Chapter 1: Awal mula dari sebuah takdir

Disclaimer ;

Naruto ; Masashi kishimoto

High School DXD ; Ichie ishibumi

Serta tokoh lainnya bukan kepemilikan saya

Pair: Naruto X ...

Summary : Uzumaki Naruto, Shinobi yang hidup dalam kegelapan dunia, terlempar ke dimensi lain sebagai efek dari jutsu terakhirnya dalam menyelamatkan dunia Shinobi dari kehancuran dan terlempar ke dimensi lain, Mampukah ia menghadapi takdir yang menunggunya di masa depan?

Chap 1 start

LOKASI PERANG DUNIA SHINOBI IV

kehancuran, hanya itulah sebuah kata yang menggambarkan tempat ini sekarang. Seonggok tubuh kini terbaring diatas tanah ditemani akar akar pohon raksasa yang mengikat para Shinobi yang terjebak dalam genjutsu Mugen Tsukoyomi yang telah diaktifkan. Tubuh itu terbaring kaku, pucat, serta luka yang menganga di dadanya akibat sebuah jurus yang menghancurkan jantungnya saat itu. Ia yang kini berada di ambang kematian, seorang mantan jinchuriki yang telah kehilangan partnernya akibat pelepasan paksa oleh orang yang ia panggil ayah demi menyelamatkan adiknya, ia yang keberadaannya ditolak oleh tempat kelahirannya sendiri dan dibenci oleh dunia, kini tak berdaya dan hanya bisa menunggu ajal yang sebentar lagi akan menjemputnya.

Beberapa kilometer dari tempat Naruto terbaring, kini tampak Sasuke dan Menma yang telah menerima chakra dari Rikudou Senin, melancarkan serangan serangan kearah Madara yang telah dalam wujud Rikudou sempurna dengan sharinggan di dahinya. Di belakang mereka tampak Kakashi dan sakura yang diam menyaksikan pertarungan mereka berdua.

"Cih, sepertinya dia lebih kuat dari sebelum jutsu itu diaktifkan, Sasuke. Bagaimana selanjutnya, Teme?" Ucap Menma dalam mode Rikudounya

"Entahlah, serta kecepatannya telah meningkat sejak ia mendapatkan kedua matanya itu kembali." Balas Sasuke sambil mengamati sekeliling dengan Rinnegan kirinya itu.

"Serangan serangan kalian tak akan bisa mengenaliku bocah. Dunia ini telah damai, sebaiknya kalian berhenti mengganggu kedamaian yang telah kubuat untuk dunia ini. Dunia yang mana tak ada chakra didalamnya, sesuai dengan yang tertulis dalam batu uchiha. Kali ini takkan kubiarkan siapapun menghancurkannya" Madara kini berdiri tenang sambil menatap tajam kearah mereka berempat

"KEDAMAIAN APA YANG KAU MAKSUD, BANGSAT! Semua orang yang telah mati akibat rencana bodohnya ini, DIMANA PERDAMAIAN YANG KAU MAKSUD BAJINGAN!" Murka Menma sambil melemparkan gudoudama ke arah Madara

'trank'

"Kau bisa mengatakan hal itu karena kalian hanya hidup pada desain yang menyinari kalian cahaya setiap hari. Kalian orang orang Konoha takkan pernah tau dengan kegelapan yang telah menyelimuti dunia ini karena kalian menutupinya dengan hal yang kalian sebut 'Kedamaian' dari desa. Hashirama telah gagal dalam membangun dunia Shinobi, membawa konsep 'saling mengerti' dan lari dari kenyataan bahwa dunia ini dipenuhi oleh dendam dan kebencian akibat perang. Akibat konsep itulah, dunia ini kini ditutupi oleh kegelapan kebencian yang memenuhi seluruh penjuru bumi, dan melahirkan Perang dunia Shinobi pertama, Perang dunia Shinobi kedua, Perang dunia Shinobi ketiga, walaupun aku mengakui bahwa perang dunia Shinobi keempat adalah ideku."

"Ya, dan kehancuran inilah yang merupakan akibat dari rencanamu itu" Sakura yang dari tadi diam memotong kata kata dari Madara

"Aku sudah memberikan pilihan untuk menyerahkan bijuu secara baik baik, dan inilah yang terjadi. Aku telah terpilih untuk menjadi seorang penyelamat untuk dunia yang baru ini. Sekarang, semua sudah berakhir...

'crassshhh'

"kau salah Madara-chan, kau bukanlah seorang penyelamat. Kau hanyalah alat bagiku untuk kebangkitan...

'

'

'

"Otsutsuki Kaguya..."

"uwaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhh"

Change scene

Naruto pov

Dimana ini? Tempat Ini mirip seperti tempat kurama, tapi aku tak bisa melihat dia. Ugghh sial kepalaku sakit, apa yang sebenarny-...ahh aku ingat kurama telah diambil oleh Tou-sama yaa. Hah, entah siapa yang menulis takdir ini untukku, hahahaha. Siaallll... Seandainya aku bisa menemui kami-sama, cihh, menjijikkan. Apakah ia masih pantas kupanggi dengan sebutan ayah, setelah perlakuannya selama ini untukku... Hahaha, memang..., Sepertinya ini memang alam kematian ya...hahaha...hiks..hiks...

"apa yang membuat dirimu yakin bahwa kau sudah mati, anak muda?...

Naruto pov end

"apa yang membuat dirimu yakin bahwa kau sudah mati, anak muda?..."

Naruto kini bisa melihat seorang kakek yang melayang sedang duduk diatasnya sebuah tongkat hitam didepannya. Rambut putih yang panjang serta kedua mata yang berwarna biru menyala kini berada dihadapannya. Ia memandangi kakek itu cukup lama sebelum sebuah suara kembali masuk ke pendengarannya yang menyadarkan Naruto dari lamunannya itu.

"Aku sangat kecewa karena mengetahui bahwa kalian sangat menyederhanakan arti kematian pada hidup kalian. Berbeda sekali dengan zamanku dulu, yaa.."

'hmm, siapa kakek tua ini. Kenapa dia bisa ada disini? Darimana dia datang?'

"Hmm, siapa kau ini, kakek? bagaimana kau bisa ada disini?"tanya Naruto sambil kebingungan

'whusssh'

Pusaran air kini terbentuk di sebelah kamar tua itu, dan perlahan membentuk siluet seseorang dengan rambut putih pendek serta janggut yang cukup panjang. Sepasang bola mata Rinnegan dan 9 buah bola hitam tersemat di belakang punggungnya.

