Prolog


Semua ini berawal dari Kris yang meminta bantuan ketiga sahabatnya untuk menjaga Byun Baekhyun—anak adopsi keluarga Wu, selama sebulan penuh. Chanyeol, Sehun dan Kai langsung setuju, mengingat imbalan besar yang akan mereka terima nanti setelah selesai. Jangan lupakan segala sesuatu serba gratis yang telah Kris persiapkan demi mempermudah tugas mereka.

Baekhyun baru saja menyelesaikan homeschooling di Barcelona dan datang ke Korea untuk menghabiskan jatah liburan musim panas sebelum ujian masuk universitas dimulai. Namun sayang, Kris mendadak punya pekerjaan yang mengharuskan ia pergi dan tak mungkin bisa menemani Baekhyun setiap hari seperti yang mereka rencanakan.

Selama dua minggu Chanyeol, Kai dan Sehun bergantian menginap di apartemen mewah milik Kris bersama Baekhyun, lelaki 18 tahun berwajah imut yang merupakan adik angkat pria blasteran banyak negara itu. Sejujurnya, mereka enggan ditinggal berdua saja saat piket Baekhyunsitting tengah berlangsung. Terutama Kai, menjaga Baekhyun sendirian selalu saja terasa bagai di dalam neraka.

Dan seharusnya Kris juga tidak usah minta tolong pada ketiga sahabatnya itu. Seharusnya dia membawa saja Baekhyun ke Amerika untuk ikut perjalanan bisnis dengannya. Harusnya dia membelikan tiket pulang ke Barcelona dan meminta mom untuk menjemput putra adopsi tercintanya itu di bandara. Atau membatalkan pekerjaan dan memilih bersama Baekhyun sepanjang waktu adalah yang terbaik.

Tapi ternyata, dia membuat pilihan yang salah. Meninggalkan Byun Baekhyun yang merupakan anak baik-baik dan nyaris sepolos kertas putih bersama ketiga orang tersebut sama saja dengan menyuguhkan daging segar di hadapan serigala jantan yang tengah kelaparan.

Hari itu hari sabtu—tepat enam hari semenjak Chanyeol, Kai dan Sehun ditugaskan untuk menjaga Baekhyun. Tidak seperti biasa, mereka semua memutuskan untuk menginap di apartemen karena hujan sedang turun dengan derasnya. Ditambah lagi berita tentang badai topan yang terjadi di beberapa kota—rencana indah menghabiskan akhir pekan di luar sana harus gagal total karena besar kemungkinan Seoul juga akan disambangi badai.

Awalnya mereka tidak terlalu memperhatikan Baekhyun. Menghabiskan waktu bermain PUBG, menelepon kekasih atau tidur jauh lebih menarik daripada mengurus anak 18 tahun yang terkadang saking polosnya, malah terkesan menyebalkan itu.

Salahkan saja Oh Sehun yang menemukan simpanan minuman keras dan koleksi video porno edisi terbatas milik Kris—mereka tak mau menyia-nyiakan semuanya dan kemudian berpesta-pora malam itu. Berbotol-botol vodka dengan TV layar besar yang menayangkan adegan persetubuhan membuat lelaki normal dengan hasrat menggelora seperti mereka bertiga akhirnya lepas kendali.

Sebut saja hari Baekhyun sedang bernasib malang. Mereka mengajak lelaki berperawakan mungil itu untuk bergabung dalam pesta yang mulai memanas, memaksanya turut menonton video porno selama berjam-jam dan mencekokinya minuman keras berbotol-botol hingga hilang kesadaran. Keesokan harinya, mereka berempat terbangun dalam keadaan tubuh yang telanjang bulat dengan sperma kering yang berceceran dimana-mana.

Baekhyun yang sialnya masih polos itu tidak tahu sama sekali apa yang telah terjadi tadi malam. Dia tidak ingat apa kejadian selanjutnya setelah botol minuman keras pertamanya ludes di kerongkongan—kecuali bayangan samar tentang seseorang yang menusukkan sesuatu yang besar dan panas melalui bagian belakang tubuhnya.

Rasa perih itu ada saat Baekhyun mencoba bergerak, namun sayangnya, sakit itu membuatnya tidak dapat berjalan dengan benar hingga tiga hari kemudian.

Chanyeol, Kai dan Sehun tentu saja sangat panik kalau sampai Baekhyun mengadu pada Kris. Mereka memilih diam dan tidak membahas hal itu di hari-hari setelahnya, terutama saat Baekhyun ada di sekitar mereka. Baekhyun juga tidak pernah mengungkit dan bertanya-tanya, semua berjalan seperti biasa.

Ya, pada awalnya.

Sampai ketika Kris kembali dari Amerika dan menemukan adiknya itu mengalami muntah hebat lalu pingsan di kamar mandi. Baekhyun langsung dilarikan ke rumah sakit saat itu juga. Di sana, yang Kris dapatkan malah berita buruk yang membuat dia ingin terjun bebas ke sungai Han atau minum racun serangga sekalian juga tak apa.

Dokter bilang, adik adopsinya tengah hamil tiga minggu.

Insting Kris bekerja dengan cepat dan dia langsung tahu siapa yang harus dimintai pertanggung-jawaban.

Ketiga sahabatnya terpaksa mengaku kalau mereka memang menyetubuhi Baekhyun secara bergantian di malam laknat itu. Sayangnya, mereka bertiga malah lepas tangan atas apa yang telah terjadi. Semuanya saling menyalahkan dan mencurigai satu-sama lain—merasa kalau diri masing-masing tak pantas untuk bertanggung-jawab meski bukti nyata dari perbuatan mereka telah bersemayam di tubuh kurus milik pemuda manis bermarga Byun tersebut.

