By : Charlote Wibu.
Genre : Adventure,Fantasy,Magic,Comedy.
Rate : T.
Cros : NS x Semi Covers.
Warn : Typo,Strongnaru,OOC,OC.
.
.
.
.
.
.
.
Note: Masalah Word dan Typo akan saya usahakan. font face="Nimbus Mono L, monospace"span lang="zh-CN"ありがと /span/font(Arigato).
.
.
.
Sebelumnya.
"Hachuu! Mungkin ada yang kangen dengan ku hehehhehe".
"Sepertinya itu tidak mungkin".
"Berisik Kaisar Sihir sialan".
"Hooo". " Mau bertatung hah"Ujar kaisar Sihir. "kaisar Knight"Lanjutnya
"Hooaam lebih baik aku tidur daripada meladenimu"Ujar Kaisar Knight.
Kaisar Sihir melihat itu merasa geram dan segera melancar kan serangan berupa tendangan.
Kaisar Knight menghindarinya dengan berguling kesamping. "Yeee tidak kena uweeee"Ujarnya sembari menjulurkan lidahnya dengan posisinya masih tiduran.
"Dasar gila".
"Kau juga gila".
"Tidak-tidak kau yan gila aku tidak gila".
"Kau gila"Ujar Kaisar Knight.
"Kau"Ujar Kaisar Sihir.
"Kau".
"Kau".
"Kau".
"Kau".
"Baiklah kita sama-sama gila"Ujar Kaisar Knight.
"Hahahaha"Tawa keduanya.
"Ngomong-ngomong aku dengar ada Siswa Academy yang sama seperti kita yaitu orang gila"Ujar Kaisar Knight.
"Hooo! Bagaimana kita buat kelompok 'Tiga sekawan'."Usul Kaisar Sihir.
"Boleh juga jadi 'Tiga Sekawan yang Gila"Ujar Kaisar Knight.
"Hahahaha"Tawa keduanya.
.
.
.
[Di tempat Naruto]
"Hachuuu".
.
.
.
.
.
.
.
.
Chapter 4 : Namikaze Naruto serius.
Di suatu pagi yang cerah daan cukup bagus untuk menikmati hari Academy tapi sepertinya itu tidak akan terjadi jika di Academy ada pembuat onar.
"Kemari kau sialan"Teriak beberapa Siswa yang mengejar satu Siswa dan Siswa itu adalah Namikaze Naruto si murid gila dan orang yang memegang rekor 50 pertarungan dan 50 menang.
"Hahahaha, tangkap aku kalau bisa"Ujar Naruto sembari menepuk bokongnya dan menjulurkan lidahnya.
"Sialan ku bunuh kau".
"Uweeee, hahahaha"Ujar ejek serta tawa Naruto lalu kembali berlari.
"Sial dimana"Ujar Siswa yang kesal karena kehilangan jejak Naruto dan akhirnya ia memutuskan untuk menyerah mencari.
Di sebuah pohon terlihat Naruto. "Hm bosan! Lebih baik aku tidur saja ah"Ujar Naruto yang bosan lalu mencoba untuk tidur di dahan pohon.
[Di suatu tempat].
"Kau terlihat sibuk ne Arthuria"Ujar seseorang yang tiba- tiba muncul.
Dan suara itu mengejutkan seorang perempuan dan wajahnya tersirat kesal.
'Twich'.
'Ctak'.
"Dan itu salah siapa sialan"Ujar Athuria sembari menunjuk orang dihadapanya itu dengan pena yang sudah patah. "Ne! Kishi Te no Arthur Pendragon"Lanjutnya.
"Ma ma! Jangan kesal wahai adikku yang manis"Ujar Arthur lalu melepaskan topeng yang ia gunakan dan memperlihatkan wajah tampannya.
"Jadi ada apa yang membuatmu kembali baka Aniki?"Ujar Arthuria.
'Twich'.
Arthuria mengalihkan pandangannya dan ia melihat sang kakaknya sedang tertidur pulas di sofa
"Ngrookk".
'Twich'.
Arthuria tambah kesal dan lalu ia mengalirkan Mana ke pena yang tadi ia patahkan itu lalu ia lemparkan.
'Whhuush'.
