Halo, akhirnya fic yang lainnya sekarang sudah selesai jadi tinggal upload saja dan juga aku ada sesuatu di fic baru ini yah, karena sekarang saya sedang publish baru fic ini dengan judul anime berbeda dan aku juga itu sudah bilang ada pemberitahuan di fic sebelumnya yah ini dari Boku no Hero Academia dan kebetulan juga otakku yang lemot ini ada peningkatan dan menemukan sebuah ide cerita yang aku tuangkan ke dalam tulisan meski gak dibayar :v (bodo amat lah lagipula gak ada pemaksaan dan juga updatenya gak ada pemaksaan juga lol) ohhh, alasan aku nulis ini kebetulan suka ajah dan referensi dari fic english yang kebanyakan mandek di tengah jalan atau rewrite (tapi, entah kenapa itu cuma alasan saja untuk gak update lagi tapi, itu hak mereka sih) lel juga aku pengen beda lagipula aku gak suka Yaoi yang kebanyakan di BNHA indo yah, meski aku gak suka tapi masa bodo buat mereka yang buat atau suka yaoi itu karena harus respect terhadap pendapat orang lain dan tidak untuk egois.

P.s : aku juga bakal publish fic baru yang lainnya setelah ini karena sesuai janji aku akan buat dua fic dan satu lagi berasal dari Anime lain so, pantau terus ajah yah

Disclaimer : Boku no Hero Academia adalah milik Horikoshi Kouhei dan saya cuman di dalam itu sebentar untuk fic ini dan tak ada niatan untuk mengakuinya atau mengklaim itu

Pair : Izuku x Harem (meski ada banyak single pair yang aku suka di manga ini tapi, aku ingin lain ajah karena di fandom indonesia belum ada)

Warning : Out of Character banget dari aslinya, banyak typo, bahasa yang gak biasa dan kurang baku, lalu EYD yang terkandang gak sesuai tempat dan masih banyak lagi tapi aku akan tetap berusaha.

Rate : sudah jelas Mature (M)

- HALLO! = Nama Jurus

- Hallo = All Might Speaking

- Hallo = Flashback\ Speaking dalam hati

.

...

.

VIGILANTE HAS HEART OF HERO

® Horikoshi Kouhei

© Boku no Hero Academia

- Hoshina Academy

"Baiklah, anak-anak rapihkan buku kalian dan silahkan bubar"

Ucap seorang Guru kepada murid-murid ketika selesai memberi pengajaran kepada mereka dan dia pun langsung pergi meninggalkan kelas dan murid-murid masih merapihkan peralatan belajar mereka.

Terlihat seorang anak muda berumur 16 tahun dengan rambut keriting berwarna hijau, dan bintik-bintik di pipi, mengenakan kacamata yang terlihat masih sibuk dengan tulisan banyak di bukunya meski murid lain sudah pada bubar dan bersantai tapi itu tak mengganggu seorang Izuku Midoriya untuk terus menulis sesuatu yang penting dan tertinggal.

"Hey! pecundang Deku! masih sibuk dengan buku menyedihkan itu!"

"Yeah, Quirkless seperti kau mengapa belajar jika hanya jadi tak berguna"

"Sebaiknya kau bertarung atau dengan sparring dengan kita, kudengar kau setelah lulus ini ingin masuk U.A?"

"Hah? Jangan bercanda dia itu seorang Quirkless dan mana mungkin bakal di terima"

"Hahahaaha orang seperti kau harus terima kenyataan bahwa mustahil menjadi seorang Pahlawan"

Izuku menghentikan menulisnya setelah mendengar kata terakhir dia melihat kepada orang-orang yang mengejeknya namun, beberapa saat kemudian dia kembali menulis dan memilih mengabaikan saja yah, cacian, hinaan, gunjingan yang menyakitkan, dan perlakuan negatif yang dia terima sudah menjadi makanan sehari-hari apabila waktu di sekolah jadi, dia tak merasa marah atau apapun itu.

"Hey, maniak otaku yang menyedihkan! masih sibuk dengan tulisan itu huh?!"

Izuku menghela nafas sabar ketika ada yang mengambil pulpennya dan dia melihat orang "huhftt! aku sedang tak mood sekarang untuk bermain pahlawan dan penjahat sekarang jadi, menyingkir dariku dan kembalikan dulu pulpenku" dan orang itu adalah yang pernah jadi teman masa kecilnya.