"Sepertinya kau sampai lebih dulu, otoutou Yo." Ucap kakek yang baru muncul itu

"Ha'i niisan. Hisashiburi"

"Etto, maaf mengganggu reunian kalian kakek tua, namun bisakah kau menjawab pertanyaanku tadi? Naruto yang telah tak sabar lagi kini mengambil inisiatif untuk bertanya lagi kepada kakek tua tadi

"Hahaha, gomen gomen. Baiklah, namaku Otsutsuki Hamura, dan ini ialah kakakku, Otsutsuki Hagoromo, yang biasa dikenal dengan Rikudou Sennin." Ucap Hamura

"Ri-rikudo Sennin? Bu-bukankah dia itu pencipta ninjutsu yang pertama? Bagaimana kalian bisa ada disini?" Tanya Naruto

"Bukan ninjutsu, tapi ninshu. Ninjutsu adalah alat yang dipakai untuk peperangan sementara ninshu yang kuciptakan bertujuan untuk menghubungkan semua orang melalui ikatan cinta. Baiklah, aku akan memberitahu alasan kami untuk datang menemuimu."

"Genjutsu : Rinnegan"

"

"

"

Dimensi lain

Pertarungan sengit baru saja terjadi antara Menma dan Sasuke melawan Otsutsuki Kaguya yang baru dibangkitkan oleh Zetsu hitam yang tak lain ialah anak Kaguya sendiri. Pertarungan itu kini menjadi berat sebelah karena mereka berdua, Menma dan Sasuke baru saja terkena sebuah serangan milik Kaguya yang membuat Sasuke pingsan dan Menma kini tergeletak di tanah. Sakura dan Kakashi segera mengambil inisiatif untuk membopong dan melakukan ninjutsu medis kepada mereka berdua. Didepan mereka kini berdiri Kaguya yang melayang dan menatap angkuh keempat orang itu sambil tersenyum angkuh

"Khu khu khu, itulah akibatnya bila kalian menentang aku dan okaa-sama. Sudah kukatakan kepada kalian, agar tak perlu melawan kami dan cukup bergabung menjadi satu dengan sang Dewi. Sekarang..."

'crasshh'.

'crasshh'.

'crasshh'

'crasshh'

Empat buah gudoudama kini langsung menancap ke masing masing tubuh mereka yang mengikat pergerakan dan aliran chakra Tim 7 itu. Zetsu hitam yang berada dibalik lengan baju milik Dewi kelinci itu kini menyeringai sadis sambil tertawa menatap tim 7 yang akan menemui ajal mereka

"Khu khu khu, saat Okaa-sama, inilah saatnya untuk menyerap chakra mereka, dan menjadi satu seperti sediakala, Okaa-sama." Ucap Zetsu sambil menyeringai

"Ya, kau benar. Takkan kubiarkan mereka merusak kembali lahan milikku ini" Kaguya kini bersiap untuk menyerap chakra mereka berempat melalui Zetsu hitam yang kini menjalar perlahan mengikat tubuh mereka berempat.

"Uggh, aku tak bisa bergerak" Menma yang tergeletak di tanah kini berusaha untuk mencabut gudoudama itu dari tubuhnya.

"Kha kha kha, Gudoudama ini bukanlah seperti milikmu maupun milik Madara, Menma-chan. Kau takkan bisa melepaskannya hanya dengan menggunakan kekuatanmu saat ini. Lebih baik kau berhenti memberontak dan patuhilah perintah Okaa-sama. Saa, mari kita mu-"

'duagghhh'

Zetsu dan Kaguya yang ingin menyerap chakra Menma dan Sasuke tiba tiba terpental akibat sebuah benturan pukulan yang dilayangkan siluet seseorang yang kini berdiri di depan mereka. Debu kini segera meliputi tempat itu dan perlahan menampakkan siluet seseorang berambut putih dan mengenakan jubah Rikudou.

"Sepertinya kalian sedang kesulitan disini ya Menma, Sasuke."

"Kau-.../bagaimana mungk-..."

"Aku tak punya banyak waktu, lebih baik kita lanjutkan nanti. Sakura, tolong sembuhkan mereka berdua. Kakashi-sensei, tolong lindungi mereka"

'whussh'

Naruto yang baru sampai ke dimensi utama milik kaguya itu langsung melesat kearah Kaguya dengan sebuah tongkat gudoudama ditangannya. Benturan keras segera terjadi akibat tabrakan antara gudoudama milik Naruto dan tembakan chakra milik Kaguya.

"Sepertinya rencana busukmu itu cukup sampai disini saja kuro Zetsu. Makhluk licik sepertimu tak pantas hidup di dunia yang didirikan oleh kakek tua itu, jadi..."

'crasshh'

"Lenyaplah dari dunia ini sekarang juga..."

Lengan Kaguya yang merupakan tempat Zetsu hitam bersembunyi tiba tiba telah terputus akibat serangan mendadak milik Naruto. Zetsu hitam yang terlempar keluar itupun segera tertusuk oleh gudoudama yang dilemparkan oleh Naruto.

"Sekarang, tinggal kau sendiri, nenek tua" ucap Naruto yang kini berhadapan dengan Kaguya.

Kaguya yang melihat orang didepannya itu pun segera mengaktifkan byakugan miliknya, menganalisa kekuatan yang ada pada Naruto saat ini

"Chakra ini...milik Hagoromo dan Hamura. Sepertinya mereka berdua berencana untuk menyegelku kembali. Tapi..."

'whusssh'

'duuuaaarrrrrr'

"Menyuruh anak kecil untuk mengalahkanku, TENTU ADALAH KESALAHAN TERBESAR MILIK KALIAN..."

"ROOOOOAAAAAAARRRRRRR"

Ledakan chakra segera memenuhi dimensi itu, lalu kumpulan chakra itu masuk kedalam tubuh Kaguya yang membesar dan membentuk Juubi sempurna. Dikepala Juubi itu kini berdiri sosok Kaguya yang melipat tangannya tepat di depan dadanya.

"Ini gawat, dia langsung mengeluarkan Juubi untuk melawanku ya. KAKASHI-SENSEI, bawa mereka berdua kemari supaya aku bisa melindungi kalian dari serangan mahluk itu."

"Ba-baiklah, ayo.."

