Wajahmu yang dulu mencintaiku menjadi semakin pudar, Ini menjadi semakin jelas. Bahwa kau berubah sedikit demi sedikit Aku ingin mendengar kejujuran, sekarang

Mengapa kau terus mencoba menyembunyikannya.

Ya, meskipun kau terus mengelak, sudah Aku bisa melihat semuanya

...

...

...

...

Ruang tengah itu bising oleh suara televisi yang tengah menyiarkan sebuah boyband asal korea. Ruangan itu sangat luas, pemiliknya pastilah bukan seorang biasa, karena apartement ini terlihat elegant dan mahal dalam sekali lihat. Didepan televisi terduduk seonggok manusia yang tengah menonton di atas sofa berwarna hitam tebal dan kokoh. Sosok itu memiliki telinga besar yang menarik perhatian, mata besar, tubuh besar dari bisepnya dan apalagi yang besar? Dia adalah Chanyeol. Park Chanyeol yang tengah asyik melihat acara di siaran televisi didepannya.

Satu onggok manusia juga terlihat keberadaannya tengah berada di dapur yang menyatu dengan ruang tengah hanya di batasi oleh tembok setinggi pinggang orangdewasa. Dia memiliki ciri-ciri sebaliknya dari Chanyeol. Ia memiliki wajah cantik bermata sipit coklat , bibirnya tipis tapi terlihat menggiurkan tubuhnya munyil, hidungnya munyil tapi mancung pantas untuk parasnya. Sungguh perpaduan yang sangat sempurna, kalian pasti tahu siapa dia. Sudah sangat jelas dia adalah Baekhyun. Byun Baekhyun yang tengah membuat cemilan untuk mereka.

Cling

Cling

Cling

Suara ponsel milik Baekhyun membuat Chanyeol terganggu, siapa orang mengirimkan pesan malam-malam, mengganggu ketenangan saja. Chanyeol membawa ponsel itu lalu membukanya untuk membaca isi pesan tersebut.

Chanyeol menyerjit, "Baby. Ini siapa?" Chanyeol mengengkat ponsel Baekhyun memperlihatkan sebuah pesan dari Daehyun.

Baekhyun menengok pada Chanyeol, Baekhyun berjalan mendekati Chanyeol penasaran akan apa yang Chanyeol maksud, "Aah itu dari teman kampus, dia selalu becanda padaku. Dia sangat menyebalkan." Baekhyun terkekeh.

Chanyeol menatap Baekhyun lama lalu berbalik melihat pesan itu sekali lagi, tak ada pesan lama atau apapun hanya 3 buah chat yang baru masuk dan pesan itu sangat menganggu.

-HAI-

-AKU MERINDUKANMU-

-RASANYA AKU INGIN KEMBALI BERJUMPA DENGAN MU, SELAMAT MALAM SAYANG.-

Chanyeol menatap pesan itu lama, ini sungguh keterlaluan teman mana yang mengatakan hal-hal manis seperti ini dan untuk apa memberi pesan sesuatu yang tidak bermutu di malam hari seperti ini. Awalnya ia ingin membalas dan memarahi tapi ia tidak mau Baekhyun marah padanya karena ia tidak percaya padanya dan merasa dirinya terlalu mencurigai. Bisa-bisa Baekhyun marah dan kecewa, ini akan membuat hubungan mereka retak.

"Jika ada seseorang yang membuatmu merasa terganggu kau bisa mengatakannya padaku." Ucap Chanyeol sambil menyimpan ponsel Baekhyun.

Baekhyun memeluk leher Chanyeol mencoba menghilangkan resah Chanyeol, "Kau tenang saja, aku pasti mengatakannya padamu yeollie hmm" Baekhyun menempelkan pipinya pada rambut Chanyeol, ia menggesek-gesekan hidungnya pada rambut Chanyeol menghirup wangi sampo disana.

Chanyeol mendongak melihat Baekhyun dibelakangnya, ia mengusap lengan Baekhyun yang membelit lehernya, lalu mencium bibirnya. Mereka saling melumat menghisap bibir satu sama lain, Chanyeol menyesap bibir atas Baekhyun dan baekhyun menyesap bibir bawah Chanyeol yang penuh. Baekhyun melenguh saat kekasihnya ini memainkan bibirnya dan mencoba masuk kedalam mulutnya.