Dia adalah Satsuki Bakugo, seorang gadis tomboy berambut pirang pendek dengan raut wajah yang selalu saja kesal dan ingin marah-marah seperti bom yang ingin meledak dan dia juga pernah berteman baik dengan Izuku sewaktu kecil namun, setelah dia didiagnosa Quirkless perlahan sifat gadis tomboy itu berubah drastis kepada Izuku.

"Ghhhh! dasar payah! kau Deku! berhentilah menulis sesuatu yang berguna gitu!" ucap Satsuki langsung marah meledak begitu saja yah, ini sudah jadi sifat alaminya "kau, harusnya buang mimpimu itu untuk jadi Pahlawan karena kau ini adalah Quirkless!"

"Terserah aku ingin melakukan apapun dan kau bukan ibuku jadi, berhenti sok mengatur disini" balas Izuku dengan nada agak keras dan tak menatap gadis itu "dan soal jadi, Pahlawan juga bukan urusanmu untuk ikut campur"

"Urghhh! kau benar-benar menyebalkan sekali!" teriak Satsuki yang sangat jengkel dengan ucapan tadi dan membuatnya melepaskan Quirk dan ingin memukul Izuku sekuat tenaga.

"Okay, hentikan itu aku rasa kau cukup berlebihan sekali"

Izuku menutup matanya dan bersiap menerima serangan kuat itu namun terhenti oleh seseorang dan ketika melihat disana ada seorang gadis lain yang mencengkram tangan Satsuki agar tak jadi memukulnya.

"Apa yang kau sialan!" teriak Satsuki memberi glare merasa tangan gadis itu mencengkramnya sangat kuat "berhenti menganggu saat ini aku ingin memberinya pelajaran tentang kesopanan"

"Sudah kubilang pergi sekarang" ucap gadis itu yang tak merasa takut dan tetap mencoba mengusirnya.

Satsuki mendecak kesal dan menyerah "tck, baiklah tapi urusan kita belum selesai Deku!" dia langsung pergi tanpa bicara apapun lagi tapi raut wajahnya menunjukan masih sangat kesal sekali dengan tadi.

"Kau tidak apa-apa?" tanya gadis itu yang nada bicaranya berubah menjadi baik dan lembut.

"Yah, terima kasih Itsuka kau benar-benar membantu" balas Izuku bisa bernafas lega karena ada yang menolongnya meski dia juga sudah biasa berhadapan dengan Satsuki yang tempramental.

Yah, yang menolong Izuku tadi adalah seorang gadis baik hati dan cantik yang bernama Itsuka Kendo, dengan rambut warna jingga dengan gaya kuncir ke samping, dan mata warna hijau. dia juga adalah salah satu teman baik masa kecil Izuku yang selalu menolong dan membantunya ketika lelaki itu selalu mendapat Bullyan dari Satsuki dan kawan-kawannya.

Dan juga Itsuka memang orang yang sangat baik bahkan ketika mengetahui Izuku adalah seorang Quirkless dia tak gengsi malah mau berteman dan selalu membantunya dari Bullyan orang-orang yang selalu menganggap rendah Izuku yang Quirkless dan juga orang kedua yang percaya bahwa Izuku bisa jadi Pahlawan meski tak punya Quirk setelah ibunya.

Itsuka menghela nafas dan tersenyum "hah, kau ini jangan diam saja, sebaiknya kau lawan juga jika diam seperti ini terus yang ada kau terus diganggu olehnya" dia memberikannya pulpen tadi.

Izuku menerima itu "ahhh, biarkan saja lagipula Satsuki memang orang yang banyak marah dan seperti itu jika, kau abaikan nanti dia akan lelah sendiri" dia kembali menulis lagi yang tersisa.

"Apa yang sedang kau tulis?" tanya Itsuka duduk di depannnya sambil menopang dagu.

"Yah, seperti biasa menulis yang tertinggal saja dan bentar lagi juga selesai" jawab Izuku yang fokus pada tulisannya.

"Ahhh, dasar terlalu rajin" ucap Itsuka yang tetap menunggunya untuk pulang bersama meski lama tapi, itu sudah kebiasannya sejak kecil "ngomong-ngomong setelah lulus nanti kau akan lanjutkan kemana? kudengar kau mau U.A?" dia sendiri sudah ada rencana untuk ke Academi itu yang khusus untuk orang-orang yang ingin jadi Pahlawan dan dia impikan itu juga.

