Disclaimer:
Naruto : Masashi Kishimoto
Date A Live: Koshi Tachibana
.
.
.
Single pairing: Naruto x Origami
Genre: supranatural/fantasy/action/romance/mystery
Rating: T
Setting: AU (Alternate Universe)
.
.
.
Lagu latar belakang cerita ini:
Truth by Arashi
Fly High by Ayumi Hamasaki
Ourselves by Ayumi Hamasaki
.
.
.
Legend Of The Mystic Pyramid
By Hikasya
.
.
.
Chapter 10. Kembali ke Suna
.
.
.
"Sampai kapan kamu menyamar menjadi Tohka?"
Suara keras menggema di sebuah ruangan yang gelap dan berkabut. Sosok Youkai Rubah Putih - Kitsune - datang mendadak untuk menemui Youkai Duplicate.
"Sampai aku membunuh orang yang sangat kubenci yaitu Origami," ucap Youkai Duplicate yang masih berwujud Tohka.
"Dia tidak mudah dibunuh," sahut Kitsune. Sosoknya tidak kelihatan karena diselimuti kegelapan.
"Ya, ia dilindungi oleh Fox Assassin."
"Aku mendengar kalau kelompok Kurumi akan memburumu. Karena itu, persiapkan dirimu untuk berperang dengan mereka."
"Aku sudah siap untuk itu."
"Kamu percaya diri sekali, ketua."
"Hehehe, tentu."
Youkai Duplicate tertawa sinis. Kitsune hanya tersenyum simpul. Di antara kabut putih tipis yang menyelimuti tempat itu, muncul tiga sosok Youkai lainnya. Mereka datang atas panggilan Youkai Duplicate.
"Kami datang, ketua," kata sosok Youkai Kelelawar.
"Iya, apa yang ingin ketua sampaikan pada kami?" tanya Youkai yang lain.
"Kita akan berperang melawan kelompok Kurumi," jawab Youkai Duplicate. "Sebelum mereka menyerang kita, terlebih dahulu kita yang akan menyerang mereka."
"Baiklah, kami mengerti."
Ketiga Youkai itu menunduk hormat kecuali Kitsune. Youkai Duplicate tersenyum sinis sembari membatin.
Sebentar lagi, kalian akan mati, kelompok Kurumi.
.
.
.
Malam itu, Naruto dan ketiga temannya datang ke sebuah kuil kosong yang terletak di sebuah hutan lebat, yang sangat jauh dari kota Konoha. Kuil tersebut ditempuh dengan berjalan kaki karena mobil Kurumi tidak bisa memasuki jalan setapak yang menanjak.
Jalan yang mereka lewati adalah daerah pegunungan berhutan lebat yang beriklim dingin. Sehingga memaksa mereka untuk berpakaian tebal ala musim dingin agar tetap merasa hangat.
Untuk berjalan saja, mereka harus berhati-hati agar tidak tergelincir karena licin. Pendakian menuju ke kuil itu, membutuhkan waktu sekitar satu jam. Sehingga mereka tiba di kuil itu pada saat malam yang diterangi bulan purnama.
Atas perintah dari pihak Horizone, mereka disuruh berburu Youkai Duplicate yang diketahui tinggal di sekitar kuil kosong di tengah hutan lebat yang berada di atas pegunungan. Mereka pergi ke sana sejak pagi dengan menggunakan mobil, dan pada akhirnya menjadi kelelahan karena mendaki.
"Aaah, capeknya!" Shidou terduduk di tepian tangga bagian depan kuil kosong tersebut. Ia menghelakan napas leganya.
"Ya, rasanya kakiku mau copot," Naruto juga melakukan hal yang sama seperti Shidou.
"Kita ke sini, bukan untuk beristirahat, tapi memburu Youkai Duplicate," Origami berdiri bersama Kurumi.
"Iya, cepat jalan!" Kurumi tersenyum.
"Baiklah, ketua!"
