By : Charlote Wibu.
Genre : Adventure,Fantasy,Magic,Comedy.
Rate : T.
Disc : MK.
Warn : Typo,Strongnaru,OOC,OC.
Prolog.
Sihir, Sihir tersebar keseluruh dunia semua orang selalu menggunakan sihir untuk kehidupan sehari hari.
Kita lupakan itu untuk sementara, kalian pernah mendengar ini? Jika seorang Manusia yang memiliki kekuatan besar orang itu menjadi gila dan berpelilaku seperti orang gila, walaupun menjadi orang gila kemampuan orang itu sangat lah hebat dan tidak bisa di anggap remeh.
Begitupun dengan pemuda beenama Namikaze Naruto orang biasa, tak ada orang yang tahu jika! Semua orang yang tahi jika Namikaze Naruto hidupnya menderita karena kemiskinan yang di landa ayahnya Namikaze Minato apa lagi Ayahnya meninggal, dan itu membuat semua orang berpikir Namikaze Naruto menjadi gila dengan hidup sengsaraan.
Prolog End.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Chapter 1 : Murid gila.
"Hahahaha! Huhuhuhu! Hahahaha"Tawa seseorang dan orang itu adalah Namikaze Naruto, Naruto tertawa lalu menangis tap tertawa lagi. " Hahaha! Tang tang bukh bukh! Hahahaha! Ayo ayo"Lanjutnya, dan ternyata Naruto sedang bermain dengan hewan kucing, ia sedang membuat menggerakkan kucing itu seperti melakukan seni beladiri.
Semua orang melihat Naruto memandang jijik.
"Aku heran kenapa orang gila ini bisa bersekolah Konoha Knight Magic School ini".
"Ya aku juga heran".
"Ayo pergi sebelum kita tertular gilanya".
Namikaze Naruto si murid gila para siswa mencoba menyingkirkannya dengan Duel, mereka berpikir dalam Duel mereka bisa menyinggkirkan si murid gila.
Tapi selalu gagal dan si murid gila itu selalu menang dan lagi tak sampai lima menit hanya dua menit Namikaze Naruto menang dalam duel, dan siapa yang melawan Namikze Naruto selalu ketakutan, bukan ketakutan dengan kekuatan Naruto melainkan ketakutan dengan beberapa benda menjijikkan yang di bawa Naruto yaitu hewan-hewan, Contohnya Ulat bulu,kecoa,lintah,dan tikus. Entah Naruto mendapatkan hewan itu dari mana.
Naruto selalu menang dengan tingkah konyolnya itu, entah beruntung atau tidak tapi Naruto sudah memenangkan Duel sebanyak 49 kali.
Kita beralih ke pemeran utama kita, kini Naruto berada di kelas.
Sang Guru sibuk menerangkan tapi...!.
"Hahahaha! Kau suka ya! Makan terus sampai kenyang".
'Twich'. 'Twich'.
'Ctak'.
Sang Guru merasa geram dan mematahkan seoidolnya karena terganggu dengan tawa Si murid Gila.
Dan akhirnya Sang Guru menghampirinya saat sampai di bangku Naruto, dan akan meneriakinya ia urungka karena...!
'Hap'.
Sesuatu yang di pegang Naruto meloncat ke arah sang guru dan mendarat ke dua payudara besar sang Guru.
'Doooooooong'.
.
.
10℅.
.
.
.
20℅.
.
.
59℅ .
.
100℅
'Jreeeeeng'.
Keadaan hening sampai sebuah suara.
"Kwebek".
"Kyyyaaaaaa! Singkirkan katak ini"Teriak sang Guru dan akhirnya pingsan.
'Bukh'.
Semua murid hanya melongo lain dengan Sisiwi perempuan yang ketakutan dengan katak itu.
Naruto mengambil katak yang masih hinggap di payudara sang guru it.
"Hoi kau jangan mesum lihat apa yang kau lakukan jadinya guru pingsan kan"Ujar Naruto memarahi katak itu.
Yang lainya hanya Sweatdrop masal.
"Kwebek".
"Eh benarkah?"Tanya Naruto. "Dadanya empuk?"Lanjutnya.
"Kwebek"Katak itu membalas menganggukkan kepala tapi itu hal tidak mungkin, itu hanya Naruto menggerakkan tangannya agar membuat katak itu terlihat mengangguk.
Akhirnya Naruto memegang salah satu payudara sang Guru yang pingsan itu.
