All For One!

CHAPTER 1:

Rise!

DISCLAMER: BUKAN PUNYA SAYA

"HA" BERBICARA

'HA' BATIN

"HA" BERBICARA / /AMARAH/ / JURUS

'HA' BATIN / / AMARAH

WARNING:ABAL-ABAL/GAJE/OC/OOC/TYPO/No shinobi/Op

PAIR: ...

GENRE: ADVENTURE, FANTASY, FRIENDSHIP

RATED: T-M

Summary :

Dia adalah seorang pengembara, tujuannya adalah hanya untuk mencari sesatu yang menarik baginya. Dengan kekuatan yang di kategorikan Overpower


Seseorang berpakaian setelan Jas hitam lengkap, tengah menikmati secankir kopi hitam. Sesekali dia memperhatikan orang-orang yang berlalu lelang, inilah yang dia inginkan melihat semua orang tertawa dan terseyum.

Dia mengambil sebuah buku kecil dari saku dalam jasnya, lalu menuliskan sesuatu. Entah apa yang dia tuliskan namun dia sangat bersemangat, tanganya bergerak menuliskan setiap kalimat yang berasal dari pikiranya.

Hingga sebuah burung merpati putih hinggap di bahu kanannya.

"Kruk..Kruk"

Merpati putih ini seolah memperhatikan apa yang di tulis orang yang dia hinggapi.

"Bagaimana menurut mu."

"Kruk.."

"Begitu yah, tapi tidak apa-apa aku hargai pendapatmu itu."

Orang ini seolah mengerti apa yang di ucapkan burung merpati ini tapi jika di lihat dari sisi ilmu sosial mungkin dirinya akan di anggap gila.

Dia kemudian mengemasi barang-barangnya kembali dari meletak selembar uang di meja cafe tersebut. Orang ini berjalan pergi dari cafe.

Keramaian yang nampak di matanya, yah mau bagaimana lagi dia berada di pusat ibu kota dari Jepang. Tokyo, dia menghela nafas kecil dan kemudian memasuki keramaian ini.

Kuoh...

Di sebuah sekolah yang kini di jadikan sebagai berkumpulnya tiga fraksi, Malaikat, Malaikat jatuh, dan Iblis untuk membahas masalah tentang salah satu dari Jendral Malaikat jatuh atau bawahan dari Azazel sang gubenur Fallen Angel ini yang hampir membunuh dua pewaris Heir dari Underworld.

Rias Gremory dan Sona Sitri, untungnya keduanya berhasil selamat karena menerima bantuan yang dikirim oleh Azazel, Sang Hakryuko Vali.

Semuanya berjalan lancar sampai kejadian mengejutkan terjadi, serangan yang sangat tidak terduga yang di pimpin oleh Iblis perempuan dari golongan lama bernama Katarea Levithan.

"Yare..Yare, ternyata dalang dari semua ini adalah kau Katarea Levithan." Ucap Gubenur Malaikat Jatuh Azazel dengan nada mengejek.

"Kenapa kau melakukan ini semua Katarea ?" Tanya seorang dengan model rambut twintail berwarna hitam, dia adalah Serafall Levithan salah satu dari empat Maou baru.

"Kenapa..kau masih tanya Kenapa, asal kau tahu Serafall kau tidak pantas menyandang gelar Levithan!"

Wanita berkacamata bernama Katarea ini mencoba untuk menyerang mereka sekaligus dengan sihir bersekala besar.

Boom!

"Pelindung yang di buat oleh 3 fraksi sangat menyedihkan." Ucap angkuh Katarea.

"Katarea Levithan, sebagai Maou dari pada Lucifer melihat ulah mu maka sudah tidak ada kata maaf lagi untuk mu."

"Hahahah! Maaf aku tidak butuh itu, sekarang kita lihat bagaimana kalian dapat mengatasi semua ini."

Katarea bersiap merancarkan serangan kembali, namun Azazel memberikan serangan mendadak Light Spear sehingga dia harus membatalkan serangan dan menjaga jarak agar tidak mengenainya.

"Heh, kita lihat apa kau dapat menahan ini."

Azazel mengambil sesuatu dari kantung bajunya seseuatu seperti benda pustaka dengan batu mutiara berwarna ungu di gagangnya.

