"Tolong pasang dengan benar, Chanyeol." Baekhyun mengomel setelah meneker posisi photo USG yang baru saja di pasang suami jangkisnya, itu sungguh tidak menarik, menurut si orang hamil. Karena Chanyeol memasangnya sedikit miring.

"Apakah sudah?" Tanya Chanyeol pada suami di belakangnya.

Tangan kanan Baekhyun memegang perut bagian bawah saat merasakan pergerakan didalam sana. Baekhyun menuntun tangannya memberi usapan menenangkan bayi kembarnya.

Usia kehamilan Baekhyun saat ini sudah memasuki akhir. Makanya, Saat ini dirinya dan Chanyeol tengah mendekorasi kamar untuk kehadiran bayi-bayi kecil mereka.

Sedari tadi Chanyeol berdecak kesal, karena Baekhyun meminta seperti ini, seperti itu. Disana, lalu menggeleng mengatakan itu tidak pantas disana membuat Chanyeol harus melepas lalu memajang di tempat yang Baekhyun ingin, lagi.

Baekhyun yang tengah hamil seperti ini, menjadi lebih banyak berjalan-jalan walaupun sebentar. Itu perintah suaminya yang memang tahu karena seorang dokter kandungan.

Baekhyun tidak usah pergi ke dokter karena dirumahnya saja dia punya dokter kehamilan, kecuali untuk obat, Vitamin dan USG. Mereka tetap harus melakukannya di RS.

Baekhyun ingin melahirkan secara normal oleh suaminya itu, dia ingin menyaingi orang-orang yang pernah mengangkang didepan suaminya. Baekhyun harus terlihat sexy ketika melahirkan. Baekhyun selalu membuka google untuk membantu rencananya, tapi... yang dia cari tidak muncul dalam pencahariannya, malah yang muncul saran agar melahirkan baik dan benar, menjaga kandungan tetap sehat, itu terlalu biasa! Membuat Baekhyun mengerang kesal karena apa yang dia maksud tidak ada.

"Miring kekanan! Lihat makanya ish." Kembali dumel Baekhyun, sambil membuat kerutan didahinya, "Bagus seperti itu!!" Ucapan yang terdengar bangga membuat Chanyeol menghela nafas lega.

'Akhirnya siksaan ini berakhir.'

Siapa yang tidak akan lelah, sejak kepulangannya tugas dari Rumah Sakit Baekhyun langsung menyuruhnya memasang dua box bayi, lampu trumbl, dekorasi lain yang ketika itu semua dipasang harus menuruti kemauan Baekhyun, dan kemauannya selalu berubah-ubah. Itu yang membuat ingin menjenggut rambutnya sendiri agar terlepas.

Chanyeol mendekat pada suaminya yang tengah duduk disofa dengan tangan kanan yang tidak pernah meninggalkan perutnya, "Sayang, aku mandi dulu ya. Ini sudah set 9 malam." Chanyeol mengecup bibir suami yang tersenyum manis kearahnya.

"Ne, daddy." Suaranya di miripkan seperti anak kecil, membuat Chanyeol terkekeh, dia suka sisi Baekhyun yang lain seperti ini, "Terima kasih, Daddy~."

Walaupun Baekhyun itu super duper galak pada Chanyeol, tapi dia kadang bersikap manis ketika sesuatu yang Chanyeol kerjakan membuahkan kesenangan hati dan pikiran.

Chanyeol melenggang masuk ke dalam kamar mereka yang terhubung dengan kamar anak. Meninggalkan Baekhyun menatap senang ruang kamar anaknya.

Baekhyun ikut keluar dari kamar bayi, menuruni tangga untuk minum, dia juga ingin ngemil sesuatu karena perutnya sejak tadi terasa mulas. Mengabaikan bagaimana tubuhnya sudah seperti balon.

Apalagi bagian pipi, perut yang sudah jelas dan paha yang semakin besar dan berisi. Hal ini membuat Baekhyun mengeluh melihat tubuhnya yang sudah seperti badut, tapi dia tidak pernah berhenti makan. Karena, dia tidak boleh egois memikirkan kesenangannya semata, dia mesti mementingkan kedua buah hatinya.

Ketika mereka berhubungan badan, Baekhyun sesungguhnya malu dan merengek ingin menolak tapi ingin 'itu'. Dan Chanyeol sebagai suami sekaligus dokter selalu mengatakan tubuhnya menjadi lebih sexy saat berbadan dua.