"Entahlah, aku juga masih bingung dan belum ada tujuan" jawab Izuku yang terlihat tak yakin dengan bicaranya apalagi kondisinya jadi, itu terdengar seperti mustahil "tapi, kudengar kau ingin kesana dan berhasil masuk jadi selamat yah"

Itsuka tersenyum kecut melihat reaksi Izuku yang sudah sangat jelas sekali sedih karena itu, ditambah dia yang tak punya Quirk malah memperburuk keadaan dan juga. gadis rambut jingga ini merasa Izuku sudah berubah biasanya sewaktu kecil dia selalu berteriak ingin menjadi Pahlawan seperti idolanya All Might tapi, sekarang dia tak berbicara itu lagi dan Itsuka berharap dia tak jatuh ke dalam rasa putus asa dan depresi karena itu akan sulit untuk bangkit.

Itsuka mengusap rambut hijaunya dan tertawa "hihihi! kau tak usah takut untuk jadi Pahlawan meski kau tak punya Quirk karena Pahlawan itu adalah seseorang yang berani dan rela mengorbakan hidupnya untuk kepentingan orang lain agar semuanya selamat jadi, jangan minder jika kau tak punya Quirk seperti orang lain dan jadilah dirimu sendiri karena seorang Pahlawan tak pernah menyerah"

"Yah, aku mengerti itu jadi terima kasih" balas Izuku tersenyum senang karena ada yang percaya dan memberinya semangat dorongan batin untuk terus menjadi seorang Pahlawan walaupun kondisi kekurangnya.

"Ohhh, dan juga bagaimana dengan persiapanmu untuk kunjungan karyawisata terakhir nanti?" tanya Itsuka yang mengubah topik pembicaraan.

"Ahh, aku sudah siap sedari awal jadi hanya tinggal memeriksa ulang kembali" jawab Izuku sudah selesai menulis dan merapihkan alat tulis sekolah.

"Baiklah ayo kita pulang sekarang!" ucap Itsuka senang dan langsung menarik lengan Izuku yang terlihat ingin protes tapi tak jadi.

Izuku langsung berhenti dan membuat gadis itu menatapnya "tapi, sebelum pulang kita mampir dulu ke Toko Consult Comic Game karena aku ingin membeli beberapa manga dan game bagus yang baru keluar minggu kemarin"

Itsuka tertawa kecil dengan lelaki yang selalu Hobi aneh ini "yah, sudah mau bagaimana lagi akan aku temani tapi kau harus mentraktirku Steak Bakar"

"Boleh"

.

.

.

.

.

- Insecretarium

Dan beberapa hari kemudian kelas 3 dan termaksud kelas Izuku mengadakan karyawisata terakhir kali setelah ini mereka lulus dan akan melanjutkan pendidikan sesuai dengan keinginan masing-masing meski dibilang Karyawisata tapi, kebanyakan mereka melakukan kesenangan dan asyik sendiri yah, namanya anak muda mungkin ini disebut liburan kecil.

Yah, kebanyakan dari mereka malah memilih bermain saja dan berselfie ria dengan aneka ragam macam serangga ini tapi, Izuku berbeda dia sangat serius sekali hingga semuanya dia catat meski itu tak penting dan tak boleh ada satupun yang tertinggal. benar-benar anak yang rajin dan patur dicontoh oleh semua orang.

Dan sebenarnya tujuan tempat Karyawisata ini adalah lebih mirip dimana seperti Aquarium terbesar yang disini tapi versi serangga karena Insecretarium ini menyediakan banyak sekali berbagai macam jenis serangga dari yang terbesar hingga terkecil dan sangat lengkap sekali tapi yang namanya serangga sudah pasti ada yang berbahaya maka para pengunjung dibolehkan melihat dari jarak batas yang ditentukan dan tentu saja dengan seorang pemandu juga.

"Hey, Izuku kau bisa foto aku bersama Kupu-Kupu ini?" Itsuka meminta dirinya untuk difoto karena terlihat bagus sekali apabila foto bersama.