"Apa itu ?"

"Sesuatu yang sangat menyenagkan."

Mutiara itu mulai bersinar.

"ini adalah Downfall Dragon Spear." Ucap Azazel.

"Balace Break!"

Seluruh tubuh Azazel kini mulai di selimuti Armor berwarna emas dengan hitam, mata yang menyala dengan cahaya ungu. Namun di bading itu semua adalah sayap malaikat jatuhnya yang berguguran seperti daun.

"Baju zirah naga Jatuh, Downfall Dragon Another Armor!"

Katarea hanya dapat mengertakan giginya, dia sangat tidak suka di remehkan.

"Sepertinya, Azazel dapat mengatasinya." Ucap Maou Lucifer atau Sirzech Lucifer.

"Anda benar, nampak Azazel-dono dapat mengatasinya tapi aku sedikit terkejut dia dapat mengembangkan Scared gear untuk dirinya sendiri." Balas Pemimpin Fraksi Malaikat Michael.

Dengan tombak cahaya yang di gengamnya Azazel langsung bergerak cepat dan menebas Katarea.

Tapi, Sebelum itu terjadi entah bagaimana tiba-tiba keduanya seolah di tabrak oleh sesuatu yang sangat kuat.

Braak!

Azazel, berhasil mengendalikan keadaan dirinya tapi Katarea dia telempar dan menghacurkan sekolah yang di kenal Kuoh Academy ini.

Semua orang yang melihat itu terkejut, siapa lagi sekarang Sirzech dan Serafall tidak merasakan aura apa-apa di sekitar sekolah kecuali mereka dan para teroris.

Michael terus mengerakan kepalanya ke kanan-kiri untuk mencari pelakunya.

Tap!

Langkah kaki seseorang mulai mendekat, dan berasal dari arah pepohon yang gelap gulita. Yang pertama kali mereka lihat adalah seorang dengan rambut Putih dengan model Spike serta dengan sebuah masker bergambar gigi runcing dan tajam.

"Nampaknya aku telalu belebihan dalam menggunakan kemampuan ku."

Sekarang nampak pelaku yang membuat pertarungan Azazel dan Katarea terhenti, dengan Jas hitam dan burung merpati hinggap di bahu kanannya.

"Siapa sebenarnya kau ?" Ucap Michael.

Sosok itu kemudian hanya mengacungkan jari telunjuknya, burung merpati yang berada di bahunya terbang ke tempat lain entah kenapa seolah burung putih ini mengerti apa maksud dari pria tersebut.

"Siapa aku, kalian bisa memangilku dengan All For One"

"All For One.." Serafall hanya dapat mengulang apa yang di katakan pria tersebut, dia belum pernah mendengar seseorang dengan nama seperti itu dan nampaknya semua orang juga berpikiran sama.

"Yare..Sou, apa yang membuat mu menghentikan sementara pertarungan ku tadi." Tanya Azazel.

"Menghentikan tidak kau salah Fallen Angel, aku disini hanya untuk melerai kalian saja."

Orang ini menatap ke semua para Mage yang terus muncul, entah bagaimana para mage ini mulai merasakan tanda bahaya dari orang yang tengah menatap mereka.

"Tapi sebelum kita lanjutkan berbincang-bincangnya, ada sesuatu yang harus di selesaikan."

Menutup matanya dan kemudian membuka kembali sambil melangkahkan kakinya, dengan sekejap seluruh arena sekolah Kuoh berubah menjadi padang pasir dengan jutaan pedang menacap di tanah.

"I..Ini!" Kejut para Mage.

"Reality Marbel!"

Banyak Mage mulai berkeringat dingin, Reality Marbel sebuah sihir Proyeksi dan termasuk sihir Class S+ karena, kemampuannya yang membuat sebuah dunia yang di bayangkan si pengguna. Terdengar luar biasa namun Reality Marbel tidak semudah untuk di pelajari butuh kerja keras dan ketekunan mempertahankan sihir ini karena jika gagal.

Kematian akan menjemput kalian.

'Sihir ini!' Batin Azazel/Michael

"Saa.. Pertarunagan sesungguhnya baru di mulai."