Dua laki-laki itu menjawab kompak. Dua gadis itu berjalan duluan dan diikuti dua laki-laki itu dari belakang. Mereka pergi menuju ke halaman belakang kuil karena terdapat pagoda berlantai lima di sana. Pagoda yang tidak terawat lagi, dan dipenuhi tanaman-tanaman merambat.
Suasana di kuil itu, sangat sepi dan mencekam. Dipenuhi kabut tipis dan berudara sangat dingin. Kelelawar-kelelawar terlihat lewat di sekitar tempat itu, mengintai para manusia yang kini waspada terhadap keadaan sekitar.
Origami bisa merasakan kehadiran beberapa Youkai yang berjarak sangat dekat dengannya. Kurumi juga merasakannya, tapi Naruto dan Shidou tidak merasakannya.
"Ada sekitar lima Youkai yang tinggal di sini," ungkap Origami yang berhenti berjalan. Ia beradu punggung dengan Kurumi.
"Iya. Mereka adalah Youkai Rubah Putih, Youkai kelelawar bersaudara, Youkai Nekomata, dan Youkai satunya tidak diketahui jenisnya apa," tambah Kurumi.
"Youkai yang tidak diketahui jenisnya, dia...," ujar Shidou yang berpikir.
"Youkai Duplicate," sambung Naruto yang berwajah serius.
WHUUUSH!
Tiba-tiba, muncul angin yang sangat kencang, menyerang mereka berempat. Dengan sigap, Naruto melindungi ketiga rekannya dengan bola energi pelindungnya.
DHUUAAAR!
Terjadi ledakan dahsyat ketika dua gelombang angin menabrak bola pelindung Naruto. Dua gelombang angin yang tak lain Youkai Kelelawar kembar, yang kini menampakkan wujud aslinya.
Angin kencang menghilang ketika dua gadis Youkai melompat ke arah lain, dan mendarat di sana. Naruto dan yang lainnya kaget kecuali Origami, saat tahu siapa mereka berdua.
"Kaguya dan Yuzuru? Youkai Kelelawar?" seru Naruto dan Shidou.
Ya, dua Youkai itu adalah Kaguya dan Yuzuru. Mereka berpakaian kimono dan hotpants serta sepatu yang berwarna berbeda. Sepasang sayap Kelelawar terbentang lebar di punggung mereka.
"Kami datang untuk membunuh kalian," tukas Yuzuru.
"Ya, mari kita mulai dansanya lagi," kata Kaguya yang terbang bersama Yuzuru. Mereka bergandengan tangan sembari berputar-putar sehingga membentuk angin puyuh yang sangat kencang.
WHUUUSH!
Benda apa saja terbang bersama angin puyuh yang merupakan jelmaan Yamai bersaudara. Mereka bisa berubah menjadi angin, yang mampu membunuh banyak orang.
Shidou yang maju untuk melawan mereka. Ia keluar dari bola pelindung. Dengan cepat, Shidou menangkap pedangnya yang muncul dari ketiadaan.
BATS!
Pedang katana perak tergenggam erat di tangan Shidou. Ia bisa berdiri di tengah deru angin puyuh yang sangat kencang karena memiliki kekuatan energi pelindung yang menyerupai Bulan.
Shidou adalah keturunan manusia setengah Youkai yang tidak diketahui jenisnya apa, memiliki kekuatan Bulan dan Black Hole. Ia bisa melenyapkan Youkai dengan sekali putaran pedangnya yang akan membentuk Black Hole.
Tubuhnya dibalut dengan energi pelindung yang menyerupai Bulan. Ia memutar-mutarkan pedangnya seperti kincir, memunculkan pusaran cahaya keperakan yang sangat terang. Kemudian pusaran cahaya keperakan itu berubah menjadi seperti Black Hole yang bisa mengisap apapun.
WHUUUSH!
Angin puyuh yang merupakan jelmaan Yamai kembar, terhisap oleh pusaran cahaya itu. Teriakan mereka menggema nyaring di tempat itu.
"Kyaaa!"
Pada akhirnya, tempat itu menjadi hening lagi. Yamai kembar sudah binasa. Shidou menurunkan pedangnya seraya tersenyum pada Naruto dan dua gadis itu.