Inti dari masalahnya hanya satu, tidak ada yang tahu siapa ayah dari calon bayi yang dikandung oleh Baekhyun.

Kris luar biasa murka. Tapi apa boleh buat—dia juga ikut andil dalam masalah itu. Kalau saja dia lebih bijak dalam mengambil keputusan—atau kalau saja dia tidak menyimpan minuman keras dan video mesum di apartemen—sudah pasti hal itu tak akan menimpa adiknya. Kris semakin panik karena harus berangkat lagi ke Amerika untuk jangka waktu yang belum ditentukan. Memberitahukan orangtua mereka yang tinggal di Barcelona jelas merupakan pilihan terakhir—bisa-bisa Chanyeol, Kai dan Sehun akan menyandang gelar almarhum hari itu juga.

Akhirnya mereka membuat sebuah perjanjian. Sampai anak yang ada di dalam perut Baekhyun lahir, mereka bertiga harus menjaganya sebaik mungkin. Chanyeol, Kai dan Sehun harus menjadi suami sementara Baekhyun untuk beberapa bulan kedepan. Ketika bayinya lahir dan hasil dari tes DNA sudah bisa membuktikan siapa ayahnya, yang bersangkutan akan dinikahkan dengan Byun Baekhyun secara resmi dan pernikahan itu sifatnya mengikat selama-lamanya. Tidak boleh bercerai sampai kapan pun, apalagi kalau sampai menelantarkan Baekhyun dan bayinya.

Perjanjian yang dibuat oleh Kris itu sudah tidak bisa diganggu-gugat lagi.

Kalian kira masalah selesai sampai disitu? TIDAK.

Chanyeol—mahasiswa jurusan musik tingkat akhir yang merupakan pecinta wanita sejati, secara terang-terangan menolak Baekhyun karena dia bukan gay. Tak peduli Baekhyun berwajah cantik, manis dan imut—semua itu tak merubah pendiriannya karena mereka sama-sama punya alat kelamin berbentuk batang di antara selangkangan.

Kai—petualang seks nomor satu di dunia, penikmat segala jenis lubang dan wajah cantik yang ada di muka bumi—kecuali Baekhyun. Sesungguhnya sejak awal pria itu menaruh benci terhadap Baekhyun untuk alasan yang masih tidak diketahui kenapa.

Sehun—pria dingin berwajah datar, satu-satunya yang sedikit lebih normal daripada dua sahabat lainnya—sudah punya kekasih bernama Luhan dan tidak mungkin mengorbankan kisah cinta seindah surga miliknya hanya demi adik sahabatnya yang hamil entah anak siapa.

Kesimpulannya, tak seorang pun dari mereka yang menyukai dan bahkan ingin menjadikan Baekhyun sebagai suami.

Sayangnya, ancaman berbasis hukum yang Kris lancarkan pada akhirnya membuat ketiga sahabat itu mengkerut ketakutan. Baekhyun yang malang harus tinggal bersama mereka bertiga sampai anaknya lahir meski masih belum ada yang tahu siapa yang harus bertanggung jawab penuh atas dirinya.

Ketiga lelaki itu punya kemungkinan yang sama besar.

Kai—dia yang pertama kali merusak tubuh virgin Baekhyun malam itu, otomatis spermanya-lah yang masuk dan mencapai rahim lelaki itu terlebih dulu. Chanyeol—alkohol membuatnya melupakan prinsip hidup yang anti gay dan malah menyetubuhi Baekhyun empat ronde berturut-turut, jelas spermanya yang masuk dan tertampung paling banyak di dalam tubuh si Byun. Sehun—mendapat giliran memasuki Baekhyun yang paling akhir, sudah pasti spermanya yang paling segar dibanding milik Kai dan Chanyeol.

Tak ada yang tahu pasti.

Yang jelas, salah satu dari mereka adalah ayah kandung dari bayi Baekhyun yang malang.


Mumpung masih di rumah dan laptopnya ada, aku mutusin buat repost ff-ku yang lama-lama untuk kenang-kenangan. Masih belum berlanjut karena aku hampir lupa plot awalnya gimana, tapi ceritanya udah kuedit habis dan banyak part yang diganti. As usual, dont expect me to update asap, but will do so when I have time. Seluruh cerita yang pernah kutulis sejujurnya udah tamat-di kepalaku. Cuma yang namanya males ngetik dan bosan itu pasti ada, apalagi dunia ff ini adalah pelarian dari real life yang terkadang suck-nya bukan main. Inilah kurangnya aku dibanding author yang lain, I tend to upload everything that I like and leave them without a continuation. Tapi yeah, setiap orang beda-beda. Karena itulah aku nggak mau merasa terbebani karena harus memenuhi ekspektasi harus apdet tepat waktu dan semacamnya. I will stick to my own rule. Aku nulis untuk have fun, aku aplot whenever I like dan aku menjadikan kegiatan ini sebagai stress reliever.

Anyway, terimakasih banyak karena udah nanyain ff ini kemaren pas live IG. Hampir nggak percaya masih aja ada yang ingat, padahal penulisnya sendiri udah hampir lupa. Haha. Sehat2 terus dan selalu berbahagia ya teman-teman.

Well, see ya soon.

Indonesia, 13th of January 2019