sedang memompa panis nya pada lubang belakang Temari.

Lalu di samping meja ada Ino yang sedang berdiri dengan satu kaki. Di depan nya ada bunshin Naruto yang sedang menggerakan pinggul nya sambil menahan satu kaki Ino. Dan di belakang Ino, bunshin Naruto sedang menikmati lubang anal Ino yang menjepit penis nya.

Berbeda dengan Temari dan Ino yang sedang di pompa di kedua lubang nya, Sakura malah sibuk menaik turunkan pinggul nya di pangkuan bunshin Naruto yang duduk di sofa di ujung meja. Lalu Di samping nya ada bunshin Naruto yang penis nya tengah di blowjob oleh Sakura.

Desahan mereka saling bersahutan setiap kali penis bunshin Naruto menyodok vagina mereka, dan itu membuat Hinata dan Naruto yang masih menonton tersenyum senang.

"Baiklah Hinata, kita mulai sekarang.".ujar Naruto pada istri nya. Dia tidak sabar karna menonton para bunshin nya.

"Haik!. aku juga sudah tidak tahan karna melihat mereka." Jawap Hinata. Dia naik kepangkuan Naruto dan langsung mengarahkan penis suami nya pada vagina nya. Lalu saat Hinata menurunkan tubuh nya, penis besar itu masuk kedalam vagina nya. Dan saat Hinata mulai menggerakan pinggul nya, dia mendesah dengan wajah senang.

"Ohhh... nikmat sekali, ahhhh..." desah Hinata membuat rumah Sakura semakin ramai.

Dan pesta gila pun sudah di mulai. mungkin akan sampai pagi, Mereka bercinta dengan Naruto dan para bunshin nya.

TAMAT.

Entah kenapa tiba-tiba gw berpikir begini.

Apa sih yang gw dapet dari nulis fic? Palingan juga kata nexs dari reader. Dan gak semua reader yang memfollow dan fav itu memberi tanggapan. Kebanyakan dari mereka hanya menikmati tanpa mau repot-repot memberi komentar atau penyemangat.

Dan dari situlah niat nulis gw turun. Jadi jangan heran kalo gw bakalan lama update fic. Tapi tenang aja fic koleksi udah selesai chap tiga nya dan tinggal di up sebenar nya. Tapi nanti ah, lagi males.