'saa, Minna. Tolong pinjamkan kekuatan kalian'

"SUSANO'O"

'whusshhhhhh'

Sebuah Susano'o yang besarnya menyetarai Juubi kini terbentuk dari jutsu milik Naruto. Dengan perisai ditangan kiri dan sebuah pedang chakra yang tercipta di tangan kanan susano'o itu, Naruto kini bersiap untuk menyerang Kaguya.

Juubi yang melihat hal itu, langsung menciptakan sebuah serangan bom buku khas miliknya, sebuah juubidama kini bersiap ditembakkan ke arah Naruto dan wujud susano'o miliknya

Naruto yang melihat hal itu pun langsung menyiapkan perisai susano'o nya untuk menahan serangan itu.

"Renzoku: Juubidama"

"Yata no Kagami..."

Lima pasang Juubidama kini saling melesat dan membentur satu sama lain, dan menciptakan ledakan dahsyat yang mengguncang dimensi itu. Kaguya yang berada diatasnya kepala Juubi langsung menciptakan gudoudama untuk melindungi tubuhnya. Sementara Naruto yang berada didalam susano'o bersiap untuk menyerang kembali, dengan sepasang Rinnegan tomoe 6 Dimata kirinya yang menyala terang.

"

"

"

"

Dimensi Shinobi

Di dimensi Shinobi, kini terlihat para mantan Hokage dan Rikudou Sennin yang muncul dari tubuh bagian bawah milik madara yang terpotong kini sedang berbicara mengenai situasi saat ini.

"jadi maksud anda, Menma dan Sasuke kini sedang bertarung melawan Kaguya didimensi lain, dengan kekuatan yang anda berikan kepada mereka, Rikudou-sama" Hashirama kini mulai paham akan penjelasan yang baru diberikan oleh Rikudou Sennin tentang situasinya saat ini.

"Hah, akan lebih bagus bila kita mendapatkan informasi ini lebih awal, agar kita bisa melakukan sesuatu untuk membantu mereka berempat" Tobirama yang dari tadi diam menyimak kini mulai angkat bicara

"Jadi Rikudou-sama, apakah anda dapat mengirim kami bertiga kesana untuk membantu mereka?" Hiruzen kini mulai mencari solusi untuk mencari penyelesaian masalah ini, yah layaknya orang yang dijuluki the Professor.

"Aku tak bisa melakukan itu, sebab seluruh kekuatanku telah aku wariskan kepada mereka untuk mengalahkan ibuku. Tapi, ada satu hal yang bisa kita lakukan untuk menolong mereka. Kalian bertiga, dengarkan aku..."

"

"

"

"

DIMENSI KAGUYA

pertarungan antara Naruto dan Kaguya kini telah memakan waktu selama 3 jam. Tak ada lagi makhluk raksasa yang saling balas-membalas serangan. Kehancuran besar terlihat pada seluruh area dimensi itu. Pertarungan kini memasuki babak akhir, dimana kini Naruto sedang berjuang untuk menarik chakra dari para biju untuk keluar dari tubuh Kaguya.

Juubi yang tadinya berada dalam Kendali Kaguya kini sudah kembali kedalam tubuhnya, dan kini ia berjuang untuk mempertahankan chakra yang sudah susah payah ia kumpulkan untuk mengalahkan bocah ini. Ia tak menyangka, kekuatan bocah ini kini mampu memojokkannya yang merupakan moyang dari segala chakra dimuka bumi ini. Sharrinegan yang ada pada dahinya kini terbuka lebar untuk memaksa kembali pengambilan chakra yang berasal dari para Shinobi yang ada diluar sana, namun hal itu terasa sia sia karena adanya mata pemberian Hamura Dimata kanan bocah ini, Tenseigan, yang mengikat chakra yang ada dalam tubuhnya dan menghalangi laju chakra yang ingin masuk kedalam tubuh Kaguya.

"Aku tak percaya, seseorang yang memiliki perasaan cinta yang amat besar seperti dirimu, yang sangat menyayangi suami dan anak anaknya, kini berubah menjadi sesosok monster yang amat menjijikan hanya karena pengaruh haus akan kekuatan yang kau miliki."ucap Naruto sambil berusaha untuk melepas dan menarik ikatan chakra antara ia dan Kaguya itu.

"Apa yang kau ketahui tentangku, bocah. Merekalah yang telah mengkhianati aku. Merekalah yang tak tau apa arti cinta yang ku miliki dan yang telah kuberikan pada mereka. Tenji, Hagoromo, dan Hamura. Setelah apa yang aku berikan pada mereka, setelah semua cinta yang telah aku berikan pada mereka, mereka hanya membalas dengan sebuah pengkhianatan yang amat menyakitiku. Menyerang dan ingin membunuh istrinya sendiri, menyerang dan menyegel ibunya sendiri, BAGAIMANA KAU MENGETAHUI DIRIKU YANG MENGALAMI SEMUA ITU, BOCAH..."ucap Kaguya sambil berteriak dengan aliran air mata yang menetes dipipi putihnya itu

Tarikan antar chakra itu segera menguat yang membuat Naruto kini mulai terdesak. Perasaan milik Kaguya yang kini menghinggapi dirinya kini mulai melemahkan tarikan miliknya yang membuat dirinya terdesak sedikit demi sedikit.

"Ya, aku memang tak mengetahui bagaimana rasanya dikhianati oleh anak dan suamimu, aku tak tau bagaimana rasanya bertarung dengan anak dan suamimu sendiri. Ya, aku takkan mengetahuinya, karna aku bukanlah seorang ibu, namun..."

'ctassssss'

"AKU TAU BAGAIMANA RASANYA DIKHIANATI DAN DIBUNUH OLEH KELUARGAKU SENDIRI...SIALAN..."

tarikan antar chakra itu kini telah putus, dengan Naruto yang berhasil menarik seluruh chakra yang ada didalam tubuh milik Kaguya dan juga mengeluarkan patung Hero dari dalam tubuh milik Dewi kelinci itu. Sharrinegan milik Kaguya kini telah menutup sedikit demi sedikit, dan tubuh yang tadinya kini melayang kini melesat jatuh dengan keras.