"Nghh."

Mereka adalah sepasang kekasih yang telah menjalin kasih selama 2 tahun. Mereka menjalin kasih saat mereka masihlah sama-sama seorang mahasiswa dengan Chanyeol adalah senior Baekhyun yang populer, jatuh terpikat pada pesona Baekhyun yang polos. Membuat fans Chanyeol kecewa karena jatuh pada Baekhyun yang memang bukan seseorang yang berpengaruh atau menarik pada saat itu.

Menjalin kasih dengan Chanyeol membuat Baekhyun kehilangan keperjakaannya dan ia bukan lagi Baekhyun yang polos seperti dulu, dirinya menjadi lelaki bergairah dan lebih berani yang selalu bisa mengangkat nafsu lelaki dominantnya, Baekhyun menjadi percaya diri, dan sekarang Chanyeol sudah bekerja di perusahaan milik keluarganya.

Baekhyun memukul dada Chanyeol meminta memutuskan ciuman mereka.

Chanyeol mengerti lalu tertawa melihat Baekhyun yang terengah, "Manisnyaaaa kekasihku ini eh?"

Baekhyun memukul Chanyeol karena godaan itu, "Ish menyebalkan, sudahlah aku akan mengupas kembali buah-buahan. Dasar pengganggu!!" Baekhyun pergi dengan kaki yang menghentak marah.

Chanyeol terkekeh melihat itu, lalu menggelengkan kepalanya karena kekasihnya sungguh lucu, kesayangannya malu karena kalah dalam ciuman mereka.

...

"Cemilan datanggg~~"

Baekhyun mendekat pada Chanyeol, menyimpan nampan diatas meja, dia mendudukan pantatnya disamping Chanyeol. Ia menusukan potongan buah apel lalu mengarahkannya pada Chanyeol.

"Aaaaa"

Chanyeol langsung melahapnya menatap Baekhyun yang juga tengah menatapnya. Ia terkekeh melihat Baekhyun mengunyah.

Chanyeol mencoba menelan buahnya sebelum berujar, "Kau imut saat tengah memakan sesuatu." Hal ini membuat Baekhyun membuang mukanya malu.

Baekhyun melirik Chanyeol dari ujung matanya, "Jadi maksudmu aku hanya imut saat mengunyah lalu saat-saat yang lain tidak." Baekhyun menghempaskan punggungnya pada sandaran sofa dibelakangnya, menyilangkan lengan didada.

"Yaaa... Kau merajuk hmm?" Chanyeol mencondongkan tubuhnya semakin mendekat pada Baekhyun, mencolek dagu kekasihnya yang tengah ngambek itu.

"Apaan sih." Sudut Baekhyun terangkat sedikit tapi ia menahannya agar tidak melebar karena kekasihnya pasti akan menggodanya.

"Tidak usah menahan senyum malu."

Dan benar saja... bukan.

"Yak!!" Baekhyun memukul kepala Chanyeol kesal sedangkan Chanyeol hanya tertawa berhasil membuat kekasihnya menyerah dalam ngambeknya itu.

"Bagaimana jika besok kita kencan setelah kau kuliah?" Chanyeol membawa tangan lelaki cantik ke genggamannya.

Baekhyun berpikir, "Hmm boleh. Itu pasti seruuu." Eyesmile Baekhyun sungguh membuat Chanyeol terpesona.

"Kau.. cantik." Tatapannya dalam menyalurkan rasa cintanya pada sosok seperti malaikat ini yang berhasil ia miliki.

"Terima kasih tapi aku laki-laki." Baekhyun balas menatap lalu memeluk Chanyeol menyembunyikan wajahnya di dada bidang pujaannya.

Chanyeol membalas pelukan itu sambil terkekeh. Sungguh tidak akan ada hentinya tertawa bahagia saat ia bersama Baekhyun.

.

.

.

.

Baekhyun sibuk dengan ponselnya sampai tidak menyadari sahabatnya datang dengan nampan makanan ditangannya.

Suasana kantin tampak lenggang,tidak seperti biasanya. Mereka biasanya akan makan bersama sambil berbincang tapi saat ini Baekhyun tidak makan karena kekasihnya semalam sudah berjanji bahwa mereka akan berkencan.

"Kau sibuk sekali."