'Set! Tap'.
Arthur dengan mudah walaupun ia sudah tertidur pulas.
'Braaakk'.
Arthur melihat sofa yang tadinya tempat untuk tidur kini telah terbelah dua lalu Arthur melihat adiknya itu.
Arthuria berdecih dan decihan itu terdengar oleh Arthur, lalu ia mengalihkan pandanganya kearah lain.
Sweatdrop
'Oh aku di benci oleh adikku sendiri dan aku mau di bunuh oleh adikku sendiri'Batin Arthur yang Sweatdrop. "Kau ingin membunuhku".
"Selama kau memiliki sifat seperti orang gila aku akan tetap selalu membunuhmu".
"Maaf itu sudah menjadi kebiasaan"Ujar Arthur.
'Whuussh'.
Dan sesuatu melayang dan dengan sigap Arthur menghindarinya. "Uweeek! Tidak kena Uweeek"Ujar Arthur sembari menjulurkan lidahnya. "Oh ya tolong carikan data tentang Namikaze Naruto di kelas Knight"Lanjutnya dan langsung menghilang.
Arthuria melihat itu berkedut kesal. "Kau mau kemana kau Baka Aniki"Teriakk Arthuria lalu ia kembali duduk dan memijit keningnya.
"Entah kenapa di keluarga Pendragon hanya aku dan Ka-sama yang normal dan entah kenapa Ka-sama mau menikahi Tou-Sama yang dikenal orang gila, walaupun gila kemampuan sebagai Knight tidak bisa di anggap remeh"Lanjutnya.
Akhirnya Arthuria mulai mencari data tentang Namikaze Naruto di kelas Knight, dan ia menemukanya lalu ia membacanya.
"Hah! Haaah! Tambah satu lagi orang gila, tapi disini di tulis dia sudah memenangkan pertarungan sebanyak 50 kali dan ditambah tidak menggunakan sihir"Ujar Arthuria yang awalnya terkejut tapi ia menghela nafas.
"Entah kenapa tidak hanya di kerajaan dan Academy banyak orang gila, Contohnya saja 'Maho Te'.lalu Baka Aniki yang menjadi 'Kishi Te'. Dan di tambah si Namikaze Naruto ini. Sepertinya rumor itu benar jika 'Orang yang memiliki kekuatan besar membuat gila'."Ujar Arthuria.
"Tapi kenapa baka Aniki ingin data Namikaze Naruto".
Dan entah kenapa Arthuria bergidik ngeri. "Ugh entah apa yang terjadi jika tiga orang gila ini berkumpul di tempat yang sama".
Tapi sayang tak lama lagi ketiga orang gila itu akan berkumpul dan membuat gencar di seluruh kerajaan tidak tapi seluruh dunia yang fana ini.
.
.
.
.
.
.
[Academy].
Di sebuah ruangan.
"Sepertinya banyak wajah yang tak kenal disini"Ujar seorang sembari menatap kesekeliling ruangan.
"Tentu saja kau tidak masuk ke Academy selama bertahun tahun, dan datang-datang kau membawa gelar Kishi Te"Sahut Ashura.
"Hm benar juga hahaha! Kenalkan diri kalian"Ujar Kishi Te/ Arthur Pendragon.
"Otsutsuki Toneri kursi 3"Ujar Toneri.
"Hm saudara Ashura oke selanjutnya".
"Hn Uchiha Sasuke kursi 4"Ujar Sasuke.
"Datarnya! Ma itu tipikal seorang Uchiha selanjutnya".
"Hooam Nara Shikamaru Kursi 5"Ujar Shikamaru.
"Sekarang tipikal Nara yang malas selanjutnya".
"Hyuga Neji kursi 6"Ujar Neji.
"Sai kursi 7"Ujar Sai dengan Senyum palsunya.
"Senju Kyubi kursi 8"Ujar Kyubi.
"Yamanaka Ino kursi 9"Ujar Ino.
"Hyuga Hinata kursi 10"Ujar Hinata.
"Hm baiklah! Karena disini dalam Academy maka kalian bisa memanggilku Arthur".
"Kalau begitu lepaskan dulu topengmu jika kau ingin kami memanggil namamu"Celetuk Ashura.