Skip time

seorang berambut jabrik dengan Surai hitam kini terlihat berjalan dengan menggunakan seragam yang biasa para murid kenakan untuk pergi ke sekolah. Sudah lima tahun lamanya kejadian itu berlalu, dimana pertarungan antara Kaguya dan dirinya yang berhasil dimenangkan olehnya dan menyerap seluruh chakra dari Dewi kelinci tersebut. Bisa dibilang dirinya waktu itu menyandang status abadi, namun 3 tahun setelah pertarungan dan perang Shinobi IV selesai, dirinya juga harus berjuang untuk menghadapi para anggota dan kepala dari klan Otsutsuki yang ingin mengambil Juubi kembali. Dirinya yang waktu itu masih menjadi tahanan dari desanya sendiri, dikejutkan oleh serangan mendadak yang menghancurkan sebagian desa dalam sekejap. Pertarungan sengit tak terelakkan, dimana diri ya yang terdesak oleh serangan serangan mereka memaksa dirinya untuk mengambil tindakan terakhir, yaitu menyegel para orang-orang Otsutsuki itu menuju dimensi lain. Hal ini dilakukan untuk menunda kehancuran yang akan terjadi pada seluruh makhluk hidup didalam semesta ini. Ia pun tak menyangka bahwa para Otsutsuki itu memegang kunci segel makhluk yang dicap Penghancur, binatang yang berstatus sebagai penanda Kiamat bagi alam semesta, binatang yang terpaksa disegel setengah kekuatannya oleh Kami-sama dimasa lalu, Thirexa. Hal ini bukan tanpa resiko bagi dirinya, hampir seluruh kekuatannya terpaksa Ian keluarkan untuk menyegel binatang dan para Otsutsuki untuk sementara ini. Hal itu jugalah yang menyebabkan dirinya kini terlempar ke dimensi yang dipijaknya saat ini.

Dimensi inilah yang menjadi pusat dari segala alam semesta yang diciptakan oleh Kami-sama. Berdasarkan keterangan dari Petapa Rikudou, dimensi ini merupakan asalnya Juubi, klan Otsutsuki, dan makhluk penghancur tersebut. Separuh kekuatan dari Thirexa disegel didimensi ini.

2 tahun ini ia gunakan untuk menyelidiki mengenai dimensi ini. Hasilnya, ia pun mengetahui tentang berbagai macam, mulai dari tidak adanya chakra di dunia ini, sistem kerja dan peradaban yang lebih maju daripada dunia Shinobi, dan tentang kegiatan berbagai macam makhluk ciptaan Kami-sama yang saling berseteru saat ini. Tenshi, Datenshi, Akuma, makhluk makhluk supranatural itu nyatanya ada di dunia ini. Ia tak secara sengaja pernah menghadapi makhluk makhluk yang saat itu ingin membunuhnya, walaupun dirinya sendiri tak tau apa salahnya. Dari situlah, ia pun juga mengetahui tentang sejarah, kegiatan dan hal hal lainnya pada kaum mereka masing masing.

Selain itu, ia pun juga mengetahui bahwa selain 3 jenis makhluk tadi, ada juga Dewa Dewi yang berasal dari berbagai mitologi, serta makhluk makhluk legenda yang biasanya hanya ada dalam dongeng, seperti Vampir, Naga, youkai, elf, dan masih banyak lagi. Selain itu, di dunia ini juga terdapat beberapa manusia yang memiliki kemampuan khusus, sebuah anugrah yang diberikan oleh Kami-sama kepada beberapa orang yang biasa disebut Sacred Gear. Beberapa dari Sacred Gear itu konon dikatakan mmapu membunuh dewa dan Tuhan sekalipun, artefak itu disebut dengan Ten Longinus. Yah, dirinya tentu tak mempercayai hal itu, karna untuk apa Tuhan menciptakan sebuah senjata yang bahkan dapat membunuh dirinya.

Namun hal yang paling mengejutkan dan menggelikan bagi dirinya ialah ketika mendengar sebuah rumor tentang kematian Kami-sama. Para makhluk supranatural itu percaya bahwa Kami-sama telah tiada pada saat Great War, sebuah perang besar yang pecah ribuan tahun yang lalu. Pada saat itu, konon Kami-sama mengorbankan dirinya untuk menahan dan menyegel Thirexa diujung semesta, dan memukul mundur Great red dan Ophis yang saat itu juga tengah bertarung. Dirinya sendiri saja, yang sebagai makhluk ciptaan mampu menyegel separuh kekuatan Thirexa dan para Otsutsuki itu. Ia takkan percaya bahwa Kami-sama yang tentunya jauh lebih kuat dari dirinya kalah dari binatang penghancur itu. Yah dirinya kini hanya perlu untuk mengikuti alur takdirnya saat ini, sembari menunggu kekuatan yang ada pada dirinya untuk kembali dan melanjutkan misi yang diberikan oleh Rikudou dan Hamura-sama.

"

"

"

Kuoh academy, sebuah lembaga pendidikan elit yang berdiri di kota kuoh dengan akreditasi Internasional. Namun, dibalik itu semua, ada sebuah rahasia kecil yang terselip didalamnya. Para warga sekitaran kota Kuoh mungkin menganggap bahwa sekolah ini hanyalah sekolah biasa yang menjadi tempat beraktifitasnya para guru maupun murid. Namun, dibalik hal itu, ternyata tempat ini merupakan sebuah teritori kekuasaan bagi kaum Iblis, yang saat ini dipengaruhi oleh klan Gremory dan klan Sitri.

Naruto tak memperdulikan hal ini. Menurutnya, bumi ini adalah tempat bagi manusia untuk bernaung. Kami-sama menciptakan bumi ini untuk menjadi tempat tinggal bagi umat manusia. Setiap makhluk supranatural harusnya telah mendapatkan lokasi untuk bernaung masing-masing. Misalnya, Grigori tempat bagi fraksi Malaikat jatuh, Melukai, tempat bagi fraksi Iblis, dan surga untuk tempat bagi fraksi malaikat. Namun, keserkahan masing masing fraksi itu, yang ingin mencari wilayah kekuasaan yang lebih besar lagi, tentunya hanya akan memberikan dampak yang amat merugikan. Sebut saja kasus Iblis liar yang kini mulai merajalela dalam mencari mangsanya, dengan membunuh manusia dan memakan tubuhnya, serta kaum malaikat jatuh, yang belakangan ini mulai berbuat obat dan menghabisi nyawa manusia yang tak tau apa apa. Hal ini merupakan segelintir hal kecil yang harus dialami oleh manusia yang tak tau apa apa mengenai keberadaan makhluk supranatural. Memanfaatkan manusia, menggunakannya hingga manusia itu tak memiliki manfaat lagi dan kemudian dibuang layaknya sampah sekali pakai, hal ini tentunya sangat menjijikkan mengingat para makhluk supranatural itu hanya dapat hidup dengan keberadaan manusia itu sendiri.