"Bagaimana dia dapat memindahkan kita kemari ?" Sirzech bingung dengan apa yang terjadi, tapi tidak dengan Michael dan Azazel mereka sudah tahu.

"Dia bukan memidahkan kita tapi, kita yang teperangkap dalam sihir Proyeksinya." Jawab Azazel.

"Tunggu bagaimana mungkin kita dapat teperangkap, tidak mungkin dan juga jika kita teperangkap kenapa ini nampak seperti sunguhan." Serafall sangat tidak memahami penjelasan apa yang di katakan Gubenur Fallen Angel ini.

"Reality Marbel, adalah sihir tinggkat S+ dimana dia dapat mengubah lingkup tempat menjadi apa yang di pikirannya meskipun terdengar seperti Ilusi sihir tapi ini bukan ilusi melainkan proyeksi,dan memiliki kemampuan yang sangat mengerihkan."

"Kemampuan..mengerihkan." Ucap pemegang Excalibur Mimic, bernama Irina.

"Benar, karena mulai sekarang sampai dia selesai menggunakan Reality Marbel maka di tempat ini hukum dunia tidak akan berlaku."

Mendengarnya semua orang nampak terkejut, dengan kata lain semua ini asli dan mereka tidak percaya bahwa akan ada sihir yang dapat membuat hukum dunia tidak belaku di suatu tempat dengan menggunakan suatu pelantara sihir tingkat tinggi.

Kembali ke orang tersebut, dengan cepat dia langsung mengambil salah satu pedang yang tertancap.

Sementara para Mage yang tidak ingin mati mengenaskan oleh orang di hadapan mereka berusaha untuk meleyapkannya.

Berpuluh lingkaran sihir mulai bermunculan, dan mengarah ke orang tersebut.

Shoot!

Berpuluh sihir penghancur berbentuk bulat ukuran besar menuju pria ini, tapi.

Trang!

Pria ini menangkisnya dengan mudah, ini lah bukti bahwa hukum dunia tidak berpengaruh di sini.

Trang!

Trang!

Serangan demi serangan, terus dilancarkan tapi hasil yang sama di dapatkan. Tidak ada yang berhasil menggoresnya.

"Bagaimana dengan ini!" Teriak marah salah satu Mage.

Muncul lingkaran sihir di sekitar pria ini, dan semua akan terkejut karena lubang tersebut memunculkan serangan beruntun berukuran kecil.

Boom!

Asap kecokelatan mengepul di sekitar tempat itu, tidak ada yang bisa selamat dari serangan sedekat itu.

Para wajah Mage mulai terseyum bangga karena berhasil mengalahkan pengguna Reality Marbel, namun bukannya Reality Marbel akan menghilang otomatis jika penggunanya mati.

"Jangan kira aku semudah itu untuk di kalah kan."

Sesosok bayangan terlihat dari kumpulan asap, dan ketika tertiup angin maka nampak lah seseorang yang mereka kira sudah tewas, cuman ada wajah terkejut dan ketakutan pada para Mage.

Sementara Iblis muda yaitu Rias Gremory berserta Preagenya hanya dapat memandang takjub dengan apa yang dilihatnya.

"Sekarang giliran ku."

Setelah itu ribuan pedang melayang di dekatnya, kini mata seriusnya mulai mengincar target pertamanya.

Wussh!

Tanpa di sadari dia sudah ada di hadapan salah satu Mage dan langsung menusuknya, melepaskan pedangnya yang tertancap mengambil pedang lain di sekitarnya.

Melihat salah satu kawannya tumbang, mereka menyiapkan kembali lubang sihir.

Jleb!

Jleb!

Pedang-pedang yang melayang di sekitarannya juga mengambil peran, banyak dari para Mage langsung tewas. Mensisakan hampir seperempat dari sisa yang ada.

"Serang!"

Orang ini menerjang kedepan untuk menghadapi dengan cara pertarungan dekat, serangan-serangan dilancarkan oleh musuhnya di patahkan.

Slash!

Para Mage ini mecoba untuk membuat kekai pelindungan, mereka sepertinya lupa bahwa ini adalah Reality Marbel maka.

Crack!

"Mau sekuat apapun, tetapi selama kalian di dalam lingkup Reality Marbel maka itu akan sia-sia."

