•••

•••

Sehun menatap jengah pintu kamar bertuliskan Byun Baekhyun yang masih tertutup rapat. Hampir dua jam. Dengan sisa kesabaran akhirnya dia membuka paksa pintu kamar yang tak terkunci itu dan menampakkan sang pemilik yang terkejut dan refleks menutup tubuhnya.

"Yak! Byun Sehun! Tak bisakah kau mengetuk pintu kamar?! Atau aku perlu mengajarimu caranya hah?! "

"Sebenarnya apa yang kau lakukan hyung? Dua jam dan kau masih telanjang?" tanya Sehun mengabaikan teriakan sang kakak.

"Kau! Dasar mesum! " Baekhyun menarik handuknya semakin ke atas agar menutupi tubuhnya.

"Demi celana dalam larva milikku, aku tidak tertarik dengan tubuh kerempeng dan penis kecilmu. Jadi berhenti berusaha menutupinya seperti itu" ucap Sehun dengan wajah datarnya.

"Penisku tidak kecil! " Baekhyun melotot tak terima.

"Ya ya katakan itu pada kelingkingku yang lebih besar dari penismu" balas Sehun mengangkat kelingkingnya.

"Byun Sehuuuun!"

"Berhenti berteriak hyung. Cepatlah atau aku meninggalkanmu" ucap Sehun dan beranjak meninggalkan Baekhyun bersama wajah merah menahan kesal miliknya.

Baekhyun melempar kesal handuknya. Kenapa dia harus memiliki adik menyebalkan macam Byun Sehun? Kalau tau adikknya seperti itu, lebih baik dia tidak minta adik kepada ibunya dulu.

"Ya tinggalkan saja aku. Aku tidak akan rugi sama sekali. Lagipula itukan pesta ulang tahun temannya. Bukan temanku. Dan kenapa dengan bodohnya aku mau ikut dengan adik tak tahu diri macam Byun Sehun? " rutuk Baekhyun sepanjang dirinya bersiap dengan pakaiannya.

Sehun menatap kakaknya yang berjalan menuruni tangga. Sweater oversize dengan celana jeans hitam dan juga converse putih adalah pilihan Baekhyun. Dia tampak menggemaskan dengan poni menjuntai hampir menutupi matanya. Sebenarnya Baekhyun itu umur berapa? Kenapa dia tampak seperti anak kecil? Sehun kadang sanksi orang beranggapan dirinya adalah paman-paman pedhofil yang mengajak anak di bawah umur berpergian.

"Hyung, bahkan perempuan tidak berdandan selama itu. Aku curiga, jangan-jangan kau makhluk gaib" ucap Sehun.

"Dan aku juga curiga, jangan-jangan kau perempuan. Soalnya mulutmu sama dengan mereka, tidak ada saringannya" balas Baekhyun.

"Ya, terserah. Ayo pergi. Kita mungkin sudah ketinggalan acara tiup lilinnya" Sehun menarik tangan Baekhyun agar bergegas.

Sehun menghentikan mobilnya di depan sebuah bangunan yang di depannya terparkir beberapa mobil mewah. Sepertinya mereka terlambat.

"Tempat apa ini? " tanya Baekhyun.

"Tempat pestanya" jawab Sehun melepas sabuk pengamannya.

"Sebenarnya siapa yang berulang tahun? "

"Temanku"

"Temanmu yang mana? Teman berandalmu?"

"Hyung berhenti bertanya. Pakai ini" ucap Sehun menyerahkan pita berwarna merah.

"Apa? Kenapa aku harus memakai ini? "

"Ini tema pestanya. Lihat aku juga pakai" jawab Sehun menunjuk pita yang sudah terpakai di lehernya.

"Kau tidak sedang membodohikukan Byun Sehun? " Baekhyun memicing curiga.

"Kenapa aku harus? Kemari! Biar kupakaikan" Sehun melilit dan mengikatkan pita itu hingga membuat simpul di leher jenjang Baekhyun yang terekspos.

"Ini terasa aneh"

"Anggap saja hyung sedang memakai choker. Nah, ayo turun"

Baekhyun menatap sekelilingnya saat memasuki bangunan yang dipenuhi orang-orang yang beberapa dikenalnya. Ya. Sebagian dari mereka berasal dari sekolah yang sama sepertinya. Dia juga melihat si kapten cheerleader disana. Di samping si ketua berandalan. Park Chanyeol. Mereka sedang membicarakan entah apa dan Baekhyun tidak peduli.