"Aku berhasil!" Shidou berlari mendekati teman-temannya.
"Bagus, Shidou!" Naruto menepuk pundak Shidou. Ia tersenyum.
"Tapi, setelah ini, kita harus menghadapi tiga Youkai itu," Origami memandang ke depan dengan sorot mata yang tajam.
"Ya," Kurumi mengangguk.
SET!
Di balik kegelapan yang berasal dari lantai dua pagoda itu, muncul tiga sosok yang berdiri. Mereka memandang empat sosok yang berada di bawah.
"Sudah kuduga kalian akan datang ke sini juga."
Suara yang sangat menggetarkan hati Naruto, menarik Naruto untuk memandang ke atas. Sosok gadis berambut ungu berpakaian seragam sekolah, menampakkan dirinya dari balik kegelapan. Youkai Duplicate yang masih berwujud Tohka.
"Kau ... Masih juga menyamar menjadi Tohka, Youkai Duplicate!" Naruto berteriak dengan suara yang sangat keras. "Kalau kau berani, tunjukkan siapa dirimu yang sebenarnya!"
Youkai Duplicate beserta dua Youkai lainnya, tersenyum sinis. Mereka pun mendarat di tanah, tak jauh dari kelompok Naruto berdiri di sana.
Antara kabut tipis yang menyelimuti tempat itu beserta cahaya rembulan yang muncul malu-malu dari balik awan, Naruto dan ketiga orang lainnya bisa melihat dengan jelas dua Youkai yang bersama Youkai Duplicate.
"Dua Youkai lainnya adalah Miku, dan...," Kurumi membelalakkan mata karena terkesiap.
"Ray," Naruto dan Origami menyahut kompak.
"Siapa Ray itu?" Shidou melirik Naruto yang berada di sampingnya.
"Dia anak kelas sebelah, yang pernah menghajarku karena salah paham mengira aku mengganggu Origami."
"Oh. Dia ya anak baru itu."
"Iya."
"Ternyata dia adalah Youkai Rubah Putih."
Dua kelompok saling berhadapan dengan perasaan yang berbeda. Terutama Naruto, tangannya meremas dengan kuat karena ingin membalas dendam atas kematian Tohka. Tidak tahan lagi untuk memusnahkan Youkai Duplicate.
"Malam ini akan menjadi malam terakhir bagi kalian karena kami akan membunuh kalian," tutur Ray yang merupakan Youkai Rubah Putih.
"Iya, mari kita mulai sekarang, Ray," ucap Miku yang merupakan Youkai Nekomata.
"Tunggu apa lagi, serang mereka kecuali Naruto dan Origami!" titah Youkai Duplicate.
"Baik!"
Ray dan Miku mengangguk kompak. Mereka pun melompat lalu melesat menuju ke lawan masing-masing.
BETS! BETS!
Ray mengincar Shidou, sedangkan Miku mengincar Kurumi. Mereka pun bertarung dengan sengit, sementara Naruto dan Origami berhadapan dengan Youkai Duplicate.
"Sekarang lawan kalian adalah aku," Youkai Duplicate menunjuk dirinya sendiri. "Ayo, serang aku sekarang!"
"Biar aku yang melawannya, Naruto. Kamu diam saja di sana," Origami maju dan berdiri di depan Naruto.
"Tidak, Origami! Biar aku saja," Naruto menarik tangan Origami. Ia yang maju, dan membelakangi Origami.
"Tapi, Naruto..."
"Ini urusanku dengannya. Karena dialah yang membunuh Tohka. Untuk itu, aku yang akan melawannya."
Naruto berwajah serius. Origami terdiam, tidak mampu lagi untuk menjawab perkataan Naruto. Ia memilih menonton, seiring Naruto menguarkan cahaya jingga kemerah-merahan dari tubuh.
PAAATS!
Cahaya terang yang menyerupai matahari, membalut tubuh Naruto. Bersama pedang yang kini tergenggam di tangan, Naruto berlari menuju Youkai Duplicate yang menunggunya.