Dan langsung saja dia menyerang kawanan Mage terakhir, yang masih bertahan.

Sring!

Cahaya menyilaukan datang dari arah pria ini, dan seketika semua tempat kembali seperti semula namun dengan keadaan hancur bekas pertarungan tapi bisa dikatakan pembantaian.

"Kruk..Kruk"

Burung merpati putih itu kembali datang ke pria tersebut, semua yang menyasikannya nampak tidak percaya.

"Ternyata tidak ku duga kau mampu menguasai sihir tersebut." Puji Azazel.

"Ternyata kau tidak seperti yang banyak orang bicarakan yah, Fallen Angel."

Orang ini kemudian mendekati iblis muda yang masih membeku tidak percaya dengan apa yang barusan terjadi, jika mereka bandingkan kekuatan mereka maka sepeti bumi dan langit.

"Tidak ku sangka aku melihat pemegang Duradal di sini."

Pemegang Duradal, Xenovia hanya dapat bergertar ketika orang itu menyebutnya. Dia seperti melihat sosok bayangan besar di belakang orang ini, cuman satu yang di pikirkannya dia berbahaya.

"Selain itu ada Sekiryuutei, dan Hakuryuuko."

"Sebenarnya apa maksud kedatangan mu kemari ?" Tanya Sirzech.

Orang itu hanya bersiul, dan kemudian mengerakan telapak tanganya naik turun.

"Tenang, Maou Lucifer aku tidak bermaksud jahat di sini. Sudah ku bilang tujuan ku tidak lain hanya melerai kalian dan nampaknya itu sudah selesai."

Tapi sebuah kilasan cepat muncul di kepala orang ini, dia kemudian menciptakan pedang dari ketiadaan dan melemparnya ke arah Azazel.

Semua yang melihat itu langsung terkejut, sementara Azazel yang tidak siap dengan serangan itu hanya dapat diam.

Jleb!

Pedangnya bukan menembus Gubenur Fallen Angel ini tapi, Hakryuko yang berada di belakanngnya. Dengan sekejap orang ini sudah di depan kaisar naga langit dan memukul wajahnya.

Braak!

Argh!

Semuanya hanya memiliki satu pertanyaan bagaimana, dia bisa mengetahui bahwa Azazel akan di serang dari belakang dan tanpa di duga.

"B..Bagaimaa.. ..mengetahuinya ?" Tanya Serafall.

"Ini hanya insting miliku saja."

Mendengar jawabannya Serafall sedikit kesal, jawaban yang sangat padat dan simpel. Tapi entah kenapa Maou Levithan ini sangat penasaran dengan kemampuan tadi.

"Wah..wah, tidak kusangka ada penghianat dalam pertemuan ini."

Hakuryuuko atau Vali, memandang tidak suka ke arah orang yang memukulnya, tapi dia sedikit tidak percaya apa yang baru terjadi orang di hadapannya tidak bisa di anggap main-main jika dilihat dari kemampuan yang di tunjukannya.

"Hahaha..baru kali ini ada seseorang yang memukulku sampai jatuh."

Azazel mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya, Vali dia pasti akan menantang orang di hadapannya itu. Ini sangat buruk, dia yakin pemilik Scared Gear Divine Dividing tidak akan bisa mengalahkan orang yang di panggil All For One ini.

"Aku menatang mu untuk berduel!"

Hanya ada kesuyian yang menerpa tempat itu, sampai orang yang di tantang Vali mengubah tatapannya menjadi dingin.

"Apa tujuan mu untuk menantang ku."

Doom!

Vali merasakan ketakutan untuk kedua kalinya dalam hidupnya, pertama saat masa kecilnya dan sekarang. Tidak mungkin dia takut terhadap orang di depannya ini, Vali berjanji bahwa dia tidak akan pernah takut lagi dan membunuh orang yang telah membuat merasakan penderitaan yang amat meyakitkan, namun entah kenapa.

"T..Tujuan ku membuktikan siapa yang terkuat!"

Orang ini hanya memandang tidak suka ke arah Hakuryuuko, akhirnya dia mengarah jari telunjuknya.

"Kau, tidak pantas untuk bertarung denganku."

"Apa kau bilang!"

Vali tidak terima ini, dia langsung melesat ke arah lawannya.

