Legendary of Blacksmith

Disclaimer : Mashashi Kishimoto (Naruto)

Rated : T

Genres : Fantasy, Adventure, Action, Drama

Summary : Uzumaki Naruto, mantan pemain terbaik dari game Rise of Magic dengan rekor 4 kemenangan world cup secara beruntun. Setelah pensiun, ia memutuskan untuk memainkan game baru berbasis virtual reality yang bernama Yggdrasil. Dengan pengalamannya sebagai pro player dan pelatihan ekstremnya selama satu tahun, dapatkah ia kembali pada masa jayanya seperti pada Rise of Magic? #Game

Chapter 1 : Persiapan!

O0O

# Warlord, Gulid peraih juara 4 kali berturut-turut world cup dipastikan dibubarkan setelah kapten tim memutuskan pensiun. (23/12/2018)

Forum chatting media sosial

Hatamori91 : Apakah berita ini asli?

Ryusuke123 : Warlord dibubarkan? Aku tidak akan memainkan game Rise of Magic lagi.

Arashi-kun : Itu tidak mungkin jika warlord dibubarkan.

Atsuhi : LOL!

CaptHero : Gulid legenda telah berakhir, era kejayaan Rise of Magic telah berakhir.

Takehiko : Sayang sekali, pemilik APM tertinggi telah pensiun!

Akihiko : Tidak ada yang kami harapkan selain kembalinya sang legenda di game yang lain.

Yamamoto : Warlord pantas dibubarkan, game Rise of Magic telah sepi. Aku berharap mereka memainkan game berbasis VR dengan judul Yggdrasil yang sedang booming.

Murasaki : Aku setuju dengan Yamamoto, semoga mereka memainkan game Yggdrasil

Kuroko : Warlord, selamat datang di Yggdrasil.

+5672 Komentar

Naruto mengehela napas, ia menutup kembali layar pc miliknya sesaat setelah membaca berita utama hari ini. Ia mengalihkan pandangannya kearah sudut lain di dalam kamarnya, tampak satu buah komputer dengan spesifikasi tinggi dengan jendela utama menampilkan layar Rise of Magic.

Dia sedikit tersenyum, namun tidak untuk waktu yang lama. Lagipula ia juga tidak berminat untuk memainkannya kembali, ia hanya mengarahkan kursor kearah fitur exit dalam game.

Haah, waktu yang menyenangkan!

Naruto mengingat kenangan terbaik miliknya saat memainkan game ini selama kurun waktu 10 tahun. Banyak hal yang menyenangkan tentunya, tapi tidak akan selamanya untuk terus bermain Rise of Magic, adakalanya titik dimana ia mulai bosan.

Layar shutting down telah hilang, layar secara otomatis menghitam dan suara yang sebelumnya terdengar mulai mereda.

Naruto meregangkan otot-otot miliknya yang menegang, selama bertahun-tahun ia menghabiskan waktu untuk duduk diam di depan layar komputer, sepertinya sendi-sendinya sedikit kaku.

Tapi mulai hari ini, ia akan mempunyai banyak waktu santai.

Dia tidak akan terikat kembali oleh jadwal leveling atau menakklukkan rekor dungeon miliknya sendiri selama berjam-jam. Dia sudah tak memainkan rutinitas ini kembali, 10 tahun waktu ia habiskan untuk bermain dan mengumpulkan pundi-pundi uang, dari yang dicemoh dan dianggap parasit keluarga menjadi seorang yang mampu bersinar.

Naruto tersnyum puas dalam hatinya.

Ia dulu adalah orang yang tak berada, sering tak makan agar uang sekolah untuk adiknya tercukupi. Namun sekrang setidaknya ia akan mampu santai dalam waktu 10 tahun meski tak bekerja sekalipun.

Dia tidak sombong, memang inilah hasil kerja kerasnya.

Setelah melakukan beberapa gerakan ringan, Naruto membuka pintu kamarnya dan menuruni tangga menuju lantai terbawah.

"Ohayo Kaa-san!"

"Ohayo!"

Naruto menatap ibunya yang sedang memasak di dapur dengan mengenakan apron merah yang seirama dengan warna rambutnya.

"dimana Naruko, kaa-san?"

Setelah memastikan bahwa sekelilingnya ia tak menemukan adiknya Naruto betanya pada Ibunya.

"ah, Ruko-chan itu tumben berangkat pagi sekali, mungkin dia ada jadwal kuliah pagi."

Naruto hanya mengangguk saat mendengar jawabannya. Ia mengalihkan pandangannya kearah semangkuk ramen panas yang ibu letakkan di depannya.

Itu adalah makanan favoritnya, alasan kenapa ia terus memandangi ramen itu adalah banyak sekali sayuran yang ia temukan didalamnya.