Baekhyun mendongak, lalu menyimpan ponsel di saku. "Maafkan aku. Aku membalas pesan dari Chanyeol dan sedikit dari Daehyun."

Kyungsoo memutar matanya, "Chanyeol akan marah jika tahu ini." Ia mulai sibuk menyantap makanannya.

"Apa yang harus dia marahi? Daehyun temanku, diwaktu Chanyeol sibuk." Ujar Baekhyun santai melihat suasana kantin yang tidak terlalu bising.

"Apa kau tidak merasa berbahaya berteman dengan Daehyun yang badboy seperti itu?" Kyungsoo melihat Baekhyun yang mengangkat bahunya.

"Aku tidak peduli, ia selalu baik padaku." Baekhyun kembali mengambil ponselnya saat dirasa ada getaran menandakan sebuah pesan masuk.

Baekhyun tersenyum melihat pesan dari Daehyun yang menyuruhnya makan banyak agar tidak sakit. Sungguh perhatiannya tidak seperti Chanyeol. Hal ini membuat Baekhyun mendengus kasar.

"Chanyeol selalu sibuk, Kyung. Ini membuatku kesepian, aku juga ingin ada yang perhatian padaku seperti kekasih yang lain pada pacar-pacarnya." Baekhyun menopang dagu menerawang dengan sedih.

"Tapi Chanyeol mencari uang untuk siapa? Untuk kau dan masa depan kalian. Lagian, saat Chanyeol dirumah kau termanjakan kan??" Tanya Kyungsoo memastikan.

Baekhyun melihat sahabatnya yang tengah menyantap makanannya, "Iya. Memang tapi... aku membutuhkan lebih perhatian dan aku merasa bosan saja mencari hiburan."

"Terserah kau sajalah. Asal jangan sampai kau berkhianat pada Chanyeol."

"Sudahlah aku akan pergi sebentar. Bye Kyung!!" Baekhyun memakaikan tasnya dipunggung karena Kyungsoo terlalu mengurusi urusannya, lalu pergi meninggalkan Kyungsoo yang hanya mengelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya yang berubah, bukan Baekhyun yang selalu membangga-banggakan kekasihnya yang selalu membuat telinga Kyungsoo sakit.

Baekhyun selalu bercerita apapun padanya, dan rasa kesepian Baekhyun hingga menjalin pertemanan dengan Daehyun tidak beralasan. Sungguh Baekhyun bukan seperti itu, dia adalah lelaki yang pemalu walaupun itu dulu, Kyungsoo hanya bisa menghela nafas lalu sibuk dengan makanannya.

Chanyeol saat ini berada di sebuah toko perhiasan yang megah. Lampu-lampu krystal menghiasi atap toko itu, etalase-etalase berbaris berisi perihiasan.

Chanyeol menatap etalase yang didalamnya terdapat banyak cincin, Chanyeol menggaruk hidungnya karena dirinya bingung sekali, ia meluangkan jadwalnya karena dirinya ingin menyiapkan hal ini.

"Selamat datang, tuan." Seorang pelayan wanita berpakaian seragam khas toko perhiasan itu menyapa Chanyeol dengan sopan.

"Aku ingin memesan sebuah cincin pernikahan, di dalamnya terdapat inisial dan aku ingin itu dari bahan krystal emm untuk namanya Pcy dan bbh" Jelas Chanyeol mengenai keinginannya, sedang sang pelayan mengangguk mengerti.

"Boleh tuan. Pesanan ini diambil kapan?"

"Aku ingin hari ini. Apa bisa?" Tanyanya karena ia ingin memberinya kejutan untuk Baekhyun, disaat Baekhyun pulang nanti.

"Boleh tuan. Tapi mungkin anda harus menunggu selama 3 jam." Jelas pelayan itu, "Dan ukuran jari anda dan pasangan anda?"

Chanyeol melihat jam memastikan apakah pas atau tidak jadwal m3mberi kejutan ini, "Baik. Aku akan menunggu dan untuk ukuran pasanganku mungkin sama ujuran dengan milikmu." Chanyeol menatap jari-jari pelayan itu.

Ingatannya pada jemari Baekhyun walaupun lelaki Baekhyun memiliki jari yang sama dengan seorang wanita. Sungguh hal ini membuat Chanyrol tidak sabar dan tidak sadar tersenyum tampan.

"Baik silahkan menunggu tuan."

Lalu Chanyeol duduk disebuah sofa yang disediakan.

Chanyeol membuka ponselnya mengirimkan sebuah pesan pada Baekhyun, ia akan memberikan kejutan pada Baekhyun.

-Baby. Kencan kita sepertinya tidak akan terlaksana hari ini. Kau pulanglah lebih dulu aku memiliki rapat dadakan.-

Chanyeol tersenyum setelah mengirimkan itu, ia bisa membayangkan wajah kecewa kekasihnya karena kencan mereka harus tertunda kembali.

Tapi lelaki munyil itu akan terkejut saat ia pulang nanti dan akan menangis haru. Chanyeol mengumpulkan uang hasil ia bekerja dikantor milik ayahnya. Yeah walaupun dia pemiliknya tapi ia selalu menabung sedikit-sedikit hasil jeri payahnya untuk persiapan pernikahannya dengan Baekhyun.

Chanyeol berjalan keluar menuju cafe sebrang toko perhiasan ini. Ia akan mengisi perutnya yang terasa lapar terlebih dahulu sambil memikirkan rencana kejutan untuk Baekhyun.

-Baby. Kencan kita sepertinya tidak akan terlaksana hari ini. Kau pulanglah lebih dulu aku memiliki rapat dadakan.-

"Hah..." Baekhyun memejamkan matanya berusaha menghilangkan rasa kesal dihatinya.

Baekhyun melihat sebuah pesan itu lagi dengan datar ia rasanya ingin marah, ia ingin berteriak memberitahu bahwa hatinya terluka.

Sebuah pesan masuk dari orang yang berbeda, Baekhyun keluar dari forum chat dengan Chanyeol.

-Ayo kita kencan hari ini. Aku merindukanmu.-

Hal itu membuat Baekhyun tersenyum senang membuat moodnya kembali ia langsung membalaskan mengatakan bahwa ia menunggunya di depan kampus.

Baekhyun berdiri disana dengan semangat, melihat-lihat SNSnya lebih dahulu sambil menunggu seseorang.

Tin tinn

Baekhyun mendongak lalu tersenyum senang menghampiri mobil itu, ia masuk melihat lelaki disana sangat tamoan memakai pakaian kaos hitam dengan jaket hitam kulit.

"Hai..."

"Hai.. mau kemana?" Tanya Baekhyun menatap lelaki disebelahnya.

Lelaki itu mengetuka-ngetukan telunjuknya pada stir mobil berpikir, "Hmmm aku ingin isi perut terlebih dahulu di cafe favoritku. Mau?" Tanyanya menatap kesamping melihat persetujuan Baekhyun.

Baekhyun mengangguk semangat, "apapun itu. Aku akan senang!."

"Bagaimana harimu?" Tanya yang masih asyik menyetir, melihat kaca spion si sampingnya saat melihat ada mobil yang ingin menyelip lalu melirik Baekhyun.

"Yeah.. seperti biasa tidak ada yang istimewa." Balas Baekhyun membalas lirikan lelaki itu.

Mobil itu melaju bersama mobil yang lain. Hari sore itu sangat padat, akhirnya mobil itu terparkir didepan cafe. Mereka keluar bersama. Lelaki itu menyodorkan jemarinya di balas oleh Baekhyun dengan senyuman di wajahnya, hingga jari mereka saling bertautan lalu berjalan memasuki cafe.

"Kau ingin pesan apa?" Tanya Daehyun, lelaki yang bersama Baekhyun.

"Pesananku samakan saja denganmu minumannya aku ingin milkshake strowberry." Ujar Baekhyun membuat Daehyun mengangguk mengerti.

Daehyun menjentikan jemarinya memanggil pelayan, "aku ingin pesan spageti dua.. sedangkan untuk minumannya aku ingin cola satu dan milkshake strowberry 1. Apa kau ingin memesan yang lain baby?" Tanyanya pada Baekhyun dibalas gelengan oleh Baekhyun, "Sudah itu saja."

"Baik.. tunggu beberapa menit."

Daehyun mengangkat tangannya mengusap binir bawah Baekhyun, "Kau cantik sekali, bee."

Baekhyun tertawa lalu memegang tangan Daehyun, "Terima kasih, tampan." Ia mengecup tangan itu.