"Benar juga"Ujar Arthuria sembari melepaskan topengnya.
"Jadi ada apa yang membuatmu kemari Arthur-San?"Tanya Neji.
"Hm bukan apa-apa, selama aku pergi aku mendengar kabar jika ada murid yang menang pertarungan 50 kali"Ujar Arthur.
"Orang gila itu? Memang kenapa?".
"Hm aku penasaran dan lagi dia di dalam kelas Knight kan?".
"Benar tapi disini ada juga Knight dan Wizard"Ujar Toneri sembari menunjuk ke arah Sasuke.
"Hn" Dengus Sasuke.
"Sasuke jika kau kelas Knight pasti kau tahu tentang pedang Mugen?".
Sasuke mendengarnya langsung menoleh ke arah Arthtur.
Arthur melihat reaksi Sasuke tersenyum. "Sepertinya kau tahu"Ujarnya.
"Sebenarnya aku sudah menemukanya"Ujar Arthur.
'Braaak'.
"Dimana letak pedang itu".
"Ma! Ma! Tenanglah, aku akan jelaskan jadi duduklah"Ujar Arthur.
Sasuke kembali duduk dan mencoba mendengarkan penjelas dari si kursi satu ini.
"Walaupun aku menemukanya dan aku ingin mengambilnya tapi aku tidak bisa"Ujar Arthur.
Sasuke yang paham dengan itu. "Lalu kau ingin orang gila itu ingin mengambil katana itu"Ujar Sasuke.
"Benar".
"Tapi kenapa?". "Kenapa tidak denganku"Ujar Dingin Sasuk
"Hm! Begini saja kau dan murid gila itu ber duel"Celetuk Shikamaru.
"Hah".
"Benar juga baiklah kita adakan duel nya tiga hari lagi"Ujar Arthur.
"Sasuke lebih baik kau hati-hati denganya jika kau kalah maka si murid gila itu akan merebut posisimu"Ujar Sai dengan senyum palsunya.
"Huh, tidak akan"Dengus Sasuke.
"Baiklah pertemuan ini kita bubarkan" Ujar Arthur sembari memakai topengnya.
[Skip].
Tiga hari kemudian para murid kembali dikejutkan dengan kabar Uchiha Sasuke si kursi 4 akan berduel dengan si murid gila yang memegang rekor kemenangan terbanyak.
Dan para Murid serta para Guru pun melihat pertarungan mereka di koloseum Academy.
"Baiklah pertarungan akan di mulai, para peserta harap menyiapkan diri kalian"Seru Wasit.
Sasuke yang sudah siap sedari tadi dan menggegam erat katananya sampei telapak tanganya memerah.
Sedangkan Naruto, tampang mengantuk dan bosan dan mencari harta karun di lubang hidungnya.
Dibangku penonton.
"Menurutmu siapa yang menang?".
"Hah! Jelas yang menang Uchiha-Sama".
"Benar itu Uchiha-Sama jelas yang menang.
.
.
.
.
.
"Pertandingan Dimulai"Seru Wasit.
Sasuke mendengar itu langsung berlari kearah Naruto dengan Katananya yang ia telah di lapisi dengan mananya dan akibatnya katananya di lapisi oleh petir.
Naruto tetap berdiri tegap lalu ia melihat Sasuke ingin menebas kepalanya ia segera beejongkok lalu.
"Hora"Ujar Naruto sembari memegang kaki kanan Sasuke lalu mendorongnya.
Dan akibatnya membuat Sasuke hampir terjatuh, tapi dengan sigap Sasuke mengatasinya dengan menahanya dengan tanganya lalu salto.
'Tap'.
Dan Sasuke pun berdiri menghadap Naruto yang bertepuk tangan.
'Prok! Prok! Prok!'.
"Wooah hebat -hebat lakukan lagi-lakukan lagi"Seru Naruto yang masih bertepuk tangan.
Sasuke merasa geram lalu ia merapal mantra. "[Magic Elment : Katon Gokakyu]"Seru Sasuke dan keluarlah api besar dan mengarah ke Naruto.
Naruto melihat itu segera melompat tinggi.
'Whuussh'.
.
.
.
.