Berjalan masuk menuju kelasnya, Naruto kini dapat melihat para iblis yang mengklaim dirinya menjadi penguasa dikota ini. Rias Gremory dan Sona Sitri, heiress dari keluarganya iblis bangsawan dari klan Gremory dan Sitri, yang sama sama memiliki saudara kandung yang kini menjabat sebagai Raja iblis Lucifer dan Leviathan. Berkedok sebagai murid teladan di akademi ini, mereka menjadikan akademi ini sebagai Markas untuk saling berkompetisi untuk mendapatkan bidak yang berkualitas yang akan direinkarnasikan sebagai budak iblis atau yang sering mereka sebut dengan Peerage. Layaknya para ternak yang siap dipakai untuk kepentingan para iblis tersebut. Belakangan ini, mereka berhasil mendapatkan si bocah mesum, Hyodou Issei, yang bereinkarnasi menjadi budak Gremory, dan Genshirou saji, yang kini menjadi budak Sitri. Dengan Sacred Gear type longnius, Booster gear, dan sacred gear yang mengandung salah satu raja naga, Vritra, ini merupakan sebuah kesuksesan besar bagi mereka. Dengan diiming-imingi kepuasan dan hasrat duniawi, tentu membuat mereka berdua tanpa pikir panjang langsung menerima tawaran itu. Tapi menurut Naruto, hal ini sama saja dengan memperbudak, merengut kebebasan, dan mengambil jiwa kemanusiaan mereka secara paksa. Manusia yang meninggal tentunya masih memiliki kesempatan untuk pergi ke surga atau menerapkan sebagai jiwa yang tenang. Namun, bila makhluk supranatural mengalami kematian, merekam hanya akan kembali ke ketiadaan.

Beberapa hari ini, sepertinya mereka mulai mengincar target yang baru. Beberapa anak buah milik Gremory itu kini mulai memantau salah satu daripada penghuni kelas ini. Tokisaki Kurumi, sekilas memang terpancar sebuah aura yang sepertinya menarik perhatian para iblis itu. Lalu target selanjutnya ialah, dirinya. Entah apa yang membuat si iblis kacamata itu tertarik padanya. Bila diingat ia selalu menekan kekuatan miliknya itu hingga hampir ke titik nol dimana bukan makhluk sembarangan yang bisa merasakannya, apalagi iblis kemarin sore yang tak pernah merasakan bagaimana kerasnya peperangan. Namun ia mengira, bahwa hal itu hanya merupakan insting iblis mereka saja, yang selalu tamak akan keserakahan. Tampaknya, ia harus memantau dan mengawasi si Tokisaki itu karna Naruto pun merasakan bahwa yang mengincar gadis itu bukan hanya dari fraksi iblis saja.

Waktu sekolah kini telah usai. Kini, Naruto mulai bersiap untuk mengawasi gerak gerik para iblis itu dan memantau keadaan Kurumi yang menjadi incaran bagi para Iblis itu. Pergi ke atas atap sekolah, ia menciptakan sebuah bunshin untuk dikirim ke tempat kerjanya. Ya, demi bertahan hidup, Naruto harus bekerja di dunia ini agar ia bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Lupakanhal itu, kini gadis itu sudah bergerak dan keluar dari kompleks akademi.

"

"

Kurumi PoV, 22.00 pm

Hah, hari ini melelahkan sekali. Tak kusangka pelanggan ditempat Kirei-san membludak seperti tadi. Yah, tapi karena itu juga, kini aku bisa membeli oleh oleh untuk adik manisku. Dia pasti sedang menungguku di rumah mengharapkan kepulangan Onee-channya ini. Aku jadi gak sabar untuk melihat ekspresi Yuki-chan ketika melihat oleh oleh kesukaannya ini, hihihi.

"Jaa nee, Kurumi-chan. Hati hati di jalan yaa..."

"Ahh, yaa. Jaa nee Hana-chan."

Ahh, sepertinya aku pulang terlalu larut kali ini. Lebih baik aku segera cepat cepat agar sampai ke rumah, tapi... Kenapa tempat ini sangat sepi, padahal biasanya jam segini masih banyak orang yang lewat dari jalan ini.. hmm, ah lebih baik aku memutar untuk lewat dari arah taman. Walaupun jam segini, pasti masih ada orang yang lewat dari jalan itu.

Ah itu dia, uaahhh capeknya. Seperti biasa, taman ini selalu bisa membuat hatiku tenang. Duduk disini sebentar pasti bisa menghilangkan rasa penat ini. Syukurlah, ternyata masih ada orang yang lewat dari sini. Ehh, tapi kayaknya, orang itu lagi mencari sesuatu deh. Ah, lebih baik aku membantunya

"Selamat malam, paman. Apa yang sedang Paman cari disini? Apa paman kehilangan sebuah benda berharga milik paman?" Sepertinya paman ini memang lagi kesusahan. Tak pantas bagiku untuk membiarkan paman ini sendirian mencari barang miliknya itu.

"Ahh, selamat malam, nak. Kau benar, paman memang kehilangan sebuah benda ditanam ini tadi sore, tapi paman tak juga menemukannya hingga kini."

"Ohh, ngomong ngomong benda itu seperti apa paman? Bisakah aku ikut untuk mencari barang itu untuk paman?"

"Ahh, syukurlah. Apa kamu tau benda yang bernama Sacred Gear?...

"Sacred Gear?.."

Kurumi Pov end

'battsss'

Dua pasang sayap hitam kini terbentuk di punggung paman tadi. Kurumi yang melihat hal itu tentu shock dan terkejut. Tangannya kini gemetar, belanjaan yang tadinya ia pegang kini telah terjatuh dari tangannya. Didepannya, kini ia dapat melihat seseorang yang memiliki 2 pasang sayap yang memegang sebuah tongkat yang bercahaya.

"Sudah cukup basa basinya, ningen. Perkenalkan, namaku Azariel. Malaikat jatuh bersayap 4. Sayang sekali nak, atasanku memberi perintah untuk membunuhmu sekarang. Jangan salahkan takdir karna mempertemukan dirimu denganku saat ini. Salahkan Kami-sama yang memberikan Sacred gear itu didalam tubuhmu. Walaupun sebenarnya, aku tak mau untuk membunuh gadis baik sepertimu, jadi.."