Divine! Divine!

Hakuryuuko mulai menyeringai, sebelum.

Arkh!

Jeritan rasa sakit keluar dari mulut pemuda berambut perak ini, armornya langsung hancur seperti pecahan kaca. Banyak orang tidak mengerti apa yang terjadi kenapa Vali bisa kesakitan seperti itu.

"Sudah ku bilang kau tidak pantas."

"Apa, yang kau lakukan padanya."

Azazel, tidak mengerti dengan kekuatan yang di miliki orang tersebut. Memiliki sihir tinggkat S dan lalu Vali merasa kesakitan ketika dia membagi kekuatannya, sebenarnya apa yang terjadi.

"Cukup simpel, aku hanya mengambungakan sihir Pembunuh Naga dan Suci lalu mengalirkannya di dalam tubuh ku."

"Mengambungkan, tidak mungkin sebenarnya kekuatan apa yang kau miliki."

"Kau bisa anggap kekuatan ku Spesial."

Sebelum dia mendekati Vali yang terbaring lemas, karena menyerap sihir yang salah. Wajah Hakuryuuko yang tadi sombong kini leyap hanya ada kesakitan yang terlihat dari wajahnya itu.

"Ternyata, kau sama saja dengan Kakek mu itu."

Seketika Vali langsung terbelalak terkejut mendengar, bagaimana bisa dia mengetahui tentang kakeknya tidak mungkin.

"JANGAN PERNAH KAU MENYEBUTNYA!"

"Memangnya kenapa, Vali Lucifer cucu dari Rizevim Livan Lucifer."

Mendengarnya indentitas sesungguhnya Vali membuat semua orang terkejut, mereka tidak percaya bahwa Hakryuko adalah cucu dari Rizevim. Wajah Vali mengeras mendengarnya.

Dia berusaha bangkit untuk menutup mulut dari All For One.

"KU BILANG JANGAN PERNAH KAU MENYEBUTNYA!"

"Naif, kau harusnya memikirkan keadaan dirimu sendiri bukan mengikuti emosi negatif, apa ini yang di namakan Kaisar Putih terkuat sepanjang masa, sangat lucu sekali bahkan kau mudah marah jika aku menyebut sesuatu tentang keluarga mu ."

"KAU!"

"Vali! Tenangkan dirimu jangan sampai emosi mengendalikan mu." Ujar suara naga yang berasal scared gear miliknya, dia adalah salah satu dari dua kasiar naga langit Albion, sang naga Vanishing Dragon yang di katakan dapat membagi kekuatan apa pun.

Kondisi mulai tidak stabil, Azazel yakin jika Vali terus terpancing emosi. Maka mode telarang itu akan di bukanya, ini sangat buruk.

"Ini hanya membuang-buang waktuku."

Sosok ini melangkah bersiap melangkah pergi, tapi Vali yang seolah tidak peduli dengan perkataan Albion. Langsung mengatifkan Balace Break dan melesat, kepalan tangan kanannya bersiap memberi pukulan.

"TUTUP MULUT MU!"

Tap!

Dengan satu tangan, dia menghentikan pukulan tersebut. Mencekramnya dengan sekuat mungkin, Vali mecoba menahan rasa sakit ini tapi sekuat apapun dirinya.

Krak!

Arkh!

Tulang pergelangan tangannya patah, dan.

Braak!

"Vali!"

Sebuah pukulan sangat keras mendarat di bagian perut pemuda perak ini.

Orang ini mengangkat kaki kanannya sampai sejajar dengan tubuhnya.

Bruush!

"Diable Jambe."

Semuanya melihat api menyala di kaki kanannya, para iblis muda yang melihat itu lagi-lagi di buat terkejut, membuat kesan orang di hadapan Vali semakin mengerihkan.

Azazel, Michael,Sirzech dan Serafall yang melihat hal ini, merasakan tanda bahaya kobaran api tersebut tersebut.

"Azazel, apa kau mengetahui sesuatu tentang ini ?" Tanya Sirzech.

"Tidak selama aku hidup baru kali ini, ada kemampuan seperti ini dan lagi pula sepertinya orang yang di panggil All For One ini memiliki kemampuan yang sangat spesial."

"Spesial, tapi apa kau dapat memprediksi kekuatannya itu."