"Wooaah! Lompatan yang tinggi"Ujar Arthur yang girang. "Bagaimana dia melakukannya, Sihir?"Lanjutnya.
"Sepertinya bukan Arthur-San"Jawab Shikamaru.
"Aku tidak merasakan Mana saat dia melompat"Sambung Kyubi.
"Ooh, jadi dia melakukanya dengan kemampuan fisik"Ujar Arthur.
"Ya kemampuan fisik yang menakutkan".
[Koloseum].
'Tap'.
"Woaah menakutkan"Seru Naruto setelah mendarat.
Sasuke berdecih saat melihat Naruto berhasil menghindari sihirnya, apa lagi dia melihat Naruto berpura-pura takut.
[Flashback].
"Sasuke".
"Hn apa?".
"Saat pertandingan cobalah untuk membuat Namikaze Naruto mengeluarkan sihirnya".
"Apa untungnya buatku".
"Jika kau berhasil maka akan ku beritahu ada katana yang menandingi Mugen no Katana".
Sasuke membelakan matanya saat mendengar perkataan orang di hadapanya itu.
[Flashback Off].
"Seriuslah sialan"Teriak Sasuke.
"Tidak mau weeeek"Ujar Naruto sembari menjulurkan lidahnya.
Sasuke memejamkan matanya. [Magic Genius Eye : Sharinggan]. Mata Sasuke kini berubah menjadi merah darah
"Woooa apa kau sakit kenapa mata mu jadi merah"Teriak Naruto. "Wasit dia matanya memerah cepat panggil dokter"Lanjutnya berteriak pada wasit dan menunjuk ke arah Sasuke.
"Ini jurus sihirku sialan cih"Ujar Sasuke di akhir berdecih.
.
.
.
.
.
"Hahahaha katanya mata Sasuke sakit hahaha"Tawa Kyubi.
"Diamlah Kyubi"Ujar Ino.
"Hah! Siapa kau menyuruhku"Ujar Kyubi.
"Apa".
Hinata mencoba melerai Kyubi dan Ino.
"Hooam! Bisakah kalian diam"Ujar malas Shikamaru.
"Arthur-San ada apa?"Tanya Neji.
"Ah bukan apa-apa sepertinya akan ada yang menarik lihatlah si Namikaze Naruto"Ujar Arthur.
Dengan senyumanya.
"Eh".
"Eh".
Lalu semuanya mengalihkan pandanganya ke arah Naruto.
.
.
.
.
"Ohh! Begitu ya gua kira kau sakit mata"Ujar Naruto dengan memiringkan kepala nya
"Tentu saja bukan kenapa kau takut"Ujar Sasuke.
"Hahaha! Aku takut!"Ujar Naruto yang masih memiringkan kepalanya lalu ia menegakkan kepalanya. "Tentu saja tidak"Lanjutnya denagan nada serius.
Dan itu membuat semua terkejut karena untuk pertama kali melihat Naruto berkata serius
"Hooo! Jadi kau bisa serius juga"Ujar ejek Sasuke.
"Tentu saja lagian buat apa aku serius jika lawanku sangat lemah seperti mereka"Ujar Naruto sembari menunjuk ke arah bangku penonton.
Para penonton tersinggung dan meneriaki Naruto.
"Sialan kami akan membunuhmu sialan".
"Uchiha-Sama kalahkan orang gila itu".
"Kau dengar itu semua...!"Ujar Sasuke tapi terhenti karena melihat Naruto yang?.
"Woooaaah, Wasit mereka semua ingin membunuhku tolong aku"Teriak Naruto yang bersembunyi di balik Tubuh sang wasit.
Dan itu membuat semuanya Sweatdrop masal padahal tadi terkejut saat melihat Naruto yang serius. Tapi sekarang mereka melihat Naruto kembali menjadi seperti bukan memang orang gila.
"Mereka tidak akan membunuhmu".
"Benarkah?"Ujar Naruto sembari melirik sekitar. Dan melihat para penonton yang bengong.
"Hm apa yang terjadi dengan mereka seperti orang gila saja"Ujar Naruto.
'Twich'.
'Twich'.
'Twich'.
"Kau yang Gila Sialan" Teriak semua penonton.
"Wooah kompak".