'Nyuu'.
"Benar empuk dadanya sangat empuk, hm apa bisa di pakai untuk tidur ya"Ujar Naruto melihat tangan Naruto yang meremas payudara sang guru itu.
Naruto mengalihkan pandanganya ke arah lain dan melihat teman kelasnya masih melongo. "Hm ada yang mau mencobanya?"Tanya Naruto.
Dan di balas gelengan karena mereka masih sayang nyawa, walaupun ada yang ingin.
"Hm padahal ini sangat empuk"Ujar Naruto.
"Are!".
Naruto ingin melepaskan tanganya tapi tidak bisa. "Kenapa tidak bisa di lepas"Ujar Naruto.
Tangan kirinya memegang pergelangan tangan kanannya lalu menariknya tapi tidak bisa melepaskanya.
"Ugh! Agh!"Ujar ngotot Naruto saat berusaha melepaskan tanganya yang meremas payudara sang guru.
"Ah aku tahu bagaimana kali ini"Ujar Naruto, akhirnya kedua tangan Naruto memegang kedua payudara itu, saat menariknya tetap tidak bisa. Dan kedua tangan Naruto terus meremas payudara sang guru itu.
Naruto beralih menduduki sang guru itu lalu menarik tangannya tetap tidak bisa.
Para Sisiwa laki-laki sudah pingsan kehabisan darah.
Selang beberapa menit semua orang yang ada di ruangan itu mendengar sebuah suara.
"Mpffhh! Mpppffhh!"Suara desah.
Dan ternyata sang guru membuaka matanya lalu terkejut yang ia lihat. Dalam keadaan marah ia mendorong tubuh Naruto.
"Apa yang kau lakukan Murid sialan"Teriaknya.
'Whuussh! Braaakkh!'.
Naruto terpental dan menghantam dinding kelas.
"Hosh! Hosh! Hosh!"Sang Guru mengatur nafasnya dan wajahnya terlihat sangat marah.
Sedangkan Naruto yang terkena serangan sang Guru hanya diam dan menyadari sesuatu. "Ah terlepas"Ujarnya sembari melihat kedua tanganya.
"Apa kau tahu apa yang kau lakukan murid sialan?"Ujar Sang Guru yang benar-benar marah.
"Hm aku hanya penasaran, kata si katak itu dadamu sangat empuk jadi aku mencobanya"Ujar Naruto.
'Twich'.
"Hah! Emang katak bisa bicara Hah!"Teriak sang Guru.
"Ah benar juga hahahahaha"Ujar Naruto di akhiri tawa yang keras.
'Dasar murid gila'."Kau harus ikut dengan ku murid gila sialan"Ujar perintah sang Guru.
"Hm baiklah"Ujar Naruto yang masih menahan tawanya.
Dan kini Naruto si murid gila berada di ruang kepala sekolah.
"Jadi begitu aku paham permasalahannya Anko"Ujar seorang pria tua yang menjadi kepala sekolah dia bernama Sarutobi Hiruzen.
"Aku ingin dia pergi Academy ini Hiruzen-Sama"Ujar Anko sembari menunjuk ke arah Naruto.
"Sayangnya itu tidak bisa di lakukan" Ujar Hiruzen.
"kenapa Hiruzen-Sama?"Ujar Anko
"Jika kau ingin dia pergi dari sekolah ini, tandanya kau menantang Duel" Jawab Hiruzen. "Tapi kau yang sebagai Guru jadi tidak bisa, ah ya bengini saja kau bisa memilih murid siapapun untuk berduel denganya"Lanjutnya.
"Baiklah Hiruzen-Sama"Ujar Anko sembari tersenyum seriangi karena ia sudah memilih siapa murid yang cocok.
"Ngomong-ngomong Naruto"Panggil Hiruzen. "Bagaimana rasanya?"Lanjutnya.
"Hah!".
Anko menghentikan senyum serianginya lalu menatap Hiruzen, lalu menatap kearah Naruto.
"Rasanya? Sangat empuk dan cocok untuk di jadikan bantal"Jawab Naruto. "Kalau tidak percaya coba saja"Lanjutnya.
"Begituya!"Ujar Hiruzen sembari melihat kedua payudara begitu juga dengan Naruto
Anko dengan sigap menutup payudaranya dengan kedua tanganya dan membatin.
'Bagus di Academy ini ada dua orang gila yang satu kakek tua yang mesum dan murid gila'Batin Anko.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC.