Prolog.

Sasuke Uchiha hidup dengan damai dan tentram, segala kebutuhannya bisa terpenuhi ia juga memiliki banyak teman dan penggemar, namun semua itu tiba tiba saja berubah saat, sebuah rumor buruk yang menyatakan ia adalah seorang Gay muncul.

Gosip itu membuat ayah dan ibu Sasuke merasa terpuruk, Itachi tak sudi menatap muka nya, seolah ia telah mencoreng nama baik keluarga, ayolah ia masih normal, hanya saja ia belum dapat wanita yanng ia cari, dan kebetulan semua temannya laki laki, jadi apa itu salah?.

"Ne Sasuke, apa gosip gosip tentang kau adalah seorang Gay itu benar?" tanya Hyuga Neji sambil menutupi bokongnya.

Sasuke yang mendengar pertanyaan Absurb itu langsung mengedutkan matanya berkali kali.

"Neji berapa kalia aku harus mengatakannya kalau aku ini normal?" tanya Sasuke pada Neji

"Terus kenapa kau tidak punya pacar sampai sekarang?" tanya Kiba menimpal.

"Itu karena aku belum menemukan tipe idamanku hn" jawab Sasuke pada mereka.

"Edah, emang cewe yang elu suka Sas?" tanya Lee tiba tiba kepo.

"Hn"

"Yah mulai lagi kata kata legend yang dikeluarin" ungkap Gaara.

"Legend Legend, emangnya Sasuke itu bisa disamain kaya elu Gaara, dia bukan pemain Mobiel Legend tapi AOV" Potong Kiba.

"First Blood!" tiba tiba sebuah suara berdering dan ternyata Gaara mati dalam gamenya.

"Oh tidak aku dibunuh Jilong, harus tanggung jawab kalian!" seru Gaara OOC.

Sasuke memperhatikan teman temannya lalu kembali menatap langit, saat teman temannya pada ribut, ia teringat dengan satu teman laki lakinya yang tidak sekolah, atau bisa dibilang terpaksa tidak melanjutkan pendidikan, alasannya, karena masalah ekonomi, Sasuke sebenarnya pernah menawarkan bantuan pada temannya, namun teman anehnya itu menolak, dengan alasan tidak mau merepotkan orang lain, meskipun mereka teman namun Sasuke bukan bagian keluarganya itulah katanya, padahal dia pintar.

"Tapi sebelum itu, Sasuke, kami ingin bukti kalau kau memang bukan Gay alias Maho" ucap Sai sambil tersenyum palsu.

"Hn, apa yang perlu aku buktikan?" tanya Sasuke.

"Jika kau memang bukan Maho, kami tantang kau untuk menunjukan poto pacarmu pada kami, ah tidak, jika kau bisa dapat pacar dengan gender perempuan, sebelum kelulusan kita maka kami anggap kau bukan lagi Maho.

"Baiklah aku mengerti, tapi aku akan persingkat waktunya, dalam 1 bulan aku jamin aku sudah mendapatkan wanita idamanku!" seru Sasuke.

"Tapi jika kau tidak berhasil, maka lebel Gay akan terpasang di dalam dirimu selamanya" ucap teman temannya.

"Oke siapa takut, tapi kalau aku berhasil apa yang akan kalian berikan padaku?" tanya Sasuke.

"Kau akan mendapatkan Skin Miya yang paling hot dariku!" seru Gaara sambil memperlihatkan skin Miya Mobiel Legend miliknya yang paling seksi.

"Heh, mending kau menerima hadiah dariku, aku akan berikan seluruh karakter AOV milikku untukmu!" seru Lee secara tiba tiba.

'Mereka berdua kenapa, emang sebegitu serunyakah game online itu?' tanya Sasuke pada dirinya sendiri, sambil cengo melihat kelakuan dua temannya.

"Hn" Sasuke pun menatap ke arah Kiba.

"Aku, em, aku akan ngajarin kamu main PUBGM Mobiel sampai lihai" seru Kiba.

"Aku akan memberikanmu kasur empuk untuk tidur" ucap yang sedang asik tidur di belakang, taulah siapa dia.