Mereka tidak menyadari lelaki yang tengah menatap mereka diam didekat jendela, memperhatikan interaksi mereka.

.

.

.

Chanyeol tengah asyik melihat jadwalnya ditemani sebuah americano, ia merasa besok adalah hari yang sangat padat saking asyiknya tidak menyadari sosok yang ia ketahui memasuki cafe yang sama dengannya.

"Pesananku samakan saja denganmu minumannya aku ingin milkshake strowberry."

Suara itulah yang membuat Chanyeol mendongak karena merasa ia tahu dan kenal suara itu. Pada saat itu ia menemukan Baekhyun disana dengan lelaki didepannya yang tidak ia ketahui. Ia bisa tahu walaupun Baekhyun membelakanginya, karena pakaian saat baekhyun berangkat pergi kekampus masih melekat dalam ingatannya.

Sedang apa ia bersama seorang lelaki bukankah ia sudah menyuruhnya untuk pulang?

"Apa kau ingin memesan yang lain baby?"

Ujaran itu membuat Chanyeol terkekeh sinis, apa-apaan dengan panggilan itu. Itu sungguh lucu. Ia merasa gatal ingin menghampiri kedua orang tersebut. Ia menyesap americano miliknya dengan tenang sambil mendengarkan pembicaraan kedua orang didepannya.

Setelahnya bangkit pergi dari sana saat Baekhyun sibuk dengan ponselnya dengan hidangan didepannya begitu pula lelaki yang bersama Baekhyun.

...

"Ini pesanan anda, tuan." Pelayan itu tersenyum sembari memberikan kotak berisi dua cincin pada Chanyeol dibalas anggukan dengan ekspresi datar berbeda saat ia pertama memesan, wajah semangat dan senang tapi sekarang hanyalah ekspresi yang tidak bergairah malah aura hitam berada disekelilingnya.

Ini bukan sesuatu yang ia inginkan seperti niat awal, tapi ini sudah terlanjur dipesan jadi Chanyeol membayarnya dengan mahal. Cincin itu sederhana dengan satu berlian disana tapi terdapat tulisan dibalik masing-masing cincin, di cincin yang lebih kecil bertulis PCY sedangkan cincin yang lebih besar bertulis BBH.

"Semoga lancar pernikahannya tuan dan terima kasih sudah memesan." Ujar sang pelayan.

Chanyeol tertawa merasa lucu, "Yeah semoga lancar."

Chanyeol melenggang pergi dari sana, ia berdiri diluar menatap cafe diserbrang sana meremas perhiasan yang ia pesan dengan erat seerat-eratnya menghilangkan rasa marah yang sudah mengondok dihatinya giginya bergemulutuk karena saling bergesekan.

Ia tidak menyangka apa yang Baekhyun lakukan dibelakangnya, selingkuh dengan oranglain. Ia bahkan baru mengetahuinya sekarang karena gelagat Baekhyun yang tidak menunjukan sesuatu yang aneh. Chanyeol benar tidak bisa percaya. Hatinya sakit bukan main kekasih yang selama ini ia percayai tapi Chanyeol akan menunggu Baekhyun memberi kejelasan. Mungkin apa yang ia lihat tidak seperti yang ada dalam pikirannya.

.

.

Chanyeol sampai di apartement yang masih gelap, belum ada penghuni yang datang. Ini sudah malam apa Baekhyun masuh asyik berkencan. Ingatan itu membuat Chanyeol tertawa ia menatap dirinya dalam sebuah cermin sambil melepas dasi.

"Menyedihkan." Desisnya pada dirinya sendiri matanya memerah menahan segalanya hari ini sungguh mengejutkan seperti kejutan atas apa yang dia lakukan, mestinya dirinya yang memberikan kejutan pada Baekhyun tapi sebaliknya kejutan ini berhasil membuat dirinya terkejut harusnya Baekhyun diberi penghargaan atas kejutan yang luar biasa.

Drttt drttttt

Chanyeol melirik ke atas ranjang, ponselnya bergetar menandakan sebuah pesan masuk. Apa ini dari Baekhyun? Chanyeol berjalan mendekat membuka pesan itu.