"Hm kembalilah dan lanjutkan pertandinganya"Ujar Sang wasit yang berkeringat dingin dan ia mengelap wajahnya ddngan tanganya.
Naruto pun kembali ke posisinya, lalu Sasuke menggelengkan kepalanya.
.
.
.
.
.
"Hahahaha".
"Saat ini bukan untuk tertawa Arthur-San"Ujar Hinata.
"Tapi dia sangat lucu, yosh ku putuskan dia akan kurekut di kelompok ku"Ujar Arthur.
"Eeeeh".
"Tapi Arthur-San memang kelompok apa?"Tanya Ino.
"Hm tentu Tiga Sekawan Gila Hahahaha"Ujar Arthur dengan bangganya dan di akhiri tawa .
Para dewan Komite bersweatdrop dan membatin. 'Aku lupa jika dia sama-sama gila'.
.
.
.
.
.
Naruto yang sudah kembali lalu menatap Sasuke. "Jadi apa yang membuatmu ber duel denganku"Ujar Naruto dengan serius.
'Dia kembali serius'Batin Sasuke. "Itu bukan urusanmu"Ujar datar Sasuke.
"Ugh dinginya"Ujar Naruto dan badanya menggigil. "Jangan bilang itu tentang Mugen No Katana?".
Sasuke terkejut mendengarnya. "Bagaimana kau tahu?".
"Hm aku tidak sengaja aku mendengar pembicaraan kalian berdua".
" Begjtu ya! kalau jika itu benar memang kenapa".
"Maaf saja kau harus ku kalahkan karena aku juga sudah lama mencarinya" Ujar Naruto sembari mengangkat tanganya lalu keluarlah lingkaran sihir dan Tangan Naruto memasukinya dan saat tangannya keluar dan keluar juga sebuah pedang.
Sasuke membelakman matanya saat melihat katana yang di keluarkan Naruto.
"Itu! Gunbai! Bagaimana kau mendapatkanya" Ujar Sasuke. "Kembalikan itu, katana itu milik Uchiha.
Katana yang di keluarkan Naruto berbentuk seperti kipas besar.
"Oh jadi ini namanya Gunbai, tapi sayang aku tidak akan mengembalikan karena aku Aku sudah menyukai katana ini"Ujar Naruto. "Walaupun aku tidak bisa menggunakanya"Lanjutnya.
"Kheh! Hanya seorang Uchiha yang bisa menggunakanya jadi kembalikan"Ujar Sasuke.
"Tidak mau weeeek"Ujar Naruto sembari menjulurkan lidahnya.
Dan tentu membuat geram lalu ia melihat Naruto memasukkan pedang Gunbai ke lubang besar berwarna hitam lalu Naruto mencoba memasukkan tanganya lagi sambil menjulurkan lidahnya sedikit ke kiri bibirnya.
"Hm mana ya ah masa bodoh"Ujar Naruto yang langsung memasukkan setengah tubuhnya.
Dan itu membuat semua Sweatdrop tambah lagi beberapa pedang keluar terlihat di lempar.
Sasuke berkeringat dingin melihat puluhan tidak ratusan pedang yang di lempar keluar oleh Naruto.
'Berapa banyak pedang yang di milikinya'Batin Sasuke.
'Was! Wes! Wus! Jleb! Jleb! Jleb'.
Kini menjadi ratusan pedang yang di lempar Naruto.
Naruto keluar dari lubang hitam itu lalu melihat ratusan pedang yang tergeletak dan juga ada yang tertancap di tanah.
Naruto mengambil satu pedang lalu kembabali dilemparnya lagi ke lubang hitam yang masih menganga.
"Hm tidak ini tidak bagus"Ujar Naruto sembari melempar pedang.
"Ini juga tidak bagus".
"Ini juga tidak bagus".
Beberapa menit terlewati dan Naruto masih memilih pedang yang bagus.
"Yameta! Yameta"Ujar Naruto dan duduk di tanah dengan wajah kesal.
"Lalu kenapa kau mempunyai banyak pedang jika tidak semuanya tidak bisa di pakai?"Tanya Sasuke yang terlihat menahan amarah.
"Hm hanya ingin saja"Jawab Naruto.
"Hah! Hanya dengan alasan itu".
"Ah benar juga aku masih punya satu lagi"Ujar Naruto dan langsung berdiri .
Sasuke hanya diam menunggu lalu ia melihat lingkaran sihir yang tak jauh di kaki Naruto, dan keluarlah pedang yang perlahan naik.
"Sekarang kau harus serius dan mengakhiri pertarungan ini"Ujar Sasuke.
Naruto terlihat tersenyum. "Tentu saja"Ujar Naruto sembari meraih pedang yang keluar dari lingkaran sihir itu. Tapi Naruto mencoba meraih dan menggenggam tapi...?.
"Are".
"Sekarang apa lagi sialan"Teriak Sasuke.
Naruto melihat kebawah dan ia melihat pedangnya berhenti keluar, Naruto mencoba memaksa mencabut keluar dari lingkaran sihir itu tapi tidak bisa.
"Ugh! Ayo keluar pedang sialan"Umpat Naruto. "Mohon tunggu sebentar ya"Lanjutnya saat melirik kearah Sasuke, dan melanjutkan kegiatannya yaitu mengeluarkan pedang yang tidak mau keluar dari lingkaran sihir itu.
'Plak'.
Sasuke menepuk dahinya lalu mengelap wajahnya dan kini terlihat sangat kesal. 'Aku merasa menyesal untuk menerima tantanganya'.
Sasuke yang sangat kesal melihat Naruto yang berusaha mencabut pedang yang tidak bisa keluar, langsung merapal mantra [Magic Elment : Chidori Nagashi] Sasuke mengangkat satu tanganya lalu keluarlah sebuah petir dan!.
'Whusssshhh'.
Petir itu melesat lurus kearah Naruto.
"Hm!"Guman Naruto yang merasakan bahaya dengan sigap menghindarinya dengan cara melompat kesamping dan.
'Duaaarr'.
"Wooaah! Kubilang tunggu sebentar kan"Ujar Naruto.
"Hm aku malas menunggu"Ujar datar Sasuke.
"Sudahlah sepertinya aku berhasil mencabutnya"Ujar Naruto sembari melihat pedangnya? Tapi bentuknya tak menyerupai pedang yang panjang, tapi pedang yang di pegang oleh Naruto itu pendek.
.
.
.
.
.
"Aku tidak menyangka melihatnya disini?"Ujar Arthur.
"Memangnya kenapa Arthur-San?"Tanya Kyubi. "Pedang itu terlihat biasa saja"Lanjutnya.
"Wajar kamu tidak tahu tentang jenis pedang itu, karena pedang itu ada di Negeri Nusantara, dan nama itu adalah 'Kujang'."Jelas Arthur.
"Nusantara? Tempat itu sangat jauh"Ujar Toneri.
"Ya sangat jauh kau harus menyebrangi lautan untuk kesana"Ujar Arthur. "Masalahnya bagaimana dia mendapatkanya"Lanjutnya.
.
.
.
.
.
"Kheh! Pedang kecil itu tidak akan mapu mampu mengalahkanku"Ujar Sasuke yang meremehkan.
Naruto hanya tersenyum mendengarnya, lalu ia melakukan tebasan kecil di udara dan itu mengarahkan ke sampingnya.
'Bast! Braaaaaaaak'.
Tiba-tiba tanah yang di tuju tebasan Naruto retak yang sangat dalam.
Tentu semua termasuk Sasuke terkejut melihatnya.
"Sekarang kita bisa lebih serius sekarang"Ujar Naruto dengan memutar pedang kecilnya.
Sasuke mendengarnya menyiapkan kuda-kuda tapi ia terkejut karena Naruto kini sudah didepannya dan wajahnya hampir berdekatan.
"Boooo"Ujar Naruto.
Sasuke yang terkejut dengan kecepatan Naruto lalu ia dengan sigap melompat mundur.
'Tap'.
'Sialan cepat sekali'Batin Sasuke.
"Pfffff hahahahahahaha, seharusnya kau lihat reaksi terkejutmu tadi hahahahaha"Ujar serta tawa Naruto dan menirukan raut wajah Sasuke yang terkejut.
'Sepertinya aku harus menyelesaikan dengan cepat jika tidak aku akan tertular gila nya'Batin Sasuke. 'Tapi itu tidak akan mudah'Lanjutnya yang masih melihat Naruto yang masih tertawa terbahak bahak dengan mata Sharinggannya.
'Whuusshh'.
Sasuke melesat kedepan, Naruto melihatnya langsung menyiapkan kuda-kuda.
'Trank'.
Benturan besi antara pedang Sasuke dan pedang Naruto.
Naruto mencoba menendang Sasuke tapi bisa dihindari oleh Sasuke.
"Coba hindari ini?"Ujar Naruto sembari menebas secara horizontal dan vertikal.
'Whussh'.
'Whuussh'.
Sasuke melihat serangan tebasan berbantuk plus, Sasuke yakin ia tidak bisa menahanya dengan pedangnya, dengan terpaksa ia merapal mantra [Magic Elment : Katon Gokakyu].
'Blaaaaarrrrrr'.
Adu dua jurus mengakibatkan sebuah ledakan besar sampai para penonton merasakan getarannya.
Sasuke yang masih berdiri dikejutkan oleh datangnya Naruto.
'Bukh'.
Naruto yang tiba di dekat Sasuke lalu melancarkan serangan berupa tendangan dan mengarahkanya ke kepala Sasuke.
Sasuke yang tidak bisa menghindar karena jarak dekat Naruto dan tidak sempat menghindar atau menahan, akibatnya ia terpental dan berapa kali terbentur dengan tanah tak hanya sampai begitu saja Naruto dengan cepat berpindah ke tempat Sasuke yang akan berhenti dari terpentalnya.
Lalu melancarkan serangan keduanya, dan lagi Sasuke terpental kini Naruto menendang Perut Sasuke.
'Whussh braaak'.
Sasuke mencoba berdiri dengan susah payahnya dan menahan sakit. "Sialan"Ujar Sasuke "Akan ku balas kau"Lanjutnya.
Tapi Sasuke yang telah berdiri kembali di kejutkan lagi oleh Naruto yang kini dibelakangnya.
"Sayangnya kau tidak bisa melakukanya"Ujar Naruto lalu memukul tenguk Sasuke.
'Bukh'.
Sasuke pun jatuh pingsan. "Karena aku sudah bertarung cukup lama jadi! Ohk! Ohk! Ohk!"Ujar Naruto di akhiri batuk dan Naruto melihat darah yang keluar dengan batuknya di telapak tangnya.
'Sial ini akibatnya jika bertarung mengeluarkan kekuatanku? Sepertinya aku benar-benar membutuhkan 'BUAH' I...tu'Batin Naruto dan perlahan kesadarannya mulai menghilang.
'Brukkh'.
Dan Naruto pun jatuh pingsan dan bersebelahan dengan Sasuke yang terjatuh.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[Skip].
Beberapa hari setelah pertarungan antara Naruto dan Sasuke, tentu Sasuke sudah sadar tapi Naruto belum ada tanda-tanda sadar.
Di sebuah ruangan dan ruangan itu adalah ruang perawat yang ada di Academy.
"Jadi bagaimana keadaannya, apa kau tahu penyebabnya yang membuatnya sekarat seperti ini?"Tanya Arthur pada seorang yang menjadi dokter Academy.
Dokter itu yang di tanyai hanya menggelengkan pelan. "Maafkan saya, saya tidak tahu penyebabnya dan saya tidak tahu cara mengobatinya"Ujarnya.
"Apa maksudmu"Ujar Sasuke.
"Dia mengidap penyakit yang saya tidak ketahui, dan tidak bisa ku obati, saya yang ku lakukan hanya meniadakan rasa sakit nya saja".
"Begitu ya".
"Kalau begitu saya permisi, saya akan melakukan penelitian agar saya tahu cara untuk mengobatinya".
"Percuma tidak ada yang bisa mengobatinya".
Sebuah suara membuat mengalihkan pandabgan ke sumber suara dan mereka melihat Naruto yang mencoba duduk, sang dokter dengan sigap membantunya.
"Terima kasih Ohk!"Ujar Naruto sekali lagi Naruto batuk dan keluar sedikit darah di mulutnya
Naruto yang sudah duduk dan segera bersila dan melakukan gerakan yang membuat semua bingung.
