Sparkle
~•~
Story written by
Blaze1221
~•~
Disclaimer by
Masashi Kishimoto
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy Reading
- Macchiato? -
07.00
Konoha adalah kota yang sangat sibuk, bahkan belum waktunya jam kantor dimulai jalanan sudah sangat ramai. Mobil-mobil memenuhi seluruh penjuru kota, saling membunyikan klakson agar bisa sampai cepat di tujuan. Tentu saja ini bukan hal biasa, untuk gadis bersurai pink yang kini tengah menunggu bus.
Di Sunagakure, pukul tujuh pagi gadis itu pasti masih berada di rumah menikmati sarapan paginya. Tapi ini adalah impiannya, merubah hidupnya dengan pergi ke kota besar! Ia menaiki bus kemudian pergi menuju univeritasnya.
Konoha University adalah universitas berbasis internasional, banyak rumor beredar para artis yang masih bersekolah juga berkuliah disini. Ia senang sekali, bahkan gadis itu sangat ingat bagaimana rasanya saat mendapat informasi kelolosan beasiswa transfernya.
Bayangan hidup di kota besar seperti Konoha yang terus menerus membayanginya. Apalagi jika artis idolanya seperti Uchiha Sasuke satu universitas dengannya, oh sial ia tak bisa berhenti untuk berteriak senang.
Setelah turun dari bus, Sakura langsung bergegas masuk menuju universitasnya dan masuk ke fakultasnya. Fakultas kedokteran, sayangnya artis idolanya bersekolah di fakultas bisnis yang sangat jauh dari fakultas miliknya. Toh, lagipula pasti aktor terkenal seperti Uchiha Sasuke jarang masuk kelas.
Namun naas kaki Sakura tersandung ketika menaiki tangga, sial sepertinya ia belum terbiasa dengan high heels miliknya. Bukunya tercecer di sepanjang pelataran tangga universitas. Namun, tiba-tiba mata hijaunya menangkap bayangan seseorang yang sangat familiar baginya. Dia, Uchiha Sasuke.
Mata sakura berbinar senang ketika melihat Uchiha Sasuke ada di depannya. Lelaki itu tampak sangat mencolok dengan mantel biru muda miliknya, bayangan ketika dirinya terjatuh dan ditolong oleh aktor favoritnya seperti di film mendadak berputar di kepalanya.
Namun harapan itu langsung pupus, ketika gadis itu melihat dengan jelas lelaki itu justru menginjak buku kedokteran yang baru ia beli seharga dua bulan uang sakunya!Sakura langsung berteriak tak terima, persetan sekalipun lelaki itu adalah sang idola.
"Hei, Uchiha Sasuke!"
Namun lelaki itu hanya berjalan santai tanpa merasa dirinya dipanggil, lelaki itu tampak mengenakan headset yang terpasang di telinganya. Gadis itu menarik lengan lelaki itu menghadap ke arahnya, ternyata usahanya tak sia-sia. Lelaki itu berhenti dan menghadap ke arahnya, Sakura sejenak tertegun dengan ketampanan lelaki ini yang katanya bak dewa Yunani.
Namun gadis itu seakan kembali ke alam sadarnya ketika melihat lelaki itu hendak beranjak pergi. "Kau menginjak buku milikku!" ucap Sakura
"Apa bukumu rusak?" tanya lelaki itu, yang dibalas gelengan kecil oleh Sakura.
"Kalau begitu tidak ada masalah." ucap lelaki itu sambil berjalan lagi. Sakura merasa geram dengan sikap lelaki di depannya, apa semua orang di kota besar selerti Konoha selalu seperti itu? Setidaknya minta maaf jika merasa bersalah, itu yang selalu ibunya ajarkan.
"Uchiha Sasuke!" panggil Sakura geram, kini rasa kagumnya pada Sasuke luntur seketika saat ia sadar sikap Sasuke tak se-charming saat ia menontonnya di televisi. Lelaki itu kembali menghentikan langkahnya setelah Sakura menarik lengannya lagi.
"Aku tahu kau aktor terkenal, tapi-"
"Aku bukan Uchiha Sasuke." potong lelaki itu cepat.
"Eh?"
"Aku Sai, Shimura Sai." jawab lelaki yang baru saja mendeklarasikan diri itu sebagai Shimura Sai.
Sakura terdiam ketika meratapi betapa malu dirinya ketika memanggil orang yang salah, sebenarnya juga bukan salahnya sepenuhnya. Karena wajah lelaki itu benar-benar mirip dengan Uchiha Sasuke, lagipula mana mungkin Uchiha Sasuke berkeliaran di fakultas kedokteran yang jaraknya notabene lumayan jauh dari fakultas bisnis.