-Chanyeoliee... temanku menahan pulang untuk makan malam bersama. Pesanlah sesuatu untuk makan malam okee?-

Chanyeol melihat GPS Baekhyun berada disebuah restoran. Ia akan pergi kesana berpura-pura ia memang ingin makan disana. Chanyeol tidak mengganti pakaiannya. Ia hanya mengenakan kemeja tanpa dasi yang sudah ia lepas tadi, Chanyeol memakai jacketnya lalu pergi dengan terburu.

.

.

Baekhyun dan Daehyun menikmati hidangan didepannya, restoran itu memang bukan restoran mewah tapi Baekhyun senang. Inilah yang dia inginkan, seseorang yang selalu memiliki waktu untuknya. Menghabiskan waktu-waktu luang bersama.

Mereka sudah pergi ke taman berdiam disana melihat anak-anak sambil berbicara lalu mereka pergi ke pestival malam, Baekhyun membeli aromanis sungguh itu adalah sesuatu yang Baekhyun inginkan kembali setekah sekian lama ia tidak berkencan walaupun bukan dengan Chanyeol tapi seseorang yang bisa membuatnya bahagia.

"Kencan hari ini sungguh kencan terindah." Ujar Baekhyun memberitahu bahwa hatinya tengah gembira.

Daehyun tertawa lalu mengusak rambut Baekhyun, "Tentu apapun yang kamu inginkan, bee."

Mereka kembali menyantap hidangan didepannya dengan hikmat kadang sebuah candaan dilayangkan Daehyun membuat Baekhyun tertawa hal ini membuat Daehyun puas, ia merasa senang melihat Baekhyun tertawa karenanya.

"Kau tidak perlu mengantarku. Aku takut Chanyeol melihatmu." Ujar Baekhyun memberitahu.

Makanan mereka sudah habis mereka kembali berbicara.

"Baiklah huh." Daehyun mendengus kesal tapi ia berbalik menatap wajah Baekhyun lalu mendekatkan bibirnya pada bibir Baekhyun tapi--

Brukkk

Daehyun terjatuh dari duduknya saat seseorang tiba-tiba memukulnya keras. Orang yang disana kaget otomatis berteriak.

Baekhyun dengan cekatan membantu Daehyun bangkit, menatap Chanyeol didepannya,"Chanyeol."

Chanyeol membalas tatapan itu dengan dingin, "Kenapa kau kaget? Aku tanya dia siapamu?"

"Dia temanku!!"

"Aku sudah mengatakannya di pesan aku makan bersama teman!" Baekhyun meremas rambutnya kesal, "Kau membuatku malu dengan tingkahmu! Pergi!" Baekhyun menatap Chanyeol dengan sorot berbeda, ia sungguh malu kelakuan kekasihnya yang bar-bar seperti ini.

Mereka tidak mau ikut campur urusan sepasang kekasih itu. Daehyun yang kena pukul itu diam saja mengusap darah disudut bibirnya.

Chanyeol bergulir menatap tajam pada Daehyun, "katakan dia siapamu? Bagaimana mungkin dia temanmu dia hampir menciummu dannkau diam saja!!."

"Aku sudah mengatakannya dia temanku!! Kenapa kau tidak percaya kau membuatku muak dia hanya-- hanya membantu meniupkan mataku yang kelilipan!!" Baekhyun berteriak kesal.

Chanyeol tertawa sinis, "oke! Sekarang pulang!!" Chanyeol menarik lengan baekhyun, Baekhyun jelas berontak ia tidak suka diperlakukan seperti ini dikekang dilarang berteman dengan siapa saja.

"Sakit! Lepaskan!!! Aku bisa jalan sendiri Chanyeol, tanganku sakit!."

Daehyun menepis lengan Chanyeol yang memegang lengan baekhyun, "Lepaskan dia. Kau menyakitinya."

Chanyeol mendorong dada Daehyun, "Apa kau?"

Baekhyun mencoba menenangkan Chanyeol, "Sudah Chanyeol aku mohon sudah, baik kita pulang sekarang" Baekhyun takut Chanyeol kembali meninju Daehyun dan akan ada yang memanggil pihak keamanan.

Baekhyun menatap Daehyun memberi kode bahwa ia akan pulang lebih dahulu yang diangguki oleh Daehyun. Mereka berdua berbalik pergi meninggalkan Daehyun yang menatap kepergian mereka.

"Sialan!"

...