Serafall di buat penasaran oleh orang dengan merpati putih itu, selain misterius serta tenang, dan mungkin saja wajahnya tampan...Tunggu kenapa tiba-tiba aku jadi seperti ini.

"Aku tidak yakin Serafall."

Vali yang masih memiliki ke sadaran, harus merasakan rasa sakit beruntun dari tendangan kaki orang tersebut.

Braak!

Braak!

Braak!

Kakinya semakin cepat bahkan tidak dapat di lihat kembali oleh mata telanjang, dan yang terakhir adalah pukulan menyamping ke arah wajah Lucifer muda ini.

Braak!

"Hyaah!"

Boom!

Ledakan dashyat terjadi, dari kumpulan asap terlihat tendangan orang ini di tahan oleh sesuatu sehingga menghentikan gerakannya.

Wuush!

Akhirnya terlihat sosok yang menghentikan, sosok dengan baju zirah kuno khas Tiongkok dalam cerita tiga kerajaan. Senjata yang di pegangnya tidak salah lagi itu adalah Nyoi-Bo senjata milik Sun Wukong, kera yang melakukan perjalanan ke barat untuk mencari kitab suci.

"Kau, tidak apa-apa Vali."

"B..Bikou."

Bikou, atau bisa di katakan teman dari Vali ini mencoba untuk menghentikan serangan dari All For One.

Kraak!

Nampaknya dia yang terdorong oleh kuatnya serangan tersebut.

'Orang ini dia tidak bisa di anggap remeh'

"Athur!"

Muncul dengan cepat seseorang yang mengayunkan pedang putih dengan aura suci, kearah tubuh All For One.

"Jangan meremehkan ku."

Dengan tumpuan kaki kirinya, dia melompat dan mudur untuk menjaga jarak.

Tapi muncul lingkaran sihir berwarna ungu di bawah pijakan All For One, muncul rantai-rantai mengikat seluruh tubuhnya dengan sangat kuat.

"Kau tidak bisa kemana-mana lagi nyan~"

Suara perempuan muncul dari belakang Bikou dan Athur, dengan memakai kimono hitam serta telinga kucing bertengger di atas kepalanya.

"Kerja bagus Kuroka."

Sirzech dan Serafall, terkejut melihat ke hadiran dari Stray devil yang tengah di cari. Kuroko kakak dari Kaneko Toujo salah satu dari preage Rias gremory memakai bidak Benteng.

"Selain itu aku juga ingin melihat adik ku nyan~"

Kaneko sedikit gementar melihat kakaknya tersebut, tapi kemudian dia mencoba untuk memberanikan diri menjawabnya.

"Nee-sama."

"Kenapa kalian semua ada di sini, Ohk!"

Kuroka mencoba membantu Vali untuk melakukan pertolongan pertama sementara Bikou dan Athur mengawasi seseorang yang menjadi lawan Vali tersebut.

"Stray Devil Kuroka, apa maksud ke datangan mu kemari." Ujar Sirzech.

"Yondai Maou Lucifer Sirzech-dono, Gubenur Fallen Angel Azazel-dono, dan Pemimpin tertinggi Malaikat Michael-dono. Tujuan kemari tidak lain hanya menjemput Vali teman kami." Jawab Athur yang menwakili semua jawaban teman-temannya.

Sirzech berserta pemimpin yang lainnya hanya dapat mensetujui permintaan pemuda berambut pirang ini, jika mereka melawan hanya akan menambah dampak lebih besar.

Karena mereka menyadari, semuanya telah mencapai batas untuk hari ini jika di tambah kejutan-kejutan yang tidak terduga, Pria berambut merah ini menghela nafas sepertinya setelah ini dia harus bersama istrinya agar dapat melupakan masalah yang terjadi hari ini.

"Baiklah, untuk kali ini kami biarkan kalian pergi." Ucap Sirzech.

"Kau memiliki teman-teman yang menarik yah, Hakuryuuko."

Ucapan All For One membuat Vali menatapnya, pemuda berambut perak ini masih merasakan rasa sakit dari serangan yang di lancarkannya.

"Apa maksud mu?."