Youkai Duplicate memanggil pedang Sandalphon dari ketiadaan. Ia melompat seraya melayangkan pedang secara vertikal ke bawah.
BETS!
Pedang Sandalphone mengenai lidah api yang keluar dari bola pelindung Naruto. Mengakibatkan ledakan cahaya yang sangat terang.
DHUUUAAAR!
Lidah api yang membentuk seperti tangan, mampu menahan serangan penghancur pedang Sandalphone. Naruto yang terlindungi di dalam bola pelindung, berusaha mengambil pedang Sandalphon itu dengan menggerakkan pedangnya yang berfungsi sebagai pengendali kekuatan.
Origami yang menonton pertarungan itu, merasa panik jika Naruto tidak mampu melawan Youkai Duplicate. Ia ingin membantu, tapi waktunya belum tepat sekarang.
"Aaaah!" Youkai Duplicate berusaha menarik kembali pedang itu, tapi lidah api yang membelit bilah pedang itu berhasil merampasnya dari tangan Youkai Duplicate.
"Origami, tangkap pedang itu!" Naruto menggerakkan lidah api menuju Origami. Kemudian pedang Sandalphone terlempar dari lidah api.
"Apa?" Origami yang belum siap, berusaha menangkap pedang itu.
BATS!
Pedang Sandalphon ditangkap sempurna oleh Origami. Naruto menyeringai senang.
"Bagus, Origami!"
"Apa yang harus aku lakukan dengan pedang ini?"
"Kita akan bersama untuk melawannya."
"Baiklah!"
Origami maju dengan kecepatan seperti kilat. Ia menyerang Youkai Duplicate dengan pedang itu. Youkai Duplicate mengeluarkan hawa negatifnya untuk menghentikan serangan Origami.
Tapi, Origami tidak terpengaruh lagi dengan serangan hawa negatifnya itu. Karena Origami sudah dilindungi oleh bola pelindung yang menyerupai matahari. Di dalam tubuh Origami, sudah dialiri dengan energi supranatural Naruto yang ditransfer Naruto sebelum pergi ke tempat ini.
Oleh sebab itu, Origami bisa bergerak secepat kilat, ia menyerang Youkai Duplicate dengan pedang itu.
BETS!
Pedang terayun secara horizontal. Youkai Duplicate mampu menghindarinya dengan cepat. Origami dengan gesit, menyerangnya lagi dengan gerakan teknik pedang yang dikuasainya.
Naruto juga menyerangnya. Lidah api berjumlah sangat banyak menyerang Youkai Duplicate yang melompat tinggi saat menghindari serangan pedang Origami. Dengan cepat, Youkai Duplicate berubah wujud menjadi sosok lelaki yang memegang sebuah katana.
WHUUUSH!
Youkai Duplicate menggunakan kekuatan yang sama dengan wujud yang kini ia gunakan. Kekuatan kecepatan yang memungkinkan ia bergerak melebihi kilat. Sehingga lidah-lidah api yang mengejarnya, tidak mampu mengenainya.
DHUUAAAR! DHUUAAAR! DHUUUAAAR!
Ledakan-ledakan dahsyat terjadi di tempat itu saat lidah api menghantamnya. Cahaya ledakan mewarnai tempat itu dalam waktu sedetik, Youkai Duplicate tertawa gembira karena serangan Naruto tidak mengenainya. Namun, masih ada Origami yang masih mengejarnya.
TRAAANG! TRAAANG! TRAAANG!
Dua pedang saling beradu. Menimbulkan suara dentingan yang sangat keras. Ditambah dua pedang yang beradu saat Ray melawan Shidou, dan Miku yang mengeluarkan serangan suara gelombang kejut yang tidak mampu menumbangkan Kurumi. Kurumi dengan tenang, menggunakan kekuatan waktunya untuk melenyapkan Miku dengan cepat.
Pertarungan ini berlangsung sangat lama, Youkai Duplicate selalu berubah-ubah wujud menyerupai orang-orang yang dibunuhnya, untuk membuat Naruto dan Origami kerepotan menghadapinya. Namun, usahanya itu tidak bisa membuat Naruto dan Origami kerepotan, justru ia masuk perangkap yang sebenarnya.