Malaikat jatuh itu melemparkan tombak yang ia pegang kearah Kurumi. Kurumi yang melihat tombak yang akan melesat menuju tubuhnya itu, refleks untuk melompat kesamping. Namun, tindakannya itu sepertinya masih kurang cepat, karna tombak itu masih juga bisa menyerempet bahu kanannya yang langsung mengeluarkan darah segar. Berdiri sambil memegangi bahunya yang berdarah, ia segera berlari untuk menjauh dari mahkluk itu.

"Yare yare. Ternyata kau masih bisa menghindarinya ya, gadis manis. Tapi..."

'crasshh'

"Takkan ada manusia yang bisa lari dariku, gadis bodoh."

Malaikat jatuh itu berhasil menusuk ke bagian dada milik gadis itu. Darah segar segera mengucur deras, disertai dengan muntahan darah yang keluar dari mulut Kurumi. Keseimbangan tubuh miliknya pun kini mulai goyah, dan kemudian tubuhnya yang tak sanggup untuk berdiri lagi kini jatuh menghantam tanah.

'gomenne, Yuki-chan. Tampaknya Onee-chan mu ini tak bisa menjaga dan bermain bersamamu lebih lama lagi, hiks...' batin Kurumi sambil meneteskan air mata

"Hah, terus menerus membunuh para manusia lemah ini, membuatku sedikit bosan. Seharusnya, sampah sampah seperti mereka ini tak pantas untuk mendapatkan anugerah yang diberikan oleh Kami-sama kepada mereka."ucapnya sambil hendak meninggalkan tempat itu.

"Hoo, jadi kau beranggapan bahwa manusia itu lebih rendah dari Kaummu ya, datenshi-san." Naruto yang baru saja berteleport ke tempat itu tentu mengejutkan malaikat jatuh itu.

'Na-Naruto-san'

"Siapa kau manusia? Bagaimana kau bisa masuk kedalam kekkai yang telah kubuat ini" Datenshi-san itu segera mengambil postur siaga karna karna tau bahwa manusia didepannya ini bukanlah manusia sembarangan. Selama ini, ia belum pernah melihat seorang manusia, yang tidak memiliki aura Sacred Gear, mampu melakukan teleportasi dan menerobos kekkai yang ia ciptakan. Menciptakan sebuah tombak cahaya, Datenshi-san bersayap 4 itu melesat kearah Naruto yang menatapnya dengan datar.

Melihat Datenshi itu melesat kearahnya, Naruto segera mencabut katana yang ada di punggungnya dan menahan serangan milik Datenshi itu.

"Kukatakan sekali lagi, apakah kata kataku barusan itu benar?"

"Kheh, tentu saja bodoh. Manusia itu diciptakan hanya untuk menjadi alat bagi kami makhluk supranatural. Mereka diciptakan hanya untuk tunduk pada kami, menjadi anjing bagi kami, tuannya. Aku tak tau siapa kau, tapi aku merasakan bahwa kau bukanlah orang sembarangan. Bagaimana, apa kau mau bergabung dan menjadi bagian dari fraksi kami. Seluruh kebutuhan dan keinginan yang kau impikan akan segera terwujud bersama kami." Ucap malaikat jatuh itu sambil menahan laju katana milik Naruto.

"Jadi begitu. Tawaranmu itu sepertinya cukup menggiurkan. Baiklah.." Naruto kini melompat ke belakang, lalu menyarungkan katana miliknya tadi.

Melihat hal itu, Malaikat jatuh itu pun menyunggingkan senyum kemenangan. Menghilangkan tombak cahaya yang ia pegang, ia pun segera berjalan kearah Naruto untuk membawanya pergi.

"Akan kutunjukkan bagaimana manusia ini bisa membunuhmu dengan mudahnya" Naruto kini langsung merangkai beberapa segel, dengan sharinggan yang kini menyala terang di matanya

"Raiton : Chidori"

chakra petir segera terkumpul ditangan kiri Naruto, hingga menimbulkan bunyi percikan percikan petir yang cukup berisik. Naruto yang selesai merangkai jurusnya segera melesat kearah Datenshi itu.

Malaikat jatuh yang melihat Naruto melesat kearahnya segera membuat lingkaran sihir untuk melindungi dirinya. Dentuman besar segera terjadi antara chidori milik Naruto dengan lingkaran sihir Datenshi itu.

Setelah debu yang berterbangan menghilang, Datenshi itu segera terbang untuk menghindari serangan lanjutan Naruto. Menciptakan beberapa lingkaran sihir, ia pun segera menghujani tempat Naruto dengan tombak tombak cahaya yang melesat cepat, dan meledak menghancurkan tempat Naruto berada tadi

Setelah melihat tempat itu telah hancur, dan memastikan bahwa manusia itu telah mati, ia pun segera turun untuk melihat jasad milik Naruto.

'crasshh'

Sebuah katana tiba tiba menembus dada datenshi itu, tepatnya pada bagian dimana jantungnya berada. Rasa sakit segera menggerogoti tubuhnya, lalu melihat ke belakang dan melihat Naruto yang merupakan pelaku penusukan tersebut.

"Ka-kau..."

"Sudah kukatakan, manusia yang kau sebut sampah ini, mampu membunuhmu dengan mudah, kan" ucap Naruto dengan sharinggan yang menyala dimatanya. Ia pun langsung menggerakkan katana miliknya, lalu menebas tubuh itu hingga terbelah menjadi dua. Jasad milik Datenshi tadi pun segera berubah menjadi bulu bulu gagak yang berserakan ditempat itu, lalu hilang menjadi partikel partikel kecil.

"Jadi, mau sampai kapan kalian menonton disana, iblis iblis Gremory.."

'duarrr'

Menyadari bahwa adanya penonton yang tak diundang dibalik pohon itu, Naruto pun segera menembak pohon itu dengan jurus Raiton miliknya, yang langsung menghanguskan pohon tadi

Penonton yang ada dibalik pohon tadi pun segera keluar dari tempat persembunyiannya, lalu berteleport tepat dihadapan Naruto.

