Setelah kejadian dildo kemarin, Jihyun terus merengek meminta maaf kepada Baekhyun. Oh ayolah, kalian pasti merasakan hal sama jika menjadi Jihyun.

Seorang fujo pecinta lelaki cantik mungkin penggila uke. Lalu kakak sendiri memiliki paras yang cantik bak uke impiannya. Siapa yang tidak akan heboh sendiri? Berharap jika sang kakak gay dan mempunyai kekasih tampan.

"Maafkan aku ya? Oppa~~ aku janji akan membelikanmu Album terbaru milik Chanyeol Oppa"

Sungguh, itu sangat tidak membantu mengapa Jihyun tidak pernah mengerti jika sang kakak begitu membenci Park Chanyeol. Baekhyun mendelik tanda tak suka, Jihyun merengut.

"Baiklah baiklah! Oppaa mengapa kau sangat membenci Chanyeol Oppa hah!? Kau tidak ingin jujur pada adikmu sendiri?" cerca Jihyun sambil mengacak rambutnya.

Dia sangat penasaran, tidak mungkin Baekhyun membenci Chanyeol begitu saja. Pasti ada alasan tertentu mengapa Baekhyun begitu membenci Chanyeol.

"Oke, diam dan duduk dengarkan aku bicara" Akhirnya Baekhyun membuka suara membuat Jihyun mengambil posisi duduk dan menurut seperti anak anjing.

"Jadi, Chanyeol itu teman Oppa saat JHS"

"APA!?"

"pelankan suaramu! Itu menyakiti telingaku" Baekhyun menggosok telinganya sedang Jihyun memajukan bibirnya.

"Aku membencinya karena dia terus memberikan surat Cinta dan mengangguku! Hey! Asal kau tahu Byun Jihyun adikku yang cantik...

...dulu dia itu gemuk, memakai kacamata dan selalu membawa ferret! Aku selalu membencinya"

Jihyun menjatuhkan rahangnya, jadi selama ini itulah mengapa alasan Chanyeol tidak pernah mempunyai pacar. Eh tapi sekarang ia mempunyai pacar, wanita pula apa dia sudah move on dari kakakku? Fikir Jihyun.

"Dan Jihyun, sebenarnya Baekhee itu diriku"

"YACK! Bercandamu tidak lucu" pekik gadis itu, Ia hampir saja membanting ponsel kesayangannya.

"Itu benar! Sehun yang menyuruhku omong - omong. Dan bayarannya tidak sedikit"

"Berarti Chanyeol Oppa memang gay~~ ye ye yeee" jihyun menari - nari diatas meja sambil bersenandung ria.

Baekhyun mendengus laluㅡ"Jangan bocorkan ini, kau tahu Chanyeol belum move on dariku untung saja dia tidak ingat namaku"ㅡberkata sambil menunjuk dengan mata menukik tajam.

"Iya iya aku mengerti, yang penting Chanyeol Oppa gay dan menyukaimu itu sudah cukup hahahaha"

"Dasar adik sinting!"

••

Setelah mendengar curhatan sang Kakak. Jihyun senang bukan main, bahkan teman - temannya menyangka jika Jihyun sudah gila. Hey, dia hanya terlalu senang dengan ujaran kakaknya.

Besok adalah hari ulang tahun Chanyeol, Jihyun sudah menyiapkan hadiah untuk idola kesayangannya itu.

"Baiklah, aku akan menyelipkan sebuah surat! Jika aku mengaku adiknya Baekhyun Oppa dia akan percaya tidak ya?" gumamnya pada diri sendiri.

"Apa aku masukan fotocopy kartu keluargaku? Aish! Apa - apaansih, lebih baik aku tulis nama instagramku agar Chanyeol Oppa percaya hehehe"

"Hey! Jihyun kau sedang apa?" tegur Wendy sambil menyentuh atau lebih tepatnya memukul pundak Jihyun. Membuat gadis mungil itu terlonjak kaget dan mengutuk Wendy.

"Aduh! Dasar kau mengagetkanku! Aku sedang menyiapkan hadiah untuk Chanyeol Oppa"

Seketika mata Wendy berbinar dan langsung duduk di sebelah Jihyun. "Hey hey!! Aku juga mau memberinya hadiah dan sepucuk surat!" ungkapnya riang.

"Mana? Aku mau melihat suratnya"

Wendy membuka tas miliknya dan memberikan secarik kertas berwarna biru kepada Jihyun.

Annyeong Chanyeol Oppa!

Selamat ulang tahun yang ke 27, semoga kau selalu bahagiaa. Dan jangan terlalu memikirkan beban yang berat, jujurlah pada kami semua. Kami selalu mendukungmu bagaimanapun dirimu!

Saranghaeee..

"Hish, pendek sekali! Lihat punyaku"

Jihyun mengangkat kertas suratnya dan seketika itu pula mata Wendy melotot. Tentu saja, itu karena surat yang dibuat Jihyun sangatlah panjang. Sebenarnya dia menulis surat atau sedang ikutan lomba menulis cerpen?