Ia masuk dalam kurungan Mystic Pyramid ketika tangan Naruto dan Origami saling menggenggam. Tidak menyangka bahwa Mystic Pyramid yang dicarinya selama ini adalah dua kekuatan yang tergabung karena cinta.
"Apa ini? Cahaya yang menyerupai Piramida?" Youkai Duplicate melindungi matanya dengan tangannya karena merasa silau akibat cahaya piramida yang sangat terang.
"Ya, inilah Mystic Pyramid yang sebenarnya," Naruto mengangguk dengan wajah yang sangat serius.
"Hn. Dua kekuatan yang bergabung menjadi kekuatan cahaya yang sangat besar," Origami mengacungkan pedang Sandalphon ke arah Youkai Duplicate yang berjarak beberapa langkah darinya dan Naruto. "Sekarang tunjukkan wujud aslimu, Youkai Duplicate!"
Cahaya Mystic Pyramid semakin bercahaya terang sehingga Youkai Duplicate tidak tahan melihatnya. Youkai Duplicate pun berubah wujud lagi, menyerupai gadis berambut merah muda yang diikat dengan pita hitam dan berpakaian kimono merah dengan sepasang telinga dan sepasang ekor kucing.
Naruto dan Origami terkesiap ketika mengetahui sosok asli Youkai Duplicate, yang ternyata Youkai Nekomata.
"Ko-Kotori?" Naruto dan Origami membelalakkan mata.
Kotori, tidak mampu memandang sepasang kekasih itu, hanya menjawab dengan nada yang lemah. "Ya. Akulah Youkai Duplicate itu. Aku yang sebenarnya tidak mempunyai kekuatan apapun, hanya bisa meniru wujud dan serangan serta menyimpan kekuatan orang-orang yang kubunuh ke dalam energi supranatural-ku. Karena itu, aku diakui sebagai Youkai yang terkuat, dan tidak bisa dimusnahkan pada zaman dahulu kala. Lalu, aku pun menyamar menjadi anak yatim piatu yang diangkat anak di keluarga Itsuka, agar aku bisa hidup berbaur dengan manusia sambil mencari tahu tentang keberadaan Mystic Pyramid yang terdengar masih ada di zaman sekarang. Karena itu, aku membentuk kelompok Youkai khusus untuk membunuh keturunan manusia berkekuatan supranatural agar mendapatkan kekuatan Mystic Pyramid itu."
Naruto dan Origami terdiam mendengar pengakuan Kotori, bersama Shidou dan Kurumi yang telah mengalahkan Ray dan Miku. Kotori berwajah suram lalu melanjutkan kata-katanya.
"Sekarang semuanya berakhir. Aku akan binasa di tangan kalian berdua. Sebelum itu, aku ingin menyampaikan sesuatu pada Naruto."
"Apa itu, Kotori?"
Terdengar suara Naruto yang tertangkap di gendang telinga Kotori. Gadis itu tersenyum.
"Aku mencintaimu, Naruto, sejak kita bertemu pertama kali di sekolah itu. Namun, Naruto malah memilih Tohka sebagai pacarmu, dan itu sangat membuatku cemburu," ungkap Kotori yang meneteskan air matanya. "Karena itu, aku membunuhnya ketika aku menginap di apartemennya. Kubuat Tohka meninggal karena bunuh diri. Hasilnya, pihak kepolisian mempercayainya, kan?"
Mendengar itu, kedua tangan Naruto meremas kuat. Origami bisa merasakannya karena tangannya digenggam erat oleh Naruto. Lantas Naruto berteriak keras dengan mata yang melotot.
"Sudah cukup! Waktunya pemusnahan!" Naruto mengacungkan pedangnya. Dari ujung pedangnya, keluarlah lidah api yang lain. "Origami, gunakan kekuatan penghancur dari pedang Sandalphone itu!"
"Baik!" Origami melayangkan pedang Sandalphone secara vertikal bersama cahaya menyerupai bintang muncul dari tubuhnya.