"Ara, sepertinya kita ketahuan, Buchou"

"Kau benar, Akeno. Jadi, Naruto-kun, bisakah kau jelaskan mengenai hal ini. Siap kau dan apa tujuanmu berada di teritori iblis ini" jujur saja, Rias sangat tertarik dengan kekuatan yang dimiliki teman sekelasnya ini. Akan menjadi sebuah keuntungan yang besar, apabila ia berhasil mendapatkan dia sebelum rival sekaligus temannya itu mengetahui kekuatan yang dimiliki oleh Naruto saat ini. Ibarat pepatah, Sambil menyelam minum air. Hal itulah yang coba ia terapkan pada kasus kali ini.

Naruto yang melihat dan mendengar ocehan iblis ini, tak menghiraukan dan berjalan kearah Kurumi yang terbaring. Mengadakan tangannya diatas bagian yang tertusuk, Naruto pun segera mengalirkan senjutsu ketujuh gadis ini, untuk mempercepat regenerasi sel dan menyembuhkan luka di tubuh gadis ini. Ia pun kemudian mengkat tubuh gadis ini dipunggungnya, lalu berniat untuk pergi dari tempat itu.

Namun, ia harus menghentikan langkahnya kala mendapati, seorang pria pirang yang kini menodongkan sebuah pedang tepat didepannya.

"Sebaiknya kau menjawab pertanyaan Buchou tadi, Naruto-san" Yuuto Kiba, pria yang menahan Naruto itu, kini berucap sambil tersenyum. Hal itu tentu membuat ia muak, berada ditengah makhluk makhluk menjijikkan seperti mereka, tentu membuat emosinya sedikit naik. Membuat satu segel dengan tangan kirinya, sebuah bunshin kini tercipta disampingnya, yang membuat mereka berenam Kiki segera melompat untuk menjaga jarak.

"Bawalah gadis ini kembali kerumahnya. Sepertinya aku harus meladeni tingkah tikus tikus ini sebanyak" ucap Naruto yang dibalas anggukan oleh bunshinnya. Mengambil Kurumi dari gendongan Naruto, bunshin itu segera pergi dari tempat itu.

"Jadi, apa yang kalian inginkan dari diriku, iblis" ucap Naruto dingin.

"Ara, kami hanya ingin mengetahui tentang siapa dirimu, Naruto-kun. Se-"

"Pertama, jangan sebut namaku seolah kita sudah kenal dekat, Gremory-san. Sepertinya bangsawan sepertimu ini memang kurang diajarkan sopan santun oleh orang tuamu kah? Atau kakakmu yang seorang Maou itu juga sama bodohnya seperti adiknya ini, hmmm?.." ucap Naruto sambil melipat tangannya. Sedikit mempermainkan emosi iblis ini sepertinya cukup menarik baginya

"Sialan, tarik ucapanmu itu kembali bajingan, atau..."

"Hentikan Issei-kun" Rias yang melihat situasi sedikit memanas mencoba menghentikan Issei yang terbawa emosi. Jujur saja, telinga sedikit panas kala ia mendengar omongan dari Naruto yang menjelekkan kakak serta orang tuanya. Namun, hal itu coba ia tahan. Tujuannya disini ialah untuk membawa Naruto untuk masuk kedalam bagian Peerage ya, bukan untuk membuat permusuhan dengan targetnya

"Hah, maafkan atas tindakan Issei tadi, Uzumaki-san. Baiklah mari kita lanjutkan, kami ingin agar kau menjelaskan tentang tujuanmu datang ke kota ini, Uzumaki-san. Seperti yang kukatakan tadi, kota ini merupakan sebuah teritori kekuasaan iblis yang kini dipegang oleh kami. Jadi, kami berhak dan bertanggungjawab untuk mengatur dan mencegah agar tidak terjadi kejadian yang dapat menjadi perseteruan antafraksi. Jadi bila kau berkenan, maukah kau sedikit bekerjasama dengan kami untuk menjelaskan mengenai kejadian ini, serta siapa kau dan apa tujuanmu dikotaini?" Ucap Rias tenang, menjelaskan tentang keinginannya, walaupun bukan hanya itu keinginan yang ia miliki pada pemuda ini.

"Hmm, pertama, tujuanku tidak ada urusannya denganmu, Gremory. Kau juga tak memiliki hak untuk mengetahui tentang siapa dan apa tujuanmu disini karna hal itu tak memiliki sedikitpun keuntungan bagiku untuk menjelaskannya padamu. Yang kedua, klaimmu atas kota ini sungguh membuatku tertawa. Kalian para iblis mengklaim bahwa wilayah ini merupakan salah satu dari wilayah kekuasaan kalian. Sekarang katakan padaku, apakah bumi ini merupakan tamparan tinggal dan berasalnya iblis seperti kalian?"ucapan Naruto tadi membuat para iblis itu sedikit terdiam.

"Kalian para iblis sudah diberikan tempat untuk tinggal di neraka, bersama dengan para gagak kotor itu. Tapi dengan bangganya kalian mengklaim bahwa kota ini merupakan wilayah kekuasaan kalian. Seperti yang kukatakan tadi tampaknya kalian, Raja Iblis, dan segala iblis iblis yang ada di alam ini memang makhluk yang bodoh, kan?." Kali ini, Naruto mengeluarkan senyum yang meremehkan diwajahnya, yang mendapat reaksi negatif dari lawan bicaranya ini. Yah, memang ini yang diinginkannya. Kesombongan dan ketamakan mereka memang harus diberi pelajaran. Menganggap diri mereka sebagai makhluk yang lebih spesial dari yang lainnya, ia akan menunjukkan, dimana sebenarnya kasta mereka itu berada.

"Jadi kau tak mau menjelaskannya. Baiklah, sebagai perwakilan dari pihak Gremory, kami berhak untuk memaksamu untuk menjelaskan semuanya, walau dengan kekerasan sekalipun. Issei, kiba, Akeno, Konekou, Asia, bersiap untuk bertarung."

"Ha'i/baik Buchou"

Kelima iblis itu pun bersiap untuk menyerang Naruto yang masih berdiri dengan tenang. Melihat hal itu Naruto sedikit tersenyum, lalu mengaktifkan kekuatan matanya itu, lalu menciptakan kerangka tulang yang kemudian menghempaskan mereka berenam.

"Akkkhh/kyaaahhh"

Pola mangekyou sharinggan kini tercetak dimatanya (MS milik Fugaku uchiha). Udara disekitar mereka kini semakin berat akibat Naruto yang mengeluarkan sedikit kekuatannya yang membuat mereka berenam terasa tercekik dan sulit bernafas. Mereka pun langsung jatuh terduduk karna tak bisa menahan beban tubuh mereka lagi.