"Yah, tentu saja" balas Izuku menerima itu dan untung saja dia bawa kamera DSLR B6700 dengan Blitz yang cerah yah, ini juga dia bawa untuk kenang-kenangan dan bisa jadi pembelajaran juga tentang hal yang ia tak tau atau mungkin rasa ketertarikan dia untuk memotret sesuatu yang bagus dan itu masih termaksud ke dalam Hobi.

*Cklek *Cklek *Cklek *Cklek

Izuku memotret gadis itu beberapa kali dengan macam gaya "baiklah, sudah selesai sekarang" dia melihat hasil jepretannya itu dan Itsuka mengangguk senang karena itu terlihat bagus sekali.

"Okay yang tadi benar-benar sempurna dan aku ingin kau cuci foto itu dan berikan hasilnya kepadaku" ucap Itsuka langsung pergi begitu saja dan dia berbalik sebentar "aku akan beli makanan dulu sebaiknya kau tunggu sebentar"

"Baiklah aku tunggu" balas Izuku yang kembali memfoto tapi ada sebuah spesies jenis Laba-Laba yang membuatnya tertarik lalu menghampiri itu dan sambil bertanya kepada sang pemandu "permisi tuan bisa kau jelaskan jenis Laba-Laba seperti apa ini?"

"Begini ini dinamakan Laba-Laba Necromatic atau dalam bahasa asing Spinecroma acroebatis dan masih satu jenis dengan Laba-Laba Anttene yang memiliki ukuran sangat kecil" ucap sang pemandu menjelaskan dan membiarkan Tatsumi tetap memfoto "dan yang disini ada lima ekor dengan warna yang berbeda : yang warna merah dengan bintik-bintik putih, hitam pekat mengkilap, dan putih dengan garis jingga ini sangat beracun sekali jima terkena gigitannya dan bisa berefek pada kematian dan yang dua lagi warna volkadot dan terakhir belang hitam putih meski ini tidak beracun tapi ketika mengigit akan serasa sangat menyakitkan"

Izuku tetap memfoto tapi ada yang serasa aneh sekarang dengan Laba-Laba "maaf, tadi tuan bilang ada lima Laba-Laba tapi kenapa aku hitung hanya ada empat?"

sang pemandu itu juga sangat kaget ketika melihat itu dan memang ada yang hilang satu "uhhh, maaf permisi sebentar aku ingin pergi dulu" dia buru-buru langsung lari.

Izuku kembali tetap memfoto dan tak menggubris apapun dia tak sadar bahwa Laba-Laba warna belang hitam putih yang hilang tadi kini berada di tangan kanannya dan seketika langsung mengigit dengan keras

*Clit

"Awwww! Apaan tadi itu?" Izuku berteriak kencang sambil mengibaskan tangan setelah digigit sesuatu yang kecil namun tak terlihat meski begitu tangannya sangat sakit setelah digigit tadi dan dia coba mengecek sumber masalah itu tapi tak ada.

Itsuka kembali dengan makanan tapi ada yang aneh "uhmm, apa yang terjadi Izuku?" dia agak bingung melihat reaksinya yang aneh.

"Ahh, tidak tanganku tergigit semut saja hahahaha" jawab Izuku tertawa dan melihat tangannya memerah dengan bengkak parah meski begitu dia anggap ini biasa saja dan memilih mengabaikan itu sambil mengusap tangannya yang masih sakit "baiklah, ayo kita melihat ke tempat yang lain"

"Okay" balas gadis berambut jingga itu mengikutinya.

.

.

Xxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxx

.

.

- Kamar Izuku

Izuku terbangun dari tidurnya setelah sinar matahari mulai masuk ke dalam kamarnya dan anak tanpa ayah ini mulai beranjak dari kasur tapi, dia menyadari sesuatu yang aneh mulai terjadi pada tubuhnya dan setelah kejadian digigit itu rasa sakitnya masih terasa hingga sekarang tapi, dia bisa menahan itu dengan mengoleskan salep dan ibunya tak tau soal ini jika, tau bakal jadi kepanikan.

dan juga dia melihat ke cermin tubuhnya memang agak berubah dari pendek menjadi tinggi, Izuku sendiri sangat terkejut dengan perubahan fisiknya yang begitu cepat bahkan kemarin tak berkembang secepat ini tapi, dia bersyukur saja dan menerima ini asal tidak menyiksa ke tubuhnya.