Dua serangan bergabung lagi sehingga membuat cahaya Mystic Pyramid menjadi semakin terang seperti matahari. Serangan bergabung itu meluncur cepat bagaikan roket, menuju Kotori.
DHUUUUAAAR!
Ledakan cahaya menyerupai supernova, meluas ke segala arah. Sangat menyilaukan mata. Menghancurkan Kotori sampai tersisa.
Akibat itu, semua orang yang ada di kota, sangat terkejut saat melihat ledakan cahaya itu, menyangka ada komet yang jatuh ke Bumi. Mereka sempat panik tapi merasa lega karena ledakan cahaya itu menghilang dengan cepat.
Hening.
Tempat itu dipenuhi dengan hujan butiran cahaya. Naruto dan Origami terdiam, disusul dengan kedatangan Shidou dan Kurumi yang menghampiri mereka.
"Semuanya sudah berakhir," Naruto menoleh ke arah Origami yang berdiri di sampingnya.
"Hn," Origami juga menoleh ke arahnya. Tersenyum simpul.
"Semuanya sudah jelas sekarang," Shidou berwajah kusut saat berhadapan dengan Naruto dan Shidou. "Aku tidak menyangka Kotori adalah Youkai Duplicate itu. Padahal aku sangat menyayanginya sebagai adikku."
"Ya, kamu sudah ditipu mentah-mentah olehnya, Shidou," Kurumi memegang bahu Shidou.
"Huhuhu, aku sedih sekali."
Mendadak Shidou menangis tersedu-sedu. Membuat Naruto dan Origami ternganga. Kurumi saja yang tersenyum.
"Untuk apa kamu menangisi Youkai Duplicate itu, Shidou?"
"Aku menangis karena aku ditipu olehnya, Naruto."
"Oh. Karena itu, tidak usah menangis lagi."
"Iya."
Shidou berusaha meredakan tangisannya. Kurumi tetap tersenyum. Origami menghelakan napasnya seiring Naruto menatapnya lagi.
"Aku capek sekali."
"Aku juga. Bagaimana kalau kita pulang sekarang?"
"Ayo!"
Origami menyeret Naruto. Tangannya masih terkait dengan tangan Naruto. Senjata mereka sudah menghilang dari tangan mereka. Shidou dan Kurumi memandang kepergian mereka, berbicara sebentar.
"Kamu tegar juga ya, Kurumi."
"Hm, apa maksudmu, Shidou?"
Kurumi melirik Shidou yang berdiri di sampingnya. Shidou tersenyum.
"Aku tahu kalau kamu juga menyukai Naruto."
"Hehehe, itu ya."
"Kenapa kamu tertawa?"
"Itu tidak benar."
"Lalu?"
"Selamanya aku menyukai Naruto sebagai sahabat, dan hanya Origami yang menjadi cahaya di hatinya."
Usai mengatakan itu, Kurumi langsung pergi menyusul Naruto dan Kurumi. Shidou terpana, kemudian berlari mengejar Kurumi.
"Kurumi! Tunggu!"
Keempat anak muda itu segera kembali ke tempat mobil yang terparkir. Mereka langsung pulang ke kota Konoha di malam itu juga.
.
.
.
Semua kasus pembunuhan tidak wajar itu sudah tuntas ditangani pihak kepolisian. Minato sangat berterima kasih pada Origami dan semua orang yang telah membantunya.
Sore itu, di stasiun, terlihat Naruto berhadapan dengan Origami. Wajah Naruto sangat kusut karena mengetahui Origami yang akan kembali ke kota Suna.
"Kenapa kamu tidak mau tinggal di sini saja?" tanya Naruto yang menggenggam tangan Origami.
"Karena misiku sudah berakhir di sini," jawab Origami yang berwajah datar. "Ayahku juga memintaku untuk pulang dan kembali bersekolah di sana."
"Begitu ya?"
"Aku harap kamu tidak marah, Naruto."
"Aku tidak marah padamu, tapi aku sangat sedih karena aku tidak akan pernah bertemu denganmu lagi."