"Kalian lihat, bahkan untuk berdiri saja kalian tak mampu. Kebodohan kalian memang sudah melewati batas normal. Menyerang musuh secara langsung, tanpa mengetahui bagaimana batas kekuatan miliknya. Aku akan melepasksn kalian untuk saat iii. Lebih baik, mulai sekarang kalian jangan menggangguku, atau kalian akan merasakan akibat yang lebih buruk dari ini, iblis iblis bodoh." Ucap Naruto sambil menghilang dari tempat itu.

Seusai Naruto pergi dari tempat itu, keadaan menjadi normal kembali. Udara yang tadinya sangat berat kini kembali ringan sehingga memudahkan mereka untuk kembali menghirup nafas sebanyak-banyaknya.

"Hah..hah..hah, jadi...bagaimana selanjutnya Rias..hah...kekuatannya itu..hah...sangat berbeda dengan kita...hah...apa kau masih..mau merekrut dia menjadi anggota peerage mu?" Ucap Akeno sambil mengatur tempo pernafasan miliknya. Dipaksa untuk tunduk dengan kekuatan besar seperti tadi, baru kali ini ia merasakan hal seperti tadi.

"Ukkh...lebih baik aku mendiskusikan ini dengan Sona...terlalu berbahaya bagi kita untuk bergerak sekarang..."Balas Rias sambil bangkit berdiri

"Lalu, apakah kita harus melaporkan hal ini kepada Maou-sama, Rias?"

"Sebaiknya kita jangan dulu melaporkannya kepada nii-san. Bisa bisa dia mengirimkan satu batalyon pasukan iblis untuk mengejar dia. Lebih baik kita tetap merahasiakannya saat ini. Hah, baiklah, kegiatan klub hari ini telah selesai. Silahkan kalian kembali ke rumah masing masing." Ucap Rias lalu hilang ditelan oleh lingkaran sihir miliknya.

"

"

"

'uuggghh, dimana ini. Gelap, kenapa sangat gelap disini. Apa aku sudah mati. Uggh, kepalaku sakit sekali.' batin Kurumi sambil mencoba untuk bangun dari pembaringannya

"Jadi kau sudah sadar." Ucapan Naruto tadi langsung menyadarkan dirinya dari lamunannya barusan. Mengamati sekeliling, Kurumi kini sadar bahwa ia berada di kamar miliknya, dan tidur diatas tempat tidurnya. Ia bisa melihat Naruto yang kini sedang berdiri tepat di sampingnya.

"Etto, Na-naruto-san, sebenarnya a-apa yang terjadi? Seingatku aku ada di taman barusan, tapi..." Ucap Kurumi sambil mengangkat sedikit selimutnya. Ia gugup, sangat gugup saat ini. Bagaimana mungkin, dirinya yang seorang gadis kini berada di dalam kamar, berduaan dengan seorang laki-laki ditengah malam dengan hanya memakai dalaman saja, apalagi laki laki itu adalah teman sekelasnya. Perlahan wajahnya memerah ketika fantasi liar kini mulai memasuki pemikirannya.

Namun, raut wajah malu itu segera tergantikan oleh raut wajah pucat, kala ia mengingat kejadian yang dia alami tadi. Rasa sakit akan tusukan dari tombak cahaya milik makhluk yang menamai dirinya Datenshi itu, ia mengingat semua, semua kejadian itu.

"Ma-ma-malaikat jatuh itu, di-dimana dia sekarang Naruto-san?" Tangannya kini tanpa sadar mereparasi selimut yang menutupi tubuhnya dengan keras. Rasa takut kini menggerogoti tubuhnya layaknya seseorang yang baru saja melihat hantu tepat didepan mereka. Namun, rasa takut itu kini mulai tergantikan dengan rasa nyaman kala Naruto kini mengelus puncak Surai hitamnya itu sambil memegang tangannya yang bergetar. Perlahan, ia pun mengangkat wajahnya dan bertatapan langsung dengan manik biru milik Naruto.

"Sudah tenang?" Tanya Naruto sambil mengelus kepala gadis itu

"Uummmu"

"Baiklah, besok temui aku di atap sekolah. Aku akan menjelaskan apa yang terjadi padamu hari ini" ucap Naruto sambil melepaskan genggaman dan menghentikan elusannya kepada gadis itu dan hendak pergi. Ada sedikit rasa tak rela bagi Kurumi kala Naruto menghentikan perlakuan lembut itu padanya. Baru kali ini ia merasakan kenyamanan seperti tadi, terasa seperti seluruh beban yang ada di pundaknya hilang sempurna. Tangannya tanpa sadar kembali menggapai tangan milik Naruto untuk mencegah kepergiannya. Ia merasa aman saat bersama Naruto, namun memikirkan bahwa sebentar lagi ia akan pergi, rasa takut kembali menyerang dirinya.

"Umm, e-etto, Naruto-san, kumohon tinggallah disini ma-malam ini. A-aku mohon, aku takut bila orang itu nanti datang lagi da-dan menyerang aku dan adikku nanti." Ucap Kurumi yang menundukkan kepalanya, sambil menggenggam tangan milik Naruto. Naruto dapat merasakan tangan milik Kurumi yang bergetar, pertanda bahwa ia memang sedang ketakutan. Ia kemudian tersenyum lalu mengelus Surai hitam milik Kurumi

"Baiklah, nah sekarang lebih baik kau beristirahat. Tenang saja, aku akan menjaga kalian malam ini" ucapnya sambil tersenyum. Namun bagi Kurumi, senyum itu terlihat seperti, seperti Matahari yang menghangatkan hatinya saat ini.

TBC

YOO brader, sister, dan para senpai sekalian. Kali ini, ane datang kembali dengan sebuah cerita baru yang keluar sebagai ide author. Hampir 2 bulan ane tak update, yah karena ane punya sedikit kesibukan yang mengharuskan untuk menunda update ff sebelah. Namun kali ini, ane akan update kembali ke dunia perfanfiksi-an. Jadi mohon review dan saran dari agan semua ya...

Untuk ff my destiny, ane juga sudah menyicilnya kok, hanya butuh sedikit waktu lagi untuk mengupdate ff itu, jadi mohon kesabarannya bagi para reader sekalian. Ya itu saja yang dapat ane sampaikan, sekali lagi mohon review dan sarannya bagi para reader sekalian untuk kelancaran jalan cerita ff ini. Sampai jumpa...

Author believe my sword, outtt..