'Apalagi hamil anakku' begitulah kata si caplang.

Dia juga mengatakan tentang kandungan sehat dan baik dan lain-lain supaya Baekhyun tidak minder lagi.

Chanyeol juga jadi memiliki hobbi baru ketika Baekhyun mengandung, dia jadi suka mengusap perutnya sayang sambil menggerakan penisnya, dia juga semakin gemas pada dada Baekhyun yang tampak besar tapi tidak sebesar milik wanita. Kata Chanyeol, dia harus membantu melancarkan asi untuk anak-anaknya makanya dia suka menghisap-hisap bergantian sampai Baekhyun crot.

Tapi ada sesuatu yang baekhyun tidak suka ketika hamil dan berhubungan badan. Chanyeol tidak akan mengizinkan Baekhyun duduk diatas perut sixpack itu atau bisa dinamakan Uke on Top untuk permainan mereka.

Baekhyun awalnya marah dan menangis mengira Chanyeol tidak suka melihat tubuh gajahnya diatas perutnya atau Chanyeol merasa berat karena tertindih olehnya. Tapi Chanyeol menenangkan dengan mengatakan bahwa ia tidak ingin terjadi sesuatu pada anak-anaknya karena bisa berakibat fatal jika mereka bercinta dalam posisi itu.

Baekhyun tiba-tiba merasa perutnya mulas kembali, dia berpegangan pada meja dapur. Dia tengah menikmati cemilannya tapi tiba-tiba dia merasa perutnya sakit.

"ugh CHANYEOL!!' teriaknya saat sakit itu semakin menjadi-jadi.

"Ngh arghhhh sakitt!" Baekhyun mendongak berteriak, dia merasakan sesuatu mengalir di pahanya menuju kakinya.

"Hiks.. kenapa ini? Chanyeol!!!!" Teriaknya kesal karena suaminya tidak segera turun.

"Baekhyun! Oh astaga kau akan melahirkan!" Chanyeol sudah memakai baju santai berwarna hitam dan kolor balenciaga.

Chanyeol baru saja akan turun menghampiri suaminya, tapi yang dia lihat suaminya tengah mengerang kesakitan.

Chanyeol cepat-cepat mengendong tiga orang dalam satu tubuh itu. Dia segera ke halaman membuka pintu mobilnya menyandarkan Baekhyun di jok samping pengemudi.

"ARGHH SIALAN!! IINI SAKIT! AWAS SAJA KALAU KAU MINTA ANAK LAGI!!! KAU SAJA YANG HAMIL!! Huhuhu SAKITTTT!" Baekhyun meracau tidak jelas ketika Chanyeol masuk kedalam mobil.

"Iyaa. Iyaaa tarik nafas sayang, dan tolong jangan ngomong yang aneh-aneh!" Pinta Chanyeol sambil berusaha membagi fokusnya.

...

"ARGHHHH SAKITTT... SIALAN KAU CHANYEOL!!!!"

Rencana Baekhyun yang akan menggeliat sexy didepan suaminya ketika melahirkan sirna sudah, boro-boro dia ingat rencana itu. Dia tengah kesakitan sekarang, mengangkang memperlihatkan penisnya yang tertidur dan lubang yang memerah berkedut-kedut. Bukan kedut nikmat tapi sakit!

Chanyeol sudah memakai semua perlengkapan, memakai baju sterile berwarna hijau bersama asisten yang dia pinta segera datang untuk menemaninya melahirkan istrinya.

Chanyeol yang memegang kedua lutut Baekhyun, dia memasukan jarinya kedalam lubang itu untuk mengetahui posisi bayi pertama.

"Dorong sayang!"

Baekhyun meremas sisian bantal mengangkat sebagian tubuhnya untuk mendorong, "GRHHHH AHHHH JANGAN HANYA MENYURUH ARGHHH!"

"Kamuh errrgghhh yang melahirkan saja nanti!! Errrghhhhh" Sudah tahu dia juga dari tadi mengejan malah terus di suruh mendorong, Baekhyun jadinya marah tidak jelas karena kesal pada suaminya.

Chanyeol memberi kode pada Irene, untuk memegang lutut suaminya agar tidak di katup.

Chanyeol pergi ke sisi Baekhyun, dia mengusap lalu mendorong perut itu pelan membantu mendorong, Baekhyun yang mendapati Chanyeol mendekat langsung mengejan mendorong bayinya sambil menyembunyikan wajahnya di bahu Chanyeol, menangis kesakitan.