"jangan mengeluh, kamu harus mengisi nutrisi tubuhmu dengan banyak memakan sayuran, lihatlah tubuh kurusmu itu!"

"ha'i."

Jawab Naruto yang tak ingin berdebat dengan ibunya, ia meraih sumpit diatasnya dan mulai menikmati ramen panas itu.

"Naruto!"

Seru Kushina yang membuat Naruto menaikkan alisnya, ia mengembalikan helaian mi yang ada dalam sumpitnya kedalam kuah panas.

"Ada apa kaa-san?"

"kamu akan istirahat dalam bermain game?"

Naruto mengangguk pelan.

"ya, game itu sudah sedikit peminatnya, lagipula pihak sponsor juga sudah tak mendanai lagi. jadi aku akan istrirahat sementara ini."

Kushina tersnyum puas.

"Bagus kalau begitu cepat kembali ke sekolah!"

Naruto sedikit terbatuk, ia memang hanya lulusan sekolah menengah pertama, tapi apa tidak aneh apabila ia yang sudah berumur 23 tahun untuk masuk sekolah.

"itu tidak ada dalam daftar aktivitasku bu!"

"Kalau begitu sekarang tambahakan saja!"

Ugh… Naruto merasa memang harus mengikuti saran Ibunya kali ini.

"Ikutlah program paket, dapatkan ijazah menengah atas tahun ini, lalu pergilah untuk masuk universitas seperti adikmu!"

"Tapi bu!"

"Pendidikan penting Naruto, kaa-san tak ingin kamu hanya menghabiskan waktu bermain game, sesekali berinteraksilah dengan orang lain!"

"Baiklah!"

0O0

Setelah menghabiskan sarapan paginya dengan terburu-buru, Naruto sesegera mungkin kembali kedalam kamar miliknya dan menatap layar komputer didepannya.

Yggdrasil…

Nama game Virtual Reality yang akhir-akhir memiliki popularitas tinggi, bahkan sudah banyak bermunculan stasiun-stasiun televisi berbasis game Yggdrasil. Tahun kemarin adalah peluncuran awal game ini, namun kini bisa dihitung pemain aktif mencapai satu juta.

Jumlah itu sangat luar biasa untuk ukuran game baru.

Semakin banyak pemain semakin tinggi pula nilai game itu, bisa disimpulkan jika pasar game ini begitu tinggi, mungkin dua atau tiga tahun lagi nilai game ini akan mencapai puncaknya.

Naruto mencari pasar baru.

Hal ini akibat pengeluaran yang akan ia gunakan sebagai biaya masuk universitas setidaknya ia membutuhkan sejumlah 50.000.000 per bulan, jika dijumlah dengan milik Naruko, maka dalam sebulan minimal ia akan mengeluarkan uang sebesar 100.000.000, itu belum untuk biaya yang lainnya.

Dengan jumlah yang kelewat normal itu membuat tabungan yang ia kumpulkan selama 10 tahun terakhir akan habis dua kali lebih cepat.

Dia penah merasakan hidup susah, ia tak ingin bersantai ketika ia mempunyai sedikit uang. Dalam pikirannya kali ini adalah bagaimana caranya menghasilkan uang pada sumber yang baru.

Ini ia lakukan semata sebab Rise of Magic sudah mengalami penurunan yang signifikan, mungkin tiga atau empat tahun lagi server game ini akan ditutup.

Naruto berpikir akan mencoba memainkan game Yggdrasil,

Dengan popularitas yang tinggi, item-item akan bernilai begitu mahal, ditambah dengan umur game ini yang baru berusia satu tahun, itu berita bagus sebab item-item ataupun dungeon belum terbuka secara sepenuhnya.

Apalagi bisa Naruto simpulkan jika player dalam Yggdrasil belum mencapai level yang terlalu tinggi.

Untuk sekarang Naruto akan mencari informasi mengenai game Yggdrasil baik berupa guide maupun review yang tentunya akan bermanfaat baginya, dia tak akan langsung terjun dalam game, melainkan mengumpulkan informasi terlebih dahulu.

Virtual Reality, ini merupakan sebuah genre baru dalam game. Dia memang memiliki insting dan kecepatan APM yang hebat dalam Rise of Magic, namun tak akan terlalu berguna dalam game VR, atau bisa disebut jika ia sangat pemula dalam game ini.

Ia mengecek berbagai situs salah satunya adalah Wikipedia, namun tak seperti yang ia harapkan.

Masih begitu banyak hal yang tidak ia ketahui.

Membicarakan mengenai informasi ia teringat dengan seorang Assasins yang merupakan rekannya saat ia memainkan game Rise of Magic, beberapa bulan belakangan memang dia selalu mengatakan tentang Yggdrasil, Naruto rasa ia bisa bertanya padanya nanti.