"Hm, Keturunan dari Sun Wukong yang melakukan perjalanan ke barat untuk mencari kitab suci, Bikou. Kemudian ada keturunan dari Raja Inggris terkenal Arthur yang menurut legenda mencabut pedang legendaris Excaliburn, Athur Pendragon. Dan terakhir salah satu dari dua Nekoshou bersaudara yang merupakan klan Yokai dengan pengedalian Senjutsu terbaik, Kuroka."

All For One mencoba untuk sedikit mengerakan tubuhnya, tapi yang ada rantai-rantai dari lingkaran sihir tersebut semakin kuat.

"Semakin kau mengerakan tubuhmu maka semakin kuat rantai ini nyan~" Ujar Kuroka.

"Sou, tapi sepertinya itu tidak akan menghentikan ku."

"Nani ?"

"Penyerap sihir ditambah dengan penetral senjutsu."

Tiba-tiba, lingkaran sihir mejadi butiran cahaya dan masuk ketubuh All For One membuat rantai-rantai yang mengikatnya menghilang. Kuroka hanya membulatkan kedua bola matanya, dia memiliki sihir penyerap.

Azazel tidak percaya dengan yang dilihatnya kembali, sebenarnya orang ini memiliki berapa banyak kekuatan dan sihir. Setelah Reality Marbel, kemudian kekuatan yang di sebuat Diable Jambe, sekarang sihir penyerap.

Sejauh yang dia ketahui sampai saat ini, tidak ada Scared gear seperti itu dan juga orang di hadapannya ini seratus persen Manusia dilihat dari auranya.

"Benar-benar sihir yang lemah." Ucap All For One setelah menyerap energi sihir milik Kuroka.

"Sepertinya ini akan semakin merepotkan, tapi aku tidak punya pilihan." Lanjut All For One.

Kemudian dia mengerakan tangannya ke depan dan membuka lebar-lebar, dan di belakangnya muncul ribuan gerbang sihir berwarna emas memunculkan berbagai senjata-senjata.

Gate of Babylon

"J..Jangan b...bercada!"

"Mu..stahil."

Semuanya benar-benar dibuat tidak berkutik dengan ini, dari gerbang tersebut senjata-senjata legendari dari segala sesuatu yang ada di dunia keluar.

"Sekarang tinggal menggabungkan sihir pembantai, Youkai, Naga, Iblis."

"Athur cepat Transpotasi kita!"

"I..iya."

Tapi tangan kanan milik All For One menyentuh tanah, dengan langsung muncul seperti jalan suatu rangkaian dari Jaringan komunikasi di area tersebut.

"Pengekang Area ditambah Penghilang sihir dengan digabung Jaringan".

Athur terkejut ketika pedangnya tidak dapat menggunakan kekuatannya, dia melihat ke yang lain dimana Vali kehilangan Armornya, Kuroka seperti kelelahan seolah tenaga sihirnya terkuras habis dan Bikou dia sudah tergeletak di tanah.

"Sekarang aku akan memberimu pelajaran berharga, Lucifer kecil."

Vali sekarang bergetar hebat, tatapannya melebihi kakeknya sendiri. Berdiri kakinya seolah menolak melakukan itu, keringat dingin bercucuran. Tidak dia tidak sebanding dengan orang di depannya.

All For One mengangkat tangan kirinya seolah memberi komando kepada seluruh senjata tersebut.

"Hentikan!"

Suara merdu dan indah membuat All For One menghentikan aksinya, Seluruh pasang mata menatap seseorang yang baru datang tersebut.

"Naru..."

All For One, hanya diam tanpa mengeluarkan suara. Naru panggilan yang hanya diketahui oleh seseorang yang kini berada di belakangnya, entah kenapa kadang nasib tidak terlalu baik padanya.

All For One, berputar balik dan sekarang seorang perempuan cantik tengah berada dihadapanya.

"Gabriel..."

Tbc...


Author Note : Kembali lagi dengan Author, Reader-san. Mohon maaf bila Author belum mampu melanjutkan fanfic lain karena kesibukan.

Fanfic ini Author buat karena sebuah ide yaitu All For One, disini dia tidak akan berpihak pada siapapun dan apapun.

Yah Segitu saja yah Mohon maaf sekali lagi bila Author tidak dapat melanjutkan cerita yang lain.

Jaa nee.