"Aku akan mentraktir mu untuk makan di restoran keluargaku" ucap Chouji pada Sasuke, Sasuke hanya manggut manggut.

"Tiket nonton Bioskop, plus nangkap orang yang telah menyebarkan rumor kebohongan itu" jawab Neji pada Sasuke.

"Hn, aku percaya padamu" ungkap Sasuke lalu menatap ke arah Sai.

"Apa?" tanya Sai.

"Hn" gumam Sasuke.

"Cik mendokse, Sai, apa yang akan lo berikan kalau Sasuke berhasil membuktikan pada kita kalau ia bukan Mahou.

"Aku akan melukiskan model model ilustrasi yang di inginkan Sasuke, apapun itu selama sebulan" jawab Sai.

"Hn tidak buruk"

Singkat cerita

Sepulang sekolah kemudian, Sasuke pun mencoba menghubungi temannya itu dengan cara datang ke rumahnya.

{Tok tok tok}

"Ya siapa?!" tanya suara feminim dari dalam rumah.

"Ini aku Sasuke bi!" seru Sasuke pada saat itu, dengan cepat pintu terbuka dan memperlihatkan seorang ibu ibu yang terlihat masih muda, berambut merah tersenyum ke arah Sasuke.

"Eh Sasuke toh, ada apa yah kemari?" tanya perempuan berambut merah dengan kisaran usia 25 tahunan namun jika dilihat dari usia tubuh masih seperti 20 tahun saja.

"Naruto nya ada?" tanya Sasuke.

"Dia lagi kerja, 5 menit lagi dia pulang" ucap perempuan berambut merah tersebut.

"Oh, Naruto kerja apa?" tanya Sasuke.

"Pelayan Cafe, gaji nya lumaian besar, oh iya Sasuke-san, silahkan masuk"

"Ah Arigato-Kushina-baasan" seru Sasuke lalu masuk kedalam rumah Naruto, oh iya Kushina Namikaze yang dulunya adalah Kushina Uzumaki yang menikah dengan seorang Namikaze bernama Minato, sekarang hanya bisa menopang kehidupannya dari uang pensiunan Minato sebagai guru yang mati muda karena kecelakaan kereta api dan juga Naruto yang bekerja sebagai pelayan Cafe.

Tiba tiba Kushina datang menghampiri Sasuke dengan membawa segelas air putih lalu di letakan di meja.

"Ayo silahkan diminum airnya, maaf hanya bisa menyajikan air putih" ucap Kushina saat itu.

Sasuke hanya diam saja sambil tersenyum.

"Oh iya bi, Naruto kerja di Cafe mana?" tanya Sasuke.

"Hem bibi tidak tau, Naruto tidak mau kasih tau ia kerja dimana" jawab Kushina.

"Hn" 'Naruto kau sungguh berbakti' batin Sasuke.

"Tadaima!" tiba tiba sebuah suara sekeras speker toa muncul dan membuat kaget seisi rumah.

"Okairi Naruto, kau kedatangan tamu" ungkap Kushina

"Tamu? Siapa?" tanya Naruto.

"Sasuke. teman lamamu" jawab sang ibu, Naruto nampak tersenyum dan masuk kedalam rumah sambil memberikan sejumlah uang gajiannya.

Kushina nampak tersenyum dan masuk kedalam kamar rumahnya lalu memasukan sebagian uang kedalam celengan.

"Jadi ada perlu apa kau datang kemari Teme?" tanya Naruto sambil tersenyum.

"Tidak ada apa apa Dobe, aku hanya butuh saran dan bantuan darimu" jawab Sasuke.

"Hooh, tumben si super sempurna datang meminta bantuan, ada apa?" tanya Naruto sambil bersandar di dinding rumah yang terbuat dari kayu, yah wajar rumah orang miskin.

"Naruto, apa menurutmu aku bisa jatuh cinta dengan seorang wanita?" tanya Sasuke.

"Apa maksud dari pertanyaanmu itu Sasuke, aku tidak mengerti? Lagian semua mahluk hidup pasti bisa jatuh cinta ke lawan jenisnya, kecuali kalau kau itu memiliki penyimpangan" jawab Naruto.