Diperjalan Chanyeol menyetir dengan focus tanpa ada niatan melirik atau berbicara pada Baekhyun. Chanyeol meremas stir matanya menatap nyalang jalanan, rahangnya mengeras ingin melampiaskan amarahnya tapi ia tidak tega harus menyakiti kekasihnya. Jadi, ia menahannya.

Baekhyun beberapa kali melirik Chanyeol, berharap mendapat perhatian. Tangannya berkeringat, bukan tangannya saja tapi tubuh dan wajahnya sudah mengeluarkan keringat dingin. Ia mencoba menguatkan dirinya agar berani berbicara pada Chanyeol.

"Chan." Panggilnya pelan.

Tapi tidak ada sahutan, "Chanyeolie. Aku minta maaf dia memang temanku." Baekhyun menatap Chanyeol berkaca-kaca.

Baekhyun ingin memegang tangan Chanyeol yang meremas stir tapi Chanyeol tepis, "Chanyeolie... Aku mohon kau jangan marah, kau membuatku takut." Baekhyun mengusap air matanya yang mengalir jatuh membasahi pipi gembilnya.

"Chanyeolie... hiks hiks huweeeeeee." Baekhyun malah menangis dengan kencang seperti anak kecil, jika kalian mengira ia hanya berpura-pura menangis maka jawabannya salah. Ia benar-benar takut pada Chanyeol yang marahnya seperti ini mendiamkannya tanpa berbicara atau melihat dirinya. Ia harap Chanyeol akan memarahi dirinya maka Baekhyun bisa membalasnya juga. Tapi jika seperti ini ia angkat tangan, ia sangat-sangat takut pada kekasihnya ini.

Chanyeol memutar matanya malas, ia mendengus kesal, "Menyebalkan. Baik-baiklah Baekhyunie aku memaafkanmu."

Cahnyeol menghela tubuh Baekhyun yang masih menangis kedalam pulaknnya. Ia mengusap punggung Baekhyun menenangkan kekasih menyilnya. Baekhyun terisak-isak semakin lama semakin pelan dan ia terlihat mengantuk berat merasa nyaman akan kehangatan yang kekasih tingginya berikan.

Chanyeol menyetir menggunakan satu lengannya,ia memarkirkan mobilnya. Ia menunduk melihat wajah srmbab dan hidung memerah itu yang tertidur pulas d3ngan mukut yang sedikit terbuka.

"Hah..."Chanyeol menghembuskan nafasnya lelah hari ini, Chanyeol menidurkan Baekhyun oada sandaran. Ia keluar membuka pintu sisi Baekhyun. Ia mengangkat Baekhyun dalam gendongan didepan seperti pengantin. Ia kesulitan saat menekan tombol-tombol apartementnya, walaupun begitu ia berhasil masuk dan membaringkan kekasihnya.

Chanyeol meatap wajah itu lama, wajah yang memikatnya dulu sampai sekarang. Chanyeol mengusap wajahnya kasar lalu pergi keluar kamar, menutup pelan-pelan pintu itu.

Chanyeol membawa ponsel disakunya mencari nama yang ahli dalam bidang peretasan. Saat dirasa ia menemukan ahlinya ia langsung menghubungi sekaligus dia adalah sodaranya.

"Hallo, Sehun. Aku ingin meminta tolong" Chanyeol menyisir rambutnya kebelakang masih sibuk dengan sambungannya.

"Apa hyung?"

"Aku ingin kau meretas dan menyadap ponsel Baekhyun, berikan padaku setelah selesai."

"Kenapa?"

Chanyeol mengeraskan rahang kesal, "Lakukan saja!"

Tut tut tut

"Haishh dasar hyung sialannn!!" Teriak Sehun kesal disebrang sana, tidak tahu apa dirinya sudah memiliki tugas yang banyak ditambah tugas dari hyungnya tanpa kejelasan apapun.

.

.

.

.

.

.

TBC

INI HANYA SAMPAI 5 CHAPTER MAKSIMAL. MUNGKIN YAA AKU HARAP 4 CHAPTER AJA CUKUP.

aku butuh belajar gimanasi cara bikin narasi atau apalah yang bagus. ;V pusying butuh contoh contoh wkwk

terinspirasi dari terjemah lagu sign sendiri. tapi malah giniㅠ