Dia mengigit bahu Chanyeol ketika perutnya berkontraksi.

"Arghhh.. sakit Baek!!!!" Chanyeol berteriak kesakitan, mencoba menjauhkan suami munyilnya. Ini pertama kalinya ada pasien yang menggigit dirinya, tentu saja Baekhyun berani padanya, diakan suaminya.

"Kamu tahu apa tentang sakit ini!! huhuhu mamaaaaa sakitttt erghhhhh!!" Baekhyun tergeletak lemas setelah mengejan sekuatnya, mencoba mengambil nafas di sela istirahat.

Chanyeol menyeka keringat Baekhyun, mengabaikan keringatnya sendiri, "Ketika kontraksi itu datang lagi. Kau mengejan dengan sekuat yang kamu bisa, oke? Demi bayi kita." Chanyeol melihat suaminya kasihan, padahal ada yang lebih parah dari ini dan harus melakukan operasi.

Tapi, Chanyeol saat ini melihat suaminya, mengerang menangis memperjuangkan buah hati mereka. Walaupun dengan racauan tidak jelas, Chanyeol ingin menangis melihatnya.

Chanyeol beralih ke bagian bawah Baekhyun, meminta Irene menyeka keringat Baekhyun yang di angguki Irene.

"Oke mulai!"

"ERGHHHHHH AHHH HIYAAAAAA."

Baekhyun mendorong, mengejankan sambil mengangkat dadanya mengenai perutnya. Dia terus mempertahankan itu membuat kepala bayinya terlihat.

"Iya sayang benar! Dia sudah terlihat!" Chanyeol langsung menarik bayi merah itu keluar saat sebagian dadanya. Membuat Baekhyun berbaring merasa lega.

Oaaaaa oaaaaaa oaaaaaaaaa

Chanyeol menatap bayinya haru, dia langsung memberikan anak pertamanya laki-lakinya pada asisten, untuk di bersihkan.

Chanyeol beralih menatap Baekhyun yang memejamkan matanya, "Hei.. kau tidak boleh tertidur sayang. Si kecil sudah tidak sabar menyusul kakaknya."

Chanyeol mencoba membuat Baekhyun tersadar, Baekhyun membuka mata sayunya, mengangguk kecil.

Perutnya kembali beraksi.

Baekhyun mendorong tanpa tenaga, "Chan, lelah." Bisiknya, suaranya parau karena banyak berteriak.

Chanyeol mendekat, "Kau harus bisa sayang. Demi kita, demi anak-anak kita dan keluarga." Semangat Chanyeol membuat Baekhyun sadar walau sedikit.

"Errggghh ahhh Chan!" Baekhyun mendorong kembali sekuat yang dia miliki di sisa tenaganya, "Chanyeol fuck you!" Teriaknya marah dan..

Oaaaaa oaaaaa oaaaaa

Berhasil. Walaupun tangisannya tidak sekeras kakaknya tapi bayi kedua lebih berisi. Chanyeol bawa anak keduanya yang berjenis kelamin laki-laki juga.

Chanyeol menyerahkan kembali bayinya pada Irene. Dia mendongak melihat Baekhyun yang jatuh tak sadarkan diri. Dia mendekat untuk mencium dahi Baekhyun yang dipenuhi rambut lepek, wajahnya tampak lelah dan pucat.

"Makasih sayang. Makasih." Air mata kebahagiaan keluar. Akhirnya mereka memiliki pengikat kuat yang lain dalam pernikahan ini.

Chanyeol mulai membersihkan sendiri tubuh bagian bawah Baekhyun yang penuh darah, lubang merah pekatnya menganga. Hasil dari keluar dua anaknya itu.

Dia menjahit anal Baekhyun yang sobek karena anaknya besar-besar, sedangkan lubang itu biasanya hanya dimasuki penis Chanyeol. Walaupun besar tidak sebesar anak-anaknya.

...

Baekhyun terduduk diatas brankar rumah sakit menggunakan pakaian rumah sakit, dia sudah bersih dan sudah sadar.

Para keluarga sudah menjenguk tadi pagi. Chanyeol juga sudah memberi nama bagi kedua anak laki-lakinya, Nama anak pertama Park Zoey dan kedua Park Loey.