"Yasudah, ayo kita te viva polo mereka bilang hadiahnya dikumpulkan disana"

"Baiklaah"

"Eey! Tunggu" Jihyun menahan badan Wendy membuat gadis itu mengrenyit "kau mau datang tidak ke pesta ulang tahun Chanyeol oppa?" tanya Jihyun kemudian.

"Tentu saja!" pekik Wendy lalu mereka kembali berjalan bersama.

Masih jam sepuluh pagi dan Baekhyun sudah mengutuk betapa sialnya kehidupan dia. Beberapa menit yang lalu Sehun menelponnya dan menyuruh dia datang ke acara Ulang Tahun Chanyeol nanti malam.

Hell, jika tidak mendapatkan uang Baekhyun tidak sudi untuk datang kesana. Melihat Chanyeol saja sudah membuatnya sebal setengah mati.

"Kenapa wajahmu kusut? Lihat mukamu mirip unta" Jeonghan mencibir sambil memberi kaca tepat diwajah Baekhyun.

"Sialan! Kau akan datang ke pesta Chanyeol?"

"Of course! Semua yang berhubungan dengan Chanyeol aku ikut~" Jeonghan tersenyum dengan mata berbinar seperti anak anjing. Baekhyun hanya mendengus kesal lalu mengacak rambutnya.

"Kutebak, kau pasti disuruh sepupumu unㅡ"

"Ya ya yaa kau benar dan aku sangat malas"

"Jika aku jadi kau, aku sudah mengaku pada Chanyeol sejak dulu bahwa aku Cinta pertamanya" cibir Jeonghan

"Dan jika aku jadi dirimu, aku tidak akan menjadi orang yang sangat menyebalkan" tuding Baekhyun membuat Jeonghan mencibir kesal.

"Punya kekasih itu menyenangkan tahu. Apalagi jika kekasihmu tampan seperti Seungcholieㅡku~"

"Sudahlah! Kau membuatku pusing" Baekhyun mendorong badan Jeonghan supaya anak itu kembali ke meja kerjanya.

Waktu berlalu begitu saja, jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Itu berarti pesta ulang tahun Chanyeol akan dimulai setengah jam lagi. Semua orang sudah antusias menunggunya kecuali lelaki mungil yang kini tengah merutuki nasibnya. Dia terus menarik - narik gaunnya.

Tiba - tiba dering ponsel berbunyi membuat Baekhyun berdecak kesal.

"Halo Sehun? Ada apa?"

"APA!? KAU MENYURUHKU DANDAN SEPERTI PEREMPUAN LALU SEKARANG KAU MENYURUHKU DATANG DENGAN TAMPILAN BIASA!? SEBENARNYA APA MAUMU HAH!?" amuknya membuat seseorang diujung telpon menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Aku tidak akan datang!"

"Datang atau aku tidak akan memberimu uang untuk kerja kerasmu hyung"

"CIH! Baiklah, asal kau menjemputku!" katanya sebelum sambungan telepon itu terputus.

•••

Baekhyun tidak tahu harus mengutuk siapa sekarang, entah itu Jeonghan, Sehun atau Chanyeol. Sekarang dirinya tengah duduk di bangku paling depan dan Jeonghan berada di sampingnya.

Sementara di depan sana Chanyeol tersenyum padanya. Cih, Baekhyun sangat membenci situasi menyebalkan seperti ini. Ia mendekap kedua tangannya di depan dada sambil memutar bola mata malas.

"Annyeong, terimakasih sudah datang ke pesta ini. Aku hanya ingin mengungkapkan sebuah kebenaran.. "

Ada jeda dalam perkataan Chanyeol, tetapi semua yang hadir hening mencoba mendengar dan menghargai Chanyeol yang tengah berbicara.

"Aku.. Sebenarnya Gay" semua orang yang ada disana menahan nafas. Jihyun hampir saja berteriak diujung sana jika tidak ada Wendy yang membekap mulut anak itu. Wendy hanya fokus ke depan sementara tangannya tetap membekap mulut Jihyun. Anak ini mungkin akan menjerit meraung - raung jika Wendy tidak membekap mulut sahabat cerewetnya itu.

Chanyeol tersenyum hingga lesung pipi indahnya itu terlihat.

"Aku tahu, pasti kalian kecewa. Aku jujur disini karena aku sudah menemukan Cinta pertamaku" sambungnya. Kini, Baekhyun yang tidak peduli pun melebarkan diameter bola matanya.

"Dia ada disini, kami bertemu saat JHS. Aku mohon naiklah keatas" pinta Chanyeol untuk naik ke tempat Chanyeol.

Pandangan Chanyeol pun mengarah kepada Baekhyun. Membuat semua reflek menoleh kearah sana. Tepatnya kearah Baekhyun, bahkan sekarang pun Sehun tengah merutuki kebodohan artisnya. Sehun bukannya tidak ingin Chanyeol bahagia menemukan tambatan hatinya, dia hanya takut Chanyeol menerima banyak cacian dari para netizen. Sehun sangat menyayangi Chanyeol tentu saja.

"Atau perlu ku panggil dengan nama aslimu?"

...Byun Baekhyun?"

Seketika itu pula, Baekhyun merasa ingin menenggelamkan dirinya di Sungai Han.

-- TBC

Thanks for review!

Review jusseyoo3