"Bagus, sekarang menurutmu, aku ini menyukai cewe yang kaya gimana?" tanya Sasuke lagi pada Naruto.

"Sas, itu pertanyaanlo konyol amat deh, yang wajar dikitlah, masa kamu enggak tau tipe kamu sendiri?" tanya Naruto merasa agak aneh.

"Secara pribadi, aku hanya tau yang tidak ku sukai" jawab Sasuke.

"Oh kalau gitu, kau tidak suka yang seperti apa?" tanya Naruto.

"Hem, aku tidak suka cewe yang dan dannya terlalu menor, aku juga enggak suka, yang terlalu manja atau orang yang suka nempel nempel sok imut, aku enggak suka ada cewe yang teriak teriak di depan aku nyebuti nama aku padahal aku dekat dengan mereka"

"Hem oke, aku sudah tau tipe yang elu suka, sekarang apa yang elu butuhkan dari gua?" tanya Naruto.

"Naruto, aku sedang dilanda musibah" jawab Sasuke.

"Musibah?" tanya Naruto.

"Yah, musibah, ada yang menggosibkan aku sebagai seorang Gay atau Maho, kau tau setelah mendengar kabar itu, keluargaku bersikap dingin padaku, mereka seperti prustasi dan tak mau menatap aku, jadi tolong aku untuk membuktikan kalau aku bukan seperti yang di gosipkan, carikan aku perempuan yang sesuai dengan tipeku Naruto!" pinta Sasuke sambil bersujud.

"Sudah sudah, aku paham, Sas jangan bersujud, kita ini teman" ucap Naruto pada Sasuke, Sasuke tersenyum dan mulai menatap ke arah Naruto dengan pandangan penuh harap.

"Tapi sayang, mencari wanita idamanmu ini sangat sulit, bahkan kalau kau lulus pun aku belum tentu bisa menemukannya" ungkap Naruto.

"Terus apa yang harus aku lakukan, aku udah terlanjur membuat taruhan untuk dapat pacar sebelum 1 bulan Naruto" ucap Sasuke.

'Haruskah aku peduli kawan, ini masalahmu, aku juga punya masalah sendiri' batin Naruto sambil menatap sebel ke arah sahabatnya yang nampak seperti anak teka yang memasang mata memelas ke arahnya, yah Sasuke memang selau begini jika hanya berdua dengannya, namun jika ada orang lain, ia akan bersikap sedikit keren dan layaknya orang elit.

"Ayolah Naruto, hanya kau harapanku" ucap Sasuke.

"Sas, tanpa bantuanku pun kau bisa dapat pacar" ungkap Naruto.

"Bisa sih bisa, cuman mereka tidak masuk dalam kereteria" ucap Sasuke.

"Iya iya akan aku usahakan, cuman aku tidak janji, lagian apa untungnya buatku?" tanya Naruto.

"Jika kau mau mencarikan jodoh untukku atau menjadi macombalng aku, maka aku akan memberikan biaya sekolah dan kehidupanmu setiap hari sebagai gaji dari usahamu dalam mencarikanku pacar" ucap Sasuke.

"Kalau sudah ketemu?" tanya Naruto pada Sasuke.

"Kau akan tetap aku biayai sebagai tanda terimakasih setidaknya sampai lulus SMA" ucap Sasuke pada saat itu.

"Baiklah aku mengerti, aku akan berusaha mencarikanmu pacar Sas, sesuai dengan data yang aku punya, cuman aku tidak jamin kau bisa mencintainya atau tidak" ungkap Naruto.

Akhirnya setelah itu mereka berdua pun sepakat dalam perjanjian itu

Singkat cerita.

Pada hari senin barulah Naruto datang ke sekolah SMA nya Sasuke, sebagai murid tahun pertama, disana Naruto mendapatkan misi untuk mencari gadis gadis atau menyeleksi para gadis yang cocok dengan Uchiha Sasuke.

Naruto dan Sasuke sepakat untuk tidak akrab di sekolah hal itu karena Naruto tidak ingin derajat Sasuke hancur gara gara orang tau kalau Sasuke punya teman seorang gelandangan yang kebetulan dapat Beasiswa dari perusahaan Uchiha.

