Code DxD

Chapter 1

Sebuah Janji

Matahari sudah tinggi di langit menandakan hari sudah siang, di sebuah hutan yang cukup lebat terdapat seorang anak kecil yang tengah berjalan masuk ke dalam hutan itu, ia terlihat sangat bosan, matanya mencari-cari sesuatu yang dapat menghilangkan rasa bosannya namun tidak ada yang bisa mengusir rasa bosannya.

Anak kecil itu mengenakan pakai berwarna warna hitam, celana pendek berwarna putih, serta sepatu berwarna hitam dan juga putih. Anak kecil itu memiliki perawakan anak berumur 10 tahun dengan rambut berwarna kuning jabrik, kulit berwarna kecoklatan, mata berwarna safir dan tanda lahir seperti kumis kucing di kedua pipipnya.

"Membosankan, apa tidak ada yang menarik di sini ?" keluh anak kecil, ia benar-benar bosan karena ia tidak bisa menemukan hal menarik di hutan ini yang bisa menghilangkan rasa bosannya.

Langkah kecil terus membawa dirinya masuk lebih dalam ke dalam hutan tersebut hingga akhirnya ia melihat sesuatu yang mencurigakan di bawah sebuah pohon yang cukup besar. "Apa itu ?" tanya anak kecil pada dirinya sendiri.

Dengan langkah cepat ia menuju ke pohon itu, ia terkejutnya ia ketika melihat seorang gadis kecil tengah tertidur pulas, gadis kecil itu memiliki perawakan tubuh seperti anak berusia 10 tahun dengan rambut panjang berwarna putih seperti salju, kulitnya putih seperti salju. ia mengenakan kimono berwarna putih, kimono itu agak kotor karena terdapat noda tanah dan juga lumpur.

Anak kecil itu menyingkirkan rambut yang menutupi wajah si gadis. "Kawaii" kata anak kecil itu ketika ia melihat wajah gadis kecil itu. Karena ulah anak kecil itu tidur sang gadis itu pun terganggu sehingga membuat sang gadis bangun dari tidurnya, secara perlahan kelopak mata sang gadis itu pun terbuka dan memperlihatkan sepasang bola mata berwarna coklat yang indah.

Mata mereka saling bertemu dan saling menghipnotis diri mereka masing-masing hingga akhirnya si gadis menyadari bahwa sosok di depannya ini adalah orang yang tidak ia kenal dan secara sepontan mendorong tubuh anak kecil itu hingga terjatuh.

"Apa yang kau lakukan ?" tanya anak kecil itu. Ia merasa sakit di daerah pantatnya karena terjatuh tadi. Sang gadis tidak menjawab pertanyaan si anak kecil itu, ia justru langsung berdiri lalu kemudian iya berlari menjauhi tempat itu.

Anak kecil itu tidak tinggal diam, ia pun berusaha berlari menyusul sang gadis kecil itu dengan sekuat tenaga. 'cepat sekali' pikir anak kecil itu saat jarak di anatara mereka berdua semakin menjauh hingga pada akhirnya sosok gadis itu pun menghilang.

"HA...ha,,,,,ha... lari...nya... ce..pat sekali... bagaimana...mungkin...ia secepat itu...dengan...kimono?" kata anak kecil itu sambil terengah-engah mengumpulkan oksigen. Ia benar-benar di buat kelelah mengejar sosok gadis itu.

XXXXXXX

Hari demi hari si anak kecil itu kembali ke dalam hutan agar bisa bertemu dengan gadis kecil yang ia temui, hari demi hari berganti kini sudah seminggu anak kecil berusaha mengejar gadis itu segala siasat selalu berhasil di atas oleh gadis kecil itu.

Di sebuah pohon yang cukup tinggi, anak kecil tengah mengintai sosok gadis kecil itu salah satu cabang pohon itu "Hari ini aku pasti akan menangkapnya" kata anak kecil penuh semangat.

"Sekarang di mana dia sekarang ?" kata anak kecil itu sambil melihat sekeliling guna menemukan sosok yang dia cari.

"Itu dia" kata anak kecil ketika ia berhasil menemukan sosok yang ia cari.

Sang gadis kecil yang tidak tau rencana si anak kecil berjalan santai ke arah pohon yang menjadi tempat persembunyian anak kecil itu.

'Ini dia' pikir anak itu sambil melompat turun ke arah sang gadis. Sang gadis yang tidak siap akan terjangan itu tidak dapat menghindar ketika si anak kecil itu menabrak dirinya.

Posisi si gadis kecil itu berada di bawah sang anak kecil itu, anak kecil itu memengang bahu sang gadis kecil agar sang gadis kecil tidak lari seperti saat pertama kali bertemu.

"Lepaskan aku, dasar mesum" maki gadis yang tidak terima tubuhnya di sentuh oleh orang yang tidak ia kenal.