'Tunggu, sebenarnya apa yang terjadi denganku' Izuku menyadari pandangan matanya sangat jelas sekali tanpa blur padahal dia sendiri mengidap penyakit mata rabun jauh dan dekat makanya kemanapun itu dia selalu mengenakan kacamata tapi, sekarang dia melihat sangat jelas bahkan waktu dia mengenakan kacamata malah pandangannya burem dan dia lakukan itu berkali-kali hasinya sama saja.

*Cretttt!

!

Izuku mencoba merenggangkan tangannya setelah tidur tapi kali timbul lagi keanehan yang membuatnya bingung karena tiba-tiba dari daerah urat nadi tangannya muncul sesuatu yang putih panjang tapi lengket jika diperiksa lagi ini seperti jaring Laba-Laba dan dia mencoba lagi dengan cara memajukan tangan sambil menekuk ke bawah telapak tangan dan hasilnya keluar jaring putih lagi.

'Tunggu, ini berarti Quirkku? aku sekarang memiliki Quirk?' batin Izuku gembira dan tak menyangka ini benar-benar terjadi, dia sangat senang kepalang bukan main, sekarang dia bukan Deku Quirkless lagi dan bahagia sudah pasti jelas karena impian untuk menjadi Pahlawan Super seperti All Might bakal terwujud tanpa harus bingung memiliki status tak punya Quirk.

Saking kesenangnya dia memiliki Quirk malah terus mengeluarkan jaring dari tangannya tanpa henti bahkan kamarnya seperti yang tak terurus beberapa bulan karena banyaknya jaring Laba-Laba yang menempel namun, kesenangan itu terhenti ketika mendengar ibunya berjalan ke arah kamarnya mungkin dia khawatir karena tak biasanya Izuku telat bangun.

'Ohh, sial aku kelepasan' Izuku berteriak dalam hati secara histeris karena kamarnya berantakan sekali dan jika ibunya tau bisa tambah gawat jadi, dia langsung buru-buru keluar dan melihat ibunya sambil menyapa dengan senyuman yang sedang menyembunyikan sesuatu "pagi ibu, aku sudah bangun sekarang'"

"Ahhh, pagi Izuku tadinya ibu fikir kau telat bangun jadinya ibu ke kamarmu sekarang" jawab wanita cantik dengan tubuh langsing dan agak tinggi memiliki wajah seperti Izuku dengan rambut hijaunya bernama Inko Midoriya.

"Ahh, tidak aku hanya sedikit telat bangun tapi sekarang sudah bangun hehehehehe" balas Izuku tertawa gak seperti biasanya karena alasannya tak ingin ibunya masuk ke dalam kamarnya sekarang mungkin, belum waktunya untuk memberitaukan tentang dirinya yang sudah memiliki Quirk.

"Ohh, begitu baiklah kau segera mandi dan sarapan ibu sudah menyiapkan itu untukmu" ucap Inko menyadari ada yang aneh dengan anaknya karena naluri keibuannya mengatakan ada sesuatu yang disembunyikan oleh Izuku yang tak ingin tak ingin diketahui olehnya.

"Oke, segera ibu" Izuku berlari mengambil handuk namun ibunya segera memanggil

"Tunggu, sebentar Izuku" Inko memanggil anaknya kembali dan sadar ada perubahan yang terjadi di anaknya yang berada di bagian fisik "tunggu, nak kenapa kau bertambah tinggi secepat itu?" dia tau anaknya masih mengalami masa pertumbuhan tapi tak secepat ini, kemarin tinggi Izuku setelinganya tapi, sekarang dia merasa pendek malahan tingginya sepundak Izuku sekarang.

"Ahhh, mungkin waktu itu aku telat tinggi jadinya seperti ini sekarang" jawab Izuku hanya menanggapi itu dengan tertawa santai yah, mungkin yang ini tak bisa dia sembunyikan tapi itu takkan jadi masalah.

"Ohh, baiklah" Inko hanya mengangguk saja meski dia tak mengerti "tapi, kau harus segera bersiap yang kudengar kau akan mengantar Itsuka untuk masuk ke U.A sekarang"

"Iyah, aku tau" balas Izuku, dia memang ada rencana untuk menemani Itsuka mandaftar ke U.A pasti gadis itu terkejut melihat perkembangan tubuhnya sekarang tapi, dia juga masih bingung apakah harus memberitau kepadanya bahwa dia memiliki Quirk atau tidak tapi, itu jadi masalah nanti saja.

.

.

.

.

.

- Jalanan Kota

"Jujur saja aku sangat terkejut dengan tubuhmu yang berkembang itu kau makan apa semalam?" ucap Itsuka yang kaget ketika melihat temannya itu tubuhnya lebih tinggi darinya yah, bukankah itu bagus jika laki-laki itu tinggi tapi caranya tingginya itu agak aneh karena terlalu cepat "apa sesuatu yang sedang terjadi kemarin?"

"Hahahaaha entahlah, aku sendiri juga bingung kenapa bisa secepat ini" jawab Izuku tertawa kering dan untuk sekarang dia tak memberitaukan temannya itu tentang Quirk yang dia punya secara tiba-tiba tapi, jika waktunya akan segera diberitau.

Yah, sekarang mereka akan segera pulang setelah mengantar Itsuka untuk mendaftar ke dalam U.A dan hasilnya diterima apalagi tipe Quirk yang dimiliki gadis itu tipe serangan fisik yang sudah pasti itu dibutuhkan untuk menjadi seorang Pahlawan dan Izuku dia belum mendaftar ke sekolah manapun.

"Cepatlah masuk ke U.A aku akan menunggumu disana" ucap Itsuka yang sedang dalam mood baik dan merangkul kepala Izuku "lagipula menjadi seorang yang membantu Pahlawan juga tak begitu buruk untukmu"

Izuku berusaha melepaskan itu tapi tenaga gadis itu cukup kuat juga " ahhh, iya tenang saja aku akan segera masuk ke sana jadi kau tinggal tunggu saja" tapi dia tak sadar wajah Itsuka semakin dekat dengannya dan.

*Cuu!

Izuku kaget karena gadis itu mencium keningnya begitu saja dan setelah itu dia lepaskan sambil tertawa kecil.

"Bye! Bye! Izuku! kita akan bertemu lagi dan aku setelah ini tak ada waktu senggang" ucap Itsuka berlari sambil mengedipkan mata "dan yang tadi adalah sebuah kecupan keberuntungan, semoga kau berhasil masuk yah!" dia melambaikan tangan.

Izuku memegang jidatnya dengan rona merah kecil di pipinya "ahhh, iya sampai jumpa lagi semoga kau sukses" dia membalas lambaian tangan namun, gadis itu sudah tak terlihat lagi.

Izuku sekarang sudah sendirian dia sebenarnya ingin pulang tapi dia rasa ini adalah waktu yang tepat untuk mengetes kekuatan Quirk miliknya sambil mempelajari itu, bisa saja nanti sangat berguna dan disana ada sebuah gang lalu lelaki berambut hijau itu masuk ke dalam sana.

Izuku melihat jelas di semua jarinya muncul sesuatu seperti garis hitam tajam yang agak kecil dan hanya terlihat dari dekat saja, dia menempelkan kedua tangannya ke tembok dan terasa sangat lengket dan kuat lalu, dia mencoba naik alhasil Izuku malah bisa memanjat tembok dengan cara merayap yah, sudah pasti dia sangat kaget mungkin ini salah satu kekuatan Quirk miliknya.

dan setelah memanjat tembok kini dia berada di paling atas sebuah bagunan lalu mencoba untuk mengeluarkan jaring lagi dengan cara tangan di arahkan ke depan tapi hasilnya negatif karena setiap kali melempar malah beralih lepas dari tangannya dan tak mencengkram kuat dan dia terus mencoba lagi dan hasilnya.

*Srrett!

"Yes! Sukses!" Izuku berteriak senang karena dia berhasil melepaskan jaring panjang yang menempel ke sebuah bagunan tanpa harus terlepas dari tangannya sendiri dan sekarang dia ingin mencoba satu hal lagi yang masih belum dicoba.

Izuku menarik jaring itu dan sangat kuat sekali, dia melangkah mundur beberapa kali hingga akhirnya berlari kencang sambil melompat dari gedung satu ke gedung lainnya memakai perantaran jaring yang akan menariknya ke sana.

"ouhuuuuuuuuuuuu!"

Izuku berteriak kencang antara senang dan takut jika gagal namun nyatanya dia berhasil bahkan dia melompat juga lumayan jauh dan tinggi tapi saking senangnya, Izuku lupa bahwa dia tak melihat ke depan dan tak sadar dirinya masih terikat ke sebuah tempat dengan jaring miliknya alhasil Izuku langsung bertabrakan sangat indah sekali dengan papan reklame.

*Brakkk!

"Ughh, payah!"

.

.

.

.

.

- Kompleks Perumahan

Izuku berada di sebuah tempat yang kebanyakan rumah-rumah sewaan yah, bisa dibilang ini adalah sebuah kompleks karena semuanya adalah rumah dan banyak orang-orang yang berkeliling untuk sekedar main-main saja di sekitar wilayah ini dan dia juga bingung bagaimana bisa sampai kesini padahal dia ingin pulang ke rumah tapi, mungkin saja tersesat namun.

"Hei, manis bagaimana kalau jalan denganku, aku akan memberikanmu sesuatu yang indah"

"Maaf, terima kasih tapi aku menolakmu"

"Ohh, ayolah kita akan memberimu kesenangan dan kau pasti akan tertarik"

"Bisa kalian pergi dan tinggalkan aku lalu biar aku sendiri"

"Ohh, tidak mudah begitu saja karena kita ingin bersenang-senang sebentar saja"

Izuku melihat seorang gadis yang sedang diganggu oleh empat orang pria dewasa dengan kondisi pipi merah karena mabuk yang berlebihan sekali dan tampak gadis itu merasa sangat risik tapi orang-orang tak memiliki otak itu malah tak membiarkannya pergi dan cuman ada satu hal yang bakal terjadi jika dibiarkan makanya Izuku tak punya pilihan lain.

lelaki berambut hijau itu berteriak "hey, kalian biarkan saja dia pergi dan tak usah memaksanya karena kalian juga tak ingin dipaksa" dan keempat orang itu langsung menoleh ke arahnya.

"Ohhh, seorang bocah yang ingin jadi penyelamat seperti Pahlawan huh?" orang berbadan besar itu menghampiri Izuku dengan air liur menetes.

"Ohh, daripada jadi seorang pangeran kuda putih lebih baik kau bergabung dan menikmatinya secara gantian" ucap salah satu temannya.

Izuku memutar bola matanya jenuh mendengar jawaban yang sudah pasti tak memberinya kelonggaran, dan nampaknya dia tak punya pilihan selain menggunakan Quirk meski dicap ilegal tapi nalurinya tak bisa diam saja ketika ada orang-orang yang dalam bahaya jika dia punya kekuatan kenapa tidak? toh ini juga salah satu adegan di TV ketika All Might mengabaikan segala aturan agar orang lain selamat.

Dan juga ini jadi latihan ke lapangan secara langsung untuk seorang Pahlawan karena hal seperti ini pasti bakal sering terjadi di kehidupannya nanti

*Cretttt! *Cretttt!

Izuku langsung menembakan bola jaring kecil ke arah mata dan mulut mereka hingga tak bisa melihat dan bicara "Ayo, cepat pergi dari sini!" dia tanpa basa-basi langsung menarik gadis itu dan membawanya menjauh meninggalkan mereka yang masih sibuk dengan jaring lengket itu.

Setelah beberapa menit berlari dan dirasa aman Izuku melepaskan tangan gadis itu "hei, kau tak apa-apa? maaf menarik lenganmu tadi?" dia melihat gadis itu dengan nafas tersenggal mungkin karena tadi dia berlari tanpa henti.

"Yah, tak masalah dan lagipula terima kasih sudah menolong" jawab gadis itu tersenyum memiliki ciri rambut hitam dengan dikuncir seperti nanas, dan poni panjang ke bawah hingga pipi dibagian kanan, memiliki proporsi tubuh yang bagus, dan dada besar bisa dibilang gadis ini menang masalah tubuh dengan Itsuka " mohon maaf soal tadi, namaku Momo Yaouzoru dan kau?"

"Ahhh, Izuku Midoriya dan itu tak masalah lagipula aku hanya tak bisa diam jika orang lain butuh bantuan" jawab lelaki berambut kriting itu memperkenalkan diri "ngomong-ngomong kenapa kau ada disini? dan apa yang sedang kau lakukan?"

"rumahku berada di sekitar sini dan aku habis menuju U.A" jawab Momo mengibaskan rambutnya itu "hmmm, tadi kau melepaskan apa itu? Quirk milikmu kah? tadi terlihat sangat cepat dan keren" dia terlihat sangat kagum.