"Jangan bilang begitu. Aku akan ke sini lagi saat hari libur tiba. Apa lagi tidak lama lagi, kita akan tamat sekolah, bukan? Lalu, aku akan kembali lagi ke sini untuk kuliah di kota ini."
"Kamu benar, Origami."
"Karena itu, jangan sedih lagi ya."
"Iya."
Naruto tersenyum walaupun wajahnya masih diselimuti kesuraman. Origami juga tersenyum.
Beberapa orang lewat di sekitar mereka. Suasana yang sepi menjadi bising ketika kereta listrik yang ditunggu Origami, datang dan berhenti di stasiun.
Karena tidak sanggup berpisah dengan Origami, Minato dan Kushina memilih menunggu di luar stasiun. Minato sedang duduk di sebuah bangku, sembari memeluk Kushina yang menangis. Ada Shidou dan Kurumi yang menemani mereka.
Begitu tahu kereta listrik itu tiba, Origami segera melepaskan tangan Naruto dari tangannya. Ia menatap wajah Naruto untuk terakhir kalinya. Wajahnya sangat kusut bersama matanya yang meredup sayu.
"Sampai berjumpa lagi, Naruto."
"Origami."
Naruto langsung memegang dua pipi Origami. Ia memberikan kecupan lembut di kening Origami selama beberapa menit.
Setelah itu, Naruto melepaskan ciumannya dari kening Origami. "Aku akan merindukanmu, Origami."
"Aku juga akan merindukanmu, Naruto," Origami tersenyum dengan air mata yang berlinang di dua pipinya.
"Sampai jumpa lagi di hari berikutnya."
"Iya."
Origami mengangguk seraya melambai pada Naruto. Laki-laki berambut pirang itu juga melambai sampai Origami masuk ke kereta listrik itu.
Origami masih berdiri di sana saat pintu sudah tertutup. Ia melihat Naruto masih melambai padanya. Hatinya sangat berat untuk meninggalkan Naruto, tapi panggilan Ayah di Suna lebih penting baginya.
Naruto, maafkan aku. Semoga kamu baik-baik saja setelah peninggalanku, batin Origami.
Kereta listrik mulai berjalan secara perlahan-lahan. Remasan tangan Origami pada tali kopernya, semakin kuat seiring dirinya dibawa pergi oleh kereta listrik. Ia menangis saat melihat Naruto berlari mengejarnya. Telinganya menangkap suara Naruto yang memanggilnya.
"Origami!"
Origami semakin menangis ketika melihat Naruto masih melambai padanya. Naruto masih berteriak dan berharap suaranya didengar oleh Origami.
"Aku sangat mencintaimu. Biarpun kita berjauhan, tapi hati kita selalu dekat. Lalu, aku mewujudkan cita-citaku untuk menjadi detektif polisi seperti Ayahku. Origami, dengar itu ya!"
Origami yang bisa mendengarnya walaupun sudah cukup jauh, tersenyum.
"Aku percaya kamu bisa mewujudkan cita-cita itu, Naruto."
Origami menghapus air matanya dengan tangannya. Lalu mengambil ponselnya yang keluar dari saku mantelnya, dan menatap wallpaper foto dirinya bersama Naruto yang tertampil di layar ponselnya.
"Selamanya, aku mencintaimu, Naruto."
Senyuman manis terukir di wajah cantik itu. Ia memeluk erat ponsel di dadanya, seolah ia memeluk Naruto.
.
.
.
TAMAT
.
.
.
A/N:
Pyuuuh, akhirnya selesai juga ceritanya. Saya senang bisa menyelesaikannya. Hore!
Oh ya, maaf ya kalau saya belum sempat membalas review kalian semuanya. Nanti deh, saya balas satu persatu ya. Tunggu aja.
Oke, sampai segini aja ya. Terus yang minta buat chapter khusus Naruto dan Kurumi, nanti saya tambahin ke chapter 11. See you next for new story!
Tertanda.
Hikasya
Rabu, 13 Februari 2019