Gadis itu akhirnya beranjak merapikan bukunya dan masuk di kelas, kadar kekagumannya pada seorang Uchiha Sasuke telah kembali. Ia percaya, mana mungkin aktor kesukaannya bertindak seperti yang lelaki itu lakukan tadi. Pasti Sasuke seribu persen lebih baik dari pemuda tadi.
~•~•~•~•~
Hari telah mulai panas di kota Konoha, tampak seorang lelaki memandang malas Macbook mahal di depannya. Benar juga, bekerja dan kuliah itu sulit. Mulai dari membagi waktu, hingga tak tidur pun kini menjadi hobi barunya.
Lelaki itu menyesap Americano miliknya sambil memandangi jalanan Konoha yang mulai lenggang, karena jam makan siang telah berakhir. Sebenarnya ia ingin berhenti bekerja, tapi sepertinya itu akan menjadi pilihan yang buruk baginya. Jika ia bekerja karena uang tentu saja ia sudah keluar kemarin-kemarin, orang tuanya cukup kaya untuk membiayai seluruh hidupnya. Ia tak bekerja untuk uang, tapi ia pikir lelaki itu bekerja hanya untuk sekedar mencari angin.
Sakura mengambil macchiato rendah kafein miliknya dengan senang, sesuatu yang saangat sangat ia ingin lakukan di Konoha adalah meminum macchiato yang sangat terkenal di kedai ini.
Sayangnya karena ia tak bisa sering-sering kesini, tentu aja karena harganya yang cukup tinggi untuk kalangan mahasiswa penganut hidup hemat seperti dirinya. Membayar sekolah transfer kedokteran ke Konoha saja ia harus menggunakan beasiswa, apalagi untuk hal seperti ini.
Sakura menempelkan ponselnya ketelinga setelah merasakan benda itu bergetar berulang kali.
"Halo?"
"Iya, besok malam aku datang kok."
"Mana mungkin aku lupa."
"Okay, sampai nan-"
KRAKK.. BRUSSHH
Terdengar suara retakan plastik diikuti dengan minumannya yang telah jatuh di lantai. Sakura menatap nanar kearah macchiato mahal yang ia beli dengan uang tabungannya.
Sakura menatap pelaku yang menabrak dirinya sembarangan,
"Apa yang... Shimura?" ucap Sakura setengah kaget, ia tak menyangka akan bertemu lagi dengan lelaki menyebalkan ini.
"Kau lagi, ah sial jasku jadi kotor" ucap lelaki itu sambil mendesah kesal, hal itu membuat Sakura geram. Lelaki itu kemudian menatap Sakura sejenak, sebelum menyeretnya ke ruangan privat yang berada di lantai dua cafe.
"Jangan pergi kemanapun, aku akan mengurusmu setelah ini." ucap lelaki itu dari luar setelah menutup pintu dan menguncinya. Sial, beraninya lelaki ini. Ia kemudian memandang blazernya yang tampak kotor karena macchiato miliknya tadi, sepertinya hari pertamanya di Konoha tak seindah ekspetasinya.
Sakura merasa bosan, sudah satu jam ia terkurung di ruangan ini. Sepertinya ini adalah ruangan yang hanya bisa dipesan oleh orang yang berkantong tebal, bisa dilihat dari lantainya yang sangat indah dengan batuan marmer yang melapisinya. Dindingnya pun juga di dengan wallpaper biru tua dan hitam, sejujurnya ia merasa sangat nyaman disini. Jika saja kondisinya tak diculik oleh lelaki asing seperti ini.
KRIEETTT
Tiba-tiba pintu itu terbuka lebar, manampilkan sesosok pria bertubuh tinggi dengan kemeja putihnya yang terlihat kotor karena insiden tadi. Ia baru tahu, ternyata ada orang yang bisa benar-benar semirip itu dengan Uchiha Sasuke. Kemudian lelaki itu bergerak cepat mengambil ponsel Sakura yang berada di atas meja, Sakura terbelalak karena hal itu terjadi tiba-tiba.
"Kembalikan ponselku, Tuan Shimura" ucap Sakura yang masih dalam ambang batas kesabaran.
"Baru saja kau membuat kemeja dan jasku kotor karena benda ini bukan?" tanya lelaki itu sambil mengotak atik ponselnya. Sakura melihatnya dengan tatapan jengah, apa yang akan lelaki itu lakukan pada ponselnya? Toh, ponselnya juga disandi.
"Lalu?" tanya Sakura malas.
"Luar biasa, aku tak menyangka kau mengoleksi foto seperti ini." ucap lelaki itu sambil menunjukan layar ponsel gadis itu.
Wajah Sakura merah padam, bagaimana bisa lelaki itu membuka ponselnya dan menemukan foto itu?!
bersambung...
Hehe, ketemu lagi! Biasa ya suka bikin cerita baru padahal yang terakhir aja belum selese ehehe. Ditunggu review, follow dan favorite nya