Dia memainkan ponsel sambil menyusui anaknya di atas pangguan, Chanyeol yang menuntun suami kecilnya bagaimana memegang bayi tadi, sebelum ada tugas untuk mengecheck pasien lain.

Baekhyun saat ini tengah sibuk update tentang dua bayinya di SNS, dia tersenyum melihat komentar-komentar dari kakak kelas dulu, teman-temannya baik di kampus atau guru, ada juga murid yang yang dekat dengannya.

Send a picture of twins.

Caption: Welcome to the world, Twins.

Kyuguco: Aigoooo... twins sudah lahir!

Kim jongun: Waduhh... mirip sekali sama bapak bidan. Unggul ini si bapak pasti tahu cara buatnya biar mirip sama dia. Baek, aku mau belajar ke bapak bidan kkkk

Oseh: Saem, itu babynya? Kok lucu mirip aku.

Luhaenn: Baek, Kamu udah lahiran???! Aku ke Seoul besok! Jangan berikan bayi itu pada yang lain!.

Junki: Kalo dulu kamu jadi nikah sama aku, pasti sekarang kita sudah memiliki bayi bersama:)

ShinChangmin: Oh? Kamu benar nikah sama si Park, Baek? Sayang sekali. Tapi selamat:)

Seulgi: Pak Park, sudah lahiran? Aku sama guru lain akan menjenguk nanti sepulang sekolah yaa.

Show all comment

Baekhyun tersenyum melihat komentar-komentar itu, dia juga melihat mantan-mantan berkomentar disana. Kalau Chanyeol sampai tahu pasti ponsel miliknya akan Chanyeol sita karena Chanyeol itu type orang cemburuan.

Dulu memang pernah ada yang akan melamar, itu sesama guru tapi beda sekolah, dia Junki. Mereka bertemu di rapat-rapat guru sekecamatan. Junki dengan berani meminta nomornya, dan Chanyeol yang membalas pesannya.

Waktu itu, Junki sudah datang kerumah tapi Baekhyun menolak dengan cara yang sopan dan baik agar diterima dengan lapang dada bagi pihak Junki.

Dia sudah memiliki Chanyeol walaupun belum ke tahap yang lebih serius alias masih pacaran.

Mendengar Chanyeol di susul oleh oranglain, membuat Chanyeol marah dan dengan segera dia yang melamar sebagai kado untuk Baekhyun di ulangtahunnya. Membuat Baekhyun menjerit-jerit bahagia.

"Sudah melamunnya?" Tanya Chanyeol tiba-tiba membuat Baekhyun kaget dan reflek memegang bayi di dadanya.

Baekhyun menyimpan ponselnya, lalu mendengus kesal, "Kenapa datang tiba-tiba sih, sana cuci tangan! Aku tahu kau sudah meraba lubang si uke ganjen alias si Ren!"

Dia tahu karena tadi saat dia sempat menanyakan kemana suaminya, dan Irene memberitahu.

Oaaaa oaaaa oaaa

Mendengar teriakan Baekhyun bayi satunya menangis membuat Chanyeol menggeleng kepala. Dia mendekat pada Zoey, memangkunya lalu menyerahkan pada Baekhyun yang sudah memperlihatkan dada yang lain untuk di santap Zoey.

"Kamu itu baru lahiran, tapi sudah marah-marah tidak jelas. Huhhh."

Chanyeol tersenyum kecil melihat apa yang ada didepannya, ia berjalan mendekat, menduduki kursi samping ranjang melihat Baekhyun tengah menyusui kedua buah hatinya sambil tersenyum manis menatap bayi-bayi imut itu.

"Kenapa kedua anakku mirip denganmu semua?!" Tanyanya dengan nada kesal tapi berbanding terbalik dengan bibirnya membentuk kurva keatas, tersenyum.

Chanyeol mencium dahi anak-anaknya, "Tentu saja. Mereka bibit unggul dari aku." Bisiknya didepan telinga Baekhyun lalu mengecup bibir merah cerry itu.

Chanyeol juga menunduk melihat anak-anaknya yang menyusu, "Selamat menikmati bekas daddy, ya nak." Setelah itu dia tersenyum idiot.

Ucapan itu berhasil mendapat pelototan maut dari Baekhyun. "Sembarangan."

.

.

.

FIN

Ini cerita gajelas tapi gak nyangka pada suka. wkwk

sebenernya gada niatan buat bikin kagi. tapilagi kesel, laginmales ketik ff lain. aku harap kalian suka di waktu libur iniiii