Dalam menjalankan tugasnya banyak cara yang Naruto lakukan, Naruto selalu mengawasi tingkah laku para siswi yang ada di sekolah Konoha High School tersebut, namun tidak menemukan calon yang cocok dengan Sasuke, dan sudah hampir satu bulan Naruto mencarikan jodoh untuk Sasuke, Sasuke nampak prustasi dan selalu sering datang ke rumah Naruto, untuk curhat dengan ibunya Naruto.

Sedangkan Naruto asik mengeksporitasi seluruh isi kota demi mencari wanita idamannya Sasuke, ia juga menggunakan teknologi yang ada atau di sediakan oleh Sasuke untuk menggapai tujuannya, namun ia masih belum menemukan wanita tipenya Sasuke.

Akhirnya karena merasa prustasi dan juga bersalah Naruto datang dengan tangan hampa dan mengatakan, maaf aku tidak bisa membantu.

"Ne Naruto apa yang harus aku lakukan?" tanya Sasuke.

"Tidak tau" jawab Naruto singkat.

"Apa kau tidak bisa mencari lebih luas lagi, aku tidak mau di cap Gay selamanya" ungkap Sasuke sambil menangis menampakan muka berkaca kaca.

"Sas, kenapa kau selalu saja menjadi manja saat di depanku, tapi saat dengan orang lain kau malah so cool?" tanya Naruto pada Sasuke

"Image Uchiha harus aku jaga, cuman kalau sama kau aku tidak perlu menjaga Image itu, karena kau adalah teman atau sahabatku yang paling pengertian dan dekat denganku" jawab Sasuke.

Naruto pun merasa kasihan dengan Sasuke, mengingat waktunya yang tinggal satu hari lagi, Naruto pun mulai mengambil ide atau langkah gila untuk menolong Sasuke.

Ia pun menekan tombol bawah pada ponselnya dan menahannya selama beberapa detik, lalu muncul tulisan di layar, panggilan palsu akan segera dimulai.

{Kririririririririririring} Hand phone Naruto berbunyi, Naruto pun mengangkatnya seolah itu adalah telpone dari seseorang.

"Ya Hallo saya sendiri disini, siapa yah?" tanya Naruto

dari Hand Phone jadulnya sebenarnya enggak menjawab apa apa.

"Oh Mayu Misaki, ada perlu apa yah?" tanya Naruto pada hp miliknya sambil menatap Sasuke yang nampak penasaran.

"Oh iya benar benar saya sedang mencari seseorang yang ingin menjadi kekasih dari Sasuke Uchiha" ucap Naruto lagi.

"Tenang kok, akan dibayar per minggu jika mau jadi pacar bohongannya" ucap Naruto, Sasuke makan tertarik dengan percakapan Naruto dengan seseorang yang bernama Mayu Misaki tersebut.

"Heeh, Syarat yah, eem, syaratnya mudah, kamu harus asli perempuan, enggak terlalu berisik jangan terlalu manja namun tetap romatis, dandan enggak usah terlalu tebal Make up" jawab Naruto.

"Kamu sanggup"

"Serius"

"Oke"

"Naruto siapa?" tanya Sasuke.

"Namanya Mayu Misaki, kelihatannya ia sudah menerima tawaran untuk menjadi pacar pura puraannya kamu sampai gosib itu menghilang" ucap Naruto.

"Kenapa harus pura puraan?" tanya Sasuke.

"Karena dia belum mengenalmu" jawab Naruto pada Sasuke.

"Oh belum kenal, kalau gitu bisa kamu kasih potonya?" tanya Sasuke.

"Belum, karena aku juga belum ketemu sama dia, dan aku juga bingung ia tau nomorku dari siapa" ucap Naruto dengan nada datar, Sasuke nampak percaya dan pergi dengan perasaan plong.

"Besok aku akan kirim potonya, dan tempat dimana kalian akan bertemu!" seru Naruto

"Oke Makasih temanku!" seru Sasuke sambil tersenyum.

Bersambung