Dia ingin cepat-cepat mempersiapkan segala sesuatunya, semakin dia tertinggal itu akan semakin buruk.

Jika dipikir-pikir ini gegara ia harus masuk universitas, andai saja ia tidak harus mendapat perintah untuk menghabiskan uang banyak dan waktu 4 tahun untuk kuliah, mungkin ia akan sedikit santai. Lagipula selepas ia lulus, belum tentu juga ia akan mendapat pekerjaan yang sebanding dengan biaya yang ia keluarkan.

Sama saja dengan penipuan kan?

Naruto menghela napas sekali lagi. ia kemudian berjalan kaki keluar rumah setelah membaca beberapa informasi mengenasi Virtual Reality.

Selain mencari informasi, ia akan menempa insting dan kemampuan bela dirinya, dilanjutkan dengan kursus di sebuah dojo untuk memantapkan kemampuan seni pedang miliknya.

Sesuai dengan jadwal aktifitas yang telah Naruto rubah, satu tahun kedepan ia akan melatih tubuhnya hingga ia siap untuk memainkan game Virtual Reality, Yggdrasil.

Jika menyangkut game, Naruto tak akan setengah-setengah!

0O0

beberapa bulan kemudian

Jiraiya.

Pria tua berumur 45 tahun, dia merupakan pemilik sabuk hitam serta juara dunia karate sebanyak 5 kali. Dia adalah pria yang memiliki kemampuan bela diri yang luar biasa meskipun usianya yang tak lagi muda. Pada masa-masa tuanya ia memutuskan untuk membuka sebuah dojo di Jepang.

"Dia adalah muridku!"

Seru seorang pria tua disebelah Jiraiya.

"Tidak, dia muridku!"

Jiraiya melirik mantan gurunya yang berbicara saat melihat pemuda bersurai pirang yang sedang berlatih karakte di dojo miliknya.

Dia adalah Danzo, seorang keturunan ninja asli yang ada di Jepang.

"Secara teknis dia juga muridku, Jiraiya!"

"Benar, tapi aku yang mengajarkannya seni karate!"

"kau hanya mengajarinya karate, tapi aku menurunkan semua ilmu ninjaku baik taijutsu maupun kenjutsu!"

Jiraiya hanya mampu mengangguk mengalah, setiap kali pemuda itu berlatih dan gurunya melihat, ia akan selalu berebut jika merekalah gurunya.

Itu mereka lakukan karena Jiraiya sangat mengagumi pemuda bernama Naruto itu semenjak dia memutuskan berguru di dojo miliknya. Pada awalnya Jiraiya tak ada minat sekalipun untuk melatih Naruto, itu dikarenakan fisik pemuda itu yang sungguh mengenaskan.

Namun sorot matanya memancarkan semangat yang luar biasa.

Setelah itu ia tak melihat pemuda itu selama beberapa minggu dan tepat sebulan, pemuda itu kembali dengan fisiknya yang berubah. Dia tidak lagi kurus, tubuhnya jauh lebih berisi dengan otot-otot tubuh yang mulai terlihat. Dan dari sorot matanya Jiraiya bisa menafsirkan sebuah kalimat padanya.

Latih aku sekarang,dan jangan beri belas kasihan padaku!

Jiraiya merasa tertantang dan semenjak itu memberi pelatihan khusus padanya. Jiraiya semakin bersemangat sebab pemuda itu seolah menantangnya untuk melatihnya lebih keras lagi, lagi dan lagi.

Jiraiya sampai tak tahu bagaimana metode pelatihan untuk pemuda itu selanjutnya, sejujurnya pelatihan gila miliknya seolah kurang keras jika diterapkan pada pemuda itu, padahal selama ini tak ada yang mampu menyelesaikan pelatihan gila miliknya.

Kemampuan belajanya, insting, dan kemampuan mengambil keputusannya benar-benar menakutkan.

Dan yang paling Jiraiya suka dari pemuda itu adalah semangat tak pantang menyerahnya.

Dia berani bertaruh jika selama ini tubuh pemuda itu pasti lebam disekujur tubunya, dan dia terus berlatih tanpa istirahat setiap harinya. Itu benar-benar hal yang gila, Jiraiya adalah master karate, dia banyak melawan petarung lain, tapi baru kali ini ada seseorang yang memiliki kegilaan segila ini.

"dia juga mampu menyerap ilmu ninja milikku, yang mana kau saja kesulitan Jiraiya!"

Sindir Danzo sembari melirik Jiraiya.

"ya! Jangan bandingkan aku yang sudah tua ini dengan seorang pemuda gila itu! dia adalah monster versi manusia."

"Ucapanmu sungguh menghinanya! Tapi yang kau katakan memang benar adanya. Baru kali ini aku melihat tekad yang begitu kuat."

"dan dengan tekad itu aku ingin mengajarinya dengan seluruh kemampuanku, namun semuanya sudah kuajarkan, sekarang aku bingung ingin kuajarakan apa lagi ke dia!"

"Selanjutnya aku membuatnya sebagai penerusku!"

Ucapan Danzo membuat Jiraiya sedikit terkejut, namun beberapa saat kemudia ia kembali biasa.

"dengan kemampuannya memang itu bukan hal yang mustahil, namun dia masih belum cukup umur sebagai penerus guru."

Danzo menggeleng.

"Tidak ada yang kurang darinya, semangat, kemampuan dan pengalaman telah ia dapat dengan cepat. Dia bahkan telah mengalahkan para murid terbaikmu yang lain, dan dia mengalahkannya 10 orang sekaligus tanpa istirahat. Pengalaman sudah ia dapat, tidak ada yang lebih hebat darinya!"

"benar, tapi dia masih terlalu muda. Ninja memang simbol Jepang, sebagai penerus seorang ninja dia harus paling tidak berumur lebih tua lagi. untuk menunggu waktu itu aku ingin menjadikannya penerus dojo ini."

"katakan saja kau tidak mensetujuinya!"

"Aku tidak bilang seperti itu!"

Dan untuk kedua kalinya Jiraiya akan kembali berdebat dengan Danzo.

Sementara itu dengan Naruto, Ia masih mengasah gerakan-gerakan yang selama ini ia pelajari dengan melawan murid-murid terbaik di dojo ini.

5 bulan waktu yang ia habiskan untuk melatih bela dirinya dalam dojo ini. tinggal sedikit lagi persiapan yang harus ia persiapkan sebelum memainkan Yggrasil.

"Ayo lagi."

Seru Naruto menunjuk praktisi yang lain.

0O0

Yggdrasil…

Merupakan sebuah game Virtual Reality dimana seseorang mampu menggerakkan tubuhnya seperti di dunia nyata. Oleh karena itu, Naruto mengolah dan menempa tubuhnya dalam latihan gila setiap hari demi mencapai Yggdrasil

Waktu satu tahun ini ia habiskan untuk membentuk tubuh di gym dan melatih insting, kemampuan dan teknik bela diri dalam sebuah dojo.

Ruangan kamar miliknya yang hanya berisi komputer kini penuh dengan alat-alat Gym serta catatan-catatan mengenai Yggdrasil yang tertempel di dinding kamar. Semua ini merupakan persiapan sebelum ia terjun kedalam Yggdrasil.

Naruto mengabaikan tubuhnya yang berkeringat akibat latihan rutin yang baru saja ia lakukan. Ia menatap sekilas tubuhnya yang sangat berbeda dengan dia setahun yang lalu. Kini tubuhnya tampak lebih berisi, serta banyak bercak keunguan dibeberapa tempat akibat pukulan dan tendangan yang ia dapat dari berlatih di dojo.

Dengan ini Naruto berpikir bahwa kemampuannya akan membantunya dalam bermain Yggdrasil.

Ia berharap agar Yggdrasil lebih menarik daripada Rise of Magic.

Dengan semakin naiknya rating Yggdrasil membuatnya menguasai 75% pasar game dunia, dengan 85% warga Jepang memainkan game ini, apalagi program pemerintah yang mendukung Virtual Reality semakin membuat Yggdrasil kian memiliki rating yang tinggi.

Dengan ini semua sesuai rencana.

Infomasi, Kemampuan, Pasar game.

Dengan tiga komponen utama yang sudah dalam rencananya, ia kembali menguasai Yggdrasil layaknya dalam Rise of Magic.

Naruto menatap kapsul disebelahnya, dengan harga yang mahal membuat Naruto sedikit meringis, namun semua itu ia tepis. Ia menganggap semua ini sebagai investasi untuk mengumpulkan pundi-pundi uang yang lebih banyak.

Dengan semua persiapa ini, Naruto merasa ia seperti akan maju ke medan perang.

Apakah anda ingin log in ke Yggdrasil?

Ya / Tidak

"Ya!"

Balas Naruto dengan mantap.

Continue!

0O0

*Ding

Quest : Bantulah Author untuk menentukan nama karakter Naruto

Author Be a Hero merupakan Author baru yang mencoba tema game. Bantulah dia dengan inspirasimu mengenai nama karakter Naruto dalam game Yggdrasil. Naruto adalah tokoh utama dalam cerita Legendary of blacksmith dengan kemampuan yang mengejutkan, buatlah nama karakter yang mencerminkan Naruto.

Tingkat kesulitan : S

Syarat quest : Gunakanlah akun fanfictionmu. Jika kamu guest, kamu tidak dapat berpartisipasi dalam quest ini.

Hadiah

- Pertemananmu dengan Author akan meningkat +50%

- Intellegence +5

- Fame +50

- Legendary item