'Tok'.
'Tok'
'Tok'.
Semua tambah bingung karena Naruto menotok tubuhnya sendiri lalu mereka terkejut karena Naruto memuntahkan darah yang banyak.
Naruto melihat sebuah tisu lalu mengambilnya lalu Naruto membersihkan darah yang keluar dari mulutnya itu.
"Teliti lah kau akan tahu apa yang terjadi padaku"Ujar Naruto sembari menyerahkan tisu itu pada sang Dokter.
"Baiklah aku akan mencari tahu penyebabnya dan mencari cara untuk mengobatimu"Ujar sang Dokter lalu melangkah pergi.
"Ku harap begitu, tapi sayang tidak ada obat yang bisa mengobatiku"Ujar Naruto.
"Apa maksudmu dengan tidak ada obatnya, apa yang terjadi dengan tubuhmu?"Tanya Arthur.
Naruto tidak menjawabnya hanya diam saja lalu ia melihat sepray yang banyak noda darah.
"Woooooah! Banyak sekali darahnya"Ujar kagum Naruto. "Apakah terjadi pembunuhan?"Lanjut tanya.
"Sekarang bukanya untuk kagum"Ujar Ashura. 'Apa lagi dengan darah'Batinya. "Dan itu semua darahmu yang kau keluarkan"Lanjutnya.
"Oohhh begitu ya hahahaha"Ujar Naruto di akhiri tawa kencang.
Lalu Naruto menatap Arthur. "Sekarang tunjukkan diamana pedang itu".
"Hm baiklah ikut aku, aku akan tunjukan dimana".
"Aku ikut"Ujar Sasuke.
"Baiklah".
[Skip].
Naruto Arthur dan Sasuke kini berada di sebuan hutan yang cukup jauh dari Academy maupun kerajaan.
Dan mereka kini di depan sebuah gua, lalu mereka pun menelusuri gua, berapa menit kemudian mereka pun tiba dan mereka melihat sebuah pedang yang tertancap. (Rinciannya seperti di Anime D Gray Man Pedang Mugen).
"Sasuke cobalah cabut pedang itu dan lihat kau bisa mencabutnya atau tidak"Ujar Arthur.
Sasuke hanya diam tapi ia melangkah maju dan mendekat, sesampainya ia langsung meraih pedang itu dan mencoba mencabutnya tapi berbagai usaha, Sasuke tidak bisa mencabutnya.
Dan akhirnya Sasuke pun menyerah dan mundur lalu ia melihat Naruto berjalan mendekat lalu mencoba mencabut dan...!
'Sriiiing'.
Sasuke terkejut karena Naruto berhasil mencabutnya.
"Sepertinya pedang ini memilihku sebagai tuanya"Ujar Naruto.
'Duuuuaaar'.
"Sepertinya kita harus pergi dari sini" Ujar Arthur yang melihat berbatuan yang ada di langit-langit gua mulai runtuh.
"Sepertinya ini waktu yang pas untuk mengetes kemampuan pedang ini"Ujar Naruto sembari melihat keatas.
Sasuke menyerit dahinya lalu ia menyadari apa yang di lakukan oleh Naruto dan mencoba menegurnya tapi terlambat karena.
'Whuuuush!'.
Naruto menebas langit-langit gua dan. "Lompat"Ujar Naruto sembari melompat.
'Duuuuaaaaaaaarrrrrrr'.
Gua yang dimasuki mereka bertiga kini hancur dengan tanah.
"Apa kau gila hahal!Teriak Sasuke.
"Eh! Kau memujiku aku jadi malu hehehe"Ujar Naruto dengan gaya malu-malu.
"Aku tidak memujimu"Teriak Sasuke.
"Ohk! Hah! Kambuh lagi"Ujar Naruto yang di awali sebuah batuk. "Ayo pergi dari sini"Lanjutnya.
"Sepertinya begitu"Sahut Arthur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC...!..
Note.
Maaaf lama update karena Kuota abis. Dan sebagai permintaan maaf Wordnya di tambahin sesuai permintaan, tapi untuk Chapter berikutnya mungkin Wordnya akan berkurang hehehe, tergantung dengan adanya ide alur cerita atau ada waktu untuk membuat cerita.