"Ohhh, kau habis mendaftar kesana rupanya" ucap Izuku melihat beberapa lembar kertas yang ada di tas gadis itu bisa dibilang adalah beberapa Formulir pengisian "dan juga itu hanya refleks aku rasa Quirk milikku ini bukan apa-apa" dia menggaruk kepalanya yang tak gatal karena merasa canggung dipuji seorang gadis.

"Hmmm, apakah kau juga akan mendaftar ke U.A? jika iya maka kita akan bertemu lagi dan satu sekolah" ucap Momo terdengar senang sekali.

"Hmmm, yah aku akan melakukan itu nanti besok" jawab Izuku gak yakin apakah akan masuk ke Academy untuk para para Pahlawan itu "tapi, bagaimana nanti saja semoga saja aku diterima nanti"

Momo melihat jam dan merasa telat untuk pulang "ohh, maaf aku harus pulang sekarang nanti orang tuaku mencari, sampai jumpa Midoriya" dia berlari sambil melambaikan tangan dengan wajah senyum cerah.

"Ahhh, dadah juga" balas Izuku melambaikan tangan dan ini baru pertama kalinya dia berbicara dengan gadis lain selain Itsuka dan mungkin saja dia nanti berteman 'ohhh, crap aku benar-benar lupa dengan itu' dia panik karena dapat WA dari ibunya.

.

.

Xxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxx

.

.

- Midoriya House

Izuku menatap layar handphone miliknya yang terdapat suara notifikasi WA disana dan melihat disana ada pesan dari Itsuka lalu membaca itu dan tampak senyum kecil di wajahnya bahwa gadis itu memberitaukan kepadanya tentang ujian tulis dan praktek masuk U.A yang akan diadakan 10 hari lagi dan Izuku hanya membalas pesan itu dengan ucapan selamat dan semoga sukses.

Izuku juga agak berfikir rencananya sebenarnya untuk masuk sekolah lain karena dia Quirkless tapi, setelah dia memiliki Quirk secara tiba-tiba rencana tadi dia fikir ulang matang-matang apalagi mimpinya untuk menjadi Pahlawan seperti All Might masih belum pudar tapi, dia ingin bertanya pada seseorang dulu dan hanya sekedar memantapkan diri saja nanti besok.

Kalau diingat lagi dia tak bisa menggunakan Quirk begitu saja di depan umum karena itu disebut Ilegal dan untuk jadi Pahlawan juga sama seperti cara membuat SIM meski seseorang sangat ahli mengendarai kendaraan tapi, jika tak memiliki surat izin maka dicap sebagai kriminal yah, memang ini adalah peraturan yang sudah ditentukan meski Izuku menganggap peraturan itu absurd sekali karena jika melihat seseorang dalam bahaya maka tak bisa diam saja sambil menunggu Pahlawan yang lain datang jika, bisa dilakukan sendiri kenapa tidak?

Tapi, peraturan tetaplah peraturan dan tak bisa dilanggar gugat Izuku memang ingin jadi Pahlawan tapi jika harus sampai menunggu dan surat izin resmi itu sangat kelamaan apalagi sekarang kejahatan mulai merajalela tapi, ini sangat runyam disatu sisi dia ingin diakui resmi sebagai seorang Pahlawan tapi, disisi lain dia tak bisa menunggu selama itu yah, dia cukup pusing dengan ini tapi dia memang harus mendengar jawaban yang pas kepada ahli yang mengetahui tentang ini.

Dan keputusan besok nanti apakah dia akan ke U.A ataukah tidak itu tergantung dari jawabannya jika, tidak bisa maka dia tak punya pilihan lain untuk menjadi Pahlawan dibalik bayangan meski itu harus melanggar peraturan tapi bagaimana nanti besok saja.

Izuku langsung berbaring langsung ke ranjang dan memilih tidur biasanya dia akan baca manga atau komik dan main game tapi hari ini gak mood.

"Selamat tidur dunia"

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Hell yeah! selesai juga dan ini aku masih chapter satu dan dalam tahap masa awal berjalannya cerita ini dan satu hal aku ingin Izuku memiliki dua Quirk karena sesuai cerita dan biar oke so see ya!

Pm

RnR