"Hey yo! Byun Sehun disini!" Sehun tersenyum lebar dengan dirinya yang semakin merangkul bahu Baekhyun. Baekhyun sendiri berdiri tak nyaman dalam rangkulan Sehun dengan semua pandangan mengarah kepadanya.

"Kau terlambat sialan" umpat Jongin menepuk kepala Sehun dari belakang.

"Aku harus menyiapkan hadiahku dulu"

"Dan dimana hadiahku? Kau menjanjikan hadiah paling istimewa untukku" Park Chanyeol bangkit dari duduknya dan berjalan mendekati Sehun.

"Ini. Hadiah dariku. Paling istimewa dan tidak akan ada lagi di dunia ini" ucap Sehun dengan senyum lebarnya menarik Baekhyun berdiri di depannya.

"A—apa? " Baekhyun masih mencerna ucapan adiknya.

"Silahkan ambil. Hadiah ini milikmu Park Chanyeol"

"Aku tidak suka berterimakasih. Tapi aku akan mengambil hadiahmu. Kau yang terbaik Byun Sehun" ucap Chanyeol menarik Baekhyun ke dalam pelukannya.

"Tentu saja. Jaga hadiah dariku baik-baik. Tidak boleh lecet! "

Baekhyun yang mendengar ucapan adiknya langsung mendorong dan melepas paksa pelukan Chanyeol.

"Apa maksudmu Byun Sehun? " tanya Baekhyun berbalik menatap Sehun tak percaya.

"Apa lagi hyung? Kau sudah mendengarnya. Aku memberikanmu sebagai hadiah ulang tahun untuk Chanyeol" jawab Sehun dengan entengnya dan menyentuh pita yang melilit leher Baekhyun.

"Kau…Adik sialan! Kau pikir aku barang hah?! Kau menipuku!" teriak Baekhyun mencoba melepas pita yang melilit lehernya dengan paksa. Tapi tidak berhasil. Entah bagaimana cara Sehun mengikatkannya.

"Hei, berhenti melakukan itu. Lehermu bisa terluka…" ucap Chanyeol menjauhkan tangan Baekhyun dari lehernya.

"Jangan menyentuhku!" Baekhyun berteriak nyalang menatap Chanyeol.

"Kau hadiah milikku. Jadi bagaimana bisa aku tidak boleh menyentuhmu?" tanya Chanyeol merunduk mendekatkan wajahnya pada Baekhyun dan mencium pipi lelaki itu.

"Yakkk! " teriak Baekhyun menghapus kasar bekas ciuman Chanyeol di pipinya. Chanyeol terkekeh dan secepat kilat membopong tubuh Baekhyun di pundaknya dan membawanya pergi menjauh dari orang-orang yang tak melepas tatapan kepada mereka.

"YAKK! PARK CHANYEOOOL! TURUNKAN AKUUU! " teriak Baekhyun memukul brutal punggung lebar Chanyeol.

"BYUN SEHUUUUN! KUADUKAN KAU PADA— "

"Berhenti berteriak sayang" ucap Chanyeol menampar bongkahan pantat Baekhyun yang membuatnya terdiam.

"Nah, lebih baikkan? " Chanyeol terkekeh mendapati tubuh Baekhyun yang menegang di atas pundaknya.

"K—kau mesum" cicit Baekhyun menahan panas di wajahnya.

•••

kkeut—

Lanjut? Yes or no? Keep review ^^.

Ini another cerita gaje yang aku bikin. Idenya lewat gitu aja waktu lagi di kamar mandi wkwkwk. Buat Adorable Baekhyun aku belum bisa lanjutin, karena aku lagi kehabisan ide hehe. Banyak juga riview yang minta lanjutin Become A Yeoja. Sebenernya udah aku tulis sampe chap 3 dan dengan bodohnya aku lupa mindahin file dari dokumen ke disk E waktu instal ulang laptop. Jadi ilang semua dan aku belum ada feel buat ketik ulang. Karena yang udah pernah dibikin itu kalo dibikin lagi pasti hasilnya gak bakal sebagus yang pertama. Dan untuk Obsesi udah aku ketik sampe end sih. Tapi entah kenapa aku takut buat publish. Takut kalian kecewa karena ceritanya super gaje banget.

Udah itu aja.

Juga mau ngasih tau. Aku gagal maju tahap selanjutnya CPNS. Sedih aku tuh.

Bhay.