"Siapa yang kau maksud mesum!?" teriak anak kecil yang tidak terima di katai mesum.

"Tentu saja kamu, dasar bodoh" kata gadis kecil.

"Enak aja kau bicara, aku ini tidak bodoh apa lagi mesum" sangkal anak kecil.

"Kalau memang begitu, cepat lepaskan aku, aku ini bukan hewan buruan" teriak gadis kecil, ia tidak terima dirinya diperlakukan seperti hewan buruan.

"Akan ku lepaskan asal kau berjanji tidak akan lari!" kata anak kecil.

Gadis itu terdiam ia mencoba mempertimbangkan tawaran sang anak kecil setelah menimbang semuanya gadis kecil itu pun mengangguk tanda bahwa ia bersedia menerima syarat itu.

Melihat itu anak kecil melepaskan sang gadis dan bergera sedikit menjauh dari sang gadis. Sang gadis yang sudah bebas pun merubah posisidirinya yang tadinya terlentang menjadi duduk.

"Jadi ada urusan apa sehingga selama ini kau terus saja mengganggu ku ?" tanya gadis kecil itu.

"Sebelum itu kita saling memperkenalkan diri terlebih dahulu. Namaku adalah ******" kata anak kecil sambil mengulurkan tangannya.

Melihat uluran tangan itu sang gadis merasa sedikit ragu untuk berjabat tangan apa lagi untuk memperkenalkan dirinya. Setelah keraguannya menghilang sang gadis kecil pun menerima uluran tangan sang anak kecil.

"Aku *******" kata sang gadis memperkenalkan dirinya.

"Baiklah sekarang bisa kamu jelaskan kenapa kamu selalu mengerjar-ngerjaku !" kata sang gadis kecil.

"Itu mudah itu karena kamu selalu lari ketika melihat ku" kata anak kecil. Setelah berkata begitu suasanan menjadi hening.

Mendengar jawaban anak kecil sang gadis kecil tidak habis pikir, 'jadi selama ini aku di kerjar-kerjar Cuma karena hal bodoh seperti itu'pikir gadis kecil itu.

"kau selalu sendirian di hutan ini ?" tanya anak kecil itu tiba-tiba memecahkan keheningan disana.

"Iya disini Cuma ada aku sendiri" jawab gadis kecil.

"Kalau begitu bermainlah dengan ku" kata anak kecil.

Mendengar itu sang gadis pun menggelengkan kepalanya "Kenapa ?" tanya anak kecil itu.

"karena kau adalah manusia jadinya aku tidak bisa bermain denganmu, teerlebih lagi aku tidak ingin di khianati lagi" kata gadis kecil.

Sang anak kecil pun merasa heran ketika dirinya panggil manusia oleh sang gadis padahal si gadis kecil itu juga manusia yang sama dengan dirinya, namun sang anak kecil mencoba menyingkirkan rasa penasannya itu.

"Aku tidak akan menghianatimu jadi tidak apa-apakan" kata gadis kecil itu sambil memasang wajah sedihnya.

"Nah bagaimana kalau kita menikah ?" mendegar hal itu sang gadis pun terkejut karena menerima lamaran yang tidak ia duga.

Mendengar itu wajah sang gadis itu memerah "APA yang kau bicarakan, memangnya kau tau apa yang kau katakan ?" tanya gadis kecil.

"Tentu saja aku sadar, aku baru melamarmukan" kata anak kecil itu.

"Kau tahu ? Kalau kita menikah, kita akan selalu bersama selamanya sampai maut memisahkan kita, luar biasa sekalikan ?" kata anak kecil.

'kurasa ia sedikit mengerti tentang apa yang ia bicarakan' piker sang gadis.

"Kita sudah terlahir di dunia. Akan sangat membosankan kalau kau terus sendirian. Jadi kalau kita menikah kita akan selalu bersama selamanya dan kau tidak perlu khawatir akan aku yang mengkhianatimu karena hal itu tidak akan kulakukan" kata anak kecil.

Sang anak kecil merubah posisinya menjadi berdiri, ia mengulurkan tangannya kepada sang gadis kecil "Sekarang kamu mengertikan jadi ayo kita main sekarang !" kata anak kecil itu sambil menunggu balasan dari uluran tangannya.

"Ba- baiklah" jawab sang gadis sambil membalas uluran tangan anak kecil itu.

xxx

xxx

xxx

xxx

xxx

Bersambung...

Hallo semuanya aku adalah shiro neko-san, semoga kalian bisa menikmati cerita dariku karena ini masih chapter pertama aku membuatnya agak pendek dulu. Untuk chaper selanjutnya aku akan membuat cerita yang lebih panjang dari pada ini.

Saya harap kawan-kawan bisa memberikan saran atau kritik yang membangun kepada cerita ini karena dengan saran dan kritik aku bisa membuat cerita yang lebih bagus lagi.